HAN IAN
Istilah: Istilah:
Administrative Law; Public Administration.
Administratief Recht/ (Public = Negara)
BestuurRecht Organisasi & managemen dr mns
Vervaltung Recht; & benda guna mencapai 7-an
Droit Administrarif pem. Pem = keseluruhan cab2nya
(E,L,Y)
(tanpa Negara)
Peraturan-peraturan yg bersangkut Cab ilmu Administrasi Umum
paut dg pem neg
Cab ilmu Sosial
Kesepakatan para pengajar ,1973
• Objek material
Yang di maksud dengan objek material dalam studi hukum
Administrasi Negara adalah manusia, dalam hal ini adalah aparat
pemerintah atau aparat Administrasi Negara sebagai pihak yang
memerintah dan warga masyarakat atau suatu badan hukum privat
sebagai pihak yang diperintah. Antara kedua pihak ada hubungan
hukum publik, bukan hubungan privat.
• Objek formal
Yang dimaksud dengan objek formal adalah perilaku atau
kegiatan atau pula keputusan hukum badan pemerintah, baik yang
bersifat peraturan (regeling) maupun yang bersifat ketetapan
(beschikking).
OBJEK KAJIANNYA
1. Jabatan pemerintahan
2. Sifat jabatan pemerintahan
3. Akibat tindakan jabatan.
4. Kedudukan hukum jabatan
5. Tugas dan wewenang jabatan.
6. Pengisian jabatan.
7. Pembatalan jabatan.
8. Landasan yuridis kewenangan jabatan,
SUMBER-SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
• KEPUTUSAN/PENETAPAN/KETETAPAN
ADALAH SUATU PENETAPAN TERTULIS YANG
DIKELUARKAN OLEH BADAN ATAU PEJABAT
TATA USAHA NEGARA YANG BERISI
TINDAKAN HUKUM TATA USAHA NEGARA
YANG BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU,
YANG BERSIFAT KONKRIT, INDIVIDUAL, DAN
FINAL YANG MENIMBULKAN AKIBAT HUKUM
BAGI SESEORANG DAN BADAN HUKUM
PERDATA. (PASAL 1 ANGKA 3 UU NO. 5 TAHUN 1986)
UNSUR –UNSUR NYA
1. PENETAPAN TERTULIS
• SYARAT TERTULIS DARI SUATU PENETAPAN TIDAK
DITUJUKAN PADA BENTUK FORMALNYA, TETAPI DITUJUKAN
PADA ISI ATAU SUBSTANSI DARI KEPUTUSAN TERSEBUT.
• PERSYARATAN TERTULIS INI DIMAKSUDKAN UNTUK
MEMPERMUDAH DALAM PERBUKTIAN APABILA TERJADI
SENGKETA ANTARA PEMERINTAH DENGAN RAKYATNYA
SEBAGAI AKIBAT DIKELUARKANNYA SUATU KEPUTUSAN.
2. DIKELUARKAN OLEH BADAN ATAU PEJABAT TATA
USAHA NEGARA
1. PROSEDUR/CARA PEMBUATAN
KEPUTUSAN.
2. BENTUK KEPUTUSAN.
3.PEMBERITAHUAN KEPADA
YANG BERSANGKUTAN.
Ad.1. PROSEDUR/CARA PEMBUATAN
• Artinya Beschikking dibuat berdasarkan prosedur
yang telah ditentukan Oleh peraturan dasarnya.
• Misalnya pengangkatan PNS
a. Formasi penerimaan harus diumumkan secara
luas.
b. Proses pendaftaran.
c. Proses seleksi (administrasi, akademik, psikotes)
d. Pengumuman hasil seleksi
e. Pengangkatan PNS
Ad.2. BENTUK PENETAPAN
• Persoalan apakah suatu Beschikking harus diberi bentuk
tertentu, misalnya tertulis ataupun tidak tertulis, tergantung
dari peraturan pokok yang menjadi dasar pengambilan
keputusan.
