PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Pada waktu pelaksanaan praktek bengkel diharapkan mahasiswa dapat
melakukan pekerjaan yang sulit ataupun yang mudah.
Adapun tujuan dari praktek dasar teknologi mekanik ini terbagi menjadi dua
kompetensi, yaitu :
a. Kompetensi utama
Setelah melakukan praktek latihan kerja bangku (profil U) ini maka
mahasiswa telah memiliki kompetensi utama, diantaranya :
1. Mahasiswa mampu memilih perkakas yang diperlukan dan menjelaskan
kegunaan yang semestinya dan perawatannya dan menjalankan keselamatan
kerja pada saat melakukan pekerjaan praktek latihan kerja bangku (profil U).
1 ARDIANSYAH
b. Kompetensi penunjang
Selain kompetensi utama, maka diharapkan mahasiswa telah mempunyai
kompetensi penunjang, diantaranya :
1. Mahasiswa telah mengenal dan mengetahui cara menggunakan peralatan
yang dipakai untuk melakukan pekerjaan latihan kerja bangku (profil U).
2. Mahasiswa mampu memilih dan menentukan peralatan yang sesuai
dengan pekerjaan praktek latihan kerja bangku (profil U).
3. Mahasiswa telah mengenal dan mengetahui cara menggunakan peralatan
yang dipakai untuk melakukan pekerjaan latihan kerja bangku (profil U).
4. Mahasiswa mampu dan bisa membaca jobsheet untuk diaplikasikan
menggunakan St 37.
2 ARDIANSYAH
c. Pekerja atau praktikan
Setiap pekerja atau praktikan haruslah waspada pada saat bekerja karena jika
tidak teliti dan waspada bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
pratikan ataupun terhadap alat yang digunakan. Oleh karena itu, pekerja atau
praktikan harus mengikuti peraturan-peraturan dalam melakukan praktek, yaitu:
Bertindak dengan tepat dan benar jika terjadi suatu kecelakaan dan
memberikan laporan kepada instruktur.
Segera melaporkan jika terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan
Menerangkan sebab-sebab terjadinya kecelakaan.
Mentaati peraturan dan instruksi instruktur.
Mentaati instruksi untuk bekerja dengan baik dan benar
3 ARDIANSYAH
Sepatu sebaiknya digunakan sepatu kulit atau sepatu yang keras pada
bagian ujungnya. Hal ini bertujuan untuk melindungi kaki dari timpaan
benda yang jatuh
Bagi perempuan jilbab sebaiknya dimasukkan ke dalam baju agar tidak
mengganggu sewaktu bekerja
Penjepit benda kerja harus kuat dan posisinya harus benar-benar
rata/horizontal.
Kurangi tekanan pada saat pengeboran akan tembus/berakhir dan gunakan
pendingin, angkat kembali untuk memotong geramnya.
Perhatikan pada saat mengetap, proses gerakan tangan untuk mata tapi
usahakan harus ada putaran balik setiap satu gerakan putar
Keselamatan alat dan mesin
Pada saat melakukan pekerjaan bengkel pengguna alat harus mengetahui
kondisi alat-alat mesin yang digunakan misalnya pemberian pelumas putaran
mesin bor, memberi pelumas pada ragum, membersihkan setelah menggunakan
alat dan mesin supaya menjaga mesin tetap awet dan tidak mudah rusak.
Keselamatan Benda Kerja
Apapun pekerjaan yang kita lakukan kita juga harus memperhatikan
keselamatan lingkungan sekitar sebab lingkungan juga mempengaruhi
keselamatan kita, contohnya pada saat pengeboran, benda kerja harus dicekam
dengan ragum atau alat sejenisnya supaya hasil pengukuran yang kita inginkan
sesuai dengan hasil pengeboran.Untuk menghasilkan kerja yang baik kita harus
menjaga benda kerja.
Kalau kita tidak menggunakan aturan keselamatan mungkin terjadi kecelakaan
yang tidak kita inginkan begitu juga dengan pekerjaan bengkel segala
perlengkapan keselamatan sebaiknya digunakan semua jenis keselamatan kerja
diatas.
