Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH DAN INSTRUMENNYA

Untuk memenuhi tugas matakuliah Hukum Administrasi Negara

Dosen Pengampu : Zainatul Ilmiyah, M.H.

Disusun Oleh :

SONYA RAHMAWATI (05020320061)

GHILANG MUHAMMAD PRATAMA PUTRA (05040320082)

PRODI HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur (alhamdulillah wa syukur lillah) dipersembahkan ke hadirat Allah


SWT,karena berkat taufik dan hidayah-Nya, makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan shabatnya,
dengan harapan semoga umatnya dapat mengikuti akhlak dan budi pekerti yang mulia.

Makalah ini berjudul “TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH DAN


INSTRUMENNYA” dan disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Hukum
Administrasi Negara. Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan ucapan terima
kasih kepada ibu dosen Zainatul Ilmiyah, M.H., selaku dosen pembimbing matakuliah
Hukum Administrasi Negara yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmunya
kepada kami. Kami juga ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
memberikan semangat dan ide yang luar biasa dalam mendukung penyelesaian makalah
ini.

Kami juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan, kekeliruan dan masih
jauh dari kata sempurna dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca yang bersifat membangun.Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan kepada pembaca
guna memperkaya ilmu pengetahuan tentang materi yang kami sampaikan dalam
makalah ini.

Surabaya, 09 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tindakan Hukum Pemerintah


B. Unsur – Unsur Tindakan Hukum Pemerintah
C. Macam – Macam Tindakan Hukum Pemerintah
D. Cara Pelaksanaan Tindakan Hukum Pemerintah
E. Karakteristik Tindakan Hukum Pemerintah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara hukum yang semua penyelenggarankekuasaannya
berdasarkan hukum yang berlaku. Dalam negara hukum, alat-alat negara melakukan
fungsinya dengan baik. Negara berhak melakukansebuah tindakan. Tindakan pemerintah
ada dua macam yaitu tindakan biasadan tindakan hukum. Tindakan hukum pemerintah
adalah tindakan tindakanyang dilakukan oleh organ pemerintahan atau administrasi
Negara yangdimakasudkan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum dalam bidang
pemerintah atau administrasi negara. Tindakan hukum pemerintah itu ada duamacam
yaitu publik dan privat. Perbuatan hukum publik dibagi lagi menjadidua yaitu hukum
public bersegi dua dan hukum publik bersegi dua. Tindakan publik bersegi dua dibagi
lagi menjadi perjanjian dan tindakan bersama.1
Setiap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah haruslah berdasar padahukum.
Meskipun demikian tidak semua tindakan pemerintah teratur dalamhukum yang sudah
ada. Pemerintah dengan mengatasi persoalan yang belumada perundangan-undangannya
dapat melakukan diskresi. Diskresi merupakankeputusan atau tindakan yang dilakukan
oleh pejabat pemerintah untukmengatasi persoalan konkrit yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan tidak megatur,
tidak jelas, atau tidak lengkap. Diskresi menjadi jalan keluar bagi persoalan- persoalan
yang mendesak yang harus segera diselesaikan. Diskresi dapatdilakukan dengan bebasan
oleh pejabat pemerintahan dalam mengatasi persoalan-persoalan mendesak. Kebebasan
1
Jum Anggriani,Hukum Administrasi Negara (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) hlm. 106
ini memiliki batas-batas yang jelasyang telah ditulis di Undang-undang Administrasi
Pemerintah. Dengan adanyakebebasan untuk melakukan suatu kebijakan diharapkan
pejabat pemerintah bisa melakukan yang terbaik dalam suatu hal yang sedang dihadapi
tanpamerugikan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tindakan hukum pemerintah ?
2. Apa saja unsur – unsur tindakan hukum pemerintah ?
3. Apa saja macam – macam tindakan hukum pemerintah ?
4. Bagaimana karakteristik tindakan hukum pemerintah ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tindakan Hukum Pemerintah