KEBEBASAN BERTINDAK
SUMBERNYA ADALAH
KEWENANGAN YANG
MERDEKA
UNTUK MENGAMBIL
KEPUTUSAN TEPAT SESUAI
SITUASI DAN KONDISI YANG
DIHADAPI
FPCL Tonner
Kewenangan Pemerintahan dalam kaitan ini dianggap sebagai
kemampuan untuk melaksanakan hukum positif dan dengan
begitu, dapat diciptakan hubungan hukum antara pemerintah
dengan warga negara.
P.Nicolai
Kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu (yaitu
tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menimbulkan
akibat hukum, dan mencakup mengenai timbul dan lenyapnya
akibat hukum. Hak berisi kebebasan untuk melakukan atau
tidak melakukan tindakan tertentu atau menurut pihak lain
untuk melakukann tindakan tertentu, sedangkan kewajiban
memuat keharusan untuk melakukan atau tidak melakukan
tindakan tertentu.
S.F.Marbun:
HD van Wijk
DELEGASI adalah penyerahan wewenang pemerintah dari
suatu badan atau pejabat pemerintahan kepada badan atau
pejabat pemerintahan yang lain
BERSIFAT BEBAS
Wewenang bebas, yakni ketika peraturan dasarnya
memberi kebebasan kepada badan atau pejabat tata
usaha negara untuk menentukan sendiri mengenai isi
dari keputusan yang akan dikeluarkannya atau
peraturan dasarnya memberikan ruang lingkup
kebebasan kepada pejabat tata usaha negara yang
bersangkutan.
PHILIPUS M.HADJON
06/26/23 207
• Negara adalah organisasi yang sangat
kompleks.
• Administrasi Negara sebagai aparatur dan
sebagai proses tata penyelenggaraan
Berdasarkan UUD 1945, Negara RI
merupakan suatu badan hukum teritorial
dan Fungsional
• Segi pelimpahan wewenang (delegation of
authority)
06/26/23 208
Perbedaan Organ Negara dan
Organisasi Administrasi Negara
ON/Lembaga Negara OAN/Lembaga Pemerintah
Disebut & diatur dalam UUD Hanya disebutkan dalam
1945 UUD 1945
Limitatif Jumlahnya bebas tgt
kebut.
Berada di Pusat Menyebar
Pengisian Jabatan Pengisian Jabatan
berdasarkan Pemilihan berdasarkan Pengangkatan
Bertanggung Jawab kepada Bertanggung jawab
yang memilih kepada yang
Penamaannya ditentukan mengangkatnya
Penamaannya disesuaikan
oleh UUD
dengan tugas dan fungsi
06/26/23 209
Organ Negara – Staats Organen
Lembaga Negara
MPR Catatan:
DPR Dalam lembaga-lembaga
tersebut terdapat unit
DPD Organisasi Administrasi
BPK Ngara. Misalnya
Sekretariat Jenderal MPR
MA & MK
Presiden
06/26/23 210
Organisasi Adminitrasi Negara - OAN
(Regerings Organen) – Lembaga Pemerintah
Penyelenggara negara di bidang pemerintahan
Wadah/konsep organisasi tata ruang politik yang
memonopoli memiliki kekuasaan fisik untuk
memaksakan kemauan terhadap warga negara yang
bertujuan mengurus/mengatur warganya
Seluruh lembaga yang secara struktural berada di
bawah eksekutif. (Tatanan jabatan yang tersusun
secara spesialis yang didasarkan pada hubungan
formal)
Tempat mengimplementasikan kebijakan negara
Pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada
kebutuhan pemerintahan
Pengisian jabatan didasarkan pada sistem
pengangkatan
OAN menyebar di seluruh instansi/lembaga negara
dan menyebar dari tingkat pusat ke seluruh
pelosok dengan mempertimbangkan:
UU NO. 32 TAHUN
2004
Penyelenggaraan
urusan
pemerintahan oleh
pemerintah daerah KEPALA DAERAH :
dan DPRD menurut
asas otonomi dan GUBERNUR
tugas pembantuan WALIKOTA
dengan prinsip BUPATI
otonomi yang
seluas-luasnya……
06/26/23 217
• Pada dasarnya kewenangan pemerintahan dalam negara
kesatuan adalah milik pusat.
• Dengan kebijakan desentralisasi pemerintah pusat
menyerahkan kewenangan pemerintahan tersebut kepada
daerah.
