Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum IPAL Komunal


Penelitian dilakukan dengan sampel yang berasal dari beberapa IPAL Komunal
yang ada di wilayah Kabupaten Sleman, DIY. Pemilihan lokasi pengambilan sampel
dilakukan berdasarkan hasil analisis data sekunder mengenai IPAL Komunal yang
didapatkan dari Badan Lingkungan Hidup. IPAL Komunal di klasifikasikan
berdasarkan program pengadaannya, meliputi SLBM, SANIMAS, DAK, PUPM, serta
USRI, lima program tersebut merupakan program dari pemerintah yang bertujuan
untuk meminimalisir dampak pencemaran lingkungan, berikut data yang diperoleh
pada tabel 4.1:
Tabel 4.1

Range Total Program IPAL


80 75
70
60
50
Jumlah

40
30
30
20
20
10 5
1
0
SLBM SANIMAS DAK PUMPM USRI
Program

Data tersebut kemudian diklasifikan lagi berdasarkan umur IPAL Komunal


dan diambil satu sampel per program dengan interval setiap 5 tahun yang bertujuan
mendapatkan perbandingan antara IPAL yang tua dengan IPAL yang baru serta
perbandingan kondisi setiap programnya. Berikut data range IPAL yang diperoleh
pada tabel 4.2 :

Program Jumlah
Range 0-5 tahun
SLBM 6
SANIMAS 20
DAK 5
PUPM 1
USRI 1
33
Range 6-10 tahun
SLBM 14
SANIMAS 5
DAK 0
PUPM 0
USRI 74
93
Range 11-15 tahun
SLBM 0
SANIMAS 5
DAK 0
PUPM 0
USRI 0
5

Pada penelitian ini lokasi yang disurvei mewakili setiap program yang dikelompokan
dengan interval setiap 5 tahun, penentuan tersebut dengan metode random. Berikut data
yang diperoleh dari hasil penentuan tersebut yang tersaji pada tabel :

Program Alamat

Range 0-5 tahun


SLBM Jetis Baran Sardonoharjo Ngaglik
SANIMAS Sembung Sukoharjo Ngaglik
DAK Minomartani, Ngaglik
PUPM Semawung, Sumberrejo, Tempel
USRI Sembir Madurejo Prambanan
Range 6-10 tahun

SLBM Danikerto, Sariharjo, Ngaglik


SANIMAS Surowangsan, Margorejo, Tempel
DAK
PUPM
USRI Dukuh, Tridadi,Sleman
Range 11-15 tahun

SLBM
Santan, Kalongan, Maguwoharjo,
SANIMAS
Depok
DAK
PUPM
USRI

Lokasi penelitian berada di 5 Kecamatan di Kabupaten Sleman yang meliputi


Kecamatan Tempel, Ngaglik, Depok, Sleman dan Prambanan. Di Kecamatan Tempel
terdapat dua IPAL Komunal yang berada di Dusun Semawung dan Dusun
Surowangsan, Di Kecamatan Ngaglik terdapat 4 Dusun, meliputi Dusun Sembung,
Jetis Baran, Danikerto, dan Perumnas, Di Kecamatan Depok terdapat satu IPAL
Komunal yang berada di Dusun Kalongan, Di Kecamatan Sleman terdapat satu IPAL
Komunal yang berada di Dusun Dukuh, Di Kecamatan Prambanan terdapat satu IPAL
Komunal yang berada di Dusun Sembir. Lokasi penelitian dapat dilihat dalam gambar
berikut :
4.2 Hasil Survei Kondisi IPAL
4.2.1 IPAL Komunal Jetis Baran Sehat
IPAL Komunal Jetis Baran Sehat berada di Dusun Jetis Baran, Desa
Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL
Komunal Jetis Baran Sehat dibangun pada tahun 2016 dengan program
pengadaan SLBM. IPAL Komunal Jetis Baran Sehat dibangun diatas tanah kas
desa dengan luas lahan 200m². IPAL Komunal Jetis Baran Sehat melayani
sekitar ±100 KK dengan jumlah iuran Rp 10.000/bulan bagi setiap pengguna,
dana tersebut digunakan untuk perawatan rutin bulanan sebesar Rp 100.000
serta gaji operator sebesar Rp 100.000/bulan serta untuk biaya pengurasan
setiap dua tahun sekali sebesar RP 240.000. Permasalahan yang timbul selama
IPAL ini beroperasi adalah kebocoran pada IPAL namun sudah tertanggulangi.
Sejak IPAL Komunal Jetis Baran Sehat berdiri belum pernah dilakukan
pengujian efluen limbah, namun warna limbah yang keluar berwarna hitam.

