Disusun Oleh
KELOMPOK 3 :
2023-2024
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan petunjuk
dan rahmat-Nya kepada kita sebagai hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah dan teladan bagi umat manusia. Dalam
rangka penyusunan karya tulis ini, kami ingin mengucapkan rasa syukur dan puji syukur tak
terhingga kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang
telah melimpahkannya kepada kami. Karya tulis ini berjudul ―PENGERTIAN TINDAKAN
PEMERINTAHAN, MACAM-MACAM TINDAKAN PEMERINTAHAN, DAN
KARAKTERISTIK TINDAKAN PEMERINTAHAN‖ yang merupakan hasil upaya dan
dedikasi kami
Kami sadar bahwa karya tulis ini tidak lepas dari keterbatasan pengetahuan dan
pemahaman kami sebagai manusia. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima saran,
masukan, dan kritik yang membangun guna meningkatkan kualitas karya ini. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai usaha kami dalam menyebarluaskan pengetahuan yang bermanfaat
dan menjadikannya sebagai amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menjadi jembatan
untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mendorong kita untuk mengamalkan
ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Segala kesalahan dan kekurangan dalam karya ini
adalah tanggung jawab kami sendiri. Kami berharap semoga Allah SWT senantiasa
memberikan hidayah dan rahmat-Nya.
i
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR........................................................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat dua bentuk dari tindakan pemerintah yang dilakukan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi pemerintahan menurut E. Utrecht, yakni tindakan berdasarkan hukum
(rechthandeling) yaitu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang menimbulkan akibat
hukum tertentu berupa hak dan kewajiban. Seperti tercipta atau terhapusnya hak dan
kewajiban tertentu. Kemudian tindakan berdasarkan fakta (feitelijekehandeling) yaitu
tindakan-tindakan yang tidak ada relevansinya dengan hukum dan oleh karena itu tidak
menimbulkan akibat hukum.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah tindakan atau perbuatan pemerintahan itu sendiri di ambil dari kata ―tindak‖
atau ―berbuat‖ (handeling, act), dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata tindakan
atau perbuatan (headelingen action) dimaksudkan sebagai suatu bentuk perilaku kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang atau badan (organ) yang membawa pada akibat tertentu.
Pemerintah atau administrasi negara adalah subjek hukum, sebagai pendukung hak dan
kewajiban. Sebagai subyek maupun tindakan hukum. Tindakan nyata tidak ada kaitannya
dengan hukum dan tidak menimbulkan akibat hukum.
Pemerintah atau administrasi negara adalah subjek hukum, dimana sebagai subjek
hukum pemerintah melakukan berbagai tindakan baik tindakan nyata (feitelijkhandelingen)
maupun tindakan hukum (rechtshandelingen). Tindakan nyata adalah tindakan-tindakan yang
tidak ada relevansinya dengan hukum dan oleh karenanya tidak menimbulkan akibatakibat
hukum. Sedangkan menurut R.J.H.M.Huisman, tindakan-tindakan yang berdasarkan sifatnya
dapat menimbulkan akibat hukum tertentu atau ―Een rechtshandeling is gericht op het
scheppen van rechten of plichten‖ ,(tindakan hukum adalah tindakan yang dimaksudkan
untuk menciptakan hak dan kewajiban).1
1
Ridwan.HR.op.cit,hlm109-110
3
fungsi pemerintahan. Romeijn berpendapat bahwa tindakan pemerintahan adalah tiap-tiap
tindakan atau perbuatan dari alat administrasi negara (bestuurs organ) yang mencakup juga
perbuatan atau hal-hal yang berada di luar lapangan hukum tata pemerintahan, seperti
keamanan, peradilan dan lain-lain dengan maksud menimbulkan akibat hukum dalam bidang
hukum administrasi.2
Di sisi lain E. Utrecht berependapat, bahwa tindakan pemerintah itu dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu:
a. Yang bertindak adalah administrasi negara itu sendiri.
b. Yang bertindak adalah subyek hukum/badan hukum lain yang tidak termasuk
administrasi negara, dan dilakukan berdasarkan sesuatu hubungan istimewa, seperti
badan hukum yan diberi monopoli.
c. Yang bertindak adalah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi negara
yang menjalankan pekerjaan berdasarkan suatu konsesi/izin dari pemerintah.
