Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MINGGUAN ON THE JOB TRAINING

MILL ASSISTANT TRAINING VI 2018

STATION
BOILER

MAT

OLEH:

GEOVANNY DONARA

PT GSA (GUNUNG SAWIT ABADI)

SUMATERA BARAT

2019
A. LATAR BELAKANG
Pengolahan kelapa sawit merupakan proses untuk memperoleh minyak sawit (crude
palm oil), kernel dan minyak kernel (palm kernel oil) dari buah kelapa sawit melalui proses
perebusan, pemipilan, pelumatan, pengempaan, pemisahan, pengeringan dan penimbunan.
Pengolahan kelapa sawit yang dilakukan secara mekanis dan fisika dapat berjalan dengan
baik yang memenuhi kriteria mutu dengan efisiensi teknis dan ekonomis jika tersedia bahan
baku yang sesuai dan kinerja pabrik yang baik.
Untuk mengendalikan proses pengolahan diperlukan pengetahuan dan penguasaan
terhadap proses pengolahan, kinerja mesin dan peralatan serta kemampuan untuk
mengoperasikan dan menganalisis apabila terjadi suatu penyimpangan.
Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan uap (steam)
dalam berbagai keperluan. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran
bahan bakar (sumber panas lainnya), sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas
tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud menjadi
uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih rendah dibanding dengan air yang
lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis air di dalam boiler. Air yang memiliki
berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih
tinggi akan turun ke dasar.

B. TUJUAN
Tujuan utama dari pada stasiun boiler adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan steam dengan tekanan konstan sebagaimana yang dibutuhkan
Steam turbin.
2. Pemanfaatan limbah padat (cangkang dan fibre) hasil pengolahan TBS untuk
bahan bakar Boiler.
3. Penggunaan bahan bakar yang efektif (tidak boros bahan bakar).

C. URAIAN MATERI
1. Definisi Stasiun boiler
Boiler digunakan untuk memanaskan air yang akan menghasilkan
sejumlah steam dengan tekanan dan temperatur sesuai kapasitas boiler dengan
tujuan untuk memaksimalkan pemakaian steam turbin, sehingga dapat
mengurangi penggunaan mesin diesel (genset), kualitas steam yang baik, maka
akan dapat mengurangi biaya maintenance pada steam turbin, juga untuk
menyediakan steam yang cukup untuk pengolahan.
Boiler adalah sebuah unit pembangkit Steam dengan bahan baku air
yang sudah diolah, dan dengan bahan bakar berupa fiber dan cangkang. Pada
umumnya boiler yang digunakan di PMKS merupakan boiler pipa air atau
biasa disebut dengan water tube boiler. Pada water tube boiler, air umpan
boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk ke dalam drum. Air yang tersirkulasi
dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada daerah uap dalam
drum. Boiler jenis ini dipilih karena dapat menghasilkan uap dengan tekanan
yang tinggi yang digunakan sebagai pembangkit turbin.

Gambar. Boiler Superheated Steam

Spesifikasi Boiler di PT GSA :


