Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK (Electrical Engineering)

Selasa, 01 September 2015


Laporan Praktek Instalasi Listrik
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi....................................................................................................... 1
Kata Pengantar............................................................................................ 2
BAB I TUJUAN PRAKTIKUM......................................................... 3
BAB II PENDAHULUAN..................................................................... 4
BAB III FAKTOR KESELAMATAN KERJA................................... 5
BAB IV KAJIAN TEORI....................................................................... 7
BAB V DAFTAR ALAT DAN BAHAN .............................................18
4.1. Instalasi listrik............................................................................. 18
BAB VI LANGKAH KERJA................................................................ 21
5.1. Instalasi Listrik........................................................................... 21
5.1.1. Job 1.................................................................................. 21
5.1.2. Job 2.................................................................................. 22
5.1.3. Job 3.................................................................................. 23
5.1.4. Job 4.................................................................................. 25
BAB VII ANALISA KERJA................................................................... 28
6.1. Jobsheet 1................................................................................... 28
6.2. Jobsheet 2................................................................................... 28
6.3. Jobsheet 3................................................................................... 29
6.4. Jobsheet 4................................................................................... 30
BAB VIII PENUTUP................................................................................ 32
7.1 Kesimpulan................................................................................. 32
7.2 Saran........................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 33

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa,
yang telah memberikan kasih dan rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan Bengkel
Listrik semester 1 mekanik ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Adapun
penulisan ilmiah ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat dalam mencapai nilai
Ujian Akhir Semester.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan ini kepada :

1. Bapak Silo Wardono, M.ST

2. Bapak Entis Sutisna

3. Rekan-rekan yang telah ikut menyumbangkan ide, gagasan dan motivasi kepada
penulis selama penulisan yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penulisan ini, baik dalam segi materi, teknis maupun penyajian bahannya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Depok, Desember 2013

Penulis

BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM

Di dalam pelajaran Bengkel Instalasi Listrik Dasar, kegiatan yang diakukan


merupakan kegiatan praktik langsung di dalam bengkel. Adapun jenis kegiatan
praktiknya bermacam - macam, kegiatan praktik ini pun mempunyai tujuan, adalah :
1. Memperkenalkan berbagai alat instalasi, berbagai kabel instalasi yang biasa
digunakan dan fungsi alat tersebut.
2. Memperkenalkan mahasiswa kepada peralatan - peralatan bengkel yang biasa
digunakan. Peralatan yang biasa digunakan di bengkel, merupakan peralatan -
peralatan kerja yang biasa kita gunakan sehari - harinya, misalnya :
obeng, kabel, timah, terminal, solder, dll.
3. Membiasakan mahasiswa di dalam suasana lapangan pekerjaan, yang tidak jauh
berbeda dengan suasana bengkel.
4. Melatih keterampilan mahasiswa di dalam menggunakan benda - benda kerja
tersebut.

Dan setelah melakukan praktik di dalam Bengkel Mekanik, Mahasiswa diharapkan :


1. Mahasiswa mampu menggunakan alat - alat kerja dengan baik dan benar sesuai
dengan fungsinya.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan praktik yang telah didapat di dalam bengkel
instalasi dasar dan bengkel mekanik ke dalam kegiatan sehari - hari, baik itu
penggunaan kabel, mengikir, menggergaji, mengebor, dll.
3. Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian / keterampilan, kedisiplinan, serta
tanggung jawab di dalam bekerja.

