Anda di halaman 1dari 53

Praktikum Pneumatik

Modul Praktikum

PNEUMATIK MANUAL
(BLENDED LEARNING)

Disusun Oleh :
Muhamad Yusuf

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Pneumatik.
Buku ini disusun untuk kebutuhan pegangan bagi mahasiswa Politeknik Negeri
Cilacap Jurusan Teknik Elektronika. Disamping itu tentunya dapat dimanfaatkan
untuk memperdalam pengetahuan dibidang Pneumatik dan Otomasi Industri.
Materi pratikum dalam buku ini mencakup tentang penggunaan komponen-
komponen dasar pneumatik, membuat rangkaian pneumatik dan mensimulasikannya,
membuat rangkaian control pneumatik manual dan membuat rangkaian kontrol
elektropneumatik pada papan kerja. Saran dan masukan yang mendukung untuk buku
ini selalu diharapkan agar buku petunjuk praktikum Pneumatik ini dapat lebih baik
lagi.
Akhir kata, semoga buku petunjuk praktikum ini bisa menjadi petunjuk bagi
mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum Pneumatik.

Cilacap, Nopember 2020

Muhamad Yusuf

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................ i


KATA PENGANTAR.. ............................................................... ii
DAFTAR ISI ........... ............................................................... iii
ATURAN UMUM LABORATORIUM ................................................. iv
BAB I Dasar Sistem Pneumatik ................................................... 1
1.1. Pendahuluan .............................................................. 1
1.2. Klasifikasi sistem pneumatic ........................................... 4
1.3. Peralatan sistem pneumatic ........................................... 4
1.3.1 Kompressor ....................................................... 4
1.3.2 Air service unit ................................................... 5
1.3.3 Konduktor dan konektor ........................................ 6
1.3.4 Katup pneumatic................................................. 7
1.4. Unit penggerak ........................................................... 10
1.4.1 Single acting cylinder ........................................... 11
1.4.2 Double acting cylinder .......................................... 11
BAB II Pengaturan Langkah Silinder ............................................ 17
2.1 Silinder kerja tunggal ..................................................... 17
2.2 Silinder kerja ganda ....................................................... 18
BAB III Latihan Dasar Pneumatik ................................................ 21
3.1 Pengaturan langkah silinder ............................................. 21
3.2 Pengontrolan tidak langsung ............................................ 22
3.3 Pengontrolan dengan gerbang logika ................................... 24
3.4 Rangkaian pengunci ....................................................... 27
BAB IV Kontrol Bertahap Pneumatik ........................................... 29
4.1 Diagram langkah ........................................................... 29
4.2 Latihan kontrol bertahap sederhana ................................... 30
Bab V Konflik Pada Rangkaian Pneumatik ..................................... 32
5.1 Konflik pada rangkaian pneumatic...................................... 32
5.2 Menghindari konflik ....................................................... 32
5.3 Kontrol bertahap dengan sistem kascade dan busbar................ 34
DAFTAR PUSTAKA .. ............................................................... 38

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


ATURAN UMUM LABORATORIUM
KELENGKAPAN

Setiap mahasiswa wajib berpakaian lengkap, mengenakan celana panjang/rok, wearpack


dan mengenakan sepatu. Untuk memasuki ruang laboratorium Mahasiswa wajib membawa
kelengkapan berikut:
 Modul praktikum
 Dokumen Operasional Prosedur Praktikum
 Buku Catatan Laboratorium (BCL)
 Alat tulis (dan kalkulator, jika diperlukan)

Pelaksanaan Praktikum saat pandemic Covid-19 memiliki beberapa protocol yang harus
dipatuhi agar dapat meminilalisasi resiko COVID-19 akibat berkumpulnya sejumlah/banyak
orang dalam satu lokasi.

Protokol persiapan operasional laboratorium meliputi:


1) Setiap individu wajib menggunakan masker.
2) Penerapan physical distancing
3) Pembatasan jumlah individu yang bekerja dalam suatu ruangan dengan membatasi
jumlah orang dalam ruangan atau laboratorium dalam satu waktu, maksimal mahasiswa
tiap kelompok praktikum di laboratorium adalah 4 orang.
4) ketentuan pengaturan jam praktikum, seperti:
1. Alokasi waktu untuk pembelajaran praktikum secara luring/tatap muka setiap
mahasiswa dibatasi hanya 2 jam di dalam laboratorium
2. Mahasiswa harus mengetahui pekerjaan yang harus diselesaikan dengan melihat
video tutorial dan buku petunjuk praktikum terlebih dahulu sehingga dapat
memaksimalkan pengunaan waktu yang terbatas
3. Mahasiswa praktikum yang telah selesai sebelum jam praktikum selesai dapat
meninggal laboratorium terlebih dahulu
5) Pemanfaatan penggunaan sistem daring seperti Grup Whatssapp, Elearning PNC, dan
Google classroom untuk berkoordinasi antara mahasiswa dengan dosen pengampu
6) ketentuan di saat makan siang meliputi:
a) saran untuk membawa makanan dari rumah
b) makan di ruang makan yang ditentukan dengan jarak 1 meter antar individu
c) desinfeksi permukaan publik sebelum/sesudah makan.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