06/26/23
Penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat
kepada daerah dilakukan dengan 2 cara :
06/26/23 221
Hubungan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Pempus Terbatas
Pemprov Koordinatif
Pemkab/kot Luas
06/26/23 222
SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH
22
KEPALA DAERAH & WAKIL
• Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
dipilih melalui pemilihan kepala daerah
langsung.
• Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
dapat diberhentikan karena meninggal
dunia, permintaan sendiri, atau
diberhentikan.
• Kepala Daerah dan atau Wakil Kepala
Daerah dapat diberhentikan Presiden
tanpa melalui usulan DPRD apabila
dinyatakan melakukan tindakan pidana
kejahatan dengan pidana minimal 5 tahun
atas tuduhan korupsi, terorisme, makar,
dan atau tindak pidana terhadap
keamanan negara. 227
Dasar utama penyusunan perangkat daerah
dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya
urusan pemerintahan yang perlu ditangani.
Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan
urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam
organisasi tersendiri. Besaran organisasi
perangkat daerah sekurang-kurangnya
mempertimbangkan faktor kemampuan
keuangan; kebutuhan daerah; cakupan tugas
yang meliputi sasaran tugas yang harus
diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas; luas
wilayah kerja dan kondisi geografis; jumlah
dan kepadatan penduduk; potensi daerah yang
bertalian dengan urusan yang akan ditangani;
sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh
karena itu kebutuhan akan organisasi
perangkat daerah bagi masing-masing daerah
tidak senantiasa sama atau seragam
PEMERINTAH DAERAH TERDIRI ATAS
KEPALA DAERAH DAN PERANGKAT
DAERAH
UNSUR PERANGKAT DAERAH:
SEKRETARIAT DAERAH YANG
DIPIMPIN OLEH SEKRETARIS DAERAH
LEMBAGA DINAS DAERAH YANG
DIPIMPIN OLEH KEPALA DINAS
LEMBAGA TEKNIS DAERAH YANG
DIPIMPIN OLEH KEPALA BADAN
DAERAH
KECAMATAN YANG DIPIMPIN OLEH
CAMAT
KELURAHAN YANG DIPIMPIN OLEH
LURAH
• Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah,
sekretariat DPRD, dinas daerah, dan
lembaga teknis daerah.
• Perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat
daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis
daerah, kecamatan, dan kelurahan.
• Susunan organisasi perangkat daerah ditetapkan dalam
Perda dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu dan
berpedoman pada Peraturan Pemerintah
• Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah.
Sekretaris daerah mempunyai tugas dan kewajiban
membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan
mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis
daerah.
• Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD.
Sekretaris DPRD mempunyai tugas: (a).
menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD;
(b). menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; (c).
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan (d).
menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah
• Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah. Kepala dinas daerah bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.
• Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung
tugas kepala daerah dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik
berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum
daerah. Kepala badan, kantor, atau rumah sakit
umum daerah tersebut bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui Sekretaris Daerah
• Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota
dengan Perda berpedoman pada Peraturan
Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh camat yang
dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan
sebagian wewenang bupati atau walikota untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah.
• Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan
Perda berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Kelurahan dipimpin oleh lurah yang dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari
Bupati/Walikota
PERANGKAT DAERAH
SEKRETARIAT
DAERAH KECAMATAN
KEPALA SEKRETARIAT
DAERAH/ DPRD
WAKIL
DINAS DAERAH
KELURAHAN
BADAN/
KANTOR/RSUD
Kelembagaan Pemerintah Daerah
merupakan elemen dasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan di suatu
daerah, selain elemen urusan
pemerintahan dan kapasitas aparatur
pemerintah daerah itu sendiri. Pengaturan
terhadap kelembagaan atau sering disebut
dengan Organisasi Perangkat Daerah
(OPD), telah diatur dan ditetapkan
berdasarkan PP No. 84 Tahun 2000, yang
diganti dengan PP No. 8 Tahun 2003, dan
kemudian direvisi menjadi PP No. 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
• DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat
daerah dan berkedudukan sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD
memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan. DPRD mempunyai tugas dan
wewenang. DPRD mempunyai hak: (a).
interpelasi; (b). angket; dan (c). menyatakan
pendapat
• Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: (a). pimpinan;
(b). komisi; (c). panitia musyawarah; (d). panitia
anggaran; (e). Badan Kehormatan; dan (f). alat
kelengkapan lain yang diperlukan. Anggota DPRD
masing-masing mempunyai hak dan kewajiban.
