Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Tujuan Praktek Kerja Bangku di Praktek Teknologi Mekanik

a. Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang
ada pada teknik dasar di praktek teknologi mekanik.
b. Menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme
yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek-praktek
teknologi mekanik yang akan datang.
c. Meningkatkan,memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya
sesuai dengan program studinya.
d. Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat
praktekmaupun tidak praktek.
e. Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa pada saat melaksanakan praktek teknologi
mekanik dimana membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam
melakukan pekerjaan
f. Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat dipelihara.

1
1.2. Teori Dasar
1.2.1 Praktek Teknologi Mekanik

Praktek teknologi mekanik ini adalah merupakan suatu teknik dasar


sebelum mahasiswa sebelum melaksanakan praktek di bengkel sesuai dengan
jurusannya yang nantinya di praktek-praktek ini setap mahasiswa dibina sesuai
dengan tujuan dari praktek teknologi mekanik. Pada teori dasar ini akan kita
bahas mengenai keselamatan umum(accident precautions) serta pengenalan
terhadap peralatan yang akan digunakan.

1.2.2. Keselamatan Umum (Accident Precautions)

Keselamatan dalam kerja adalah modal utama, yang kita jaga yang
merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun mahasiswa
sebagai pekerja. Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja di bengkel mekanik
dituntut untk lebih berhati-hati, waspada dan siap. Setiap mahasiswa tidak
dibenarkan mengantuk atau kurang siap disaat sedang bekerja. Hal ini
dilaksanakan semata-mata untuk menghindari terjadinya kecelakaan, baik itu
kecelakaan kecil maupun kecelakaan besar.

1.2.3. Penanggung Jawab Kerja Alat Kerja Pada Praktek Teknologi


Mekanik

Didalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung jawab


keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi semuanya ikut
aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab di dalam teknologi
mekanik ini adalah sebagai berikut :

2
1. Instruktur
Yaitu dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi
dengan benar,tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan
dikerjakan, pada setiap kerja praktek yang akan dilaksanakan. Selain
itu juga bertugas menyelidiki sebab-sebab kerusakan pada alat atau
mesin dan kecelekaan kerja dan mencatat serta memberi penilaian
pada mahasiswa dan hasil kerjaanya

2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh pada alat-alat yang
dipinjamkan (dibonkan) kepada praktikan dan mencatat segala
kerusakan pada alat-alat yang dibonkan serta melaporkan hal itu
kepada instruktur. Jadi, tugas storeman adalah vital dalam membantu
pelaksanaan kerja

3. Pekerja(Praktikan)
Yaitu mahasiswa yang melaksanakan praktek, dimana setiap
mahasiswa dituntut untuk harus dapat bekerja sesuai dengan
ketentuan yang ada dan menjaga semua peralatan, mesin –mesin dari
segala kemungkinan yang menyebabkan kerusakan.

1.2.4. Mengutamakan Keselamatan Kerja

Sebelum melakukan praktek teknologi mekanik kita harus berdoa kepada


Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan kita. Kita
juga harus terlebuh dahulu selalu menggunakan alat pengaman seperti pelindung
diri dan pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan ini bisa terjadi karena
beberapa sebab seperti :

a. Terkena ujung sisi alat yang tajam


b. Terkena benda yang panas
c. Terkena benda-benda yang berputar seperti bor, mesin bubut dll
d. Terkena aliran listrik
3
e. Terkena jatuhan benda-benda berat
f. Kecelakaan tidak sengaja seperti jatuh dan luka
g. Penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk
h. Tidak memiliki alat pengaman
i. Tidak memakai peralatan bengkel yang sudah ditentukan, misalnya sering
terkena larutan kimia.