Persiapan

1. Jurusan menetapkan jadwal perkuliahan


2. Dosen pengampu mata kuliah praktek menentukan praktik pada percobaan mana saja
yang akan dilaksanakan secara luring/tatapmuka
3. Dosen berkoordinasi dengan teknisi laboratorium untuk menyiapkan laboratorium dan
kebutuhan untuk praktik
4. Teknisi laboratorium menyiapkan laboratorium untuk kegiatan praktik
5. Mahasiswa memastikan kondisi dalam keadaan yang sehat, melaksanakan protokol
kesehatan dan mendapat ijin dari orang tua untuk melakukan kuliah praktik di
kampus

Pelaksanaan Praktikum Luring (tatap muka)

1. Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa wajib melaksanakan protocol


kesehatan, seperti cuci tangan pada tempat yang sudah disediakan dan memakai
masker/face shield
2. Setiap mahasiswa sudah dibagi menjadi beberapa kelompok dengan jumlah masing-
masing kelompok adalah 4 orang.
3. Alokasi waktu praktikum masing-masing kelompok adalah 2 jam pelajaran.
4. Sebelum memulai praktikum mahasiswa menyerahkan dokumen operasional prosedur
(OP) kepada dosen / teknisi untuk praktikum yang akan dilaksanakan
5. Dosen memeriksa dokumen OP yang dibuat mahasiswa, apabila sudah benar
mahasiswa diperkenankan langsung melaksanakan praktikum sesuai dengan dokumen
OP yang telah dibuat.
6. Apabila rangkaian pneumatic sudah selesai dibuat dan berkerja sesuai dengan
instruksi pada petunjuk praktikum, maka mahasiswa menyampaikan kepada dosen
untuk menguji hasil praktikum yang telah dilakukan
7. Apabila dosen sudah menyetujui hasil praktikum praktikum, maka mahasiswa dapat
membersihkan/merapihkan dan mengembalikan peralatan pneumatic yang telah
digunakan ketempat semula.
8. Mahasiswa membuat laporan sementara hasil praktikum dan kemudian minta validasi
dosen pengampu
9. Teknisi laboratorium mengecek kelengkapan alat dan/atau bahan praktik yang sudah
digunakan untuk praktik, jika sudah lengkap mahasiswa dapat langsung meninggalkan
laboratorium.
10. Jika mahasiswa pada kelompok tersebut sudah selesai, maka kelompok berikutnya
dapat dijinkan masuk ke laboratorium untuk melaksanakan praktikum.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


SANKSI

Pengabaian aturan-aturan di atas dapat dikenakan sanksi pengguguran nilai praktikum


terkait dan atau surat peringatan

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


PANDUAN UMUM KESELAMATAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM

KESELAMATAN

Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan


partisipasi seluruh mahasiswa, pranata laboratorium dan dosen pada
praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap mahasiswa
terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan
praktikum yang aman.

BAHAYA UDARA BERTEKANAN TINGGI

 Perhatikan tekanan udara dalam kompressor dapat diatur pada 4 s/d 8


bar untuk keamanan sistem pneumatik agar diatur pada 4 bar.
 Pada saat merangkai sumber udara pastikan, katub pada kompressor
sudah tertutup, sehingga tidak ada udara yang mengalir pada rangkaian
pneumatik.
 Pada saat akan memberikan udara bertekanan pada sistem pneumatik,
pastikan bahwa tidak ada selang udara yang terbuka pada rangkaian
pneumatik
 Selalu gunakan APD seperti kaca mata saat praktikum pneumatik

BAHAYA LISTRIK

 Perhatikan dan pelajari tempat-tempat sumber listrik (stop-kontak dan


circuit breaker) dan cara menyala-matikannya. Jika melihat ada
kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada
pranata laboratorium
 Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik
(sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jala-
jala yang terkelupas dll.
 Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada
diri sendiri atau orang lain
 Keringkan bagian tubuh yang basah karena, misalnya, keringat atau
sisa air wudhu
 Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus
listrik. Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti mahasiswa jika hal itu
terjadi:
 Jangan panik
 Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-
masing dan di meja mahasiswa yang tersengat arus listrik
 Bantu mahasiswa yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari
sumber listrik
 Beritahukan dan minta bantuan pranta laboratorium/instruktur/dosen
/mahasiswa lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya
kecelakaan akibat bahaya listrik

BAHAYA API ATAU PANAS BERLEBIH

 Jangan membawa benda-benda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke


dalam ruang praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum
 Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api
atau panas yang berlebihan
 Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau
panas berlebih pada diri sendiri atau orang lain
 Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap
aktivitas praktikum

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diikuti mahasiswa jika menghadapi
bahaya api atau panas berlebih:
 Jangan panik
 Beritahukan dan minta bantuan pranata laboratorium, instruktur,
dosen, mahasiswa lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya
bahaya api atau panas berlebih
 Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masing-
masing
 Menjauh dari ruang praktikum
BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM

 Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke


ruang praktikum bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


 Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang
dll.
 Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan
dapat melukai
 Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri
sendiri atau orang lain
LAIN-LAIN

 Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum


 Dilarang menggunakan HP saat praktikum berlangsung, kecuali hanya
untuk menggangkat telepon.

PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM

Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alat-alat
praktikum:
 Sebelum menggunakan alat-alat praktikum, pahami petunjuk
penggunaan alat itu.
 Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada
badan alat
 Pahami fungsi atau peruntukan alat-alat praktikum dan gunakanlah
alat-alat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau
peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau
peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan
bahaya keselamatan mahasiswa
 Pahami rating dan jangkauan kerja alat-alat praktikum dan gunakanlah
alat-alat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan
alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat
menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan
mahasiswa
 Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/
logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut
 Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan,
goresan atau sejenisnya pada badan alat-alat praktikum yang
digunakan

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


SANKSI

Pengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata
kuliah praktikum yang bersangkutan dan atau surat peringatan.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap


BAB I
DASAR SISTEM PNEUMATIK

1.1 Pendahuluan
Sistem Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yaitu “pneuma” yang
berarti udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan
udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1
atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari
teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Dalam penerapannya,
sistem pneumatic banyak digunakan sebagai sistem automasi. Pada system
pneumatic mempunyai beberapa kelebihan diantaranya yaitu ;
1) Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer.
2) Dapat disimpan dengan baik.
3) Penurunan tekanan relatif lebih kecil dibandingkan dengan sistem
hidrolik.
4) Viskositas fluida yang lebih kecil sehingga gesekan dapat diabaikan.
5) Aman terhadap kebakaran.
Dalam sistem pneumatik udara difungsikan sebagai media transfer dan sebagai
penyimpan tenaga (daya) yaitu dengan cara dikempa atau dimampatkan. Udara
termasuk golongan zat fluida karena sifatnya yang selalu mengalir dan bersifat
compressible (dapat dikempa). Udara dipermukaan bumi ini terdiri atas
campuran dari bermacam-macam gas. Komposisi dari macam-macam gas
tersebut adalah sebagai berikut : 78 % vol. gas 21 % vol. nitrogen, dan 1 % gas
lainnya seperti carbon dioksida, argon, helium, krypton, neon dan xenon. Sifat-
sifat udara dalam pengontrolan sistem Pneumatik antara lain :
a) Udara tidak mempunyai bentuk khusus.
b) Selalu sesuai dengan tempatnya.
c) Dapat dimampatkan / kompresibel.
d) Memenuhi semua ruang sama rata.
e) Dapat dikontrol baik laju alirannya maupun tekanan dan gaya yang
berkerja.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 1


Aplikasi Pengunaan Pneumatik yaitu Untuk melakukan gerakan mekanik yang
selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong,
mengangkat, menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat
dilakukan juga oleh komponen pneumatik, seperti silinder pneumatik, motor
pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi maupun gabungan keduanya.
Perpaduan dari gerakan mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadu
menjadi gerakan mekanik untuk keperluan proses produksi yang terus menerus
(continue), dan flexibel
Sistim gerak dalam pneumatik memiliki optimalisasi/efektifitas bila digunakan
pada batas-batas tertentu. Adapun batas-batas ukuran yang dapat
menimbulkan optimalisasi penggunaan pneumatik antara lain: diameter piston
antara 6 s/d 320 mm,panjang langkah 1 s/d 2.000 mm, tenaga yang diperlukan
2 s/d 15 bar, untuk keperluan pendidikan biasanya berkisar antara 4 sampai
dengan 8 bar, dapat juga bekerja pada tekanan udara di bawah 1 atmosfer
(vacuum), misalnya untuk keperluan mengangkat plat baja dan sejenisnya
melalui katup karet hisap flexibel

Gambar 1.1 efektifitas system pneumatic

Penggunaan silinder pneumatik biasanya untuk keperluan antara lain:


mencekam benda kerja, menggeser benda kerja, memposisikan benda kerja,
mengarahkan aliran material ke berbagai arah. Penggunaan secara nyata pada
industri antara lain untuk keperluan: membungkus (verpacken), mengisi
material, mengatur distribusi material, penggerak poros, membuka dan
menutup pada pintu, transportasi barang, memutar benda kerja,

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 2


menumpuk/menyusun material, menahan dan menekan benda kerja. Melalui
gerakan rotasi pneumatik dapat digunakan untuk, mengebor, memutar
mengencangkan dan mengendorkan mur/baut, memotong, membentuk profil
plat, menguji, proses finishing gerinda, pasah, dll.
Keuntungan pemakaian udara kempa antara lain : ketersediaan yang tak
terbatas, mudah disalurkan, fleksibilitas temperature, aman, bersih,
pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur, dapat disimpan, dan
mudah dimanfaatkan. Tetapi mempunyai beberapa kerugian yaitu memerlukan
instalasi peralatan penghasil udara, mudah terjadi kebocoran, menimbulkan
suara bising, mudah mengembun.

1.2 Klasifikasi Sistem Pneumatik


Sistim elemen pada pneumatik memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi
berbeda. Secara garis besar sistim elemen pada pneumatik dapat digambarkan
pada skema berikut :

1.3 Peralatan Sistem Pneumatik


1.3.1 Kompressor (Pembangkit Udara Kempa)
Kompresor berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara
bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara tersebut

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 3


kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk disuplai kepada pemakai
(sistem pneumatik). Kompressor dilengkapi dengan tabung untuk menyimpan
udara bertekanan, sehingga udara dapat mencapai jumlah dan tekanan yang
diperlukan. Tabung udara bertekanan pada kompressor dilengkapi dengan katup
pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman
akan terbuka secara otomatis.

