PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam sebuah tindakan hukum dan semua hal yang berkaitan dengan kegiatan
birokrasi dan kelembagaan, pastilah di sana terdapat sebuah perbuatan dan keputusan
yang perlu dilakukan. Kedua hal tersebut merupakan aspek penting dalam setiap hal
yang menyangkut tentang negara. Tak terkecuali dalam bidang Administrasi negara.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perbuatan hukum administrasi negara?
2. Apa saja macam-macam perbuatan hukum administrasi negara?
3. Bagaimana pengertian ketetapan administrasi negara ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sahiya Anggara, 2018, Hukum Administrasi Negara, Bandung: Pustaka Setia. Hlm
237
2
handeling adalah perbuatan yang akan dilakukan oleh alat perlengkapan pemerintah/
penguasa dalam tingkat tinggi dan rendahan secara spontan dan mandiri
(zelfstanding) untuk pemeliharaan kepentingan rakyat 2
Istilah pembatasan, keleluasaan, dan cara bertindak pemerintah, yaitu sebagai
berikut.
2
Koentjoro,Dian Halim, 2004. Hukum Administrasi Negara. Bogor: Ghalia
Indonesia. hlm 55
3
B. Perbuatan Administrasi Negara merupakan perwujudan tugas pemerintah
Dalam negara modern yang dikenal dengan istilah welfare state atau negara
kesejahteraan, tugas negara dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyatnya, yaitu
cukup berat dan luas karena harus menyelesaikan segala aspek atau persoalan yang
menyangkut kehidupan warga negaranya meski-pun dalam penyelesaiannya belum
ada peraturan yang mengaturnya 3.
6
undangannya, dinyatakan dalam Pasal 22 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945
dikatakan bahwa dalam ikhwal kegentingan yang memaksa, presiden berhak
menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
Berdasarkan Pasal 22 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 ini, administrasi
negara dalam hal ini pemerintah/presiden dengan dibantu oleh menteri-menteri
negara juga memegang kekuasaan legislatif. Wewenang tersebut bukan wewenang
pokok, melainkan merupakan wewenang tambahan, sedangkan dalam bidang
pelaksanaan pemerintahan ada pada badan eksekutif, yaitu pelaksana pemerintahan.
Dengan demikian, terjadi suatu supremasi badan eksekutif sebab sebagian kekuasaan
legislatif dipindahkan ke tangan eksekutif 4.
Amrah Muslimin mengatakan bahwa dalam bidang eksekutif ada dua macam
tindakan/perbuatan administrasi negara/pemerintah, yaitu:
4
Ibid, hlm 239-241
7
1.tindakan/perbuatan yang secara tidak langsung menimbulkan akibat hukum;
2.tindakan/perbuatan yang secara langsung menimbulkan akibat hukum
(beschikking/penetapan).
2. Rencana (plan), yaitu salah satu bentuk baru dari perbuatan hukum
administrasi negara yang menciptakan hubungan hukum (yang mengikat)
penguasa dan warga masyarakat.
1. Administrasi negara.
5
Ibid, hlm 242
9
Dari uraian tersebut, ada beberapa tindakan pemerintah yang merupakan
tindakan hukum dalam menyelenggarakan kepentingan umum, yaitu:
10
hukum privat ini masuk hukum tata negara. Meskipun dalam beberapa hal
masuk ke dalam hukum administrasi negara, misalnya administrasi negara
melakukan perbuatan hukum sewa-menyewa (Pasal 1548 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata), jual beli tanah (Pasal 1457 KUH Perdata), dan lain-
lain muncul beberapa pendapat dari para sarjana, antara lain sebagai berikut:
11
2. Perbuatan Hukum Menurut Hukum Publik
Dalam hal golongan perbuatan hukum yang menimbulkan hubungan hukum
publik ini ada dua macam perbuatan hukum, yaitu sebagai berikut.
Dalam hal perbuatan hukum bersegi dua timbul polemik tentang apakah ada
perbuatan hukum bersegi dua dalam perbuatan pemerintah/administrasi negara?
Pertanyaan melahirkan dua aliran jawaban dalam beberapa sarjana, yaitu sebagai
berikut.
