OLEH:
i
SURAT PERNYATAAN DAN PENGESAHAN
menyatakan bahwa laporan ini asli hasil kerja sendiri, bukan jiplakan, dan belum
pernah dinilai pada lomba sejenis, baik di dalam maupun di luar Kementerian
hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan
Mengetahui,
Kepala UPTD SMK-SPP Negeri Samarinda Peserta Lomba,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Illahi rabbi atas semua karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil Karya Inovatif dengan tepat
waktu.
Laporan ini berisi paparan kegiatan kami dari pembuatan karya sampai
pelaksanaan pada praktikum kimia di sekolah. Besar harapan kami bahwa alat ini
dapat berguna untuk alat praktikum uji elektrolit pada sekolah mana saja, bukan
hanya di dekolah kami. Masukan dan saran yang membangun kami harapkan
Laporan ini dapat selesai dengan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu
tua, suami dan anak-anak kami yang yang selalu mendukung aktivitas kami
selama ini. Tak lupa kepada Ibu Kepala Sekolah yang selalu memberikan
Peserta Lomba,
iii
ABSTRAK
SASELAH, YENI RONALISA. Alat Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.
Laporan Karya Inovasi Guru. Samarinda: UPTD SMK-SPPN Samarinda, Tahun
2014.
Kami mengadakan alat peraga praktik (APP)
Kimia dengan cara merancang dan membuat APP
ABSTRACT Kimia sederhana buatan sendiri. Produk
pengembangan APP Kimia walaupun sederhana
We design by own self to make dalam tampilan fisik, tetapi dapat mendukung
prinsip kerja dan konsep Kimia yang
chemistry instrument for diajarkannya sehingga tidak menimbulkan
experiment. Our instrument is not miskonsepsi.
complicated, but good enough to Kami membuat suatu alat uji
make students understand about elektrolit dalam rangka mengadakan APP
concepts of chemistry. Kimia di sekolah . Tujuan pembuatan alat
We make instrument to test uji elektrolit ini adalah pertama,
electrolyte and non electrolyte membuat alat yang dapat digunakan pada
solution. The purposes are first, we praktikum untuk mengetahui daya hantar
can use it in the experiment in the listrik larutan. Kedua, peserta didik dapat
laboratory. Second, the students can lebih memahami tujuan pembelajaran
understand about electricity of the dan mencapai kompetensi dasar yang
solution. Therefore, they can reach diharapkan. Ketiga, Peserta didik dapat
competence standard of the semakin tertarik dengan pembelajaran
curriculum. Third, students are mata pelajaran kimia.
more insterested to learn chemistry. Ruang lingkup pembuatan alat uji larutan
This instruments included theree elektrolit ini adalah sebagai berikut. Pertama,
area. First, we use it in the penggunaan alat saat praktikum kimia yang
dilaksanakan di lingkungan belajar UPTD SMK-
chemistry learning process for SPP Negeri Samarinda kelas XI program studi
second grade students in the Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dan
environment UPTD SMK-SPPN Agribisnis Tanaman Perkebunan. Kedua,
Samarinda. The second, the termasuk dalam standar kompetensi memahami
material included of competence sifat- sifat larutan non elektrolit dan elektrolit,
serta reaksi oksidasi reduksi dengan kompetensi
standard to understand the dasar membedakan larutan elektrolit dan non
characteristics of electrolyte and elektrolit. Ketiga, Tujuan pembelajaran setelah
non electrolyte solution, and melakukan praktikum ini siswa diharapkan
reduction and oxidation reaction. mampu menjelaskan perbedaan larutan elektrolit
Based of competence to diffrenciate dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya diamati dengan benar dan menjelaskan
the electrolyte and non electrolyte ciri-ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan
solution. The third, the learning disimpulkan berdasarkan hasil percobaan.
purposes are after the experiment, Kesimpulan yang dapat kami ambil
students can explain the diffrenciate adalah bahwa alat uji larutan elektrolit
of the electrolyte and non dan non elektrolit yang dibuat dapat
electrolyte solution by the digunakan pada praktikum untuk
mengetahui daya hantar listrik larutan.