Gambar 1.2 Kompresor

1.3.2 Unit Pengolahan Udara Bertekanan (Air Service Unit)


Udara bertekanan (kempa) yang akan masuk dalam sistem pneumatik harus
harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan, antara lain;
a) Tidak mengandung banyak debu yang dapat merusak keausan komponen-
komponen dalam sistem pneumatik,
b) mengandung kadar air rendah, kadar air yang tinggi dapat merimbulkan
korosi dan kemacetan pada peralatan pneumatik,
c) mengandung pelumas, pelumas sangat diperlukan untuk mengurangi
gesekan antar komponen yang bergerak seperti pada katup-katup dan
aktuator.
Secara lengkap suplai udara bertekanan memiliki urutan sebagai berikut: Filter
udara, sebelum udara atmosfer dihisap kompresor, terlebih dahulu disaring
agar tidak ada partikel debu yang merusak kompresor. Kompresor digerakkan
oleh motor listrik atau mesin bensin/diesel tergantung kebutuhan. Tabung
penampung udara bertekanan akan menyimpan udara dari kompresor,
selanjutnya melalui katup saru arah udara dimasukan ke FR/L unit, yang terdiri
dari Filter, Regulator dan Lubrication/pelumasan agar lebih memenuhi syarat.
Setelah memenuhi syarat kemudian baru ke sistim rangkaian pneumatik.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 4


Gambar 1.3 Air Service Unit

1.3.3 Konduktor dan Konektor


Konduktor (Penyaluran) adalah menyalurkan udara kempa yang akan membawa
/ mentransfer tenaga ke aktuator. sedangkan Konektor adalah
menyambungkan atau menjepit konduktor (selang atau pipa) agar tersambung
erat pada bodi komponen pneumatic. Macam-macam konduktor antara lain:
a) Pipa yang terbuat dari tembaga, kuningan, baja, galvanis atau stenlees
steel. Pipa ini juga disebut konduktor kaku (rigid) dan cocok untuk
instalasi yang permanen.
b) Tabung (tube) yang terbuat dari tembaga, kuningan atau aluminium. Ini
termasuk konduktor yang semi fleksible dan untuk instalasi yang sesekali
dibongkar-pasang.
c) Selang fleksible yang biasanya terbuat dari piastik dan biasa digunakan
untuk instalasi yang frekuensi bongkar-pasangnya lebih tinggi.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 5


Gambar 1.4 konduktor

Bentuk konektor ataupun macamnya disesuaikan dengan konduktor yang


digunakan. Adapun nacam-macam konektor ditunjukan pada gambar dibawah
ini.

Gambar 1.5 konektor

1.3.4 Katup-Katup Pneumatik


Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa yang
akan bekerja menggerakan aktuator, dengan kata lain katup ini berfungsi untuk
mengendalikan arah gerakan aktuator. Katup-katup pneumatik diberi nama
berdasarkan pada:
a. Jumlah lubang/saluran kerja (port)
b. Jumlah posisi kerja
c. Jenis penggerak katup, dan

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 6


d. Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup

Simbol katup pengatur arah, sambungan port dan posisi


Simbol Keterangan
1 posisi
2 posisi
3 posisi
Tanda panah menunjukkan arah aliran udara
Huruf T mengindikasikan aliran

Simbol / metode aktuasi


Nama Simbol
2

Push Button
1 3

Foot Pedal
1 3

Spring Return
1 3

Roller Operated
1 3

Single Solenoid Operation


1 3

Double Solenoid Operation


1 3

2
Double Solenoid and pilot operation
with manual over-ride 1 3

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 7


/N ? angka di bawah menunjukkan jumlah bilik/kamar/kotak/fungsi/posisi
M/? angka di atas menunjukkan jumlah input output (port/saluran) dalam
satu kamar/bilik/kotak
Simbol Nama dasar Katup
2 2/2 -

2 3/2 -

1 3

4 2 4/2 -

1 3

4 2 4/2 with spring

1 3

4 2 4/2 with spring push button

1 3

Gambar 1.6 Pembacaan Katup

Dari simbol katup di atas menunjukkan jumlah lubang atau port bawah ada tiga
(1,3,5) sedangkan di bagian output ada 2 port (2,4). Katup tersebut juga
memiliki dua posisi/ruang yaitu a dan b. Penggerak katup berupa udara
bertekanan dari sisi 14 dan 12. Sisi 14 artinya bila disisi tersebut terdapat
tekanan udara, maka tekanan udara tersebut akan menggeser katup ke kanan
sehingga udara bertekanan akan mengalir melalui port 1 ke port 4 ditulis 14.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 8


Demikian pula sisi 12 akan mengaktifkan ruang b sehingga port 1 akan terhubung
dengan port 2 ditulis 12.
Pertanyaan :
1. Gambar symbol dari katup 2/2 normaly close ?
2. Gambar symbol dari katup 3/2 normaly open ?
3. Artikan symbol-simbol dibawah ini.
Simbol Nama

1.4 Unit Pengerak (Working Element = Aktuator)


Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil
akhir atau output dari sistim pneumatik. Macam-macam aktuator :
a) Linear Motion Aktuator (Penggerak Lurus)
 Single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal)
 Double Acting Cylinder (Penggerak Putar)
b) Rotary Motion Actuator (Limited Rotary Aktuator)
 Air Motor (Motor Pneumatik)
 Rotary Aktuator (Limited Rotary Aktuator)
Pemilihan jenis aktuator tentu saja disesuaikan dengan fungsi, beban dan
tujuan penggunaan sistim pneumatik.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 9


1.4.1 Single Acting Cylinder
Silinder ini mendapat suplai udara hanya dari satu sisi saja. Untuk
mengembalikan keposisi semula biasanya digunakan pegas. Silinder kerja
tunggal hanya dapat memberikan tenaga pada satu sisi saja. Gambar berikut ini
adalah gambar silinder kerja tunggal.

