Anda di halaman 1dari 9

INSTRUMENTASI

TUGAS LATIHAN BAB 1


Konsep Dasar dan Istilah Pengukuran,
Jenis-jenis Kesalahan, dan Sistem Satuan dalam Pengukuran.

OLEH :

A. MUAWIYAH PEBRIANA. M
32119075

KELAS 1D

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN 2019
Nama : A. Muawiyah Pebriana. M
NIM : 32119075
Kelas : 1D-D3 Teknik Listrik

TUGAS LATIHAN
1. Jelaskan pengertian dari :
a) Pengukuran
b) Ketelitian dan Ketetapan
c) Kesalahan
d) Limiting Error
e) Random Error
Jawaban
a) Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya
terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka tehadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas
dan disepakati. Pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan,
namun dengan tingkat kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur
tinggi, maka seseorang dapat mengukur dengan mudah karena objek yang diukur
merupakan objek kasat mata dengan satuan yang sudah disepakati secara
internasional.
b) Ketelitian adalah harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen
mendekati harga sebenarnya dari variable yang diukur. Ketetapan adalah suatu
ukuran kemampuan untuk hasil pengukuran yang serupa.
c) Kesalahan adalah penyimpangan variabel yang diukur dari harga nilai yang
sebenarnya.
d) Limiting Error (Kesalahan Batas) adalah batas-batas penyimpangan dari nilai
yang ditetapkan.
e) Random Error (Kesalahan Acak) adalah kesalahan yang diakibatkan oleh
penyebab yang tidak dapat langsung diketahui. Antara lain sebab perubahan-
perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi secara acak.

2. Sebutkan dan jelaskan cara memperkecil efek kesalahan dalam pengukuran.


Jawaban
Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperkecil efek kesalahan yaitu :
- Untuk memperoleh pengukuran yang tepat, disarankan agar melakukan beberapa
kali pengamatan (tidak mengandalkan hanya satu kali pengamatan)
- Menggunakan instrumen yang berbeda untuk pengukuran yang sama
- Menguasai teknik yang baik untuk mempertinggi ketelitian
- Jika setiap pengamatan berbeda-beda maka yang digunakan adalah nilai rata-rata
- Lebih teliti jika banyak angka dibelakang koma.

3. Sebut dan jelaskan cara menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan sistematis.


Jawaban
Cara yang paling tepat untuk mengetahui instrumen tersebut mempunyai kesalahan
atau tidak yaitu dengan membandingkan dengan instrumen lain yang memiliki
karakteristik yang sama atau terhadap instrumen lain yang akurasinya lebih tinggi.
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dengan cara :
- Memilih instrumen yang tepat untuk pemakaian tertentu
- Menggunakan faktor-faktor koreksi setelah mengetahui banyaknya kesalahan
- Mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar.

4. Jelaskan arti satuan dasar dan satuan turunan


Jawaban
Satuan dasar SI adalah tujuh satuan ukur yang ditetapkan oleh Système International
d’Unités (SI), sebagai himpunan dasar untuk menurunkan seluruh satuan lain SI, yaitu
Satuan turunan SI.

Satuan Turunan pada SI dibentuk dengan perkalian, perpangkatan, atau pembagian


satuan dasar. Satuan turunan berhubungan dengan besaran turunan, contohnya
kecepatan adalah besaran yang diturunkan dari besaran dasar waktu dan panjang,
maka satuan turunan SI nya adalah meter per sekon (m/s). Dimensi satuan turunan
dapat dituliskan dalam dimensi satuan dasar.

5. Sebutkan yang termasuk dalam satuan dasar dan satuan turunan


Jawaban
- Satuan Dasar
No Besaran dasar Nama unit Lambang unit

1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Second s
4 Suhu Kelvin K
5 Arus listrik Ampere A
6 Intensitas cahaya Candela cd
7 Jumlah zat Mole Mol
- Satuan Turunan

Satuan
No Besaran dasar Yang Lambang unit
Diturunkan

1 Frekuensi hertz Hz
2 Gaya Newton N
3 Tekanan pascal Pa
4 Energi Kerja joule J
5 Daya watt W
6 Muatan Listrik coulomb C
7 Beda Potensial Volt V
8 Kapasitas Listrik farad F
9 Tahanan Listrik Ohm Ω
10 Konduktansi Siemens S
11 Fluks Magnetik Weber Wb
12 Induktansi Henry H
13 Fluks Cahaya Lumen lm

6. Buat Rangkuman dari materi BAB 1.


Jawaban
BAB 1 membahas mengenai Konsep Dasar dan Istilah dalam pengukuran jenis-
jenis kesalahan, System satuan dalam pengukuran.
- KONSEP DASAR DAN ISTILAH PENGUKURAN
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya
terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka tehadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh seseorang, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas
dan disepakati.
Dalam menentukan hasil ukuran hal yang perlu diperhatikan yaitu posisi dalam
mengukur. Apabila hasil dalam mengukur terdapat bayangan maka posisi dalam
mengukur tidak benar. Sedangkan jika hasil pengukuran tidak terdapat bayangan
maka posisi dalam mengukur sudah benar.

