Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktik Kerja Bangku


Di dalam pembelajaran Bengkel Mekanik, kegiatan yang dilakukan merupakan
kegiatan praktik langsung di dalam bengkel. Dan setelah melakukan praktik di dalam
Bengkel Mekanik, Mahasiswa diharapkan:
a. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat kerja dengan baik dan benar sesuai
dengan fungsinya
b. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar
c. Mahasiswa mampu mengaplikasikan praktik yang telah di dapat di dalam bengkel
instalasi dasar dan bengkel mekanik ke dalam kegiatan sehari-hari, baik itu
penggunaan kabel, mengikir, menggergaji, mengebor, dll.
d. Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian / keterampilan, kedisiplinan, serta
tanggung jawab di dalam bekerja.
e. Mahasiswa mampu menentukan bagian yang harus di kikir sehingga ditemukan
permukaan yang presisi.
f. Mahasiswa dapat bekerja secara profesional, mandiri, kreatif, dan inovatif.
g. Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik Teknik Elektro
h. Menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat.

Adapun tujuan dari Praktek bengkel mekanik, adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa agar mengetahui fungsi dan manfaat cara penggunaan dari alat-alat yang
tersedia di bengkel mekanik
2. Menumbuhkan rasa tanggung kepada mahasiswa terhadap peralatan bengkel
mekanik.
3. Menumbuhkan rasa disiplin pada mahasiswa saat melakukan praktek di bengkel
ataupun pada saat di luar bengkel.
4. Memupuk rasa kesabaran dan pengendalian diri pada setiap mahasiswa.

1
1.2 Teori Dasar
1.2.1 Praktek Bengkel Mekanik
Praktek bengkel ini merupakan suatu teknik praktek bengkel sebelum mahasiswa
melakukan kerja bengkel sesuai dengan jurusannya. Di dalam praktek bengkel ini
mahasiswa akan dibina sesuai dengan tujuan dari praktek bengkel mekanik.
Pada teori dasar ini kita akan membahas keselamatan umum (accident
Precautions) serta pengenalan terhadap peralatan yang akan digunakan dibengkel
mekanik.

1.2.2 Keselamatan Umum (Accident Precautions)

Keselamatan di dalam bekerja merupakan modal utama bagi kita. Keselamatan


kerja ini merupakan tanggung jawab kita semuanya baik pada instruktur maupun para
mahasiswa pekerja. Mahasiswa agar selalu mematuhi peraturan yang telah ditentukan
oleh para instruktur. Setiap mahasiswa yang bekerja di bengkel mekanik dituntut untuk
lebih berhati-hati , berwaspada dan siap, serta setiap mahasiswa tidak di benarkan dalam
keadaan mengantuk dan kurang siap disaat sedang bekerja. Di samping itu setiap
mahasiswa harus memanfaatkan waktu yang tepat, baik pada saat istirahat. Hal ini
dilaksanakan semata-mata agar mahasiswa dapat menghindari terjadinya kecelakaan,
baik kecelakaan besar maupun kecil.

1.2.3 Penanggung Jawab Keselamatan

Di dalam keselamatan umum telah di jelaskan bahwa penanggung jawab


keselamatan tidak hanya dibebankan kepada instruktur saja, tetapi semua yang ikut aktif
fidalam kegiatan bengkel mekanik. Penanggung jawab di dalam bengkel mekanik ini
adalah sebagai berikut:

1. Instruktur
Yaitu dosen pembimbing yang bertugas untuk memberikan instruksi dengan baik,
benar, tepat dan mudah dipahami oleh setiap para praktekan, untuk tiap-tiap bagian
yang akan di praktekan set menyelidiki sebab-sebab terjadinya kecelakaan dan
kerusakan pada alat/ mesin yang digunakan.
2. PLP
Yaitu Pranata Laboran Pendidikan yang bertanggung jawab penuh terhadap alat-alat
yang dipinjam kepada setiap mahasiswa.
3. Praktekan/Pekerja

2
Yaitu mahasiswa yang melakukan praktekan dimana setiap mahasiswa dituntut harus
dapat bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ada, dan mahasiswa harus menjaga
semua peralatan dari segala kemungkinan yang menyebabkan kerusakan.