Selain kecelakaan yang akan berakibat langsung terhadap diri kita, apalagi
kecelakaan yang mengakibatkan rusaknya peralatan, seperti :

a. Penggunaan alat yang digunakan yang tidak sesuai dengan fungsi alat
tersebut
b. Peralatan yang tidak dibersihkan setelah praktek sehingga alat berkarat
dan tidak baik dipakai bekerja lagi
c. Penggunaan alat pada beban yang lebih dari kemampuannya seperti alat
pemotong (cutter) yang kemampuan maksimumnya dapat memotong plat
yang mempunyai ketebalan tidak lebih dari 2 milimeter, bila alat itu maka
tindakan ini dapat merusak peralatan yang digunakan
d. Meletakkan peralatan pada tempat yang tidak tepat, misalnya meletakkan
peralatan ditepi meja, yang dapat mengakibatkan benda jatuh dan rusak.

Untuk menjaga agar hal-hal diatas tidak terjadi maka kita harus
melaksanakan tata tertib yang telah diberikan oleh instruktur sehingga kita
menjaga keselamatan, misalnya :

a. Pakaian kerja harus sesuai, terkancing dan rapi


b. Tidak menyimpan benda tajam dalam pakaian
c. Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, serta memakai alat pengaman
d. Menggunakan alat pengaman sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan, dan juga memakai alat pengaman
4
e. Menghindari dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan diri kita,
teman sesama kerja serta orang lain disekitar kita
f. Selalu mengadakan konsultasi dengan instruktur bila menghadapi masalah
tentang kegiatan praktek teknologi mekanik

1.2.5. Keselamatan Kerja di Bangku Kerja

Keselamatan kerja meliputi berbagai aspek, antara lain meliputi:


a. Keselamatan pada diri sendiri
b. Keselamatan peralatan kerja dan mesin – mesin yang sering digunakan
c. Keselamatan pada benda kerja
d. Keselamatan orang lain dan lingkungan disekitar tempat kerja

1.2.6. Kebersihan Dalam Bekerja

Kebersihan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan


diutamakan dalam setiap melakukan pekerjaan karena kebersihan juga merupakan
salah satu langkah mengutamakan keselamatan kerja, pada alat kerja yang tidak
bersih akan dapat merusak alat tersebut sendiri dan dapat membahayakan pekerja
atau bagi pemakainya. Ruangan yang dipakai untuk bekerja harus senantiasa
bersih agar tidak mengganggu kelancaran bekerja, misalnya ruangan harus
dibersikan dari debu – debu dan sebelum memasuki ruangan bengkel kita harus
membuka ventilasi udara atau kaca jendela dengan tujuan agar pergantian udara
dalam ruangan dapat berjalan lancar.

Selain itu piket wajib membersihkan ruangan kerja setelah melakukan


praktek di ruangan praktek disamping itu, masing – masing mahasiswa wajib
membersihkan tempat kerja masing – masing.

5
1.3. Pengenalan Peralatan Praktek Teknologi Mekanik

Pada tindakan keselamatan telah disebutkan bahwa kita harus selalu


menggunakan alat kerja sesuai dengan kegunaannya masing – masing. Oleh
karena itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu, fungsi – fungsi dari alat
tersebut serta cara – cara yang dipergunakan sebelum kita menggunakan alat –
alat tersebut. Hal ini penring agar kita dapat menggunakan alat tersebut dengan
baik. Efisiensi seseorang tergantung dari kualitet dan kondisi dari alat – alat kerja
yang tersedia dan susunan dipelihara kebersihannya, hanya demikian efisiensi
kerja dapat terlaksana. Untuk lebih lanjut mengenai alat – alat kerja yang akan
dipergunakan dalam kerja bangku kali ini, maka kita akan memperjelas kembali
sebagai berikut:

1.3.1. Ragum

Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja agar tidak
bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda kerja.
Ragum terbuat dari besi tuang, diikat atau dibuat pada bangku kerja. Rahang
bergerigi dibuat dari baja yang dikeraskan, dengan gerigi itu pengikatan benda
kerja menjadi lebih erat. Alat ini digunakan untuk mengikat benda kerja yang
akan dikikir, digeraji, ditap, dipahat, dan sebagainya. Hal – hal yang perlu
diperhatikan dalam pemakaian ragum tersebut adalah:
a. Sebelum bekerja sebaiknya diperiksa dahulu apakah ragum tersebut layak
digunakan. Jika ada kerusakan segera melapor pada instruktur
b. Setelah memakai ragum, kemudian kamu membersihkan agar pada
saatnya nanti job – job berikutnya dapat dipergunakan lagi
c. Kemudian kamu oleskan minyak oli ke ragum setelah itu mulut ragum
diberi jarak antara satu dengan yang lainnya kira – kira 10 – 15 mm
d. Pada saat memutar, handle ragum janganlah dipukul tetapi dipitar melalui
ulirnya.
e. Janganlah ragum sampai tergores oleh alat pemotong atau kikir.
6
Dalam penggunaan ragum haruslah disesuaikan dengan tinggi orang yang
akan menggunakannya. Untuk mengukur ketinggian ragum dengan orang yang
akan mempergunakannya cukuo dengan sentuhan siku tangan, dimana telapak
tangn tepat berada dibawah dagu.

Macam –macam Ragum

a. Ragum Ekor
Dipergunakan untuk menjepit logam tempaan untuk pekerjaan
berat dan sebaiknya, cocok dipergunakan untuk menjepit benda kerja
tipis atau kasar.
b. Ragum Tepi
Dipergunakan untuk menjepit benda kerja tipis yang harus dikikir
miring, ragum sendiri dijepit, pada ragum jajar.
c. Ragum Mesin, Ragum Tangan, Sepit Jajar
Ragum mesin digunakan untuk menjepit benda kerja yang akan
dibor.Ragum tangan dipergunakan untuk menjepit benda ringan, misalnya
untuk mematri. Sepit jajar dipergunakan untuk menjepit ringan benda
kerja.
Untuk menjaga kerbersihan ragum, ragum dilengkapi dengan kain penutup
ragum. Dalam menggunakan alat ini, digunakan juga alat bantu lainnya, seperti
sepasang magnetik sebagai alas penjepit benda kerja. Gunanya agar benda kerja
yang dikerjakan tidak mengalami kerusakan.

Gambar 1.1 Ragum

7
1.3.2. Mistar Baja ( Steel ruler )

Mistar baja adalah alat yang digunakan untuk mengukur dengan


menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur dengan beberapa
skala asli. Alat ini dibuat dari baja keras, tipis dan lentur. Kelenturannya
mempunyai kebaikan bila digunakan untuk dipakai mengukur permukaan yang
lengkung. Alat ini sering digunakan dibengkel walaupun memiliki ketelitian yang
rendah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Gambar 1.2 Mistar Baja

1.3.3. Penggores (Seriber)

Penggores adalah alat yang digunakan untuk menggores benda atau


menggambar benda kerja yang terbuat dari baja. Ujung penggores sangat tajam
dan mempunyai sudut antara 20 – 25 derajat. Alat ini dibuat dari baja karbon
tinggi yang dikeraskan dan ditemper. Bagian tengahnya dibuat guratan untuk
pegangan. Dalam penggunaannya penggores harus dimiringkan berkisar 45˚ - 60˚.
Dalam ruang kerja ada tiga macam penggores yang biasanya digunakan, yaitu
penggores sedukan, penggoes dengan satu ujung bengkok, dan penggoes
ujungnya dapat diubah – ubah.

Gambar 1.3 Penggores


8
1.3.4. Spring Drivider ( Jangka Pegas )

Jangka pegas adalah alat yang digunakan untuk penggoresan yang


berbentuk lingkaran pada benda kerja serta menggambarkan garis – garis
lengkung pada plat besi, untuk memindahkan suatu jarak dan membandingkan
dengan skala penggaris sebagai batas ukur. Jangka pegas terdiri dari sepasang
kaki dari baja yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan
sebuah pegas bulat pada satu ujungnya. Untuk mendapatkan garis yang tepat,
ujungnya harus tegak atau sejajar penggores, serta ujung kakinya harus selalu
bersentuhan dan mempunyai panjang yang sama. Penggunaan jangka pegas
adalah sebagai berikut :

a. Cara menggores lingkaran dan garis lengkung


b. Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran
c. Cara memindahkan suatu ukuran dari suatu penggaris (penandaan
jarak)
d. Mengatur kaki – kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki,
tempatkan satu ujung suatu garis skala dan yang lain pada jarak yang
dikehendaki.

