Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)


Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
1

BAB V
SYNCHRONISASY GENSET DAN TURBIN UAP COPPUS RLHA/B
SEBAGAI PEMBANGKIT SELF ENERGI DI PKS
A. TURBIN UAP
Turbin Uap disini berfungsi sebagai pembangkit listrik utama untuk
menggerakkan seluruh peralatan pengolahan kelapa sawit, penerangan PKS, dan
untuk penerangan domestic (kantor dan perumahan karyawan).
Tujuan utama pemakaian turbin adalah untuk menekan biaya operasional,
karena turbin digerakkan oleh boiler dan tidak memakai bahan bakar solar ataupun
bensin.


Gambar Turbin uap 1000 KVA

Urat nadi di pabrik kelapa sawit (PKS) adalah uap. Uap dihasilkan oleh boiler
dengan tekanan kerja normal 20 bar dengan kapasitas uap tergantung disain boiler.
Untuk kondisi normal, boiler minimal efektif mampu menghasilkan uap 60% dari
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
2

kapasitas olah per jam PKS. Jika kapasitas olah per jam = 30 ton TBS/jam x 60%
maka jumlah uap minimal yang harus dihasilkan boiler 18 ton uap/jam.
Dengan demikian konsumsi uap normal turbin sama dengan kapasitas normal
boiler sama dengan kebutuhan maksimal uap PKS. Dengan kapasitas uap normal
boiler, turbin harus mampu menggerakkan seluruh stasiun PKS tanpa bantuan PLN,
PLTA atau sumber energi lainnya, tapi masih membutuhkan supply daya dari Genset
untuk melakukan start awal,dengan demikian self energy pun dapat tercipta di pabrik
PTP Nusantara.
Tekanan kerja normal turbin tidak sama dengan tekanan kerja normal boiler.
Hal ini akibat adanya energy loss diinstalasi pipa uap antara turbin dengan boiler.
Menurut pengalaman, energy loss dari boiler ke turbin normalnya maksimal 1 bar dan
titik inlet ke nozel turbin 2 bar, sehingga total energy loss hingga kesudu turbin uap
mampu mencapai 3 bar. Maka jika kita memilih turbin uap untuk PKS tidak boleh
berdasarkan tekanan normal boiler = 20 bar. Jika persyaratan turbin uap kita minta 20
bar, berarti tekanan boiler kita harus 23 bar, tentu hal ini tidak mungkin diterapkan.
Selama proses pengolahan buah sawit berlangsung kestabilan tidak mungkin terjadi
terus menerus oleh sebab itu kita beramsumsi tekanan boiler 18 bar, turbin uap
mampu beroperasi pada tekanan 15-16 bar dengan kapasitas uap 60% x kapasitas
olah pabrik/jam.
Dengan demikian turbin uap yang hemat komsumsi uap tidak
direkomendasikan karena kebutuhan uap untuk proses pengolahan pasti akan kurang.
Jika konsumsi turbin uap boros juga tidak dianjurkan karena pada kondisi fluktuasi
terendah turbin tidak mampu menopang seluruh kebutuhan energi listrik proses
pengolahan.
Selain faktor tekanan uap dari sisi inlet turbin, kita juga harus memperhatikan
kemampuan turbin uap melayani tekanan balik uap. Hal ini karena uap bekas turbine
"ditampung" di tanki BPV dengan tekanan normal 3 bar. Kenapa 3 bar? karena
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
3

kebutuhan tekanan kerja uap di sterilizer 3 bar. Oleh sebab itu turbin uap harus
mampu melayani tekanan uap balik antara 3-4 bar.

SPESIFIKASI TURBIN UAP DI PKS RIMBO II

MERK - JML : COPPUS RLHA/B 2 UNIT
SERIAL NUMBER : 05H7469
INLET PRESS. : 18.5 KG/cm
2
INLET TEMP. : 250
o
EXH PRESS : 3.5 KG/cm
2
FIRST CRITICAL SPEED RPM CALC. : 8066
MAX CONTINIOUS RPM : 5088
MAX ALLOWABLE RPM : 900
TRIP RPM : 5621
POWER : 1053 K
RPM : 4846
NOZZLE NO. DESIGN : 165

SPESIFIKASI GEARBOX PKS RIMDU
MERK : FORMOSA
ITEM NO. & NAME :TURBO G/R MFG
TYPE & SPEC. : TA 250.SFC
TRANSMITTED HORSE POWER : 955-1432 KW
JOB NO. : DD516A21-2
ORDER NO. : C.0082/IND/VII/2005
INPUT SPEED : 4850 RPM
OUTPUT SPEED : 1500 RPM
GEAR RATIO : 1/3 23
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
4

