Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik


- Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat
yang ada pada teknik dasar di bengkel mekanik.
- Menumbuhkan, mengembangkan dan menatapkan sikap
profesionalisme yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki
praktek-praktek bengkel yang akan datang.
- Meningkatkan, memperluas dan memantapkan skill, keterampilan
yang membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek
berikutnya sesuai dengan program studinya.
- Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat
praktek dibengkel maupun diluar bengkel.
- Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa saat melaksanakan praktek bengkel
dimana membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam
melakukan pekerjaan.
- Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa
terhadap peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat
dipelihara.

1.2 Teori Dasar


1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik
Praktek bengkel mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar
sebelum mahasiswa melaksanakan praktek di bengkel sesuai dengan jurusannya.
Yang nantinya du bengkel-bengkel ini setiap mahasiswa dibina sesuai dengan
tujuan dari praktek bengkel mekanik. Pada teori dasar ini akan kita bahas
mengenai keselamatan umum (accident pracaution) serta pengenalan terhadap
peralatan yang akan digunakan.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 1


1.2.2 Keselamatan Umum (Accident Pracaution)

Keselamatan dalam kerja adalah modal utama yang kita jaga yang
merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun mahasiswa
sebagai pekerja. Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja d bengkel mekanik
dituntut untuk lebih berhati-hati, waspada dan siap. Setiap mahasiswa tidak
dibenarkan mengantuk atau kurang siap saat sedang bekerja. Hal ini dilaksanakan
semata-mata untuk menghindari terjadinya kecelakaan, baik itu kecelakaan kecil
maupun kecelakaan besar.

1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat pada Bengkel Mekanik


Di dalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung jawab
keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi semuanya ikut
aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab didalam bengkel
mekanik ini adalah sebagai berikut:
1. Instruktur
Yaitu Dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi dengan benar,
tepat dan aman untuk tiap bagian-bagian yang akan dikerjakan, pada setiap
kerja bengkel yang akan dilaksanakan. Selain itu juga bertugas menyelidiki
sebab-sebab kerusakan pada alat atau mesin dan kecelakaan kerja dan
mencatat serta memberi penilaian pada mahasiswa dan hasil kerjanya
2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat yang
dipinjamkan kepada praktikum dan mencatat segalam kerusakan pada alat-alat
yang dipinjamkan serta melaporkan hal itu kepada instruktur. Jadi, tugas
storeman adalah vital dalam membantu pelaksanaan kerja.
3. Pekerja (Praktikum)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek atau kerja bengkel, dimana
setiap mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai dengan ketentuan
yang ada dan menjaga semua peralatan, mesin-mesin dari segala kemungkinan
yang menyebabkan kerusakan.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 2


1.2.4 Mengutamakan Keselamatan Kerja
Sebelum melakukan praktek bengkel mekanik, kita harus berdoa kepada
Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan kita.
Kita juga harus terlebih dahulu selalu menggunakan alat pengaman seperti
pelindung diri dan pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan bisa terjadi
karena beberapa sebab seperti:
- Terkena ujung sisi alat yang tajam
- Terkena benda yang panas
- Terkena benda-benda yang berputar seperti bot, mesin bubut, dll
- Terkena aliran listrik
- Terkena jatuhan benda-benda berat
- Kecelakaan tidak disengaja seperti jatuh dan luka
- Tidak memakai alat pengaman
- Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan misalnya
sering terkena larutan kimia
Selain kecelakaan yang akan berakibat langsung terhadap diri kita,
adalah kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan seperti:
- Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan fungsi alat tersebut
- Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat berkarat
dan tidak baik dipakai lagi
- Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seperti
alat pemotong (cutter) yang kemampuan maksimalnya dapat
memotong plat yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2
milimeter, bila alat itu digunakan untuk memototng plat yang
ketebalannya lebih dari 2 milimeter maka tindakan ini dapat merusak
peralatan yang digunakan
- Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya
meletakkan peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda
jatuh atau rusak

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 3


Untuk menjaga hal-hal diatas tidak terjadi maka kita hatus melaksanakan
tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur sehingga kita dapat menjaga
keselamatan, misalnya:
- Pakaian kerja harus sesuai, terkancing dan rapi
- Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian
- Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, serta memakai alat pengaman
- Menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri kita,
teman sesama kerja serta orang lain disekitar kita
- Selalu mengadakan konsultasi dengan instruktur bila menghadapi
masalah tentang kegiatan bengkel mekanik