Gambar 1.4 Jangka Pegas

9
1.3.5. Penitik (Center Punch)

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan pada benda
kerja yang berupa lubang atau titik – titik. Penitik ini terbuat dari karbon tinggi
yang dikeraskan dan ditemper. Badan diberi guratan atau sisi segi enam.
Penyenter dengan sudut 90˚ digunakan untuk pusat lingkaran dan sudut 60˚ untuk
penitik garis lukisan. Untuk penitik garis lukisan juga digunakan pena tusuk.

Penandaan dengan penitik terutama untuk:


a. Menentukan pusat – pusat lubang pada perpotongan garis untuk
memudahkan atau memutuskan awal pengeboran.
b. Menjelaskan garis lingkaran dibagian yang dikerjakan.
c. Menjelaskan garis – garis penggores.

Gambar 1.5 Penitik

1.3.6. Pahat Pemotong (Cutting Chisen)

Pada pemotong adalah alat yang digunakan untuk memotong plat tipis
pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong dengan
menggunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya berbentuk datar.

Gambar 1.6 Pahat Pemotong


10
1.3.7. Palu Plastik (Nylon Hammer 300gr)

Pada plastik adalah alat yang digunakan untuk memukul, meeratakan


benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau muka
tidak mengalami lecet atau kerusakan.

Gambar 1.7 Palu Plastik

1.3.8. Palu Baja (Steel Hammer 300 gr)

Palu baja adalah alat yang digunakan untuk membantu pemukulan alat
kerja seperti:
a. Penitikan
b. Membuat cap pada benda kerja dengan stamping

Selain itu pemukulan, palu baja juga digunakan untuk meratakan dan
memnegkokkan plat.

Gambar 1.8 Palu Baja


11
1.3.9. Gergaji Besi (Steel Saw)

Gergaji besi adalah alat yang digunakan untuk memotong benda kerja
sepanjang nama dibutuhkan.Pada pemasangan mata gergaji perlu diperhatikan
arah matanya. Adapun bagianbagian gergaji adalah sebagai berikut:

a. Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan
kuat. Bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa baja yang oval. Bingkai
ini dapat untuk bermacam-macam panjang daun gergaji.

b. Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak.

c. Pasak daun gergaji


Pasak ini dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada kedua
bingkainya.

d. Mur kupu-kupu
Mur kupu-kupu digunakan untuk mengencangkan daun gergaji.
Pada pemasangan mata di gergaji perlu diperhatikan arah matanya.

Gambar 1.9 Gergaji Besi

12
1.3.10. Mata Bor

Mata bor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
sesuai dengan diameter yang diinginkan yang dipakai alat bor, misalnya mata bor
ukuran 5 mm, 3 mm dan ukuran lainnya.

Gambar 1.10 Mata Bor

1.3.11. Kacamata Pelindung

Kacamata pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata


pada saat pengeboran atau pengelasan agar mata tidak terkena butiran serbuk-
serbuk ataupun percikan bunga api. Kacamata ini terbuat dari bahan plastik dan
menggunakan karet sebagai pengikat.

Gambar 1.11 Kacamata Pelindung

13
1.3.12. Kuas

Kuas adalah alat yang digunakan untuk membersihkan dan melumasi


ragum agar tidak berkarat. Alat ini dapat juga digunakan untuk melumasi benda
kerja yang akan dibor agar lancar dan tidak panas.