1) Aliran yang berpendapat tidak ada perbuatan hukum bersegi dua dalam
hukum administrasi negara
Beberapa sarjana yang menganut aliran yang menentang adanya
perbuatan hukum bersegi dua dalam hubungan administrasi negara ini terbagi
dua atas dasar alasan yang dikemukakan mereka, yaitu:
6
Ibid, hlm 243-245
12
Vnder Pot, contoh sebagai perbuatan hukum publik bersegi dua dapat
dikemukakan perjanjian kerja jangka pendek yang diadakan oleh seorang
partikelir (swasta, pribadi), sebagai pekerja dengan pemerintah, misalnya
selama tiga tahun. Perjanjian jangka pendek itu diadakan karena suatu
perbuatan hukum yang memberi pekerjaan, dan perbuatan hukum itu diatur
oleh suatu hukum “istimewa” yaitu peraturan hukum publik, dan tidak diatur
oleh hukum “biasa” yaitu hukum provat (KUHPdt)7.
7
E. Utrecht/ Moh. Saleh Djindang, Pengantar Hukum Administrasi Negara
Indonesia, Jakarta: PT Ichtiar Baru, 1985, hal. 68
13
Ketetapan ini berlaku umum dalam arti berlaku untuk siapa saja yang
diangkat sebagai Sekretaris Daerah Kota Cimahi.
“Amir diangkat menjadi Sekretaris Daerah Kota Cimahi”. Ketentuan itu berlaku
khusus bagi Amir dan tidak berlaku bagi orang lain. Artinya, Amir-lah yang
ditetapkan atau diangkat menjadi Sekretaris Daerah Kota Cimahi, bukan yang lain.
8
Sahiya anggara. Hukum administrasi negara... Hlm 246
15
1. Ketetapan adalah perbuatan hukum, yaitu perbuatan yang diatur oleh hukum
dan menimbulkan suatu akibat hukum, yaitu terjadi atas hilangnya suatu
ikatan/hak/kewajiban. Misalnya, keputusan yang memberikan izin kepada
pemohon izin mendirikan bangunan (IMB) yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
Dinas Pekerjaan Umum.
3. Ketetapan itu berada atau merupakan lapangan pekerjaan pemerintah dalam arti
kata sempit, yaitu lapangan pekerjaan eksekutif saja atau lapangan pekerjaan
bestuur. Jadi, ketetapan itu bukan bidang pekerjaannya yudikatif, melainkan
khusus lapangan pekerjaannya eksekutif.
4. Perbuatan membuat ketetapan dilakukan oleh alat pemerintah dalam arti kata
luas, yaitu badan legislatif, badan eksekutif, badan yudikatif. Jadi, walaupun
ketetapan bidang pekerjaannya itu khusus eksekutif, dapat pula dilakukan oleh
badan legislatif ataupun dilakukan oleh badan yudikatif. (Perbuatan itu dapat
dilakukan oleh badan yang tergolong dalam kekuasaan legislatif atau badan
yang tergolong dalam kekuasaan yudikatif).
Contoh ketetapan yang dibuat oleh badan legislatif, yaitu dalam perbuatan
menetapkan APBN. APBN adalah bidang pekerjaannya eksekutif, namun
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai pemegang kekuasaan legislatif ikut
16
menentukan.
Contoh ketetapan yang dibuat oleh badan yudikatif, yaitu penetapan
pengangkatan seorang wali dari seorang anak oleh Pengadilan Negeri.
Penetapan pengangkatan seorang wali dari seorang anak ini sebenarnya
merupakan bidang pekerjaannya eksekutif (pemerintah dalam arti sempit),
(jurisdiksi volunter).
17
Undang Naturalisasi yang memberi kepada seorang asing kewarganegaraan Indonesia
(Pasal 26 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 atau Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang
Dasar Sementara 1950).
18
hubungan antara pemerintah dan warga negaranya atau seorang partikulir, atau antara
alat negara yang satu dengan alat negara lainnya, jadi hanya ketetapan ekstern 9.
1. Konkret, yaitu nyata dan mengatur hal tertentu yang jelas iden-titasnya atau
ciri-cirinya.
9
Ibid, hlm 247-250
10
Ridwan HR, 2006. Hukum Administrasi Negara, Jakarta: PT Raja Grafindo,, hlm.
