Anda di halaman 1dari 42

MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik


- Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang
ada pada teknik dasar di bengkel mekanik
- Menumbuhkan, mengembangkan dan menatapkan sikap profesionalisme
yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek- praktek
bengkel yang akan dating
- Meningkatkan, memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya
sesuai dengan program studinya
- Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat praktek
dibengkel maupun diluar bengkel
- Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa saat melaksanakan praktek bengkel dimana
menumbuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam melakukan
pekerjaan
- Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat di pelihara

1.2 Teori Dasar


1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik
Praktek bengkel mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar sebelum
mahasiswa melaksanakan praktek dibengkel sesuai dengan jurusannya. Yang
nantinya di bengkel-bengkel ini setiap mahasiswa dibina sesuai dengan tujuan dari
praktek bengkel mekanik. Pada teori dasar ini akan kita bahas mengenai
keselamatan umum( accident precaution) serta pengenalan terhadap peralatan
yang akan digunakan.

BENGKEL MEKANIK Page 1


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.2.2 Keselamatan Umum (Accident Pracaution)


Keselamatan dalam kerja adalah modal utama yang jaga yang
merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun
mahasiswasebagai pekerja. Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja
dibengkel mekanik dituntut untuk lebih berhati-hati, waspada dan siap.
Setiap mahasiwa tidak dibenarkan mengantuk atau kurang siap disaat
sedang bekerja. Hal ini dilaksanakan semata-mata untuk menghindari
kecelakaan kecil maupun kecelakaan besar.

1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat Pada Bengkel Mekanik


Di dalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung jawab
keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi semuanya ikut
aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab didalam bengkel
mekanik ini adalah sebagai berikut:
1. Instruktur
Yaitu dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi
dengan benar, tepat, dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan
dikerjakan, pada setiap kerjabengkel yang akan dilaksanakan. Sealain
itu juga bertugas menyelidiki sebab-sebab kerusakan pada alat atau
mesin dan kecelakaan dan mencatat serta member penilaian pada
mahsiswa dan hasil kerjanya .
2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat yang
dipinjamkan (dibonkan) kepada praktikum dan mencatat segala
kerusakan pada alat-alat yang dibon serta melaporkan hal itu pada
instruktur. Jadi, tugas stroman adalah vital dalam membantu
pelaksanaan kerja.

BENGKEL MEKANIK Page 2


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

3. Pekerja (Praktikum)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek atau kerja bengkel,
dimana setiap mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai
dengan ketentuan yang ada dan menjga semua peralatan, mesin-mesin
dari segala kemungkinan yang menyebabkan kerusakan.

1.2.4 Mengutamakan Keselamatan Kerja


Sebelum melakukan praktek bengkel mekanik kita harus berdoa
kepada Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat
merugikan kita. Kita juga harus terlebih dahulu selalu menggunakan alat
pengaman sepeti pelindung diri dan pelindung alat-alat yang kita
gunakan.dan bias terjadi karena beberapa sebab seperti:
- Terkena ujung sisi alat yang tajam
- Terkena banda yang panas
- Terkena benda-benda yang berputar sepertoi bor, mesin bubut, dll
- Terkena aliran listrik
- Terkena jatuhan benda-benda berat
- Kecelakaan tidak disengaja seperti jatuh dan luka
- Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk
- Tidak memakai alat pengaman
- Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan, misalnya sering
terkena larutan kimia.
Selain kecelakaan yang akan mengakibatkan langsung terhadap diri
kita,adalah kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan,seperti:
- Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan fungsi alat tersebut
- Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat berkarat dan
tidak baik dipakiai bekerja lagi
- Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seprti alat
pemotong(cutter) yang kemampuan maksimalnya dapat memotong plat
yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2 milimeter, bila alat itu

BENGKEL MEKANIK Page 3


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

digunakan untuk memotong plat yang ketebalannya lebih dari 2 milimeter


maka tindakan ini dapat merusak peralatan yang digunakan
- Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya
meletaktakkan peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda
jatuh atau rusak
Untuk menjaga hal-hal itu tidak terjadi maka kita haarus
melaksanakan tata tertib yang yang telah diberikan oleh instruktur
sehingga kit adapt menjaga keselamatan,misalnya:
- Pakain kerja harus sesuai, terkancing dan rapi
- Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian
- Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, serta memakai alat pengaman
- Menggunakan alat sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
juga memakai alat pengaman
- Menghindari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri kita serta
orang lain disekitar kita
- Selalu mengadakan konsultasi denagan instruktur bila menghadapi
masalah tentang kegiatan bengkel mekanik