SERVICE AFACTOR : 1.6 1.1
YEARS BUILT : 2005

B. GENSET DIESEL
Fungsi genset diesel di PKS adalah
1. Sebagai engine cadangan untuk melakukan start awal pengolahan dalam
pengoperasian boiler sebelum turbin beroperasi.
2. Membantu meringankan beban pada saat tekanan boiler turun.
3. Menampung beban pengolahan pada akhir proses dimana turbin akan stop.
Di PKS Rimdu terdapat tiga buah Genset dengan kapasitas 500 KW
dua Unit dan 250 KW satu Unit. Namun satu unit genset yang 500 KW
mengalami kerusakan akibat terjadinya Overload sehingga menyebabkan
genset tersebut meledak. Sehingga saaat ini hanya dua Unit genset yang
digunakan di PKS Rimdu secara bergantian.

Gambar genset 500 KW PKS RIMDU
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
5

SPESIFIKASI GENSET DI PKS RIMDU
a. Genset 500 KW
MERK : COUNTRYMAN
ENGINE TYPE : CUMMINS KTTA19G2
GEN. TYPE : 572RSL4024 BP
MODEL :BCU 500
ENGINE NO. : 37144280
GEN. NO. : IEG 100133-03
PLANT NO. : 2852/94
RPM : 1500
VOLTS : 380/220
KVA CONT : 500
KW CONT : 400
PHASE : 3 PHASE
FREKUENSI : 50 Hz
AMPS : 760
POWER FACTOR : 0.8

Spesifik Generator :
MERK : MARATON
MODEL : 572 KSL4024 BP
SERIAL : 1E GTO 0133-02
TYPE : RSL
RPM : 1500
FRAME : 572
PHASE : 3
FREKUENSI : 50 HZ
PF : 0.8
FIELDS AMP : 2.2
KW : 400
KVA : 500
VOLTS : 380
AMPS : 759
REGULATION : DVR 2000
EXITER : A-7812 R- 80
PMC VOLTS : 150
PMC HZ : 250

b. Genset 500 KW (yang sedang risak )
MERK : COUNTRYMAN
ENGINE TYPE : CUMMINS KTTA19G1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
6

GEN. TYPE : 572RSL4024 BP
MODEL :BCU 455
ENGINE NO. : 37124954
GEN. NO. : 19217/07
PLANT NO. : 2852/94
RPM : 1500
VOLTS : 220/380
KVA CONT : 450
KW CONT : 360
PHASE : 3 PHASE
FREKUENSI : 50 Hz
AMPS : 680
POWER FACTOR : 0.8
Spesifik Generator :
MERK : LEROY SOMER
TYPE : 47L9
FREKUENSI : 50 HZ
PHASE : 3
RPM : 1500
PF : 0.8
KW : 360
KVA : 450
AMPS : 683
REGULATION REGULATOR : RS1280
CONSTRUCTION : Y
FIELDS AMPS : 3.6
VOLTS : 380
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
7



c. Genset 250 KW
MERK : CCEC CHINA
ENGINE TYPE : CUMMINS KTTA19G1
GEN. TYPE : 572RSL4024 BP
MODEL :BCU 450
ENGINE NO. : 37124953
GEN. NO. : 19217/07
PLANT NO. : 2852/94
RPM : 1500
VOLTS : 220/380
KVA CONT : 321 KVA
KW CONT : 283 KW
PHASE : 3 PHASE
FREKUENSI : 50 Hz
AMPS : 575-650
POWER FACTOR : 0.8

Spesifik Generator

MERK : POWER GENERATION
TYPE : HO1444EI
AVR : SX 440
KVA : 357.5
PF : 0.8
RPM : 1500
VOLTS : 400
AMPS : 516
RATING : SB
AMBIENT TEMP. : 27
0
C
HZ : 50
PHASE : 3
STATOR WDG : 311
STATOR : Y
ENCLOSURE : IP22
INSULATION CLASS : H