Anggota DPRD mempunyai larangan dan dapat
diganti antar waktu. Ketentuan tentang DPRD
sepanjang tidak diatur dalam Undang-Undang
mengenai pemerintahan daerah berlaku ketentuan
Undang-Undang yang mengatur Susunan dan
Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD
HAK DPRD
• INTERPELASI
Hak DPRD untuk meminta keterangan kepada kepala daerah
mengenai kebijakan pemerintah daerah yang penting dan
strategis yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat,
daerah, dan negara.
• ANGKET
Pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD untuk melakukan
penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu kepala
daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan masyarakat, daerah, dan negara yang diduga
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
• MENYATAKAN PENDAPAT
Hak DPRD menyatakan pendapat terhadap kebijakan kepala
daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di
daerah disertai dengan rekomendasi penyelesaiannya atau
sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak
angket
236
• Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD
merupakan hubungan kerja yang kedudukannya
setara dan bersifat kemitraan.
• Kedudukan yang setara bermakna bahwa di
antara lembaga pemerintahan daerah itu
memiliki kedudukan yang sama dan sejajar,
artinya tidak saling membawahi.
• Hal ini tercermin dalam membuat kebijakan daerah
berupa Peraturan Daerah. Hubungan kemitraan
bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan
DPRD adalah sama-sama mitra sekerja dalam
membuat kebijakan daerah untuk melaksanakan
otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-
masing
• Sehingga antar kedua lembaga itu membangun
suatu hubungan kerja yang sifatnya saling
mendukung bukan merupakan lawan ataupun
pesaing satu sama lain dalam melaksanakan
fungsi masing-masing
PENGAWASAN DPRD
Tugas dan kedudukan DPRD sangat penting
untuk mencegah secara dini (early warning
system) penyimpangan pengelolaan APBD dan
kebijakan dalam penyelenggaraan kinerja
pemerintah daerah
TINDAKAN PENGAWASAN
mengarahkan atau
merekomendasikan perbaikan
mengoptimalkan pekerjaan
untuk mencapai sasaran rencana.
KRISIS KEPERCAYAAN TERHADAP
PEMERINTAH DAERAH
• DPRD menggunakan HAK ANGKET jika kepala
daerah dan atau wakilnya menghadapi krisis
kepercayaan karena tindak pidana yang
dilakukannya.
• Jika kepala daerah dan atau wakilnya terbukti
bersalah karena tindak pidana yang dilakukannya
berdasarkan PUTUSAN PENGADILAN YANG BELUM
MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP, DPRD
mengusulkan pemberhentian sementara dengan
keputusan DPRD.
• Jika sudah diputuskan dalam PUTUSAN PENGADILAN
YANG MEMILIKI KEKUATAN HUKUM TETAP, DPRD
mengusulkan pemberhentian yang disampaikan
kepada Presiden
241
KEPEGAWAIAN DAERAH
• Pemerintah pusat melaksanakan pembinaan
manajemen pegawai negeri sipil daerah
dalam satu kesatuan penyelenggaraan
manajemen pegawai negeri sipil secara
nasional.
• Manajemen pegawai negeri sipil daerah
meliputi penetapan formasi, pengadaan,
pengangkatan, pemindahan, pemberhentian,
penetapan pensiun, gaji, tunjangan,
kesejahteraan, hak dan kewajiban
kedudukan hukum, pengembangan
kompetensi, dan pengendalian jumlah.
KEPEGAWAIAN DAERAH
• Gaji dan tunjangan PNS Daerah
dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang bersumber dari alokasi
dasar dalam DANA ALOKASI UMUM
(DAU)
• Pembinaan dan pengawasan PNS
Daerah dikoordinasikan pada
tingkat nasional oleh Menteri
Dalam Negeri dan pada tingkat
daerah oleh Gubernur. 243