Istilah tindakan atau perbuatan pemerintahan itu sendiri terambil dari kata
“tindak” atau “berbuat” (handeling, act.). dalam kamus Besar BahasaIndonesia (KBBI)
kata tindakan atau perbuatan (headelingen action)dimaksudkan sebagai suatu bentuk
perilaku kegiatan yang oleh seseorang atau badan (organ) yang membawa pada akibat
tertentu. Pemerintah atauadministrasi negara adalah sebagai subjek hukum, sebagai
pendukung hak dankewajiban. Sebagai subyek hukum pemerintah melaakukan berbagai
tindakan baik tindakan nyat maupun tindakan hukum. Tindakan nyata tidak adakaitannya
dengan hukum dan tidak menimbulkan akibat hokum.2
Pemerintah melakukan dua macam tindakan, tindakan biasa dan tindakanhukum .
Dalam kajian hukum, yang terpenting untuk dikemukakan adalahtindakan dalam kategori
kedua. Tindakan hukum pemerintahan adalahtindakan yang dilakukan oleh Badan atau
Pejabat Tata Usaha Negara dalamrangka melaksanakan urusan pemerintahan. Tindakan
hukum pemerintah ituada dua macam yaitu publik dan privat. Perbuatan hukum publik
dibagi lagimenjadi dua yaitu hukum public bersegi dua dan hukum publik bersegi
dua.Perbuatan publik bersegi dua dibagi lagi menjadi perjanjian dan tindakan bersama. 3
Tindakan Hukum Publik menurut Bellefroid adalah hukum yang mengaturcara
badan-badan negara menjalankan tugasnya dan mengatur pula hubunganhukum yang
diadakan negara sebagai pemerintah dengan para individu atauyang diadakan antara
maasing-masing badan negara itu.4 Sedangkan TindakanHukum Privat menurut
Bellefroid adalah hukum yang mengatur tata tertibmasyarakat mengenai keluarga dan
kekayaan para individu dan mengatur pulahubungan-hubungan yang diadakan antara para
individu dan mengatur pulahubungan-hubungan yang diadakan antara para individu satu

2
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm.109
3
Jum Anggriani,Hukum Administrasi Negara (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012) hlm. 106
4
Ibid , hlm. 108
dengan yanglain,anatar individu dengan badan negara bilamana badan hukum turut
sertadalam pergaulan hukum seolah-olah sebagai individu.5
Dalam negara hukum, setiap tindakan pemerintahan harus berdasarkanatas
hukum, karena dalam negara negara terdapat prinsip asas legalitas. Asasini menentukan
bahwa tanpa adanya dasar wewenang yang diberikan olehsuatu peraturan perundang-
undangan yang berlaku, maka segala macam aparat pemerintah tidak akan memiliki
wewenang yang dapat mempengaruhi atau mengubah keadaan atau posisi hukum warga
masyarakatnya.Meskipun demikian, tidak selalu setiap tindakan pemerintahan tersedia
peraturan peraundang-undangan yang mengaturnya. Dapat terjadi, dalam kondisitertentu
terutama ketika pemerintah harus bertindak cepat untukmenyelesaikan persoalan konkret
dalam masyarakat, peraturan perundang-undangannya belum tersedia. Dalam kondisi
seperti ini, kepada pemerintahdiberikan kebebasan bertindak melakukan Diskresi.
B. Unsur-unsur Tindakan Hukum Pemerintah

Muchsan menyebutkan unsur-unsur tindakan pemerintahan sebagai berikut:

1) Perbuatan itu dilakukan oleh aparat pemerintahan dalam kedudukanyasebagai


penguasa maupun sebagai alat pemerintahan dengan prakarsadan tanggung jawab
sendiri;
2) Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan.
3) Perbuatan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untukmenimbulkanakibat hukum
di bidang hukum administrasi;
4) Perbuatan tersebut menyangkut pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat;
5) Perbuatan itu harus didasarkan pada peraturan perundangundanganyang berlaku.6
C. Macam – Macam Tindakan Hukum Pemerintah
Dalam melaksanakan tugas dan menyelenggarakan kepentingan umum,
pemerintah banyak melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan. Keaktivitas atau
pembuatan itu pada garis besarnya dibedakan ke dalam dua gologan, yaitu:
1. Rechtshandelingen (golongan perbuatan hukum)
2. Feitelijke handelingen (golongan yang bukan perbuatan hukum)