Pada waktu melakukan pengeboran benda kerja yang berukuran kecil harus
dicekam dengan ragum atau alat sejenisnya agar tidak bergeser atau lari dari
kedudukannya sewaktu melakukan pengeboran.
Keselamatan Pada Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi dalam kita bekerja dan harus mempunyai
rasa timbal balik terhadap lingkungan. Didalam proses pengeboran kita harus
4 ARDIANSYAH
mengoreksi dan mengetahui, bahwa lingkungan juga mempengaruhi keselamatan
kita dan harus bisa memberi perasaan atau keselamatan pada lingkungan.
Segala perlengkapan instalasi,peralatan dan alat-alat potong yang terdapat
dibengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur dll,
sesuai dengan bidang kerja yang dikehendaki. Walaupun benda kerja itu mati dan
tidak bisa berfikir, akan tetapi dapat berfungsi bila dikendalikan.
Maka sebagai pedoman keselamatan kita harus memikirkan bahwa penyebab
kecelakaan sangat banyak, dengan mudah dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Benda-benda putar yang menjepit tangan dan merusak pakaian
Aliran listrik yang merusak dan membakar
Asam yang merusak
Panas api yang membakar
Kecelakaan yang tidak disanggka
Ujung sisi tajam yang memotong
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita memulai pekerjaan bengkel :
a) Mesin dan alat kerja
Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kerja kita harus
mempertimbangkan dan mengingat akan keselamatan kerja, sehingga program
kerja akan bekerja dengan lancar seperti :
Lingkungan dan suasana kerja
Mesin dan alat mana yang harus digunakan
Pengaman kerja
Kebersihan mesin dan alat
b) Perlengkapan diri sendiri
Rambut yang panjang diberi pelindung
Gunakan sepatu yang sesuai
Gunakan sarung tangan jika diperlukan
Jangan memakai dasi
Menggunakan pakaian yang sesuai dan rapi
Jangan menyimpan benda tajam disaku
Gunakan kacamata khusus
Jangan memakai perhiasan di tangan
5 ARDIANSYAH
c) Kebersihan
Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin
Meja tempat bekerja harus bersih sebelum dan sesudah bekerja
Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja
d) Keselamatan Kerja di Bangku Kerja
Adapun kecelakaan yang terejadi dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh
penggunaan alat-alat yang salah atau tidak hati-hati.
Adapun kecelakaan ini disebabkan oleh ujung alat potong atau benda kerja
yang tajam, pencegahannya adalah sebagai berikut :
Bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai
Jangan menyimpan alat yang tajam dikantong pakaian kerja
Gunakan alat-alat yang sesuai dengan kondisi yang baik
Pergunakan alat dengan baik dan benar
Bekerja dengan hati-hati
Pergunakan alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita
Alasi alat-alat presisi dengan lap halus
Ambillah alat dengan hati-hati
Lindungi alat-alat yang tajam dengan gabus atau alat-alat lainnya
Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong
Simpanlah alat-alat terpisah satu sama lain.
6 ARDIANSYAH
BAB II
PENGENALAN ALAT
7 ARDIANSYAH
2.2 Kikir (File)
Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh
permukaan yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga
berfungsi pada pekerjaan penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan
suatu bidang, membuat rata suatu bidang dan menyiku antara bidang satu dengan
bidang lainnya, dengan bagian-bagian dari kikir tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.2 berikut:
8 ARDIANSYAH
c) Kikir persegi tiga (triangle)
Kikir ini berguna untuk meratakan serta menghaluskan bidang yang
berbentuk sudut 60 derajat, atau lebih besar (sering digunakan untuk mengkir
mata gergaji).
2.3 Penitik(Scriber)
penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan
ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°.
10 ARDIANSYAH
Cara menitik
- Mengukur dan membuat perpotongan garis ditempat yang akan dititik.