4.2.2 IPAL Komunal Tirto Asri


IPAL Komunal Tirto Asri berada di Dusun Sembung, Desa Sukoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL Komunal Tirto
Asri dibangun pada tahun 2016 dengan program pengadaan SANIMAS. IPAL
Komunal Tirto Asri dibangun diatas tanah kas desa dengan luas lahan 100m².
IPAL Komunal Jetis Baran Sehat melayani sekitar ±100 KK dengan jumlah
iuran Rp 10.000/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut digunakan untuk
perawatan rutin bulanan sebesar Rp 400.000 serta gaji operator sebesar Rp
150.000/bulan sedangkan untuk biaya pengurasan setiap dua tahun sekali tidak
dipungut biaya dari Dinas Lingkungan Hidup. Permasalahan yang timbul
selama IPAL ini beroperasi adalah bau menyengat pada IPAL di waktu pagi
dan sore hari. Sejak IPAL Komunal Tirto Asri berdiri sudah pernah dilakukan
pengujian efluen limbah dengan interval dua tahun sekali dari Puskesmas
Ngaglik, sedangkan warga efluen yang keluar adalah bening.

4.2.3 IPAL Komunal Mino Sehat


IPAL Komunal Mino Sehat berada di Perumnas, Desa Minomartani,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL Komunal
Mino Sehat dibangun pada tahun 2018 dengan program pengadaan DAK. IPAL
Komunal Mino Sehat dibangun diatas tanah kas desa dengan luas lahan 120m².
IPAL Komunal Mino Sehat melayani sekitar ±82 KK dengan jumlah iuran Rp
5.000/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut digunakan untuk perawatan
rutin bulanan sebesar Rp 175.000 serta gaji operator sebesar Rp 100.000/bulan.
Tidak ditemukan permasalahan yang timbul selama IPAL ini beroperasi. Sejak
IPAL Komunal Mino Sehat berdiri belum pernah dilakukan pengujian efluen
limbah, namun warna limbah yang keluar berwarna bening.
4.2.4 IPAL Komunal Lestari
IPAL Komunal Lestari berada di Dusun Semawung, Desa Sumberrejo,
Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL Komunal
Lestari dibangun pada tahun 2018 dengan program pengadaan PUPM. IPAL
Komunal Lestari dibangun diatas tanah kas desa dengan luas lahan 54m². IPAL
Komunal Lestari melayani sekitar ±50 KK dengan jumlah iuran Rp 5.000/bulan
bagi setiap pengguna, dana tersebut digunakan untuk perawatan rutin bulanan
sebesar Rp 100.000 sedangkan untuk operator tidak digaji. Tidak ditemukan
permasalahan yang timbul selama IPAL ini beroperasi. Sejak IPAL Komunal
Lestari berdiri belum pernah dilakukan pengujian efluen limbah, namun warna
limbah yang keluar berwarna bening.

