Anda di halaman 1dari 70

Petunjuk

Teknis
Praktek
Akhir

oleh :
Tim Penyusun

Jl. AUP Pasar Minggu


PO. Box 7239/JKSPM
Departemen Kelautan dan Perikanan
Telp. (021) 7806874, 78830275 SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA
Fax. (021) 7805030, 78830275
www.stpjakarta.ac.id Jakarta 2014
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

1. Pendahuluan

Sekolah Tinggi Perikanan (STP) adalah Perguruan Tinggi Kedinasan yang


menyelenggarakan program pendidikan profesional Diploma IV dalam bidang
perikanan. Tujuan STP adalah menyiapkan sumberdaya manusia yang bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan, profesional, berkualitas dan memenuhi
kebutuhan tenaga ahli di bidang perikanan yang berwawasan bisnis, dengan
penguasaan teknis dan manajerial yang mampu secara mandiri mengelola dan
mengembangkan usaha perikanan secara berkelanjutan.

Pencapaian kemampuan lulusan yang sesuai dengan tujuan tersebut diatas


dilaksanakan dengan berbagai program pendidikan yang diantaranya dalam
kurikulum ditetapkan nisbah antara teori dan praktek adalah 40% dan 60%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan akademik di STP adalah lebih banyak
praktek dibandingkan dengan teori. Salah satu kegiatan praktek sesuai dengan
kurikulum STP adalah Praktek Akhir ( PA ) yang ditujukan bagi taruna tingkat
akhir (semester VIII) atau taruna yang telah dinyatakan lulus semester VII.

Tujuan PA adalah agar taruna dapat mengoperasionalisasikan keahlian sesuai


dengan bidangnya di lapangan sehingga mampu mengidentifikasi masalah-
masalah yang terjadi dan memilih alternatif pemecahannya serta mampu
melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan keahliannya secara nyata di
lapangan. Hasil PA tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan yang disebut Karya
Ilmiah Praktek Akhir (KIPA). Pelaksanaan praktek dan penulisan KIPA
dilakukan dengan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dalam bentuk mengikuti
(terlibat) kegiatan perikanan secara langsung di lapangan, pengamatan, atau
pengkajian masalah khusus sesuai bidang kehalian program studinya.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 1
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

2. Tujuan

Tujuan buku PETUNJUK TEKNIS PRAKTEK AKHIR & PENULISAN KIPA ini adalah
sebagai pedoman praktek akhir dan penyusunan KIPA bagi taruna sehingga
dapat melaksanakan praktek akhir dan didapatkan format yang baku dalam
teknik penulisan dan substansi materi dalam rangka penyelesaian studi di STP
dan untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 2
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

3. Ruang Lingkup

Kegiatan Praktek Akhir secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2


(dua), yaitu :

a) Praktek Lapangan
b) Penulisan KIPA sebagai laporan ilmiah hasil dari Praktek Lapangan
Secara skematis ruang lingkup atau tahapan-tahapan kegiatan tersebut
sebagaimana disajikan dalam Gambar 1.
1

Gambar 1. Skema tahapan kegiatan dalam Praktek Akhir

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 3
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

4. Ketentuan dan Persyaratan

Pelaksanaan Praktek Akhir dapat dilakukan setelah diterbitkannya Surat


Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Perikanan tentang kegiatan dimaksud. Dalam
surat Keputusan tersebut berisi tentang penunjukkan Dosen Pembimbing bagi
Taruna.

4.1. Peserta dan Persyaratan

Beberapa persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh setiap taruna yang
akan melaksanakan Praktek Akhir, yaitu sebagai berikut :

1) Lulus semester VII


2) Telah menyelesaikan seluruh tanggung jawab administrasi baik aspek
akademis maupun non akademis
3) Menseminarkan proposal KIPA
4) Menyerahkan proposal yang telah diperbaiki setelah diseminarkan dan telah
disetujui oleh dosen pembimbing, Ketua Program Studi, dan Ketua Jurusan

4.2. Tempat

Tempat PA harus memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut :

1) Merupakan lokasi yang terdapat kegiatan proses produksi perikanan


2) Letak geografis merupakan daerah pesisir, aliran sungai, danau, laut dan
atau daerah yang memenuhi syarat sesuai dengan program studi.
3) Tersedia infrastruktur yang dapat menunjang kegiatan praktek akhir.
Oleh karena itu, beberapa lokasi yang memungkinkan dijadikan sebagai tempat
praktek akhir adalah sebagai berikut :

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 4
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

1) Instansi pemerintah (Lembaga Penelitian, Lembaga Pengembangan, Dinas


Perikanan, Karantina Ikan, Lembaga Pembinaan Perikanan, dan
sebagainya).
2) Unit produksi (perusahaan perikanan swasta/BUMN perikanan maupun
perorangan, kapal perikanan yang sesuai dengan ketentuan jurusan TPI,
dan sebagainya).
3) Desa pesisir/pantai atau desa yang masyarakatnya sebagian besar bermata
pencaharian nelayan/pembudidaya ikan/pengolah ikan.
4) Fasilitas perikanan, seperti Pelabuhan Perikanan, Pelelangan Ikan, Koperasi
Perikanan, dll.
Penetapan tempat Praktek Akhir dilakukan berdasarkan pada Usulan PA yang
telah dibuat oleh masing-masing taruna.

4.3. Waktu

Praktek Akhir yang dilaksanakan pada semester VIII, secara rinci adalah sebagai
berikut :

1) Sejak diterbitkannya Surat Keputusan Ketua STP hingga dimulainya


Semester VIII dialokasikan untuk kegiatan penyusunan Usulan/proposal
Praktek Akhir (PA). Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan sebelum
dimulainya Semester VIII
2) Kegiatan PA di tempat praktek dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dimulai
dari awal semester VIII.
3) Penyusunan KIPA dilaksanakan selama 8 (delapan) minggu atau I,5 bulan.
Pada akhir periode penulisan ini, konsep KIPA akan diseminarkan yaitu
paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum pelaksanaan ujian KIPA.
4) Perbaikan KIPA dilaksanakan selambat-lambatnya selama 1 (satu) minggu
setelah mengikuti ujian.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 5
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

5. Dosen Pembimbing

Setiap taruna dibimbing oleh minimum dua orang Dosen Pembimbing yang
ditetapkan oleh Ketua Sekolah Tinggi Perikanan melalui usulan dari Ketua
Jurusan. Dosen pembimbing terdiri dari Dosen Pembimbing Utama dan Dosen
Pembimbing Kedua dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Dosen Pembimbing Utama adalah dosen tetap dengan jabatan minimal


Lektor dan atau dosen luar biasa minimal berpangkat III/d dan atau
pendidikan minimal S2 (Magister) atau yang telah disetujui oleh Ketua
STP/Senat STP atau pertimbangan khusus sesuai dengan bidang
keahliannya.
2) Dosen Pembimbing Kedua adalah dosen tetap dengan jabatan minimal
Asisten Ahli dan atau telah menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) atau
Diploma 4.
3) Dosen Pembimbing PA bertugas memberikan bimbingan dalam penyusunan
Proposal PA, bimbingan ilmiah, bimbingan teknis lapangan, dan memantau
perkembangan kegiatan PA serta penulisan KIPA kepada taruna.
4) Dosen Pembimbing harus mengikuti seminar proposal PA dan seminar KIPA
yang dilakukan oleh masing-masing taruna dan bertindak sebagai
narasumber serta memberikan penilaian.
5) Dosen Pembimbing menjadi anggota dan atau ketua sidang panitia ujian
akhir.
6) Dosen pembimbing memiliki hak untuk menandatangani Proposal PA dan
KIPA sebagai bukti bahwa Proposal PA dan KIPA sudah mendapatkan
bimbingan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 6
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

6. Materi

Secara umum materi praktek harus sesuai dengan bidang keahliannya yang
merupakan cakupan dari seluruh mata kuliah yang pernah diperoleh selama
mengikuti pendidikan di STP. Secara substansial materi praktek harus
mencakup aspek teknis (sesuai program studinya) dan aspek manajerial.
manajerial

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 7
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

7. Metoda

Metoda praktek yang digunakan dilakukan dengan pendekatan Experiencing


Learning Cycle (Pola AKOSA = Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan dan
Aplikasikan).

Proses mengalami diperoleh dari pengalaman dalam proses belajar mengajar,


praktikum atau praktek mata kuliah dan pengalaman selama di lokasi praktek
akhir. Proses mengemukakan, mengolah dan menyimpulkan diperoleh dengan
melakukan kegiatan menelaah hasil pengamatan di lokasi PA dengan
menggunakan pendekatan ilmiah.

Oleh karena itu, Metoda praktek adalah mengikuti kegiatan perikanan secara
langsung selama waktu yang disediakan oleh STP untuk praktek lapangan.
Pelaksanaan praktek dapat dilakukan dengan Metoda survey lapangan dan atau
survey instansional.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 8
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

8. Biaya Pelaksanaan

Sumber dana utama pelaksanaan Praktek Akhir adalah dana Anggaran Sekolah
Tinggi Perikanan yang telah ditetapkan, serta sumber lain yang tidak mengikat.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 9
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

9. Pelaksanaan Praktek Akhir

Pelaksanaan praktek akhir dapat dilakukan setelah terbitnya Surat Keputusan


Ketua Sekolah Tinggi Perikanan tentang kegiatan dimaksud. Tahapan-tahapan
kegiatan yang harus dilakukan oleh taruna adalah sebagai berikut :

a) Penyusunan Usulan Praktek Akhir (Proposal PA)


b) Seminar Usulan PA
c) Praktek Lapangan

9.1. Usulan Praktek Akhir (PA)

Taruna peserta Praktek Akhir (PA) diwajibkan melakukan beberapa kegiatan,


yaitu:

a) Berkomunikasi dengan dosen pembimbing untuk penyusunan rencana


pembimbingan mulai dari penyusunan Usulan PA hingga Taruna dinyatakan
lulus

b) Mengajukan usulan beberapa tema kepada Ketua Program Studi. Usulan PA


dibuat minimal rangkap lima dan ditanda tangani oleh dosen pembimbing,
Ketua Program Studi, dan Ketua Jurusan.
Jurusan Adapun kelima usulan tersebut
masing-masing satu eksemplar diserahkan kepada : dosen pembimbing,
jurusan, BAAK, tempat praktek dan taruna. Usulan PA dijilid, ditandatangani
oleh yang berwenang dan diserahkan kepada BAAK selambat-lambatnya
satu minggu sebelum PA diseminarkan.

Adapun ketentuan penulisan usulan PA sebagai berikut :

1) Pengetikan Usulan PA sama aturannya dengan pengetikan KIPA.