Alat ini mudah dibawa kemana saja tanpa
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Ruang Lingkup.......................................................................................5
C. Tujuan.....................................................................................................6
D. Dasar Teori.............................................................................................6
A. Rancangan Alat.....................................................................................20
v
B. Analisis Hasil Pembelajaran.................................................................28
A. Kesimpulan...........................................................................................30
B. Saran.....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31
LAMPIRAN - LAMPIRAN..................................................................................32
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Tabel perbedaan sifat dan pengamatan terhadap tiga jenis larutan.
vii
DAFTAR GAMBAR
metode praktikum.
laboratorium
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8. Foto-foto
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan yaitu guru dan siswa. Guru dituntut untuk membuat pembelajaran
menjadi lebih inovatif yang mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik
penggunaan metode, strategi dan model pembelajaran yang efektif dan selektif
Dunia pendidikan kita saat ini tengah mengalami krisis yang cukup serius.
Krisis ini tidak saja disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah
untuk membiayai kebutuhan vital dunia pendidikan kita, tetapi juga lemahnya
tenaga ahli, visi serta politik pendidikan nasional yang tidak jelas. Dalam
1
menjadi pengajaran, dan pengajaran lalu menyempit menjadi kegiatan di kelas.
Sementara yang berlangsung di kelas tak lebih dari kegiatan guru mengajar murid
ini didasari atas sebuah fakta, bahwa kemajuan ilmu pengetahuan yang bersifat
positif, yang muncul terutama pada ke-20, ternyata dinilai telah membawa
implikasi yang sangat serius berupa kehancuran ekosistem, baik lingkungan alam
kegiatan belajar. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum
pembelajaran akan berhasil dengan baik, jika berawal dari pengetahuan dan
yang optimal. Hal ini berarti, untuk mencapai kualitas pengajaran yang tinggi,
model yang tepat pula. Model pembelajaran yang membuat siswa aktif berkerja
2
sama dalam proses pembelajaran baik secara emosional maupun sosial tanpa ada
perbedaan, sehingga siswa lebih aktif dan mampu mencapai hasil belajar yang
optimal.
berapa banyak kata yang dapat siswa dengar, ini tergantung pada bagaimana
dapat mendengarkan antara 50-100 kata per-menit, atau setengah dari yang
dikatakan guru. Hal ini karena siswa sambil berfikir ketika mereka
Barangkali para peserta didik tidak konsentrasi karena sangat sulit konsentrasi
belajar dapat terjadi dengan cara 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang
kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan
dengar, 70% dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan
lakukan.
menaikkan ingatan dari 14% ke 38% (Pike, 1989). Penelitian itu juga
3
kata, namun tiga kali lebih efektif dari pada hanya kata-kata saja (Hidayat. 2006).
Dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007, tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Guru disebutkan bahwa salah satu kompetensi guru adalah guru harus dapat menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik dengan kompetensi inti dapat menyusun rancangan pembelajaran
yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di lapangan dan
alat dan bahan. Sehubungan dengan kegiatan pembelajaran kimia, alat yang
diperlukan adalah alat peraga praktik (APP) Kimia. Di sekolah APP Kimia dan
chemicals (bahan atau zat kimia) umumnya dibuat oleh pabrik (pabrikan),
droping pemerintah (Kemendiknas) atau pembelian alat dan bahan oleh sekolah
dengan ragam, dan jumlah masing-masing terbatas, sehingga guru Kimia dituntut
lebih kreatif dan inovatif dalam upaya mengadakan APP Kimia yang lebih
Kimia.
Terlepas dari kondisi kelengkapan fasilitas laboratorium Kimia, pendidikan hendaknya dapat
terus diselenggarakan tanpa harus menunggu lengkapnya fasilitas. Oleh karena itu untuk menjaga
alat peraga praktik (APP) Kimia yaitu APP sederhana (buatan sendiri) agar pembelajaran Kimia
Dalam upaya mengadakan APP Kimia tersebut, guru dan atau dengan peserta didik dapat
melakukan pengembangan dengan cara merancang dan membuat APP Kimia sederhana (buatan
sendiri). Produk pengembangan APP Kimia walaupun sederhana dalam tampilan fisik, tetapi
4
dapat mendukung prinsip kerja dan konsep Kimia yang diajarkannya sehingga tidak menimbulkan
miskonsepsi.