Adapun penyebab dari kecelakaan yang dapat membahayakan setiap mahasiswa adalah:

1. Ujung sisi yang tajam


2. Benda-benda yang panas
3. Benda-benda yang berputar seperti mesin bor
4. Aliran listrik
5. Kecelakaan yang tidak disengaja

Selain kecelakaan yan g berakibat langsung terhadap kita sendiri dan kecelakaan yang
dapat mengakibatkan kerusakan peralatan, seperti:

1. yang alat tidak sesuai dengan fungsi dan kegunaan.


2. Penggunakan Penggunaan mint pada beban yang lebih dari kesanggupannya, seperti
penggunaan alat cutter alat-alat pemotong yang mempunyai kemampuan dapat
memotong plat yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2mm. Bila alat tersebut
diinginkan untuk memotong plat yang ketebalannya lebih dari 2mm maka dapat
merusak alat pemotong yang digunakan.
3. Meletakkan peralatan pada tempat yang tudak tepat atau tidak menguntungkan
seperti kita meletakkan peralatan terjatuh dan rusak.
4. Kita sebagai mahasiswa hendaknya membersihkan dan menjaga peralatan yang kita
gunakan, peralatan yang tidak dirawat akan rusak.

Untuk menjaga hal-hal diatas tidak hal yang tidak kita di inginkan maka kita harus
melaksanakan tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur. Adapun hal-hal di atas
adalah sebagai berikut :

1. Pakaian kerja harus sesuai, rapi, bersih, dan terkancing dgn rapi.
2. Tidak menyimpan benda-benda tajam dalam pakaian kerja
3. Menggunakan alat sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dan memakai
alat pengaman.
4. Menggunakan alat pengaman sesuai kegiatan yang dilaksanakan.
5. Menghindar dari hal-hal yang membahayakan

3
6. Mahasiswa hendaknya selalu berkonsultasi dengan instruktur, apabila menghadapi
masalah tentang kegiatan bengkel mekanik.

Keselamatan kerja bangku juga mempengaruhi kita untuk kelancaran jalannya praktek
bengkel mekanik oleh sebab itu keselamatan di bangku kerja meliputi:

1. Keselamatan mahasiswa itu sendiri


2. Keselamatan pada mesin peralatan bengkel
3. Keselamatan benda-benda kerja
4. Keselamatan disekitar bengkel mekanik.

Keselamatan di bangku kerja disebabkan oleh penggunaan alat-alat bengkel tidak pada
tempat dan fungsinya, serta juga menggunakan alat tidak berhati hati. Ujung-ujung alat
pemotong atau benda kerja yng tajam dapat juga menyebabkan kecelakaan.

Adapun cara mencegah hal-hal tersebut diatas adalah:

1. Bekerja dibengkel harus hati-hati.


2. Mempergunakan alat dalam keadaan kondisi yang baik sesuai dengan fungsinya.
3. Tidak boleh menyimpan alat-alat tajam di saku.
4. Memisahkan alat potong dengan alat-alat ukur presisi.
5. Menyimpan alat-alat secara terpisah satu sama lainnya.
6. Mengalasi alat-alat presisi dengan lain lap yang halus.

1.2.4 Kebersihan

Kebersihan merupakan salah satu kebutuhan yang utama dalam menunjang


kelancaran di dalam bengkel mekanik. Kebersihan juga salah satu langkah dalam
mencegah keselamatan dari peralatan di bengkel mekanik, karena pada peralatan yang
kotor akan merusak alat bengkel itu sendiri dan bagi alat yang rusak dapat melukai diri
pekerja tersebut.

Jadi setelah kita praktek bengkel mekanik ini dan peralatan yang habis digunakan
harus kita bersihkan terlebih dahulu sebelum pulang.

✓ Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja


✓ Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin
✓ Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dipakai

4
Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alat, tersusun dan rapi
pada tempat kerja. Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka efisiensi akan terlaksana.

