Anda di halaman 1dari 18

TINDAKAN HUKUM PEMERINTAHAN, MACAM-MACAM

TINDAKAN PEMERINTAHAN DAN KARAKTERISTIK


TINDAKAN HUKUM PEMERINTAHAN

Dosen Pengampu : Putri Eka Ramadhani BB, SH., M.Hum

Disusun Oleh

KELOMPOK 3 :

MUHAMMAD SEGARA HUSMAWAN (0203222085)

FEBRI ADELIA NINGSIH (0203222103)

SYACHARANI AULIA FACHRI (0203222135)

AHMAD RIZKI HALAPANGAN (0203222130)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

2023-2024
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan petunjuk
dan rahmat-Nya kepada kita sebagai hamba-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah dan teladan bagi umat manusia. Dalam
rangka penyusunan karya tulis ini, kami ingin mengucapkan rasa syukur dan puji syukur tak
terhingga kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang
telah melimpahkannya kepada kami. Karya tulis ini berjudul ―PENGERTIAN TINDAKAN
PEMERINTAHAN, MACAM-MACAM TINDAKAN PEMERINTAHAN, DAN
KARAKTERISTIK TINDAKAN PEMERINTAHAN‖ yang merupakan hasil upaya dan
dedikasi kami

Kami sadar bahwa karya tulis ini tidak lepas dari keterbatasan pengetahuan dan
pemahaman kami sebagai manusia. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima saran,
masukan, dan kritik yang membangun guna meningkatkan kualitas karya ini. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai usaha kami dalam menyebarluaskan pengetahuan yang bermanfaat
dan menjadikannya sebagai amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.

Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat dan menjadi jembatan
untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT serta mendorong kita untuk mengamalkan
ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Segala kesalahan dan kekurangan dalam karya ini
adalah tanggung jawab kami sendiri. Kami berharap semoga Allah SWT senantiasa
memberikan hidayah dan rahmat-Nya.

i
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3


A. Tindakan Hukum Pemerintahan ............................................................................. 3
B. Macam-Macam Tindakan Hukum Pemerintahan .................................................. 5
C. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintahan ...................................................... 11

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 13


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran...................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara hukum yang semua penyelenggaraan kekuasaannya


berdasarkan hukum yang berlaku. Dalam negara hukum, alat-alat negara melakukan
fungsinya demgan baik. Negara berhak melakukan sebuah tindakan. Tindakan pemerintah
ada dua macam yaitu tindakan biasa dan tindakan hukum. Tindakan hukum pemerintah
adalah tindakan tindakan yang dilakukan oleh organ pemerintahan atau administrasi negara
yang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum dalam bidang pemerintah atau
administrasi negara. Tindakan hukum pemerintah itu ada dua macam yaitu publik dan privat.
Perbuatan hukum publik dibagi lagi menjadi dua yaitu hukum publik bersegi satu dan hukum
publik bersegi dua. Tindakan publik bersegi dua dibagi lagi menjadi perjanjian dan tindakan
bersama.

Tindakan pemerintah (bestuurshandeling) merupakan perbuatan pemerintah untuk


dapat menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan. Di dalam negara hukum modern,
pemerintah memiliki tugas yang lebih luas daripada hanya menjalankan UU karena lapangan
pekerjaan pemerintah meliputi tugas penyelenggaraan kesejahteraan umum.

Terdapat dua bentuk dari tindakan pemerintah yang dilakukan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi pemerintahan menurut E. Utrecht, yakni tindakan berdasarkan hukum
(rechthandeling) yaitu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah yang menimbulkan akibat
hukum tertentu berupa hak dan kewajiban. Seperti tercipta atau terhapusnya hak dan
kewajiban tertentu. Kemudian tindakan berdasarkan fakta (feitelijekehandeling) yaitu
tindakan-tindakan yang tidak ada relevansinya dengan hukum dan oleh karena itu tidak
menimbulkan akibat hukum.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Tindakan Hukum Pemerintah?


