Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI

3.1. Sootblower
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu
bara, Sootblower merupakan alat yang sangat penting. Pada Boiler Modern
sekarang ini pengoperasian peralatan Sootblower dioperasikan dari Ruang
pengendali Unit plant (Central Control Room) dan juga bisa di operasikan
dari lokal. Media pembersih yang digunakan pada sootblower yaitu uap
(steam), dimana uap (steam) yang diambil langsung dari steam keluaran
dari steam Drum boiler.
Sootblower adalah salah satu alat bantu boiler yang membantu
untuk mempertahankan efisiensi boiler dalam kondisi stabil. Sootblower
merupakan alat yang sangat penting, dikarenakan berfungsi untuk membersihkan
deposit abu dan jelaga yang dapat mengakibatkan (slagging dan fouling) yang
menempel tube-tube boiler pada Heat recovery area(HRA) yaitu area dinding
boiler (wall tubes), superheater, reheater, economizer, dan air preheater
(APH) agar diperoleh heat transfer yang optimal.
Frekuensi sootblower ditentukan oleh kondisi boiler dan tidak
boleh terlalu sering karena menurunkan efisiensi dan mahalnya harga uap
yang digunakan. Secara umum saat diperlukannya sootblower
diperlihatkannya dengan turunnya temperature superheater dan naiknya
temperature gas buang. Jika sootblower mengalami kerusakan, maka
efisiensi dari kinerja boiler akan menurun dan produksi steam yang
dihasilkan berkurang.

.
3.1. Type Sootblower di PLTU Pacitan

2.2.3.a. Sootblower Type IR

Sootblower type IR yaitu Sootblower dinding nozzle tunggal (Single


Nozzle Wall Blower) merupakan type blower yang mana gun blower bisa
bergerak maju atau mundur (Retractable). Sootblower tipe ini cenderung
berukuran pendek (panjang 2 meter), nozzle mengarah pada susunan pipa
dinding Boiler (Water Wall Tube). Type ini digunakan pada dinding ruang
bakar (furnace) bagian tengah hingga bagian bawah. Sootblower type IR ini
menghembuskan uap (steam) dengan pressure 1,7 Mpa dengan waktu
pengoperasian 50 detik per sootblower.

Gambar 3.1 Sootblower Type IR di PLTU Pacitan

2.2.3.b. Sootblower Type IK


Sootblower type IK yaitu Sootblower type Lance Tube merupakan
Sootblower mempunyai gun blower pipa panjang (7,3 meter) yang dapat
bergerak maju atau mundur (Long Retractable) kode type IK. Gerakan gun
blower maju mundur adalah gerakan translasi dan gerakan rotasi. Sootblower
jenis ini dipasang pada Ruang bakar bagian atas, dimana terdapat susunan
pipa pemanas uap (steam) Superheater dan Reheater. Sootblower type IK ini
menghembuskan uap (steam) dengan pressure 0,6 Mpa dengan waktu
pengoperasian 280 detik per sootblower.
Gambar 3.2 Gerakan nozzel sootblower type IK

Gambar 3.3 Sootblower type IK di PLTU Pacitan

2.2.3.c. Sootblower Type GB

Sootblower type GB yaitu Sootblower multi jet merupakan type


blower yang memiliki panjang gun blower 1,5 meter dengan nozzel jet yang
banyak, gerakan gun blower hanya berputar (non Retractable). Sootblower
jenis ini dipasang pada economizer dan air preheater (APH). Sootblower type
GB ini menghembuskan uap (steam) dengan pressure 0,6 Mpa dengan waktu
pengoperasian 10 detik per sootblower.
Gambar 3.4 Gerakan nozzel sootblower type GB

Gambar 3.5 Sootblower type GB di PLTU Pacitan

2.2.3.d. Sootblower Type AT

Sootblower type AT yaitu Sootblower multi jet merupakan type


blower yang memiliki panjang gun blower 2 meter dengan nozzel jet banyak,
sootblower ini menyerupai sootblower type IK yang dapat bergerak maju
atau mundur . Namun gun blower-nya lebih pendek dari pada type IK,
gerakan gun blower maju mundur adalah gerakan translasi dan gerakan rotasi.
Sootblower type AT ini menghembuskan uap (steam) dengan pressure 1,7
Mpa dengan waktu pengoperasian 1460 detik per sootblower.
Gambar 3.6 Sootblower type AT di PLTU Pacitan

3.2. Bagian-bagian Sootblower

1. Motor Elektrik atau Drive Motor

Drive motor berfungsi sebagai penggerak gear yang terhubung


dengan lance tube pipe sootblower agar lance tube berputar saat proses
blower. Sootblower type IR dan GB tidak memerlukan carriage karena
gerakan gun blower type IR bergerak maju atau mundur (Retractable)
sedangkan type GB hanya berputar (non Retractable) seperti
gambar 2.8 (a)

Sedangkan Sootblower type IK dan type AT (gambar 2.8 b)


berbeda karena drive motor menggerakkan rangkaian transmisi roda gigi
yang berada pada carriage, sehingga dapat berputar. Dengan berputarnya
roda gigi tersebut merubah gerakan putarannya ke gerakan maju atau
mundur carriage secara keseluruhan oleh gear rack.
(a) (b)

Gambar 2.8 (a). Drive motor sootblower Type IR dan GB, (b). Drive motor
sootblower Type IK dan AT

2. Carriage

Carriage berfungsi sebagai pembawa dari lance tube sootblower


sehingga bisa bergerak masuk dan keluar Air heater, Superheater dan
Reheater. Drive motor berada satu set dengan transmisi roda gigi, dimana
pada gear box utama terjadi penurunan putaran motor seperti gambar 2.9.