A B
Gambar 1.7 (A) Silinder Single Acting dan (B) Simbolnya

1.4.2 Silinder Penggerak Ganda (Double Acting Cyinder)


Silinder ini mendapat suplai udara kempa dari dua sisi. Konstruksinya hampir
sama dengan silinder kerja tunggal. Keuntungannya adalah bahwa silinder ini
dapat memberikan tenaga kepada dua belah sisinya. Silinder kerja ganda ada
yang memiliki batang torak (piston road) pada satu sisi dan ada pada kedua pula
yang pada kedua sisi. Konstruksinya yang mana yang akan dipilih tentu saja
harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 1.8 Silinder Double Acting dan simbolnya

Dibawah ini adalah symbol-simbol yang banyak digunakan dalam pneumatik.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 10


Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 11
Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 12
Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 13
Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 14
TUGAS 1 (ONLINE)
1. Buat Resume tentang komponen-komponen pneumatic kemudian
presentasikan melalui video yang diupload pada media penyimpanan
video
2. Durasi video presentasi maksimal 20 menit
3. Link Video diupload atau copykan pada E-learning PNC dengan laman
http://elearning.pnc.ac.id/
4. Kriteria penilaian presentasi
a) Ketepatan menjelaskan jenis dan fungsi komponen-komponen
pneumatic
b) Ketepatan mengidentifikasi jenis-jenis valve
c) Ketepatan membuat video presentasi
d) Keruntutan penjelasan dalam presentasi

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 15


BAB II
PENGATURAN LANGKAH SILINDER

2.1 Silinder Kerja Tunggal (Single Acting Cylinder)


2.1.1 Rangkaian Dasar (Basic Circuit)
Prinsip Kerja:
Apabila tombol START ditekan, maka
silinder bergerak ke luar. Silinder akan
2
tetap berada di posisi luar, selama tombol
START START tidak dilepas. Silinder bergerak
1 3

masuk, apabila tombol START dilepas.

2.1.2 Pengaturan Kecepatan Langkah Maju


Prinsip Kerja:
Apabila tombol START ditekan, maka
silinder bergerak ke luar. Silinder akan
tetap berada di posisi luar, selama tombol
START tidak dilepas. Silinder bergerak
2 masuk, apabila tombol START dilepas.

START
Besarnya aliran udara yang masuk ke
1 3
silinder diatur oleh one way flow control

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 16


2.1.2 Pengaturan Kecepatan Langkah Mundur
Prinsip Kerja:
Apabila tombol START ditekan, maka
silinder bergerak ke luar. Silinder akan
tetap berada di posisi luar, selama tombol
START tidak dilepas. Silinder bergerak
2 masuk, apabila tombol START dilepas.

START Besarnya aliran udara yang keluar dari


1 3
silinder diatur oleh one way flow control.

2.2 Silinder Kerja Ganda (Double Acting Cylinder)


2.2.1 Rangkaian Dasar (Basic Circuit)
Prinsip Kerja:
Apabila tombol START ditekan, maka
silinder bergerak ke luar. Silinder akan
4 2
tetap berada di posisi luar, selama tombol
START START tidak dilepas. Silinder bergerak
5 3
1
masuk, apabila tombol START dilepas.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 17


2.2.2 Pengaturan Kecepatan Langkah Maju-Mundur melalui penyumbatan
udara catu
Praktekan rangkaian dibawah ini kemudian tulis prinsip kerjanya.
Prinsip Kerja:

4 2

START
5 3
1

2.2.3 Pengaturan Kecepatan Langkah Maju-Mundur melalui penyumbatan


udara catu
Praktekan rangkaian dibawah ini kemudian tulis prinsip kerjanya.
Prinsip Kerja:

4 2

START
5 3
1

Coba diskusikan dan analisa, apakah perbedaan dari kedua sistem di atas,
jelaskan?

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 18


TUGAS 2 (ONLINE)
1. Buatlah rangkaian pneumatic pada nomor 2.1.1 s/d 2.2.3 di software
fluidsim kemudian jelaskan cara kerjanya pada kolom disampingnya
2. Jelaskan hasil percobaan yang telah anda lakukan dalam bentuk video
yang di upload pada media penyimpanan video
3. Upload link video praktikum yang telah anda buat pada laman
http://elearning.pnc.ac.id/
4. Kirim file hasil praktikum yang telah anda lakukan pada laman e-learning
PNC
5. Buat laporan hasil praktikum pada percobaan ini dengan format sebagai
berikut :
1. Judul Praktikum
2. Tujuan Percobaan
3. Dasar Teori
4. Permasalahan
5. Langkah-langkah percobaan
6. Hasil percobaan
7. Analisa
8. Kesimpulan
Kirimkan laporan hasil praktikum dalam bentuk softcopy pada elarning
PNC

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 19


BAB III
LATIHAN DASAR PNEUMATIK

3.1 Pengaturan Langkah Silinder


Praktikum 1
1. Silinder kerja tunggal , kontrol langsung
Soal : Benda didorong ke dalam mesin dari tempat penyimpanan dengan
mempergunakan silinder kerja tunggal. Torak silinder keluar apabila tombol
ditekan dan kembali ke posisi semula apabila tombol dilepas.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis cara kerjanya dan praktekan !

Praktikum 2
2. Silinder kerja tunggal, kontrol tidak langsung
Soal : Plat besi dibentuk menjadi U dengan menggunakan silinder kerja
tunggal dengan diameter 150 mm, panjang langkah 100 mm. Perintah mulai
(start) diberikan dengan menekan tombol. Apabila tombol dilepas silinder
kembali ke posisi semula. Gerakan silinder saat maju dan mundur secara
perlahan. Besar aliran udara dikontrol oleh one-way-flow control.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis cara kerjanya dan praktekan !