Advance Water Tube Boiler
- Design code : BS 1113-1999
- Serial no : WT/0532
- Design pressure : 34 bar
- Max continuous rating : 30000 KG/HR
- H.T pressure : 51 bar
- H.T temperature : AMBIENT
- H.T date : 8-3-2015
- Year built : 2015
2. Bagian Utama dan Perlengkapan Boiler
a. Feed water pump
Berfungsi untuk mensuplai atau mengalirkan air umpan boiler dari
deaerator kedalam upper drum boiler.
b. Ruang bakar
Berfungsi ebagai tempat pembakaran bahan bakar (fiber dan cangkang)
untuk menghasilkan gas panas untuk memanaskan pipa pemanas.
c. Drum boiler
- Upper drum
1. Untuk menampung air umpan boiler sebelum dipanaskan di pipa
pendidih.
2. Menampung dan mengalirkan uap basah yang telah berpisah
dengan air ke superheater
3. Mengalirkan dan mendistribusikan air umpan ke header dan
lower drum.
- Lower drum
Berfungsi untuk enampung dan mendistribusikan air ke pipa
pendidih dan header-header antara upper drum dan lower drum. Pada
drum ini dilakukan drain kotoran atau blowdown.
d. Header air umpan
Berfungsi untuk menampung air umpan dan mendistribusikan air
tersebut ke pipa –pipa pendidih untuk dipanaskan menjadi uap.
e. Pipa pemanas
Berfungsi mengubah air menjadi uap dengan pemanasan gas panas dari
dapur/furnace.
f. Pipa down comer
Berfungsi untuk :
- Mengalirkan air dari upper drum ke lower drum
- Mengalirkan air dari lower drum ke header-header.
g. Fan/blower
- Induce draft fan (ID Fan) : untuk membantu isapan gas hasil
pembakaran agar dapat lancar terbuang lewat cerobong.
Gambar. ID Fan boiler di PT GSA
Spesifikasi :
1. Model / rotation : AM 45 / CW 0
2. Fan speed : 886 rpm
3. Motor/P : 132 kw/4
4. Volt/ph/hz : 380/3/50
5. Motor type : elektrik motor
6. Flamps : 226-0
- Force draft fan (FD Fan) : untuk membantu memasukan udara
pembakaran kedalam ruang bakar dan sekaligus mengatur agar
pembakaran berjalan smpurna.

Gambar. Force draft fan di PT GSA


Spesifikasi :
1. Model / rotation : 1250 mm
2. Fan speed : 1471 rpm
3. Motor/P : 18,5 kw/4
4. Volt/ph/hz : 380/3/50
5. Motor type : elektrik motor
6. Flamps : 84-1
- Secondary force draft fan (SFD Fan) : untuk menambah kebutuhan
oksigen pada proses pembakaran dan untuk mengatur jatuhan bahan
bakar.

Gambar. Secondary Force Draft Fan di PT GSA


Spesifikasi :
1. Model / rotation : LF 15 / CW 30
2. Fan speed : 1718 rpm
3. Motor/P : 15 kw/4
4. Volt/ph/hz : 380/3/50
5. Motor type : elektrik motor
6. Flamps : 28-5
h. Header Superheater
Berfungsi untuk penampungan sementara uap basah dari upper drum
agar dipanaskan kembali menjadi uap kering dan dikirim ke turbin.
i. Dust collector
Dust Collector berfungsi untuk menangkap abu (dust) yang terbawa
gas panas agar tidak langsung terbuang ke udara melalui cerobong.

Gambar. Dust colector di PT GSA


j. Cerobong asap
Untuk membuang gas sisa dari pembakaran ke udara luar agar tidak
menimbulkan polusi udara.
k. Fuel feeder Fan
Berfungsi untuk mengatur pemasukan bahan bakar kedalam ruang
bakar boiler.

Gambar. Fuel Feeder Fan di PT GSA


Spesifikasi :
1. Model / rotation : LF 13 / CW 90
2. Fan speed : 2469 rpm
3. Motor/P : 15 kw/2
4. Volt/ph/hz : 380/3/50
5. Motor type : elektrik motor
6. Flamps : 25-0

