Anda di halaman 1dari 7

Nama : Immanuel Steve Hasiholan Lumbantoruan

NIM : A1011211309

Mata Kuliah : Hukum Lingkungan

Kelas : A Reguler

Dosen Pengampu : Dr. Nafsiatun , SH, M.Hum\n

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Sebutkan dan jelaskan 5 (lima) prinsip pembangunan berkelanjutan ! (bobot 15)

I. Prinsip pemerataan atau equity


merupakan target utama dari pembangunan berkelanjutan karena diharapkan
dapat mengecilkan kesenjangan ekonomi dan sosial di masyarakat dengan
berpegang pada prinsip pemerataan, semua anggota masyarakat mendapatkan,
kesempatan yang seimbang.
II. Prinsip ekonomi
yakni memberikan fokus lebih pada peningkatan keterampilan pekerja yang
meningkatkan daya saing. Meningkatnya daya saing dalam mendapatkan
pekerjaan layak dan pendapatan yang lebih baik menimbulkan peningkatan
kinerja infrastruktur dasar (properti, sistem air, dan sejenisnya), serta pada
infrastruktur informasi.
III. Prinsip penghematan energi
Salah satu penerapannya adalah mengoptimalkan pembangunan bangunan
dengan pencahayaan alami sebanyak mungkin. Pemakaian energi harus
dilakukan secara hemat untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan.
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menghemat energi,
yaitu:
 Menggunakan energi yang dapat diperbaharui secara optimal
 Menghemat penggunaan sumber-sumber energi yang tersedia
 Memprioritaskan pembangunan transportasi massal
IV. Prinsip Ekologi atau lingkungan
harus dilestarikan selama melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Agar
pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan maksimal, maka dapat
dilakukan hal-hal seperti:
 Menggunakan lahan campuran dengan maksimal
 Memperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau
 Sistem transportasi dan pembangunan saling terhubung Membatasi
pemekaran kota secara berlebihan.

2. Perizinan merupakan instrumen pengelolaan lingkungan hidup yang paling penting,


Jelaskan apa yang dimaksud dengan izin lingkungan dan bilamana izin tersebut dapat
dibatalkan atau dicabut oleh instansi yang bertanggung jawab! (bobot 15)

 Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada orang yang melakukan


usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal dan UKl-UL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan dan/atau kegiatan. Dalam Pasal 1
angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor : 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan.
 Dalam UUPLLH (Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup) pasal 37 ayat (2) ditentukan, izin lingkungan dapat dibatalkan
apabila
a. Persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat
hukum, kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenaran dan/atau
pemalsuan data, dokumen, dan informasi;
b. Penerbitnya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam
keputusan komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau
rekomendasi UKL-UPL;
c. Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau UKL-UPL,
tidak dilaksanakan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.

3. a. Sebutkan dan jelaskan penegakan hukum lingkungan yang diatur dalam Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 (UUPPLH) ! (bobot 10)

 Sanksi administrasi
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) terdiri atas: a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah; c. pembekuan Izin Lingkungan dan/atau Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; dan d. pencabutan Izin
Lingkungan dan/atau Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sebab perangkat sarana hukum administrasi yang bersifat pembebanan
kewajiban/perintah dan/atau penarikan kembali keputusan tata usaha negara
yang dikenakan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas dasar
ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau ketentuan dalam izin lingkungan.
 Sanksi pidana
Pasal 98 ayat (1) UUPPLH Th 2009: Setiap orang yang dengan sengaja
melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara
ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)
tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah
 Sanksi perdata
Mencakup dari Pemerintah dan atau masyarakat, ganti rugi, tanggung jawab
mutlak, pengajuan gugatan , hak masyarakat dan organisasi lingkungan hidup
untuk mengajukan gugatan.

b. Penegakan hukum manakah yang memiliki manfaat strategis bila dibandingkan dengan
penegakan hukum lainnya. Serta jelaskan manfaat strategisnya !

(bobot 10)

 Penegakan hukum sanksi perdatalah yang memiliki manfaat strategis


dibandingkan dengan sanksi administrasi dan pidana. Berdasarkan
Fundamental dan Teknikal, sanksi perdata mencakup pemerintah dan atau
masyarakat, ganti rugi, tanggung jawab mutlak, pengajuan gugatan , hak
masyarakat dan organisasi lingkungan hidup untuk mengajukan gugatan yang
berkonklusi kesinergian antara semua pihak alias memunculkan kausalitas
preventif dan represif pemantauan kerusakan lingkungan hidup.
4. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan sengketa lingkungan hidup dan ada berapa
macam cara penyelesaian sengketa lingkungan menurut UU-PPLH ? sebutkan dan
jelaskan! (bobot 15)

 Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih


yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada
lingkungan hidup. Pasal 1 butir 25 UU No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pasal 84 UU No.32 Thn 2009 tentang PPLH mengatur:
1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui
pengadilan atau di luar pengadilan.
2) Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan secara
sukarela oleh para pihak yang bersengketa.
3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya
penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak
berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.
 Tujuan diluar pengadilan : 1. Bentuk dan besarnya ganti rugi; 2. Tindakan
pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; 3. Tindakan tertentu untuk
menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau perusaka; dan/atau 4.
Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan
hidup
 Tujuan melalui pengadilan : 1) Setiap penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang
lain atau lingkungan hidup wajib membayar ganti rugi dan/atau melakukan
tindakan tertentu. (2) Setiap orang yang melakukan pemindahtanganan,
pengubahan sifat dan bentuk usaha, dan/atau kegiatan dari suatu badan usaha
yang melanggar hukum tidak melepaskan tanggung jawab hukum dan/atau
kewajiban badan usaha tersebut. (3) Pengadilan dapat menetapkan
pembayaran uang paksa terhadap setiap hari keterlambatan atas pelaksanaan
putusan pengadilan. (4) Besarnya uang paksa diputuskan berdasarkan
peraturan perundangundangan.
5. Mengapa diperlukan peran serta seluruh anggota masyarakat dalam kaitannya dengan
pengelolaan lingkungan hidup ? Jelaskan. (bobot 10)

 Memberi informasi kepada pemerintah. Peran serta masyarakat terutama


akan dapat menambah perbendaharaan pengetahuan mengenai sesuatu aspek
tertentu yang diperoleh dari pengetahuan khusus masyarakat itu sendiri
maupun dari para ahli yang dimintai pendapat oleh masyarakat.
 Meningkatkan kesediaan masyarakat untuk menerima keputusan
pemerintah. Seorang warga masyarakat yang telah memperoleh kesempatan
untuk berperanserta dalam proses pengambilan keputusan dan tidak
menghadapi suatu “ fait accompli ”, akan cenderung untuk mengungkapkan
persetujuan yang lebih besar guna menerima dan menyesuaikan diri dengan
keputusan tersebut.
 Membantu perlindungan hukum. Peran serta pada dasarnya dapat
mencegah timbulnya pengajuan klaim oleh masyarakat. Apabila pengambilan
sebuah keputusan telah diambil dengan keberatan-keberatan yang diajukan
oleh masyarakat selama berlangsungnya proses pengambilan keputusan, maka
akan menghilangkan berbagai keberatan atau sumber permasalahan yang
kedepannya, mungkin berpotensi menjadi masalah yang dapat digugat. Selain
itu, pada saat peran serta dalam proses pengambilan keputusan, maka berbagai
alternatif dapat dan memang akan dibicarakan,
 Mendemokratisasikan pengambilan keputusan. Dalam hubungan dengan
peran serta masyarakat ini, ada pendapat yang menyatakan, bahwa dalam
pemerintahan dengan sistem perwakilan, maka hak untuk melaksanakan
kekuasaan ada pada wakil-wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat.

6. Jelaskan mengenai tanggung jawab koorporasi yang telah melakukan perusakan


lingkungan ! (bobot 10)

 Bentuk pertangungjawaban badan hukum atau korporasi dalam


pencemaran lingkungan dapat berupa sanksi pidana seperti yang
dimaksud di dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 41, pasal 42 dan pada pasal 45
menyatakan bahwa jika tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini
dilakukan oleh atau atas nama suatu badan hukum, perseroan,
perserikatan, yayasan, atau organisasi lain, ancaman pidana denda
diperberat dengan sepertiga. Dalam pasal 119 membahas mengenai selain
pidana sanksi yang dapat dikenakan. Sanksi tersebut berupa pidana tambahan
atau tindakan tata tertib, yaitu: dirampasnya keuntungan dari tindakan pidana
yang dilakukan, ditutupnya sebagian maupun seluruh tempat kegiatan usaha,
pembenahan terhadap lingkungan yang telah dilakukan tindak pidana, dan
lainnya.

7. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara Class Action dan Legal Standing
Organisasi Lingkungan! (bobot 15)

 Persamaan :
Sama-sama menggugat atas kerusakan yang disebabkan oleh tergugat dalam
menggunakan haknya.
 Perbedaan :
Dalam gugatan class action, seluruh anggota kelompok sama-sama menderita
atau mengalami langsung suatu kerugian. Sementara dalam legal standing,
organisasi tersebut tidak mengalami kerugian langsung. Kerugian yang
digugat organisasi lebih dilandasi suatu pengertian kerugian yang bersifat
publik.
Dalam gugatan class action, tuntutannya dapat berupa ganti kerugian uang
dan/atau tuntutan pencegahan atau tuntutan berupa perintah pengadilan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang sifatnya deklaratif. Sementara
dalam legal standing, tuntutan organisasi tidak dapat berupa ganti kerugian
uang, kecuali ganti kerugian yang telah dikeluarkan organisasi untuk
penanggulangan objek yang dipermasalahkannya. Tuntutan dalam legal
standing hanya berupa permintaan pemulihan atau tuntutan berupa perintah
pengadilan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang sifatnya
deklaratif.
Sekian dan Terima Kasih Bu.

Anda mungkin juga menyukai