1.2.5 Keselamatan Kerja Dibangku Kerja


Keselamatan kerja meliputi berbagai aspek, antara lain meliputi:
- Keselamatan pada diri sendiri
- Keselamatan peralatan kerja pada mesin-mesin yang sering digunakan
- Keselamatan pada benda kerja
- Keselamatn orang lain dan lingkungan sekitar tempat kita bekerja

1.2.6 Kebersihan Dalam Bekerja


Kebersihan merupakan salah satu factor yang sangat penting dan
diutamakan dalam setiap melakukan pekerjaan karena kebersihan juga
juga merupakan salah satu langkah mengutamakan keselamtan kerja, pada
alat kerja yang tidak bersih akan dapatmerusak alat tersebut sendiri dan

BENGKEL MEKANIK Page 4


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

dapat membahayakan pekerja atau pemakainya. Ruangan yang di pakai


untuk bekerja harus senantaiasa bersihagar tidak mengganggu kelancaran
bekerja, misalnya ruangan harus di bersihkan dari debu-debu dan sebelum
memasuki ruanagan bengkel kita harus membuka ventilasi udara atau kaca
jendela dengan tujuan agar pergantian udara dalam ruangan dapat berjalan
lancar.
Selain itu, piket wajib membersihkan ruangan kerja setelah
melakukan praktek diruangan bengkel disamping itu, masing-masing
mahasiswa wajib membersihkan tempat kerja masing-masing.

1.3 Pengenalan Peralatan Bengkel Mekanik


Pada tindakan keselamatan telah disebutkan bhwa kita harus selalu
menggunakan alat-aklat kerja sesuai denag kegunaannya masing-masing. Oleh
krena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu, fungsi- fungsi dari alat
tersebut serta cara-cara yang dipergunakan sebelum kita menggunakan alat-
alat tersebut. Hal ini penting agar kita dapat menggunakan alat tersebut
dengan baik. Efisiensi seseorang tergantung dari kualitet dan kondisi alat-alat
kerja yang tersedia dan susunan serta kebersihan sekitar tempat kita kerja. Alat
–alat dan perlengkapan harus dipelihara kebersihannya, hanya demikian
efisiensi kerja dapat terlaksana. Untuk lebih lanjut mengenai alat-alat kerja
yang akan dipergunakan dalam kerja bangku kali ini, maka kita akan
memperjelas kembali sebagai berikut:

1.3.1 Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja
agar tidak bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap
benda kerja. Ragum terbuat dari besi tuang, diikt dan dibuat pada bangku
kerja. Rahang bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu
pengikatan benda kerja menjadi lebih erat. Alat yang digunakan untuk
mengikat benda kerja yang akan dikikir, gergaji, ditap,dipahat, dan

BENGKEL MEKANIK Page 5


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

sebagainya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakian ragum


tersebut adalah:
- Sebelum bekrja sebaiknya periksa dahulu apakah ragum tersebut layak
digunskan. Jika ada kerusakan segera melapor pada instruktur
- Setelah memaki ragum, kemudian kamu membersihkan agar pada saatnya
nanti job-job berikutnya dpat dipergunakan lagi
- Kemudian kamu oleskan miyak oli ke ragum setelah itu mulut ragum
diberi jarak antara satu dengan yang lainnya kira-kira 10-15 mm
- Pada saat memutar,handle ragum jangan dipukul tetapi diputar melalui
ulirnya
- Jagalah ragum jangan sampai tergores oleh alat pemotang atau kikir
Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi
orang yang akan menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum
denagn orang yang akan mempergunakannya cukup dengan sentuhan siku
tangan, dimana talapak tangan tepat barada dibawah ragum.

Macam-macam ragum
- Ragum ekor
Dipergunakan untuk menjepit logamtempaan untuk pekerjaan barat
dan sabainya, cocok dipergunakan untuk menjepit kedua benda kerja tipis
atau kasar
- Ragum tepi
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir
miring,ragum sendiri dijepit, pada ragum jajar
- Ragum mesin, ragum tangan, sepit jajar
Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan
dibor. Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda kerja.
Untuk menjaga kebersiahan ragum,ragum dilengkapi dengan kain
penutup ragum. Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat bantu
lainnya, seperti sepasang magnetic sebagai alas penjepit benda kerja.
Gunanya agar benda kerja yang ddikerjakan tidak mengalami kerusakan.

BENGKEL MEKANIK Page 6


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

Gambar 1.3.1 Ragum


1.3.2 Mistar Baja (Steel Ruler)
Mista baja adalah alat yang digunakan untuk mungukur dengan
menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan
beberapa skal asli . Alat ini dibuat dari baja keras, tipis dan lentur.
Kelenturannya mempunyai kebaikan bila digunakan untuk mengukur
permukan yang lekung. Alat ini sering digunakan dibengkel walaupun
memiliki ketelitian yang rendah.