Pekerjaan tersebut diserahkan oleh pemerintah kepada badan swasta untuk
menyelenggarakan kepentingan umum.
d. Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi Negara
yang diberi subsidi oleh pemerintah, seperti yayasan pendidikan
e. Yang bertindak adalah pemerintah bersama-sama dengan subyek hukum lain yang
bukan administrasi negara di mana kedua belah pihak tergabung dalam kerjasama,
2
S.F. Marbun, 2012, Hukum Administrasi Negara , Yogyakarta, FH UII Press, hlm.45
4
seperti Bank Industri Niaga (dimana pemerintah bukan pemegang saham tetapi di
dalam dewan direksinya ada wakil wakil pemerintah).
f. Yang bertindak adalah yayasan yang didirikan/diawasi oleh pemerintah, seperti
yayasan Supersemar, yayasan Veteran dan sebagainya.
g. Yang bertindak adalah koperasi yang didirikan/diawasi oleh pemerintah
h. Yang bertindak adalah Perusahaan Negara, misalnya PLN.3
3
E.Utrecht, 1988, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Surabaya, Pustaka Tinta Emas, hlm.86-87.
4
Indraharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradila Tata Usaha Negara: Buku II Beracara di
Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004, hlm. 147
5
Safri Nugraha, Hukum Administrasi Negara, Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2007, hlm. 85
5
didahului oleh penetapan tertulis sedangkan tindakan pasif tidak demikiam, yang
dimaksud tindakan pasif adalah suatu tindakan pendiaman akan suatu hal, contohnya
membiarkan fasilitas publik rusak sedangkan contoh dari tindakan aktif adalah
perbaikan terhadap fasilitas publik.
Dari kedua macam tindakan tersebut yang paling penting adalah tindakan hukum
sebab perbuatan tersebut langsung menimbulkan akibat hukum baik pada hubungan maupun
keadaan hukum yang ada. Ada dua bentuk tindakan hukum pemerintah, yaitu tindakan hukum
pemerintah berdasarkan hukum publik (publicekrecthttelijke handelinge) dan tindakan hukum
pemerintah berdasarkan hukum privat (privatrechttelijke handeling). Dua bentuk tindakan
hukum pemerintah ini berkaitan dengan kedudukan pemerintah sebagai institusi pemegang
jabatan pemerintahan (ambtsdrager) dan sebagai badan hukum.
Menurut Syahrial tindakan hukum yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam hukum
administrasi negara, yaitu:6
6
Syahrial, Darda, Hukum Administrasi Negara dan Pengadilan Tata Usaha Negara,
Yogyakarta, Pustaka Yustisia, 2012.
6
2. Tindakan hukum publik (publickrechttelijke handeling) tindakan hukum yang dilakukan
oleh pemerintah didasarkan pada hukum publik dalam kedudukannya sebagai pemegang
jabatan pemerintahan yang di lakukan berdasarkan kewenangan pemerintah yang bersifat
hukum publik yang hanya dapat lahir dari kewenangan yang bersifat hukum publik.
Tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan hukum publik ada 2, yaitu:
Perbuatan Hukum Publik Bersegi Satu adalah perbuatan hukum publik yang
merupakan kehendak satu pihak dari pemerintah, tidak melibatkan masyarakat.
Perbuatan Hukum Publik yang Bersegi Dua. Tindakan hukum pemerintah ada yang
berdasarkan hukum publik (Stroink), dan berdasarkan hukum privat.
Tindakan hukum publik dibagi menjadi dua bentuk, yakni tindakan hukum publik
bersifat sepihak (eenzijdig publiekrechttelijke handeling) dan tindakan hukum publik yang
bersifat berbagai pihak, yakni dua atau lebih (meerzijdik publiekrechttelijke handeling) atau
menurut E. Utrecht disebut dengan tindakan hukum publik bersegi satu (eenzijdige
publiekrechttelijke handeling) dan tindakan hukum publik bersegi dus (tweenzijdige
publiekrechttelijke handeling).
7
Tindakan Hukum Publik Bersegi Dua (Tweezijdige Publiek Rechtshandelingen)
Dikatakan sebagai tindakan hukum publik bersegi dua (berbagai pihak) karena
terdapat penyesuaian kehendak (wilsovereenkomst) antara dua pihak atau lebih
(melibatkan dan pihak lain) yangv diatur dalam suatu ketentuan hukum publik. Contoh
tindakan hukum publik bersegi dua adalah ―kortverband contract‖ (perjanjian kerja yang
berlaku selama jangka pendek) antara swasta dengan pemerintah, hukum bersegi dua
inilah yang tunduk dan masuk ke dalam ranah pengaturan hukum keperdataan yang
tunduk pula pada asas kebebasan berkontrak (Contract Vrljheid). Bentuk-bentuk kontrak
pemerintah ini antara lain:
Kontrak Biasa
Kontrak Adhesi atau Kontrak Standar (Dengan Klausula Baku)
Kontrak Mengenai Wewenang Yakni Pemerintah Mengadakan Perjanjian Untuk
Melimpahkan Pelaksanaan Tugas Pemerintahan Kepada pihak lain
Kontrak Mengenai Kebijaksanaan Kewenangam Diskresionernya
(FreiesErmessen) Kepada pihak lain.