1.2.5 Keselamatan Kerja di Bangku Kerja


Keselamatan kerja meliputi berbagai aspek, antara lain meliputi:
- Keselamatan pada diri sendiri
- Keselamatan peralatan kerja pada mesin-mesin yang sering digunakan
- Keselamatan pada benda kerja
- Keselamatan orang lain dan lingkungan sekitar tempat kita kerja

1.2.6 Kebersihan dalam Bekerja


Kebersihan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan
diutamakan dalam setiap melakukan pekerjaan karena kebersihan juga
merupakan salah satu langkah mengutamakan keselamtan kerja, pada alat
kerja yang tidak bersih akan dapat merusak alat tersebut sendiri dan dapat
membahayakan pekerja atau bagi pemakainya. Ruangan yang dipakai
untuk bekerja harus senantiasa berisih agar tidak mengganggu kelancaran
bekerja, misalnya ruangan harus dibersihkan dari debu-debu dan sebelum
memasuki ruangan bengkel kita harus membuka ventilasi udara atau kaca
jendela dengan tujuan agar pergantian udara dalam ruangan dapat berjalan
lancar

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 4


Selain itu, piket wajib membersihkan ruangan kerja setelah
melakukan praktek diruangan bengkel. Disamping itu, masing-masing
mahasiswa wajib membersihkan tempat kerja masing-masing.

1.3 Pengenalan Peralatan Bengkel Mekanik


Pada tindakan keselamatan telah disebutkan bahwa kita harus
selalu menggunakan alat-alat kerja sesuai dengan kegunaannya masing-
masing. Oleh karena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu fungsi-
fungsi dari alat tersebut serta cara-cara yang dapat dipergunakan sebelum
kita menggunakan alat-alat tersebut. Hal ini penting agar kita dapat
menggunakan alat tersebut dengan baik. Efisiensi seseorang tergantung
dari kualitet dan kondisi alat-alat yang tersedia dan susunan serta
kebersihan sekitar tempat kerja. Alat-alat dan perlengkapan harus
dipelihara kebersihannya, hanya demikian efisiensi kerja dapat terlaksana.
Untuk lebih lanjut mengenai alat-alat kerja yang akan dipergunakan dalam
kerja bangku kali ini, maka kita akan memperjelas kembali sebagai
berikut:

1.3.1 Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk mejepit benda kerja agar
tidak bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda
kerja. Ragun tebuat dari besi tuang, diikat dan dibuat pada bangku kerja.
Rahang bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu
pengikatan benda kerja menjadi lebih erat. Alat yang digunakan untuk
mengikat benda kerja yang akan dikikir, digergaji, ditap, dipahat dan
sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian ragum
adalah:
- Sebelum bekerja sebaiknya periksa dahulu apakah ragum tersebut
layak digunakan. Jika ada kerusakan segera melapor pada instruktur.
- Setelah memakai ragum, kemudian bersihkan agar pada pekerjaan
berikutnya dapat dipergunakan lagi.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 5


- Kemudian oleskan oli ke ragum setelah itu mulut ragum diberi jarak
antara satu dengan yang lainnya kira-kira 10-15 mm.
- Pada saat memutar, handle ragum jangan dipukul tetapi diputar melalui
ulirnya.
- Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat pemotong
Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi
orang yang akan menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum
dengan orang yang akan mempergunakannya cukup dengan sentuhan
siku tangan, dimana telapak tangan tepat berada dibawah ragum.

Macam-macam Ragum:

- Ragum Ekor
Digunakan untuk menjepit logam tempaan untuk pekerjaan berat dan
sebagainya, cocok dipergunakan untuk menjepit kedua bendak kerja
tipis atau kasar
- Ragum Tepi
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir
miring, ragum sendiri dijepit pada ragum jajar
- Ragum Mesin, Ragum Tangan, Sepit Jajar
Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan dibor.
Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda kerja
Untuk menjaga kebersihan ragum, ragum dilengkapi dengan kain
penutup ragum. Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat
bantu lainnya, seperti sepasang magnetik sebagai alas penjepit benda
kerja. Gunanya agar benda kerja yang dikerjakan tidak mengalami
kerusakan.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 6