2. Apa saja Macam-Macam Tindakan Hukum Pemerintahan?
3. Apa saja Karakteristik dari Tindakan Hukum Pemerintahan?

1
C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari Tindakan Hukum Pemerintah


2. Untuk mengetahui Macam-Macam Tindakan Hukum Pemerintah
3. Untuk mengetahui Karakteristik dari Tindakan Hukum Pemerintahan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tindakan Hukum Pemerintahan

Istilah tindakan atau perbuatan pemerintahan itu sendiri di ambil dari kata ―tindak‖
atau ―berbuat‖ (handeling, act), dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata tindakan
atau perbuatan (headelingen action) dimaksudkan sebagai suatu bentuk perilaku kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang atau badan (organ) yang membawa pada akibat tertentu.
Pemerintah atau administrasi negara adalah subjek hukum, sebagai pendukung hak dan
kewajiban. Sebagai subyek maupun tindakan hukum. Tindakan nyata tidak ada kaitannya
dengan hukum dan tidak menimbulkan akibat hukum.

Pemerintah atau administrasi negara adalah subjek hukum, dimana sebagai subjek
hukum pemerintah melakukan berbagai tindakan baik tindakan nyata (feitelijkhandelingen)
maupun tindakan hukum (rechtshandelingen). Tindakan nyata adalah tindakan-tindakan yang
tidak ada relevansinya dengan hukum dan oleh karenanya tidak menimbulkan akibatakibat
hukum. Sedangkan menurut R.J.H.M.Huisman, tindakan-tindakan yang berdasarkan sifatnya
dapat menimbulkan akibat hukum tertentu atau ―Een rechtshandeling is gericht op het
scheppen van rechten of plichten‖ ,(tindakan hukum adalah tindakan yang dimaksudkan
untuk menciptakan hak dan kewajiban).1

Dalam teori hukum administrasi negara, tindakan pemerintah sendiri dapat


diklasifikasikan atas tindakan hukum (rechtshandeling) dan tindakan faktual/ materiil
(materielhandeling). Tindakan hukum pemerintah adalah tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah yang didasarkan atas norma-norma hukum tertentu dan ditujukan untuk
menimbulkan akibat hukum di bidang hukum tertentu. Sedangkan tindakan hukum faktual/
materiil pemerintah adalah tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka melayani
kebutuhan faktual/materiil rakyat dan tidak ditujukan untuk menimbulkan akibat hukum.

Van Vollenhoven berpendapat, bahwa tindakan pemerintahan (Bestuurshandeling)


merupakan, suatu tindakan dalam rangka pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat secara
spontan dan tersendiri oleh penguasa tinggi dan rendahan. Komisi Van Poelje berdasarkan
laporannya pada tahun 1972 mengartikan publiek rechtelijke handeling (tindakan dalam
hukum publik) adalah tindakan hukum yang dilakukan oleh penguasa dalam menjalankan

1
Ridwan.HR.op.cit,hlm109-110

3
fungsi pemerintahan. Romeijn berpendapat bahwa tindakan pemerintahan adalah tiap-tiap
tindakan atau perbuatan dari alat administrasi negara (bestuurs organ) yang mencakup juga
perbuatan atau hal-hal yang berada di luar lapangan hukum tata pemerintahan, seperti
keamanan, peradilan dan lain-lain dengan maksud menimbulkan akibat hukum dalam bidang
hukum administrasi.2

Dari beberapa pengertian mengenai tindakan hukum pemerintah, Menurut Muchsan


ada beberapa unsur tindakan hukum pemerintahan sebagai berikut:

a. Perbuatan itu dilakukan oleh aparat pemerintah dalam kedudukannya sebagai


penguasa maupun sebagai alat perlengkapan pemerintahan (bestuurorganen) dengan
prakarsa dan tanggung jawab sendiri;
b. Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan;
c. Perbuatan tersebut sebagai sarana untuk menimbulkan akibat hukum di bidang
administrasi negara;
d. Perbuatan yang bersangkutan dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan
negara dan rakyat.

Di sisi lain E. Utrecht berependapat, bahwa tindakan pemerintah itu dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu:
a. Yang bertindak adalah administrasi negara itu sendiri.
b. Yang bertindak adalah subyek hukum/badan hukum lain yang tidak termasuk
administrasi negara, dan dilakukan berdasarkan sesuatu hubungan istimewa, seperti
badan hukum yan diberi monopoli.
c. Yang bertindak adalah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi negara
yang menjalankan pekerjaan berdasarkan suatu konsesi/izin dari pemerintah.
Pekerjaan tersebut diserahkan oleh pemerintah kepada badan swasta untuk
menyelenggarakan kepentingan umum.
d. Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi Negara
yang diberi subsidi oleh pemerintah, seperti yayasan pendidikan
e. Yang bertindak adalah pemerintah bersama-sama dengan subyek hukum lain yang
bukan administrasi negara di mana kedua belah pihak tergabung dalam kerjasama,