5
BAB 2
PENGENALAN PERALATAN BENGKEL

Sebelum mahasiswa melaksanakan bengkel mereka harus mengetahui terlebih dahulu


kegunaan dan fungsi dari peralatan yang telah tersedia di bengkel mekanik tersebut.
Meletakkan alat-alat kerja di tempat kerja yang lebih baik, rapi dan bersih sehingga efisiensi
kerja dapat terlaksanakan dengan baik.
Adapun alat-alat tersebut adalah:
2.1 Kikir (File)
kikir adalah sebayang baja yang bentuk bidangnya dibuat goresan-goresan yang
bergigi miring dan tajam, dan cara menggunakan gigi tersebut ada yang dipahat dengan
manual atau dengan mesin. Panjang kikir tidak termasuk tangkai pemegang. Kikir terdiri dari
beberapa bagian badan, tangkai serta gagang kikir.
Macam-macam kikir adalah sebagai berikut:
- Kikir rata guratan tunggal
- Kikir segitiga
- Kikir segi empat
- Kikir bulat atau ekor tikus
- Kikir setengah bulatan
- Kikir rata guratan ganda

a) Kikir kasar tirus


Kikir ini digunakan untuk pengerjaan di permukaan umum.
b) Kikir kasar rata
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan permukaan umum. Kedua muka digurat ganda,
kedua tepi ada yang guratan tunggal atau tidak di gurat.
c) Kikir bujur sangkar
Digunakan untuk mengikir sudut-sudut. Guratan semua sisi dan arah memanjang.
d) Kikir bundar
Digunakan untuk memperluas lubang dan sisi yang bulat, di gurat kasar atau halus. Untuk
kakinya berukuran panjang 15cm digurat tunggal.
e) Kikir setengah bulat

6
Pada kikir ini mempunyai dua sisi yang berbeda sisi yang pertama adalah sisi rata
dipergunakan untuk pekerjaan lurus, sisi yang kedua adalah sisi setengah bundar yang
berguna untuk mengikir lengkungan sehingga berbentuk setengah lingkaran.
f) Kikir segitiga
Kikir ini digunakan untuk mengikir sudut-sudut antara 80-90° yang digurat ganda
g) Kikir gergaji
Digunakan untuk menajamkan bilah gergaji dan untuk mengikir gergaji gergaji
bulat.
bentuk-bentuk dan ukuran di dalam praktek bengkel mekanik:
1. Kikir plat 12
kikir ini mempunyai gigi kasar,Kikir ini dipergunakan untuk mengikir benda kerja
yang kasar atau tebal.
2. Kikir plat 10
Kikir ini agak sedikit halus dari kikir dari file 12 yang dipergunakan sama dengan
kikir 12, tetapi kikir ini untuk sela atau posisi yang kecil.
3. kikir plat 8
Kikir ini lebih sedikit halus dari kikir plat 10, kikir ini dipergunakan untuk membuat
atau peratakan bagian tertentu agar tampak lebih halus setelah benda itu di kikir
dengan kikir yang kasar.
4. Kikir plat 6
Kikir ini dipergunakan untuk meratakan terhadap permukaan benda kerja kikir ini
mempunyai permukaan yang lebih halus sehingga setelah pengikir bram melekat pada
kikir dan harus dibersihkan agar tidak menimbulkan kerusakan pada peralatan
tersebut.
5. Kikir segitiga
Kikir ini dipergunakan untuk mengiki benda kerja dengan bentuk segitiga. Kikir ini
juga digunakan untuk membuat patokan untuk benda kerja sebagai langkah awal
menggergaji.
6. Kikir bulat 10
Kikir ini dipergunakan untuk membuat lingkaran dibenda kerja yang cukup luas,
sedangkan untuk permukaan benda bulat dipergunakan kikir yang lebih kecil.
7. kikir bulat 6