2) Usulan PA pada dasarnya terdiri dari :

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 10
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Batasan Masalah
BAB II. Tinjauan Pustaka
BAB III. Metoda Praktek Akhir
3.1. Waktu dan lokasi praktek
3.2. Bahan dan alat
3.3. Metoda Pengumpulan Data
3.4. Metoda Analisis Data
BAB IV. Rencana Kegiatan dan Biaya
4.1. Rencana Kegiatan
4.2. Rencana Biaya

Contoh halaman sampul, halaman pengesahan, dan daftar isi dapat dilihat pada
Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 4.

9.2. Seminar Usulan PA

Seminar Usulan PA dilaksanakan selambat-lambatnya satu minggu sebelum


peserta PA berangkat ke tempat praktek akhir. Perangkat seminar yang meliputi
Moderator dan Notulen seminar usulan PA adalah taruna peserta PA dan akan
mendapatkan penilaian dari narasumber (dosen bidang studi & dosen
pembimbing) yaitu tentang layak tidaknya proposal tersebut dilanjutkan sebagai
pedoman pelaksanaan Praktek Akhir dari taruna yang bersangkutan.

9.3. Pelaksanaan Praktek Akhir

Setelah Taruna selesai melaksanakan seminar usulan PA dan memperbaiki atau


merevisinya serta mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing maka
pelaksanaan Praktek Akhir dapat dilakukan. Setiap taruna diharuskan mengikuti
prosedur untuk pelaksanaan praktek akhir sebagaimana yang telah ditetapkan
Sekolah Tinggi Perikanan.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 11
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

10. Penyusunan KIPA

Bagian utama KIPA merupakan outline dari isi KIPA, yaitu sebagai berikut :

Bab 1 PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari tiga sub-bab yaitu ; Latar Belakang, Tujuan Praktek,
dan Batasan Masalah.

1.1. Latar Belakang


Latar Belakang berisi tentang pokok-pokok pikiran yang mendasari
pemilihan topik atau tema. Pokok-pokok pikiran tersebut dapat berasal
dari data atau informasi hasil studi sebelumnya atau kaidah-kaidah
ilmiah yang berupa ilmu dasar.

1.2. Tujuan Praktek


Tujuan praktek menjelaskan hasil atau keluaran yang diharapkan dari
kegiatan praktek yang dilaksanakan. Tujuan ini merupakan arah dari
kegiatan-kegiatan yang akan atau harus dilakukan dalam pelaksanaan
praktek.

1.3. Batasan Masalah


Batasan masalah ditetapkan dengan maksud untuk membatasi ruang
lingkup praktek/penelitian dengan tetap mengacu pada topik, judul, dan
tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai atau memenuhi tujuan
yang telah ditetapkan akan meliputi banyak aspek yang sering kali sulit
untuk dilakukan secara keseluruhan karena adanya beberapa
keterbatasan teknis maupun non teknis, misalnya waktu, alat, dana dan
sebagainya. Oleh karena itu, dengan ditetapkannya Batasan Masalah
maka kegiatan praktek/penelitian dan penulisan KIPA akan dapat
berbobot, singkat dan tajam serta tetap memenuhi kaidah ilmiah.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 12
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA


Dalam bab ini dijelaskan tentang dasar teori yang berkaitan dengan topik atau
tema dalam pelaksanaan praktek dan dibahas dalam KIPA. Tinjauan Pustaka
merupakan kajian kepustakaan yang berkaitan dengan pokok permasalahan.
Penulisannya harus lengkap dan mengikuti perkembangan akan pengetahuan
yang menjadi pokok bahasannya atau topik atau temanya.

Sumber pustaka berasal dari buku pegangan (text book), jurnal ilmiah, dan
karya ilmiah lainnya. Dalam pengutipan baik berupa data, informasi atau
pendapat seseorang atau beberapa orang pengarang, maka nama dan tahun
terbit buku yang dikutip harus ditulis atau dicantumkan dalam kalimat yang
berisi kutipan tersebut. Seluruh pustaka yang dikutip harus dicantumkan dalam
DAFTAR PUSTAKA.

BAB 3 METODA PRAKTEK AKHIR


Dalam bab ini meliputi beberapa sub-bab, yaitu : Waktu dan Lokasi Praktek, Alat
dan Bahan, Metoda, dan Metoda Analisis Data.

3.1. Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat merupakan penjelasan tentang waktu dan tempat
pelaksanaan praktek/penelitian. Berkenaan dengan tempat praktek
penjelasan dapat berupa penjelasan nama perusahaan/lembaga tempat
pelaksanaan praktek, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, dan bila
diperlukan koordinat lokasi.

3.2. Alat dan Bahan


Setelah menetapkan waktu dan tempat praktek/penelitian, maka
selanjutnya akan dapat ditentukan alat dan bahan yang perlu diperlukan
dalam praktek/penelitian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyebutkan alat dan bahan adalah sebagai berikut :

a) Jenis alat dan bahan


b) Spesifikasi alat dan bahan
c) Ketelitian alat

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 13
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

d) Jumlah/volume alat dan bahan


e) Kegunaan atau fungsi alat dan bahan
3.3. Metoda

3.3.1. Metoda
Metoda Pengumpulan Data
Sesuai dengan Program Pendidikan di STP yang bertujuan menghasilkan
tenaga professional yang memiliki keterampilan tinggi maka Metoda
pengumpulan data adalah mengikuti atau terlibat secara langsung
dengan suatu kegiatan perikanan. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan kesempatan kepada Taruna agar mengetahui, memahami
dan terampil menerapkan suatu sistem usaha perikanan.

Secara garis besar, metoda pengumpulan data meliputi Metoda survey


dan Metoda percobaan.
a) Metoda Survey
Metoda survey adalah pengamatan atau observasi langsung di
lapangan terhadap suatu kegiatan perikanan yang dilakukan baik
oleh perorangan, masyarakat, maupun suatu lembaga. Disamping itu
kegiatan survey dapat juga dilakukan sendiri tanpa harus mengikuti
suatu kegiatan, sebagai contoh :

• Pengamatan keragaan nelayan penangkap ikan dipesisir Utara


Jawa
• Pengamatan terhadap penanganan hasil penangkapan ikan yang
didaratkan di TPI/PPI
• Pengamatan jenis, kapasitas dan perawatan mesin kapal milik
nelayan di pulau-pulau terpencil
• Pengamatan system pembudidayaan dengan teknologi silvo-
fisheries
• Pengamatan habitat bakau dipesisir Papua.
b) Metoda Percobaan
Metoda percobaan dalam kegiatan Praktek Akhir dilakukan apabila
bertujuan untuk membuktikan suatu hipotesa dengan menetapkan

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 14
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

perlakuan-perlakuan dan ulangan-ulangan sesuai dengan kaidah


ilmiah dan statistik. Metoda percobaan dapat dilakukan dalam
laboratorium maupun dilapangan secara langsung. Oleh karena itu,
dalam pelaksanaannya perlu ditetapkan rancangan percobaannya
(experimental design). Namun demikian, dalam pelaksanaan
prakteknya taruna tetap diharuskan mengikuti suatu proses produksi
perikanan secara menyeluruh disamping pengamatan terhadap
percobaannya.

Adapun bentuk kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan melalui


pengamatan, pengukuran, wawancara, dan mengikuti secara langsung
kegiatan perikanan. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer
dan sekunder yang juga turut mempengaruhi metoda pengumpulannya.

Pengamatan dilakukan baik dalam pelaksanaan praktek berupa survey


maupun percobaan. Kegiatan pengamatan dilakukan baik melalui
observasi secara visual, laboratoris maupun pengukuran terhadap suatu
parameter dengan menggunakan suatu peralatan. Beberapa contoh
tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

a) Taruna mengukur kapal untuk memperoleh data ukuran kapal.


b) Taruna mengukur kekuatan semprotan bahan bakar untuk mesin
diesel untuk memperoleh data tingkat konsumsi bahan bakar mesin
tersebut.
c) Taruna menghitung jumlah koloni bakteri setiap 2 (dua) jam untuk
memperoleh data perkembangan bakteri.
d) Taruna mengamati kandungan oksigen terlarut dan pH air kolam
untuk memperoleh data parameter kualitas air kolam.
e) Taruna mengamati jenis dan jumlah plankton disuatu perairan untuk
memperoleh data komunitas plankton atau tingkat kesuburan suatu
perairan.
Kegiatan wawancara juga dapat dilakukan baik dalam pelaksanaan
praktek berupa survey maupun percobaan. Wawancara dilakukan untuk

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 15
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

memperoleh informasi yang tidak dapat digali dari kegiatan pengamatan.


Informasi tersebut seringkali menjadi sangat berarti untuk mempertajam
dan melengkapi bahasan. Dengan demikian, diharapkan tidak akan
terjadi kesalahan dalam mengkaji dan menyimpulkan permasalahan
yang merupakan tema/topik praktek. Beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan dalam wawancara adalah :

a) Jenis informasi yang harus dikumpulkan. Selanjutnya akan dapat


disusun daftar pertanyaannya.
b) Pihak atau personil yang harus diwawancarai. Pihak ini disebut juga
dengan responden. Responden perlu dipilih dan dikelompokkan
karena informasi yang akan diperoleh terkait dengan umur, tingkat
pendidikan, status sosial, posisi atau jabatan, tingkat usahanya, dan
lain-lain.
Biasanya pada wawancara seringkali dilengkapi juga dengan pemberian
kuisionair, khususnya apabila informasinya akan dianalisis secara
kuantitatif. Selanjutnya metoda yang melengkapi kegiatan adalah
melakukan sendiri atau mengikuti suatu kegiatan usaha perikanan
secara langsung.

Metoda pengumpulan data dapat berupa pengumpulan data primer


maupun data sekunder. Metoda pengumpulan data primer tersebut akan
tergantung dengan jenis praktek dan jenis data primernya.

Uraian diatas, pada prinsipnya bertujuan untuk memperoleh data yang


komprehensif, valid, dan akurat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam praktek.

Adapun data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,
yaitu data yang telah dikumpulkan oleh orang lain dan taruna dapat
menggunakannya dalam bahasan topik KIPA-nya. Sebagai contoh:

a) Data jumlah kapal yang beroperasi di perairan Arafura pada tahun


1993 s/d 2003

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 16
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

b) Data jenis dan kapasitas mesin yang digunakan nelayan Utara Jawa
pada tahun 2002
c) Data volume dan nilai ekspor produk hasil olahan ke Jepang pada 10
tahun terakhir.
d) Data perkembangan luas tambak di Papua selama 5 tahun
e) Data hasil dan upaya tangkapan 10 tahun terakhir di Propinsi Jawa
Timur
Dalam pengumpulan data, seringkali banyak keterbatasan baik waktu,
tenaga, dan biaya. Oleh karena itu, pengumpulan data dilakukan melalui
pengambilan sampel. Beberapa hal penting yang perlu mendapat
perhatian dalam pengambilan sampel, yaitu :

a) Waktu pengamatan
b) Frekuensi pengamatan
c) Lokasi pengamatan
d) Jumlah obyek yang diamati
e) Cara pengamatan

3.3.2. Metoda Analisis Data


Analisis data diawali dengan kegiatan pengolahan data yang meliputi
meliputi kegiatan tabulasi dan sortasi data. Setelah ditabulasikan dan
dipilih, selanjutnya data diolah sesuai dengan tema atau topic dan tujuan
praktek. Hasil pengolahan data dapat disajikan secara kualitatif dalam
bentuk table maupun dalam bentuk gambar atau grafik.