- Kemudian memegang penitik miring sedemikian rupa dan menempatkan
ujung penitik tepat pada perpotongan garis, kemudian menegakkan penitik
dan memberi satu kali pukulan ringan.
- Setelah memeriksa ketepatannya maka hasil penitikan dapat diperbesar
dengan menitik sekali lagi dengan pukulan yang lebih keras.
11 ARDIANSYAH
Cara penggunaan :
Untuk mendapatkan garis lurus diatas benda kerja, penggores harus
dimiringkan membentuk sudut 20° sampai 25°. Dan tekan penggores pada benda
kerja. Condongkan penggores kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus
ataupun sudut siku, maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti mistar
baja ataupun penggaris siku.
Daun gergaji khususnya gergaji untuk logam memiliki gigi-gigi yang lebih
lembut daripada gergaji kayu. Gigi-gigi daun gergaji untuk logam selalu condong
kesatu arah dan diberi penyimpangan ke kanan maupun kekiri untuk
menghasilkan lebar hasil potongan melebihi tebal daun gergaji untuk menghindari
terjepitnya daun gergaji pada celah hasil pemotongan. Ada tiga model
penyimpangan gigi gergaji dan setiap model penyimpangan memiliki fungsi
masing-masing (lihat gambar 2.5.1).
12 ARDIANSYAH
Gambar 2.5.1 Penyimpangan gigi gergaji
Bingkai gergaji ada yang dibuat dari pipa baja, baja pejal, atau pelat baja
yang dibentuk. Bingkai gergaji harus kuat dan tidak mudah bengkok, karena harus
mampu menegangkan daun gergaji saat digunakan. Bingkai gergaji dapat
menyesuaikan dengan panjang daun gergaji melalui bingkai yang dapat disetel
atau melalui pilihan lubang-lubang yang ada pada baut penegang. Pada baut
penegang umumnya dipasang baut kupu-kupu untuk mengencangkan daun
gergaji.
Cara menggergaji
a) Jepitlah benda kerja sesuai perintah kerja atau instruksi pengampu,
13 ARDIANSYAH
b) Gunakan gergaji secara maksimal sepanjang yang ada giginya
c) Peganglah gagang dan ujung bingkai gergaji dengan mantap
d) Menggergaji jangan tergesa-gesa, aturlah ritme menggergaji kira-kira
empat puluh gerakan dalam satu menit
e) Garis batas pemotongan jangan terlalu jauh dengan rahang ragum
f) Berikan tekanan pada gergaji hanya pada saat gergaji maju
14 ARDIANSYAH
bisa terjadi lebih dari satu kali terutama jika lubang yang dibuat berukuran besar,
yaitu yang pertama proses pengeboran (drilling) kemudian dilanjutkan dengan
proses pengeboran lanjutan (boring) untuk meluaskan/memperbesar lubang.
Kecepatan putar atau jumlah putaran bor setiap satuan waktu (menit) dan biasanya
dicantumkan pada mesin bor berupa tabel kecepatan putaran dalam rotasi per
menit (rpm). Kecepatan putaran yang perlu diketahui lebih dahulu yaitu mengenai
kecepatan potong dari masing-masing bahan yang dikerjakan, yang sudah
ditabelkan dalam beberapa buku teknik pemesinan.
Tabel 5.1 Kecepatan potong pengeboran
Dimana :
V = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter bor (mm)
15 ARDIANSYAH
Gambar 2.6.1 Macam-macam klem
Untuk memasang mata bor pada pencekam, rahang harus dibuka sesuai dengan
diameter bor yang akan digunakan, kemudian pangkal mata bor dimasukkan
kerahang pencekam sedalam panjang tangkai mata bor, kemudian rahang
dikencangkan menggunakan kunci cak yang sesuai (jangan menggunakan palu).
2.7 Persing
Pasca pekerjaan pengeboran seringkali dilanjutkan dengan pekerjaan
memersing (countersink) untuk sekedar memingul sisi lubang maupun untuk
membenamkan kepala sekrup/baut tirus, dan pekerjaan mengkonterbor
(counterbore) untuk membenamkan kepala baut/sekrup silindris.