7
Kikir ini dipergunakan untuk membuat lingkaran di benda kerja yang lebih kecil dari
kikir bulat. Kikir ini juga digunakan untuk membuat permukaan benda bulat yang
lebih kecil pada benda bulat yang permukaannya luas
2.2 Penitik/Center Funch
Pada umumnya garis-garis gambar pada permukaan benda kerja mudah sekali
hilang,lebih-lebih-lebih bila pekerjaan tersebut tidak diselesaikan sekaligus, untuk
menghindari hal itu, apabila digoresi oleh penda gores, maka garis-garis tersebut harus
ditandai oleh titik dengan memakai alat yang dinamakan penitik. jadi penitik adalah alat
yang digunakan penandaan pada benda kerja dengan cara membentuk lubang atau titik
Alat ini dibuat dari baja perkakas yang dikeraskan, dan untuk memudahkan pegangan,
bagian atas dikartel atau dibuat segi empat. Penitik dengan sudut 90. dipergunakan
untuk membuat pusat lingkatan dan sudut 60. digunakan untuk menitik garis lukisan
penandaan dengan penitik ini berguna untuk :
1. Menentukan pusat-pusat lubang pada perpotongan garis untuk memudahkan atau
memusatkan awal pengeboran
2. Untuk menjelaskan garis lingkaran pada bagian yang akan dikerjakan
3. Untuk menjelaskan garis-garis penggoresan
2.3 Palu Plastik/Nyilong Hammer 300 gram
Alat ini berfungsi untuk memukul meratakan dan membengkokkan plat pada
bagian yang letaknya sudah ditentukan. Plat ini juga digunakan yang letaknya di bagian
depan/muka tidak mengalami lecet.
2.4 Palu Baja/Steel Laser 300 gram
Palu adalah alat pemukul yang terbuat dari baja yang kedua ujungnya dikeraskan.
Fungsi alat ini sama dengan nylon hammer yaitu pemukul peralatan-peralatan yang
dioperasikan pada benda kerja misalnya :
a) Pengecapan/stamping pada benda kerja
b) Penitikan dan lain-lain
Palu yang letaknya terbaik adalah palu yang memiliki persyaratan sebagai berikut:
1. Serat kayu yang tangkainya sejajar dengan tiap-tiap sumbunya.
2. Tangkai dipasang presisi pada kepala palunya.
3. Ujung yang pemukul dan bagian atas pemukul merupakan sebagian titik berat
sedangkan bagian
4. atas yang runcing sebagai pengait. Bentuk tangkai palu pada bagian ujungnya agak
lebih besar dibandingkan dengan bagian yang dekat dengan pemukulnya.

8
2.5 Ragum
Untuk menjepit benda kerja,waktu kerja bangku dipergunakan ragum. Biasanya
ragum tersebut di bangku kerja dan ikat dengan kuat. Ragum adalah alat untuk menjepit
benda kerja agar lebih mudah dalam pelaksaan kerja terhadap benda kerja.Ragum dibuat
dapat mengikatkan benda kerja menjadi lebih erat. Alat ini dipergunakan untuk mengikat
benda kerja yang akan dikikir, dan digergaji. hal ini yang diperlukan dalam pemakaian
ragum tersebut adalah:
1. Setelah praktek, kita haruslah membersihkan dari sisa bekas mengikir, setelah itu
ragum diberi oli pada bagian yang berhubungan dengan benda kerja.
2. setelah ragum diberi oli, mulut ragum di beri jarak antara satu dengan yang lain,
kira-kira 10-15mm
3. Pada saat memutar handle ragum janganlah dipukul tetapi putar menurut ulirnya
4. Jagalah ragum jangan sampai tergores seusai alat potong atau kikir
Ukuran ragum ditentukan oleh jarak buka maksimum dari mulut ragum tersebut dan
dalam ukuran inchi
Macam-macam ragum:
1. Ragum ekor
Ragum ini digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan berat, cocok dipergunakan untuk
menjepit benda kerja tipis atau kasar
2. Ragum tepi
Ragum ini digunakan menjepit benda tipis yang harus dikikir miring, ragum sendiri
dijepit pada ragum sejajar
3. Ragum mesin dan Ragum tangan
Ragum mesin digunakan untuk menjepit dari benda kerja yang akan di bor. Ragum
tangan digunakan untuk menjepit misalnya untuk mengikir.
2.6 Mistar Baja 30 cm (Stoel Ruler)
Mistar baja adalah alat yang digunakan mengukur dengan menunjukkan langsung
nilai benda yang diukur dengan beberapa skala asli. Alat ini terbuat dari baja yang
sangat keras, tipis dan sangat lentur. Kelenturannya berguna untuk mengukur
permukaan yang lengkung, mistar ini sering digunakan di bengkel walaupun ketelitian
yang rendah
2.7 Penggores (Scriber)
Penggores adalah alat yang digunakan untuk membuat gambar atau goresan pada
benda kerja yang terbuat dari baja. Pada ujung-ujung penggores ini sangat tajam dan

