HUKUM PERDATA
LINGKUNGAN
Oleh:
Siti Ruhama Mardhatillah, SH., MH.
Mengapa Diperlukan Penegakan Hukum
Lingkungan secara Keperdataan?
Seringkali masalah lingkungan hidup yg terjadi akibat perusakan dan/atau
pencemaran lingkungan juga merugikan perseorangan maupun kelompok
masyarakat secara perdata, sehingga penegakan hukum lingkungan juga termasuk
dalam dimensi keperdataan/sering dikenal dengan istilah penyelesaian sengketa
lingkungan hidup.
Dua pihak atau lebih yang sedang berselisih inilah yang menjadi subyek hukum
sengketa lingkungan. Perselisihan dua pihak atau lebih ini harus ditimbulkan
oleh suatu kegiatan yang berpotensi atau telah berdampak pada lingkungan
hidup.
Pasal 84 UU PPLH
Penyebab
ketidakpuasan ADR dimaksudkan agar
Penyelesaian tersebut bersumber sengketa yg terjadi
sengketa di luar pada: diupayakan terlebih
pengadilan dikenal • Waktu yang dahulu utk diselesaikan
secara musyawarah &
dengan istilah lain digunakan terlalu kekeluargaan.
sebagai Alternative lama;
Dispute Resolution • Biaya yang sangat Apabila musyawarah
dianggap telah gagal
(ADR) merupakan mahal; oleh salah satu / kedua
jawaban atas reaksi • Diragukan belah pihak maka
masyarakat kemampuan hakim langkah selanjutnya
terhadap sistem dalam menyelesaikan sengketa dapat
peradilan litigasi. secara memuaskan. diselesaikan melalui
jalur litigasi.
4 TUJUAN
1 ADR
Mengurangi kemacetan di pengadilan
3
Memperlancar jalur menuju keadilan
Arbitrase Mediasi
Negosiasi
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
di Pengadilan
Gugatan yang diajukan oleh organisasi lingkungan hidup terbatas pada tuntutan untuk
melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan untuk memperoleh ganti kerugian.
Berdasarkan PERMA tersebut gugatan class action adalah suatu tata cara pengajuan gugatan
dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri
mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki
kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.
Syarat pengajuan gugatan secara class action diatur dalam Pasal 2 nya, yaitu:
a. Jumlah anggota kelompok harus sedemikian banyak sehingga tidak efisien dan
efektif apabila gugatan diajukan secara individual atau akumulasi;
b. Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa dan kesamaan dasar hukum serta
kesamaan tuntutan antara wakil kelompok dengan anggota kelompok yang
diwakilinya;
c. Wakil kelompok memiliki kejujuran dan kesungguhan untuk melindungi
kepentingan anggota kelompok yang diwakilinya.
PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK
(STRICT LIABILITY)