Anda di halaman 1dari 43

Pengoperasian Soot Blower

Dan Trouble Shooting

Oleh :
DASEP SUPRIATNA 891041209-I
Boiler merupakan peralatan yang sangat vital pada
PLTU berbahan bakar batubara karena merupakan
sarana untuk menghasilkan uap sehingga boiler juga
disebut sebagai Steam generator.

Di dalam boiler selain proses menghasilkan uap,


boiler juga menghasilkan abu dan gas-gas sebagai sisa
pembakaran yang dapat menimbulkan masalah baik
terhadap lingkungan ataupun pada boiler itu sendiri.
Di dalam gas bekas hasil pembakaran terdapat kandungan
antara lain : Natrium, kalium, Selica, dan vanadium.
Zat –zat tersebut akan bereaksi dengan oksigen dan debu yang
akan membentuk endapan yang sering disebut slagging atau
fouling.

Kejadian ini tidak mungkin dihindari hanya dapat diatasi dengan


memantau kandungan zat zat didalam bahan bakar saat kontrak
pembelian bahan bakar tersebut. Dan untuk mengatasi hal tersebut
dapat dilakukan dengan mengoperasikan sootblower.
Abu tersebut dapat menutupi pipa- pipa boiler yang akan
mengakibatkan berkurangnya daya serap panas dari pipa-
pipa boiler sehingga panas langsung terbawa bersama gas
buang ke cerobong.

Oleh karena itu, pada boiler diperlukan peralatan yang mampu


membersihkan abu/debu pada saat unit beroperasi. Salah satu alat
yang digunakan untuk membersihkan pipa boiler dari abu adalah
sootblower.
B. Soot Blower

DEFINISI :
Soot blower adalah alat pembersih abu dari sisa
pembakaran yang menempel pada bagian luar dari pipa-
pipa dalam boiler wall tube, superheater, reheater,
economizer dan air heater. Sootblower dapat dioperasikan
dari jarak jauh (Remote Operate) dan dikendalikan secara
bergantian dan berurutan. Hal ini untuk mencegah adanya
kesalahan waktu (Timing Errors), menghemat tenaga kerja
dan menjamin bahwa blower – blower tersebut dioperasikan
dengan urutan yang benar, sehingga debu, abu, atau jelaga
dapat terbawa oleh aliran gas.
Fungsi Sootblower

Fungsi dan tujuan sootblower adalah


untuk menaikan efisiensi dengan
memaksimalkan penyerapan panas oleh
tube boiler dan juga menghindari
kerusakan pipa-pipa pada boiler
maupun air heater.
Uap yang digunakan untuk
memebersihkan abu diambil langsung
dari boiler sisi keluar pemanas lanjut
primer (PSH) . Dimana tekanan dan
temperatur keluaran dari PSH outlet header
adalah 179,2 kg/cm2 dan 443°C kemudian
setelah melewati steam pressure reducing
station menjadi 42,2 kg/cm2 dan 350°C.
Komponen Utama Sistem Sootblower
Steam supply sistem

 Piping.
 Pressure Control Valve (PCV).
 Isolation Valve (ISV).
 Relief Valve (RV).
 Peralatan kontrol dan Steam sootblower
instrumentasinya
 Motor penggerak.
 Poppet valve.
 Fixed feed tube dan lance tube.
 Peralatan kontrol dan instrumentasi.
Jenis dan Konstruksi
Jenis penempatan, ukuran dan tekanan serta
frekuensi penggunaan soot blower sangat
bervariasi sesuai dengan desain boiler dan
karakter deposit/endapannya. Secara umum,
jenis-jenis utama dari soot blower yang digunakan
adalah seperti diperlihatkan gambar berikut.
Gambar
a. Blower-blower yang dapat ditarik (retractable gun blowers)
dengan nozle jet yang berlawanan untuk membersihkan pipa-
pipa air ruang bakar.
b. Blower-blower yang dapat ditarik (retractable gun blowers) yang
mempunyai nozle jet tunggal untuk diarahkan pada susunan
pipa-pipa boiler dan superheater.
c. Blower-blower panjang yang dapat ditarik (long retractable
lance blowers) yang bergerak/bergeser diantara susunan
pipa-pipa, dengan nozle berputar dan mempunyai jet yang
berlawanan untuk mengimbangkan gaya dorong. Jenis inilah
yang paling efektif, untuk pemanas lanjut pada boiler
modern sehingga memungkinkan mencapai sasaran yang lebar
dengan merata/sebanding.
.
d. Blower dengan nozzle jet banyak (multi jet tube blowers),
digunakan untuk zone temperatur yang lebih rendah seperti
economizer dan air heater. Blower tersebut tidak dapat ditarik
(non-retractring) tetapi dapat berputar dan/atau bergeser.

e Sama dengan multi jet blower dengan nozzle jet yang dapat
digunakan pada posisi tetap untuk membersihkan lorong-lorong
diantara pipa- pipa. Blower ini hanya cocok untuk zone
temperatur yang lebih rendah dan pada zone yang
deposit/endapannya ringan, oleh karena itu tidak perlu daya
yang besar untuk beberapa nozle kecil
Tube sootblower pada saat beroperasi selain menspray juga
bergerak secara spiral atau berputar sehingga nozzlenya dapat
menjangkau ke segala arah. Lance tube akan bergerak masuk
(insert) ke dalam furnace yang digerakkan oleh motor drive.