Tindakan hukum publik yang bersegi satu maupun bersegi dua dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian, yakni:
a. Tindakan membuat keputusan (beschikking); Tindakan hukum publik yang
bersifat sepihak (bersegi satu) dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
1) Sepihak – konkrit – individual;
2) Sepihak – konkret – umum; dan
3) Lebih dari satu jabatan tata usaha negara – konkrit -umum.
8
c. Tindakan materiil (materiele daad). Tindakan yang dilakukan dalam bentuk
tindakan materiil dilakukan untuk kepentingan umum yang melibatkan dua pihak
atau lebih, yakni pemerintah dan sipil (swasta) maupun pihak-pihak lain.
9
Skema Tindakan Hukum Pemerintah
Tindakan Pemerintah
(Bestuushandelingen)
10
C. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintahan
Tindakan hukum pemerintahan adalah segala bentuk tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam rangka mengatur dan mengendalikan kehidupan masyarakat. Tindakan
ini berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum dan keadilan serta mempunyai karakteristik
tertentu yang perlu dipahami. Berikut-berikut adalah karakteristik-karakteristik tindakan
hukum pemerintahan yang meliputi:
11
5. Publik atau Privat
Tindakan hukum pemerintahan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tindakan
hukum publik dan tindakan hukum privat. Tindakan hukum publik dibagi lagi
menjadi dua, yaitu tindakan hukum publik bersegi dua dan tindakan hukum
publik sepihak
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Tindakan hukum pemerintahan adalah rangka dalam melaksanakan urusan
pemerintahan. Tindakan hukum pemerintahan itu ada dua macam yaitu publik dan privat.
Segi tindakan pemerintah itu terdiri dari dua tindakan, yaitu: tindakan hukum bersegi satu
(Eenzijdige Publiek Rechtshandelingen) dan tindakan hukum bersegi dua (Tweezijdige
Publiek Rechtshandelingen). Administrasi pemerintahan dalam hal ini didefinisikan sebagai
tindakan pejabat atau badan pemerintahan yang memiliki kekuatan hukum mengikat secara
eksternal yang didasarkan kepada pengujian syarat dan prasyarat yang telah ditetapkan dalam
undang-undang atau produk hukum lainnya.
UU AP mengatur hubungan antara badan atau pejabat administrasi pemerintahan
dengan masyarakat. Dalam hubungan antara badan atau pejabat administrasi pemerintahan
dengan masyarakat ini sangat erat kaitannya dengan badan atau pejabat yang melaksanakan
urusan pemerintahan, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (UU PERATUN) merupakan Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara. UU AP ini mengatur hubungan hukum antara badan atau pejabat
administrasi pemerintahan dengan masyarakat dalam wilayah hukum publik. Undang-undang
ini menetapkan batasan dan aturan yang memuat kewajiban dan hak kedua belah pihak
tersebut (badan atau pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat).
Gugatan terhadap pelanggaran ketentuan undang-undang ini dapat diajukan kepada
Badan Peradilan Tata Usaha Negara dengan hukum acara berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat memahami tentang Tindakan Hukum
Pemrintah, Macam-Macam Tindakan Hukum Pemerintah dan juga Karakteristik Tindakan
Hukum Pemerintahan. Sehingga kita sebagai mahasiswa dapat mengamalkan pengetahuan
tentang materi ini dan menjadi masyarakat yang lebih baik lagi. Karena dengan paham
tentang Hukum Administrasi Negara kita akan tau bagaimana penetapan sebuah hukum dan
bagaimana cara pengambilan keputusannya, sehingga kita akan lebih bisa menghargai dan
memahami lagi macam hukum yang ada dan tidak akan dengan mudah menganggap orang
lain salah.
13
Dalam makalah ini kami sangat mengharapkan masukan dan kritiknya yang bersifat
membangun, agar kami lebih baik lagi dalam menyusun makalah-makalah di masa
mendatang.
14
DAFTAR PUSTAKA
Darda, Syahrial. Hukum Administrasi Negara dan Pengadilan Tata Usaha Negara . Yogyakarta:
Indraharto. Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara: Buku II
Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004.
Nugraha, Safri. Hukum Administrasi Negara. Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas
Indonesia, 2007.
Utrecht, E. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Surabaya: Pustaka Tinta Emas, 1988.