l. Elektrik motor dan gearbox stasiun boiler


Spesifikasi elektrik motor dan gearbox:
No Mesin GearBox Motoran

1. ID FAN Merek: ELEKTRIM


Type:315 M_4_B3
380V/228 A/1480 rpm
132 kW

2. FEED PUMP BOILER Merek: ELEKTRIM


Type: 280S_2_B3
380V/95,3 A/2975 rpm
75,0 kW
3. SECONDARY FD FAN Merek:-
Type: -
380V/23,5A/1460 rpm
15,0 kW
CM conveyor ex ripple Merek: NORD drivesystem Merek: NORD
3. mill FEEDER FAN
FUEL Type: SK42VL-100L/4 Merek:-Type: SKv100L/4
i = 41,29 Type: -380V/9,00A/1440 rpm
-1
n2 = 35 min 2,20 kW rpm
380V/23,5A/2935
15,0 kW
CM conveyor ex ripple Merek: NORD drivesystem Merek: NORD
4. mill
ROTARY DUST Type: SK42VL-100L/4
Merek:WATT DRIVE Merek:Type:
NORD SKv100L/4
CONVEYOR i = 41,29
Type:HU50A-IA80N4/W21 380V/9,00A/1440 rpm
Type: SK132S/4
-1
in=2= 35 min
60,58 380V/22,20 kW rpm
A/1420
n2 = 23 min-1 0,75 kW

4. PIPE ASH CONVEYOR Merek: NORD Merek: EIM


Type: SK52-132S/4 Type: 80 M
i = 36,69 415V/11,4 A/1445 rpm
n2 = 39 min-1 5,50 kW

6. AUGER FEEDER Merek: WATT DRIVE Merek: WRG


CONVEYOR Type: HU80A-IA112MM Type: VDE 0350
i = 41,41 380V/8,5 A/1430 rpm
n2 = 33 min-1 4,0 kW

7. FIBER CONVEYOR 1 Merek: NORD Merek: NORD


Type: SK63-132M/4 Type: SK132M/4
i = 43,43 380V/14,80A/1445 rpm
-1
n2 = 33 min 7,50 kW

8. FIBER Merek: NORD Merek: NORD


CONVEYOR 2 Type: SK63-132s/4 Type: SK132S/4
i = 50,73 380V/11,4A/1445 rpm
n2 = 28 min-1 5,50 kW

3. Peralatan Kontrol
a. Main Valve (kerangan induk)
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran steam menuju turbin,
biasanya disamping kerangan terdapat nonreturn valve untuk mencegah
agar steam tidak masuk kedalaam boiler terutama pabrik yang
mengoperasikan lebih dari satu boiler.
Gambar. Main Valve Boiler di PT GSA
b. Glass penduga
Peralatan ini sangat penting untuk melihat level air pada drum boiler
yang harus selalu beroperasi dengan baik dan biasanya terdapat dua unit
pada setiap boiler.

Gambar. Glass Penduga di PT GSA


c. Alarm
Sebagai penunjuk bahwa posisi level air dalam upper drum dalam
keadaan maksimum atau minimum yang diatur oleh modulating control
valve.
d. Pressure gauge
Untuk mengukur tekanan pada upper drum dan superheater.
e. Automatic modulating control
Berfungsi untuk mengatur level air didalam upper drum secara
otomatis dengan sistem kontrol transmiter pada level air. Apabila level air
normal maka valve akan menutup, apabila level air rendah maka valve
akan membuka perlahan untuk mengisi air dalam upper drum.
f. Safety valve
Berfungsi untuk menjaga tekanan pada upper drum agar tidak melebihi
tekanan kerja yang diizinkan atau telah disetting., safety valve disetel pada
takanan tertentu, apabila tekanan kerja boiler melebihi tekanan kerja safety
valve, maka safety valve tersebut akan membuka.

Gambar. Safety Valve Upper Drum


Boiler di PT GSA
Spesifikasi :
1. Type : 4422.4885
2. Size : NPS3
3. Serial no. : 11095707
4. Flow area : 2827,4 mm2
5. do : 60 mm
6. set pressure : 34 bar/493,1 psi
7. temperature : 2500C
8. standar : ISO 4126
9. Lift : 18,0 mm

g. Blowdown valve
Berfungsi untuk membuang atau mengurangi air boiler dari steam
drum pada saat boiler beroperasi normal. Untuk pembuangan kotoran
(deposit) dari dalam air boiler untuk kontrol parameternya supaya tidak
terjadi kerak (scaling) dalam boiler.Blowdown hendaknya dilakukan pada
kondisi level air normal pada gelas penduga dan dipasang pada drum
atas/bawah, header atas/bawah.
h. Panel control
Fungsinya untuk mengontrol operasi boiler. Umumnya panel berisi
voltmeter, ampere meter, lamp indicator, sirine dan PLC.