Atas dasar penjelasan di atas, penulis mengembangkan alat penguji larutan elektrolit yang
dapat digunakan pada praktikum larutan elektrolit dan larutan non elektrolit baik yang
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembuataan alat uji larutan elektrolit ini adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan alat saat praktikum kimia yang dilaksanakan di lingkungan belajar UPTD SMK-SPP Negeri
Samarinda kelas XI program studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Agribisnis Tanaman
Perkebunan.
2. Termasuk dalam standar kompetensi memahami sifat- sifat larutan non elektrolit
mampu menjelaskan perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya diamati dengan benar dan menjelaskan ciri-ciri hantaran listrik dalam berbagai larutan
Tujuan umum pembuatan alat uji elektrolit ini adalah membuat alat yang
dapat digunakan pada praktikum untuk mengetahui daya hantar listrik larutan
pelajaran kimia dan dapat digunakan oleh siapa saja yang yang ingin mengetahui
Tujuan khusus pembuatan alat uji elektrolit ini adalah peserta didik dapat
5
lebih memahami tujuan pembelajaran dan mencapai kompetensi dasar yang
diharapkan.
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan alat bagi peserta didik adalah
bagi guru dan sesama guru adalah membuat pembelajaran menjadi lebih menarik
D. Dasar Teori
1. Belajar
1997). Menurut Slameto (1991) belajar adalah suatu proses usaha yang
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu relatif lama serta perubahan
dikatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang baru secara
6
keseluruhan dari diri individu dengan lingkungannya sebagai hasil
mengajar sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Sasaran akhir dari proses
1997).
yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus
yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada energi yang
7
ditransformasi kedalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar
dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas. Dalam hal ini bantuan guru
Sikap, idealisme, minat, dan selera adalah dasar tujuan khusus ranah
afektif dan merupakan suatu kualitas emosi yang penting. Tidak ada
salahnya dengan emosi ini, jika dikendalikan dan diarahkan dengan baik.
Kenyataan bahwa ada aspek yang sangat penting, namun sering diabaikan
menentukan apa yang dilakukan orang terhadap suatu hal. Emosi juga
3. Hasil Belajar
dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.
8
sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai
tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang
baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan
menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hasil belajar kimia merupakan tingkat
kemampuan yang dapat dikuasai dari materi yang telah diajarkan mencakup
makna materi.
atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru
9
ke dalam komponen-komponen atau faktor penyebabnya, dan
tertentu.
sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya. Hal ini terdiri dari:
tepat.
suatu kegiatan.
kita mengaitkan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-
10
4) Pengorganisasian (Organizing), mengacu pada penyatuan nilai
sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Hal ini terdiri dari:
masing rangsangan.
gerakan.
yang diberikan.
11
5) Gerakan kompleks (Complexs response), mencakup kemampuan
aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakasa dan
sendiri.
a. Faktor internal, yaitu faktor yang datang dari diri siswa sendiri.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar diri siswa.
(Dalyono, 2009)
memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu.
12
Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar,
dalam diri seseorang yang belajar. Menurut Purwanto (1990), evaluasi dalam
ditetapkan dalam kurikulum. Hasil penilaian ini pada dasarnya adalah hasil
belajar yang diukur. Hasil penilaian dan evaluasi ini merupakan umpan balik
dilaksanakan.
praktikum di laboratorium)
biasanya dapat diukur melalui observasi, dan konotasi belajar praktik adalah
ditampakkan siswa akan dapat dilihat secara konkret atau dapat diamati.
