Bab I
PENDAHULUAN
3. Pekerja (Praktikum)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek atau kerja bengkel,
dimana setiap mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai
dengan ketentuan yang ada dan menjga semua peralatan, mesin-mesin
dari segala kemungkinan yang menyebabkan kerusakan.
1.3.1 Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja
agar tidak bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap
benda kerja. Ragum terbuat dari besi tuang, diikt dan dibuat pada bangku
kerja. Rahang bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu
pengikatan benda kerja menjadi lebih erat. Alat yang digunakan untuk
mengikat benda kerja yang akan dikikir, gergaji, ditap,dipahat, dan
Macam-macam ragum
- Ragum ekor
Dipergunakan untuk menjepit logamtempaan untuk pekerjaan barat
dan sabainya, cocok dipergunakan untuk menjepit kedua benda kerja tipis
atau kasar
- Ragum tepi
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir
miring,ragum sendiri dijepit, pada ragum jajar
- Ragum mesin, ragum tangan, sepit jajar
Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan
dibor. Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda kerja.
Untuk menjaga kebersiahan ragum,ragum dilengkapi dengan kain
penutup ragum. Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat bantu
lainnya, seperti sepasang magnetic sebagai alas penjepit benda kerja.
Gunanya agar benda kerja yang ddikerjakan tidak mengalami kerusakan.
1.3.12 Kuas
alat yang digunakan untuk untuk membersihkan dan melumasi
ragum agar tidak berkarat. Alat ini juga digunakan untuk melumasi benda
kerja yang akan dibor agar lancer dan tidak panas.
1.3.17 Radius
Radius adalah alat yang digunakan untuk emngukur besar dan
ketepatan lingkaran pada benda kerja ynag berbentuk setengah lingkaran,
baik cekung maupun cembung.
b. Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi
bulat.Kikir ini memiliki guratan kasar, sedang, atau halus. Untuk
kikir dengan panjang 15cm memiliki guratan tunggal.Sering
disebut kikir ekor tikus
d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya.
Digunakan untuk mengikir sudut-sudut. Kikir ini memilki tirus
yang arahnya memanjang.
e. Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau
mata gergaj.Selain ityu , kikir itu juga digunakan untuk mengikir
gerigi gergaji lingkaran.
f. Kikir Parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan
bahan-bahan lunak lainnya dengan menggunakan titik atau benda
i. Kikir Tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir alur yang sempit. Kedua
permukaannya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya
digurat tunggal serta lebarnya ditirus tapi tebal.
j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua
permukaan.
k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.
Gambar 1.3.22
1.3.23. Alat Pembending Plat
Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan
plat aluminium .Alat ini digunakan pada saat pembuatan Heatsink.
Gambar 1.3.23
Gambar 1.3.24
Gambar 1.4.
BAB II
LATIHAN BENGKEL MEKANIK
1. Ragum + magnetik
2. gergaji besi
3. penggaris baja
4. penggores
5. penitik
6. palu besi
7. jangka besi
8. stamping
9. kikir plat 8”
Benda Kerja II :
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum. Kikir setiap sisi dari benda
kerja atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda
kerja sehingga memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi benda kerja tersebut sehingga membentuk sudut
45°.
5. Ukurlah penempatan tertulis yang akan digunakan untuk
stamping,sehingga hasil yang didapat baik.
6. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran
gunakan penitik.
7. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum tangan
yang ada pada mesin bor itu.
8. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang
berdiameter 3 mm kemudian di tempat yang sama lakukan
pengeboran dengan mata bor 6 mm tetapi hanya setengah bagian
saja.
9. Ampelaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan
yang ada pada benda itu hilang.
10. Rendamlah benda kerja dengan NaOH dan kemudian dengan air
bersih, sehingga akan dihasilkan benda kerja sesuai dengan yang
diinginkan.
7. Lakukan pengeboran dengan mata bor 3,5 mm, pada pengeboran yang
kedua hubungkan kedua hasil pengeboran dan rapikan dengan
menggunakan kikir.
8. Siapkanlah mesin bending untuk membending benda kerja dengan
ukuran yang telah ditentukan.
9. Ampalslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang
ada pada benda itu hilang.
Benda kerja II
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja tersebut
sehingga ukuran yag didapat sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah bata bending pada benda kerja tersebut.
5. Lakukan penandaan untuk pengeboran, pada awal pengeboran gunakan
penitik.
6. Lakukan pengeboran dengan mata bor 3,5 mm, pada pengeboran yang
kedua hubungkan kedua hasil pengeboran dan rapikan dengan
menggunakan kikir
7. Gergaji pada benda tersebut sehingga membentuk kaki-kaki dengan
ukuran tertentu.
8. Siapkan tang untuk membending setiap kaki dari benda kerja denagn
ukuran yang telah ditentukan, atau denga menggunakan mesin bending
untuk menekuk bagian yang agak sulit.
9. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang
ada pada benda itu hilang.
panjang = 85 mm
lebar = 65 mm
tinggi = 40 mm
8. Tandailah sisi kanan dan kiri profil U untuk membuat radius dalam
dan radius luar
9. Kikirlah radius dalam dan radius luar dengam jari-jari 10 mm.
10. Tandailah untuk latihan gegaji pada sisi kiri dan kanan profil U
11. Gergajilah dengan jarak 3 mm dan tinggi 15 mm. usahakan hasilnya
lurus dan sesuai dengan ukurannya
12. Gergajilah bidang yang berukuran 10x15 mm pada sisi kanan dan kiri
profil U yang terletak disamping radius luar
13. Lakukan penggergajian 10 x 15 mm secara bertahap dari serong kiri
dan kanan
14. Selesaikanlah dengan menggunakan kikir segitiga
15. Gambarlah pada permukaan atas profil U bagian- bagian yang akan
dibor
16. Jepitlah profil U di ragum tangan dan lakukanlah pengeboran sesuai
dengan diameter yang di tentukan
17. Rapikanlah hasil pengeboran dengan menggunakan kikir
18. Sebagai tahap akhir, periksalah kembali ukuran dan kerapian dengan
menggunakan kikir
Perlu diperhatikan bahwa untuk pengeboran lakukanlah
pengeboran secara bertahap dengan menggunakan mata bor
dari kecil sampai dengan ukuran yang diinginkan. Hal ini
dilakukan untuk mencegah patahnya mata bor. Selain itu akan
diperoleh hasil pengeboran yang lebih baik dengan cara yang
mudah
Gunakanlah alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlah amplas
untuk melicinkan dan mengkilapkan permukaan profil U
Ukuran 20 x 20 cm.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari seluruh pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan ,dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan
bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya
Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan emosi
dalam menghadapi suatu masalah.
Dapat melatih kekompakan mahasiswa dalam bekerjasama dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan dalam arti keseragaman dan pelaksanaan job-job.
Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan setiap
pekerjaan.
Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta
konsekuen terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.
Dapat menumbuhkan sikap taat dan patuh terhadap pimpinan
3.2 Saran
Pada saat praktek diharapkan kepada instruktur agar selau hadir untuk
memberikan petunjuk kepada mahasiswa agar tidak terjadi kesalahan.
Kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Begitu juga sebaliknya, mahasiswa
harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau tidak dimengerti
kepada instruktur.
Hendaknya bila terjadi kehilangan peralatan kerja, jangan terus menerus
menyalahkan praktikum kelas kerja pada hari dan local yang sama.
Kemungkinan saja ada praktikum kelas lain yang meminjam benda tersebut
dan lupa untuk mengembalikannya, sehingga kelas yang kehilangan merasa
dirugikan.
Hendaknya peralatan yang dipergunakan ketika melalukan pekerjaan
dibengkel berada dalam kondisi baik dan layak pakai. Diharapkan juga agar
jumlahnya mencukupi dan sesuai dengan kebetulan. Sehingga tidak
menghambat pekerjaan dan pekerjaan dapat selesai pada waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Abbdurrahman, S.T., Eka Susanti, S. T., 2009. Buku Petunjuk Dasar Teknologi Mekanik
Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.