Selanjutnya data dianalisis atau dikaji secara lebih mendalam mengarah


kepada tujuan yang telah ditetapkan. Secara garis besar Metoda analisis
dari data dan informasi yang telah dikumpulkan dapat berupa :

a) Analisis deskriptif atau kualitatif


Metoda analisis ini dimaksudkan untuk menggambarkan secara
sistematis fakta hasil pengamatan/penelitian secara utuh, factual
dan mendalam. Selanjutnya gambaran tersebut dikaji dengan cara

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 17
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

mengkaitkannya dengan dasar teori atau kaidah akademis atau


literature yang terkait.

b) Analisis Kuantitatif
Metoda analisis secara kuantitatif adalah dengan menggunakan
perhitungan statistic, analisa financial, analisa ekonomi dan lain-lain.

Bab 4 KEADAAN UMUM

Keadaan umum menjelaskan keadaan lokasi kegiatan praktek/penelitian


dilakukan. Aspek-aspek yang disajikan adalah yang terkait dengan topik/tema
kegiatan praktek/penelitian, yaitu diantaranya :

a) Letak/posisi lokasi
b) Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP)
c) Musim
d) Kelembagaan atau organisasinya
e) Sarana, prasarana dan fasilitas

Bab 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab Hasil dan Pembahasan secara substansial meliputi kajian aspek TEKNIS
dan MANAJERIAL. Bahasan aspek manajerial bukan manajemen murni tetapi
manajemen teknis sesuai bidang keahliannya, sebagai contoh :

a) Kajian tentang aspek finansial usaha perikanan


b) Kajian tentang perencanaan pelaksanaan, pengorganisasian dan
pengontrolan usaha perikanan baik mencakup personil, klembagaan
maupun sarana dan prasarana dalam melakukan usaha.
Dalam Hasil dan Pembahasan diuraikan tentang beberapa hal penting sebagai
berikut :

a) Menyajikan hasil dari data atau informasi yang telah diolah dan dianalisa.
Adapun data mentah atau informasi dari lapangan secara lengkap disajikan
dalam lampiran

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 18
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

b) Membahas atau mengkaji hasil yang telah disajikan dengan mengacu pada
pustaka dan haruslah terkait dengan tema/topik dan tujuan
praktek/penelitian yang telah ditetapkan.
c) Hasil olahan dan analisa data dapat disajikan dalam bentuk tabel dan atau
gambar.
d) Menyampaikan hasil sendiri secara ilmiah atas bahasan diatas.

Bab 6 KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan merupakan intisari dari bahasan atau kajian yang telah diuraikan
dalam Bab 5 yang merupakan jawaban dari Tujuan Praktek. Oleh karena itu,
kesimpulan bukanlah berupa suatu pernyataan ilmiah atau kaidah umum tetapi
terkait dengan tema/topik dan tujuan sehingga terlihat jelas adanya hubungan
atau benang merah mulai dari judul sampai bab terakhir.

Saran adalah pemikiran yang sifatnya tindak lajut untuk memperbaiki atau
meningkatkan suatu keadaan dari kesimpulan yang dianggap tidak sesuai atau
tidak layak ditinjau baik dari aspek teknis maupun aspek manajemen. Saran
sebaiknya tidak bersifat normatif tetapi praktis atau dapat diterapkan
(applicable), rasional, realistis dan obyektif.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 19
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

11. Teknik Penulisan

Bahasa yang digunakan harus Bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan
gaya bahasa ilmiah. Penyusunan kalimat harus jelas, singkat, mudah dimengerti
dan lengkap secara tata bahasa, yaitu terdiri atas subyek, predikat, dan obyek
atau keterangan. Hindari penggunaan kalimat yang panjang dan bertele-tele.
Tanda baca seperti titik, koma, tanda seru, tanda tanya dan lain sebagainya
digunakan sebagaimana mestinya menurut Ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan.

Judul KIPA ditulis dengan huruf besar (kapital) cetak tebal dan tanpa tanda titik.
Judul ditulis di bagian tengah halaman bagian atas. Judul yang terlalu panjang
disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika penulisan. Biasanya
dibayangkan bentuk “piramida” terbalik. Penulisan nama Latin, bahasa lain dan
istilah lain mengikuti kaidah-kaidah ilmiah (lihat Lampiran 5).
5).

Judul bab ditulis dengan huruf besar (kapital) cetak tebal. Bab, sub dan sub-sub
bab ditulis di pinggir kiri halaman. Sub bab dan sub-sub bab ditulis dengan
kapitalisasi artinya setiap huruf awal kata ditulis dengan huruf besar, kecuali
partikel seperti ; “ke”, “dari”, “dan”, “oleh”, “dalam”, dan “tentang” tidak ditulis
dengan huruf besar (semua huruf dicetak tebal) (lihat Lampiran 13).
13).

11.1. Jenis dan Ukuran Kertas

Kertas yang dipergunakan untuk menulis KIPA adalah kertas HVS 80 miligram
dengan ukuran A4 (210 x 297 mm).

11.2. Tekni
Teknik
knik Pengetikan

Ketentuan pengetikan KIPA adalah sebagi berikut :

1) Diketik dua spasi dengan menggunakan salah satu huruf standar yang
konsisten (misalnya Times New Roman 12, Arial 12, T Courier New

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 20
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

12). Kecuali jarak antara bab, sub bab dan sub-sub bab diketik dengan
jarak dua setengah spasi.
2) Jalur pinggir kertas (margin) dengan lebar 4 cm dari tepi pinggir kiri kertas,
sedangkan dari tepi atas, tepi bawah dan kanan dengan lebar 3 cm (lihat
lihat
Lampiran 13).
13
3) Setiap bab dimulai dari halaman baru. Setiap lembar halaman harus diketik
penuh kecuali akhir bab.
4) Format rata kiri-kanan, kecuali akhir alinea.
5) Pengetikan alinea baru dimulai setelah tujuh ketukan dari garis tepi
(margin)
6) Semua judul, sub bab, dan sub-sub bab tidak menggunakan titik pada akhir
Judul.
7) Pengetikan bilangan 1 sampai 9 diketik penuh dengan huruf jadi, misalnya
satu, dua, tiga dan seterusnya. Sedangkan lebih dari satu digit ditulis
dengan angka, misalnya 12, 150, 1004 dan seterusnya
8) Bilangan bernama seperti Rp 50.000,- pukul 12.00 dan sebagainya tidak
boleh dipotong, tetapi boleh dilakukan pemotongan jika nama itu ditulis
sesudah nama bilangan seperti : 15 rupiah, dua kilometer dan lain
sebagainya.
9) Satuan yang dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa tanda titik
dibelakangnya, misalnya 50 m, 110 cm, 10 kg, 5 m3 , 250 l, dan lain
sebagainya.
10) Semua kata yang didahului tanda baca koma, dan titik koma diketik dengan
jarak satu ketukan, sedangkan setelah tanda baca lain seperti titik dan titik
dua kata tersebut dimulai setelah dua ketukan.
11) Persen, tanggal, nomor rumah, nomor telepon, jumlah uang, pecahan
desimal ditulis dengan angka seperti : 5%; 2 Pebruari; Jalan Tuna Ekor
Kuning 26; Telepon 7805050; Rp 5.250,-; 0,02 dan sebagainya.
12) Kalimat tidak diperkenankan dimulai dengan angka atau kata sambung
(dan, dari, ke, yang), jika terpaksa dilakukan maka angka itu ditulis penuh
dengan huruf seperti “Tujuh belas tahun yang lalu…” dan hindari

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 21
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

penggunaan kata sambung (seperti: dan, dari, ke, yang) sebagai awal
alinea.
13) Penulisan tabel, gambar dan lampiran jika diikuti oleh nomor maka huruf
depannya ditulis dengan huruf kapital (misal: Gambar 5,
5 Lampiran 1,
1 Tabel
6, dan seterusnya).
14) Bahasa asing (misalnya: Inggris, Latin dan lain-lain) diketik dengan huruf
miring.
15) Sub bab dan sub-sub bab minimal diketik tiga baris dari batas bawah, jika
kurang dari itu maka pengetikan dimulai dari halaman berikutnya.

11.3. Sistem Penomoran

Halaman-halaman dari bagian awal, nomor halaman ditulis dengan Angka


Romawi kecil yakni: i, ii, iii, iv dan seterusnya. Penomoran halaman ini dimulai
dari halaman kata pengantar sampai dengan daftar gambar. Nomor tersebut
diketik di tengah-tengah halaman bagian bawah.

Penomoran halaman selanjutnya yaitu dimulai dari bab pendahuluan dan


seterusnya, nomor halaman ditulis dengan Angka Arab, nomor tersebut diketik di
sudut kanan atas halaman dan tidak perlu diberi titik di belakangnya seperti: 1,
2, 3, 4 dan seterusnya. Halaman awal pada setiap bab tidak diberi nomor
halaman. (untuk lebih jelasnya perhatikan buku ini bab per bab). Nomor tabel,
gambar dan lampiran dibuat berurutan sesuai dengan yang ada pada teks.

11.4. Gambar dan Tabel

Gambar atau tabel harus diberi Angka Arab (1, 2, 3, dan seterusnya), Misalnya:
Gambar 1, Tabel 16, Gambar 6, Tabel 20 dan lain sebagainya, di dalam teks
penunjukannya dilakukan dengan menyebutkan nomornya dan harus diawali
dengan huruf kapital (huruf T dan G) misalnya ; Hasil tangkapan KM. Alsan V
dapat dilihat pada Tabel 16. Jenis-jenis udang yang tertangkap oleh KM. Alsan V
dapat dilihat pada Gambar 6 dan seterusnya. Judul tabel dan gambar dimulai
dengan hurup besar (kapital).

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 22
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

Gambar dan tabel harus diberi judul, judul gambar diletakkan di bawah gambar,
sedangkan judul tabel diletakkan pada bagian atas tabel. Jarak antara judul
gambar dan gambar atau judul tabel dan tabel dibuat jarak 1,5 spasi.
Sedangkan jarak antara tabel atau gambar terhadap teks 2,5 spasi (lihat
Lampiran 14, 15, 16 dan 17).
17

Tabel disusun dengan jarak 1,5 spasi. Jika tabel yang dibuat terlalu panjang
dapat dibuat pada halaman berikutnya dan ditandai dengan nomor tabel
tersebut dan diikuti dengan kata “Lanjutan”. Judul tabel tidak perlu ditulis
kembali tetapi judul kolom perlu dicatumkan kembali.