BAB II
PENDAHULUAN

Kegiatan bengkel instalasi listrik dasar merupakan suatu materi yang sangat
penting untuk para mahasiswa di semester satu ini. Di dalam bengkel instalasi istrik
dasar, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk instalasi listrik dasar, kemudian
mahasiswa juga dapat memperagakan, menggunakan, serta mengaplikasikan
peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk
menghasilkan benda kerja yang diinginkan.
Di dalam kegiatan bengkel instalasi listrik dasar pada semester satu ini,
mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan di dalam bengkel. Peraturan
melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi alat/benda kerja yang
biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja untuk
mendapatkan keahlian, pada bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata
itik,penyambungan kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan
warnanya, hal tersebut dilakukan dengan baik,benar dan rapi serta sesuai dengan job
sheet dan pengarahan yang telah diberikan oleh instruktur. Hal ini bermanfaat untuk
menambah wawasan para mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang akan
digunakan dalam bengkel tersebut sesuai dengan fungsinya.
Setelah mendapatkan pelatihan di dalam bengkel instalasi listrik dasar ini
diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan. Serta
mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan cepat dan dapat membiasakan diri dalam
suasana lingkungan dunia kerja diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan
keterampilan dan keahlian yang mereka miliki.

BAB III
FAKTOR KESELAMATAN KERJA

3.1. UMUM
Urutan penanggung jawab
Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai berikut
:
Kesadaran dan keselamatan
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan
dijalan. Segala perlengkapan instalasi, perlengkapan dan alat-alat potong yang berada
dibengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur dan lain
sebagainya. Sebagai pedoman keselamatan kerja kita harus berfikir, bahwa penyebab
kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan :
ü Ujung sisi yang tajam,memotong
ü Panas, api yang membakar
ü Asam yang merusak
ü Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian
ü Aliran listrik, membakar dan merusak
ü Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengaja, jatuh dan terluka
Mesin dan alat-alat kerja
Pertimbangan :
Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus mempertimbangkan
dan mengingat kelamatan kerja,sehingga program kerja akan berjalan dengan lancar.
ü Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui
ü Lingkungan dan suasana tempat kerja
ü Pengaman
ü Kebersihan mesin dan alat

Perlengkapan diri sediri


ü Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing
ü Jangan menyimpan benda tajam
ü Rambut yang panjang harus diberi pelindung
ü Lepas semua perhiasan dari tangan
ü Gunakan kaca mata khusus
ü Gunakan sepatu yang sesuai
ü Gunakan sarung tangan bila perlu
ü Jangan menggunakan dasi

Kebersihan
ü Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja
ü Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin
ü Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dipakai
Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alat, tersusun dan rapi
pada tempat kerja. Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka efisiensi akan
terlaksana.

I. KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alat


yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah dan
tidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat potong atau benda
kerja yang tajam.
Pencegahannya :
ü Bekerjalah dengan hati-hati
ü Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya
ü Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik
ü Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar
ü Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja
ü Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita
ü Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnya
ü Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong
ü Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya
ü Alasi alat-alat presisi dengan lap halus
ü Ambillah alat-alat dengan hati-hati
ü Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat-alat kerja bangku :

II. KESELAMATAN PADA LINGKUNGAN


Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui
lingkungan pada mesin / empat kita kerja. Sebab lingkungan juga mempengaruhi
terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi keselamatan pada ligkungan.
Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali dalam kita bekerja. Kita harus memiliki
rasa timbal-balik terhadap lingkungan.

BAB III
KAJIAN TEORI

Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan
kegunaanya dari alat kerja. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja, perlu
kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual maka dari
itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita
harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.

A. Simbol-simbol dalam Instalasi Listrik

B. Kabel
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel
listrik terdiri dari isolator dan konduktor.

Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan
thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan
tembaga ataupun aluminium.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan
hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam
satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor
yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur
dalam spesifikasi SPLN.

Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima
dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt.
Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan
daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.

Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain


Kabel listrik Tegangan Rendah, Kabel listrik Tegangan Menengah, dan Kabel listrik
Tegangan Tinggi

Untuk bangunan standard atau tidak besar, seperti rumah di pakailah kabel
listrik tegangan rendah. kabel listrik tegangan rendah ini ada beberapa jenis, sehingga
konsumen sering kebingungan dalam memilih kabel apa yang di perlukan untuk di
pakai. kabel listrik tegangan rendah itu seperti :

1. Kabel NYA

Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar/kabel udara. kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel
tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yan relatif murah.
Lapisan isolasinya hanya satu lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (kabel NYA
adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel baiknya dipasang di dalam
pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran
gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak langsung tersentuh oleh
manusia.

2. Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya
lebih baik dari kabel NYA. Terdapat bahan lapisan isolasi PVC. Warnanya putih atau
abu-abu. Berinti 2, 3, dan 4.

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna putih atau abu-
abu) ada yang berinti dua, tiga atau empat. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua
lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari pada kabel NYA namun harganya
lebih mahal dari pada kabel NYA. Kabel ini bisa di pergunakan di lingkungan yang
kering ataupun basah namun tidak boleh di tanam.

3. Kabel NYAF

Kabel NYAF merupakan jenis kabel feksibel dengan penghantar tembaga


serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan
fleksibelitas tinggi.

4. Kabel NYY
Harga lebih mahal dari NYM dan memiliki isolasi yang terbuat dari bahan
yang tidak disukai tikus. Kabel NYY memiliki isolasi PVC yang biasanya berwarna
hitam, ada yang berinti dua, tiga atau empat. Kabel NYY dipergunakan untuk
instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari
kabel NYM dan harganya pun lebih mahal daripada kabel NYM. Kebal NYY
memiliki isolasi yang bahannya tidak disukai tikus.

5. Kabel NYFGbY

Kabel NYFGbY digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di


dalam saluran - saluran dan pada tempat - tempat terbuka dimana ganguan mekanis
sangat dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan
dioperasikan.

6. Kabel ACSR

Kabel ACSR ( Aluminium Conduct Steel Reinforced ). Kabel ACSR


merupakan kawat penghantar yang terdiri dari almunium berinti kawat baja. Kabel ini
digunakan untuk saluran - saluran transmisi tegangan tinggi, diamana antara jarak
menara atau tiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang
lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat kabel ACSR.

7. Kabel AAAC

Kabel AAAC ( All Aluminium Alloy Conductor ). Kabel ini terbuat dari
aluminium-magnesium-silicon campur logam, keterhantaran elektris tinggi yang
berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik. kabel ini biasanya
dibuat daro paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu sifat anti karat dan
kekuatan yang lebih baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.

9. NYMHY 4 x 2.5 mm

10. NYMHY 12 x 1.5 mm

C. Terminal Listrik
1. Terminal Listrik 12p

2. Terminal Listrik 10 p

3. Terminal Listrik 6 p
D. Solder
Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan
beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang
relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda
kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga
metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses
penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan
kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses
menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk
menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).