Gambar 1.3.2 Mistar Baja

BENGKEL MEKANIK Page 7


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.3 Penggores (Seriber)


Penggores adalah alat yang digunakan untuk menggiores benda
atau menggambar benda kerja yang terbuat dari baja. Ujung penggores
sangat tajam dan mempunyai sudut antara 20-25. Alat ini dibuat dari baja
karbon tinggi yang dikersakn dn distemper. Bagian tengahnya dibuat
guratan untuk pegangan. Dalam penggunaamnya penggores harus
dimiringkan berkisar antara 45-60. Dalam ruang kerja tiga macam
penggores yang biasanya digunakan,yaitu penggores sadukan,penggores
dengan satu ujung bengkok, dan penggores ujungya dapat diubah-ubah.

Gambar 1.3.3 Penggores


1.3.4 Jangka Pegas (Spring Devider)
Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk penggoresan
berbentuk lingkaran pada benda kerja serta menggambar garis-garis
lengkung pada plat besi, untuk memindahkan suatu jarak dan
membandingkan dengan skala penggaris sebagai bata ukuran. Jangka
pegas terdiri sepasang kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut
yang disatukan dengan sebuah pegas bulat pada ujung satunya. Untuk
mendapatkan garis yang tepat, ujungnya harus tegak atau sejajar ujung
penggores, serta ujung kakinya harus selalu bersentuhan dan mempunyai
panjang yang sama.

BENGKEL MEKANIK Page 8


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

Penggunaan jangka pegas adalah sebagai berikut:


- Cara menggores lingkaran dan garis lengkung
- Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran
- Cara memindahkan suatau ukuran dari suatu penggaris (penandaan jarak)
- Mengatur kaki-kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki, tempatkan satu
ujung pada suatu garis skala dan lain pada jarak yang dikehendaki.

Gambar 1.3.4 Jangka Pegas

1.3.5 Penitik (Center Punch)


Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan
pada benda kerja yang berupa lubang atau titik-titik. Penitik ini terbuat
dari karbon tinggi yang dikeraskan dan distemper. Badan diberi guratan
atau sisi segi enam. Penyenter dengan sudut 90 digunakan untuk pusat
lingkaran dan sudut 60 peniik garis lukisan. Juga digunakan pena tusuk.
Penandaan dengan penitik terutama untuk:
- Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk
memudahkan atau memusatkan awal pengeboran
- Menjelaskan garis lingkaran dibagian yang dikerjakan
- Menjelaskan garis-garis penggoresan

BENGKEL MEKANIK Page 9


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

Gambar 1.3.5 Penitik

1.3.6 Pahat Pemotong(Cutting Chisen)


Pahat pemotong adalah alat yang digunkan untuk memotong plat
tipis pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong
dengan menngunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya
berbentuk datar.

Gambar 1.3.6 Pahat Pemotong

BENGKEL MEKANIK Page 10


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.7 Palu Plastik (Nylon Hammer300gr)


Palu plastic adalah alat yang digunakan untuk memukul, meratakan
benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau
muka tidak mengalami lecet atau kerusakan

Gambar 1.3.7 Palu Plastik

BENGKEL MEKANIK Page 11


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.8 Palu Baja (Steel Hammer 300gr)


Palu baja adalah alat yang digunakan untuk membantu pemukulan
alat kerja seperti:
- Penitikan
- Membuat cap pada benda kerja dengan stamping
Selain itu, pemukulan palu baja juga digunakan untuk meratakan
dan membengkokkan plat.

Gambar 1.3.8 Palu Baja

1.3.9 Gergaji Besi (Steel Saw)


Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong benda
kerja sepanjang mana dibutuhkan. Pada pemasangan mata digergaji perlu
diperhatikan arah matanya. Adapun bagian-bagian gergaji adalah sebagai
berikut:
- Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan
kuat. Bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa yang oval. Bingkai ini
dapat dipakai untuk untuk bermacam-macam panjang daun gergaji.
- Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak

BENGKEL MEKANIK Page 12


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

- Pasak daun gergaji


Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua
bingkainya.
- Mur kupu-kupu
Mur kupu-kupumdigunakan untuk mengencangkan daun gergaji.

Gambar 1.3.9 Gergaji Besi


1.3.10 Mata Bor
mata bor adalah alat yanag digunakan untuk membuat lubang pada
benda sesuai dengan diameter yang diinginkan yang dipakai pada alat bor,
misalnya mata bor berukuran 5mm,3mm dan ukuran lainya.

Gambar 1.3.10 Mata Bor

BENGKEL MEKANIK Page 13


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.11 Kaca Mata Pelindung


kaca mata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi
mata pada saat melakukan pengeboran atau pengelasan agar mata tidak
terkena butiran serbuk-serbuk besi ataupun percikan percikan bunga api.
Terbuat dari bahan plastic dan menggunakan karet sebagi pengikat.