Gambar yang diperoleh dari data sekunder harus dilengkapi dengan sumber
pustaka, misalnya : Gambar 5. Tuna mata besar (Thunnus obesus) (Wild, 1997).
Sedangkan untuk tabel sumber ditulis di bawah tabel dengan jarak satu spasi,
misalnya, Sumber : Diolah dari KM. Alsan V (2000).

11.5. Mengutip dari Buku

Kutipan dari buku lain ditulis dengan menyebutkan nama pengarang dan tahun
terbitnya buku tersebut, nama pengarang cukup ditulis nama familinya.

Contoh 1.

• Effendi (1997), mengatakan bahwa spesies pada kelompok pelagis besar


terdapat kelompok yang biasanya disebut kelompok tuna kecil antara
lain: tongkol (Auxis thazard), tongkol banyar (Euthynnus affinis), tongkol
abu-abu (Thunnus tonggol), dan tongkol lisong (Auxis rochei).

Contoh 2.
• Spesies pada kelompok pelagis besar terdapat kelompok yang biasanya
disebut kelompok tuna kecil antara lain : tongkol (Auxis thazard), tongkol
banyar (Euthynnus affinis), tongkol abu-abu (Thunnus tonggol), dan
tongkol lisong (Auxis rochei) (Effendi, 1997).

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 23
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

Jika penulisnya lebih dari dua orang ditulis dengan huruf miring et al.

Contoh 3:

• Sistem akustik bim terbagi (split beam accoustic system) adalah


perangkat akustik yang terdiri dari : split beam transducer, split beam
processor, dan target strength program (Burczynki, et al., 1984).

Penulisan tahun terbit diberi tambahan huruf a, b, dst apabila mengutip


beberapa judul buku yang pengarang dan tahun terbitnya sama.

Contoh 4:

• Effendi (1997a) menyatakan bahwa morfologi ikan memiliki keterkaitan


dengan kondisi ekologi.

• Effendi (1997b) menyatakan bahwa ikan tuna banyak tertangkap di


perairan Timur Indonesia.

Pengutipan dari suatu situs (web site) di internet dituliskan lengkap


sebagaimana uraian di atas ditambah alamat situsnya, misal (Fulan, 1997 -
http://www.dkp.go.id) kecuali tidak ada nama penulis maka cukup alamat
situsnya

Surat kabar dan majalah dapat dijadikan pustaka, jika surat kabar tersebut
memiliki nomor ISSN atau ISBN.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 24
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

12. Bagian Kelengkapan KIPA

12.1. Halaman Sampul

Sampul (luar dan dalam) memuat berturut-turut dari atas ke bawah sebagai
berikut :

1) Judul KIPA ditulis dengan huruf kapital ditulis pada bagian paling atas dan
ditengah-tengah halaman sampul, jika judul KIPA lebih dari satu baris
dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk piramida terbalik.
2) Jarak 6 spasi dari judul KIPA ditulis kata “Oleh” .
3) Jarak 1,5 spasi dari kata oleh ditulis nama penulis KIPA
4) Jarak 3 spasi dari nama penulis KIPA ditempatkan lambang (logo) Sekolah
Tinggi Perikanan dengan gambar yang tidak terlalu besar.
5) Jarak 3 spasi dari logo ditulis berturut-turut sebagai berikut : SEKOLAH
TINGGI PERIKANAN, JAKARTA, dan tahun penulisan KIPA misalnya 2002
dengan jarak satu setengah spasi.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh pada Lampiran 5.
5
Sampul KIPA dibuat dengan hard cover laminating dengan ketentuan warna
sebagai berikut :

1) Program Studi TPI berwarna biru tua dengan pembatas halaman berwarna
biru muda, dimana pada kertas pembatas tersebut dicetak embos logo STP.
2) Program Studi TPH berwarna kuning dengan pembatas halaman berwarna
kuning muda, dimana pada kertas pembatas tersebut dicetak embos logo
STP.
3) Program Studi MP berwarna merah tua dengan pembatas halaman
berwarna merah muda, dimana pada kertas pembatas tersebut dicetak
embos logo STP.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 25
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

4) Program Studi TAK berwarna putih dengan pembatas halaman berwarna


merah muda, dimana pada kertas pembatas tersebut dicetak embos logo
STP.
5) Program Studi TPS berwarna hijau muda dengan pembatas halaman
berwarna hijau muda, dimana pada kertas pembatas tersebut dicetak
embos logo STP.

12.2. Halaman Judul

Halaman judul memuat berturut-turut dari atas ke bawah sebagai berikut :

1) Judul KIPA ditulis dengan huruf kapital ditulis paling atas dan di tengah-
tengah halaman judul, jika judul KIPA lebih dari satu baris dibuat
sedemikian rupa sehingga membentuk piramida terbalik.
2) Jarak enam spasi dari bawah judul ditulis kata “Oleh”
3) Kemudian dengan jarak satu setengah spasi berturut-turut diikuti oleh :
Nama : ……, dan NRP.: …...
4) Jarak empat spasi dari NRP. ditulis dengan huruf kapital “KARYA ILMIAH
PRAKTEK AKHIR”, kemudian dengan jarak satu spasi ditulis berturut-turut:
Sebagai Salah Satu Syarat, untuk Memperoleh Sebutan Sarjana Sains
Terapan Perikanan, pada Sekolah Tinggi Perikanan .
5) Jarak tiga spasi dari Sekolah Tinggi Perikanan di tempatkan Lambang (Logo)
Sekolah Tinggi Perikanan.
6) Jarak tiga spasi dari logo ditulis dengan huruf kapital, berturut-turut sebagai
berikut : PROGRAM STUDI ….. , JURUSAN …, SEKOLAH TINGGI PERIKANAN,
JAKARTA,
JAKARTA dan 2002. (tahun pembuatan KIPA)
Untuk lebih jelasnya lihat contoh pada Lampiran 6.
6.

12.3. Ringkasan

Ringkasan merupakan uraian singkat dari isi KIPA. Ringkasan disarankan tidak
melebihi tiga halaman.

Nama lengkap penulis diketik dengan huruf kapital tiga spasi dibawah
Ringkasan dan dimulai dari batas kiri, kemudian menyusul judul KIPA, huruf

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 26
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

pertama tiap kata diketik dengan huruf kapital dan menyusul nama pembimbing
diketik dengan huruf kapital. Pengetikan nama penulis, judul, dan nama dosen
pembimbing tersebut diketik dengan jarak satu spasi. Teks dari ringkasan
disusun seperti menyusun satu paragraf baru dan diketik dengan jarak dua
spasi..

Setiap KIPA harus mempunyai ringkasan. Ringkasan dijilid bersama dengan KIPA
dan tidak dimasukkan dalam daftar isi, serta tidak diberi nomor halaman (lihat
Lampiran 19, 20, dan 21).
21

12.4. Halaman Pengesahan

Halaman Pengesahan mempunyai susunan isi sebagi berikut : Pada bagian atas
ditulis kalimat “KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR”, kemudian dengan jarak dua
spasi berturut-turut diikuti sebagi berikut :

1) Judul KIPA.
2) Nama, NRP.
3) Program Studi.
4) Jurusan.
5) Jarak enam spasi dari Jurusan ditulis Menyetujui.
6) Jarak lima spasi dari Menyetujui ditulis nama Dosen Pembimbing. Jika
dosen pembimbingnya 2 orang ditulis sejajar dan lebih dari 2 (dua) ditulis
simetris satu di tengah halaman bila jumlah dosen pembimbingnya ganjil.
7) Kata “Pembimbing” ditulis di bawah nama pembimbing.
8) Jarak lima spasi dari “ Pembimbing yang satu dan Pembimbing yang
lainnya”, ditulis nama Ketua STP dan Ketua Jurusan.
9) Pada bagian kiri ditulis “Ketua STP”.
10) Bagian kanan sejajar dengan Ketua STP ditulis “Ketua Jurusan”.
11) Jarak 1,5 spasi dari Pembantu Ketua I ditulis “Tanggal lulus : ”.
12) Halaman pengesahan seperti tertera pada Lampiran 7.
7

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 27
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

12.5. Kata Pengantar

Pengetikan kata pengantar dimulai dari tiga spasi di bawah judul KATA
PENGANTAR dengan spasi ganda. Tempat, bulan dan tahun penulisan
ditempatkan di sebelah kanan, dengan jarak empat spasi di bawah baris
terakhir dari kata pengantar, kemudian dua spasi di bawahnya ditulis “Penulis”
secara simetris.

Kata pengantar berisi penjelasan penulis mengenai judul KIPA, dengan uraian
singkat tentang alasan pemilihan judul tersebut sebagai obyek pembahasan.
Selain itu dijelaskan pula secara singkat isi dari KIPA maupun tujuan dari
penulisan KIPA seperti sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Sains Terapan Perikanan ataupun dimaksudkan untuk memberikan sumbangan
pikiran dalam masalah yang dibahas (lihat Lampiran 11).
11

12.6. Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih ditempatkan tersendiri sesudah Kata Pengantar. Ucapan


terima kasih disampaikan kepada mereka yang telah membantu dalam
melakukan praktek akhir, saran dan kritik dalam penyusunan naskah, bantuan
keuangan, dan sebagainya (lihat Lampiran 12).
12

12.7. Daftar Isi

Daftar isi memuat judul-judul : kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, bab, sub bab, daftar riwayat hidup, daftar pustaka,dan daftar lampiran.
Penulisan bab dan sub bab serta penunjukan halaman harus sesuai dengan
kenyataannya dalam naskah.

Kata “Halaman” ditulis di atas tepi kanan di bawah judul dengan jarak dua
spasi. Jarak antara bab ke bab sejauh dua spasi, sedangkan jarak antara sub
bab dan sub bab sejauh satu setengah spasi. Nomor-nomor halaman ditulis di
bawah pertengahan “Halaman”. Untuk menghubungkan judul dengan nomor
halaman ditulis titik secara vertikal harus lurus. Contoh daftar isi dapat dilihat
pada Lampiran 8.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 28
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

12.8. Daftar Tabel


Tabel dan Daftar Gambar

Daftar tabel dan daftar gambar diperlukan jika di dalam naskah terdapat tabel
atau gambar, aturan pengetikan sama dengan daftar isi (lihat Lampiran 9 dan
10).

12.9. Riwayat Hidup

Riwayat hidup penulis dibuat secara singkat pada halaman setelah halaman
saran (tidak lebih dari satu halaman), aturan pengetikan sama dengan naskah
KIPA.

Halaman riwayat hidup memuat tempat dan tanggal lahir penulis, nama kedua
orang tua, bagi taruna program sisipan yang sudah berkeluarga perlu disebutkan
nama suami atau istri serta nama anak-anak dan pada tepi kiri atas dipasang
pas foto 3 x 4.