Gambar 1.12 Kuas

1.3.13. Stamping

Stamping adalah alat yang digunakan untuk mencetak angka-angka atau


huruf pada benda kerja seperti profil U sebagai tanda kepemilikan masing-masing
mahasiswa. Biasanya digunakan nomor induk mahasiswa yang bersangkutan.

Gambar 1.13 Stamping

14
1.3.14. Lap Kain Biru

Lap adalah alat yang digunakan untuk pelapis meja kerja sebagai tempat
menaruh alat-alat kerja seperti kikir,penitik,paku dan sebagainya. Alat ini wajib
dibawa oleh masing-masing mahasiswa. Khusus untuk program study Teknik
Elektronika diwajibkan memakai lap berwarna biru.

Gambar 1.14 Lap Kain

1.3.15. Ampelas (Abravise Paper)

Ampelas adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan benda kerja


yang kasar. Berdasarkan bahannya amplas dibagi dua yaitu amplas kain dan
amplas kertas. Selain itu, berdasarkan jenisnya amplas juga dibagi dua yaitu
amplas kasar dan halus.

Gambar 1.15 Ampelas

15
1.3.16. Oil Can

Kaleng oli adalah alat yang digunakan sebagai tempat menyimpan dan
menggunakan oli.

Gambar 1.16 Oil Can

1.3.17. Radius

Radius adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar dan ketepatan
lingkaran pada benda kerja yang berbentuk setengah lingkaran, baik cekung
maupun cembung.

Gambar 1.17 Radius

16
1.3.18. Hand Driver

Hand driver adalah alat yang digunakan untuk mengepres atau mengunci
paku atau sekrup. Pada bengkel mekanik, alat ini digunakan pada heatstink. Alat
ini biasanya digunakan alat bantu yaitu menggunakan mur pada saat menyatukan
benda kerja.

Gambar 1.18 Hand Driver

1.3.19. Sikat Kawat

Sikat kawat adalah alat yang digunakan untuk membersihkan serbuk-


serbuk besi yang menempel pada permukaan kikir. Kiki yang tidak dibersihkan
akan menyebabkan kikir tersebut berkurang ketajamannya.

Gambar 1.19 Sikat Kawat

17
1.3.20. Mistar Siku

Mistar siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur kesikuan benda
kerja. Misalnya untuk mengukur benda kerja yang mempunyai sudut 90˚. Mistar
ini terbuat dari baja yang dikeraskan atau baja tahan karat.

Gambar 1.20 Mistar Siku

1.3.21. Kikir (File)

Kikir adalah alat yang digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.
Alat ini terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, dan sesuai dengan
panjangnya, bentuknya dan jenisnya, serta gigi pemotongnya. Berdasarkan
bentuknya terbagi atas beberapa jenis antara lain :
a. Kikir Segitiga
Kikir ini digunakan untuk sudut-sudut 60˚-90˚. Kikir ini
mempunyai guratan ganda. Kikir ini digunakan untuk mengikir benda
kerja yang berbentuk segitiga, selain itu sebagai patokan pada benda
kerja sebagai langkah awal dari penggergajian.

18
b. Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi bulat.
Kikir ini memiliki guratan kasar, sedang atau halus. Untuk kikir dengan
panjang 15 cm memiliki guratan tunggal. Sering disebut kikir ekor tikus.

c. Kikir Setengah Bulat


Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum dan
memiliki guratan tunggal, halus atau sedang. Kikir ini berfungsi sama
seperti kikir bulat, tetapi sebatas untuk mengikir setengah lingkaran saja.

d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya. Digunakan
untuk mengikir sudut-sudut. Kikir ini memiliki tirus yang arahnya
memanjang.

e. Kikir Gergaji
Digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata gergaji,
selain itu, kikir ini juga digunakan untuk mengikir gerigi gergaji
lingkaran.

f. Kikir parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan bahan-
bahan lunak lainnya dengan menggunakan titik atau tanda.

g. Kikir Kasar Tirus


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan permukaan umum.

h. Kikir Kasar Rata


Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang umum
kedua muka digurat ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal ada
yang polos.