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
8


C. BOILER
adalah Suatu pesawat uap yang dibuat untuk dapat menghasilkan uap
Fungsi boiler di PKS adalah penghasil uap yang digunakan sebagai
Penggerak utama turbin uap
Perebusan TBS dalam strelizer
Pemanas minyak dan pengeringan nut atau kernel
1. JENIS BOILER
Berdasarkan tekanan boiler
1. Boiler tekanan rendah ( < 5 kg/ cm
2
)
2. Boiler tekanan sedang ( 5 32 kg/ cm
2
)
3. Boiler tekanan tinggi ( > 32 kg/ cm
2
)
Pada PKS Rimdu ini menggunakan Boiler type pipa Air, yakni : Air yang
dijadikan uap didalam pipa, dan api yang memanasi dibagian luar pipa. Uap yang
dihasilkan dari boiler ini terjadi akibat kalor yang terjadi akibat pembakaran bahan
bakar di ruang bakar di berikan kepada air yang mengalir pada pipa-pipa air. Panas
atau kalor yang dipindahkan oleh nyala api ke pipa adalah searah pancaran (radiasi)
kemudian air menyerap panas dari dinding pipa secara aliran (konveksi).
Spesifikasi Boiler PKS Rimdu:
MERK : MAXITERM BOILER
MODEL : DLF (II)25-2.4/5260
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
9

MAX. CONT.RATING : 25.000 KG/Hr
MAX. ALLOWABLE WORKING PRESS : 2100 KPA
MAX.WORKING TEMP. :260
0
C
HYDROSTATIC TEST PRESS. : 3600 KPa
DATE OF HYDROSTATIC TEST : 24 APRIL 2006
HEATING SURFACE : 742.54 m
2
APPROVAL NUMB. : 17RI/KU/2005
YEARS BUILD : 2006


LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
10


Siklus fluida kerja ( uap) di PKS RIMDU
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
11

Proses Start-Up Turbin Uap COPPUS RLHA/B di PKS Rimbo Duo
SCOPE OF SYSTEM
Function Group Steam Turbin (Run-up System) meliputi seluruh
fungsi yang berhubungan dengan operasional dan Shutdown Steam Turbin,
diantaranya Steam Turbin Device,Turbin speed, Setting pembukaan Valve
selama program Start up, Shutdown, Start Synchronizer dan proses ON/OFF
Steam Pressure Control Turbin.
TURBIN START-UP DEVICE
Start up Turbin device berfungsi untuk reset (meyetel) Turbin trip
device agar turbin diprioritaskan untuk program Start Turbin. Dengan
menaikkan set point Turbin Start up Device Menjadi 65% maka Emergency
Stop Valve Turbin membuka kemudian pembukaan Control Valve akan
Release (dibebaskan), set point ini dibatasi selama proses Running up oleh
karena itu Control Valve tidak bisa membuka penuh dalam hal menghindari
malfungsi. Namun setelah sinkronisasi generator turbin, Control Valve ini
akan membuka 100%.
SETTING PUTARAN TURBIN / PEMBUKAAN VALVE
Dengan menaikkan setpoint Turbin Speed, maka kenaikkan putaran
turbinpun akan naik dari putaran Turning Gaer menuju rate speed (3000 rpm),
proses ini berkenaan dengan pengaruh Termal Stress dari Turbin Stress
Evaluator (TSE).
Selama proses sinkronisasi Speed Setpoint dikontrol oleh
Sinchronizing Device, ketika Generator berhasil sinkron, Valve Lift setting
menentukan pembukaan Turbin Control Valve, Setpoint Valve Lift
dipengaruhi juga oleh Turbin Stress Evaluator.
TURBIN PRESSURE CONTROL
Selama operasi normal Combine Cycle, berarti HP dan LP By Pass
Valve menutup, HP dan LP Steam Pressure Dikontrol oleh pressure controller
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
12

yang sesuai pada Turbin Controller dengan cara mengatur posisi Turbin
Control Valve (Initial Pressure Control). Selama proses Start up dan
Shutdown Turbin, berarti HP dan LP By Pass Valve membuka, HP dan LP
steam Pressure dikontrol oleh limit Pressure Control (HP/LP By Pass Pressure
Control).
START-UP PROCEDURE
Sebelum program start Steam Turbin, turbin start up device dan
turbin controller diperiksa dengan kriteria baku untuk memastikan kondisi
yang benar (siap operasi). Kemudian control fluid supply electro-hydraulic
actuator valve turbin di start melalui SLC yang sesuai. Selanjutnya valve
turbin diperiksa dan sistem alat bantu, sistem-sistem lain yang diperlukan
untuk beroperasinya turbin diperiksa sesuai kriteria karakteristik.
Setelah generator turbin di start dan properti temperatur dan tekanan steam
telah dicapai, maka proses warming up main steam line distart dengan FGC
yang terpisah. proses start ini bertujuan menaikkan tekanan steam menuju
turbin. Persiapan untuk pembebanan selanjutnya, pembukaan valve disetting
100% ( Admission setpoint). Setelah properti temperatur steam menuju turbin
dicapai dengan proses warming up steam line, HP dan LP steam isolating
valve akan membuka. Ketika properti temperatur untuk start turbin terpenuhi
maka ESV akan membuka.
Jika ESV membuka, maka speed setpoint di set untuk putaran rata-rata
(1500 rpm) dan turbin run-up speed di control dengan pengaruh TSE yang
berarti jika upper temperatur margin lebih tinggi dari 25 K turbin beroperasi
dengan transient acceleration maksimum. Pada putaran rata-rata (1500 rpm)
steam turbin dipanasi untuk pembebanan minimum setelah sinkronisasi.
selama proses ini berlangsung regulator voltage disiapkan exitasi posisi ON
dan turbin tinggal menunggu untuk menaikkan temperatur steam dan HP
turbin shaft.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
13