Gambar 1.3.1 Ragum

1.3.2 Mistar Baja


Mistar baja adalah alat yang digunakan untuk mengukur dengan
menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan beberapa
skala asli.
Alat ini dibuat dari baja keras, tipis dan lentur. Kelenturannya mempunyai
kebaikan bila digunakan untuk mengukur permukaan yang lengkung. Alat ini
sering digunakan di bengkel walaupun memiliki ketelitian yang rendah.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Gambar 1.3.2 Mistar Baja

1.3.3 Penggores (Seriber)


Penggores adalah alat yang digunakan untuk menggores benda atau
menggambar benda kerja yang terbuat dari baja. Ujung penggore sangat
tajam dan mempunyai sudut antara 20°-25°. Alat ini dibuat dari baja
karbon tinggi yang dikeraskan dan distemper. Bagian tengahnya dibuat
guratan untuk pegangan. Dalam penggunaannya penggores harus
dimiringkan 45°-60°. Dalam ruang kerja ada tiga macam penggores yang
biasanya digunakan, yaitu penggores saduka, penggores dengan satu ujung
bengkok, dan penggores ujungnya dapat diubah-ubah

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 7


Gambar 1.3.3 Penggores

1.3.4 Jangka Pegas (Spring Divider)


Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk penggoresan berbentuk
lingkaran pada benda kerja serta menggambar garis-garis lengkung pada
plat besi, untuk memindahkan suatu jarak dan membandingkan dengan
skala penggaris sebagai batas ukuran. Jangka pegas terdiri sepasang kaki
dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan
sebuah pegas bulat pada ujung satunya. Untuk mendapatkan garis yang
tepat, ujungnya harus tegak atau sejajar ujung penggores, serta ujung
kakinya harus selalu bersentuha dan mempunyai panjang yang sama.
Penggunaan jangka pegas adalah sebagai berikut:
- Cara menggores lingkaran dan garis lengkung
- Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran
- Cara memindahkan suatu ukuran dari suatu penggaris
- Mengatur kaki-kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki, tempatkan
satu ujung pada suatu garis skala dan lain pada jarak yang dikehendaki

Gambar 1.3.4 Jangka Pegas

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 8


1.3.5 Penitik (Center Punch)
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan pada benda
kerja yang berupa lubang atau titik. Peniti ini terbuat dari karbon tinggi
yang dikeraskan dan distemper. Badan diberi guratan atau sisi segi enam.
Penyenter dengan sudut 90° digunakan untuk pusat lingkaran dan sudut
60° untuk penitik garis lukisan. Juga dipergunakan pena tusuk.
Penandaan dengan penitik terutama untuk:
- Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk
memudahkan atau memusatkan awal pengeboran
- Menjelaskan garis lingkaran dibagian yang kerjakan
- Menjelaskan garis-garis penggoresan

Gambar 1.3.5 Penitik

1.3.6 Pahat Pemotong (Cutting Chisen)


Pahat pemotong adalah alat yang digunakan untuk memotong plat tipis
pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong
dengan menggunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya
berbentuk datar.

Gambar 1.3.6 Pahat Pemotong

1.3.7 Palu Plastik (Nylon Hammer)


Palu plastik adalah alat yang digunakan untuk memukul, meratakan benda
dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau muka tidak
mengalami lecet atau kerusakan.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 9


Gambar 1.3.7 Palu Plastik

1.3.8 Palu Baja (Steel Hammer)


Palu baja adalah alat yang digunakan utnuk membantu pemukulan alat
kerja seperti:
- Penitikan
- Membuat cap pada benda kerja dengan stamping
Selain itu, pemukulan palu baja juga digunakan untuk meratakan
dan membengkokkan plat.

Gambar 1.3.8 Palu Baja

1.3.9 Gergaji Besi (Steel Saw)


Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong benda kerja
sepanjang mana dibutuhkan. Pada pemasangan mata digergaji perlu
diperhatikan arah matanya. Adapun bagian-bagian gergaji adalah sebagai
berikut:
- Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan
kuat.
Bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa yang oval. Bingkai ini
dapat dipakai untuk bermacam-macam panjang daun gergaji.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 10


- Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak
- Pasak Daun Gergaji
Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua
bingkainya
- Mur Kupu-kupu
Mur ini digunakan untuk mengencangkan daun gergaji

Gambar 1.3.9 Gergaji Besi

1.3.10 Mata Bor


Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada
benda sesuai dengan diameter yang diinginkan yang dipakai pada alat bor,
misalnya mata bor berukuran 2 mm, 3 mm dan ukuran lainnya.