Istilah-Istilah dalam Pengukuran


1) Instrumen adalah alat ukur untuk menentukan nilai atau besaran suatu
kuantitas atau variable
2) Ketelitian adalah harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen
mendekati harga sebenarnya dari variable yang diukur.
3) Ketetapan adalah suatu ukuran kemampuan untuk hasil pengukuran yang
serupa.
4) Sensivitas adalah perbandian antara keluaran atau respon intrumen terhadap
Perusahaan masukan atau variabel yang diukur
5) Resolusi adalah perubahan terkecil dalam nilai yang diukur yang mana
instrument akan memberi respon atau tanggapan.
6) Kesalahan adalah penyimpangan variabel yang diukur dari harga nilai yang
sebenarnya.
7) Instrumentasi adalah kegiatan mengukur

Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperkecil efek kesalahan yaitu :


1) Untuk memperoleh pengukuran yang tepat, disarankan agar melakukan
beberapa kali pengamatan (tidak mengandalkan hanya satu kali pengamatan)
2) Menggunakan instrumen yang berbeda untuk pengukuran yang sama
3) Menguasai teknik yang baik untuk mempertinggi ketelitian
4) Jika setiap pengamatan berbeda-beda maka yang digunakan adalah nilai rata-
rata
5) Lebih teliti jika banyak angka dibelakang koma.

- ANGKA PENTING
Angka penting adalah suatu indikasi bagi ketepatan pengukuran diperoleh dari
banyaknya angka-angka yang berarti. Angka-angka yang berarti tersebut
memberikan informasi yang aktual mengenai nilai dan ketepatan pengukuran.
Makin banyak angka-angka yang berarti, ketetapan pengukuran menjadi lebih
besar.

- JENIS-JENIS KESALAHAN BERDASARKAN PENYEBABNYA


1) Kesalahan-Kesalahan Umum (Gross Error)
Jenis kesalahan ini kebanyakan disebabkan oleh kesalahan manusia,
diantaranya :
 Kesalahan pembacaan alat ukur
 Kesalahan penyetelan yang tidak tepat
 Pemakaian instrument yang tidak sesuai
 Pencatatan serta penaksiran hasil pengukuran
Agar mendapatkan hasil yang optimal, maka diperlukan pembacaan lebih dari
satu kali. Bisa dilakukan tiga kali, kemudian dirata-rata.
2) Kesalahan-Kesalahan Sistematis (Sysmatic Error)
Kesalahan ini disebabkan oleh kekurangan-kekurangan pada instrument
sendiri. Seperti kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh
lingkungan terhadap peralatan atau pemakai.
Cara yang paling tepat untuk mengetahui instrumen tersebut mempunyai
kesalahan atau tidak yaitu dengan membandingkan dengan instrumen lain
yang memiliki karakteristik yang sama atau terhadap instrumen lain yang
akurasinya lebih tinggi. Untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut
dengan cara :
 Memilih instrumen yang tepat untuk pemakaian tertentu
 Menggunakan faktor-faktor koreksi setelah mengetahui banyaknya
kesalahan
 Mengkalibrasi instrumen tersebut terhadap instrumen standar.
Pada kesalahan-kesalahan yang disebabkan lingkungan seperti :
 Efek perubahan temperature
 Kelembapan
 Tahanan udara luar
 Medan-medan Magnetik dan sebagainya.
Yang dapat dihindari dengan membuat pengkondisian udara (AC), penyegelan
komponen-komponen instrument tertentu dengan rapat, pemakaian pelindung
magnetik dan sebagainya.
3) Kesalahan Acak (Random Error)
Kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab yang tidak dapat langsung
diketahui. Antara lain sebab perubahan-perubahan parameter atau system
pengukuran terjadi secara acak. Pada pengukuran yang sudah direncanakan
kesalahan-kesalahan ini biasanya hanya kecil. Tetapi untuk pekerjaan-
pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi akan berpengaruh.

Untuk mengatasi kesalahan ini dengan menambah jumlah pembacaan dan


menggunakan cara-cara statistic untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Misalnya Alat ukur listrik sebelum digunakan untuk mengukur perlu
diperhatikan penempatannya/peletakannya. Hal tersebut penting karena posisi
pada bagian yang bergerak yang menunjukkan besarannya akan dipengaruhi
oleh titik berat bagian yang bergerak dari suatu alat ukur tersebut.