Ketika kondisi minimum pembebanan dari steam turbin dijumpai
maka generator akan tersinkronisasi dengan sistem oleh sinkronizing device.
Agar bisa dilakukan pembebanan pada turbin, Turbin start up device di set
100% setelah sinkronisasi. hal ini akan merelease kontrol valve untuk
membuka total dan turbin dibebani dengan menaikkan setting pembukaan
valve ( admission set point) yang berkenaan dengan termal stress yang
dikontrol oleh TSE. Menaikkan steam flow ke turbin menyebabkan tutupnya
HP LP steam by pass valve.
Setelah HP dan LP by pass control valve menutup, steam pressure
control berubah dari HP/ LP by pass control ke HP/LP turbin control yang
berarti turbin pressure controller berubah dari limit pressure mode ke initial
pressuremode.
SHUTDOWN PROCEDURE
Untuk melepas beban steam turbin, steam pressure control dialihkan
ke by pass control, yang berarti turbin pressure control berubah dari initial
pressure mode menjadi limit pressure mode dan setting pembukaan valve
(admission set point) disetting menjadi 0 %. Hal ini akan menutup turbin
control valve, terjadi berkenaan dengan thermal streess akibat pengaruh TSE.
Setelah control valve turbin tertutup, generator akan terputus dari jaringan
melaui peralatan proteksi reverse power. Jika generator tidak terputus dari
jaringan dalam waktu 35 detik, turbin ESV akan ikut menutup dengan tripnya
turbin.
Dalam kasus cooling down steam turbin lebih banyak daripada yang
direkomendasikan selama proses pelepasan beban (temperatur margin
terendah < 2K), disebabkan penurunan steam temperatur, turbin ESV akan
menutup seketika via trip turbin.
Akhirnya putaran turbin turun menuju putaran turning gear.

LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
14

INTERLOCK
1. Interuption of start up
Operasional dan pembebanan turbin secara automatic harus dihentikan
jika persyaratan penting untuk operasi auto tidak terpenuhi. Kondisi tersebut
antara lain:
1. Cooling down turbin selama proses start up
2. Fault turbin controller
3. TSE fault
4. TSE influence OFF
5. Perubahan speed rendah
6. Perbedaan temperatur dari HP strainer lebih tinggi dari max.
Dalam kasus ini SGC steam turbin di OFF kan dan menaikkan setpoint speed dari
litf (admission set point) di stop.
2. Protective shutdown
Jika trip turbin telah muncul, prosedur shutdown dimunculkan lewat
protective input of SGC. Dengan melakukan hal ini, kondisi normal untuk
start up turbin selanjutnya bisa dipastikan. Selanjutnya program shutdowm
juga diinisiatif jika: Selama pembukaan ESV control valve tidak terjaga tetap
nutup akibat karusakan dari turbin controller.
Cara kerja steam turbin:
Sebelum turbin dijalankan dengan memasukkan uap murni (uap kering) pada
turbin melalui kran induk, uap akan masuk kedalam nozzel pada turbin dan dengan
adanya servomotor (regulating oil) Klep masuk terbuka secara teratur dan uap masuk
melalui nozzel menekan sudu-sudu turbin, sehingga turbin dapat berputar dengan
kecepatan yang telah ditentukan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
15

Untuk menggerakkan turbin haruslah dipakai benar-benar uap murni(uap
kering),karena apabila dipakai uap jenuh hal ini adalah merupakan suatu factor
kerugian yang dapat mengakibatkan rusaknya jurnal dan Trush bearing dan sudu-
sudu akan sompel, selain dari itu juga akan terlalu juga terjadinya proses
pembentukan kadar air di dalam minyak.