Gambar. Panel utama boiler di PT GSA

Gambar. Drum level controler boiler dan


Steam recorder boiler di PT GSA

4. Proses Terbentuknya Steam Pada Boiler


a. Air umpan dipompakan menuju upper drum
b. Air umpan didalam upper drum berada dibagian bawah dari upper drum
dan dialirkan ke lower drum header-header melalui pipa-pipa downcomer.
c. Air masuk dan naik ke pipa-pipa pemanas, karena pipa pemanas
mendapatkan pemanasan dari ruang bakar maka didalam pipa pemanas
terjadi perubahan fase dari cair menjadi uap.
d. Dari pipa-pipa pemanas naik ke upper drum, oleh steam separator yang
terdapat didalam upper drum dipisahkan antara uap dan air.
e. Uap terkumpul dibagian atas dan air dibagian bawah upper drum dan
bercampur dengan air umpan yang baru masuk.
f. Selanjutnya air mengalami sirkulasi sedangkan uap yang merupakan uap
basah mengalir ke pipa-pipa superheater untuk dipanaskan lagi menjadi
uap kering.
g. Kemudian uap basah tersebut mengalir ke pipa-pia superheater untuk
dipanaskan kembali diruang bakar, steam yang sudah melewati pipa
superheater kemudian sebagian berubah menjadi uap kering di superheater
header dan dikirim ke turbin.

5. Prosedur Operasional / Work Instruction


a. Boiler start operasi
- Periksa kebersihan ruang dapur
- Sistem level air dipastikan berfungsi dengan baik
- Periksa kondisi rooster dan operasikan dumping grade
- Periksa ketersediaan bahan bakar
- Periksa panel utama untuk sistem cut off dan interlock
- Periksa level air upper drum, monitor melalui glass penduga
- Periksa pressure gauge dan thermometer pada upper drum dan
superheater
- Pastikan control ID fan dapat bekerja
- Kerangan air vent upper drum dan superheater dibuka penuh
- Kerangan drain valve superheater dan starting valve terbuka penuh
- Masukkan bahan bakar kedalam ruang bakar

b. Fire up
- Laksanakan fire up tanpa blower
- Setelah tekanan 0,5 bar tutup penuh air vent upper drum dan
superheater
- Setelah tekanan 8 bar, operasikan:
a. Double damper
b. Damper ID fan tutup penuh
c. Hidupkan blower ID fan
d. Handle draft control pada posisi auto
e. Operasikan FD fan dg damper tutup penuh
f. Secondary FD fan dg damper tutup penuh setelah operasi normal
buka damper 70%
- Operasikan rotary feeder dan masukan bahan bakar
- Buka damper utama FD fan
a. Untuk tekanan < 15 bar damper buka 40-70%
b. Untuk tekanan > 15 bar damper buka 20-40%
- Pindahkan supply air melalui modulating conrol valve
- Buka valve continuous blowdown 20-30%
- Naikan tekanan hingga 10 bar.

c. Sedang
- Pada tekanan 10 bar buka kerangan induk dengan memperhatikan
variasi pada tekanan boiler
- Tutup starting valve dan kerangan drain pada superheater header
- Pertahankan level air pada kondisi normal
- Naikan tekanan boiler sesuai tekanan yang direncanakan
- Pertahankan tekanan boiler pada kondisi normal
- Pertahankan pemakaian uap agar konstant
- Perhatikan density dari asap. Asap tebal berarti kekurangan udara
atau pembakaran tidak sempurna
- Pertahankan temperature gas buang (normal 350-370OC).

d. stop operasi
- hentikan supply bahan bakar
- tutup kerangan induk
- water level pada glass penduga harus high water level
- turunkan tekanan hingga 10 bar
- stop FD Fan dan secondary FD Fan
- keluarkan abu sisa pembakaran dari rooster
- stop ID Fan dan buka damper 100%
- stop double damper dest collector
- buka pintu dapur dan pintu abu
- tutup kerangan blowdown dan continuous blowdown
- posisikan semua breaker pada posisi off dan instrument panel tetap
pada posisi on.