5
Ibid , hlm. 106-107
6
Ridwan HR,Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 112
Dari kedua golongan perbuatan tersebut yang penting bagi hukum administrasi
negara adalah golongan perbuatan hukum (hechts handelingen), sebab perbuatan tersebut
langsung menimbulkan akibat hukum tertentu bagi hukum administrasi Negara, oleh
karena perbuatan hukum ini membawa akibat pada hubungan hukum atau keadaan
hukum yang ada, maka perbuatan tersebut tidak boleh mengandung cacat, seperti
kehilafan (dwaling), penipuan (bedrog), paksaan (dwang).
Secara keseluruhan, fungsi pemerintahan terdiri atas berbagai macam tindakan
pemerintah, seperti keputusan-keputusan, ketetapan-ketetapan yang bersifat umum,
tindakan hukum dan tindakan nyata. Netherlands Bestuursrecht (1987), menguraikan
empat macam bentuk penguasa yaitu:
1. Pemelihara ketertiban, pemeliharaan ketertiban pada tingkat pertama adalah
pengawasan supaya dapat terlaksana secara teratur.
2. Pengelolaan keuangan, melalui pajak, punggutan-pungutan lain, pendapatan
sendiri.
3. Tuan tanah. Sejak dulu, pihak penguasa merupakan tuan tanah.
4. Pengusaha,beberapa kegiatan dalam pemerintah hanya dapat dilaksanakan oleh
pihak penguasa mengingat sifatnya atau karena diharuskan sesuai dengan undang-
undang.
D. Cara Pelaksanaan Tindakan Pemerintahan

Dalam praktiknya urusan pemerintahan tidak dijalankan sendiri oleh pemerintah,


namun dijalankan pula oleh pihak-pihak lain bahkan juga pihakswasta yang diberi
wewenang untuk menjalankan urusan pemerintahan dalamkerangka hubungan kerjasama.
Menurut E. Utrech tindakan pemerintahan itudapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

1) Yang bertindak ialah administrasi Negara sendiri;


2) Yang bertindak ialah subyek hukum (sama dengan badan hukum)
lainyang tidak termasuk administrasi Negara dan yang mempunya
ihubungan istimewa atau hubungan biasa dengan pemerintah;
3) Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang tidak termasuk
administrasi Negara dan menjalani pekerjaanya berdasarkan suatu
keonsesi atau berdasarkan izin (vergunning) yang diberikan oleh
pemerintah;
4) Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang tidak masukadministrasi
Negara dan yang diberi subsidi pemerintah;
5) Yang bertindak ialah pemerintah bersama-sama subyek hukum lain
yang bukan administrasi negara dan kedua belah pihak itu bergabung.
dalam bentuk kerjasama (vorm van samenwerking) yang diatur oleh
hukum privat;
6) Yang bertindak ialah yayasan yang didirikan oleh pemerintah atau
diawasi pemerintah;
7) Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang bukan administrasi
Negara tetapi diberi sesuatu kekuasaan memerintah (delegasi
perundang-undangan).7
E. Karakteristik tindakan hukum pemerintah

Dalam suatu negara hukum setiap tindakan hukum pemerintahan selalu harus
didasarkan pada asas legalitas atau harus berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Artinya tindakan hukum pemerintahan itu pada dasarnya adalah tindakan yang
dilakukan dalam rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau dalam rangka mengatur dan melayani kepentingan
umum yang dikristalisasikan dalam ketentuan undang-undang yang bersangkutan.
Ketentuan undang-undang ini melahirkan kewenangan tertentu bagi pemerintah untuk
melakukan tindakan hukum tertentu. Karena kewenangan ini hanya diberikan kepada organ
pemerintahan tertentu, tidak kepada pihak lain, maka tindakan hukum pemerintahan itu
pada dasarnya bersifat sepihak, bukan hasil persetujuan dengan pihak yang dikenai
tindakan hukum tersebut. Dalam hukum administrasi negara, hubungan hukum
(rechtsbetrekking) antara pemerintah, dalam kapasitasnya sebagai wakil dari jabatan
pemerintahan bukan dalam kapasitasnya selaku wakil dari bawan pemerintahan, dengan
seseorang atau badan hukum perdata tidak berada dalam kedudukan yang sejajar.
Pemerintah memiliki kedudukan khusus (de overheid als bijzonder persoon), sebagai satu-
satunya pihak yang diserahi kewajiban untuk mengatur dan menyelenggarakan
7
Ridwan HR,Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) hlm. 121-122
kepentingan umum dimana dalam rangka melaksanakan kewajiban ini kepada pemerintah
diberikan wewenang membuat peraturan perundang-undangan, menggunakan paksaan
pemerintahan, atau menerapkan sanksi-sanksi hukum.