4.2.5 IPAL Komunal Sembir Asri


IPAL Komunal Sembir Asri berada di Dusun Sembir, Desa Madurejo,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL Komunal
Sembir Asri dibangun pada tahun 2017 dengan program pengadaan USRI.
IPAL Komunal Sembir Asri dibangun diatas tanah kas desa dengan luas lahan
125m². IPAL Komunal Sembir Asri melayani sekitar ±120 KK dengan jumlah
iuran Rp 5.000/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut digunakan untuk
perawatan rutin bulanan sebesar Rp 400.000 serta gaji operator sebesar Rp
50.000/bulan sedangkan untuk biaya pengurasan setiap dua tahun sekali tidak
dipungut biaya dari Dinas Lingkungan Hidup. Tidak ditemukan permasalahan
yang timbul selama IPAL ini beroperasi. Sejak IPAL Komunal Sembir Asri
berdiri belum pernah dilakukan pengujian efluen limbah, namun warna limbah
yang keluar berwarna hitam.
4.2.6 IPAL Komunal Dani Tirta
IPAL Komunal Dani Tirta berada di Dusun Danikerto, Desa Sariharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL Komunal Dani
Tirta dibangun pada tahun 2014 dengan program pengadaan SLBM. IPAL
Komunal Dani Tirta dibangun diatas tanah kas desa dengan luas lahan 110m².
IPAL Komunal Dani Tirta melayani sekitar ±55 KK dengan jumlah iuran Rp
10.000/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut digunakan untuk perawatan
rutin bulanan sebesar Rp 150.000 serta untuk biaya pengurasan setiap dua tahun
sekali sebesar RP 2.000.000 sedangkan untuk operator tidak digaji. Tidak
ditemukan permasalahan yang timbul selama IPAL ini beroperasi. Sejak IPAL
Komunal Dani Tirta berdiri belum pernah dilakukan pengujian efluen limbah,
namun warna limbah yang keluar berwarna hitam.

4.2.7 IPAL Komunal Bagas Waras


IPAL Komunal Bagas Waras berada di Dusun Surowangsan, Desa
Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL
Komunal Bagas Waras dibangun pada tahun 2014 dengan program pengadaan
SANIMAS. IPAL Komunal Bagas Waras dibangun diatas tanah hibah dengan
luas lahan 100m². IPAL Komunal Bagas Waras melayani sekitar ±113 KK
dengan jumlah iuran Rp 3.500/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut
digunakan untuk perawatan rutin bulanan sebesar Rp 150.000 serta gaji
operator sebesar Rp 50.000/bulan sedangkan untuk biaya pengurasan setiap dua
tahun sekali sebesar Rp 744.000. Permasalahan yang timbul selama IPAL ini
beroperasi adalah bau menyengat pada IPAL di waktu pagi dan sore hari. Sejak
IPAL Komunal Bagas Waras berdiri sudah pernah dilakukan pengujian efluen
limbah dengan interval 6 bulan sekali dari Dinas Lingkungan Hidup, sedangkan
warga efluen yang keluar adalah abu-abu.

4.2.8 IPAL Komunal Dukuh Berbakti


IPAL Komunal Dukuh Berbakti berada di Dusun Dukuh, Desa Tridadi,
Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL Komunal
Dukuh Berbakti dibangun pada tahun 2014 dengan program pengadaan USRI.
IPAL Komunal Dukuh Berbakti dibangun diatas tanah kas desa dengan luas
lahan 120m². IPAL Komunal Dukuh Berbakti melayani sekitar ±115 KK
dengan jumlah iuran Rp 5.000/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut
digunakan untuk perawatan rutin bulanan sebesar Rp 150.000 serta gaji
operator sebesar Rp 50.000/bulan sedangkan untuk biaya pengurasan setiap tiga
tahun sekali sebesar Rp 700.000. Tidak ditemukan permasalahan yang timbul
selama IPAL ini beroperasi. Sejak IPAL Komunal Dukuh Berbakti berdiri
belum pernah dilakukan pengujian efluen limbah, namun warna limbah yang
keluar berwarna abu-abu.
4.2.9 Santan, Kalongan, Maguwoharjo, Depok (Adum Roso)
IPAL Komunal Adum Roso berada di Dusun Kalongan, Desa
Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. IPAL
Komunal Adum Roso dibangun pada tahun 2009 dengan program pengadaan
SANIMAS. IPAL Komunal Dukuh Berbakti dibangun diatas tanah kas desa
dengan luas lahan 121m². IPAL Komunal Adum Roso melayani sekitar ±254
KK dengan jumlah iuran Rp 10.000/bulan bagi setiap pengguna, dana tersebut
digunakan untuk perawatan rutin bulanan sebesar Rp 100.000 sedangkan untuk
biaya pengurasan setiap dua kali sebulan sebesar Rp 2.800.000 sedangkan
untuk operator tidak digaji. Tidak ditemukan permasalahan yang timbul selama
IPAL ini beroperasi. Sejak IPAL Komunal Adum Roso berdiri belum pernah
dilakukan pengujian efluen limbah, namun warna limbah yang keluar berwarna
abu-abu.