Sesaat setelah bergerak, poppet valve akan dibuka (open) oleh


interlock mekanik. Dengan demikian steam supply akan
masuk ke lance tube melalui fixed feed tube. Setelah
sootblower mencapai maksimum, lance tube akan bergerak
berbalik arah, yaitu keluar dari furnace ( retract ).
Sambil bergerak keluar, proses pembersihan diulang, sehingga
akan didapatkan hasil yang optimal. Sesaat sebelum mencapai
posisi akhir, poppet valve akan ditutup (closed) oleh interlock
mekanik, sehingga steam supply akan terhenti.
Pengoperasian Sootblower
Sootblower menggunakan uap yang berasal dari Primary Super Heater Outlet
Header sebagai media pembersih. Uap ini diatur tekanannya dari 179,2 kg/cm2
dan
443°C menjadi 42,2 kg/cm2 dan 350°C oleh pressure control valve (PCV).
Setelah
tekanannya diatur oleh PCV, uap tersebut di distribusikan ke setiap soot blower,
yaitu
2IK soot blower, 3IK soot blower, IR soot blower, dan air heater sootblower
Pada waktu pengoperasian sootblower harus dilaksanakan
tindakan pengamanan sebagai berikut :

1) Furnace pressure harus dinaikan untuk melindungi


operator dari hembusan keluar gas-gas panas.

2) Diperlukan drain yang cukup pada pipa-pipa supply dan


dan biasanya dipasang katup-katup otomatis.

3) Blower tidak boleh dibiarkan terus pada posisi kerja


dengan uap didalamnya, karena menyebabkan erosi pipa
setempat.
4) Bila blower tertinggal dalam ruang bakar tanpa uap ia
akan rusak. Bila supply listrik terganggu atau blower
macet, ia harus dikeluarkan dengan tangan.

5) Boiler batubara harus beroperasi dengan beban lebih


tinggi ketika sootblower agar pembakaran stabil.

6) Suhu logam air heater harus dijaga setinggi mungkin


ketika sootblower dengan mem-bypass udara atau
resirkulasi udara panas
Pengoperasian Soot Blower

Klik Start

Pilih Sequen side 1 atau


side 2
Power Supply
Timur

SB IR

Barat
380 V Power control 3 IK + 4 AH
Timur

2 IK

110 V Barat

Sequen SootBlower

Signal Motor Poppet Vlv Insert Retrack


Soot Blower Area

2 IK

3 IK

4 AH
IR
Sootblower Area
Sootblower 2 IK berjumlah 56 buah ditempatkan di sisi timur dan barat boiler bagian atas.
Terbagi menjadi 7 lantai, setiap lantai terdiri dari 8 buah SB untuk membersihkan area SH
dan PSH

Sootblower 3 IK berjumlah 15 buah untuk membersihkan area Economizer. Dibagi menjadi


3 lantai bagian utara economizer setiap lantai ada 5 buah SB.

Sootblower IR berjumlah 44 Buah, ditempatkan di area wall tube terbagi dalam 4 lantai

Sootblower 4 AH berjumlah 8 buah, untuk membersihkan Area air Heater.


- 2 buah untuk mill air heater A
- 2 buah untuk mill air heater B
- 2 buah untuk main air heater A
- 2 buah untuk main air heater B
 Pada saat pengoperasian soot blower sering muncul alaram
failure to start , elapsed time. Ketika muncul alarm
tersebut operator control room akan menginformasikan
kepada operator lokal Boiler untuk memeriksa sootblower
yang mengalami gangguan.
Alarm Trouble Shooting
Persiapan

 Siapkan APD
 Siapkan Kunci F
 Siapkan Kunci Inggris
 Siapkan Obeng
 Siapkan Sarung Tangan
 Operator Minimal 2 Orang
 Siapkan HT ( radio Komunikasi )
Pelaksanaan
Gbr Soot Blower Bypass
SB Individual Start
Gbr. Bagian Soot Blower 2 IK
Gbr. Bagian Soot Blower IR
Gbr. Soot Blower

SB IR
SootBlower IR
Kontaktor
Lance Tube Bengkok
Sumber Materi From File Presentasi Deni Irawan Stiani

Anda mungkin juga menyukai