Gambar 1.3.11 Kaca MataPelindung

1.3.12 Kuas
alat yang digunakan untuk untuk membersihkan dan melumasi
ragum agar tidak berkarat. Alat ini juga digunakan untuk melumasi benda
kerja yang akan dibor agar lancer dan tidak panas.

Gambar 1.3.12 Kuas

BENGKEL MEKANIK Page 14


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.13 Pencetak Nomor /Huruf (Stamping)


stamping adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-angka
atau huruf pada benda kerja seperti profil U sebagai tanda kepemilikan
masing-masing mahasiswa. Biasanya digunakan nomor induk mahasiswa
yang bersangkutan.

Gambar 1.3.13 Stamping


1.3.14 Lap Kain Biru
Lap digunakn untuk pelapis meja kerja sebagai temapt menaruh
alat-alat kerja seperti kikir, penitik, paku dan sebagainya. Alat ini waib
dibawa oleh masing-masing mahasiwa. Khusus untuk program studi
teknik telekomunikasi diwajibkan membawa lap berwarna biru.

Gambar 1.3.14 Lap Kain

BENGKEL MEKANIK Page 15


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.15 Ampalas (Abravise Paper)


ampals adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan benda
kerja yang kasar. Berdasarkan bahannya amapals dibagi menjadi dua, yaitu
mplas kain dan amplas kertas. Selain itu berdasarkan jenisnya, aaplas jga
dibagi dua, yaitu amplas kasar dan amplas halus.

Gambar 1.3.15 Amplas

1.3.16 Kaleng Oli (Oil Can)


kaleng oli adalah alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan
dan menggunakan oli.

Gambar 1.3.16 Klaeng Oli

BENGKEL MEKANIK Page 16


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.17 Radius
Radius adalah alat yang digunakan untuk emngukur besar dan
ketepatan lingkaran pada benda kerja ynag berbentuk setengah lingkaran,
baik cekung maupun cembung.

Gambar 1.3.17 Radius


1.3.18 Hand Driver
Hand driver adalah alat yang digunakan untuk mengepres atau
mengunci paku dan sekrup. Pada bengkel mekanik, alat ini diguanakan
pada Heatsink. Alat ini biasanya digunakan alat bantu yaitu menggunakan
mur pada saat menyatukan benda kerja.

Gambar 1.3.18 Hand Driver

BENGKEL MEKANIK Page 17


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.19 Sikat Kawat


sikat kawat adalah alat yang digunakan untuk membersihkan
serbuk-serbuk besi yang menempel pada permukaan kikir. Kikir yang
tidak dibersihkan akan menyebabkan kikir tersebut berkurang
ketajamannya.

Gambar 1.3.19 SikatKawat

BENGKEL MEKANIK Page 18


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.20 Mistar Siku


mistar siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan
benda kerja. Misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai
sudut 90. Mistar ini terbuat dari baja yang dikeraskan baja tahan karat.

Gambar 1.3.20 Mistar Siku

1.3.21. Kikir (File)


Kikir adalah alat yang digunakan untuk meratakan permukaan benda
kerja.Alat ini terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, dan sesuai
dengan panjangnya, bentuknya, dan jenisnya, serta gigi pemotongannya
kikir terdiri atas beberapa jenis :
a. Kikir Segitiga
Kikir ini digunakan untuk sudut-sudut 60-90 .Kikir ini
mempunyai guratan ganda.Kikir ini digunakan untuk mengikir
benda kerja yang terbentuk segitiga, selain itu sebagai patokan
pada benda kerja sebagai9 langkah awal penggergajian.

BENGKEL MEKANIK Page 19


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

b. Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi
bulat.Kikir ini memiliki guratan kasar, sedang, atau halus. Untuk
kikir dengan panjang 15cm memiliki guratan tunggal.Sering
disebut kikir ekor tikus

c. Kikir Setengah Bulat


Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan
umum dan memiliki guratan ganda.Sisi setengah bundar untuk permukaan
lengkung dengan guratan tunggal, halus, ataun sedang. Kikir ii berfungsi
sama seperti kikir bulat, tetap[i sebatas untuk mengikir setengah lingkaran
saja.

d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya.
Digunakan untuk mengikir sudut-sudut. Kikir ini memilki tirus
yang arahnya memanjang.

e. Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau
mata gergaj.Selain ityu , kikir itu juga digunakan untuk mengikir
gerigi gergaji lingkaran.

f. Kikir Parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan
bahan-bahan lunak lainnya dengan menggunakan titik atau benda

g. Kikir Kasur Tirus


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan umum.

h. Kikir Kasur Rata


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan umum,
kedua muka digurat ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal
ada yang polos.