4.3 Hasil Evaluasi IPAL Komunal


4.3.1 Cakupan Pelayanan IPAL
Berdasarkan hasil survei banyak IPAL Komunal yang belum memenuhi
kapasitas pelayanan IPAL, hal tersebut terjadi karena permasalahan elevasi
yang dimana posisi IPAL dibangun sejajar atau bahkan lebih tinggi dari elevasi
rumah warga sehingga warga yang elevasi rumahnya sejajar atau lebih tinggi
dari IPAL tidak dapat menyalurkan limbahnya dikarenakan air limbah tidak
dapat mengalir ke dalam IPAL. Selain itu, kesadaran masyakat untuk
menggunakan IPAL juga belum merata, mereka lebih memilih menggunakan
septictank pribadi yang sebelumnya sudah dibangun dan tidak pernah dikuras
dari awal pembangunan septictank sehingga menurut mereka lebih hemat
dibandingkan menggunakan IPAL yang harus mengeluarkan biaya bulanan.
Selain itu, kurangnya dana, membuat KSM tidak dapat membuat saluran rumah
yang merata, sehingga tidak semua warga dapat menggunakan IPAL hanya
yang rumahnya berdekatan dengan IPAL tersebut. Namun ada IPAL yang justru
melebihi kapasitas IPAL nya, hal itu terjadi karena kepadatan penduduknya
tinggi sehingga permintaan untuk pengguna IPAL juga tinggi. Berikut data
cakupan pelayanan IPAL :

Nama Kapasitas IPAL Kapasitas Pelayanan


Mino Sehat 120 KK 82 KK
Adum Roso 150 KK 254 KK
Dani Tirta 100 KK 55 KK
Jetis Baran 150 KK 100 KK
Bagas Waras 50 KK 113 KK
Lestari 80 KK 50 KK
Tirto Asri 120 KK 100 KK
Sembir Asri 80 KK 120 KK
Dukuh Berbakti 150 KK 115 KK

4.3.2 Iuran Warga


Berdasarkan hasil survei iuran warga sebesar Rp. 3.500 – Rp. 10.000
per bulan, besaran iuran warga ditentukan dari rapat pengurus KSM dengan
warga pengguna IPAL Komunal. Besaran jumlah iuran bulanan sekiranya tidak
terlalu membebani warga pengguna IPAL Komunal dan sesuai dengan
kesepakatan bersama. Namun jika melihat Perda Kabupaten Sleman No 16
Tahun 2011, besaran retribusi pengolahan limbah cair katagori rumah tangga
dengan penghuni maksimal 5 orang sebesar Rp. 150 per hari atau Rp. 4.500.
Berikut data jumlah iuran warga :
Nama Jumlah Iuran
Mino Sehat 5,000
Adum Roso 10,000
Dani Tirta 10,000
Jetis Baran 10,000
Bagas Waras 3,500
Lestari 5,000
Tirto Asri 10,000
Sembir Asri 5,000
Dukuh Berbakti 5,000

4.3.3 Operator IPAL


Berdasarkan hasil survei hanya IPAL Komunal Adum Roso, Dani Tirta,
dan Lestari yang tidak menggaji operatornya, hal ini terjadi karena kesukarelaan
dari pengurus KSM dan kesukarelaan dari warga pengguna itu sendiri serta
penunjukan warga pada rapat KSM bersama warga. Besaran gajipun beragam
dari Rp. 50.000 – Rp. 150.000 per bulanya. Besaran gaji ditentukan dari rapat
pengurus KSM dengan menimbang besaran iuran per bulan, pengeluaran
perbulan, serta biaya pengurasan IPAL. Berikut data besaran gaji operator :

Nama Operator Gaji Besar Gaji (Rp. /bulan)