19
i. Kikir tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang sempit. Kedua
permukaanya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya digurat
tunggal serta lebarnya ditirus tapi tebal.

j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua
permukaan.

k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.

Gambar 1.21 Kikir

20
1.3.22. Mesin Bor

Mesin bor adalah alat yang digunakan untuk mengebor benda kerja seperti
plat aluminium, besi atau baja dan lain-lain. Untuk mengebor benda kerja
biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan. Selain itu perlu juga
diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa harus menggunakan
kacamata pelindung.

Gambar 1.22 Mesin Bor

1.3.23. Alat Pembending

Alat pembending adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan plat


aluminium. Alat ini digunakan pada saat pembuatan heatsink.

Gambar 1.23 Alat Pembending

21
1.3.24. Alat Pemotong Plat

Alat pemotong plat adalah alat yang digunakan untuk memotong plat
aluminium dan logam lainnya sesuai dengan ukuran dan ketebalannya. Hasil yang
diperoleh dengan menggunakan alat potong ini lebih baik jika dibandingkan
dengan mengguanakan gergaji.

Gambar 1.24 Alat Pemotong Plat

1.4. Sarana dan Prasarana Kerja Praktek Teknologi Mekanik


22
1.4.1 Loker
Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan barang atau
benda kerja lainnya. Setiap loker biasanya ditempati oleh tiga orang praktikan
/mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi tanggung jawab setiap
pemiliknya.

Gambar 1.25 Loker

1.4.2. Ruangan Kerja Praktek Teknologi Mekanik

Rungan kerja ini digunakan untuk melakukan praktek atau job-job yang
menyangkut masalah-masalah mekanik. Dan setiap memasuki ruangan praktek
teknologi mekanik mahasiswa wajib mematuhi segala perhatian dan tata tertib
yang berlaku, misalnya :

a. Setiap mahasiswa diwajibkan memakai pakaian bengkel setiap


memasuki ruangan
b. Menjaga kebersihan ruangan bengkel meknik
c. Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada di bengkel mekanik
d. Tidak ribut dan makan sewaktu melakukan praktek

23
Pintu Darurat Alat PA Mesin Las
Mahasiswa Listrik
R
A
Gedung PA
K Meja Kerja
Mahasiswa/i
T
E
M
P Meja Kerja 2
A
T
K
O Meja Kerja 3 Mesin
M Bor 1
P
O
N Meja Kerja 4
E Mesin
N Bor 2

Meja Kerja 5
Mesin
Bor 3
Tool Meja Kerja 6
Krip 1
Tool
Krip 2
Meja Kerja 7
Tool
Krip 3
Tool
Krip 4
Tool
Krip 5 Papan Tulis

Meja Teknisi RUANGAN TEKNISI

PINTU MASUK BENGKEL

Gambar 1.26 Sketsa Ruangan Bengkel Mekanik

24
BAB II
LATIHAN PRAKTEK TEKNOLOGI MEKANIK

2.1 Latihan Menitik dan Menggores


2.1.1 Tujuan Khusus
Melalui latihan menggergaji dan latihan kerja bangku ini, mahasiswa
diharapkan memiliki suatu skill dan keterampilan dalam menggunakan peralatan
mekanik secara baik dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat
membuat suatu alat dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi
ukurannya.

2.1.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah profil U yang
terbuat dari besi dengan ukuran :

a. Panjang = 85 mm
b. Lebar = 65 mm
c. Tinggi = 40 mm

2.1.3 Alat Praktek

Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut :


1. Ragum
2. Mistar Baja
3. Penggores
4. Jangka pegas
5. Penitik
6. Palu Plastik
7. Palu Baja
8. Gergaji Besi
25
9. Mata Bor
10. Kuas
11. Stamping
12. Lap kain
13. Ampelas
14. Oli Can
15. Radius
16. Sikat Kawat
17. Mistar Siku
18. Mesin Bor
19. Kikir
20. Kacamata Pelindung