Gambar 1.3.10 Mata Bor

1.3.11 Kacamata Pelindung


Kacamata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata
pada saat melakukan pengeboran atau pengelasan agar mata tidak terkena
butiran serbuk-serbuk besi ataupun percikan bunga api. Terbuat dari bahan
plastik dan menggunakan karet sebagai pengikat.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 11


Gambar 1.3.11 Kacamata Pelindung

1.3.12 Kuas
Alat yang digunakan untuk membersihkan dan melumasi ragum agar tidak
berkarat. Alat ini juga digunakan untuk melumasi benda kerja yang akan
dibor agar lancar dan tidak panas.

Gambar 1.3.12 Kuas

1.3.13 Pencetak Nomor/Huruf (Stamping)


Stamping adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-angka atau
huruf pada benda kerja seperti profil U sebagai tanda kepemilikan masing-
masing mahasiswa. Biasanya digunakan nomor induk mahasiswa yan
bersangkutan

Gambar 1.3.13 Stamping

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 12


1.3.14 Lap Kain Biru
Lap digunakan untuk pelapis meja kerja sebagai tempat menaruh alat-alat
kerja seperti kikir, penitik, paku dan sebagainya. Alat ini wajib dibawa
oleh masing-masing mahasiswa. Khusus untuk program studi Teknik
Telekomunikasi diwajibkan membawa lap berwarna biru.

Gambar 1.3.14 Lap Kain Biru

1.3.15 Amplas
Amplas adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja yang
kasar. Berdasarkan bahannya amplas dibagi menjadi dua, yaitu amplas
kain dan amplas kertas. Selain itu berdasarkan jenisnya, amplas juga
dibagi dua, amplas kasar an amplas halus.

Gambar 1.3.15 Amplas

1.3.16 Kaleng Oli (Oil Can)


Kaleng oli adalah alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan
menggunakan oli.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 13


Gambar 1.3.16 Kaleng Oli

1.3.17 Radius
Radius adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar dan ketepatan
lingkaran pada benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran, baik
cekung maupun cembung.

Gambar 1.3.17 Radius

1.3.18 Hand Driver


Hand Driver adalah alat yang digunakan untuk mengepres atau mengunci
paku atau sekrup. Pada bengkel mekanik, alat ini digunakan pada
Heatsink. Alat ini biasanya digunakan alat bantu yaitu menggunakan mur
pada saat menyatukan benda kerja.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 14


Gambar 1.3.18 Hand Driver

1.3.19 Sikat Kawat


Sikat kawat adalah alat yang digunakan untuk membersihkan serbuk-
serbuk besi yang menempel pada permukaan kikir. Kikir yang tidak
dibersihkan akan menyebabkan kikir tersebut berkurang ketajamannya.

Gambar 1.3.19 Sikat Kawat

1.3.20 Mistar Siku


Mistar siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan benda
kerja. Misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai sudut 90°.
Mistar ini terbuat dari baja yang dikeraskan dan tahan karat.

Gambar 1.3.20 Mistar Siku

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 15


Panjangnya, bentuknya dan jenisnya, serta gigi pemotongnya kikir terdiri
atas beberapa jenis:

a. Kikir segitiga
Kikir ini digunakan untuk sudut 60°-90°. Kikir ini mempunyai guratan
ganda. Kikir ini digunakan untuk mengikir benda kerja yang berbentuk
segitiga, selain itu sebagai patokan pada benda kerja sebagai langkah awal
penggergajian
b. Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi bulat. Kikir ini
memiliki guratan kasar, sedang dan halus. Untuk kikir dengan panjang 15
cm memiliki guratan tunggal. Sering disebut kikir ekor tikus.
c. Kikir Setengah Bulat
Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum dan
memiliki guratan ganda. Sisi setengah bundar untuk permukaan lengkung
dengan guratan tunggal, halus atau sedang. Kikir ini berfungsi sama
seperti kikir bulat, tetapi sebatas untuk mengikir setengah lingkaran saja.
d. Kikir persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya. Digunakan untuk
mengikir sudut-sudut. Kikir ini memiliki tirus yang arahnya memanjang.
e. Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata gergajai.
Selain itu, kikir ini juga digunakan untuk mengikir gerigi gergaji
lingkaran.
f. Kikir Parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu, dan bahan-bahan
lunak lainnya dengan menggunakan titik atau tunda.
g. Kikir kasur tirus
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan umum
h. Kikir Kasur rata

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 16


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan umum, kedua muka
digurat ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal ada yang polos.
i. Kikir Tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang sempit. Kedua
permukaannya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya digurat
tunggal serta lebarnya ditirus tepi tebal.
j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua permukaan
k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.

