PRAKTIK KERJA
PEMESINAN LANJUT 1
(SEMESTER III)
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
PROGRAM D-IV
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa pembuatan Job
sheet Praktik Kerja Pemesinan Lanjut I untuk Semester III bagi Program Studi Teknik Mesin
Produksi Dan Perawatan Program Diploma IV Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang akhirnya dapat diselesaikan.
Kegiatan penyusunan Job sheet ini berlangsung selama kurang lebih enam bulan, yaitu
mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2015. Tim Penyusun yang terdiri dari Ketua
Program Studi, Kepala Laboratorium dan Bengkel, Penyusun Silabus dan RPKPS, serta
Dosen yang berkompeten dalam praktik kerja pemesinan.
Materi penyusunan Job sheet ini berdasarakan Silabus Mata Kuliah, RPKPS (Rencana
Program Kegiatan Pembelajaran Semester), Rancangan Tugas/Uraian Tugas, SKKNI
(Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), dan sebagai pembanding adalah Job sheet
untuk Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang. Adapun isi dari Job
sheet ini untuk Praktik Bengkel dan Pemesinan meliputi K-3 (Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja), Tujuan, Gambar Kerja, Peralatan Yang Digunakan, Langkah Pengerjaan, dan Lembar
Penilaian/Evaluasi.
Harapan Tim Penyusun mudah - mudahan Job sheet ini dapat membantu kegiatan
pembelajaran bagi para mahasiswa dan staf pengajar khususnya di Bengkel Mesin pada
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.
Job sheet ini tentu saja masih belum sempurna, oleh karena itu selaku Tim Penyusun
Job sheet senantiasa mengharapkan segala saran dan kritik dari pembaca sekalian untuk
kesempurnaan Job sheet ini.
A. Instruktur
Instruktur memiliki tugas dan tanggung jawab/kewajiban sebagai berikut:
Memberi instruksi dengan benar, tepat, aman untuk setiap bagian yang akan
dikerjakan.
Menyelidiki sebab terjadinya kerusakan dan atau kecelakaan.
Segera lapor apabila terjadi kecelakaan, kerusakan pada mesin dan mencatat
peristiwa tersebut.
B. Praktikan/Pekerja
Kecelakaan dan kerusakan mesin tidak akan terjadi tanpa sebab, sehingga
praktikan/pekerja harus selalu waspada dalam menjalankan kewajibannya dengan
memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Mentaati peraturan dan instruksi.
Memperhatikan instruksi untuk bekerja dengan benar dan aman.
Bertindak benar dan tepat pada waktu terjadi kecelakaan.
Segera melapor kepada instruktur bila terjadi kecelakaan.
Dapat menjelaskan penyebab terjadinya kerusakan atau kecelakaan.
Segala perlengkapan, instalasi dan peralatan potong yang terdapat di bengkel selalu
direncanakan untuk memotong, mencetak, atau membuat bentuk yang diinginkan. Walaupun
semua peralatan tersebut adalah benda mati dan tidak dapat bertindak sendiri tetapi dapat
berfungsi jika dikendalikan dengan baik. Oleh sebab itu, sebagai pedoman keselamatan kerja
harus disadari bahwa penyebab kecelakaan yang terbesar dapat didefinisikan sebagai berikut:
Ujung sisi yang tajam akan dapat menyayat, menggores atau memotong anggota
badan.
Panas/api dapat menimbulkan kebakaran.
Asam yang merusak akan menimbulkan korosi.
Roda gigi, roda penggerak, poros yang berputar dapat menyebabkan terjepitnya
anggota badan pekerja.
Benda-benda yang bergerak dapat menimbulkan benturan.
Aliran listrik dapat menyebabkan kebakaran atau tersengat aliran listrik.
Lantai yang kotor dan licin akan menyebabkan pekerja jatuh/terpeleset.
Dengan mengenali sumber-sumber penyebab kecelakaan, maka pekerja/praktikan
diharapkan mempersiapkan diri menghadapi setiap kemungkinan buruk yang mungkin terjadi
dan dapat menimpa dirinya, dengan demikian kecelakaan kerja dapat dihindari lebih awal.
Mesin/Peralatan
c. Kebersihan
Bersihkan tangan sebelum bekerja.
Segera bersihkan pula setelah bekerja.
Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin.
Gunakan krim khusus bila diperlukan perlindungan bagi kulit.
d. Mengoperasikan Mesin
Sebelum mengetahui permasalahan mesin atau menguasainya dengan baik, jangan sekali-
kali mencoba menggunakannya karena sangat berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan
dan bahkan merusak mesin/peralatan tersebut. Maka sebagai pedoman bekerja pada suatu
mesin, perhatikan hal-hal berikut:
Mintalah keterangan dari orang yang berpengalaman.
Baca dan kuasai buku petunjuk pengoperasian mesin
Perhatikanlah bagian-bagian mana yang paling berbahaya
Perhatikan pula pengaman-pengamannya
Cobalah berulangkali menghidupkan dan mematikan mesin serta membiasakan diri
mengetahui fungsi dan letak-letak tombol, tuas/handel dan tombol darurat.
Sebelum mulai bekerja, teliti sekali lagi dengan cermat bagian-bagian yang berputar,
kekencangan baut-baut pengikat pahat atau benda kerja.
g. Kemampuan mesin
Pada saat benda kerja mengalami perautan pada berbagai jenis mesin ( missal: mesin
bubut, freis, gergaji, gurdi dan lain-lain ) maka perlu diperhatikan kemampuan mesin
tersebut. Dengan demikian kedalaman pemakanan, kecepatan putaran, dan kecepatan potong
harus ditentukan berdasarkan kemampuan mesin tersebut agar proses perautan berjalan aman.
Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi akibat beban berlebih pada saat perautan adalah:
1. Motor listrik terbakar
2. Safety fin patah
3. Roda gigi pecah
4. Dan lain-lain
h. Perlindungan diri
Agar praktikan/pekerja dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu
melindungi diri dengan kelengkapan kerja sebagai berikut:
Kacamata kerja ( safety glass ), mengingat mata adalah indra manusia yang paling
utama maka perlu dilindungi dengan kacamata kerja yang disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
Pakaian kerja perlu dipakai agar praktikan/pekerja tidak kotor, tetapi harus pula dijaga
kebersihannya agar nyaman pada saat dikenakan. Pakaian kerja yang baik harus pas
dan tidak terlalu longgar/sempit dan dikancingkan dengan baik.
Ada beberapa jenis minyak yang sering digunakan di pabrik/bengkel mesin seperti:
a. Bensin
b. Minyak pelumas
c. Minyak pendingin
d. Minyak pot
Seringkali kulit tangan operator peka terhadap minyak-minyak tersebut di atas dan
apabila terkena minyak-minyak tersebut akan timbul iritasi. Bila hal ini terjadi maka
operator harus melindungi kulit tangannya dengan krim pelindung kulit terhadap
alergi yang diperoleh di apotik dengan resep dokter.
Keselamatan kerja pada kerja bangku, kerja pelat dan las kebanyakan disebabkan oleh
penggunaan alat-alat yang tidak tepat ( tidak sesuai ) dengan fungsinya, juga penggunaan
yang salah atau tidak hati-hati.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada alat-alat Kerja Bangku, Kerja Pelat dan Las:
2. Palu
Kecelakaan yang ditimbulkan oleh penggunaan palu yang salah bukan saja menimpa
sipekerja tetapi juga menimpa lingkungan sekitarnya.
Periksa selalu , apakah tangkai terpasang kuat pada rumahnya, yakinkan baji
terpasang dengan baik ditempatnya.
Jangan mempergunakan palu yang tangkainya patah atau pecah.
Hilangkan oli dan lemak atau kotoran lain dari bagian muka palu dan tangkai
sebelum digunakan.
Jangan mempergunakan palu untuk memukul benda yang lebih keras dari palu itu
sendiri.
Pilihlah ukuran palu yang sesuai dengan operasinya.
Gerinda segera muka palu yang sudah berkembang.
Waktu memukul yakinkan disekitar kita tidak ada orang.
3. Ragum
Bersihkan ragum dari oli atau lemak sebelum dipakai.
Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat pemotong.
Waktu menjepit benda kerja handel ragum jangan dipukul atau diperpanjang
cukup diputar dengan tangan saja.
4. Gergaji Tangan
Pergunakan daun gergaji yang tajam.
Pergunakan gergaji dengan cara yang benar.
Jepit benda kerja dengan kuat.
Penggergajian diusahakan sedekat mungkin dengan mulut ragum.
5. Gunting Pelat
Pilih gunting yang akan digunakan sesuai dengan fungsinya.
Periksa ketajaman gunting sebelum digunakan.
Posisi pisau gunting harus tegak lurus dengan pelat yang akan dipotong.
Perhatikan bagian ujung pelat/sisi-sisi yang tajam.
C. Keselamatan Kerja Pada Mesin
1. Mesin Gurdi
Pakaian praktek harus rapih dan tidak ada bagian yang terbuka.
Gunakan kacamata pada waktu menggurdi,sebab pada waktu menggurdi banyak
beram yang melesat ke luar dari lubang yang sedang digurdi.
Pada saat menggurdi jangan menggunakan sarung tangan guna menghindari
tangan dari belitan mesin gurdi.
Rambut tidak boleh panjang, apabila berambut panjang harus memakai topi
pengaman atau rambut diikat.
8. Pengecatan
Pastikan semua alat termasuk spray gun dalam kondisi aman.
Cek kompresor dan tekanan udaranya sesuai dengan tekanan pengecatan.
Gunakan masker pada saat pengecatan.
Jauhkan minyak pengencer cat dari kondisi panas.
JOB SHEET
PRAKTEK KERJA PEMESINAN LANJUT 1
Kerja Bubut
TAHUN 2014
2
3
LEMBAR PENGERJAAN
4
LEMBAR EVALUASI
Gambar :
Ukuran Point
Item
Diminta Dicapai Maksimum Sesungguhnya
A 12 10
B 17 10
C 20 10
D 7 10
E M 16 x 1 10
F 11 10
G 3 10
H 22 10
I 55 10
Total 90
P.Ses
Nilai = 100 =
P.Mak
Penampakan Umum =
(mak. – 5,0)
Fungsi =
(mak. – 5,0)
Disiplin =
(mak. – 5,0)
Nilai Akhir =
5
6
LEMBAR PENGERJAAN
SUBYEK : KERJA BUBUT
BENDA KERJA : Poros engkol
No Langkah Pengerjaan Gambar Peralatan
7
6 - Balik benda kerja - Jangka sorong
- Cekam benda kerja diantara - Pahat rata kanan
dua senter, gunakan
pembawa
- Bubut rata ( 14 x 22) mm
8
LEMBAR EVALUASI
Gambar : P.Ses
Nilai = 100 =
P.Mak
Penampakan Umum =
(mak. – 5,0)
Fungsi =
(mak. – 5,0)
Disiplin =
(mak. – 5,0)
Nilai Akhir =
Ukuran Point
Item
Diminta Dicapai Maksimum Sesungguhnya
A 22 10
B 16 10
C 68 10
D 106 10
E 14 10
F 16 10
G 48 10
Total 70