2.1.4 Langkah Kerja

1. Jepitlah benda kerja pada ragum.


2. Tandailah benda kerja yang akan dipotong sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan (85x65x40) mm.
3. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukurannya (85x65x40) mm
4. Tandailah benda kerja yang telah dipotong tadi sesuai dengan ukuran
profil U yang akan dibuat (80x62x30) mm.
5. Kikirlah benda kerja hingga sesuai dengan ukurannya .
6. Periksalah setiap kesikuan tiap-tiap sisinya.
7. Tandailah sisi profil U bagian dalam dengan menggunakan stamping
8. Tandailah sisi kanan dan kiri profil U untuk membuat radius dalam
dan radius luar .
9. Kikirlah radius dan radius luar dengan jari-jari 10 mm.
10. Tandailah untuk latihan gergaji pada sisi kiri dan kanan profil U.
11. Gergajilah dengan jarak 3 mm dan tinggi 15 mm. Usahakan
hasilnya lurus dan sesuai dengan ukurannya.

26
12. Gergajilah bidang yang berukuran 10x15 mm pada sisi kanan dan
sisi kiri profil U yang terletak disamping radius luar.
13. Lakukan penggergajian 10x 15 mm secara bertahap dari serong kiri
dan serong kaan
14. Selesaikanlah dengan mengunakan kikir segitiga
15. Gambarlah pada permukaan atau propil U bagian-bagian yang akan
dibor
16. Jepitlah propil U di ragum tangan dan lakukanlah pengeboran sesuai
dengan diameter yang ditentukan
17. Rapikanlah hasil pengeboran dengan menggunakan kikir
18. Sebagai tahap akhir, periksalh kembali ukuran dan kerapian propil U
anda.

Catatan :

a. Perlu diperhatikan bahwa untuk pengeboran lakukanlh pengeboran


secara bertahap dengan menggunakan mata bor dari kecil sampai
dengan ukuran yang diinginkan. Halini dilakukan untuk mencegah
patahnya matabor. Selain itu akan diperoleh hasil pengeboran yang
lebih baik dengan cara yang mudah.
b. Gunakanlh alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya.
c. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlh amplas untuk
melicinkan dan mengkilatkan permukaan propil U.

27
2.2 Latihan Membuat Box Power Supply
2.2.1 Tujuan Khusus

Melalui latihan kerja Box Plat Alumunium ini, mahasiswa diharapkan


memiliki skil dan keterampilan dalam menggunakan peralatan mekanik secara
baik dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat
dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan
manfaat alat yang di buat mahasiswa mengerti dari kegunaannya. Oleh karna itu
dimohon instruktur / pengajar untuk memperhatikan keselamatan.

2.2.2 Bahan Praktek

Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah plat alumunium
yang terbuat dari alumunium dengan ukuran :
Ukuran 30 x 22 cm dan 18 x 34,8 cm

2.2.3 Alat Praktek

Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut :


1. Ragum + Magnetik
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Jangka pegas
5. Penitik
6. Palu plastik
7. Palu baja
8. Gergaji
9. Mata bor
10. Stamping
11. Ampelas
12. Oil cam
28
13. Radius
14. Sikat kawat
15. Mistar siku
16. Mesin bor
17. Kikir

2.2.4 Langkah Kerja

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan


2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
tersebut sehingga ukuran yang didapat sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah dan tentukan batas-batas bending pada benda kerja atau
antenna
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.
6. Rapikan benda kerja tersebut dengan menggunakan kikir instrument,
kikir setengah bulat
7. Lakukan penandaan untuk di bor, sebelum di bor lakukan pendndaan
dengan menggunakan penitik.
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum mesin bor.

29
2.3 Latihan Stamping Plat Alumunium
2.3.1 Tujuan Khusus

Latihan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara


menggunakan stamping yang benar.