2
S.F. Marbun, 2012, Hukum Administrasi Negara , Yogyakarta, FH UII Press, hlm.45

4
seperti Bank Industri Niaga (dimana pemerintah bukan pemegang saham tetapi di
dalam dewan direksinya ada wakil wakil pemerintah).
f. Yang bertindak adalah yayasan yang didirikan/diawasi oleh pemerintah, seperti
yayasan Supersemar, yayasan Veteran dan sebagainya.
g. Yang bertindak adalah koperasi yang didirikan/diawasi oleh pemerintah
h. Yang bertindak adalah Perusahaan Negara, misalnya PLN.3

B. Macam-Macam Tindakan Pemerintahan

Secara teoritik tindakan pemerintah (bestuurshandelingen) merupakan tindakan-


tindakan atau perbuatan dari alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorgaan) untuk
menjalankan fungsi pemerintahan (bestuursfunctie).‖ Tindakan pemerintah tersebut dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

1. Tindakan berdasarkan hukum (Recht Handilugen), yaitu tindakan-tindakan


pemerintah yang dapat menimbulkan akibat hukum tertentu untuk melahirkan hak dan
kewajiban. Tindakan-tindakan ini berhubungan langsung dengan kewenangan yang
dimiliki atau melekat pada jabatannya. Tindakan hukum ada yang bersegi satu
(eenzijidge) dan ada yang bersegi dua (tweezijidge). Menurut pernyataan Indroharto
Bestuur Handelingen atau tindakan pemerintah harus selalu bersifat sepihak dan
bersegi satu, oleh sebab itu yang masuk ke dalam ranah hukum administrasi hanya
tindakan hukum sepihak dan bersegi satu4. Sedangkan tindakan hukum yang bersegi
dua maka masuk ke dalam perbuatan hukum perdata (atau campuran publik-perdata).

2. Tindakan berdasarkan Fakta/Nyata (Fiete Logtie Handilugen) 5 , yaitu tindakan-


tindakan pemerintah yang tidak berhubungan langsung dengan kewenangan yang
dimiliki sehingga tidak menimbulkan akibat hukum sebab tidak didasari oleh hukum.
Tindakan Faktual (Feitelijk Handelingen) akan selalu bersegi satu (eenzijdige) karena
bersifat sepihak saja oleh sebab itu segala jenis tindakan pemerintah berdasarkan fakta
masuk ke dalam ranah hukum publik. Tindakan pemerintah berdasarkan fakta tidak
terbatas pada tindakan aktif saja tetapi juga tindakan pasif, tindakan aktif selalu

3
E.Utrecht, 1988, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Surabaya, Pustaka Tinta Emas, hlm.86-87.
4
Indraharto, Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradila Tata Usaha Negara: Buku II Beracara di
Pengadilan Tata Usaha Negara, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004, hlm. 147
5
Safri Nugraha, Hukum Administrasi Negara, Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2007, hlm. 85

5
didahului oleh penetapan tertulis sedangkan tindakan pasif tidak demikiam, yang
dimaksud tindakan pasif adalah suatu tindakan pendiaman akan suatu hal, contohnya
membiarkan fasilitas publik rusak sedangkan contoh dari tindakan aktif adalah
perbaikan terhadap fasilitas publik.

Dari kedua macam tindakan tersebut yang paling penting adalah tindakan hukum
sebab perbuatan tersebut langsung menimbulkan akibat hukum baik pada hubungan maupun
keadaan hukum yang ada. Ada dua bentuk tindakan hukum pemerintah, yaitu tindakan hukum
pemerintah berdasarkan hukum publik (publicekrecthttelijke handelinge) dan tindakan hukum
pemerintah berdasarkan hukum privat (privatrechttelijke handeling). Dua bentuk tindakan
hukum pemerintah ini berkaitan dengan kedudukan pemerintah sebagai institusi pemegang
jabatan pemerintahan (ambtsdrager) dan sebagai badan hukum.