6. Parameter Air Boiler


a. Parameter Standar
- pH : 10,0 – 11,0
- M. Alkali : 500-800
- P. Alkali : 500-800
- C. Alkali : < 300
- Silica : < 150
- Sulphit : 40-80 ppm
- Phosphate : 40-80 ppm
- TDS : < 2000
- T. Hardness : Trace
b. Parameter Saat Analisa Data Lapangan Tanggal 04-04-2019
- pH : 10,6
- M. Alkali : 260
- P. Alkali : 216
- C. Alkali : 172
- Silica : 20 ppm
- Sulphit : 30,24 ppm
- Phosphate : 40 ppm
- TDS : < 1120
- T. Hardness : Trace

7. Data Analisa Lapangan


a. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Kamis/04-04-2019
Jam start / Jam stop : 16:37 / 17:37
Waktu pengambilan data : 60 menit
b. Tabel data observasi lapangan
Data Observasi Lapangan
Steam Steam Water Drrum
Waktu
pressure flow flow level
(menit) (bar) (Ton/jam) (Ton/jam) (%)
1 29,25 22,11 19,90 61,65
2 29,34 22,04 18,37 63,00
3 29,10 22,38 19,21 61,74
4 28,83 22,81 19,96 61,71
5 28,45 23,06 20,95 59,57
6 29,54 22,01 22,11 57,68
7 29,34 23,21 22,70 61,92
8 29,59 24,12 21,49 61,47
9 29,22 24,74 22,41 64,99
10 29,39 24,88 22,47 63,44
11 28,77 25,29 21,57 64,59
12 28,71 25,13 22,77 63,53
13 28,69 26,27 23,40 59,79
14 29,04 25,03 22,54 60,58
15 29,03 25,78 22,54 62,95
16 29,57 26,28 21,17 61,52
17 29,52 25,48 21,30 60,42
18 29,45 25,40 22,87 62,90
19 29,34 25,37 23,90 61,42
20 28,75 25,66 23,41 62,43
21 28,79 25,66 24,24 62,81
22 28,35 25,56 24,19 60,36
23 28,47 26,77 25,49 58,47
24 29,58 26,05 27,10 59,05
25 29,50 25,00 25,09 61,60
26 30,03 24,74 24,07 59,28
27 29,76 23,72 22,44 62,67
28 29,18 23,42 24,25 63,65
29 29,21 24,94 23,94 63,09
30 30,06 23,20 21,94 60,27
31 29,60 23,45 23,76 63,11
32 29,42 24,17 23,83 62,84
33 29,36 24,35 23,58 61,50
34 29,50 24,30 24,01 62,19
35 28,90 24,54 22,09 62,52
36 29,37 24,04 23,07 61,95
37 29,21 24,11 23,00 61,77
38 29,05 24,18 22,32 62,30
39 29,24 24,20 21,49 61,92
40 29,04 24,39 20,59 61,83
41 28,30 24,31 22,09 63,10
42 29,21 23,41 21,44 60,54
43 29,90 22,27 21,40 60,15
44 29,59 23,04 20,71 61,59
45 29,40 24,05 22,50 62,81
46 29,20 24,22 23,79 63,24
47 28,81 23,49 21,97 61,25
48 28,54 24,19 23,51 59,74
49 29,10 23,56 23,57 60,95
50 29,37 24,09 23,48 61,39
51 29,19 24,33 23,59 62,91
52 28,52 24,21 21,44 62,79
53 28,45 24,34 23,18 62,70
54 29,22 24,19 22,91 62,19
55 29,99 24,22 21,57 59,54
56 28,99 23,51 22,90 64,13
57 29,52 24,06 21,48 62,41
58 29,53 24,23 21,24 61,90
59 29,78 24,58 22,17 51,56
60 29,09 24,23 21,37 63,50