9
mempunyai sudut antara 20-25 derajat. Alat ini terbuat dari baja karbon tinggi yang
dikeraskan. Dalam ruang kerja bengkel yang biasanya digunakan adalah penggores
dengan satu ujung bengkok.
2.8 Jangka Pegas ( Spring Divider)
Jangka pegas adalah suatu alat yang digunakan untuk menggores yang berbentuk
lingkaran dan garis-garis lengkung pada plat besi. Jangka pegas ini terdiri dari sepasang
kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan sebuah
pegas bulat pada ujungnya. Jangka haruslah Legal/sejajar dengan ujung penggores serta
kedua ujung kaki nya harus selalu disejajarkan dan bersentuhan serta mempunyai
panjang yang sama.
2.9 Sikat Kikir
Pada waktu megikir harus sering terjadi suatu goresan-goresan yang halus yang
disebabkan oleh tatal-tatal yang lengket/melekat pada celah gigi kikir. Hal ini harus
dijaga yaitu dengan jalan kikir tersebut dibersihkan dengan sikat kikir ataupun dengan
alat pengumpil. Kikir terbuat dari terbuat dari perkakas yang dikeraskan dengan kadar
kurang 1.1-1.5% usahakan agar kikir berbenturan dengan benda keras lainnya saat
penyimpanan. Sikat kikir digunakan untuk membersihkan kikir sehabis bekerja bengkel
mekanik agar kikir tidak cepat rusak.
2.10 Gergaji Tangan
Untuk melaksanakan pekerjaan pemotong logam dalam keadaan dingin dipakai
orang gergaji tangan ini, Gergaji tangan ini gagangnya dapat disetel dan ada yang tidak
dapat disetel. Rangka gergaji yang dapat distel memungkinkan untuk pemasangan daun
gergaji berukuran 6.12 panjang rangka gergaji yang tetap khusus yang berukuran 12”
panjang rangka ada yang berbentuk pistol ada juga yang berbentuk seperti gagang kikir
gergaji tangan ditinjau dari mata bergajinya terdapat dua yaitu daun gergaji bermata
satu dan ada juga daun gergaji bermata dua. Jumlah giginya sampai 32gigi/din. Untuk
mencegah tumpulnya mata gergaji, Usahakan pada waktu menggerakkan daun gergaji
tidak ditekan terlalu berat, Pada waktu ditarik maka jangan sekali-kali ditekan dan
melaksakan gerakan cukup antara 50 kali setiap menit.

10
BAB 3
LATIHAN MENGGORES DAN MENITIK

3.1 Daftar Bahan


Plat ST 37 dengan ukuran 120 x 30 x 1,75 mm.
3.2 Peralatan yang digunakan
Peralatan-peralatan yang digunakan pada waktu praktek bengkel menggores dan menitik
adalah:
a. Bangku kerja
b. Ragum bangku kerja
c. Penggaris baja
d. Penggores
e. Penyiku
f. Penitik 60 derajat
g. Palu besi 300 gran
h. Jangka pegas

3.3 Langkah Kerja

NO Description Sketch Tools


1 Letakkan benda kerja pada bangku - Penggaris baja
kerja buat tanda untuk digores buat - Penggores
salib sumbu pada benda kerja
sesuai gambar

11
2 Gores benda kerja yang telah - Penggaris baja
ditandai buat garis sumbu lalu - Penggores
dititik sesuai dengan gambar. - Penitik
- Palu besi