Menurut Syahrial tindakan hukum yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam hukum
administrasi negara, yaitu:6

1. Tindakan hukum privat (privatrechttelijke handeling) adalah tindakan hukum yang


dilakukan oleh pemerintah dengan pihak dalam kedudukannya sebagai badan hukum dan
bukan tugas untuk kepentingan umum berdasarkan hukum privat guna melaksanakan
tugas-tugas pemerintahan. Tindakan hukum pemerintah/tata usaha negara berdasarkan
hukum perdata atau hukum privat. Dua pendapat yang timbul tentang di perbolehkannya
administrasi negara mengadakan hubungan berdasarkan hukum privat, yaitu:
 Administrasi negara dalam menjalankan tugas pemerintahan tidak dapat
menggunakan hukum privat, karena sifat hukum privat adalah hubungan hukum
mengatur hubungan kehendak pada kedua belah pihak, serta bersifat perorangan.
Administrasi negara sebagai bagian dari hukum publik, serta merupakan hukum
untuk bolehnya tindakan atas kehendak satu pihak.
 Administrasi negara dapat menggunakan hukum privat. Akan tetapi, untuk
menyelesaikan suatu soal khusus yang dalam lapangan administrasi negara telah
tersedia peraturan-peraturan hukum publik.

6
Syahrial, Darda, Hukum Administrasi Negara dan Pengadilan Tata Usaha Negara,
Yogyakarta, Pustaka Yustisia, 2012.

6
2. Tindakan hukum publik (publickrechttelijke handeling) tindakan hukum yang dilakukan
oleh pemerintah didasarkan pada hukum publik dalam kedudukannya sebagai pemegang
jabatan pemerintahan yang di lakukan berdasarkan kewenangan pemerintah yang bersifat
hukum publik yang hanya dapat lahir dari kewenangan yang bersifat hukum publik.
Tindakan hukum tata usaha negara berdasarkan hukum publik ada 2, yaitu:
 Perbuatan Hukum Publik Bersegi Satu adalah perbuatan hukum publik yang
merupakan kehendak satu pihak dari pemerintah, tidak melibatkan masyarakat.
 Perbuatan Hukum Publik yang Bersegi Dua. Tindakan hukum pemerintah ada yang
berdasarkan hukum publik (Stroink), dan berdasarkan hukum privat.

Tindakan hukum publik dibagi menjadi dua bentuk, yakni tindakan hukum publik
bersifat sepihak (eenzijdig publiekrechttelijke handeling) dan tindakan hukum publik yang
bersifat berbagai pihak, yakni dua atau lebih (meerzijdik publiekrechttelijke handeling) atau
menurut E. Utrecht disebut dengan tindakan hukum publik bersegi satu (eenzijdige
publiekrechttelijke handeling) dan tindakan hukum publik bersegi dus (tweenzijdige
publiekrechttelijke handeling).

 Tindakan Hukum Publik Bersegi Satu (Eenzijdige Publiek Rechtshandelingen)


Tindakan hukum publik bersegi satu merupakan perbuatan yang akibat hukumnya
(rechts gevolg) di timbulkan oleh kehendak dari suatu subjeķ hukum atau satu pihak yang
melakukan perbuatan itu. Dikatakan sebagai tindakan hukum publik bersegi satu (bersifat
sepihak) karena alat-alat perlengkapan pemerintah memiliki kekuasaan istimewa dalam
melakukan atau tidak melalukan tindakan tergantung kehendak sepihak dari badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang memiliki wewenang pemerintahan untuk berbuat
demikian.
Oleh karena merupakan suatu pernyataan kehendak secara sepihak dari organ
pemerintahan, maka tindakan hukum pemerintah yang bersegi satu ini tidak boleh
mengandung unsur kecacatan seperti kekhilafan (dwaling), penipuan (bedrog), dan
paksaan (dwang) serta hal-hal lain yang menimbulkan akibat hukum tidak sah. Tindakan
hukum publik yang bersifat sepihak (bersegi satu) ini disebut dengan ―beschikking‖ atau
dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah ―keputusan‖ atau ―ketetapan‖.

7
 Tindakan Hukum Publik Bersegi Dua (Tweezijdige Publiek Rechtshandelingen)
Dikatakan sebagai tindakan hukum publik bersegi dua (berbagai pihak) karena
terdapat penyesuaian kehendak (wilsovereenkomst) antara dua pihak atau lebih
(melibatkan dan pihak lain) yangv diatur dalam suatu ketentuan hukum publik. Contoh
tindakan hukum publik bersegi dua adalah ―kortverband contract‖ (perjanjian kerja yang
berlaku selama jangka pendek) antara swasta dengan pemerintah, hukum bersegi dua
inilah yang tunduk dan masuk ke dalam ranah pengaturan hukum keperdataan yang
tunduk pula pada asas kebebasan berkontrak (Contract Vrljheid). Bentuk-bentuk kontrak
pemerintah ini antara lain:
 Kontrak Biasa
 Kontrak Adhesi atau Kontrak Standar (Dengan Klausula Baku)
 Kontrak Mengenai Wewenang Yakni Pemerintah Mengadakan Perjanjian Untuk
Melimpahkan Pelaksanaan Tugas Pemerintahan Kepada pihak lain
 Kontrak Mengenai Kebijaksanaan Kewenangam Diskresionernya
(FreiesErmessen) Kepada pihak lain.