13
Pengamatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk gerakan yang dilakukan
Dengan demikian, kegiatan belajar yang tampak dalam teori belajar tingkah
Menurut Uno, Hamzah B (2008: 193) ada dua perspektif teoretis yang
terampil berasal dari rantai unit-unit S-R diskrit dan dipelajari terpisah.
bahwa suatu program motor (gerak) hierarkis bukanlah suatu unit rantai
Hal ini tampak dalam kegiatan belajar keterampilan yang secara tidak
dipandu oleh suatu program keterampilan. Model dan rencana juga berubah
14
keterampilan ke dalam komponen-komponennya, mendiagnosis kinerja
5. Konsep Larutan
(ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang
terlarut di dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair,
atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute).
Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar. (Brady,
James E. 1999)
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut)
kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan
kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi
dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi
apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang
15
kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan
jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat
terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila
hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
lebih banyak solute dibanding solvent. b) Larutan encer yaitu larutan yang
Bila zat terlarut dalam fasa cair seperti alkohol maka teknik yang
diencerkan.
disimak bahwa hampir saja ia tak diberikan gelar doktornya pada tahun 1884
16
Bagaimanapun teorinya tetap bertahan sampai kini, karena telah
1999)
3. Lampu dapat menyala terang 3. lampu tidak menyala dan tdak ada
atau redup dan ada gelembung gas gelembung gas.
Contoh: Contoh :
Garam dapur (NaCl) Larutan gula (C12H22O11)
Cuka dapur (CH3COOH) Larutan urea (CO NH2)2
Air accu (H2SO4) Larutan alkohol C2H5OH (etanol)
Garam magnesium (MgCl2) Larutan glukosa (C6H12O6)
Adakah pengaruh daya hantar listrik dengan jenis zat tersebut? Seorang
ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859 – 1927)
Tabel 2. Tabel perbedaan sifat dan pengamatan terhadap tiga jenis larutan.
17
Elektrolit terionisasi sebagian CH3COOH, CH3COOH → H++
lemah menghantarkan arus listrik NH4OH CH3COO-
lampu menyala redup HCN dan Al(OH)3 HCN → H+ + CN-
terdapat gelembung gas Al(OH)3 → Al3+ + 3OH-
Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCl. Larutan HCl di dalam air
mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik
elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl 2). Perhatikan
gambar di atas.
18
BAB II
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
A. Rancangan Alat
19
Gambar 2. Rancangan alat
karbon yang berfungsi sebagai kutub positif. Kutub negatif dari lampu
20
Dapat dilihat pada gambar 3.
21
bahan pipa paralon.
5. Membuat tutup lampu yang tembus cahaya dari tempat bekas jelly.
Cara menggunakan alat ini cukup sederhana dan praktis. Pertama, dengan
membuka masing-masing penutup alat yang terletak di bagian ujung kanan dan
kiri alat. Anda akan melihat lampu dan elektrode. Kedua, celupkan alat ke larutan
aquades dan dilap memakai lap/ tisu agar tidak ada larutan yang tertinggal.
Ketiga, setelah selesai digunakan, tutup kembali alat dan simpan ke dalam kotak
alat.
22
D. Prosedur Penggunaan alat dalam Pembelajaran
Alat penguji elektrolit ini kami gunakan dalam pembelajaran kimia metode
1. Sediakan larutan-larutan yang akan diuji di gelas kimia. Siapkan alat penguji
Praktikum dilaksanakan pada saat jam mata pelajaran kimia dengan durasi
waktu 2 jam pelajaran (2 x 45 menit). Lembar kerja siswa sudah disediakan dan
peserta didik harus mengisi lembar kerja tersebut. Lembar kerja dikumpul setelah
lampiran)
tabel hasil pengamatan. Conto hasil tabel pengamatan yang sudah di isi dapat
23
Gambar 7. Tabel Hasil Praktikum
Berdasarkan buku “Pedoman Pembuatan Alat Peraga Kimia Sederhana untuk SMA “ (2011:
Untuk mengevaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan atau pengembangan alat peraga
praktik IPA sederhana yang merupakan inovasi/kreativitas guru dan/atau peserta didik, dapat
menggunakan minimal lima aspek utama agar memeperoleh alat peraga sederhana yang dianggap
Pertama, akurasi hasil pengukuran, artinya alat peraga praktik yang dikembangkan tersebut
presisi dalam memperagakan suatu fenomena alam. Alat penguji elektrolit ini digunakan untuk
menguji apakah suatu larutan tergolong elektrolit kuat, elektrolit lemah atau non elektrolit yang
dapat diamati pada alat dengan melihat nyalanya lampu dan ada tidaknya gelembung air pada
elektroda ketika alat dicelupkan di larutan. Sehingga peserta didik dapat memahamai peristiwa
24
hantaran dan mana dikatakan gelembung udara (banyak, sedikit atau tidak ada gelembung).