Riwayat hidup dibuat sejak penulis memasuki Sekolah Dasar hingga memasuki
pendidikan tinggi pada program Diploma IV Sekolah Tinggi Perikanan. Bagi
taruna program Diploma IV sisipan perlu juga mengutarakan pengalaman kerja
sejak lulus Diploma III atau sarjana muda hingga menjelang memasuki Program
Diploma IV Sekolah Tinggi Perikanan. Untuk lebih jelasnya lihat contoh riwayat
hidup pada Lampiran 25.

12.10. Daftar pustaka

Daftar pustaka disusun mulai dengan nama pengarang, ada kemungkinan nama
pengarang adalah badan, panitia dan sebagainya. Susunan daftar pustaka
dimulai dengan urutan abjad (alfabet) nama pengarang. Ketentuan pengetikan
daftar pustaka adalah sebagai berikut :

1) Nama pengarang buku ditulis dengan urutan nama famili dan ditulis pada
awal alinea, tahun penerbitan buku, judul buku, penerbit, kota penerbitan
buku dan halaman buku atau jumlah halaman buku. Nama Pengarang
ditulis dari garis margin kiri dan baris kedua dan seterusnya ditulis setelah
tujuh ketukan dari garis margin dengan spasi satu.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 29
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

2) Jika terdapat dua buku atau lebih penulisnya sama, nama pengarang cukup
dicatumkan satu kali, tetapi untuk berikutnya ditulis garis-garis sehingga
lurus dengan nama di atasnya, kemudian tahun dan seterusnya ditulis
seperti biasa.
3) Jika terdapat dua atau lebih judul buku yang dikutip dengan nama penulis
dan tahun terbit sama maka penulisan tahun terbit ditambahi dengan huruf
arab dari a, b, dst untuk pembedanya, contoh 1997a, 1997b, dst
4) Antara dua sumber pustaka dibuat jarak dua spasi.
5) Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
6) Judul Buku dicetak miring.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh pada Lampiran 18.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 30
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

13. Seminar dan Ujian Akhir

13.1. Seminar KIPA

Penulis harus menyusun laporan KIPA dalam bentuk penyusunan laporan


tertulis dan telah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan,
dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Setiap penulis wajib mempersiapkan ringkasan KIPA maksimal Lima lembar


kertas A4 dengan spasi 1,5. Huruf yang dipergunakan dalam pengetikan
KIPA adalah huruf standar yang konsisten (misalnya Times New Roman 12,
Arial 12, T Courier New 12). Sedangkan susunan ringkasan seminar
dapat dilihat pada Lampiran 19.
2) Seminar dipimpin oleh Ketua Jurusan atau yang telah ditetapkan oleh Ketua
STP.
3) Pemimpin seminar dibantu oleh para narasumber, yaitu terdiri dari :
• Dosen Pembimbing
• Dosen Sekolah Tinggi Perikanan
4) Pelaksanaan seminar dilakukan pada akhir KIPA bertempat di Sekolah
Tinggi Perikanan.
5) Seminar dilaksanakan oleh seluruh peserta KIPA, dengan susunan sebagai
berikut:
• Pemrasaran atau penyaji yaitu taruna peserta KIPA yang menyajikan
hasil penulisan KIPA.
• Moderator yaitu satu orang taruna peserta KIPA yang mengendalikan
jalannya seminar.
• Notulen yaitu satu orang taruna peserta KIPA yang mencatat semua
saran, pendapat, pertanyaan, jawaban dan menyimpulkan seminar.
• Setiap moderator dan notulen hanya bertugas untuk satu orang
pemrasaran.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 31
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

• Setiap taruna penulis KIPA wajib pernah menjadi Pemrasaran,


Moderator, dan Notulen yang masing-masing akan mendapatkan
penilaian dari para nara sumber.
• Setiap taruna penulis KIPA wajib mengikuti jalannya semua peserta
seminar KIPA (mengisi daftar kehadiran pada setiap penyajian) pada
Program Studi atau kelompok masing-masing yang telah ditetapkan.
• Koreksi dan perbaikan yang dilakukan dalam seminar wajib
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
6) Seminar terdiri dari :
• Penyajian 5 - 10 menit.
• Tanggapan, pertanyaan, dan saran dari peserta seminar ± 20 menit.
• Tanggapan dari nara sumber ± 5 - 10 menit.
• Kesimpulan notulen ± 5 menit.

13.2. Ujian Akhir

Taruna peserta KIPA yang telah mengikuti seluruh jalannya seminar dapat
mengikuti ujian KIPA dengan mempertahankannya dihadapan Panitia Ujian.
Panitia bertanggungjawab kepada Ketua Sekolah Tinggi Perikanan, dengan
ketentuan sebagai berikut:

1) KIPA dijilid secara utuh rangkap tujuh oleh masing-masing taruna peserta
KIPA atau lebih jika diperlukan dan diserahkan kepada BAAK satu minggu
sebelum ujian dimulai.
2) Panitia Ujian Negara ditetapkan dan diangkat oleh ketua STP, yang terdiri
dari; Ketua sidang merangkap anggota, ditambah dengan beberapa
anggota, seorang sekretaris ujian dan Pengawas Ahli.
3) Ketua sidang ujian KIPA menetapkan hasil ujian KIPA, termasuk lamanya
waktu perbaikan. Apabila taruna gagal maka panitia mengembalikan
tugasnya kepada Ketua STP.
4) Ujian KIPA terdiri :
• Penyajian hasil KIPA ± 10 menit

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 32
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

• Pertanyaan-pertanyaan dari dosen penguji ± 40 menit


• Kometar dan arahan dari Pengawas Ahli ± 5 menit
• Sidang hasil KIPA ± 5 menit
5) Hasil ujian KIPA diumumkan setelah taruna menyelesaikan ujian ( ± 5 menit
setelah ujian).

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 33
Petunjuk Teknis Praktek Akhir dan Penulisan KIPA

14. Penutup

Demikianlah Juknis ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan pada
pelaksanaaan kegiatan Praktek Akhir dan penyusunan KIPA di Sekolah Tinggi
Perikanan Jakarta.
Hal-hal lain yang dianggap perlu dan belum diatur dalam juknis ini akan
ditetapkan kemudian.

Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta


halaman - 34
Lampiran 1. Contoh sampul depan dan dalam usulan PA

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS UNIT PENANGKAPAN


PUKAT UDANG DI PT. ALFA SANJAYA SORONG, PAPUA

Oleh :
Nama : Muhamad Alifuddin Effendi
NRP. : 96.456
Program Studi : Teknologi Penangkapan Ikan

USULAN PRAKTEK AKHIR


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Melaksanakan Praktek Akhir
pada Sekolah Tinggi Perikanan

PROGRAM STUDI PENANGKAPAN IKAN


JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2004

35
Lampiran 2. Contoh halaman pengesahan usulan PA – dengan 2 (dua) dosen
pembimbing

USULAN PRAKTEK AKHIR

Judul : Analisa Teknis dan Ekonomis Unit Penangkapan Pukat


Udang di PT Alfa Sanjaya Sorong, Papua
Nama : Muhamad Alifuddin Effendi
NRP. : 96.456
Program Studi : Teknologi Penangkapan Ikan
Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan

Menyetujui :

(.....................Nama...................) (............Nama ...........)


Pembimbing Pembimbing

Mengetahui :

(..................Nama.................) (................Nama.............)
Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Tanggal Pengesahan : ………………………….

36
Lampiran 3. Contoh halaman pengesahan usulan PA – dengan 3 (tiga) dosen
pembimbing

USULAN PRAKTEK AKHIR

Judul : Analisa Teknis dan Ekonomis Unit Penangkapan Pukat


Udang di PT.Alfa Sanjaya Sorong, Papua
Nama : Muhamad Alifuddin Effendi
NRP. : 96.456
Program Studi : Teknologi Penangkapan Ikan
Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan

Menyetujui :

(..............Nama ......................) (..............Nama ............)


Pembimbing Pembimbing

(..............Nama ............)
Pembimbing

Mengetahui :

(....................Nama ...................) (..............Nama .............)


Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Tanggal Pengesahan : ………………………….

37
Lampiran 4. Contoh daftar isi usulan PA

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL ……………..……………………………….... iii
DAFTAR GAMBAR …………….…………………………..……...... iv
DAFTAR LAMPIRAN ……….………………………….…….………... v
1. PENDAHULUAN ………………………………………….………. 1
1.1 Latar Belakang ……….…………….....…………………………. 1
1.2 Tujuan .…………….……………………………….…… 3
1.3 Batasan Masalah …...................................................………….. 3

2. TINJAUAN PUSTAKA ..……………………………………...…………. 5


2.1 Komposisi Hasil Tangkapan .………..………………….………… 5
2.2 Deskripsi Udang ..…………..………………………………………. 5
2.3 Daerah Penangkapan dan Musim Penangkapan …….………… 6
2.4 Kapal Pukat Udang ….…………………………….……………….. 8
2.5 Alat Tangkap Pukat Udang ..………………………....…………… 10
2.6 Tenaga Kerja ……………………………………………………….. 13
2.7 Pemasaran …………………….………..………………………….. 15

3. METODE PENELITIAN…………………………………………………... 16
3.1 Bahan dan Alat ...………….……………………………………....... 16
3.2 Metode Pengumpulan Data..…..………………………………….. 17
3.3 Metode Analisis Data……….………………………………………. 18

4. RENCANA KEGIATAN DAN BIAYA…….………………………………. 19


4.1 Rencana Kegiatan ……..…………………………………………… 19
4.2 Rencana Biaya …….………….…..………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 20

LAMPIRAN ………..………………………………………............................... 21

38
Lampiran 5. Contoh halaman sampul depan KIPA

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS UNIT PENANGKAPAN


PUKAT UDANG DI PT. ALFA SANJAYA SORONG, PAPUA

Oleh :
Muhamad Alifuddin Effendi

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN


JAKARTA
2004

39
Lampiran 6. Contoh halaman Judul KIPA

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS UNIT PENANGKAPAN


PUKAT UDANG DI PT. ALFA SANJAYA SORONG, PAPUA

Oleh :
Muhamad Alifuddin Effendi
NRP. 96.456

KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR


Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Sebutan Sarjana Sains Terapan Perikanan
pada Sekolah Tinggi Perikanan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN


JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2004

40
Lampiran 7. Contoh halaman pengesahan KIPA - dengan 2 (dua) dosen
pembimbing

KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR

Judul : Analisa Teknis dan Ekonomis Unit Penangkapan Pukat


Udang di PT. Alfa Sanjaya Sorong, Papua
Nama : Muhamad Alifuddin Effendi
NRP. : 96.456
Program Studi : Teknologi Penangkapan Ikan
Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan

Menyetujui :

(..................N a m a ...........) (..........Nama.............)


Pembimbing Pembimbing

Mengetahui :

(.................N a m a ..............) (....................N a m a...........)

Ketua STP Ketua Jurusan .....

Tanggal lulus: ………………………….