E. Timah Solder

F. Sedotan Timah
BAB IV
DAFTAR ALAT DAN BAHAN

4.1. INSTALASI LISTRIK

No. Nama Alat dan Bahan Spesifikasi


1. Pertinax 300 x 100 x 5
2. Pertinax 130 x 25 x 5
3. Pertinax 130 x 25 x 1,5 (2)
4. Pertinax 180 x 150 x 5
5. Acrylit glass 180 x 100 x 5
6. Wiring chanel 40 x 40
7. Din – g - profil
8. Kabel NYA 1,5 mm2
9. Kabel NYA 2,5 mm2
10. Kabel NYA 6 mm2
11. Kabel NYAF 1,5 mm2
12. Kabel NYM 3 x 1,5 mm2
13. Kabel NYM 5 x 1,5 mm2
14. Kabel NYMHY or NYYHY 3 x 1,5 mm2
15. Kabel NYMHY 5 x 1,5 mm2
16. Kabel NYMHY or NYYHY 12 x 1,5 mm2
17. Line up terminal 2,5 mm2
18. End plate PVC for above
19. End piece for above
20. Set of identification labels for above
21. Terminal bloc with cover 12 x 2,5 mm2
22. Terminal bloc with cover 6 x 2,5 mm2
23. Strip connector 2,5 mm2
24. Strip connector 4 mm2
25. Connecting tube brass For 1,5 NYAF
26. Connecting eyelet brass For M5
27. Connecting pin compression For 1,5 NYAF
28. Connecting choe compression For 1,5 NYAF
29. Cable clips with nail 11 mm
30. Cable clips with nail 8 mm
31. Pipa steel 5/9”
32. Send union steel 5/8”
33. PVC conduit 5/9”
34. Plastic conduit PC 11
35. Plastic conduit PC 9
36. Saddle double for union pipa 5/8”
37. End tule for union pipa 5/8”
38. Saddle singer for plastic pipa PG 11
39. Saddle singer for plastic pipa PG 9
40. Junction box plastic 65 x 65 o.p
41. Junction box iron 65 3 - entry
42. Lightbulb holder wall mounted
43. Lightbulb holder ceiling
44. lightbulb 220V 40W E27
45. Switch 1-way type o.p 60 x 60
46. Switch 2-way type o.p 60 togle
47. Nomentary contact type o.p 60 x 60 push
48. Socket outlet o.p 60 x 60 1 PNE 16A
49. Impuls switch (relay)
50. Enclosure + bracket for above
51. Fuse base 1 pole size II
52. Adapter screw 10A
53. Cardridge fuse 10A
54. Fuse cap
55. Plug 16A
56. Tube for distance pieces 8 mm
57. Soldering wire
58. Receptacles with soldering flag 4 mm
59. Strip of alu-sheet 8x1
60. Metal screw countersink M 4 x 20
61. Metal screw countersink M 5 x 20
62. Metal screw countersink M 6 x 20
63. Metal screw roundhead M 3 x 10
64. Metal screw roundhead M 4 x 10 (15)
65. Metal screw roundhead M 4 x 40
66. Washer for M3
67. Washer for M4
68. Washer for M5
69. Washer for M6
70. Spring washer for M3
71. Spring washer for M4
72. Spring washer for M5
73. Spring washer for M6
74. Nut M3
75. Nut M4
76. Nut M5
77. Nut M6
78. Wood screw countersink 3,5 x 10 (15)
79. Wood screw countersink 3,5 x 20
80. Wood screw countersink 4 x 45
81. Wood screw roundhead 3,5 x 10
82. Wood screw roundhead 3,5 x 20
83. Wood screw roundhead 3,5 x 30
84. Wire binding string

BAB V
LANGKAH KERJA

5.1. INSTALASI LISTRIK


5.1.1. JOB 1
Gambar jobsheet 1
Langkah kerja job1:

a. Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.


b. Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya
(sikap harus sopan).
c. Lalu luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Teknis
untuk melakuakn hal ini adalah jepit kabel dengan ragum lalu gulungkan sedidkit
kabet pada palu lalu luruskan berkali – kali dengan paku sampai diyakini kabel telah
benar – benar lurus.
d. Kupaslah ujung kabel sesuai yang dibutuhkan jelas disesuaikan ukuran yang
diberikan oleh instruktur.
e. Buat mata itik sesuai dengan cara yang telah diberikan oleh instruktur,ingat harus
searah jarum jam. Pergunakan tang untuk memudahkan membentuk mata itik. Yaitu
bengkokan kabel sebesar 900 lalu pada ujung kabel buat lingkaran seperti mata itik
jika dirasa kebel terlalu panjang pergunakan tang potong untuk memotongnya.

f. Ukur panjang kabel,sesuaikan dengan jobsheet.


g. Kupas lagi ujung kabel yang satunya caranya sama seperti pada sisi ujung kabel
pertama.
h. Lalu masukan kabel yang sudah tebentuk mata itiknya ke dalam pertinax yang
disediakan. Hati – hati dalam memasukan kabel ke pertinax dengan mengaluarkan nut
dan cincin yang ada. Kabel diletakkan diantara cicin.
i. Lalu di cek kembali dan biarkan instruktur menilai.