BENGKEL MEKANIK Page 20


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

i. Kikir Tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir alur yang sempit. Kedua
permukaannya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya
digurat tunggal serta lebarnya ditirus tapi tebal.

j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua
permukaan.
k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.

Gambar 1.3.21 Jenis-Jenis kikir

BENGKEL MEKANIK Page 21


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.22. Mesin Bor


Mesin Bor adalah alat yang digunakan untuk mengebor benda kerja
seperti plat aluminium, besi atau baja dan lain-lain. Untuk mengebor
benda kerja biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan.Selainitu
perlu juga diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa harus
menggunakan kacamata pelindung.

Gambar 1.3.22
1.3.23. Alat Pembending Plat
Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan
plat aluminium .Alat ini digunakan pada saat pembuatan Heatsink.

Gambar 1.3.23

BENGKEL MEKANIK Page 22


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.3.24. Alat Pemotong Plat


Alat Pemotong Plat adalah alat yang digunakan untuk memotong
plat aluminium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan
ketebalannya.Hasil yang diperoleh dengan menggunakan alat potong ini
lebih baik jika dibandingkan dengan menggergaji.

Gambar 1.3.24

1.4. Sarana dan Prasarana Kerja Bengkel Mekanik


1.4.1 Loker
Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan barang
atau benda kerja lainnya.Setiap loker biasanya ditempati oleh tiga orang
praktikan /mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi
tanggung jawab setiap pemiliknya.

Gambar 1.4.

BENGKEL MEKANIK Page 23


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

1.4.2 Ruangan Kerja Bengkel Mekanik


Ruangan kerja ini digunakan untuk melakukan praktek atau job-
job yang meyangkut masalah-masalah mekanik dan setiap memasuki
ruangan bengkel mekanik mahasiswa wajib mematuhi segala perhatian
dan tata tertib yang berlaku, misalnya:
- Setiap mahasiswa diwajibkan memakai pakaian bengkel setiap memasuki
ruangan.
- Menjaga kebersihan ruangan bengkel mekanik
- Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada di bengel mekanik
- Tidak ribut dan makan sewaktu melakukan praktek.

BENGKEL MEKANIK Page 24


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

BAB II
LATIHAN BENGKEL MEKANIK

2.1 Latihan Menitik dan Menggores

2.1.1 Tujuan khusus

Melalui latihan menitik dan menggores, mahasiswa diharapkan


dapat mengetahui cara yang benar dalam menitik dan menitik dan
menggores, serta melatih ketelitian dalam memotongserta mengukur
benda-benda kerja yang digunakan.

2.1.2 Bahan Praktek

Dalam latihan menitik dan menggores dibutuhkan sebuah plat


berukuran St. 37 ukuran 120 x 90 x 2mm.

2.1.3 Alat Praktek

1. Ragum + magnetik

2. gergaji besi

3. penggaris baja

4. penggores

5. penitik

6. palu besi

7. jangka besi

8. stamping

9. kikir plat 8”

BENGKEL MEKANIK Page 25


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.1.4 Langkah Kerja

1. letakkan benda kerja pada bangku kerja, potong sesuai dengan


ukuran dan ratakan dengan kikir, serta periksa kesikuan dari
masing-masing sisi benda kerja.
2. buat tanda untuk digores, buat salib sumbu pada benda kerja sesuai
dengan gambar.
3. gores benda kerja yang telah ditandai, buat garis sumbu lalu dititik
sesuai dengan gambar.
4. buat goresan lingkaran dengan jangka pegas sesuai dengan gambar.
5. hubungkan titik yang belum terhubung pada gambar dengan
penggores dan mistar baja.
6. titik benda kerja sesuai dengan gambar.
7. lakukan stamping identitas pada plat bagian atas yang telah dibagi
menjadi kotak-kotak denagan ukuran 10x10 mm, usahakan gara
hasil stamping berada tepat ditengah-tengah plat.

2.2 Latihan Stamping Plat Alumunium

2.2.1 Tujuan Khusus

Latihan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara


menggunakan stamping yang benar.

2.2.2. Bahan Praktek


Dalam latihan stamping,digunakan plat alumunium ukuran
120 x 26 x 2 mm dan 120 x 25 x 2 mm.

BENGKEL MEKANIK Page 26


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.2.3 Alat Paktek


1. Ragum + Magnektik
2. Mesin Bor
3. Kikir Instrumen
4. Sikat Kikir
5. Penggaris Baja
6. Palu
7. Penggores
8. Penyiku
9. Stamping
10. Mata bor 3 mm dan 6 mm
11. Amplas
2.2.4. Langkah Kerja
Benda Kerja I :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
tersebut sehingga kuran yang dibuat sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi dari benda kerja hingga benar-benar sesuai ukuran
yang diinginkan, bila belum siku maka ratakan dengan kikir.
5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping,
sehingga hasil yang akan didapat baik dan bagus.
6. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak perlu yang ada
pada benda tersebut hilang.
7. Rendamlah benda kerja dengan Natrium Hidroksida (NaOH) hingga
benda itu berwarna putih, dan kemudian rendam dengan air bersih
dan keringkan
8. Lakukan penandaan atau identitas siswa pada benda kerja dengan
stampig.

