Disusun oleh :
NPM : 061630320899
Kelas : 1 EA
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Kepala Bengkel Elektro Mekanik
Asmuni
NIP : 132172229
ABSTRAK
Kegiatan bengkel mekanik pada semester satu ini telah dilaksanakan selama
tiga minggu, dengan beberapa urutan kerja sebagai wujud dari tujuan yang hendak
dicapai, antara lain pengukuran menggunakan jangka sorong menitik dan
menggores plat, melakukan kerja bangku (U PROFIL), dan Power Supplay.
Rangkaian latihan kerja yang pertama adalah dimulai dari perkenalan
macam macam alat yang bisa digunakan dalam praktek bengkel ini. selanjutnya
mengukur benda menggunakan jangka sorong sampai merangkai kabel menjadi
mata itik. Pengukuran alat menggunakan jangka sorong merupakan kerja praktek
pertama yng harus dilakukan proses memerlukan hasil pengukuran yang benar dan
teliti agar hasil yang didapat akurat.Pemotongan plat merupakan hal yang kedua
dilakukan dalam bengkel mekanik. Plat tersebut dipotong satu persatu sampai
terbagi 24 bagian. Selanjutnya melakukan kerja bangku, antara lain menitik,
menggores, mengecap, mengikir, menggergaji dan mengebor. Menitik dan
menggores adalah urutan kerja berikutnya. Tahapan praktik ini merupakan lanjutan
tahap penting dimana menitik dan menggores akan terus dipergunakan dalam
praktik selanjutnya yaitu memuat profil u. Dalam penggoresan, terdapat hal-hal
yang harus diperhatikan, seperti kemiringannya dari jalan pembantu penggores,
seperti penggaris, penyiku atau sebagainya, sehingga garis yang dihasilkan tidak
kabur dan tidak terjadi kesalahan ketepatan ukuran. Tarik alat bantu penggores
dengan menekan agak kuat terhadap benda kerja dengan satu kali tarikan, agar garis
yang dihasilkan tidak berbayang dan tidak double.
Praktikan juga melakukan pengikiran, yang dilakukan dengan tujuan
mengurangi ukuran benda kerja tanpa menggunakan gergaji, baik dari panjang,
lebar, maupun ketebalannya. Selain itu, pengikir juga digunakan sebagai
pembersih, pemerata dan penghalus benda kerja sehingga terlihat lebih licin dan
rapi.
Bila tahapan pengikiran telah selesai yaitu memperoleh ukuran benda kerja
sesuai yang diinginkan, maka kerja bangku yang terakhir adalah mengebor.
Mengebor dalam hal ini adalah untuk pemasangan baut. Pada titik-titik tertentu
yang mengacu pada ukuran yang ditentukan, dibuat 6 titik pengeboran, dimana 2
titik menggunakan mata bor 5, 3 titik menggunakan mata bor 3. Sebagai
penyelesaian dari lubang hasil pengeboran, dilakukan ulir sebanyak 3 kali sehingga
terbentuk pola baut untuk baut kecil di dalam lubang tersebut, dan juga countersink
untuk baut yang besar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayahnyalah saya dapat menyelesaikan laporan hasil praktek ini, yang
mana laporan ini memiliki isi, tentang hasil praktek Kerja Elektro Mekanik pada
semester 1 di Politeknik Negeri Sriwijaya.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain
berkat pertolongan Allah SWT, Serta bimbingan para dosen dan juga teman-teman
sehingga kendala yang saya hadapi ini dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Johansyah, S.T.,M.KOM sebagai pembimbing kami dalam kegiatan
praktek bengkel mekanik di Politeknik Negeri Sriwijaya.
2. Bapak Asmuni yang telah memberikan ilmu, pengetahuan, dan
petunjuk tentang semua yang ada di kerja praktek bengkel ini. Sehingga dapat
menambah pengetahuan saya dalam kerja praktek bengkel ini dan
menumbuhkan sikap disiplin, tertib, dan kerja keras yang baik dalam kerja
praktek.
3. Bapak Suhardi yang telah membantu membimbing dalam proses pekerjaan
praktek sampai selesai. Sehingga kami mendapatkan hasil yang memuaskan.
4. Teman teman program studi teknik listrik yang telah turut membantu,
membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan yang saya hadapi sehingga
laporan ini dapat selesai.
5. Kedua orang tua saya, yang telah memotivasi dan mendoakan saya dari saat
mulai kerja praktek di bengkel sampai selesai.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan informasi
bagi yang membutuhkannya. Dan saya juga mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan laporan lainnya di masa mendatang.