5.1.2. JOB 2
Gambar jobsheet2
Langkah kerja jobsheet 2 :
1. Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2. Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya
(sikap harus sopan).
3. Lalu luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Lakukan
hal yang sama seperti pada job satu.
4. Kupas lah ujung kabel sesuai yang dibutuhkan disesuaikan ukuran pada petunjuk
kerja.
5. Buat mata itik sesuai dengan cara yang telah diberrikan oleh instruktur, ingat harus
searah jarum jam.
6. Ukur panjang kabel,sesuaikan dengan jobsheet lalu lakukanlah penekukan seperti
yang terdapat pada jobsheet. Dalam melakukan gunakan tang untuk membuat tekukan
agar hasil tekukan rapi usahakan bekas jepitan tang tidak merusak isolasi kabel dan
kabel itu sendiri.
7. Potong kabel tersebut sesuai ukuran yang tertera.
8. Kupas bagian kabel yang satunya sesuaikan ukuran pada jobsheet.
9. Lalu masukan kabel yang sudah ada mata itiknya ke dalam pertinax yang
disediakan.
10. Lalu di cek kembali dan biarkan instruktur menilai.

5.1.3. JOB 3
Gambar jobshet 3
Berikut gambar pengaawatannya
Langkah kerja jobsheet 3:
1. Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2. Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya
(sikap harus sopan).
3. Lalu pasang Wiring channel dan G profile sesuai dengan gambar pada jobsheet
yang ada. Pemasangn diharapkan kencang, Pengencangan dilakukan
menggunakan Woodscrew Countersink maupun Roundhead. Dalam
menggunakan Woodscrew Coutersink maupun Roundhead dibedakan berdasarkan
bahan dan petunjuk peralatan maupun petunjuk kerja. Agar tidak terjadi kesalahn
pemasangan.
4. Setelah pemasangan tersebut pasang line up terminal sesuai dengan jumlah yang
sudah tertera pada jobsheet di G profile yang sudah terpasang. Pasang juga End
pieces foor above pada bagian atas dan bawah line up terminal.
5. Siapkan kabel yang akan digunakan dalam job tersebut kupas bagian ujungnya lalu
ukur jaraknya untuk penyambungan ke terminal lalu potong sesuai jarak tersebut.
6. Pasang kabel sesuai dengan instruksi yang sudah tergambar di dalam jobsheet. Hati
– hati dalm memasang kabel ini jangan sampai mahasiswa salah dalam memasukan
kabel yangs atu ke kabel yang lain. Disinilah ketelitian mahasiswa dituntut.
7. Setelah semua kabel terpasang pada terminal kencangkanlah sambungan tersebut
agar tidak mudah copot. (Diharapkan bagian kabel yang terkupas tidak terlihat) agar
tidak terjadi hubung singkat sewaktu – waktu yang dapat membahayakan pengguna
jika dialiri arus listrik.
8. Setelah semua kabel terpasang cek kembali apakah sambungan antara kabel ke
terminal sudah cukup kuat.
9. Setelah yakin benar biarkan Instruktur menilai hasil pekerjaan anda.
5.1.4. JOB 4
Gambar jobsheet 4

Berikut gambar pengawatannya


Langkah kerja jobsheet 4 :
1. Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2. Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya
(sikap harus sopan).
3. Lalu pasang Wiring channel, G profile ,Terminal Block, dan juga Strip
connector sesuai dengan gambar pada jobsheet yang ada.Pemasangn diharapkan
kencang,Pengencangan dilakukan menggunakan Woodscrew
Countersink maupun Roundhead.
4. Setelah semua terpasang,pasangkan Line up terminal pada G profile yang sudah
terpasang lebih dahullu sesuaikan jumlah dengan yang tertera pada jobsheet anda.
5. Siapkan Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2 lalu kupas ujung kabel tersebut dan buatlah
ujung tersebut menjadi mata itik,pasang dan kencangkan dengan nut. Perkirakan jarak
ke terminal berikutnya lalu potong kabel tersebuut dan kupas ujungnya lalu
sambungkan ke terminal yang sudah terpasang lebih dulu. (dalam penyambungan
kabel ke terminal usahakan kabel yang terkupas tidak terlihat).
6. Siapkan kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green yellow kupas masing-
masing ujung kabel.perkirakan jarak antar sambungan terminal ke terminal.Pasang
sesuai dengan Jobsheet yang ada.
7. Jangan lupa setiap pembengkokkan kabel dipasangi klem agar terlihat rapih dan
tidak berantakan.Kencangkanlah sambungan kabel tersebut dengan obeng yang sesuai
agar kuat dan tidak mudah copot.( Usahakan pada sambungan kabel ke terminal,kabel
yang terkupas tidak terlihat ).
8. Berikutnya persiapkan acrylic glass yang akan dipakai dalam penyolderan.
9. Akan tetapi sebaiknya dibersihkan dahulu dari sisa timah yang masih ada di tempat
anda menyolder kabel nanti.
10. Lalu siapkan kabel NYM HY 12 x 1,5 mm2 kupas ujungnya,dan sambungkan kabel
yang sudah terkupas tersebut dengan penyolderan. Penyambungan sesuaikan dengan
Jobsheet.
11. Berikutnya kupas ujung satunya untuk disambungkan pada terminal yang
lain.Pasang ujung kabel tersebut pada terminal yang sudah tertera pada jobsheet dan
sudah anda pasang sebelumnya. Sambungkan ke terminal dengan kuat agar tidak
muadah copot.
12. Setelah semua kabel terpasang cek kembali apakah ada kesalahan atau tidak.
13. Setelah anda yakin biarkan Instruktur anda mengecek dan menilai hasil kerja anda.