BENGKEL MEKANIK Page 27


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

Benda Kerja II :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum. Kikir setiap sisi dari benda
kerja atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda
kerja sehingga memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi benda kerja tersebut sehingga membentuk sudut
45°.
5. Ukurlah penempatan tertulis yang akan digunakan untuk
stamping,sehingga hasil yang didapat baik.
6. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran
gunakan penitik.
7. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan
yang ada pada mesin bor itu.
8. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang
berdiameter 3 mm kemudian di tempat yang sama lakukan
pengeboran dengan mata bor 6 mm tetapi hanya setengah bagian
saja.
9. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang.
10. Rendamlah benda kerja dengan NaOH dan kemudian dengan air
bersih, sehingga akan dihasilkan benda kerja sesuai dengan yang
diinginkan.

BENGKEL MEKANIK Page 28


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.3 Latihan Membuat Heatsink Transistor

2.3.1 Tujuan Khusus

Latihan ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan heatsink


dan melatih ketelitian dalam pemotongan dan perbandingan, serta
memiliki penggunaan instrument dengan teliti.

2.3.2 Bahan Praktek

Plat Alumunium ukuran 44x 28 x1 mm.

2.3.3 Alat Praktek


1. Ragum + Magnetik 10. Tang
2. Kikir instrumen 11. gergaji
3. Sikat kikir 12. Alat pemotong
4. Penggaris baja 13. Alat pembanding
5. Palu 14. Mesin bor
6. Penggores 15. Mata bor 3.5 mm
7. Penitik 16. amplas
8. Pinyiku baja 17. Kaca mata pelindung
9. Jangka sorong
2.3.4 Langkah Kerja
Benda Kerja 1:
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut
sehingga ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah bata bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran gunakan
penitik.
6. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan yang
terdapat pada bor-bor tersebut.

BENGKEL MEKANIK Page 29


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

7. Lakukan pengeboran dengan mata bor 3,5 mm, pada pengeboran yang
kedua hubungkan kedua hasil pengeboran dan rapikan dengan
menggunakan kikir.
8. Siapkanlah mesin bending untuk membending benda kerja dengan
ukuran yang telah ditentukan.
9. Ampalslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang
ada pada benda itu hilang.

Benda kerja II
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut
sehingga ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah bata bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran gunakan
penitik.
6. Lakukan pengeboran dengan mata bor 3,5 mm, pada pengeboran yang
kedua hubungkan kedua hasil pengeboran dan rapikan dengan
menggunakan kikir
7. Gergaji pada benda tersebut sehingga membentuk kaki-kaki dengan
ukuran tertentu.
8. Siapkan tang untuk membending setiap kaki dari benda kerja denagn
ukuran yang telah ditentukan, atau denga menggunakan mesin bending
untuk menekuk bagian yang agak sulit.
9. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang
ada pada benda itu hilang.

BENGKEL MEKANIK Page 30


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

Latihan Membuat Tempat Solder


2.3.5 Tujuan Khusus
Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku
ini,mahasiswa diharapkan mampu memiliki suatu skill dan keterampilan
dalam meggunakan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu
juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat dengan tepat, baik
itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan manfaat yang
dibuat mahasiswa mengerti apa kegunaannya. Oleh karena itu dimohon
instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.3.6 Bahan Praktek


Dalam latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah profil U yang terbuat
dari besi dengan ukuran 140x 62,2 mm dan 72 x 62,1 mm.
2.3.7 Alat Praktek
Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut:
1. Ragum +magnetic
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Jangka pegas
5. Penitik
6. Palu plasti
7. Palu baja
8. Gergaji besi
9. Mata bor
10. Stamping
11. Lap kain
12. Amplas
13. Oil can
14. Radius
15. sikat kawat
16. mistar siku

BENGKEL MEKANIK Page 31


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

17. mesin bor


18. kikir
2.3.8 langkah kerja
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau
juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut sehingga
ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah dan tentukanlah batas –bats bending pada benda kerja(alas solder)
5. Gunakan radius dlam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran yang
dibutuhkan
6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrument, kikir
setengah bulat
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik
untuk menandainya
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor.