41
Lampiran 8. Contoh halaman pengesahan KIPA - dengan 3 (tiga) dosen
pembimbing

KARYA ILMIAH PRAKTEK AKHIR

Judul : Analisa Teknis dan Ekonomis Unit Penangkapan Pukat


Udang di PT. Alfa Sanjaya Sorong, Papua
Nama : Muhamad Alifuddin Effendi
NRP. : 96.456
Program Studi : Teknologi Penangkapan Ikan
Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan

Menyetujui :

(..............Nama ......................) (..............Nama ............)


Pembimbing Pembimbing

(..............Nama ............)
Pembimbing

Mengetahui :

(.................N a m a ..............) (....................N a m a...........)

Ketua STP Ketua Jurusan .....

Tanggal lulus: ………………………….

42
Lampiran 9. Contoh halaman daftar isi KIPA

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …….………………………...…………………………………………… ii

DAFTAR TABEL ………………….…………………………………………………... iii

DAFTAR GAMBAR ………………………………..………………………………….. iv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...………………….. v

1. PENDAHULUAN …………………………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang ..……………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Penelitian....………….……………………………………………… 3
1.3 Batasan Masalah …………………………………………………………. 3

2. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………………. 6


2.1 Komposisi Hasil Tangkapan ….…………………………………………… 6
2.2 Deskripsi Udang ……………………………………………….………..….. 7
2.3 Daerah Penangkapan dan Musim Penangkapan ………….………........ 8
2.4 Kapal Pukat Udang …………………………………………………………. 9
2.5 Alat Tangkap Pukat Udang ………………………………………………… 11
2.6 Tenaga Kerja………………………………………………………………… 13
2.7 Pemasaran ……………………………………………………………………. 15

3. METODE PENELITIAN…………………………………………………………… 16
3.1 Bahan dan Alat ………………………………………………………………. 16
3.2 Metode Pengumpulan Data ……………………………………………….. 16
3.3 Metode Analisa Data …………….…………………………………………. 17

4. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN………………………………………………. 23


4.1 Lokasi Perusahaan ……………………..………………………………….. 23
4.2 Struktur Organisasi Perusahaan. …………..….……………………..……. 23
4.3 Sejarah Perusahaan ……………………..………………………………… 24
4.4 Unit Usaha Penangkapan …………………..……………………………… 25
4.5 Ketenagakerjaan ……………………………….…………………………….. 26

43
4.6 Sarana Fisik dan Operasional ………………….………………………… 27

5. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………………. 28


5.1 Kapal Pukat Udang KM.Alsan V ……….…….…………………….…….. 28
5.2 Alat tangkap Pukat Udang ……………………….………………………… 33
5.3 Hasil Tangkapan KM. Aksan V ..………….…….………………..……….. 36
5.4 Musim dan Daerah Penangkapan .………….……..…………....……….. 41
5.5 Produksi …………………………..…………………………………………. 47
5.6 Pemasaran .……………………….……………….…………………………. 49
5.7 Analisis Efisiensi Teknis …………….……………….……………….……. 55
5.8 Analisis Efisiensi Ekonomis …………………………………………..…… 60

6. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………………….. 63


6.1 Kesimpulan .………………………………………………………………….. 63
6.2 Saran.…………………………………………………………………………. 64

DAFTAR PUSTAKA

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

44
Lampiran 10. Contoh halaman daftar Tabel.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Hasil tangkapan KM.Alsan V………..…………………………… 29
2. Hasil perhitungan biaya operasional KM. Alsan V.…………… 49
3. Potensi dan pemanfaatan sumberdaya ikan laut pelagis
kecil di perairan Indonesia, tahun 1997 ….……………………… 65

ii

45
Lampiran 11. Contoh halaman daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. Pukat udang milik KM.Alsan V .……..…………………………… 29
2. Penyusunan udang ke dalam karton ….……………………….… 49
3. Potensi dan pemanfaatan sumberdaya ikan laut pelagis
kecil di perairan Indonesia, tahun 1997 ……..………………….. 65

vi

46
Lampiran 12. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

KIPA ini merupakan laporan hasil praktek akhir dan merupakan salah
satu syarat untuk meraih sebutan Sarjana Sains Terapan Perikanan (S.St.Pi)
pada Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Sekolah Tinggi
Perikanan.

Judul KIPA ini adalah “Pengaruh Perendaman Natrium bisulfit


(NaHSO3) untuk Mempertahankan Mutu Kesegaran Udang Dogol
(Metapenaeus monoceros) Selama Penyimpanan Beku di PT. Surya Alam
Tunggal, Sidoarjo-Jawa Timur. Alasan penulis mengambil judul tersebut di
atas adalah noda hitam (black spot) sering timbul pada udang selama
penanganan di pengolahan, sehingga perlu diupayakan suatu cara yang dapat
mencegah timbulnya noda hitam tersebut diantaranya dengan penggunaan
bahan kimia Natrium bisulfit (NaHSO3).

KIPA ini terdiri dari 6 Bab, yaitu : Pendahuluan, Tinjauan Pustaka,


Metode Pengamatan/Penelitian, Keadaan Umum Tempat Praktek, Hasil dan
Pembahasan, Kesimpulan dan Saran. Pada Bab Hasil dan Pembahasan
penulis menguraikan dua materi pokok yaitu proses produksi udang beku di
PT. Surya Alam Tunggal dan pengaruh konsentrasi dan lama perendaman
terhadap mutu mikrobiologis dan organoleptik dari udang. Pada bab
kesimpulan penulis menyampaikan intisari hasil praktek akhir yang telah
penulis laksanakan. Kesimpulan tersebut mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi para pengolah udang maupun bagi pengembangan pengetahuan
pengolahan hasil perikanan di Indonesia.

Disadari KIPA ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mohon saran dan kritik yang bermanfaat.

Jakarta, Agustus 2004


Penulis

47
Lampiran 13. Contoh ucapan terimakasih

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Suharto, M.Si.


selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan
semangat dalam pelaksanaan paktek dan penulisan KIPA.

Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada :

1. Bapak Dr. Aef Permadi, S.Pi, M.Si, selaku Ketua Sekolah Tinggi

Perikanan.

2. Bapak Sinung Rahardjo, A.Pi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Teknologi

Pengelolaan Sumberdaya Perairan.

3. Ibu Maria Goreti E. K., M.MPi, selaku Ketua Program Studi Teknologi

Akuakultur.

4. Bapak Rahmat Gunawan selaku Direktur Utama PT. Surya Alam Tunggal

yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan paktek

akhir.

5. Ibu Tutik dan Ibu Nanik, selaku staf Quality Control yang telah membantu

pengujian mutu.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah senantiasa memberikan

dukungan moril dan materiil.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam penyelesaian KIPA ini.

48
Lampiran 14. Contoh format margin/batas pengetikan

X
X batas atas 3 cm (1,18 inch)
X
batas kiri batas kanan
4 cm 1. PENDAHULUAN 3 cm

(2,5 spasi)
1.1 Latar Belakang
7 ketukan (2 spasi dari judul sub bab)
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxx . (dan seterusnya).

(2,5 spasi)

1.2 Batasan Masalah


Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx(dan seterusnya).

X
X batas bawah 3 cm
X

49
Lampiran 15. Contoh Gambar

Gambar 1. Jenaha (Lutjanus lunulatus) yang tertangkap oleh KM. Alsan V


(Gloefelt, 1981).

Jenaha merupakan salah satu spesies ikan dasar yang banyak

tertangkap pada operasi penangkapan pukat udang di kapal KM. Alsan V.

dan seterusnya.

50
Lampiran 16. Contoh Gambar Grafik

100%
80%
60% ARBAIS
Krosok
40%
Pink
20% White
0% Hauling
1 3 5 7 9 11 13
Daerah Penangkapan

Gambar 1. Grafik persentase hasil tangkap udang di setiap daerah penangkapan

51
Lampiran 17. Contoh Tabel

Tabel 1. Jenis-jenis udang hasil tangkapan yang diperoleh KM. Alsan V.

Nama Ikan
No
Indonesia Perdagangan Ilmiah

1. Udang Windu Tiger Penaeus semisulcutus

2. Udang Windu Tiger Black Penaeus monodon

3. Udang Jerbung White Banana Penaeus marguensis

4. Udang Kembang Karuna Ebi Penaes japonicus

5. Udang Ratu King Prawn Penaeus latisulcatus

6. Udang Dogol Endeavoure Metapenaeus endeavouri

7. Udang Barong Lobster Panulirus sp.

8. Udang Krosok Red Shrimp Solenocera sp.


Sumber: KM.Alsan V (2004)

Jenis-jenis udang yang tertangkap KM. Alsan V seperti disajikan pada


Tabel 1 merupakan udang yang disukai oleh konsumen. Produksi
keseluruhan udang tersebut diekspor dalam bentuk beku ke negara tujuan
Jepang.

52
Lampiran 18. Contoh Tabel

Tabel 2. Hasil pengukuran pertumbuhan panjang ikan mas (cm) selama


pengamatan di kolam

Perlakuan Ulangan Rata-rata


I II III (cm)

A 10 15 11 12

B 5 10 15 10

C 6 12 6 8
Keterangan :
A = suhu antara 24-260 C
B = suhu antara 27-280 C
C = suhu antara 30-320 C

53
Lampiran 19. Contoh halaman daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Anhar, M. F. 2004. Studi Tentang Densitas Ikan Pelagis Besar dengan


Sistem Akustik Bim Terbagi dan Hubungannya dengan Faktor
Oseanografis di Samudera Hindia Sebelah Barat Sumatera. Disertasi
(Tidak dipublikasikan) Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor .
Bogor 135 halaman.

Arnaya, I.N. 1990. Studi Tentang Pengembangan Metoda Akustik untuk


Menduga Ikan di Perairan Selatan Jawa. Fakultas Perikanan Institut
Pertanian Bogor. Bogor. 123 halaman.

AOAC. 1980. Official Methods of Analysis. Association of Official Agricultural


Chemis. Washington D.C. USA. 200 pp.

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, S. Yasni dan S. Budijanto. 1989.


Petunjuk Laboratorium : Analisa Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB
Bogor. 60 halaman

Birowo. 1983. Hydro-Oceanographic Condition of Sunda Strait. A Review


Proceding of Symposium on 100th Year Development of Krakatau and
its Sourounding. LIPI. Jakarta. 65 pp.

Burczynski, J. 1986. Introduction to the Use of Sonar System for Estimating


Fish Biomas. FAO. Fisheries Technical Paper No. 199. Revition I. 67 pp

Burczynski, J..J., Michaelt T.T., and Marrone G..M. 1984. Hydroacoustic


Assesment of the Abundance and Distribution of Rainbow Smelt in
Lake Oahoe, North American. Juornal of Fisheries. Manag. p.p: 106
–116
______________________________________________,1986. Dual Beam
Acoustic Survey Tecniques to Lemnetic Population of Jovenile Sockeye
Salmon (Onchorhynchus nercoa) Can.Journal Fish Aquast. SCI. p.p.
1778 – 1788.