16 ARDIANSYAH
Keterangan :
1. Kontersing (60°, 75°, 82°, 90°, 100°, 110°, 120°)
2. Kontersing datar
3. Konterbor dengan bor spiral
4. Konterbor berpengarah (ujung)
5. Konterbor khusus
Kontersing bekerja seperti mata bor tapi dengan kecepatan potong yang
lebih lambat. Persing mempunyai satu atau lebih bibir pemotong dalam jumlah
yang ganjil, misalnya : 1, 3, 5, 7. Sudut bibir pemotong persing yang akan
digunakan harus sesuai dengan maksud penggunaannya.
2.10 Mistar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.11 Siku-siku
18 ARDIANSYAH
BAB III
PROSES & HASIL PRAKTIKUM
19 ARDIANSYAH
c. Kikir biasa dan kikir instrumen
d. Penyiku
e. Penggores
f. Penitik
g. Palu besi
h. Gergaji
i. Jangka besi
j. Mesin bor dan mata bor
k. Penggaris baja 300mm
Sedangkan bahan yang digunakan adalah besi St 37 dengan ukuran 2x90x120mm.
20 ARDIANSYAH
21 ARDIANSYAH
22 ARDIANSYAH
3.1.5 Langkah Kerja atau Latihan Kerja
Penggergajian:
a. Menandai benda kerja dengan garis bantu,
b. Menandai jarak garis (dari garis bantu)
23 ARDIANSYAH
Dengan menggunakan :
- Penyiku
- Penggores
- Mistar baja
- Penitik
- Palu besi 250 gram
Mengikir permukaan A
24 ARDIANSYAH
Memeriksa kerataan benda kerja (menggunakan pisau perata)
Peralatan yang digunakan adalah :
Kikir plat
Pisau perata
Penggaris besi
Sikat kikir
b. Mencekam benda pada ragum
Mengikir permukaan B
25 ARDIANSYAH
Peralatan yang digunakan adalah :
Penyiku
penitik
d. Mencekam benda kerja pada ragum
Mengikir benda kerja (bidang C) sampai pada garis
26 ARDIANSYAH
1. Kikir 10”00 plat
2. Kikir 8”00 plat
3. Penyiku
4. Jangka sorong
5. Sikat kikir
6. Pisau kerataan
g. Mengikir bagian pada profil-U
Mengikir radius dalam
27 ARDIANSYAH
Dalam melakukan kerja pertama dipergunakan peralatan :
1. CuSO4
2. Penggaris besi
3. Penggores
4. Jangka pegas
5. Penitik
6. Palu besi
b. Latihan pengeboran
Melakukan penandaan
28 ARDIANSYAH
Mempersiapkan mesin bor
Benda kerja dicekam dengan ragum tangan
29 ARDIANSYAH
e. Menggergaji
Sebelum menggergaji, menandai dengan kikir segitiga
Penggergajian dilakukan pada jarak 3 mm
30 ARDIANSYAH
Menyelesaikan dengan menggunakan kikir
Peralatan yang digunakan adalah :
1. Kikir segitiga
2. Gergaji besi
3. Kikir segi empat
4. Kikir
5. Jangka sorong
6. Pisau kerataan
h. Mengebor
- Melakukan pengeboran di sepanjang garis yang menghubungkan lubang
lingkaran 16 dan lingkaran 8
31 ARDIANSYAH
A,kemudian sisi B,C,D. Mengikir ini dilakukan untuk membuang bagian
benda kerja yang berlebih dan tidak bisa dikerjakan dengan gergaji besi atau
alat lainnya. Untuk melakukan pengikiran yang mempunyai kikir flat 10”00
dan setelah mendekati ukuran yang diinginkan gunakanlah kikir flat 8”00
supaya hasil pengikiran benda kerja akan lebih halus.