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 20


Praktikum 3
3. Silinder kerja ganda , kontrol langsung
Soal : buatlah persoalan no 1 dengan mengganti dengan silinder kerja
ganda?

Praktikum 4
4. Silinder kerja ganda , kontrol tidak langsung
Soal : buatlah persoalan no 2 dengan mengganti dengan silinder kerja ganda?

3.2. Pengontrolan Tidak Langsung Secara Manual Dan Otomatis


Praktikum 5
1. Pengontrolan secara manual
Soal : (Pembagian peti-peti) Ban berjalan diubah posisinya dengan
menggunakan silinder kerja ganda. Perintah untuk silinder keluar/masuk
menggunakan dua buah tombol, satu tombol untuk silinder keluar dan satu
tombol untuk silinder kembali ke posisi semula. Penekanan tombol sesaat
sudah cukup untuk menggerakkan silinder maju/mundur hingga
maksimal/minimal. Silinder tetap berada di posisi yang diberikan oleh
perintah terakhir hingga mendapat perintah yang berlawanan. Gerakan
maju dan mundur silinder dilakukan secara perlahan.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !

Praktikum 6
2. Pengontrolan secara otomatis
Soal : Sebuah benda didorong keluar ke atas ban berjalan dengan
menggunakan silinder kerja ganda. Pekerjaan untuk mulai diberikan dengan

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 21


menekan tombol. Untuk mendeteksi silinder keluar mencapai posisi
maksimum, diperlukan sebuah sinyal yang menjamin bahwa benda benar-
benar terletak di atas ban berjalan. Setelah itu silinder kembali ke posisi
semula. Gerakan maju silinder secara perlahan, sedangkan gerakan mundur
dilakukan secara cepat.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !

TUGAS 3 (OFFLINE)
1. Lakukan instalasai peralatan pneumatic sesuai dengan prosedur dengan
memperhatikan kaidah K3
2. Uji coba semua peralatan pendukung sistem pneumatic apakah dapat
bekerja dengan baik (seperti compressor, air service unit dan air
distributor)
3. Buat rangkaian pneumatik pada papan kerja sesuai dengan gambar
rangkaian yang telah anda simulasikan di fluidsim pada praktikum 1 s/d 6
4. Kirim file hasil praktikum yang telah anda lakukan pada laman e-learning
PNC
5. Buat laporan hasil praktikum dan kirimkan pada elearning PNC

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 22


3.3 Pengontrolan Dengan Gerbang Logika
Praktikum 7
1. Rangkaian logika “OR”
Soal : sebuah benda akan didorong ke dalam keranjang. Untuk memulai
pekerjaan sebuah tombol start ditekan. Untuk memastikan bahwa benda
benar-benar keluar dan terdapat tanda bahwa silinder telah berada dalam
keadaan maksimum. Setelah itu silinder kembali lagi ke posisi semula
(minimum) dengan automatis.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !

Praktikum 8
2. Rangkaian logika AND
Soal : Pengoperasian dua buah tombol T1 dan T2 ditekan menyebabkan
elemen pembengkok pada mesin pelipat mendorong turun ke bawah dan
menahan ujung lembaran plat dengan luas penampang 40 x 5. Jika kedua –
atau salah satu saja – tombol tekan dilepas, silinder kerja ganda (1.0)
kembali ke posisi inisial.

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 23


Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !

Praktikum 9
3. Rangkaian kombinasi logika “AND” dan “OR”
Soal : membuka dan menutup jendela seperti gambar dibawah ini dilakukan
dengan cara menekan salah satu tombola tau lebih dari ketiga tombol yang
ada (T1,T2,T3) dengan posisi silinder berada pada posisi minimal atau
jendela tertutup. Control dirancang sedemikian rupa supaya jendela dapat
dibuka dan ditutup dari tempat manapun. Untuk menutup jendela
menggunakan satu buah tombol (T4) yang dapat ditekan kapan saja.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !


Buat persamaan aljabar bool-nya untuk fungsi dari T1,T2,T3, dan T4!
Buat skema rangkaian digitalnya !

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 24


TUGAS 4 (ONLINE)
1. Buatlah rangkaian pneumatic pada praktikum 7 s/d 9 di software fluidsim
kemudian simulasikan sampai berhasil
2. Jelaskan hasil percobaan yang telah anda lakukan dalam bentuk video
yang di upload pada media penyimpanan video
3. Upload link video praktikum yang telah anda buat pada laman
http://elearning.pnc.ac.id/
4. Kirim file hasil praktikum yang telah anda lakukan pada laman e-learning
PNC
5. Buat laporan hasil praktikum pada percobaan kemudian kirimkan laporan
hasil praktikum dalam bentuk softcopy pada elearning PNC

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 25


3.4 Rangkaian Pengunci
Praktikum 10
1. Rangkaian Pengunci
Soal : Silinder kerja ganda digunakan untuk memisah lintasan dari jalur 1
ke jalur 2 atau sebaliknya. Jika tombol S1 ditekan maka batang piston
silinder akan keluar menghubungkan jalur lintasan 1. Tombol S1 dilepas,
batang piston silinder tetap pada posisi lintasan jalur 1. Untuk
memindahkan ke jalur 2 digunakan tombol S2. Bila tombol S2 dilepas batang
piston tetap menghubungkan lintasan 2.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !

Praktikum 11
2. Rangkaian Pengunci dengan control off
Soal : Silinder kerja ganda digunakan untuk melubangi sebuah PCB. Jika
tombol S1 dan S2 ditekan sesaat maka batang piston silinder akan keluar
dan masuk secara terus menerus. Kemudian dengan penekanan S3 maka
kerja dari silinder akan berhenti.

Gambarkan rangkaian kontrolnya, tulis carakerjanya dan praktekan !

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 26


TUGAS 5 (ONLINE)
1. Buatlah rangkaian pneumatic pada praktikum 10 s/d 11 di software
fluidsim dan simulasikan sampai berhasil
2. Jelaskan hasil percobaan yang telah anda lakukan dalam bentuk video
yang di upload pada media penyimpanan video
3. Upload link video praktikum yang telah anda buat pada laman
http://elearning.pnc.ac.id/
4. Kirim file hasil praktikum yang telah anda lakukan pada laman e-learning
PNC
5. Buat laporan hasil praktikum pada percobaan kemudian kirimkan laporan
hasil praktikum dalam bentuk softcopy pada elearning PNC

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 27


BAB IV
KONTROL BERTAHAP PNEUMATIK

4.1 DIAGRAM LANGKAH (STEP DIAGRAM) DAN NOTASINYA


Kontrol bertahap pada sistem pneumatik adalah suatu system pneumatic
yang melibatkan 2 silinder atau lebih yang bekerja secara simultan/berkaitan
untuk suatu tujuan tertentu. Contoh rangkaian dasar control bertahap dapat
dilihat pada gambar 4.1.

A0 A1
B0 B1

A
B

4 2
4 2

5 3
1 5 3
1

Gambar 4.1 Rangkaian dasar control bertahap


Untuk merancang rangkaian pneumatic pada system control bertahap
menggunakan diagram langkah. Berikut penjelasan diagram langkah pada
control bertahap.

1 2 3 4 5=1 Langkah
1 a1
Nama A
Silinder a0
0
b1
1

B
0
A+ B+ A- B- Notasi
Start

 Angka 0 dan 1 menunjukan posisi silinder


 Start digunakan untuk memulai pekerjaan
 Langkah 1 disebut juga “awal siklus”
 Langkah 5=1 disebut juga “akhir siklus”
 A+ artinya : Silinder A bergerak keluar (dari posisi a0 ke posisi a1)
 A- artinya : Silinder A bergerak masuk (dari posisi a1 ke posisi a0)

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 28


4.2 LATIHAN KONTROL BERTAHAP SEDERHANA
Praktikum 12
Kotak tiba dari konveyor, kemudian diangkat oleh silinder A, selanjutnya
Silinder B mendorong kotak tersebut ke konveyor dua. Silinder B tidak akan
kembali sebelum silinder A kembali ke posisi semula.
1. Gambarkan langkah dan notasinya
2. Buat skema rangkaian pneumatiknya
3. Praktekkan rangkaian tersebut

Jawaban
Alat Pengangkat Kotak
1. Diagram langkah dan notasi

1 2 3 4 5=1
1

A
0
1

B
0
Start

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 29


2. Skema rangkaian pneumatic

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 30


BAB V
KONFLIK PADA RANGKAIAN PNEUMATIK

5.1 Konflik Rangkaian Pneumatik


Konflik pada rangkaian bertahap yaitu sinyal yang berfungsi menggerakkan silinder
maju atau mundur atau sebaliknya datangnya bersamaan. Pada diagram langkah dapat
dilihat dengan jelas kapan suatu silinder mempunyai konflik. Notasi dari suatu silinder
yang mempunyai konflik yaitu : “ huruf sama tetapi tanda berlainan” misalnya A+
menghadapi A- atau sebaliknya. Konflik tidak akan terjadi apabila hurufnya berbeda,
meskipun tandanya berlainan. Misalnya A+ menghadapi B-. Pada diagram langkah
berikut terlohat suatu rangkaian yang silidernya memiliki konflik.

1 2 3 4 5=1
1

A
0
1

B
0
A+ A- B+ B-
Start

e2 e1
(S1) (S2) (S1)

Konflik terjadi pada silinder A yaitu pada saat A+ ke A- dan pada silinder B yaitu pada
saat B+ ke B-, jadi jumlah konflik yaitu 2 buah, e2 berarti menuju saluran 2. Catatan
: konflik yang terjadi pada suatu rangkaian minimal 2 buah.

5.2 Menghindari Konflik


Konflik dapat dihindari dengan membuat “system kaskade dan busbar” untuk
membuat rangkaian ini diperlukan:
1. Katup pemindah saluran (change over) yaitu katup 5/2 atau 4/2 dengan
system aktuasi udara yang dirangkai menjadi rangakian kaskade. Jumlah
yang diperlukan yaitu sebanyak jumlah konflik dikurangi 1. Pada diagram
langkah terdapat symbol e1 dan e2 yang artinya:
e1 : sinyal pemindah saluran n ke saluaran 1

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 31


e2 : sinyal pemindah saluran 1 ke saluran 2
2. Saluran yang berisi udara (busbar). Jumlah saluran yang diperlukan yairu
sebanyak jumlah konflik. Pada rangkaian langkah terdapat symbol (S1)
dan (S2), yang artinya:
S1 : Saluran 1
S2 : Saluran 2

Rangkaian berikut adalah rangkaian kaskade untuk 2 buah konflik :

(S1)
(S2)

e2 e1

Rangkaian berikut adalah rangkaian kaskade untuk 4 buah konflik :

(S1)
(S2)
(S3)
(S4)

e2 e1/e3/e4

e3 e1/e4

e4 e1

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 32


5.3 Kontrol Bertahap Dengan System Kaskade Dan Busbar
Praktikum Ke-13
Alat Stempel
Alat ini berfungsi untuk menstempel salah salah satu bagian benda kerja. Benda
kerja ditempatkan secara manual. Bagian yang akan di stempel dihadapkan ke
atas. Apabila tombol START ditekan, maka Silinder A turun dan menstempel benda
kerja. Selanjutnya Silinder B mendorong benda kerja yang sudah di stempel ke
dalam keranjang, kemudian Silinder B kembali ke posisi semula.