Kedua, bernilai pendidikan bagi peserta didik. Peserta didik dapat mengkaji fenomena
hantaran listrik dalam larutan melalui alat penguji elektrolit. Dengan menggunakan alat penguji
Ketiga, tidak mengandung faktor resiko (zero-risk) bagi peserta didik yang menggunakan
alat peraga tersebut. Pada alat penguji eletrolit yang kami buat tidak mengandung resiko yang
Keempat, life-time atau lama-pakai alat peraga. Alat penguji elektrolit ini diusahakan
terbuat dari bahan yang relatif dapat dipakai lama atau secara berulang-ulang. Dengan demikian,
alat penguji elektrolit hasil proses kreatif ini tidak sekali pakai langsung habis. Alat ini juga dibuat
Kelima, bernilai estetika tinggi. Walaupun hanya sebagai alat peraga praktik yang
digunakan dalam laboratorium, alat penguji elektrolit ini mempunyai penampilan yang bernilai
seni, tanpa mengurangi kinerja alat peraga tersebut. Dan menggunakan barang-barang bekas.
Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan alat uji elektrolit ini, untuk
beberapa bagian seperti kabel dan batang karbon sebagai elektroda tersedia di
sekolah bekas perbaikan instalasi di sekolah, dan bekas tempat jelly dapat di
Dari hasil observasi kami tentang kegunaan alat terhadap peserta didik
mendeteksi daya hantar listrik larutan sehingga peserta didik dapat mengamati
25
secara langsung peristiwa hantaran listrik dan meilaht gejala-gejala yang timbul
pada alat ketika larutan dapat menghantarkan listri. Dan dapat diaplikasikan pada
larutan contoh.
bahwa alat ini sederhana dan sangat mudah digunakan karena tinggal dicelupkan
ke larutan contoh dan dapat dibawa kemana saja tanpa merusak alat.
BAB III
LAPORAN HASIL
26
diberitahukan untu mempelajari lembar kerja siswa dan membawa alat dan
kepada guru. Setelah menuliskan alat yang akan dipinjam, ketua kelompok
Lembar kerja siswa sudah disediakan dan peserta didik harus mengisi lembar
Evaluasi hasil pembelajaran kami lakukan dengan cara berikut ini. Pertama,
evaluasi kognitif. Hasil yang kami peroleh berupa nilai laporan praktikum, nilai
tugas dan nilai ulangan harian. Hasil yang kami peroleh sangat bagus. Peserta
didik mampu melaksanakan tugas yang diberikan dan menjawap pertanyaan yang
diberikan. Jumlah soal ulangan harian adalah lima buah dengan bentuk soal
essay.
Kami melakukan analisis hasil ulangan harian dari tiga kelas yang dapat
27
1. Kelas XI A Program Studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
melalui pengamatan kinerja dalam kelompok. Hasil observasi dapat dilihat pada
praktikum. Menghasilkan bahwa semua siswa pada umumnya (97, 6 % dari 104
persta didik) meyukai pembelajaran dengan metode praktikum. Dapat kita dilihat
28
Gambar 9. Daya minat peserta didik kelas XI terhadap pembelajaran kimia
metode praktikum
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Alat uji larutan elektrolit dan non elektrolit yang dibuat dapat digunakan
pada praktikum untuk mengetahui daya hantar listrik larutan. Alat ini mudah
B. Saran
1. Guru mata pelajaran lebih kreatif untuk merangsang kreatifitas siswa agar
2. Kepada pihak sekolah agar bisa menyelenggarakan lomba karya inovasi guru
29
untuk membangkitkan kemampuan menulis guru dan mendokumentasikan
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas: Asas & Strukur. Jilid 1. Edisi ke 5.