Untuk pembuata radius luar dan radius dalam gunakanlah kikr round dan
half round sesuai dengan bentuk dan ukuran yang didinginkan.
b. Kedataran dan kesikuan
Kedataran dan kesikuan dikerjakan dengan menggunakan rol besi atau siku-
siku.Alat ukur tersebut diratakan diatas permukaan benda kerja yang akan
diukur,Kemudian gerakan alat ukur tersebut arah maju dan mundur
saepanjang permukaan yang akan diukur tersebut. Seandainya cahaya tidak
menerobos masuk kepermukaan tersebut,maka kedataran dan kesikuan dari
benda adalah baik,begitu juga sebaliknya. Setelah semua sisi datar,maka
dilanjutkan dengan penggergajian,yang dilakukan diatas ragum supaya
benda kerja tidak bergeser-geser. Dan pada alat kerja yang telah ditekan tadi
dibuat alur pada tanda yang akan digergaji,agar mata gergaji tidak bergeser
dari ukuran yang telah ditentukan. Pembuatan alur ini dapat dilakukan
dengan kikir segitig.Setelah kita gergaji sisi C dan D kita kikir lagi sisi
tersebut supaya datar.
c. Menentukan ukuran pengeboran
Setelah mengikir benda kerja maka langkah selanjutnya adalah menentukan
ukuran pengeboran. Letakkan benda kerja dimeja dan lakukanpenandaan
dengan penggaris dan penggores..Dalam menentukan ukuran radius
digunakan jangka dan penitik. Untuk pusat-pusat yang akan dibor pada
benda kerja ditandai dengan titik yang besar dengan menggunakn penitik.
d. Pengeboran
Sebelum melakukan pengebora, benda kerja yang telah diberi tanda tersebut
dicekam dengan menggunakan ragum tangan pada mesin bor,setelah itu
pasangkan mata bor sesuai denagn diameter yang akan dibor.Untuk
pengeboran ukuran 16mm pada benda kerja dilakukan dengan pengeboran
bertahap.Setelah itu hubungkan diameter 16mm dengan diameter 16mm
32 ARDIANSYAH
dengan diameter lingkaran 8mm dengan menggunakna bor yang bermata
kecil.Setelah itu kikir kembali.
Selama pengeboran berikanlah cairan pendingin yang berfungsi untuk :
3.1.6 Pembahasan
Dalam pengerjaanya, profil U membutuhkan bermacam-macam keahlian,
yaitu :
a. mengikir
Mengikir dilakukan untuk membuang bagian benda kerja yang berlebih
dan tidak bisa menggunakan gergaji besi atau alat lainnya.Selain itu,kikir
juga digunakan untuk membersihkan karat pada profil U.
Untuk pertama kalinya, digunakan kikir dengan flat 10″, setelah mendekati
ukuran yang diinginkan kita gunakan kikir dengan flat 8″ supaya hasil
pengikiran benda kerja akan lebih halus.
Untuk pembuatan radius luar dan radius dalam, kita menggunakan kikir
round dan kikir half round sesuai bentuk yang diinginkan berdasarkan
gambar.
b. kedataran dan kesikuan
Untuk menguji kedataran dan kesikuan profil U, kita menggunakan siku-
siku dan mistar. Siku-siku kita ratakan di atas benda kerja yang akan diukur,
lalu digeser perlahan-lahan diatas permukaan benda kerja. Bila tidak ada
cahaya yang melewati sela-sela siku-siku, maka kedataran dan kesikuan
33 ARDIANSYAH
benda kerja baik. Begitu pula sebaliknya. Selanjutnya kita lihat ukuran
benda kerja menggunakan mistar, apakah sudah sesuai dengan yang
dibutuhkan atau belum.
c. menggergaji
Sebelum melakukan penggergajian, sebiknya kita membuat garis bantu
agar hasil penggergajian lurus dan rapi.Untuk melakukan penggergajian
yang membutuhkan ketepatan ukuran, sebaiknya sebelum menggrgaji
dilebihkan ± 1 mm, sehingga potensi kesalahan dalam penggergajian bisa
diminimalisir.
