Anda di halaman 1dari 17

PENEGAKAN

HUKUM PERDATA
LINGKUNGAN
Oleh:
Siti Ruhama Mardhatillah, SH., MH.
Mengapa Diperlukan Penegakan Hukum
Lingkungan secara Keperdataan?
Seringkali masalah lingkungan hidup yg terjadi akibat perusakan dan/atau
pencemaran lingkungan juga merugikan perseorangan maupun kelompok
masyarakat secara perdata, sehingga penegakan hukum lingkungan juga termasuk
dalam dimensi keperdataan/sering dikenal dengan istilah penyelesaian sengketa
lingkungan hidup.

Definisi otentik mengenai perselisihan atau sengketa lingkungan hidup yang


ditentukan dalam Pasal 1 angka 25 UU PPLH adalah “Perselisihan antara dua
pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah
berdampak pada lingkungan hidup.”

Dua pihak atau lebih yang sedang berselisih inilah yang menjadi subyek hukum
sengketa lingkungan. Perselisihan dua pihak atau lebih ini harus ditimbulkan
oleh suatu kegiatan yang berpotensi atau telah berdampak pada lingkungan
hidup.
Pasal 84 UU PPLH

(1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh


melalui pengadilan atau di luar pengadilan.
(2) Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan
secara suka rela oleh para pihak yang bersengketa.
(3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila
upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang
dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau
para pihak yang bersengketa.
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
di Luar Pengadilan

Penyebab
ketidakpuasan ADR dimaksudkan agar
Penyelesaian tersebut bersumber sengketa yg terjadi
sengketa di luar pada: diupayakan terlebih
pengadilan dikenal • Waktu yang dahulu utk diselesaikan
secara musyawarah &
dengan istilah lain digunakan terlalu kekeluargaan.
sebagai Alternative lama;
Dispute Resolution • Biaya yang sangat Apabila musyawarah
dianggap telah gagal
(ADR) merupakan mahal; oleh salah satu / kedua
jawaban atas reaksi • Diragukan belah pihak maka
masyarakat kemampuan hakim langkah selanjutnya
terhadap sistem dalam menyelesaikan sengketa dapat
peradilan litigasi. secara memuaskan. diselesaikan melalui
jalur litigasi.
4 TUJUAN
1 ADR
Mengurangi kemacetan di pengadilan

2 Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses


penyelesaian sengketa

3
Memperlancar jalur menuju keadilan

4 Memberikan kesempatan bagi tercapainya


penyelesaian sengketa yang menghasilkan
keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak.
Macam-Macam
ADR

Arbitrase Mediasi

Negosiasi
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
di Pengadilan

Gugatan di pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian


sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh
salah satu atau para pihak yang bersengketa.

Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk mencapai


kesepakatan mengenai:
a). bentuk dan besarnya ganti rugi;
b). tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan;
c). tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan;
d). tindakan untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Hak Gugat Pemerintah & Pemerintah
Daerah

Gugatan perdata lingkungan hidup juga dapat diajukan oleh


pemerintah meskipun secara perdata tidak dirugikan.

Kepentingan yang diwakili oleh pemerintah dalam mengajukan


gugatan adalah kepentingan pemulihan lingkungan hidup yg
telah rusak atau tercemar
Next…
Pasal 90 ayat (1)
UUPPLH

Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang


bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup
berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan
tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian
lingkungan hidup.
HAK GUGAT ORGANISASI
LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 92 ayat (2) UU PPLH


(1) Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan
untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
(2) Hak mengajukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan
tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau pengeluaran riil.
(3) Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila memenuhi
persyaratan:
a. berbentuk badan hukum;
b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut
didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup;
c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya
paling singkat 2 (dua) tahun.
Next…

Gugatan yang diajukan oleh organisasi lingkungan hidup terbatas pada tuntutan untuk
melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan untuk memperoleh ganti kerugian.