2.4 latihan menggergaji dan latihan kerja bangku

2.4.1 Tujuan khusus

Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku ini,


mahasiswa diharapkan memiliki suatu skill dan keterampilan dalam
menggunakan peralatanmekanik secara baik dan benar. Selain itu juga
mahasiswa dapat membuat suatu alat dengan tepat, baik itu dari segi
bentuknya maupun dari segi ukurannya.

BENGKEL MEKANIK Page 32


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.4.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah profil U


yang terbuat dari besi yang berukuran:

 panjang = 85 mm
 lebar = 65 mm
 tinggi = 40 mm

2.4.3 Alat Praktek


Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat –alat sebagai berikut:
1. Ragum + megnetik 11. stamping
2. Mistar baja 12. Lap kain
3. Penggores 13. amplas
4. Jangka pegas 14. Oil can
5. Penitik 15. Radis
6. Palu plastic 16. Sikat kawat
7. Palu baja 17. Mistar siku
8. Gergaji besi 18. Mesin bor
9. Mata bor 19. kikir
10. Kuas 20. Kaca mata pelindung

2.4.4 Langkah kerja


1. Jepitlah benda kerja pada ragum
2. Tandailah benda kerja yang akan dipotong sesuai dengan ikuran yang
telah ditentukan (85x65x40)mm
3. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukurannya (85x65x40)mm
4. Potonglah benda kerja yang dipotong tadi sesuai denagn ukuran profil
U yang akan dibuat (80 x62x30)mm
5. Kikirlah benda kerja hingga sesuai dengan ukurannya
6. Periksalah kesikuan tiap-tiap sisinya
7. Tandailah sisi profil U bagian dalam dengan menggunakan stamping

BENGKEL MEKANIK Page 33


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

8. Tandailah sisi kanan dan kiri profil U untuk membuat radius dalam
dan radius luar
9. Kikirlah radius dalam dan radius luar dengam jari-jari 10 mm.
10. Tandailah untuk latihan gegaji pada sisi kiri dan kanan profil U
11. Gergajilah dengan jarak 3 mm dan tinggi 15 mm. usahakan hasilnya
lurus dan sesuai dengan ukurannya
12. Gergajilah bidang yang berukuran 10x15 mm pada sisi kanan dan kiri
profil U yang terletak disamping radius luar
13. Lakukan penggergajian 10 x 15 mm secara bertahap dari serong kiri
dan kanan
14. Selesaikanlah dengan menggunakan kikir segitiga
15. Gambarlah pada permukaan atas profil U bagian- bagian yang akan
dibor
16. Jepitlah profil U di ragum tangan dan lakukanlah pengeboran sesuai
dengan diameter yang di tentukan
17. Rapikanlah hasil pengeboran dengan menggunakan kikir
18. Sebagai tahap akhir, periksalah kembali ukuran dan kerapian dengan
menggunakan kikir
 Perlu diperhatikan bahwa untuk pengeboran lakukanlah
pengeboran secara bertahap dengan menggunakan mata bor
dari kecil sampai dengan ukuran yang diinginkan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah patahnya mata bor. Selain itu akan
diperoleh hasil pengeboran yang lebih baik dengan cara yang
mudah
 Gunakanlah alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya
 Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlah amplas
untuk melicinkan dan mengkilapkan permukaan profil U

BENGKEL MEKANIK Page 34


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.5 Latihan Membuat Box Power Supply Plat Alumunium


2.5.1 Tujuan Khusus
Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku
ini,mahasiswa diharapkan mampu memiliki suatu skill dan keterampilan
dalam meggunakan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu
juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat dengan tepat, baik
itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan manfaat yang
dibuat mahasiswa mengerti apa kegunaannya. Oleh karena itu dimohon
instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.5.2 Bahan paktek


Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah plat alumunium
yang terbuat dari alumunium dengan ukuran :
Ukuran 30 x 23,5 dan 18 x 34,8
.
2.5.3 Alat Praktek
1. Ragum + magnetic 10. Lap kain
2. Mistar baja 11. amplas
3. Penggores 12. Oil can
4. Jangka pegas 13. radis
5. Penitik 14. Sikat kawat
6. Palu plastic 15. Mistar siku
7. Palu baja 16. mesin bor
8. Gergaji besi 17. kikir
9. Mata bor

BENGKEL MEKANIK Page 35


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.5.4 Langkah Kerja


1. Ukurlah benda kerja sesuai denagn yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut
sehingga ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah, dan tentukanlah batas-batas bending pada benda kerja(box)
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.
6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrument, kikir
setengah bulat
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan
penitik untuk menandainya
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin
bor.