d. pengeboran
Sebelum mengerjakan pengeboran, sebaiknya benda kerja dititik dahulu di
bagian yang akan di beri lobang.Adapun langkah-langkah pengeboran
adalah :
Lihat petunjuk pemasangan puli dan sabuk pada mesin
bor.Pasangkan puli dan sabuk mesin bor sesuai dengan kecepatan putaran
pada petunjuk mesin bor
Pasang mata bor yang akan digunakan.Pastikan mata bor terpasang
dengan erat
Jepit benda kerja yang akan dibor menggunakan ragum tangan
Mulailah mengebor dengan mata bor yang memiliki diameter
paling kecil
Selama melakukan pengeboran, berikan cairan pendingin seperti
oli, air biasa, atau air khusus untuk pendinginan saat mengebor.
Fungsi cairan pendingin ini antara lain :
- melumasi mata bor
- mendinginkan mata bor dan benda kerja
- mengurangi kebisingan saat pengeboran
- memberi hasil perlubangan yang baik
34 ARDIANSYAH
BAB IV
ANALISA
35 ARDIANSYAH
pada praktek kerja bangku (profil U) yang dilakukan, tidak menggunakan cairan
CuSO₄ ( tembaga sulfat ) sebagai pembersih.
Langkah mengikir juga dilakukan pada pembuatan serta perataan permukaan
radius dalam dan radius luar. Namun, untuk radius dalam sebelah kiri benda kerja
dilakukan dengan gergaji secara bertahap barulah finishing dengan kikir.
Kikir yang digunakan untuk membuat dan meratakan radius dalam adalah
kikir bulat (round) dan untuk pembuatan radius luar menggunakan kikir plat atau
kikir gepeng atau kikir datar. Untuk ukuran radius dalam pada jobsheet adalah
berdiameter 20 mm dengan kedalaman 10 mm. Jarak titik pusat ke sisi atas benda
kerja adalah 17 mm . Untuk membantu dalam menentukan batas kedalaman dari
radius dalam maka digunakan janggka besi dalam pembuatan batas tersebut. Hasil
pekerjaan yang praktikan lakukan pada mengikir radius dalam ini, dari segi
ukuran adalah sama dengan yang terdapat pada jobsheet.
Sedangkan untuk ukuran radius luar pada jobsheet berukuran jari-jari 7 mm.
Dan untuk hasil yang praktikan dapat kurang maksimal karena pada pengerjaan
nya tidak dilakukan pengukuran terlebih dahulu,langsung saja dikikir dengan kikir
plat.
Namun,sebenarnya untuk perataan permukaan radius dalam, haruslah
menggunakan kikir setengah bulat (half round). Sehingga hasil dari pengikiran
atau bentuk lengkungan pada radius dalam kurang maksimal.
Dan langkah pengikiran terakhir lainnya adalah pada meratakan/finishing
bagian berbentuk n hasil latihan penggergajian.
2. Menggergaji
Langkah menggergaji pertama adalah pada pemotongan benda kerja
dibagian yang sudah dikikir agar patokan kesikuan tidak berubah.
Sebelum menggergaji, benda kerja di ukur terlebih dahulu sesuai ukuran yang
terdapat pada jobsheet yaitu 80 mm dan dilebihkan 2 mm untuk meminimalisir
eror yang terjadi ketika menggergaji. Setelah itu melakukan penggoresan pada
benda kerja dengan bantuan mistar besi agar hasil penggoresan maksimal. Barulah
penggergajian dimulai dengan mencengkramkan benda kerja pada ragum dengan
posisi bagian yang akan digergaji tidak terlalu jauh dari rahang ragum,ini
bertujuan agar pada saat penggergajian benda kerja tidak bergerak-gerak.
36 ARDIANSYAH
Namun pada penggergajian yang praktikan lakukan tidak diperoleh ukuran yang
80 mm, melainkan 79 mm. Setelah praktikan evaluasi ternyata kesalahan terdapat
pada mistar besi yang praktikan gunakan. Pada mistar tersebut tidak untuk ukura
dari 0 ke 1 nya tidak pas 10 mm melainkan hanya 9 mm.