118-119
19
1. Konkret, artinya objek yang ditetapkan dalam ketetapan administrasi negara itu
tidak abstrak, tetapi berwujud, tertentu, atau dapat ditentukan. Dalam hal apa dan
kepada siapa ketetapan itu dikeluarkan atau ditujukan harus secara jelas disebutkan
dalam ketetapan (subjek dan objek dalam ketetapan harus disebutkan secara tegas).
2. Individu, artinya ketetapan negara itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu,
baik alamat maupun hal yang dituju jika yang ditunjuk lebih dari seorang, tiap-tiap
nama orang yang terkena ketetapan tersebut.
Sah atau tidak sahnya suatu ketetapan merupakan penilaian atau pendapat
terhadap pembuatan ketetapan itu sendiri. Ketetapan yang sah adalah ketetapan yang
memenuhi syarat-syarat untuk dapat diterima sebagai bagian dari ketertiban hukum
(rechtsorde). Dalam membuat ketetapan, pemerintah harus memerhatikan ketentuan-
ketentuan dalam hukum negara dalam arti sempit, yaitu hukum tata negara ataupun
hukum administrasi negara. Ketetapan yang dibuat tanpa memerhatikan hal-hal
tersebut mengandung kekurangan. Kekurangan ini dapat menyebabkan ketetapan itu
menjadi ketetapan yang tidak sah. Sementara itu,sesuatu ketetapan yang mengandung
kekurangan masih dapat diterimasah karena sah tidaknya suatu ketetapan yang
mengandung kekurangan bergantung pula pada berat ringannya kekurangan tersebut.
2. Yang bertindak adalah subyek hukum/badan hukum lain yang tidak termasuk
administrasi Negara, dan dilakukan berdasarkan sesuatu hubungan istimewa,
seperti badan hukum-badan hukum yang diberi monopoli.
20
3. Yang bertindak adalah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi
Negara yang menjalankan pekerjaan berdasarkan suatu konsesi/izin dari
pemerintah. Artinya pekerjaan tersebut diserahkan oleh pemerintah kepada
badan swasta untuk menyelenggarakan kepentingan umum, seperti Damri,
Pelni, Shell, Caltec, dan sebagainya.
4. Yang bertindak ialah subyek hukum lain yang tidak termasuk administrasi
Negara yang diberi subsidi oleh pemerintah, seperti yayasan-yayasan
pendidikan.
Pada dasarnya semua tindakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah harus
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka tindakan tersebut
tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan peraturan peraturan yang
bersangkutan. Dalam hal ini pemerintah memiliki kedudukan yang khusus (de
overhead als bijzonder persoon), sebagai satu-satunya pihak yang diserahi kewajiban
untuk mengatur dan menyelenggarakan kepentingan umum dimana dalam rangka
melaksanakan kewajiban ini kepada pemerintah diberikan wewenang membuat
peraturan perundang-undangan, menggunakan paksaan pemerintahan, atau
menerapkan sanksi-sanksi hukum.
21
Pemerintah juga mempunyai kedudukan yang tidak dimiliki oleh seseorang
ataupun badan hukum perdata, ini menyebabkan hubungan hukum antara pemerintah
dengan seseorang dan badan hukum perdata bersifat ordinatif. Tetapi meskipun
hubungan hukumnya bersifat ordonatif, pemerintahan tidak dapat melakukan
tindakan hukum secara bebas dan semena-mena terhadap warga Negara 11.
11
Bilih-Fouza-HAN, diunduh pada tanggal 13 November 2019 Pukul 14:23
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbuatan alat administrasi negara adalah tiap-tiap tindakan yang
dilakukan oleh alat tata usaha negara/ alat pemerintahan tidak hanya dalam
fungsi eksekutif, akan tetapi juga dalam melaksanakan Public Service sebagai
konsekuensi dari pelaksankan Welfare State. Perbuatan alat adminstrasi
negara ini ada yang masuk dalam klasifikasi perbuatan hukum dan perbuatan
nyata.
Macam- macam dari perbuatan hukum administrasi negara ada dua
yaitu Hukum Privat dan Hukum Publik yang dimana Hukum Publik ini dibagi
kedalam Hukum Publik bersegi satu dan Hukum Publik bersegi dua.
23
24