Gambar 2.9 Posisi carriage pada sootblower Type IK dan AT

3. Poppet Valve
Poppet Valve pengoperasian dilakukan dengan proses mekanik,
letak poppet valve sendiri berada paling belakang dari sootblower. Poppet
valve berfungsi untuk menutup dan membuka aliran uap yang digunakan
untuk proses blowing, pada valve ini mempunyai suatu pengendali kontrol
tekanan yang dapat di setel.

Gambar 2.10 Poppet Valve pada sootblower

Proses membuka dan menutupnya sendiri dikontrol automatis dari


pergerakan blower carriage. Ada suatu engkol yang dihubungkan secara
mekanik dengan tuas ke poppet valve yang merespon ke posisi buka dan
tutup dari valve tersebut oleh bergeraknyamaju atau mundurnya carriage.
Pergerakan engkol dari poppet valve sendiri dilakukan oleh sebuah trip pin
yang berada pada carriage.

4. Limit Switch

Limit Switch adalah alat yang berfungsi untuk menghubungkan atau


memutus rangkaian poppet valve dan motor listrik untuk membatasi
durasi putaran sootblower saat proses blowing di area Air Heater,
Superheater dan Reheater.
Gambar 2.11 Limit Switch pada sootblower

5. Power Supply

Power supply untuk limit switch, dan motor listrik penggerak dari
soot blower system diperoleh dari tegangan 380 volt.

Gambar 2.11 Power Supply sootblower di PLTU Pacitan

6. Lance Tube

Lance Tube berfungsi sebagai jaluraliran uap dan penempatan dari


pada nozzle-nozzle. Lance tube didukung oleh carriage blower tersebut,
blower mempunyai pergerakan melebihi 7,3 meter sehingga mempunyai
support tambahan yang berada dekat dengan midpoint pada blowers beam.
Kemudian dibagian depan terdapat dua buah roller sebagai penyangga dari
lance tube yang dapat berputar dan mempunyai sudut yang sama.
Gambar 2.12 Lance tube sootblower type IK dan AT di PLTU Pacitan

7. Nozzle

Nozzle berfungsi sebagai penguat tekanan dan pengarah pancaran


uap yang disemprotkan saat proses blowing.

Gambar 2.13 Nozzle sootblower type IK dan AT di PLTU Pacitan

8. Ventting

Ventting dipasang di sisi poppet valve untuk mencegah masuknya


gas buang ke bagian ujung nozzle, ventting akan terbuka saat posisi
sootblower tidak beroperasi sehingga udara luar akan masuk melalui
ventting dan mengalirkan udara di dalam lance tube.
Gambar 2.13 Ventting sootblower

9. Front Support Bracket

Jenis support ini berada di bagian depan dari blower beam dan
diletakkan pada wallbox casting. Bracket ini membawa separuh dari beban
blower saat pergerakkan lance tube ke depan hingga sampai ke wallbox.
Hal ini sangat penting untuk menjaga kelurusan keluar masuk lance tube
dan juga rollernya memberikan pergerakan yang luwes bagi berputarnya
lance tube tersebut.

Gambar 2.14 Front support bracket pada sootblower type IK dan AT


3.4. Prinsip Kerja Sootblower

Prinsip kerja Sootblower sendiri terbagi menjadi dua supply steam


untuk Sootblower yaitu Steam yang berasal dari auxiliry Steam Header dan
Superheater Secondary Header. Dimana letak daripada auxiliry Steam
Header berada di area turbin sedangkan Superheater Secondary Header
berada di dalam boiler. Untuk pemakaiannya sendiri berbeda, auxiliry
Steam Header dipakai saat awal Start Up untuk men sootblower Air Heater
(APH) dikarenakan Supply Steam belum menghasilkan banyak karena
hanya mensootblower APH supaya sisa pembakaran memakai HSD /
Minyak Solar tidak menempel pada element-element APH yang di lewati
Gas buang. Saat unit beroperasi maka supply sootblower memakai langsung
dari Superheater Secondary Header dimana terdapat Motor Valve dan
Control Valve (CV).

Saat mengoperasiakan sootblower untuk motor valve diposisikan


Open, kemudian Control valve sendiri berfungsi untuk mengontrol pressure
steam yang masuk ke Sootblower. Biasanya tekanan uap yang masuk ke
sootblower akan diturunkan supaya tidak merusak permukaan tube-tube
pemanas pada boiler. Kemudian Steam dari sootblower akan dihembuskan
menuju permukaan tube-tube pemanas boiler melalui nozel pada
sootblower. Fungsi nozel sootblower adalah agar semburan steam dapat
merata membersihkan permukaan pipa – pipa pemanas boiler. Nozel pada
sootblower biasanya hanya terdiri dari banyak lubang – lubang kecil yang
tersebar merata pada sootblower.
Setelah sootblower beberapa saat beroprasi membersihkan tube-
tube pemanas boiler, sootblower akan otomatis berhenti beroperasi dengan
sendirinya karena sudah diseting dari pabrikanya baik dari segi mekanis
maupun elektrik dengan menggunakan pengatur waktu.

Anda mungkin juga menyukai