c. Grafik
- Steam pressure vs steam flow

Steam Pressure dan Steam Flow


32.00
31.00
tekanan dan aliran steam

30.00
29.00
28.00
27.00
26.00
25.00
24.00
23.00
22.00
21.00
20.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
Waktu (menit)
Steam pressure (bar) Steam flow (Ton/jam)
Linear (Steam pressure (bar)) Linear (Steam flow (Ton/jam))
- Water flow vs level drum

Water Flow dan Level Drum


67.00
62.00
volume dan aliran steam

57.00
52.00
47.00
42.00
37.00
32.00
27.00
22.00
17.00
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59
Waktu (menit)
Water flow (Ton/jam) Drrum level (%)
Linear (Water flow (Ton/jam)) Linear (Drrum level (%))

8. Hal yang Harus Diperhatikan


a. Level air boiler > 50 %
b. Temperature boiler > 280OC
c. Pastikan keadaan bahan bakar kering
d. Pastikan pompa air umpan boiler pada keadaan baik
e. Pastikan kondisi air boiler harus sesuai dengan parameter standar air boiler
f. Temperature air umpan <100° C
g. Pada suhu 300° - 350° C lakukan shot blowing pada boiler untuk
mengurangi temperature superheated boiler
h. Jaga pengaturan bukaan dumper IDF agar kevakuman di ruang bakar
sesuai dengan yang diinginkan
i. Pastikan steam yang dikirim ke turbin harus kering >280° C
j. Lakukan pengorekan abu setidaknya satu kali 4 jam
k. Pada saat belum proses olah cukup jaga tekanan boiler 25 – 30 Bar

9. Trouble Shooting
a. Level air terlalu tinggi
Penyebab :
• Otomatis tidak berfungsi
• Kelalaian dari operator yang tidak memperhatikan level air
Akibat yang mungkin terjadi :
• Steam yang dihasilkan basah atau banyak mengandung air
• Sudu – sudu turbin rusak
• Akan sering melakukan blowdown dan mengakibatkan pemborosan

Cara penyelesaian
• Selalu lakukan pengecekan level air pada glass penduga
• Berikan pemahaman kepada operator bagaimana akibatnya jika level air
terlalu tinggi
• Selalu awasi operator pada saat bekerja

b. Level air rendah


Penyebab :
• Otomatis tidak berfungsi
• TDS tinggi dan mengakibatkan pompa air boiler masuk angin.
• Pompa air boiler tersumbat
• Kelalaian operator

Akibat yang mungkin terjadi :


• Boiler bisa trip karna air kurang
• Pipa boiler cepat keropos
• Pipa boiler bisa bengkok karena overheating

Penyelesaian :
• Lakukan pengecekan pada alat sebelum operasi
• selalu amati parameter air boiler apakah sudah sesuai standar
• berikan pemahaman kepada operator apa akibat jika lalai dan level air
rendah
• selalu berikan pengawasan pada operator saat bekerja
10. Kesimpulan
a. Boiler merupakan alat utama yang sangat berperan penting dalam setiap
proses pabrik PMKS untuk menghasilkan steam sebagai kebutuhan pabrik.
b. Steam yang dihasilkan boiler di PT GSA merupakan steam kering
(superheated steam) 280-3000C.
c. Air umpan boiler harus mendapatkan parameter yang sesuai untuk
menjaga terjadinya korosi, tingkat keasaman air, kerak dan oksigen pada
air umpan boiler.
d. Pengorekan abu hasil pembakaran dilakukan 1 kali dalam 4 jam.
e. Masalah-masalah yang sering terjadi pada boiler umumnya disebabkan
oleh kelalaian dari operator boiler.

Anda mungkin juga menyukai