Mino Sehat Pengurus KSM Ya 100,000
Adum Roso Pengurus KSM Tidak -
Dani Tirta Pengurus KSM Tidak -
Jetis Baran Pengurus KSM Ya 100,000
Bagas Waras Pengurus KSM Ya 50,000
Lestari KSM menunjuk warga Tidak -
Tirto Asri Pemilihan Warga Ya 150,000
Sembir Asri Pemilihan Warga Ya 50,000
Dukuh Berbakti KSM menunjuk warga Ya 50,000

4.3.4 Pemeliharaan IPAL


Perawatan IPAL menurut panduan pemeliharaan IPAL dari Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meliputi Pemeriksaan bak kontrol
pada sistem perpipaan dan buang limbah padat, perbaikan pemipaan yang rusak
dan tersumbat, membuang kotoran yang mengapung dari bak inlet dan
membuang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah
manhole, namun berdasarkan survei ada satu IPAL Komunal yang tidak
menjalankan SOP tersebut yaitu IPAL Komunal Dani Tirta dikarenakan
operator IPAL yang kurang kurang aktif memelihara IPAL Komunal tersebut
padahal operator IPALnya adalah pengurus KSM IPAL tersebut. Berikut data
keaktifan operator dalam merawat IPAL :

Pemeliharaan IPAL
Tidak Aktif
11%

Aktif
89%
Aktif Tidak Aktif

4.3.5 Pengurasan IPAL


Pengurasan IPAL panduan pemeliharaan IPAL dari Kementrian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menguras lumpur tidak aktif di unit
IPAL dilaksanakan 2 tahun sekali. Pengurasan lumpur yang tidak aktif dapat
dilakukan dengan memompa ke atas melalui shaft pengurasan (pada anaerobic
filter) dan melalui manhole (pada sedimentation tanks & baffle reactor). Hanya
lumpur yang sudah tidak aktif (berwarna hitam) yang boleh dikuras. Setelah
lumpur yang berwarna hitam habis dan lumpur mulai berwarna coklat
pengurasan segera dihentikan karena jika dilanjutkan dapat berdampak pada
hilangnya bakteri pengurai limbah pada IPAL. Berdasarkan hasil survei, IPAL
Mino Sehat dan IPAL Lestari belum pernah menjalan pengurasan dikarenakan
IPAL baru beroprasi satu tahun, sedangkan IPAL Adum Roso menjalankan
pengurasan dua kali per bulan dikarenakan beban yang berlebih dari kapasitas
penampungan IPAL 150KK digunakan untuk menampung limbah dari 254KK
hal ini membuat IPAL Adum Roso overload sehingga membutuhkan
pengurasan yang lebih rutin dengan 8 truk sekali pengurasan dengan biaya Rp.
2.800.000 sekali pengurasan dilakukan. Selain ke tiga IPAL komunal tersebut,
mereka menjalankan pengurasan dengan interval dua tahun sekali dengan rata-
rata membutuhkan 1 - 4 truk dengan biaya Rp. 240.000 – Rp. 2.000.000. Namun
IPAL Komunal Tirto Asri dan Sembir Asri tidak membutuhkan biaya
pengurasan dikarenakan pengurasan dilakukan gratis oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Sleman. Berikut data pengurasan IPAL Komunal :

Biaya Pengurasan
Nama Waktu Pengurasan Jumlah Truk
(Rp)
Mino Sehat - - -
Adum Roso 2x / bulan 8 2,800,000
Dani Tirta 2 tahun sekali 4 2,000,000
Jetis Baran 2 tahun sekali 1 240,000
Bagas Waras 2 tahun sekali 3 744,000
Lestari - - -
Tirto Asri 2 tahun sekali 2 gratis
Sembir Asri 2 tahun sekali 3 gratis
Dukuh Berbakti 2 tahun sekali 2 700,000