3 Buat goresan lingkaran dengan - Jangka


jangka pegas sesuai gambar. - Pegas

4 Goresan benda kerja sesuai gambar - Penggaris


- Baja
- Penggores

5 Titik benda kerja sesuai gambar - Penitik


- Palu Besi

12
BAB IV
LATIHAN KERJA BANGKU

4.1 Peralatan yang digunakan


Adapun peralatan yang digunakan pada latihan menggergaji adalah sebagai berikut
a. Gergaji besi
b. Penggaris baja
c. Penggores
d. Penitik
e. Palu besi/baju
f. Penyiku
g. Pisau keratan
h. Jangka sorong
i. Jangka pegas
j. Kikir plat halus dan kasar
k. Sikat kikir
l. Radius gauge
m. Mata bor dengan ukuran 4,2: 5:8: 16
n. Top M5-00, H4-07
o. Kontorsing
p. Ragum

4.2 Langkah kerja menggergaji


NO Langkah Kerja Sketsa Peralatan

13
1 a. Menandai  Siku-siku
dengan garis  Penggores
bantu  Mistar baja
b. Menandai jarak  Penitik
(dengan garis
 Palu besi
bantu)
c. Menandai
penitik pada
garis jarak
2 Menandai dengan Kikir segitiga
kikir segitiga pada Geraji tangan
garis untuk awal
penggergajian

3 a. Potong garis Letter stamp


pertama dengan Set palu
gergaji tangan Alat penanda
b. Potong garis
kedua dengan
gergaji tangan

4.3 Latihan kerja bangku (U Profil)


NO Description Sketch Tools

14
1 Cekam benda kerja  Kikir plat
pada ragum( lihat  Pisau keratin
gambar)  Penggaris
 Kikir besi
permukaan A  Sikat kikir
 Periksa keratin
dan ukuran
benda kerja
 Balik benda
kerja dan
cekam
 Kikir
permukaan B
 Periksa keratan
2  Periksa  Penyiku
kesikuan  Penggores
antara bidang  Penitik
kerja A dan B.  Penggaris
 Gores benda besi
kerja  Palu besi
 Tandai dengan  Pisau keratin
penitik  Meja kerja
 Periksa keratan
 Blok siku

15
3  Cekam pada  Kikir plat
ragum (lihat  Jangka
Gambar) sorong
 Kikir benda  Sikat kikir
kerja (bidang  Penyiku
C) sampai  Pisau keratan
pada garis
 Periksa
ukuran dan
kesikuaanya
terhadap
bidang B dan
kerataannya
4  Cekam pada  Kikir 10”00
ragum plat
( seperti  Kikir 8”00
Gambar) plat
 Kikir  Penyiku
permukaan D  Sikat kikir
 Periksa  Pisau keratan
kesikuan
terhadap
bidang A dan
B keratannya

16
4  Balik benda  Kikir 10”00
kerja plat
 Kikir  Kikir 8”00
permukaan plat
(bidang E)  Penyiku
 Periksa  Jangka
kesikuuan dan sorong
ukurannya  Sikat kikir
serta keratan  Pisau
keratan
5  Kikir radius  Kikir bulat
dalam (lihat  Jangka
gambar) pegas
 Kikir radius  Kikir plat
luar (lihat  Alat ukur
gambar) besi
 Radius luar

4.4 Latihan kerja bangku (U Profil)


NO Description Sketch Tools
1 Buat cairan kupri  CuSo4
sulfat (CuSo4)  Penggaris
bersihkan benda besi
kerja dari oli  Penggores
oleskan CuSo4 di  Jangka
permukaan yang pegas
akan ditandai  Penitik
 Palu besi

17
 Gunakan  Kikir plat
penggaris  Pisau
besi dan keratan
kongkol  Sikat kikir
penggaris
untuk
penandaan
 Untuk radius
gunakan
penitik dan
jangka pegas
 Lakukan  Pengaris
penandaan  Penggores
untuk latihan  Penitik
pengeboran  Palu besi
 Gunakan  Jangka
penitik pegas
Untuk awal
pengeboran
 Gunakan
jangka
pegas untuk
penandaan
lingkaran
 Persiapkan  Bor 4,2(4)
mesin bor For M 5
 Cekam  Bor 2,7 (2,5)
diragum for M 3
 yangan  Bor 5
 Lakukan  Bor 8
pengeboran  Bor 16
dengan
diameter yang

18
di inginkan

19

Anda mungkin juga menyukai