Tindakan hukum publik yang bersegi satu maupun bersegi dua dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian, yakni:
a. Tindakan membuat keputusan (beschikking); Tindakan hukum publik yang
bersifat sepihak (bersegi satu) dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
1) Sepihak – konkrit – individual;
2) Sepihak – konkret – umum; dan
3) Lebih dari satu jabatan tata usaha negara – konkrit -umum.

b. Tindakan membuat peraturan (regeling), dan Tindakan hukum pemerintah bidang


hukum publik ini yang juga bersifat sepihak (bersegi satu) dan peraturan yang
dikeluarkan bersifat umum-abstrak. Tindakan hukum dapat berbentuk peraturan
pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, peraturan gubernur dan lain-
lain.

8
c. Tindakan materiil (materiele daad). Tindakan yang dilakukan dalam bentuk
tindakan materiil dilakukan untuk kepentingan umum yang melibatkan dua pihak
atau lebih, yakni pemerintah dan sipil (swasta) maupun pihak-pihak lain.

Tindakan hukum publik ini, misalnya membuat perjanjian kerja, membuat


memorandum of understanding (MOU), vortband contract, dan sebagainya. Tindakan
pemerintah yang berbentuk hukum privat merupakan tindakan pemerintah dalam
kedudukannya bukan sebagai pemerintah. Tindakan ini sebagai wakil dari badan hukum
(lichaam) dan bukan tugas untuk kepentingaan umum, sehingga tindakannya didasarkan pada
ketentuan hukum privat (keperdataan). Apabila pemerintah bertindak dalam kualitasnya
sebagai pemerintah, maka hukum publiklah yang berlaku dan apabila bertindak tidak dalam.

9
 Skema Tindakan Hukum Pemerintah

Tindakan Pemerintah
(Bestuushandelingen)

Tindakan Hukum Tindakan


Nyata/Berdasarkan Fakta
(Rechtshandelingen)
(Feitelijkehandelingen)

Tindakan Hukum Privat Tindakan Hukum Publik


(Privatrectht (Publiekerecht handelngen)
handelingen)

Bersegi Satu Bersegi Dua


(Eenzijdig Publiekkrechttelijke (Meerzijdik Publiekrechttelijke
Handelingen Handelingen

Individual Konkrit Umum

Abstrak Konkrit Kesepakatan


KTUN (antar beban hukum
(Beschiking) publik)

10
C. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintahan

Tindakan hukum pemerintahan adalah segala bentuk tindakan yang diambil oleh
pemerintah dalam rangka mengatur dan mengendalikan kehidupan masyarakat. Tindakan
ini berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum dan keadilan serta mempunyai karakteristik
tertentu yang perlu dipahami. Berikut-berikut adalah karakteristik-karakteristik tindakan
hukum pemerintahan yang meliputi:

1. Keputusan-Keputusan Pemerintahan Yang Bersifat Sepihak


Tindakan hukum pemerintahan cenderung bersifat sepihak, artinya tindakan
tersebut diambil oleh pemerintah tanpa memerlukan persetujuan dari pihak
lain, tindakan pemerintah yang bersifat sepihak yang dituangkan dalam bentuk
tulisan, keputusan yang dimaksudkan di sini adalah keputusan yang
dikeluarkan oleh pemerintahan selaku administrasi negara. Biasanya
keputusan sepihak ini terjadi di ruang lingkup hukum publik.

2. Bersifat Terikat, Fakultatif dan Bebas


Karakteristik tindakan hukum pemerintahan ini berkenaan dengan dengan
dasar bertindak yang dimiliki oleh organ pemerintahan, yaitu kewenangan
(bevoegdheid). Kewenangan pemerintahan yang bersifat terikat, fakultatif dan
bebas.

3. Tindakan Hukum Yang Menimbulkan Akibat Hukum


Tindakan yang dilakukan oleh subyek hukum untuk memperoleh suatu akibat
yang dikehendaki oleh pelaku dan yang diatur oleh hukum. Tindakan ini
merupakan tindakan hukum yang dilakukan guna memperoleh sesuatu akibat
yang dikehendaki hukum.