BAB VI
ANALISA KERJA

1.1. Jobsheet 1
Membuat Mata Itik
Dalam membuat mata itik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1. kupas isolasi kabel (kabel NYA 4 mm² sebanyak 4 buah, kabel NYA 6 mm² sebanyak
2 buah, kabel NYA 2,5 mm² sebanyak 6 buah dan kabel NYA 1,5 mm² sebanyak 6
buah) yang panjang kupasannya sesuai dengan yang kita perlukan, yaitu inti tembaga
yang terkupas sesuai dengan diameter lingkaran pada mata itik yang ingin kita buat.
2. tekuk kabel sebesar 90º, lalu buat lingkaran, yang perlu diperhatikan adalah arah
lingkar mata kabel harus sesuai dengan arah putar baut penyekrup (sesuai dengan
arah jarum jam), tekukan kabel tidak boleh luka.

1.2. Jobsheet 2

Membentuk Kabel
Setelah membuat mata itik, maka kita harus membentuk kabel sesuai dengan bentuk
yang diinginkan pada gambar.
1. buatlah mata itik dengan cara seperti diatas.
2. bentuk kabel sesuai dengan gambar yang telah diberikan diatas, dan yang harus
diperhatikan adalah diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar mata
sekrup, tekukan vertical tiap kabel harus sama agar terlihat rapi.

1.3. Jobsheet 3

Pemasangan Wiring Channel


Wiring Chanell adalah alat yang digunakan untuk meletakkan kabel agar terlihat rapi
(tempat meletakkan kabel).
Langkah pemasangannya :
1. Ukur jarak Wiring Channel yang akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar
yang telah diberikan.
2. Pasang Wiring Channel pada papan dengan menggunakan Obeng dan Wood Screw
Round Head 3,5 x 10.
Pemasangan Line Up Terminal
Line Up terminal adalah tempat terminal kabel yang digunakan saat penginstalasian.
Langkah pemasangannya :
1. Ukur jarak Line Up Terminal yang akan dipasang pada papan sesuai dengan
gambar.
2. Pasang Line Up Terminal pada papan, yang jumlahnya sesuai dengan pada gambar.

Pemasangan Din G-Profile


G-Profile adalah tempat meletakkan Line Up Terminal
Langkah Pemasangannya :
1. Ukur jarak G-profile yang akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar.
2. Pasang G-Profile pada papan dengan menggunakan obeng dan Wood Screw
Countersink 3,5 x 20.

Penginstalasian Kabel Pada Line Up Terminal

Dalam membuat penginstalasian listrik, maka praktikan harus melihat gambar


penginstalasian diatas, L1 berarti Line Up Terminal 1, pada Line Up Terminal 1
mempunyai 13 terminal, misalnya kabel dari Line Up Terminal 1 dengan urutan
terminal pertama,maka kabel keluarannya dihubungkan ke Line Up Terminal ke-2
dengan urutan terminal pertama.