Gambar 1.3.20 Jenis-jenis Kikir

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 17


1.3.21 Mesin Bor
Mesin Bor adalah alat yang digunakan untuk mengebor benda kerja seperti
plat alumunium, besi atau baja dan lain-lain. Untuk mengebor benda kerja
biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan. Selain itu perlu juga
diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa harus menggunakan
kacamata pelindung.

Gambar 1.3.21 Mesin Bor

1.3.22 Alat Pembending Plat


Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan plat
alumunium. Alat ini digunakan pada saat pembuatan Heatsink.

Gambar 1.3.22 Alat Pembending

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 18


1.3.23 Alat Pemotong Plat
Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong
plat aluminium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan ketebalannya.
Hasil yang diperoleh dengan mengunakan alat potong ini lebih baik jika
dibandingkan dengan menggergaji.

Gambar 1.3.23 Alat Pemotong

1.4 Sarana dan Prasana Kerja Bengkel Mekanik


1.4.1 Loker

Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyiman barang atau


benda kerja lainnya. Setiap loke biasanya ditempati oleh tiga oang
patikum/mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi taggung jawab
setiap pemiliknya.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 19


Gambar 1.4.1 Loker

1.4.2 Ruang Kerja Bengkel Mekanik


Ruang kerja ini digunakan untuk melakukan praktek atau job-jb
yang menyangkut masalah-masalah mekanik dan setiap memasuki
ruangan bengkel mekanik, mahasiswa wajib mematuhi segala peraturan
dan tata tertib yang belaku, misalnya:
- Setiap mahasiswa diwajibkan memakai pakaian bengkel setiap masuk
ruangan
- Menjaga kebersihan ruangan bengkel mekanik
- Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada dibengkel mekanik
- Tidak ribut dan makan sewaktu melakukan praktek

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 20


BAB II

LATIHAN BENGKEL MEKANIK

2.1. Latihan Stamping Plat Alumunium


2.1.1 Tujuan Khusus
Latihan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan
stamping yang benar.
2.1.2 Bahan Praktek
Dalam latihan stamping, digunakan plat alumunium ukuran 120 x 26 x 2
Mm dan 120 x 25 x 2 mm.
2.1.3 Alat Praktek
1. Ragum + Magnetik
2. Mesin Bor
3. Kikir Instrumen
4. Sikat Kikir
5. Penggaris Baja
6. Palu
7. Penggores
8. Penyiku
9. Stamping
10. Mata Bor 3 mm dan 6 mm
11. Amplas
2.1.4 Langkah Kerja
Benda Kerja 1:
1. Ukurlah benda kerja sesuai ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau
dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut
sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi dari benda kerja sehingga benar-benar sesuai ukuran
yang diinginkan, bila belum siku mata ratakan dengan kikir.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 21


5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping,
sehingga hasil yang akan didapat baik dan bagus.
6. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak perlu yang ada pada
benda tersebut hilang.
7. Rendamlah benda kerja dengan Natrium Hidroksida (NaOH) hingga
benda itu berwarna putih, dan kemudian rendam dengan air bersih dan
keringkan.
8. Lakukan penandaan atau identitas siswa pada benda kerja dengan
stamping.

Benda Kerja II :
1. Ukurlah benda kerja sesuai ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau
dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut
sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi dari benda kerja sehingga membentuk sudut 45o
5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping,
sehingga hasil yang akan didapat baik.
6. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran gunakan
penitik
7. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan yang
ada pada mesin bor itu.
8. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang berdiamater 3
mm kemudian ditempat yang sama lakukan pengeboran dengan mata
bor 6 mm tetapi hanya setengah bagian saja.
9. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang ada
pada benda itu hilang.
10. Rendamlah benda kerja dengan NaOH dan kemudian dengan air bersih,
sehingga akan dihasilkan benda kerja sesuai dengan yang diinginkan.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 22


2.2. Latihan Kerja Bangku Profil U
2.2.1 Tujuan Khusus
Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku ini, mahasiswa
diharapkan memiliki suatu skill dan keterampilan dalam menggunakan peralatan
mekanik secarabaik dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat
membuat suatu alat yang tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi
ukurannya.