Jakarta: Bumi Aksara.
30
Bandung: Remadja Karya.
Yusuf, Farida. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program
Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Lampiran 1
LEMBAR KERJA SISWA
A. Tujuan Praktikum
31
1. Alat penguji elektrolit 6. Larutan asam klorida
C. Cara Kerja
2. Masukkan 50 ml larutan yang akan diuji ke dalam gelas kimia kemudian uji
daya hantarnya. Catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada
elektrode.
3. Bersihkan electrode dengan air dan keringkan. Kemudian dengan cara yang
D. Hasil Pengamatan
Ada Gelembung /
Larutan Yang diuji Lampu Menyala / tidak
Tidak
Air suling
Air sumur
Larutan HCl
Asam cuka
Larutan NaOH
Larutan NaCl
Larutan Gula
32
Setelah melakukan percobaan. Cobalah Anda jawab pertanyaan-pertanyaan
1. Cobalah amati dengan seksama, apa yang terjadi pada lampu dan batang
2. Diantara bahan yang diuji, zat manakah yang dapat menghantarkan arus
E. Pertanyaan
nonelektrolit
3. Kelompokkan bahan yang diuji ke dalam elektrolit kuat ( daya hantar baik
sehingga lampu menyala terang) dan elektrolit lemah (daya hantar buruk
gelembung )
NAMA : ……………………………………
KELAS : ……………………………………
KELOMPOK : ……………………………………
33
Jawablah Pertanyaan di bawah ini !
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...
2. Tuliskan tujuan praktikum yang akan anda lakukan
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...
3. Sebutkan alat dan bahan yang akan digunakan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………...
4. Tulis dengan kata – kata sendiri urutan langkah kerja praktikum tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
34
Lampiran 7. Bio Data Peserta Lomba
35
a. Nama Sekolah UPTD SMK - SPPN Samarinda
b. Jalan Jl. Thoyyib Hadiwijaya
c. Kelurahan/ Desa Sempaja
d. Kecamatan Samarinda Utara
e. Kabupaten Kota Samarinda
f. Provinsi Kalimantan Timur
g. Telepon (0541) 251021
16 Alamat Rumah
a. Jalan Jl. A. M. Sangaji Gang 16 No 23
b. Kelurahan/ Desa Bandara
c. Kecamatan Sungai Pinang
d. Kabupaten Kota Samarinda
e. Provinsi Kalimantan Timur
f. Telepon 0852 5087 1185
17 Kegiatan Peningkatan a. Workshop Workshop Implementasi Learning
Management System 2012 di UPTD SMK-
profesionalitas Guru
SPPN Samarinda
yang pernah diikuti b. Workshop Pelatihan Pengembangan
Pemanfaatan Tekhnologi Informasi 2013 di
*****)
UPTD SMK- SPPN Samarinda
c. Implementasi Kurikulum 2013 Mapel Kimia
Dinas Pendidikan Kota Samarinda
d. Diklat Bahasa Inggris Bandiklat Pemprov
Kaltim 2014 di Balai Bahasa Unmul
e. English For Academic Purpose Program 2014 di
The University of Adelaide, South Australia
18 Kegiatan lomba Guru 1. Lomba Karya Ilmiah Guru KementrianPertanian
yang pernah diikuti 2014
2. Lomba Guru Berprestasi Kementrian Pertanian
2014 masuk 6 besar dipanggil ke Jakarta.
Mengetahui,
Kepala UPTD SMK-SPP Negeri Samarinda Peserta Lomba,
37
Gambar 10. Gambar kotak penyimpanan alat
38
39
Gambar 13. Pelaksanaan praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit di
laboratorium.
40