Halaman
Daftar Isi....................................................................................................... 1
Kata Pengantar............................................................................................ 2
BAB I TUJUAN PRAKTIKUM......................................................... 3
BAB II PENDAHULUAN..................................................................... 4
BAB III FAKTOR KESELAMATAN KERJA................................... 5
BAB IV KAJIAN TEORI....................................................................... 7
BAB V DAFTAR ALAT DAN BAHAN .............................................18
4.1. Instalasi listrik............................................................................. 18
BAB VI LANGKAH KERJA................................................................ 21
5.1. Instalasi Listrik........................................................................... 21
5.1.1. Job 1.................................................................................. 21
5.1.2. Job 2.................................................................................. 22
5.1.3. Job 3.................................................................................. 23
5.1.4. Job 4.................................................................................. 25
BAB VII ANALISA KERJA................................................................... 28
6.1. Jobsheet 1................................................................................... 28
6.2. Jobsheet 2................................................................................... 28
6.3. Jobsheet 3................................................................................... 29
6.4. Jobsheet 4................................................................................... 30
BAB VIII PENUTUP................................................................................ 32
7.1 Kesimpulan................................................................................. 32
7.2 Saran........................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 33
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kasih dan rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan Bengkel
Listrik semester 1 mekanik ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Adapun
penulisan ilmiah ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat dalam mencapai nilai
Ujian Akhir Semester.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan ini kepada :
3. Rekan-rekan yang telah ikut menyumbangkan ide, gagasan dan motivasi kepada
penulis selama penulisan yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan ini, baik dalam segi materi, teknis maupun penyajian bahannya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM
BAB II
PENDAHULUAN
Kegiatan bengkel instalasi listrik dasar merupakan suatu materi yang sangat
penting untuk para mahasiswa di semester satu ini. Di dalam bengkel instalasi istrik
dasar, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk instalasi listrik dasar, kemudian
mahasiswa juga dapat memperagakan, menggunakan, serta mengaplikasikan
peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk
menghasilkan benda kerja yang diinginkan.
Di dalam kegiatan bengkel instalasi listrik dasar pada semester satu ini,
mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan di dalam bengkel. Peraturan
melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi alat/benda kerja yang
biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja untuk
mendapatkan keahlian, pada bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata
itik,penyambungan kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan
warnanya, hal tersebut dilakukan dengan baik,benar dan rapi serta sesuai dengan job
sheet dan pengarahan yang telah diberikan oleh instruktur. Hal ini bermanfaat untuk
menambah wawasan para mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang akan
digunakan dalam bengkel tersebut sesuai dengan fungsinya.
Setelah mendapatkan pelatihan di dalam bengkel instalasi listrik dasar ini
diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan. Serta
mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan cepat dan dapat membiasakan diri dalam
suasana lingkungan dunia kerja diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan
keterampilan dan keahlian yang mereka miliki.
BAB III
FAKTOR KESELAMATAN KERJA
3.1. UMUM
Urutan penanggung jawab
Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai berikut
:
Kesadaran dan keselamatan
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan
dijalan. Segala perlengkapan instalasi, perlengkapan dan alat-alat potong yang berada
dibengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur dan lain
sebagainya. Sebagai pedoman keselamatan kerja kita harus berfikir, bahwa penyebab
kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan :
ü Ujung sisi yang tajam,memotong
ü Panas, api yang membakar
ü Asam yang merusak
ü Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian
ü Aliran listrik, membakar dan merusak
ü Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengaja, jatuh dan terluka
Mesin dan alat-alat kerja
Pertimbangan :
Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus mempertimbangkan
dan mengingat kelamatan kerja,sehingga program kerja akan berjalan dengan lancar.
ü Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui
ü Lingkungan dan suasana tempat kerja
ü Pengaman
ü Kebersihan mesin dan alat
Kebersihan
ü Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja
ü Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin
ü Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dipakai
Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alat, tersusun dan rapi
pada tempat kerja. Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka efisiensi akan
terlaksana.
BAB III
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan
kegunaanya dari alat kerja. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja, perlu
kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual maka dari
itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita
harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.
B. Kabel
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel
listrik terdiri dari isolator dan konduktor.
Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan
thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan
tembaga ataupun aluminium.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan
hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam
satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor
yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur
dalam spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima
dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt.
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan
daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.
Untuk bangunan standard atau tidak besar, seperti rumah di pakailah kabel
listrik tegangan rendah. kabel listrik tegangan rendah ini ada beberapa jenis, sehingga
konsumen sering kebingungan dalam memilih kabel apa yang di perlukan untuk di
pakai. kabel listrik tegangan rendah itu seperti :
1. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel
tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yan relatif murah.
Lapisan isolasinya hanya satu lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (kabel NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel baiknya dipasang di dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran
gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak langsung tersentuh oleh
manusia.
2. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya
lebih baik dari kabel NYA. Terdapat bahan lapisan isolasi PVC. Warnanya putih atau
abu-abu. Berinti 2, 3, dan 4.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna putih atau abu-
abu) ada yang berinti dua, tiga atau empat. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari pada kabel NYA namun harganya
lebih mahal dari pada kabel NYA. Kabel ini bisa di pergunakan di lingkungan yang
kering ataupun basah namun tidak boleh di tanam.
3. Kabel NYAF
4. Kabel NYY
Harga lebih mahal dari NYM dan memiliki isolasi yang terbuat dari bahan
yang tidak disukai tikus. Kabel NYY memiliki isolasi PVC yang biasanya berwarna
hitam, ada yang berinti dua, tiga atau empat. Kabel NYY dipergunakan untuk
instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari
kabel NYM dan harganya pun lebih mahal daripada kabel NYM. Kebal NYY
memiliki isolasi yang bahannya tidak disukai tikus.
5. Kabel NYFGbY
6. Kabel ACSR
7. Kabel AAAC
Kabel AAAC ( All Aluminium Alloy Conductor ). Kabel ini terbuat dari
aluminium-magnesium-silicon campur logam, keterhantaran elektris tinggi yang
berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik. kabel ini biasanya
dibuat daro paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu sifat anti karat dan
kekuatan yang lebih baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.
9. NYMHY 4 x 2.5 mm
C. Terminal Listrik
1. Terminal Listrik 12p
2. Terminal Listrik 10 p
3. Terminal Listrik 6 p
D. Solder
Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan
beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang
relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda
kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga
metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses
penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan
kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses
menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk
menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
E. Timah Solder
F. Sedotan Timah
BAB IV
DAFTAR ALAT DAN BAHAN
BAB V
LANGKAH KERJA
5.1.2. JOB 2
Gambar jobsheet2
Langkah kerja jobsheet 2 :
1. Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2. Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya
(sikap harus sopan).
3. Lalu luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Lakukan
hal yang sama seperti pada job satu.
4. Kupas lah ujung kabel sesuai yang dibutuhkan disesuaikan ukuran pada petunjuk
kerja.
5. Buat mata itik sesuai dengan cara yang telah diberrikan oleh instruktur, ingat harus
searah jarum jam.
6. Ukur panjang kabel,sesuaikan dengan jobsheet lalu lakukanlah penekukan seperti
yang terdapat pada jobsheet. Dalam melakukan gunakan tang untuk membuat tekukan
agar hasil tekukan rapi usahakan bekas jepitan tang tidak merusak isolasi kabel dan
kabel itu sendiri.
7. Potong kabel tersebut sesuai ukuran yang tertera.
8. Kupas bagian kabel yang satunya sesuaikan ukuran pada jobsheet.
9. Lalu masukan kabel yang sudah ada mata itiknya ke dalam pertinax yang
disediakan.
10. Lalu di cek kembali dan biarkan instruktur menilai.
5.1.3. JOB 3
Gambar jobshet 3
Berikut gambar pengaawatannya
Langkah kerja jobsheet 3:
1. Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2. Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya
(sikap harus sopan).
3. Lalu pasang Wiring channel dan G profile sesuai dengan gambar pada jobsheet
yang ada. Pemasangn diharapkan kencang, Pengencangan dilakukan
menggunakan Woodscrew Countersink maupun Roundhead. Dalam
menggunakan Woodscrew Coutersink maupun Roundhead dibedakan berdasarkan
bahan dan petunjuk peralatan maupun petunjuk kerja. Agar tidak terjadi kesalahn
pemasangan.
4. Setelah pemasangan tersebut pasang line up terminal sesuai dengan jumlah yang
sudah tertera pada jobsheet di G profile yang sudah terpasang. Pasang juga End
pieces foor above pada bagian atas dan bawah line up terminal.
5. Siapkan kabel yang akan digunakan dalam job tersebut kupas bagian ujungnya lalu
ukur jaraknya untuk penyambungan ke terminal lalu potong sesuai jarak tersebut.
6. Pasang kabel sesuai dengan instruksi yang sudah tergambar di dalam jobsheet. Hati
– hati dalm memasang kabel ini jangan sampai mahasiswa salah dalam memasukan
kabel yangs atu ke kabel yang lain. Disinilah ketelitian mahasiswa dituntut.
7. Setelah semua kabel terpasang pada terminal kencangkanlah sambungan tersebut
agar tidak mudah copot. (Diharapkan bagian kabel yang terkupas tidak terlihat) agar
tidak terjadi hubung singkat sewaktu – waktu yang dapat membahayakan pengguna
jika dialiri arus listrik.
8. Setelah semua kabel terpasang cek kembali apakah sambungan antara kabel ke
terminal sudah cukup kuat.
9. Setelah yakin benar biarkan Instruktur menilai hasil pekerjaan anda.
5.1.4. JOB 4
Gambar jobsheet 4
BAB VI
ANALISA KERJA
1.1. Jobsheet 1
Membuat Mata Itik
Dalam membuat mata itik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. kupas isolasi kabel (kabel NYA 4 mm² sebanyak 4 buah, kabel NYA 6 mm² sebanyak
2 buah, kabel NYA 2,5 mm² sebanyak 6 buah dan kabel NYA 1,5 mm² sebanyak 6
buah) yang panjang kupasannya sesuai dengan yang kita perlukan, yaitu inti tembaga
yang terkupas sesuai dengan diameter lingkaran pada mata itik yang ingin kita buat.