4.3.5 Pengujian Effluent


Pengujian effluent IPAL menurut PERMEN LHK no 68 Tahun 2016
Pasal 4 Ayat 3 C, hasil analisa laboratorium terhadap air limbah domestik yang
dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu bulan. Dari 9 IPAL Komunal yang
di survei hanya dua IPAL Komunal yang melaksanakan pengujian berkala yaitu
IPAL Komunal Bagas Waras dengan interval 6 bulan sekali dari DLH Kab.
Sleman gratis tanpa biaya serta IPAL Komunal Tirto Asri dengan interval dua
tahun sekali dari PUSKESMAS Ngaglik secara gratis. Berikut data pengujian
effluent IPAL Komunal :

Nama Pengujian Efluent Waktu Pengujian


Mino Sehat Tidak Pernah
Adum Roso Tidak Pernah
Dani Tirta Tidak Pernah
Jetis Baran Tidak Pernah
Bagas Waras Pernah 6 bulan sekali
Lestari Tidak Pernah
Tirto Asri Pernah 2 tahun sekali
Sembir Asri Tidak Pernah
Dukuh Berbakti Tidak Pernah

4.3.6 Permasalahan IPAL


Berdasarkan hasil survei IPAL Komunal Jetis Baran pernah mengalami
kebocoran pada IPAL 6 bualn yang lalu dan langsung tertanggulangi oleh
operator, kebocoran berdampak dengan pencemaran tanah disekitar IPAL
karena air limbah langsung meresap melalui retakan IPAL yang bocor tersebut,
penyebabnya kebocoran tidak diketahui oleh operator. Permasalahan lainya
adalah timbulnya bau pada IPAL di IPAL Komunal Bagas Waras dan Tirto
Asri, hal tersebut diperkirakan terjadi karena adanya beban berlebih pada IPAL
Komunal karena pada saat pagi dan sore warga membuang limbah secara
bersamaan karena aktivitas warga dalam membuang limbah cendurung lebih
banyak di pagi dan sore hari, sehingga IPAL tidak dapat mengolah air limbah
secara maksimal.
Warna effluent juga mentukan kualitas air limbah yang dibuang ke
sungai, semakin gelap warna effluent maka dapat dipastikan banyak kandungan
organik didalamnya, sehingga effluent IPAL yang berwarna bening lebih baik
dibandingkan dengan effluent IPAL dengan warna hitam.
Air limbah yang baru biasanya berwarna abu-abu, namun apabila bahan organik
mengalami dekomposisi oleh mikroorganisme dan oksigen terlarut turun
hingga nol, maka air limbah tersebut berubah warna menjadi hitam. Warna
dalam air limbah disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan (secara
alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan industri. Warna berkaitan
dengan kekeruhan, dan dengan menghilangkan kekeruhan kelihatan warna
nyata. Demikian juga warna dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat
tersuspensi. (Ginting, Perdana. 2007).
Berdasarkan hasil survei ada tiga IPAL yang effluent nya berwarna
hitam, yaitu IPAL Komunal Dani Tirta, Jetis Baran dan Sembir Asri, hal ini
menjukan pengolahan air limbah tidak maksimal di tiga IPAL tersebut. Tiga
IPAL yang lain yaitu IPAL Komunal Adum Roso, Bagas Waras dan Dukuh
Berbakti warna effluent nya berwarna abu-abu, menunjukan kurang optimalnya
pengolahan limbah di IPAL tersebut. Tiga IPAL sisanya yaitu IPAL Komunal
Mino Sehat, Lestari dan Tirto Asri warna effluent nya berwarna bening
menunjukan pengolahan limbah di tiga IPAL tersebut sudah maksimal.
Berikut data permasalahan IPAL Komunal yang telah di survei :
Kebocoran Waktu
Nama Bau Waktu Efluent
IPAL Kebocoran
Mino
Tidak Tidak Bening
Sehat
Adum
Tidak Tidak Abu-Abu
Roso
Dani Tirta Tidak Tidak Hitam
6 bulan yang
Jetis Baran Pernah Tidak Hitam
lalu
Bagas Pagi dan
Tidak Ada Abu-Abu
Waras Sore
Lestari Tidak Tidak Bening
Pagi dan
Tirto Asri Tidak Ada Bening
Sore
Sembir
Tidak Tidak Hitam
Asri
Dukuh
Tidak Tidak Abu-Abu
Berbakti

Anda mungkin juga menyukai