Selanjutnya menggergaji bagian yang pada jobsheet berbentuk n dengan
ukuran :
- Dari sisi tepi belakang ke kaki pertama dari bagian berbentuk n tersebut
adalah 10 mm
- Jarak dari kaki pertama ke kaki kedua dari bagian berbentuk n tersebut
adalah 10 mm
- Kedalaman dari bagian berbentuk n tersebut adalah 15 mm
Sembari mengukur, juga dilakukan penggoresan untuk ukuran tersebut agar
hasil penggergajian bisa lurus. Setelah itu, baru dilakukan penggergajian dengan
hati-hati. Penggergajian dilakukan secara bertahap. Pertama, menggergaji lurus ke
bawah untuk mendapatkan kaki-kaki dari bentuk n. Setelah itu menggergaji secara
silang bagian tengah yang terdapat diantara kaki-kaki dari bentuk n tersebut dan
akan menghasilkan sebuah segitiga kecil yang dihilangkan dengan menggunakan
kikir
Hasil pekerjaan yang praktikan lakukan pada penggergajian bagian
berbentuk n adalah:
- Terdapat sedikit kemiringan pada kaki kedua dari bagian sebelah kanan
benda kerja, ini dikarenakan ketika menggergaji mata gergaji tidak
terlalu erat sehingga mata gergaji tersebut agak goyang.
- Bagian datar pada bagian kedalaman, kurang datar.
- Jarak antara satu kaki satu dan lainnya adalah 11 mm, ini dikarenakan
pada proses pengukuran tidak membuat ukuran yang 10 mm menjadi 8,
karena untuk satu hasil gergaji ukuran nya adalah 1 mm.
Penggergajian selanjutnya dilakukan pada proses pembuatan kaki dengan
ukuran :
- Dari sisi tepi belakang ke celah kaki pertama adalah 32 mm atau 12 mm
dari kaki kedua bagian berbentuk n
- Setiap kaki berukuran 5,7 mm (tidak sesuai jobsheet karena waktu)
- Setiap celah berukuran 1 mm
37 ARDIANSYAH
- Jarak ujung celah pertama ke ujung celah terakhir adalah 21 mm
Sembari mengukur, juga dilakukan penggoresan untuk ukuran tersebut agar
hasil penggergajian bisa lurus. Setelah itu, baru dilakukan penggergajian dengan
hati-hati.
Hasil pekerjaan praktikan pada penggergajian atau pembuatan kaki ini adalah:
3. Mengebor
Langkah pengeboran dilakukan dengan beberapa tahap,yaitu :
- Menandai bagian yang akan di bor dengan penitik. Menitik dilakukan
dengan bantuan palu serta mistar untuk menentukan ukuran
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 10 mm dari tepi
sebelah kiri bawah benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 11 mm
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 30 mm dari tepi
sebelah kiri bawah benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 15 mm
38 ARDIANSYAH
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 58 mm dari tepi
sebelah kiri bawah benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 10 mm
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 15 mm dari tepi
sebelah kiri tengah benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 30 mm
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 62 mm dari tepi
sebelah kiri tengah benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 30 mm
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 20 mm dari tepi
sebelah kiri atas benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 47 mm
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 40 mm dari tepi
sebelah kiri atas benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 52 mm
Menitik benda kerja untuk pusat lingkaran berjarak 70 mm dari tepi
sebelah kiri atas benda kerja dengan tinggi dari bawah ke pusat
lingkaran 48 mm
- Setelah dilakukan penitikan maka langkah selanjutnya adalah membuat
setengah lingkaran pada dua pusat lingkaran yang berada di tengah
dengan jari-jari keduanya 4 mm dan 16 mm menggunakan jangka besi,
lalu menghubungkan dua setengah lingkaran tadi dengan penggores serta
penggores.