Kedudukan pemerintah yang tidak dimiliki oleh seseorang atau badan hukum
perdata ini menyebabkan hubungan hukum antara pemerintah dengan seorang atau badan
hukum perdata bersifat ordinatif. Berbeda halnya dengan hubungan hukum berdasarkan
hukum perdata, yang bertumpu pada asas otonomi dan kebebasan berkontrak. Hubungan
hukum berdasarkan hukum perdata bersifat sejajar. Pemerintah, dalam kapasitasnya
sebagai wakil dari badan hukum pemerintahan, bukan sebagai wakil dari jabatan
pemerintahan, dapat mengadakan hubungan hukum berdasarkan hukum perdata dengan
kedudukan yang sejajar atau tidak berbeda dengan seseorang atau badan hukum perdata.
Meskipun hubungan hukumnya bersifat ordinatif, pemerintah tidak dapat melakukan
tindakan hukum secara bebas dan semena-mena terhadap warga negara. Sebagaimana telah
disebutkan, tindakan hukum pemerintah tetap terikat pada asas yang mendasari tindakan
tersebut yaitu asas legalitas. Kalaupun kemudian dikenal adanya tindakan hukum dua
pihak atau lebih, maka ini hanya menyangkut mengenai cara-cara merealisasikan tindakan
hukum tersebut. Di atas disebutkan bahwa tindakan hukum dua pihak diatur dengan
peraturan bersama. Kemunculan peraturan bersama pada hakekatnya hanyalah menyangkut
cara untuk melaksanakan tugas dan urusan pemerintahan, yaitu ketika tugas dan urusan
pemerintahan tertentu kebetulan ada kesamaan dengan organ pemerintahan lainnya atau
karena ada tujuan agar pelaksanaan tugas dan urusan tersebut dapat terselenggara secara
efektif dan efisien dengan cara dilaksanakan secara bersama-sama.

Pada kenyataannya, tidak semua urusan pemerintahan dapat diselenggarakan


sendiri oleh organ pemerintahan yang diberi kewenangan untuk menjalankan tugas dan
urusan tersebut, serta tidak semua tugas dan urusan pemerintahan dapat dijalankan secara
bersama-sama dengan organ pemerintahan lainnya. Hal ini karena ruang lingkup urusan
pemerintahan itu demikian luas dan komplek, sehingga untuk efektivitas dan efisiensi
diperlukan pula keterlibatan pihak swasta, yang diwujudkan dengan cara kerja sama atau
perjanjian. Tindakan hukum pemerintahan yang dilakukan dengan melibatkan pihak swasta
ini disebut sebagai tindakan hukum campuran (de gemengd rechtshandeling).
Di samping dikenal karakteristik tindakan hukum pemerintahan yang bersifat
sepihak, dikenal pula karakteristik tindakan hukum pemerintahan yang bersifat terikat,
fakultatif dan bebas. Karakteristik tindakan hukum demikian ini berkenaan dengan dasar
bertindak yang dimiliki oleh organ pemerintahan, yaitu kewenangan (bevoegdheid).
Kewenangan pemerintahan ini ada yang bersifat terikat, fakultatif dan bebas.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tindakan hukum pemerintah adalah tindakan yang dilakukan oleh Badan


atauPejabat Tata Usaha Negara dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan.Dalam
melakukan tindakan pemerintah harus berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang ada. Dalam perkembangannya, terkadan peraturan perundang-undangan tidak
sesuai, tidak lengkap bahkan tidak mengatur adanyasuatu hal dihadapi oleh karena itu
Pejabat Pemerintan berhak melakukan Diskresi. Terdapat 2 macam tindakan hukum
pemerintah pertama Rechtshandelingen (golongan perbuatan hukum) kedua Feitelijke
handelingen (golongan yang bukan perbuatan hukum). Dan tindakan karakteristik
tindakan hukum pemerintah adalah keputusan- keputusan pemerintah yang bersifat
sepihak.
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan HR, , Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta,2003

Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara Rajawali Pers, Jakarta 2016


Anggriani, Jum, Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012.
Atmosudirjo S., Prajudi, Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi; Seri Pustaka Ilmu
Administrasi Negara VII, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1994.
Darumurti D., Kekuasaan Diskresi Pemerintah, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2012.
Effendi Lotulung, Paulus, Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasaan, Jakarta, Salemba
Humanika, 2013.

Anda mungkin juga menyukai