Bakan, J.A. 1986. Mikroenkapsulasi. Dalam L. Lachman, H.A. Lieberman, dan


J.L. Kanig (Ed). Teori dan Praktek Farmasi Industri. UI Press, Jakarta.
100 halaman.

Burhanuddin, M., Hutomo, S. Martosejowo dan R. Moeljanto. 1984.


Sumberdaya Ikan Lemuru. Lembaga Oseanologi Nasional. LIPI.
Jakarta. 50 halaman

54
Direktorat Jenderal Perikanan. 1993. Statistik Kapal-Kapal Perikanan
Indonesia . Departemen Pertanian. Jakarta. 48 halaman

________________________. 1997a. Statistik Perikanan Indonesia Tahun


1996. Departemen Pertanian. Jakarta. 78 halaman.

Effendie, M.I. 1997b. Biologi Perikanan.Laut. Yayasan Pustaka Nusantara.


Jakarta. 163 hal.

Fu, Y., Y. Natsukari, dan K. Hirayama, (1990a). Strain of the Barchionus


plicatilis having ……
_______________________________, (1990b). A Preliminary Study on
Genetics of two types of the rotifer ……
Harian Kompas. 2004. Teknologi Pendugaan Stok Ikan Pelagik Kecil dengan
Menggunakan Sistem Hidroakustik. Kompas Press. Jakarta, 2 Pebruari
2004. Hal.6.

Johannesson, K.A. and R.B. Mitson. 1983. Fisheries Acoustic Biomas


Estimation. FAO. Fisheries Tech. Pap.p.p. 240 - 249.

Kim, Y.D. and C.V. Morr. 1996. Microencapsulation Properties of Gum Arabic and
Several Food Protein : Spray-dried Orange Oil Emulsion Particles.
Journal Agri Food Chem. 44.

Laevastu. T. and M.L. Hayes. 1981. Fisheries Oceanography and Ecology.


Fishing News Books Ltd. London. 110pp.

MacLennan, D.N. and E. John Sommonds. 1992. Fisheries Acoustic.


Chapman and Hall. London-New York-Tokyo-Melborne-Madras.
325pp.

Sanford, F.B. 1963. Processing Marine Plant Products. In M.E. Standsby


(Ed). Industrial Fishery Technology. Reinhold Publishing Corpporation.
New York. 393pp.

55
Lampiran 20. Contoh Ringkasan

RINGKASAN

RESMI RUMENTA SIREGAR. Pengamatan Terhadap Efektifitas


Penerapan PMMT Berdasarkan Konsepsi HACCP pada Unit Pengolahan
Udang Kupas Mentah Beku di PT. Ocean Gemindo. Pasuruan, Jawa
Timur. Di bawah bimbingan JOSEPHINE WIRYANTI.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 41/Kpts/IK.210/2/1998,


semua unit pengolahan di Indonesia harus menerapkan PMMT (Program
Manajemen Mutu Terpadu) berdasarkan konsepsi HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point). Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan mutu pada
setiap produk yang dihasilkan oleh suatu unit pengolahan.

Tujuan penulisan Karya Ilmiah Praktek Akhir (KIPA) ini adalah untuk
mengkaji sejauh mana PT. Ocean Gemindo menerapkan PMMT berdasarkan
konsep HACCP secara efektif dalam usaha memberikan jaminan mutu
terhadap produk yang dihasilkan.

Sesuai dengan judul tersebut di atas, untuk melaksanakan pengkajian


terhadap efektifitas penerapan PMMT di PT. Ocean Gemindo, penulis telah
melakukan pengamatan dan penilaian mengenai kelayakan dasar unit
pengolahan, validasi terhadap panduan PMMT, audit terhadap pelaksanaan
panduan PMMT serta melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan PMMT. Ini
dilaksanakan dengan melakukan praktek secara langsung di unit pengolahan
dari tahap penerimaan bahan baku hingga produk akhir, dan didukung dengan
hasil pengujian secara organoleptik dan mikrobiologi terhadap bahan mentah
dan produk akhir.

Hasil penilaian terhadap hal-hal tersebut diatas adalah sebagai berikut :

1. Kelayakan dasar unit pengolahan PT. Ocean Gemindo termasuk dalam


kategori C (cukup) dengan jumlah penyimpangan yang ditemukan, yaitu
penyimpangan serius = 1, penyimpangan mayor = 9, dan penyimpangan
minor = 3.

56
2. Hasil evaluasi terhadap Panduan PMMT masih terdapat beberapa
penyimpangan, oleh karena itu masih harus disempurnakan sesuai
dengan keadaan di lapangan.

3. Penerapan PMMT di PT. OCEAN GEMINDO termasuk dalam level III


dengan penyimpangan serius = 1, penyimpangan mayor = 3, dan
penyimpangan minor = 3.

Hasil pengujian terhadap bahan mentah diperoleh rata-rata sekitar 7,7


untuk nilai organoleptik, dan 10,6 x 105 koloni/gram untuk pengujian ALT
(Angka Lempeng Total), serta kandungan E. coli 3,6/gr (diatas standar).
Sedangkan hasil pengujian pada produk akhir diperoleh nilai organoleptik = 8,
dan hasil pengujian ALT 2,2 x 105 koloni/gram dan bakteri E.coli tidak melebihi
standar. Hal ini menunjukan bahwa penanganan sudah dilakukan dengan baik
karena sudah dapat mereduksi bakteri terutama bakteri E.coli. Tetapi
penerapan rantai dingin masih perlu ditingkatkan.

Dalam upaya menerapkan PMMT, konstruksi di ruang tertentu dan


pengawasan terhadap sanitasi dan higiene karyawan serta fasilitas sanitasi di
unit pengolahan masih perlu ditingkatkan.

57
Lampiran 21. Contoh Ringkasan

RINGKASAN

SUHARTO. Studi Tentang Kemampuan Tangkap Trawl Dasar dan


Hubungannya dengan Kepadatan Ikan Dasar di Perairan Labuhan
Maringgai. Di bawah bimbingan IRAWAN MURIPTO dan GOENARYO.

Praktek Akhir ini dilaksanakan pada bulan Pebruari – Juli 2004 di


perairan Maringgai Propinsi Lampung dengan tujuan : 1) menghitung luas
pembukaan mulut jaring trawl dasar, 2) Menghitung kemampuan tangkap
(cactch ability) dan faktor lolosnya ikan (escapement factor) dari alat
penangkap ikan trawl dasar, 3) Menganalisa hubungan antara hasil tangkapan
trawl dasar dan kepadatan absolut (absolute density) ikan dasar.

Peralatan yang digunakan yaitu : alat tangkap ikan trawl dasar dan alat
akustik bim terbagi (acoustic split beam system) Scientific Echosounder
SIMRAD EY 500. Alat akustik bim terbagi adalah echosounder dengan
transduser empat kuadran yang diperlengkapi dengan echo integrator.
Pemrosesan data dengan menggunakan Lindem data acquisition (EP. 500).

Operasi penangkapan dengan trawl dasar dilakukan sebanyak dua trip,


yaitu trip pertama sebanyak delapan kali setting dan trip ke dua sebanyak
tujuh kali setting. Kecepatan kapal pada saat towing antara 2,5 knot sampai
dengan 4 knot, lama towing antara 30 menit sampai dengan 1 jam.

Perhitungan pembukaan mulut jaring merupakan dasar yang


dipergunakan untuk menghitung volume air yang disaring dengan trawl dasar
sepajang jalur yang dilewati oleh trawl dasar. Volume air yang tersaring oleh
trawl dasar berkisar antara 23.222 m3 – 740.283 m3, volume ini dipengaruhi
oleh : luas pembukaan mulut jaring trawl, kecepatan kapal pada saat towing,
dan waktu yang diperlukan pada waktu towing.

Hasil tangkapan pada trip ke 1 sebanyak 24.713 ekor (2.249 kg) yang
terdiri dari : Ikan-ikan demersal sebanyak 20.740 ekor/1.577 kg (83,9%), ikan-
ikan non demersal sebanyak 3.878 ekor/423,3 kg (15,7%), dan ikan-ikan lain

58
sebanyak 95 ekor/62,7 kg (0,4%). Sedangkan hasil tangkapan pada trip ke 2
tertangkap ikan sebanyak 19.106 ekor (1.399 kg) yang terdiri dari ikan-ikan
demersal sebanyak 17.102 ekor/1.006 kg (89,5%), ikan-ikan non-demersal
sebanyak 1.766 ekor/154 kg (9,2%), dan ikan-ikan lain sebanyak 160 ekor/316
kg (0,9%). Hasil tangkapan ikan berukuran panjang (total length) antara
7,6 cm – 44,7 cm(- 50 dB - - 35 dB). Ikan hasil tangkapan pada trip ke 1
didominasi oleh ikan-ikan yang berukuran 11,2cm – 16 cm (- 47 dB - -44 dB)
yaitu sebanyak 12.639 ekor (51 %), Sedangkan hasil tangkapan trip ke 2
didominasi oleh ikan-ikan yang berukuran 16 cm – 21,5cm (- 44 dB - - 41 dB)
yaitu sebanyak 8.737 ekor (46%).

Hasil Tangkapan pada trip ke 1 tertangkap ikan sebanyak 35 famili ( 87


species) yang terdiri dari ikan-ikan demersal sebanyak 23 famili (60 species),
ikan-ikan non-demersal sebanyak 6 famili (11 species), dan ikan-ikan lain
sebanyak 6 famili (11 species). Sedangkan pada trip ke 2 tertangkap ikan
sebanyak 36 famili (101 species) yang terdiri dari ikan-ikan demersal
sebanyak 23 famili (65 species), ikan-ikan non-demersal sebanyak 5 famili (21
species), dan ikan-ikan lain sebanyak 8 famili (15 species).

Famili Nemipteridae mendominasi hasil tangkapan ikan-ikan demersal


pada trip ke 1 yaitu sebanyak 9.220 ekor (43,6%) atau seberat 375,1 kg
(18,9%), dan ikan-ikan non-demersal didominasi oleh ikan-ikan dari famili
Carangidae sebanyak 2.170 ekor atau seberat 434,6 kg (50,5%). Sedangkan
pada trip ke 2 hasil tangkapan ikan-ikan demersal didominasi oleh ikan-ikan
dari famili Nemipteridae sebanyak 7.402 ekor dengan berat 425 kg (33,5%)
dan ikan-ikan non-demersal didominasi oleh ikan-ikan dari famili Carangidae
sebayak 1004 ekor dengan berat 803 kg (63,3%).

Kemampuan tangkap alat tangkap ikan trawl dasar berkisar antara 8% -


16% dari jumlah ikan yang berada di jalur penangkapan atau dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa kemampuan ikan untuk meloloskan diri dari alat
tangkap antara 84% - 92% . Sehingga secara teknis dapat disimpulkan
bahwa trawl dasar tidak menguras habis ikan dasar yang berada pada jalur
penangkapan.