1. Buatlah diagram langkah dan notasinya!


2. Buatlah skema rangkaian pneumatiknya !
3. Praktekkan rangkaian tersebut !

Jawaban :
1. Diagram Langkah

1 2 3 4 5=1
1

A
0
1

B
0
Start
Persamaan :

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 33


2. Skema Rangkaian Pneumatik :

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 34


Praktikum ke-14
Alat Pengeling
Terdapat dua buah plat akan dikeling bersamaan pada mesin press otomatis.
Penempatan dan pelepasan kedua plat dan paku keling dilakukan secara manual
ada sensor untuk mendeteksi plat. Apabila kedua plat dan paku keling tersebut
sudah ditempatkan pada posisi kerja dan tombol START ditekan, maka Silinder
A mencekam salah satu plat yang ditempatkan dibagian atas. Kemudian Silinder
B menekan paku keling dan kembali lagi. Setelah Silinder B kembali ke posisi
semula, maka silinder A melepaskan cengkeramannya.

Gambar 6.1 Mesin Pengeling


Tugas :
1. Buatlah diagram langkah dan notasinya!
2. Buatlah skema rangkaian pneumatiknya !
3. Praktekkan rangkaian tersebut !

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 35


Jawaban :
1. Diagram Langkah

1 2 3 4 5=1
1

A
0
1

B
0
Start

Persamaan :

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 36


2. Skema Rangkaian Pneumatik :

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 37


Praktikum ke-15
Alat Stempel 3 posisi

Gambar 5.1 Mesin Stamping


Untuk lebih jelasnya mari kita ambil contoh kasus pada sebuah mesin stamping.
Mesin stamping ini terdiri atas tiga buah silinder yaitu silinder A, silinder B dan
silinder C. Ketika tombol START ditekan, maka silinder A akan maju. Setelah
mencapai posisi maksimumnya, silinder A akan kembali sampai posisi minimum.
Kemudian silinder B berganti maju hingga posisi maksimum dan kemudian
kembali lagi ke posisi minimumnya. Demikian juga silinder C akan maju setelah
silinder B kembali ke posisi minimumnya kemudian kembali lagi.
Tugas :
1. Buatlah diagram langkah dan notasinya!
2. Buatlah skema rangkaian pneumatiknya !
3. Praktekkan rangkaian tersebut !

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 38


Jawaban :
1. Diagram Langkah

1 2 3 4 5 6 7=1
1

A
0
1

B
0
1

C
0

Start

Persamaan :

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 39


2. Skema Rangkaian Pneumatik :

TUGAS 6 (ONLINE)
1. Buatlah rangkaian pneumatic pada praktikum 12 s/d 15 di software
fluidsim dan simulasikan sampai berhasil
2. Jelaskan hasil percobaan yang telah anda lakukan dalam bentuk video
yang di upload pada media penyimpanan video
3. Upload link video praktikum yang telah anda buat pada laman
http://elearning.pnc.ac.id/
4. Kirim file hasil praktikum yang telah anda lakukan pada laman e-learning
PNC
5. Buat laporan hasil praktikum pada percobaan kemudian kirimkan laporan
hasil praktikum dalam bentuk softcopy pada elearning PNC

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 40


TUGAS 7 (OFFLINE)
1. Identifikasi peralatan dan komponen pneumatic yang akan digunakan
2. Buatlah rangkaian pneumatic pada praktikum 12 s/d 15 di papan kerja
berdasarkan gambar rangkaian hasil simulasi
3. Lakukan instalasi peralatan pneumatic sesuai dengan prosedur dengan
memperhatikan kaidah K3
4. Uji coba rangkaian yang telah dibuat apakah berfungsi sama seperti pada
simulasi
5. Jelaskan hasil percobaan yang telah anda lakukan dalam bentuk video
yang di upload pada media penyimpanan video
6. Upload link video praktikum yang telah anda buat pada laman
http://elearning.pnc.ac.id/
7. Buat laporan hasil praktikum pada percobaan kemudian kirimkan laporan
hasil praktikum dalam bentuk softcopy pada elearning PNC

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 41


DAFTAR PUSTAKA

[1] Ridwan, Rekayasa Kontrol Mesin Industri Pneumatik/Elektroneumatik (PNE),


Politeknik Manufaktur Bandung, 2019
[2] Andrew A. Parr, Hydraulics and Pneumatiks, Elsevier Science & Technology
Books, 1999
[3] H. Meixner/R.Kobler, Maintenance of Pneumatik Equipment And System,
Esslingen, Festo Didactic, 1988.
[4] Frank Ebel, Fundamentals of Pneumatiks - Collection of Transparencies, Festo
Didactic GmbH & Co, Denkendorf, 2000.
[5] P. Croser, F. Ebel , Pneumatiks Basic Level, Festo-Didactic Esslingen, 2002

Praktikum Pneumatik – Politeknik Negeri Cilacap 42

Anda mungkin juga menyukai