2.2.2 Bahan Praktek


Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah profil U yang
terbuat dari besi dengan ukuran:
a. Panjang = 85 mm
b. Lebar = 65 mm
c. Tinggi = 40 mm

2.2.3. Alat Praktek


Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut:
1. Ragum 11. Stamping
2. Mistar Baja 12. Lap Kain
3. Penggores 13. Ampelas
4. Jangka Pegas 14. Oil Can
5. Penitik 15. Radius
6. Palu Plastik 16. Sikat Kawat
7. Palu Baja 17. Mistar Siku
8. Gergaji Besi 18. Mesin Bor
9. Mata Bor 19. Kikir
10. Kuas 20. Kacamata Pelindung

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 23


2.2.4. Langkah Kerja
1. Jepitlah benda kerja pada ragum
2. Tandailah benda kerja yang akan dipotong sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan ( 85 × 65 × 40 ) mm
3. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukurannya ( 85 × 65 × 40 ) mm
4. Tandailah benda kerja yang telah dipotong tadi sesuai dengan ukuran
profil U yang akan dibuat ( 80 × 62 × 30 ) mm
5. Kikirlah benda kerja hingga sesuai dengan ukurannya
6. Periksalah kesikuan tiap-tiap sisinya
7. Tandailah sisi profil U bagian dalam dengan menggunakan stamping
8. Tandailah sisi kanan dan kiri profil U untuk membuat radius dalam dan
radius luar
9. Kikirlah radius dalam dan radius luar dengan jari-jari 10 mm
10. Tandailah untuk latihan gergaji pada sisi kiri dan kanan profil U
11. Gergajilah dengan jarak 3 mm dan tinggi 15 mm. Usahakan hasilnya lurus
dan sesuai dengan ukurannya
12. Gergajilah bidang yang berukuran 10 x 15 mm pada sisi kanan dan kiri
profil U yang terletak di samping radius luar
13. Lakukan penggergajian 10 x 15 mm secara bertahap dari serong kiri dan
kanan
14. Selesaikanlah dengan menggunakan kikir segitiga
15. Gambarlah pada permukaan atas profil U bagian-bagian yang akan dibor
16. Jepitlah profil U di ragum tangan dan lakukanlah pengeboran sesuai
dengan diameter yang ditentukan
17. Rapikanlah hasil pengeboran dengan menggunakan kikir
18. Sebagai tahap akhir, periksalah kembali ukuran dan kerapian profil U anda
 Perlu diperhatikan bahwa untuk pengeboran lakukanlah pengeboran
secara bertahap dengan menggunakan mata bor dari kecil sampai
dengan ukuran yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
patahnya mata bor. Selain itu akan diperoleh hasil pengeboran yang
lebih baik dengan cara yang mudah.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 24


 Gunakanlah alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya.
 Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlah ampelas
untuk melicinkan dan mengkilatkan permukaan propil U

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 25


2.3 Latihan Membuat Box Alat

2.3.1 Tujuan Khusus

Melalui latihan kerja box alat ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki
suatu skill dan keterampilan dalam menggunakan peralatan mekanik secara baik
dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat
dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya.

2.3.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan membuat box alat dibutuhkan bahan-bahan sebagai berikut:

1. Kayu ukuran (50 x 30 x 22) cm dengan ketebalan 1,2 cm


2. Cat kayu
3. Pelamir putih
4. Paku 2.5 cm
5. Grendel danengsel
6. Gembok

2.3.3 Alat Praktek


1. Ragum
2. Mistar Baja
3. Penggores
4. Pena/pensil
5. Penitik
6. Palu
7. Kuas
8. Kikir
9. Lap Kain
10. Amplas
11. Timer
12. Gergaji Listrik
13. Mata Bor