Dalam penginstalasian listrik disini, menggunakan kabel NYA 1,5 mm² yang berinti
tunggal,berisolasi PVC dan berinti tembaga.

1.4. Jobsheet 4
- Pertinax adalah tempat menempatkan sambungan kabel yang telah dibuat.
- Strip Connector adalah tempat penyambungan kabel-kabel instalasi
- Kabel NYM 5 x 1,5 mm² : mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga,
berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. Karena kabel
ini mempunyai inti sebanyak 5 buah, maka praktikan harus menentukan penghantar
Line1,Line2,Line3,Netral dan PE terlebih dahulu sebelum penginstalasian.
- Kabel NYMHY 5 x 1,5 mm² : kabel fleksibel berisolasi dan berselubung PVC.
Dalam penginstalasian kabel ini juga harus ditentukan terlebih dahulu penghantar
L1,L2,L3,netral dan PE.
Penginstalasian Kabel
Dalam penginstalasian kabel pada Job Sheet ke-5 ini, pada dasarnya sama dengan
penginstalasian yang dilakukan pada Job ke-3,namun karena jenis kabel yang
digunakan berbeda,sehingga penginstalasian pada Job kelima ini lebih rumit dan sulit.
Namun pada dasarnya,hanya diperlukan ketelitian dalam membaca gambar instalasi
yang telah diberikan.

Pekerjaan Menyolder
Dalam Job kelima ini,ada pekerjaan tambahan yaitu menyolder. Bagian yang
disolder terdapat pada gambar dibawah.
Bagian A adalah penghantar L1, bagian B adalah penghantar L2, bagian C adalah
penghantar L3, bagian D adalah penghantar netral, Bagian I adalah penghantar bebas,
bagian K adalah penghantar PE1, bagian L adalah penghantar PE2, bagian M adalah
penghantar bebas, bagian E adalah penghantar L1, bagian F adalah penghantar L2,
bagian G adalah penghantar L3 dan bagian H adalah penghantar Netral. Penyusunan
warna kabel tidak boleh terbalik antara bagian yang disolder dengan bagian yang
akan masuk ke terminal.

Langkah Menyolder :
- bersihkan tempat solder
- kupas isolasi kabel yang ingin disolder
- solder inti kabel dengan menggunakan timah
BAB VII
PENUTUP

1.1. KESIMPULAN

Setelah selesai melakukan praktek bengkel Instalasi Listrik dan bengkel Mekanik
serta membuat suatu laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat
praktek, dapat kita ambil kesimpulan bahwa :
1. Dalam praktek ini kita harus mampu membaca gambar pada jobsheet agar tidak
terjadi kesalahn mendasar.
2. Untuk mendapat sebuah keahlian, tidak akan bisa kita dapatkan hanya dalam 1 atau
2 kali mencoba tapi kita coba berulang-ulang terus menerus hingga kita terbiasa.
Seperti kata pribahasa alah bisa karena biasa. Jika kita melakukan sesuatu yang
sudah biasa kita lakukan maka pekerjaan tersebut bisa kita bilang mudah karena kita
terbiasa.
3. Didalam praktek bengkel instalasi listrik ini kita mendapatkan bagaimana cara
membuat mata itik yang baik,memasang kabel ke terminal dengan benar dan kuat.
Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan dapat membentuk
keahlian didalam penggunaan alat kerja.
1.2. SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan, agar praktek kerja pada bengkel
Instalasi Listrik akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang
maksimal ialah :
1. Saat instruktur menerangkan jobsheet kita harus mendengarkan dan
memperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam praktek.
2. Perlunya menjaga sikap selama praktek untuk tidak bercanda dan tidak melakukan
hal yang tidak berguna lainnya, dan harus fokus pada job yang telah diberikan.
3. Gunakanlah alat kerja sesuai dengan fungsinya .dan telitilah dalam pengerjaan
praktikum agar tidak salah dan membuang-buang bahan yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

· Jodin Johary, Laporan Bengkel tahun 2012

· www.google.com

Anda mungkin juga menyukai