Palembang, 11 Januari 2017
Dandy Irdianzah
DAFTAR ISI
BAB I ( PENDAHULUAN)
1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik Teori Dasar .................... 8
1.2. Teori Dasar ..................................................................................................... 9
1.2.1 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 9
1.2.2Keselamatan Umum ( Accident Preceautions) .............................................. 9
1.2.3Penanggung Jawab Kerja Alat Pada Bengkel Mekanik ................................. 9
1.2.4Mengutamakan Keselamatan Kerja .............................................................. 10
1.2.5 Keselamatan Kerja di Bengkel Mekanik ..................................................... 11
1.2.6Kebersihan Dalam Bekerja ............................................................................ 11
1.3 pengenalan peralatan Bengkel Mekanik .......................................................... 12
1.3.1 Macam-Macam Ragum ................................................................................ 12
1.3.2 Steel Ruler (Mistar Baja ) ............................................................................ 14
1.3.3 Seriber ( Penggores ) .................................................................................... 14
1.3.4 Spring Divider ( Jangka Pegas ) .................................................................... 15
1.3.5 Center Punch ( Penitik ) ............................................................................... 15
1.3.6 Cutting Chisen (Pahat Pemotong ) ............................................................... 16
1.3.7 Nylon Hammer 300 gr ( Palu Plastik ) ......................................................... 17
1.3.8 Steel Hammer ( Palu Baja ) .......................................................................... 17
1.3.9 Steel Saw ( Gergaji Besi ) ............................................................................ 17
1.3.10 Mata Bor .................................................................................................... 18
1.3.11 Kaca Mata Pelindung ................................................................................. 19
1.3.12 Kuas ............................................................................................................ 19
1.3.13 Stamping ( Pencentak Nomor / Huruf ) ...................................................... 20
1.3.14 Lap Kain Biru .............................................................................................. 20
1.3.15 Abravise Paper ........................................................................................... 21
1.3.16 Oil Can ....................................................................................................... 21
1.3.17 Radius ......................................................................................................... 21
1.3.18 Hand Driver ................................................................................................ 22
1.3.19 Sikat Kawat ................................................................................................ 22
1.3.20 Mistar Siku ................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Teori Dasar
1.2.1. Praktek Bengkel Mekanik
Praktek bengkel mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar sebelum
mahasiswa sebelum melaksanakan praktek di bengkel sesuai dengan jurusannya
yang nantinya di bengkel-bengkel ini setap mahasiswa dibina sesuai dengan tujuan
dari praktek bengkel mekanik. Pada teori dasar ini akan kita bahas mengenai
keselamatan umum (accident precautions) serta pengenalan terhadap peralatan
yang akan digunakan.
2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh pada alat-alat yang dipinjamkan
(dibonkan) kepada praktikan dan mencatat segala kerusakan pada alat-alat yang
dibonkan serta melaporkan hal itu kepada instruktur. Jadi, tugas storeman adalah
vital dalam membantu pelaksanaan kerja
3. Pekerja(Praktikan)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek atau kerja bengkel, dimana setiap
mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada
dan menjaga semua peralatan, mesin-mesin dari segala kemungkinan yang
menyebabkan kerusakan.
1.2.4. Mengutamakan Keselamatan Kerja
Sebelum melakukan praktek bengkel mekanik kita harus berdoa kepada Allah SWT
agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan kita. Kita juga harus
terlebuh dahulu selalu menggunakan alat pengaman seperti pelindung diri dan
pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan ini bisa terjadi karena beberapa sebab
seperti :
a. Terkena ujung sisi alat yang tajam
b. Terkena benda yang panas
c. Terkena benda-benda yang berputar seperti bor, mesin bubut dll
d. Terkena aliran listrik
e. Terkena jatuha benda-benda berat
f. Kecelakaan tidak sengaja seperti jatuh dan luka
g. Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk
h. Tidak memiliki alat pengaman
i. Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan, misalnya sering
terkena larutan kimia
Selain kecelakaan yang akan berakibat langsung terhadap diri kita, apalagi
kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan, seperti :
a. Penggunaan alat yang digunakan yang tidak sesuai dengan fungsi alat
tersebut.
b. Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat berkarat dan
tidak baik dipakai bekerja lagi.
c. Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seperti alat
pemotong (cutter) yang kemampuan maksimumnya dapat memotong plat
yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2 milimeter, bila alat itu maka
tindakan ini dapat merusak peralatan yang digunakan.
d. Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya meletakkan
peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda jatuh dan rusak.