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 26


14. Mesin Bor

2.3.4 Langkah Kerja


1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja tersebut untuk siap digergaji menggunakan gergaji
listrik
3. Potong benda tersebut sesuai ukuran yang telah ditentukan
4. Rapikan benda kerja yang telah dipotong dengan menggunakan kikir atau
amplas
5. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut
6. Ukurlah dan tentukan batas-batas penting pada benda kerja
7. Lakukan penandaan pada batas-batas enting yang telah ditentukan untuk
dilakukan pengeboran dengan menggunakan pensil ataupun pena
8. Siapkan peralatan pengeboran dan lakukan pengeboran
9. Setelah selesai di bor, gabungkan setiap sisinya hingga membentuk box
(balok)
10. Paku pada tempat yang telah dibor tadi
11. Siapkan alas seperti koran, agar ketika dilakukan pendempulan dan
pengecatan lantai tidak menjadi kotor
12. Lakukan pendempulan pada seluruh permukaan bagian luar kayu secara
merata. Tunggu hingga kering
13. Setelah pelamir mengering, amplas seluruh permukaannya
14. Siapkan cat kayu, bila dirasa cat terlalu kental, campurkan cat dengan
sedikit tinner
15. Lakukan pengecatan di seluruh permukaan, keringkan ditempat yang
terkena sinar matahari langsung
16. Pasang grendel serta engsel

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 27


2.4 Latihan Membuat Antena Monopole

2.4.1 Tujuan Khusus

Melalui latihan membuat antena monopole ini, mahasiswa diharapkan


memiliki skill dan keterampilan dalam menggunakan peralatan mekanik secara
baikdan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat
dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan
manfaat alat itu dimohon instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.4.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah plat aluminium
yang terbuat dari aluminium dengan ukuran:

Ukuran 20 x 20 cm.

2.4.3 Alat Praktek

Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagaiberikut :

1. Ragum + Mekanik
2. Mistar Baja
3. Penggores
4. Jangka Pegas
5. Penitik
6. Palu Plastik
7. Palu Baja
8. Gergaji Besi
9. Mata Bor
10. Lap Kain
11. Ampelas
12. Oil Can
13. Radius
14. Sikat Kawat

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 28


15. Mistar Siku
16. Mesin Bor
17. Kikir

2.4.4 Langkah Kerja

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan yang telah ditentukan.


2. Letakkan benda kerja pada ragum kikir setiap sisi dari benda kerja atau
dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja atau memenuhi
ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah, dan tentukanlah batas – batas bending pada benda kerja (antena).
5. Gunakan Radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.
6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrumen, kikir
setengah bulat.
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik
untuk menandainya.
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 29


BAB III

PENUTUP

Selesai menyelesaikan seluruh perkerjaan-perkerjaan yang di berikan oleh


instruktur selama satu semester ini, diharapkan agar mahasiswa/praktikum dapat
memperoleh manfaat dari setiap perkerjaan yang diberikan dan memiliki
keterampilan untuk memiliki perkerjaan-perkerjaan selanjutnya.

3.1 Kesimpulan

Dari seluruh perkerjaan-perkerjaan yang telah dilakukan, dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :

 Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan


bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.
 Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan
emosi menghadapi suatu masalah.
 Dapat melatih kekompakkan mahasiswa dalam berkerja sama melakukan
perkerjaan-perkerjaan dalam arti keseragaman dalam pelaksanaan job-job.
 Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan
setiap perkerjaan.
 Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta
konsekuen terhadap perkerjaan yang dilakukan.
 Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.
 Dapat menumbuhkan sikap taat dan patuh terhadap pimpinan.

3.2 Saran
 Pada saat praktek diharapkan kepada instruktur agar selalu hadir untuk
memberikan petunjuk kepada mahasiswa agar tidak terjadi kesalahan.
 Kesalahan dalam melakukan perkerjaan. Begitu juga sebaliknya,
mahasiswa harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau
tidak dimengerti kepada instruktur.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 30


 Hendaknya bila terjadi kehilangan peralatan kerja, jangan terus menerus
menyalahkan praktikan kelas berkerja pada hari dan lokal yang sama.
Kemungkinan saja ada praktikum kelas lain yang meminjam benda
tersebut dan lupa untuk mengembalikannya sehingga kelas yang
kehilangan merasa di rugikan.
 Hendaknya peralatan yang dipergunakan ketika melakukan perkerjaan di
bengkel berada dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar
jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebetulan. Sehingga tidak
menghambat perkerjaan dan perkerjaan dapat selesai pada waktunya.

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 31


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, S.T., Eka Susanti, S.T..2009. Buku Petunjuk Dasar Teknologi


Mekanik. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 32


LEMBAR KONSULTASI

No Tanggal Uraian Konsultasi Paraf

Laporan Bengkel Teknologi Mekanik | 33

Anda mungkin juga menyukai