2.6 Latihan Membuat Tempat Komponen Dari Acrilite


2.6.1 Tujuan Khusus
Melalui latihan kerja membuat tempat komponen
diharapkan mampu memiliki suatu skill dan keterampilan dalam
meggunakan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga
mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat dengan tepat, baik itu
dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan manfaat yang dibuat
mahasiswa mengerti apa kegunaannya. Oleh karena itu dimohon
instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

BENGKEL MEKANIK Page 36


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

2.6.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja ini dibutuhkan sebuah plat


acrylic yang terbuat dari acrylic dengan ukuran :

Ukuran 40 x 23 cm, 33 x 23, 5 cm,6,9 x 7,5 cm (2 buah0, 7 x 26


cm.

2.6.3 Alat Praktek


Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat seabagai
berikut :
1. Ragum + magenetik 10. stamping
2. Mitar baja 11. Lap kain
3. Penggores 12. amplas
4. Jangka pegas 13.oil can
5. Penitik 14. radius
6. Oalu plastik 15. Sikat kawat
7. Palu baja 16. Mistar siku
8. Gergaji besi 17. Mesin bor
9. Mata bor 18.kikir

2.6.4 Langkah Kerja


1. Ukurlah benda kerja sesuai denagn yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau
juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut sehingga
ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah, dan tentukanlah batas-batas bending pada benda kerja(tempat
komponen).
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.

BENGKEL MEKANIK Page 37


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrument, kikir


setengah bulat
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik
untuk menandainya
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor
2.7 Latihan Membuat Antena Monopole

2.7.1 Tujuan Khusus

Melalui latihan kerja membuat antena monopole ini,mahasiswa


diharapkan mampu memiliki suatu skill dan keterampilan dalam
meggunakan peralatan mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga
mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat dengan tepat, baik itu
dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan manfaat yang dibuat
mahasiswa mengerti apa kegunaannya. Oleh karena itu dimohon
instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.7..2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja ini dibutuhkan sebuah plat


alumunium yang terbuat dari alumunium dengan ukuran :

Ukuran 20 x 20 cm.

2.7.3 Alat Praktek

Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat


sebagai berikut :

1. Ragum + magenetik 10. stamping


2. Mitar baja 11. Lap kain
3. Penggores 12. amplas
4. Jangka pegas 13.oil can
5. Penitik 14. radius
6. Oalu plastik 15. Sikat kawat

BENGKEL MEKANIK Page 38


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

7. Palu baja 16. Mistar siku


8. Gergaji besi 17. Mesin bor
9. Mata bor 18.kikir

2.7.4 Langkah Kerja


1. Ukurlah benda kerja sesuai denagn yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja atau
juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut sehingga
ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah, dan tentukanlah batas-batas bending pada benda kerja(tempat
komponen)
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.
6. Rapikan benda tersebut dengan menggunakan kikir instrument, kikir
setengah bulat
7. Lakukan penandaan untuk dibor pada awal pengeboran gunakan penitik
untuk menandainya
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin bor.

BENGKEL MEKANIK Page 39


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

BAB III
PENUTUP

Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan-pekerjaan yang diberikan


oleh instruktur selama satu semester selama satu semester ini, diharapkan
agar mahasiswa / praktikan dapat memperoleh manfaat dari setiap
pekerjaan yang diberikan dan memiliki keterampilan untuk memiliki
pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

3.1. Kesimpulan
Dari seluruh pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan ,dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
 Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan
bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya
 Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan emosi
dalam menghadapi suatu masalah.
 Dapat melatih kekompakan mahasiswa dalam bekerjasama dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan dalam arti keseragaman dan pelaksanaan job-job.
 Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan setiap
pekerjaan.
 Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta
konsekuen terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
 Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.
 Dapat menumbuhkan sikap taat dan patuh terhadap pimpinan

BENGKEL MEKANIK Page 40


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

3.2 Saran

 Pada saat praktek diharapkan kepada instruktur agar selau hadir untuk
memberikan petunjuk kepada mahasiswa agar tidak terjadi kesalahan.
 Kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa
harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau tidak dimengerti
kepada instruktur.
 Hendaknya bila terjadi kehilangan peralatan kerja, jangan terus menerus
menyalahkan praktikum kelas kerja pada hari dan local yang sama.
Kemungkinan saja ada praktikum kelas lain yang meminjam benda tersebut
dan lupa untuk mengembalikannya, sehingga kelas yang kehilangan merasa
dirugikan.
 Hendaknya peralatan yang dipergunakan ketika melalukan pekerjaan
dibengkel berada dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar
jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebetulan. Sehingga tidak
menghambat pekerjaan dan pekerjaan dapat selesai pada waktunya.

BENGKEL MEKANIK Page 41


MODUL PETUNJUK KERJA BENGKEL

DAFTAR PUSTAKA

Abbdurrahman, S.T., Eka Susanti, S. T., 2009. Buku Petunjuk Dasar Teknologi Mekanik
Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.

BENGKEL MEKANIK Page 42

Anda mungkin juga menyukai