Cara menjalankan turbin:
Sebelum turbin dijalankan terlebih dahulu turbin harus dipanasi dengan steam
12 menit dan kran kondensat dibuka agar air yang berada didalamnyakeluar, akibat
pengembunan uap menjadi air terbuang seluruhnya.
Kemudian buka kran cis turbin kecil atau pompa oli yang gunanya untuk
membersihkan pelumasan. Sebelumnya pada bagian-bagian yang berputar, lihat
control oli (implus pressure) 3-6 Kg/cm2 dan control kembali tekanan oli lubricating
oil minimum 0,5 Kg/cm2. Tekanan awal steam yang dihasilkan Boiler untuk
memutar sudu Turbin adalah sekitar 14 Bar, dengan syarat tidak ada beban yang
dipakai. Dan tekanan steam minimal untuk turbin dapat bekerja secara normal adalah
17-21 Bar.
Setelah cukup waktunya gevernor diputar secara perlahan-lahan samapai
turbin jalan atau hidup dalam keadaan normal (1500 rpm).
Prosedur Sinkronisasi Turbin Generator.
Sebelum melakukan sinkronisasi generator dengan sistem jaringan (infinite
bus), pastikan bahwa :
Pemutus tenaga (circuit breaker) generator dalam keadan terbuka.
Pemutus tenaga sistem eksitasi generator dalam keadan terbuka.
Mesin berputar pada putaran nominal dengan governor pada posisi minimum.
Semua kondisi unit normal dan memuaskan untuk di sinkronisaikan.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
16

Sistem jaringan telah bertegangan dan pemisah pada bus sudah masuk.
Proses Sinkronisasi di PKS Rimdu
Prosedur untuk melakukan proses Sinkronisasi dapat diuraikan
sebagaiberikut:
Pada proses synchronisasy di PKS Rimdu ini, untuk sistem genset
proses penyamaan rpm, frekuensi dan tegangannya sudah diatur secara
otomatis. Sedangkan untuk proses synchrone dengan Turbin dilakukan
dengan cara manual, yaitu :
1. Naikkan putaran mesin dengan kontrol governor hingga putarannya sama
dengan kecepatan frekuensi genset.
2. Periksa sistem eksitasi, kemudian masukan pemutus tenaga penguat medan
(field breaker).
3. Naikan arus eksitasi, periksa tegangan generator bila tegangan generator
mencapai normal, masukan sistem pengatur tegangan (AVR) ke posisi auto.
4. Masukan switch synchroscope keposisi manual. Dan lihat apakah kecepatan
mesin fast atau slow dibanding kecepatan genset.
5. Atur eksitasi agar tegangan turbin generator sama dengan tegangan genset.
Atur frekuensi dan sudut fasa dengan menggunakan kontrol governor agar
synchroscope berputar perlahan kearah fast.
6. Push Breaker dalam keadaan standby untuk di start (jika rpm, frekuensi dan
Voltage sudah sama). Kemudian push breaker ini di pompa agar arus masuk
kedalamnya.
7. Pada saat jarum synchroscope mendekati titik nol (jam 12), tekan tombol
pemutus tenaga generator sehingga CB masuk pada saat jarum menunjuk titik
nol. Turbin Generator telah sinkron.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
17

8. Matikan peralatan sinkronisasi dan selektor switch (termasuk genset apabila
daya yang dihasilkan turbin telah memenuhi standard untuk beroperasi.
Cara mematikan turbin:
a. Putuskan semua beban
b. Tutup regulator searah jarum jam atau setelah putaran turbin 500 rpm
c. Buka kembali kran cis turbin kecil atau pompa oli sampai putaran turbin terhenti.
d. Tutup kran turbin kecil.
e. Kemudian tutup kran uap yang masuk ke turbin (kran induk).

Permasaalan Yang Terjadi Pada Saat Proses Synchronisasy
Pada proses synchronisasy ini, sering terjadi kendala atau permasalahan. Dan
itu dapat menyebabkan terganggunya proses pengolahan di pabrik kelapa sawit ini.
Permasalahan yang sering terjadi adalah: kerusakan mendadak (stagnasi) pada
peralatan Turbin/ Genset
Hal ini disebabkan karena tekanan turun pada saat turbin beroperasi.
Akibat turunnya tekanan, maka daya yang dihasilkan akan berkurang. Turbin
tidak sanggup untuk menampung kapasitas daya yang dibutuhkan oleh setiap
stasiun pengolahan untuk bekerja, Maka dari itulah turbin disynchronkan
kembali dengan genset agar dapat memenuhi kapasitas daya yang dibutuhkan.





LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO)
Sektor Rimbo Duo


Jurusan Teknik Elektro Nurfuadi
Fakultas Teknik No. Bp 0910952080
Universitas Andalas
18

Anda mungkin juga menyukai