4. Tindakan Hukum Yang Bersifat Nyata atau Faktual


Tindakan faktual atau nyata adalah tindakan badan atau pejabat pemerintahan
yang dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum secara langsung dan
faktual, seperti memberikan informasi, peringatan publik, laporan, dan
sebagainya. Tindakan ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu tindakan
faktual atau nyata (feitelijke handelingen) dan tindakan hukum
(rechtshandelingen).

11
5. Publik atau Privat
Tindakan hukum pemerintahan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tindakan
hukum publik dan tindakan hukum privat. Tindakan hukum publik dibagi lagi
menjadi dua, yaitu tindakan hukum publik bersegi dua dan tindakan hukum
publik sepihak

6. Tunduk Pada Ranah Hukum Tertentu


Tindakan hukum pemerintahan tunduk pada ranah hukum tertentu, yakni
hukum administrasi pemerintahan atau hukum perdata, tergantung pada sifat
dan tujuan dari tindakan tersebut

BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Tindakan hukum pemerintahan adalah rangka dalam melaksanakan urusan
pemerintahan. Tindakan hukum pemerintahan itu ada dua macam yaitu publik dan privat.
Segi tindakan pemerintah itu terdiri dari dua tindakan, yaitu: tindakan hukum bersegi satu
(Eenzijdige Publiek Rechtshandelingen) dan tindakan hukum bersegi dua (Tweezijdige
Publiek Rechtshandelingen). Administrasi pemerintahan dalam hal ini didefinisikan sebagai
tindakan pejabat atau badan pemerintahan yang memiliki kekuatan hukum mengikat secara
eksternal yang didasarkan kepada pengujian syarat dan prasyarat yang telah ditetapkan dalam
undang-undang atau produk hukum lainnya.
UU AP mengatur hubungan antara badan atau pejabat administrasi pemerintahan
dengan masyarakat. Dalam hubungan antara badan atau pejabat administrasi pemerintahan
dengan masyarakat ini sangat erat kaitannya dengan badan atau pejabat yang melaksanakan
urusan pemerintahan, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara (UU PERATUN) merupakan Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara. UU AP ini mengatur hubungan hukum antara badan atau pejabat
administrasi pemerintahan dengan masyarakat dalam wilayah hukum publik. Undang-undang
ini menetapkan batasan dan aturan yang memuat kewajiban dan hak kedua belah pihak
tersebut (badan atau pejabat administrasi pemerintahan dengan masyarakat).
Gugatan terhadap pelanggaran ketentuan undang-undang ini dapat diajukan kepada
Badan Peradilan Tata Usaha Negara dengan hukum acara berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan
Tata Usaha Negara jo. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar dapat memahami tentang Tindakan Hukum
Pemrintah, Macam-Macam Tindakan Hukum Pemerintah dan juga Karakteristik Tindakan
Hukum Pemerintahan. Sehingga kita sebagai mahasiswa dapat mengamalkan pengetahuan
tentang materi ini dan menjadi masyarakat yang lebih baik lagi. Karena dengan paham
tentang Hukum Administrasi Negara kita akan tau bagaimana penetapan sebuah hukum dan
bagaimana cara pengambilan keputusannya, sehingga kita akan lebih bisa menghargai dan
memahami lagi macam hukum yang ada dan tidak akan dengan mudah menganggap orang
lain salah.

13
Dalam makalah ini kami sangat mengharapkan masukan dan kritiknya yang bersifat
membangun, agar kami lebih baik lagi dalam menyusun makalah-makalah di masa
mendatang.

14
DAFTAR PUSTAKA

HR, R. (2002). Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Grafindo Persada.

Darda, Syahrial. Hukum Administrasi Negara dan Pengadilan Tata Usaha Negara . Yogyakarta:

Pustaka Yustisia, 2012.

Indraharto. Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara: Buku II

Beracara di Pengadilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2004.

Marbun, S.F. Hukum Administrasi Negara. Yogyakarta: FH UII Press, 2012.

Nugraha, Safri. Hukum Administrasi Negara. Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas

Indonesia, 2007.

—. Hukum Administrasi Negara. Depok: Badan Penerbit FH Universitas Indonesia, 2007.

Utrecht, E. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Surabaya: Pustaka Tinta Emas, 1988.

Anda mungkin juga menyukai