2. tekuk kabel sebesar 90º, lalu buat lingkaran, yang perlu diperhatikan adalah arah
lingkar mata kabel harus sesuai dengan arah putar baut penyekrup (sesuai dengan
arah jarum jam), tekukan kabel tidak boleh luka.
1.2. Jobsheet 2
Membentuk Kabel
Setelah membuat mata itik, maka kita harus membentuk kabel sesuai dengan bentuk
yang diinginkan pada gambar.
1. buatlah mata itik dengan cara seperti diatas.
2. bentuk kabel sesuai dengan gambar yang telah diberikan diatas, dan yang harus
diperhatikan adalah diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar mata
sekrup, tekukan vertical tiap kabel harus sama agar terlihat rapi.
1.3. Jobsheet 3
Dalam penginstalasian listrik disini, menggunakan kabel NYA 1,5 mm² yang berinti
tunggal,berisolasi PVC dan berinti tembaga.
1.4. Jobsheet 4
- Pertinax adalah tempat menempatkan sambungan kabel yang telah dibuat.
- Strip Connector adalah tempat penyambungan kabel-kabel instalasi
- Kabel NYM 5 x 1,5 mm² : mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga,
berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. Karena kabel
ini mempunyai inti sebanyak 5 buah, maka praktikan harus menentukan penghantar
Line1,Line2,Line3,Netral dan PE terlebih dahulu sebelum penginstalasian.
- Kabel NYMHY 5 x 1,5 mm² : kabel fleksibel berisolasi dan berselubung PVC.
Dalam penginstalasian kabel ini juga harus ditentukan terlebih dahulu penghantar
L1,L2,L3,netral dan PE.
Penginstalasian Kabel
Dalam penginstalasian kabel pada Job Sheet ke-5 ini, pada dasarnya sama dengan
penginstalasian yang dilakukan pada Job ke-3,namun karena jenis kabel yang
digunakan berbeda,sehingga penginstalasian pada Job kelima ini lebih rumit dan sulit.
Namun pada dasarnya,hanya diperlukan ketelitian dalam membaca gambar instalasi
yang telah diberikan.
Pekerjaan Menyolder
Dalam Job kelima ini,ada pekerjaan tambahan yaitu menyolder. Bagian yang
disolder terdapat pada gambar dibawah.
Bagian A adalah penghantar L1, bagian B adalah penghantar L2, bagian C adalah
penghantar L3, bagian D adalah penghantar netral, Bagian I adalah penghantar bebas,
bagian K adalah penghantar PE1, bagian L adalah penghantar PE2, bagian M adalah
penghantar bebas, bagian E adalah penghantar L1, bagian F adalah penghantar L2,
bagian G adalah penghantar L3 dan bagian H adalah penghantar Netral. Penyusunan
warna kabel tidak boleh terbalik antara bagian yang disolder dengan bagian yang
akan masuk ke terminal.
Langkah Menyolder :
- bersihkan tempat solder
- kupas isolasi kabel yang ingin disolder
- solder inti kabel dengan menggunakan timah
BAB VII
PENUTUP
1.1. KESIMPULAN
Setelah selesai melakukan praktek bengkel Instalasi Listrik dan bengkel Mekanik
serta membuat suatu laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat
praktek, dapat kita ambil kesimpulan bahwa :
1. Dalam praktek ini kita harus mampu membaca gambar pada jobsheet agar tidak
terjadi kesalahn mendasar.
2. Untuk mendapat sebuah keahlian, tidak akan bisa kita dapatkan hanya dalam 1 atau
2 kali mencoba tapi kita coba berulang-ulang terus menerus hingga kita terbiasa.
Seperti kata pribahasa alah bisa karena biasa. Jika kita melakukan sesuatu yang
sudah biasa kita lakukan maka pekerjaan tersebut bisa kita bilang mudah karena kita
terbiasa.
3. Didalam praktek bengkel instalasi listrik ini kita mendapatkan bagaimana cara
membuat mata itik yang baik,memasang kabel ke terminal dengan benar dan kuat.
Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan dapat membentuk
keahlian didalam penggunaan alat kerja.
1.2. SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan, agar praktek kerja pada bengkel
Instalasi Listrik akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang
maksimal ialah :
1. Saat instruktur menerangkan jobsheet kita harus mendengarkan dan
memperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam praktek.
2. Perlunya menjaga sikap selama praktek untuk tidak bercanda dan tidak melakukan
hal yang tidak berguna lainnya, dan harus fokus pada job yang telah diberikan.
3. Gunakanlah alat kerja sesuai dengan fungsinya .dan telitilah dalam pengerjaan
praktikum agar tidak salah dan membuang-buang bahan yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
· www.google.com