- JENIS-JENIS KESALAHAN BERDASAKAN NILAINYA


1) Dikelompokkan menjadi :
 Kesalahan Absolut
XF = XA - Xw
Dimana XA = Nilai Aktual (penunjukan)
Xw = Nilai Sebenarnya
 Kesalahan Relatif
Perbandingan antara kesalahan absolut terhadap nilai actual
XR = XF / Xw
2) Kesalahan Batas (Limiting Error)
Dalam kebanyakan instrument, ketelitian hanya dijamin sampai suatu
persentase tertentu dari skala penuh. Komponen seperti tahanan, kondensator
dan lain-lain dijamin dalam suatu persentase tertentu dari nilai rencana (Rated
Value). Batas-batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan disebut
kesalahan batas (Limiting Error) atau kesalahan garansi (Guarante Error)

- SISTEM SATUAN DALAM PENGUKURAN


Tahun 1960 atas pesetujuan internasional ditunjuk sebagai System Internasional.
Sistem SI digunakan tujuh satuan dasar, yaitu meter, kilogram, sekon dan amper
dan sebagai satuan dasar tambahan adalah derajat kelvin, intensitas cahaya
(candela) dan jumlah zat (mole)

Satuan Dasar
No Besaran dasar Nama unit Lambang unit

1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Second s
4 Suhu Kelvin K
5 Arus listrik Ampere A
6 Intensitas cahaya Candela cd
7 Jumlah zat Mole Mol
Satuan Turunan
Satuan
No Besaran dasar Yang Lambang unit
Diturunkan

1 Frekuensi hertz Hz
2 Gaya Newton N
3 Tekanan pascal Pa
4 Energi Kerja joule J
5 Daya watt W
6 Muatan Listrik coulomb C
7 Beda Potensial Volt V
8 Kapasitas Listrik farad F
9 Tahanan Listrik Ohm Ω
10 Konduktansi Siemens S
11 Fluks Magnetik Weber Wb
12 Induktansi Henry H
13 Fluks Cahaya Lumen lm

Di Inggris system satuan panjang menggunakan kaki (ft), massa pon (lb) dan
waktu adalah detik (s). Satuan-satuan tersebut dapat dikonversikan ke satuan SI
yaitu panjang 1 inci = 1/12 kaki ditetapkan = 25,4 mm, untuk massa 1 pon (lb)
=0,45359237 kg. Berdasarkan dua bentuk ini memungkinkan semua satuan
system inggris menjadi satuan-satuan SI.
Satuan Inggris Simbol DariBG/EE ke SI

Panjang 1 kaki ft 0,3048 m


1 Inci in 25,40 mm
Luas 1 kaki kuadrat Ft2 9,2903 x 10-2
1 inci kuadrat In2 6,4516 x 10-4
Volume 1 kaki kubik ft3 2,8317 x 10-1
Massa 1 pon Ibm 4,5359 x 10-1
Kecepatan 1 kaki per sekon Ft/s 3,0480 x10-1
Rapat Massa 1 pon per kaki kubik Ibm/ft3 1,6018 x 101

7. Buatlah contoh soal mengenai system satuan dalam pengukuran.


Jawaban
- Suatu kaveling berbentuk persegi panjang memiliki ukuran 100 kaki x 150 kaki.
Tentukan luas kaveling dalam m2 ?
 Dik : p : 100 kaki = 100 x 0,3048 m = 30,48 m
l : 150 kaki = 150 x 0,3048 m = 45,72 m
 Dit : Luas kaveling (m2) …?
 Peny
A =pxl
= 30,48 m x 45,72 m
= 1393,5457 m2

- Diketahui sebuah kotak persegi bervolume 800 kaki kubik. Tentukan berapa sisi
setiap kotak tersebut dalam meter.
 Dik : V : 800 ft3 = 800 x 0,28317 m = 226,536 m3
 Dit : Sisi pada kotak persegi …?
 Peny

- Sebuah gaya tertentu menghasilkan percepatan 5m/s2 pada benda standar. Jika
gaya yang sama dikenakan pada benda kedua, gaya itu menghasilkan percepatan
15 m/s2. Berapakah massa benda kedua, dan berapakah besarnya gaya itu?
Nyatakan satuannya dalam bentuk system inggris (british)
 Dik : a1 : 5m/s2
a2 : 15m/s2
 Dit : m2 …?
F…?
 Peny :
F1 = F2
m1 . a1 = m2 . a2
m1 . 5m/s2 = m2 . 15m/s2

m2 = 0,33 kg
 F =m.a
= (1 kg) . (5m/s2)
=5N
= 5 N x 0,2248 Ibf
= 1,124 Ibf

Anda mungkin juga menyukai