Untuk menjaga agar hal-hal diatas tidak terjadi maka kita harus melaksanakan tata
tertib yang telah diberikan oleh instruktur sehingga kita menjaga keselamatan,
misalnya :
a. Pakaian kerja harus sesuai, terkancing dan rapi
b. Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian
c. Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, serta memakai alat pengaman
d. Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan juga memakai alat pengaman
e. Menghindari dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri kita,
teman sesama kerja serta orang lain disekitar kita
f. Selalu mengadakan konsultasi dengan instruktur bila menghadapi masalah
tentang kegiatan bengkel mekanik.
dipahat, dan sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian ragum
tersebut adalah:
a. Sebelum bekerja sebaiknya diperiksa dahulu apakah ragum tersebut layak
digunakan. Jika ada kerusakan segera melapor pada instruktur.
b. Setelah memakai ragum, kemudian kamu membersihkan agar pada
saatnya nanti job-job berikutnya dapat dipergunakan lagi.
c. Kemudian kamu oleskan minyak oli ke ragum setelah itu mulut ragum
diberi jarak antara satu dengan yang lainnya kira-kira 10-15 mm.
d. Pada saat memutar, handle ragum janganlah dipukul tetapi dipitar melalui
ulirnya.
e. Janganlah ragum sampai tergores oleh alat pemotong atau kikir.
Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi orang yang akan
menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum dengan orang yang akan
mempergunakannya cukuo dengan sentuhan siku tangan, dimana telapak tangn
tepat berada dibawah dagu.
- Macam-Macam Ragum
a. Ragum Ekor
Dipergunakan untuk menjepit logam tempaan untuk pekerjaan berat dan sebaiknya,
cocok dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis atau kasar.
b. Ragum Tepi
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir miring, ragum
sendiri dijepit, pada ragum sejajar.
c. Ragum Mesin, Ragum Tangan, Sepit Jajar
Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan dibor. Ragum
tangan dipergunakan untuk menjepit benda ringan, misalnya untuk mematri. Sepit
jajar dipergunakan untuk menjepit ringan benda kerja.
Untuk menjaga kerbersihan ragum, ragum dilengkapi dengan kain penutup ragum.
Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat bantu lainnya, seperti sepasang
magnetik sebagai alas penjepit benda kerja. Gunanya agar benda kerja yang
dikerjakan tidak mengalami kerusakan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
dengan sudut 90 digunakan untuk pusat lingkaran dan sudut 60 untuk penitik garis
lukisan. Untuk penitik garis lukisan juga digunakan pena tusuk.
a. Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat. Bingkai
yang dapat diatur terbuat dari pipa baja yang oval. Bingkai ini dapat untuk
bermacam-macam panjang daun gergaji.
b. Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak
c. Pasak Daun Gergaji
Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua bingkainya
d. Mur kupu-kupu
Mur kupu-kupu digunakan untuk mengencangkan daun gergaji. Pada pemasangan
mata di gergaji perlu diperhatikan arah matanya.
1.3.12. Kuas
Alat yang digunakan untuk membersihkan dan melumasi ragum agar tidak berkarat.
Alat ini dapat juga digunakan untuk melumasi benda kerja yang akan dibor agar
lancar dan tidak panas.
1.3.17. Radius
Radius adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar dan ketepatan lingkaran
pada benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran, baik cekung maupun
cembung.
Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum dan memiliki
guratan ganda. Sisi setengah bundar untuk permukaan lengkung dengan guratan
tunggal, halus, atau sedang. Kikir ini berfungsi sama seperti kikir bulat, tetapi
sebatas untuk mengikir setengah lingkaran saja.
d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya. Digunakan untuk mengikir
sudut-sudut. Kikir ini memiliki tirus yang arahnya memanjang.
e. Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata gergaji, selain itu,
kikir ini juga digunakan untuk mengikir gerigi gergaji lingkaran
f. Kikir Parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan bahan-bahan lunak
lainnya dengan menggunakan titik atau tanda.
g. Kikir Kasar Tirus
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan permukaan umum
h. Kikir Kasar Rata
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang umum, kedua muka digurat
ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal ada yang polos.
i. Kikir Tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang sempit. Kedua permukaanya
memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya digurat tunggal serta lebarnya
ditirus tapi tebal.
j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua permukaan.
k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.
Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong plat aluminium
dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan ketebalannya. Hasil yang diperoleh
dengan menggunakan alat potong ini lebih baik jika dibandingkan dengan
mengguanakan gergaji.
Meja Kerja 5
Mesin
Bor 3
Tool Meja Kerja 6
Krip 1
Tool
Krip 2
Meja Kerja 7
Tool
Krip 3
Tool
Krip 4
Tool
Krip 5 Papan Tulis
BAB II
LATIHAN TEKNOLOGI MEKANIK
Selain itu akan diperoleh hasil pengeboran yang lebih baik dengan cara yang
mudah.
b. Gunakanlah alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya.
c. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlah ampelas untuk
melicinkan dan mengkilatkan permukaan propil U
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari seluruh pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
a. Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan
bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.
b. Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan
emosi dalam menghadapi suatu masalah.
c. Dapat melatih kekompakkan mahasiswa dalam bekerja sama melakukan
pekerjaan-pekerjaan dalam arti keseragaman dalam pelaksanaan job-job.
d. Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan setiap
pekerjaan.
e. Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta
konsekuen terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
f. Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.
g. Dapat menumbuhkan sikap taat dan patuh terhadap pimpinan.
3.2. Saran
a. Hati-hati dalam menggunakan peralatan saat bekerja dibengkel.
b. Mahasiswa harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau tidak
dimengerti kepada instruktur.
c. Hendaknya mahasiswa agar lebih memperhatikan keselamatan kerja,untuk
menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
Hendaknya perlatan yang dipergunakan ketika melakukan pekerjaan di bengkel
berada dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar jumlahnya
mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tidak menghambat pekrjaan
dan pekerjaan dapat selesai pada waktu.
LEMBAR KONSULTASI
No
Deskripsi Sketsa Peralatan
.
Menandai dengan Penyiku
1.
garis bantu Penggores
Menandai jarak dari Mistar
2.
garis bantu Siku
Menandai dengan Penitik
3. penitik pada garis Palu besi
jarak 300 gr
Skema pencekaman
Menandai dengan
kikir segitiga pada Kikir
4.
garis, untuk awal segitiga
penggergajian
Potong garis pertama Gergaji
5.
dengan gergaji tangan tangan
Letter
stamp
Potong garis kedua
6. Set palu
dengan gergaji tangan
Alat
penanda
No
Deskripsi Sketsa Peralatan
.
Cekam benda kerja
pada ragum (lihat Kikir plat
gambar) Pisau perata
1.
Kikir permukaan A Misar siku
Periksa kerataan dan Sikat kikir
ukuran benda kerja
Balik benda kerja
Kikir plat
dan cekam
2. Pisau perata
Kikir permukaan B
Sikat kikir
Periksa kerataan
Periksa kesikuan
Penyiku
antara bidang kerja A
Penggores
dan B
Penitik
3. Gores benda kerja
Mistar siku
Tandai dengan
Palu besi
penitik
Pisau perata
Periksa kerataan
Cekam pada ragum
(lihat gambar)
Kikir benda kerja Kikir plat
(bidang C) sampai Jangka sorong
4. pada garis Sikat kikir
Periksa ukuran dan Penyiku
kesikuannya Pisau perata
terhadap bidang B
dan kerataannya
Awal penggergajian
lakukan dengan kikir
jarak 3 mm Kikir segitiga
9.
Diusahakan hasilnya Gergaji besi
lurus dan memenuhi
ukurannya
Kikir segitiga
Lakukan
Gergaji besi
penggergajian 10 x 15
Kikir segi
10. secara bertahap
empat
Penyelesaian
Jangka sorong
menggunakan kikir
Pisau perata
Mistar siku
Gunakan mistar siku Penggores
dan kongkol penggaris Jangka pegas
untuk penandaan Penitik
11.
Untuk radius Palu besi
gunakan penitik dan Kikir plat
jangka pegas Pisau perata
Sikat kikir
Lakukan penandaan
untuk latihan
Mistar siku
pengeboran
Penggores
Gunakan penitik
12. Penitik
untuk awal pengeboran
Palu besi
Gunakan jangka
Jangka pegas
pegas untuk penandaan
lingkaran
Persiapkan mesin bor Mata bor 2,5
Cekam benda kerja di mm
ragum tangan Mata bor 3mm
13.
Lakukan pengeboran Mata bor 4mm
dengan diameter yang Mata bor 5mm
telah ditentukan Mata bor 6mm