- Lalu menyiapkan mesin bor dan mata bor
- Mencengkram benda kerja pada ragum tangan
- Melakukan pengeboran dengan kecepatan berbeda-beda
Untuk lubang atau lingkaran selain lingkaran ke dua dari tepi kiri
bagian bawah, maka digunakan mata bor M5 dengan kecepatan pada
mesin bor menunjuk pada angka 1, dan jika dirasa terlalu lambat,
maka di naikan ke angka 2
Sedangkan untuk lingkaran ke dua dari tepi kiri bagian bawah
digunakan mata bor M3 dengan kecepatan pada mesin bor menunjuk
pada angka 1, dan jika dirasa terlalu lambat,maka di naikan ke 2
39 ARDIANSYAH
Untuk lingkaran kedua paling atas, dari sebelah kiri benda kerja,
setelah dibor dengan M5, di bor lagi sedikit dengan countersing
40 ARDIANSYAH
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek bengkel yang hanya dalam waktu 2 hari, waktu
dalam sehari lebih kurang 10 jam untuk pembuatan profil U. Dalam praktek
bengkel ini banyak hal-hal baru yang praktikan dapatkan.
Yang telah praktikan dapat dalam mata kuliah bengkel mekanik ini adalah:
a. Bisa memilih perkakas yang diperlukan dan menjalankan keselamatan
kerja pada saat melakukan pekerjaan praktek latihan kerja bangku (profil
U).
b. Mengenal dan mengetahui cara menggunakan peralatan yang dipakai
untuk melakukan pekerjaan latihan kerja bangku (profil U).
c. Mengenal dan mengetahui cara menggunakan peralatan yang dipakai
untuk melakukan pekerjaan latihan kerja bangku (profil U).
d. Mengetahui cara membaca gambar yang benar
e. Mengetahui cara menghasilkan benda kerja yang baik, meskipun hasil nya
belum maksimal
f. Mengetahui teknik bekerja dalam bidang:
Mengikir
Menggergaji
Menitik
Menggores
Mengebor
g. Mengetahui arti penting dari disiplin, konsentrasi, dan sabar serta
ketelitian dalam sebuah pekerjaan, terutama pekerjaan praktek bengkel
mekanik ini.
41 ARDIANSYAH
5.2 SARAN
Berdasarkan praktek bengkel yang telah dilaksanakan maka disarankan dalam
penggunaan serta cara kerja dari alat yang digunakan. Antara lain:
Pengukuran dan penandaan
Dalam pengukuran harus diperhatikan dengan seksama sehingga hasil dari
pengukuran menjadi presisi. Dan dalam penandaan kita harus memperhatikan
keadaan dari penitik dan penggores, jika ujung keduanya tidak runcing maka
hasilnya tidak akan teliti atau kurang presisi
Pengikiran
Pada saat pengikiran usahakan menekan kikir tidak terlalu keras dan jangan
teruru-buru karena akan merusak benda kerja yang sedang dikerjakan (melibihi
batas ukur). Maka dari itu kita dituntut untuk sabar dalam bekerja.
Penggergajian
Sebelum menggunakan gergaji, periksalah pemasangan mata gergaji, apakah
telah terpasang dengan baik atau tidak. Jika belum pasanglah kembali dan eratkan
dengan menggunakan tang. Karena hal ini akan mempengaruhi hasil pada benda
kerja.
Pengeboran
Sebelum pengeboran dilakukan, pastikan mata bor terpasang dengan erat agar
tidak terjadi kecelakaan kerja karena mata bor lepas. Dan pada saat melakukan
pengeboran, menekan bor tidak boleh terlalu kuat karena akan berakibat mata
bor patah dan serpihan hasil bor akan berserakan, bahkan lebih berbahaya lagi
bila mengenai mata jika tidak menggunakan kacamata safety.
42 ARDIANSYAH
DAFTAR PUSTAKA
Job Sheet Tuntunan praktek bengkel mekanik tahun 2020
http://www.scribd.com/doc/12829841/Kerja-Kikir-Dan-Penggoresan
http://www.scribd.com/doc/51990004/12829841-Kerja-Kikir-Dan-Penggoresan
43 ARDIANSYAH