2.3.2 Bahan Praktek

Dalam latihan stamping, digunakan plat alumunium ukuran 120 x 26 x 2


mm dan 120 x 25 x 2 mm

2.3.3 Alat Praktek

1. Ragum + Magnetik
2. Mesin bor
3. Kikir instrument
4. Sikat kikir
5. Pengaris baja
6. Palu
7. Penggores
8. Penyiku
9. Stamping
10. Mata bor 3 mm dan 6 mm
11. Amplas

2.3.4 Langkah kerja

Benda kerja I :

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.


2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir dari setiap sisi benda kerja
atau dapat juga di gunakan gergaji untuk memotog benda kerja

30
tersebut sehingga ukuran yang di dapat sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
3. Periksa kesikuan dari setiap sisi benda kerja tersebut .
4. Ukurlah setiap sisi dari benda kerja sehingga benar-benar sesuai
ukuran yang diinginkan, bila belum siku maka ratakan dengan kikir.
5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping,
sehingga hasil yang akan didapat baik dan bagus
6. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak perlu yang ada
pada benda tersebut hilang
7. Rendamlah benda kerja dengan natrium hidroksida (NaOH) hingga
benda itu berwarna putih, dan kemudian rendam dengan air bersih dan
keringkan.
8. Lakukan penandaan atau identitas siswa pada benda kerja dengan
stamping.

Benda kerja II :

1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.


2. Letakan benda kerja pada ragum. Kikir setiap sisi dari benda kerja atau
dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja sehingga
memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara setiap sisi dari benda kerja tersebut.
4. Ukurlah setiap sisi benda kerja tersebut sehingga membentuk sudut 45˚
5. Ukurlah penempatan tulisan yang akan digunakan untuk stamping
sehingga hasil yang didapat baik.
6. Lakukan penandaan untuk mengebor. Pada awal pengeboran gunakan
penitik.
7. Siapkan mesin bor dan letakan benda perja pada ragum tangan yang
ada pada mesin bor itu.

31
8. Lakukan pengeboran dengan menggunakan mata bor yang berdiameter
3 mm kemudian di tempat yang sama lakukan pengeboran dengan
mata bor 6 mm tetapi hanya setengah bagian saja
9. Amplaslah benda kerja sehingga goresan yang tidak diperlukan yang
ada pada benda itu hilang.
10. Rendamlah benda kerja dengan natrium hidroksida (NaOH) hingga
benda itu berwarna putih, dan kemudian rendam dengan air bersih dan
keringkan.

32
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh


instruktur selama satu semester ini,diharaapkan agar mahasiswa/praktikan dapat
memperoleh manfaat dari setiap pekerjaan yang diberikan dan memiliki
keterampilan untuk memiliki pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.

3.1 Kesimpulan

Dari seluruh pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan,dapat ditarik


kesimpulan sebagai berikut :

a. Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatann bnegkel


mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.

b. Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan emosi
dalam menghadapi sebuah masalah.

c. Dapat melatih kekompakkan mahasiswa dalam bekerja sama melakukan


pekerjaan-pekerjaan dalam arti keseragaman dalam pelaksanaan job-job.

d. Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan setiap
pekerjaan.

e. Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta konsekuen


terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.

f. Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.

33
3.2. Saran

a. Hati-hati dalam menggunakan peralatan saat bekerja dibengkel.

b. Mahasiswa harus selalu menanyakan hal-hal yang tidak diketahui atau tidak
dimengerti kepada instruktur.

c. Hendaknya peralatan yang dipergunakan ketika melakukan pekerjaan dibengkel


berada dalam kondisi dan layak pakai.Diharapakan juga agar jumlahnya
mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan.Sehingga tidak menghambat pekerjaan
dan pekerjaan dapat selesai pada waktunya.

34
DAFTAR PUSTAKA

Aryanti,S.T.,M.Kom.2015.Praktek Teknologi Mekanik.Palembang: Politeknik


Negeri Sriwijaya

35
LEMBAR KONSULTASI

No. Tanggal Uraian Konsultasi Keterangan Paraf

36

Anda mungkin juga menyukai