59
Hasil tangkapan trawl dasar menunjukan hubungan yang erat dengan
kepadatan absolut ikan dasar dimana alat tersebut dioperasikan, hal itu dapat
dilihat pada persamaan : Y = - 0,56 + 0,002X dengan nilai r = 0,96, hal ini
menunjukan bahwa secara matematis dengan meningkatnya kepadatan
absolut sebanyak 1kg maka akan meningkatkan hasil tangkapan sebanyak
0,002kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya
kepadatan absolut ikan dasar maka hasil tangkapan trawl dasar semakin
meningkat.

60
Lampiran 22. Contoh Ringkasan

RINGKASAN

AHMAD SUJONO. Pengaruh Suhu Air Pada Pemeliharan Ikan Jambal


Siam (Pangasius Hypopthalmius) dalam Akuarium. Di bawah bimbingan
EFFI A. THAIB dan RATNA SUHARTI.

Ikan Jambal Siam (Pangasius hypopthalmius) mempunyai prospek


yang baik karena mempunyai nilai ekonomis yang tinggi pada tingkat dewasa
sebagai ikan konsumsi. Permasalahan yang timbul dalam pengembangan
ikan ini adalah penyediaan benih yang masih sulit, karena fase paling kritis
dalam daur hidup ikan Jambal Siam ini terjadi pada periode awal sampai larva
berumur 15 hari. Fase ini tingkat kelangsungan hidup larva hanya menvapai
5%.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu media yang optimum


pada pemeliharaan larva ikan Jambal Siam (Pangasius hypopthalmius)
sampai berumur 14 hari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Basah
Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, mulai bulan Februari sampai Juni 2004.

Larva uji yang digunakan berasal dari telur ikan Jambal Siam yang
telah dibuahi dan ditetaskan dalam corong penetaan dengan kepadatan 20
ekor larva per liter. Akuarium yang digunakan berukuran 50 x 50 x 50 cm.
Pemeliharaan larva dilakukan pada suhu 24 – 260 C, 27 – 290 C, 30 – 320 C
dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah derajat sintesa larva,
pertumbuhan panjang mutlak, dan sebagai data penunjang dilakukan
pengamatan kualitas air. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap dilanjutkan dengan uji T (beda nyata terkecil).

Dari hasil pengamatan perlakuan suhu air (24 – 260 C) sintesa larva
yaitu 18,8%, suhu air (27 – 290 C) sintesa larva 20,1%, dan suhu air (30 – 320
C) yaitu 23,6%. Pertumbuhan panjang mutlak pada perlakuan suhu (24 – 260
C) sebesar 1,03 cm, suhu (27 – 290 C) sebesar 1.02 cm, dan suhu (30 – 320
C) sebesar 1,5 cm. Hasil pengamatan kualitas air DO antara 7,98 – 8,02 ppm,

61
pH 8,02 –8,06, nitrat 0,05 – 0,08 ppm. Suhu media yang optimum pada
pemeliharaan larva Jambal Siam adalah 30 – 320 C. Nilai kualitas air masih
layak sintesan dan pertumbuhan larva ikan Jambal Siam selama penelitian.

62
Lampiran 23. Contoh Tujuan dan Batasan Masalah

1.2 Tujuan

Pengamatan yang dilakukan penulis dalam rangka penulisan Karya


Ilmiah Praktek Akhir ini bertujuan untuk :

1. Mengevaluasi teknik penanganan dan pengolahan udang kupas mentah

beku.

2. Melakukan penilaian kelayakan dasar unit pengolahan dalam kaitannya

dengan kemampuan penerapan PMMT.

3. Mengamati efektifitas penerapan PMMT berdasarkan konsepsi HACCP

pada proses pengolahan udang kupas mentah beku apakah sudah sesuai

dengan buku panduan mutu yang telah divalidasi oleh Direktorat Jenderal

Perikanan.

1.3 Batasan Masalah.

Dalam pengamatan praktek akhir ini penulis membatasi pada :

1. Proses pengolahan udang kupas mentah beku dari penerimaan sampai

produk akhir.

2. Penilaian Kelayakan Dasar Unit Pengolahan PT. OCEAN GEMINDO.

3. Penerapan PMMT berdasarkan konsepsi HACCP pada proses produksi

udang kupas mentah beku apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan

panduan mutu yang telah divalidasi oleh Direktorat Jenderal Perikanan.

63
Lampiran 24. Contoh Kesimpulan dan Saran

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai


berikut :

1. Hasil penilaian terhadap kelayakan dasar unit pengolahan PT. Ocean

Gemindo menunjukan bahwa unit pengolahan tersebut termasuk dalam

kategori C (cukup), dengan penyimpangan kritis = - (tidak ada),

penyimpangan serius = 1 (satu), penyimpangan mayor = 9 (sembilan),

dan penyimpangan minor = 3 (tiga).

2. Hasil pengamatan secara langsung terhadap tahapan proses di PT.

Ocean Gemindo menunjukkan bahwa tahapan proses yang dilaksanakan

tidak sesuai dengan yang dituangkan dalam buku panduan mutu.

3. Hasil audit internal yang dilakukan penulis, terlihat bahwa PT. Ocean

Gemindo termasuk dalam level III (cukup), dengan penyimpangan kritis =

- (tidak ada), penyimpangan serius = 1 (satu), penyimpangan mayor = 3

(tiga), dan penyimpangan minor = 3 (tiga).

4. Hasil pengujian mikrobiologi dan organoleptik mutu bahan mentah yang

diterima dan produk akhir yang dihasilkan baik. Hal ini dapat dilihat dari

nilai organoleptik yang masih di atas standar yaitu tujuh koma tujuh untuk

bahan mentah dan delapan untuk produk akhir. Walaupun pada awalnya

terdapat bakteri Escherichia coli dan ALT pada bahan mentah yaitu 1,06 x

106 koloni/gram, tetapi dengan penanganan yang baik bakteri tersebut

dapat direduksi menjadi 2,2 x 105 koloni/gram. Dari hasil tersebut dapat

64
dinyatakan bahwa unit pengolahan telah melakukan pengawasan dengan

baik terhadap bahaya tersebut.

5. Secara garis besar PT. Ocean Gemindo telah dapat menerapkan PMMT

secara efektif.

5.2 Saran

Ditemukan beberapa kekurangan dalam praktek ini sehingga penulis


menyarankan:

1. Meningkatkan kategori perusahaan dari kategori C, dan untuk

meningkatkan level perusahaan dari level III ke tingkat yang lebih tinggi

maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan yang dimulai dari

penyimpangan yang berkategori serius, mayor, dan minor. Adapun usaha

yang mungkin dapat dilakukan adalah :

a. Melengkapi peralatan toilet seperti tissue atau alat pengering yang

lain.

b. Memperbaiki konstruksi unit pengolahan yang masih kurang

baik/lengkap.

c. Meningkatkan pengawasan terhadap karyawan yang meliputi

pengawasan kebersihan dan usaha melengkapi pakaian kerja

karyawan yang menunjang terhadap usaha untuk menghasilkan

produk yang bermutu baik.

2. Perlu segera dilakukan perbaikan atau validasi internal terhadap buku

panduan mutu, karena jika dilihat dengan keadaan yang ada di lapangan

banyak terdapat ketidak sesuaian terutama pada alur proses, deskripsi

produk dan identifikasi.

65
3. Diperlukan pengawasan yang lebih ketat oleh para petugas pengawas
mutu yang ada di unit pengolahan selaku penanggungjawab dalam
penerapan sistem manajemen mutu, terhadap kegiatan yang dilakukan
selama proses produksi termasuk penerapan rantai dingin selama proses.
Disamping perlunya ketegasan dalam melaksanakan peraturan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

66
Lampiran 25. Contoh Kesimpulan dan Saran

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Teknologi pembenihan udang skala rumah tangga telah berhasil diserap,

diterima masyarakat dan diterapkan oleh masyarakat luas. Teknologinya

mudah dilaksanakan dan peralatan yng digunakan sederhana.

2. Sifat usaha ini benar-benar skala rumah tangga sebab modal yng

diinvestasikan, tenaga kerja, pengelola dan lahan yang dipergunakan

dapat dipenuhi oleh sebuah keluarga. Pengelola yang sekaligus pemilik

berlatar belakang pendidikan mulai dar SD hingga Perguruan Tinggi.

3. Usaha ini dimungkinkan dilakukan di luar daerah pantai sebab selam

masa pemeliharaan larva udang (1-1,5 bulan) tidak dilakukan pergantian

air. Akan tetapi masalah kualitas air dan timbulnya penyakit akibat tanpa

pergantian air dapat menggagalkan seluruh usaha.

4. Pembenihan sistem ini telah berhasil menciptakan lapangan kerja bagi

nelayan, petani petambak, pengusaha dan munculnya jasa pelayanan.

Mendorong sektor/unsur pendukung lain seperti penerangan listrik,

perdagangan, jasa angkutan dan investasi di luar usaha perikanan untuk

melakukan diversifikasi usaha.

5. Kajian ekonomis pada ketiga skala usaha menunjukan bahwa BC Ratio

sebagai berikut : kelompok kecil 2.54, kelompok sedang 2.24, dan

kelompok besar 2.25.

67
5.2 SARAN

1. Penelitian tentang cara meningkatkan angka Survival Rate (SR) harus

terus dilakukan guna efisiensi pembenihan sistem ini. Angka SR yang

didapatkan pada pembenihan udang windu skala rumah tangga di Jepara

minimal 10% dan maksimal 50%. Agar usaha ini menguntungkan maka

SR harus lebih besar dari 18%, sebab BC Ratio = 1, bilamana SR 18%.

2. Perlu dikaji lebih lanjut tentang dampak menurunnya kualitas air selama

pemeliharaan yang dapat menimbulkan suatu penyakit. Pengelola/pemilik

perlu mengetahui langkah-langkah pencegahan yang tepat dan

berwawasan lingkungan. Perlu juga dikaji tentang jalur pembuangan air

setelah masa pemeliharaan larva agar tidak mengganggu kepentingan air

bagi pihak lain.

68
Lampiran 26. Contoh Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 2 Pebruari 1979 dari


pasangan Bapak H. Muhamad Su’eb dan Ibu H. Siti
Jaenab di Yogyakarta. Penulis menamatkan
pendidikan Sekolah Dasar Taman Siswa III di
Yogyakarta pada tahun 1990. Pada tahun 1993
menamatkan Sekolah Lanjutan Pertama pada
SMP Negeri I Yogyakarta dan menyelesaikan pendi
dikan Sekolah Lanjutan Atas di SMU Negeri II
Yogyakarta pada tahun 1996. Tahun 1996 memasuki Program Diploma IV
Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Penulis mengambil Program Studi
Teknologi Penangkapan Ikan, Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan.

69

Anda mungkin juga menyukai