Legal standing organisasi lingkungan hidup terutama diperlukan dalam gugatan


konservasi.

Gugatan tersebut terbatas pada permohonan agar hakim memutuskan kegiatan-kegiatan


yang melanggar ketentuan hukum tertentu dihentikan & permohonan pemulihan
lingkungan hidup yang telah rusak dan/atau tercemar.
Legal standing organisasi
lingkungan hidup adalah
kewenangan organisasi
lingkungan hidup untuk
bertindak sebagai penggugat
dalam penyelesaian sengketa
lingkungan hidup.
CLASS
ACTION
 Class action dalam UU PPLH dikenal dengan istilah “Gugatan Perwakilan
Kelompok” yang diatur dalam Bab Hak Gugat Masyarakat.
 Pasal 91 UU PPLH diatur mengenai calss action sebagai berikut:
(1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan kelompok untuk
kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat
apabila mengalami kerugian akibat pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup.
(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat kesamaan fakta atau
peristiwa, dasar hukum, serta jenis tuntutan di antara wakil
kelompok dan anggota kelompoknya.
(3) Ketentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pengaturan class action sampai saat ini masih menggunakan PERMA Nomor 1 Tahun
2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok.

Berdasarkan PERMA tersebut gugatan class action adalah suatu tata cara pengajuan gugatan
dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri
mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki
kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.

Syarat pengajuan gugatan secara class action diatur dalam Pasal 2 nya, yaitu:
a. Jumlah anggota kelompok harus sedemikian banyak sehingga tidak efisien dan
efektif apabila gugatan diajukan secara individual atau akumulasi;
b. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum serta
kesamaan tuntutan antara wakil kelompok dengan anggota kelompok yang
diwakilinya;
c. Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi
kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya.
PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK
(STRICT LIABILITY)

Strict liability adalah suatu doktrin pertanggungjawaban perdata di bidang


lingkungan hidup, di mana tanggungjawab muncul seketika yang tidak harus
berdasarkan pada kesalahan (liability without fault).

Doktrin ini dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan doktrin tradisional yaitu


pertanggungjawaban berdasarkan kesalahan ( liability based on fault) dalam
mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang mengandung resiko penting atau besar
(significant risk)

Sebab dalam pencemaran dan/atau perusakan lingkungan kadang terdapat kemungkinan


penyebab ganda (multiple cause). Keadaan semacam ini sangat menyulitkan pencari keadilan
atau pihak-pihak yang benar-benar dirugikan dalam mengemukakan bukti-bukti teknis
tersebut. Dirasakan tidak adil manakala pihak yang dirugikan oleh limbah industri besar
diharuskan pula membuktikan kesalahan dari industri tersebut.
Pasal
88
UUPPLH

Setiap orang yang tindakannya, usahanya,


dan/atau kegiatannya menggunakan B3,
menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3,
dan/atau yang menimbulkan ancaman serius
terhadap lingkungan hidup bertanggung
jawab mutlak atas kerugian yang terjadi
tanpa perlu pembuktian unsur kesalahan.
Strict liability bermaksud
bahwa unsur kesalahan
Strict liability ini dari terguat tidak perlu Dengan demikian,
merupkan jenis dibuktikan lagi oleh beban pembuktiannya
pertanggungjawaban penggugat, dan
adalah beban
perdata yang tidak pembuktian justru
dibabankan pada tergugat pembuktian terbalik
mendasarkan pada
bahwa dia benar-benar (shifting burden of
kesalahan (fault) pada
tidak mencemari prool).
diri tergugat. dan/atau merusak
lingkungan.

Ketentuan ini merupakan


strict liability ini ketentuan khusus (lex
merupakan alternatif spesialis) dari ketentuan
baru untuk menebus umum dari Pasal 1365
kesulitan dalam BW (lex generalis) yang
sistem hukum mengatur sistem
tradisional. pembuktian dalam hukum
acara perdata Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai