Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN DAN PERALATAN

“MOTOR BAKAR”

Disusun Oleh

Nama : Iluh Titan Intani


NPM : E1G018098
Kelompok : 3 (Tiga)
Shift : Sabtu / 16.00-18.00 WIB
Dosen : 1. Ir. Meizul Zuki, MS.
2. Ir. Yusril Dany, M.Si.
Ko-Ass : Faisal

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Motor bakar yang sampai sekarang digunakan adalah jenis motor bakar torak. Motor
bakar torak menggunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat torak yang
bergerak translasi bolak balik. Di dalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan
bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut
mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros engkol oleh batang
penghubung (batang penggerak). Gerak translasi torak tadi mengakibatkan gerak rotasi
pada poros engkol dan sebaliknya. Berdasarkan langkah kerjanya, motor bakar torak
dibedakan menjadi 2, yaitu motor bakar 4 langkah dan motor bakar 2 langkah.

A. Motor Bakar 4 Langkah Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus kerja
memerlukan 4 kali langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol, yaitu:
a. Langkah Isap (Suction Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah),
dengan katup KI (katup isap) terbuka dan katup KB (katup buang) tertutup. Karena
gerakan torak tersebut maka campuran udara dengan bahan bakar pada motor
bensin atau udara saja pada motor diesel akan terhisap masuk ke dalam ruang
bakar.
b. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB tertutup.Sehingga
terjadi proses kompresi yang mengakibatkan tekanan dan temperatur di silinder
naik.
c. Langkah Ekspansi (Expansion Stroke)
Sebelum posisi torak mencapai TMA pada langkah kompresi, pada motor bensin
busi dinyalakan, atau pada motor diesel bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang
bakar sehingga terjadi proses pembakaran. Akibatnya tekanan dan temperatur di
ruang bakar naik lebih tinggi. Sehingga torak mampu melakukan langkah kerja
atau langkah ekspansi. Langkah kerja dimulai dari posisi torak pada TMA dan
berakhir pada posisi TMB saat KB mulai terbuka pada langkah buang. Langkah
ekspansi pada proses ini sering disebut dengan power stroke atau langkah kerja.
d. Langkah Buang Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI tertutup
dan KB terbuka. Sehingga gas hasil pembakaran terbuang ke atmosfer.
B. Motor Bakar 2 Langkah Pada motor bakar 2 langkah, setiap 1 siklus kerja
memerlukan 2 kali langkah torak atau 1 kali putaran poros engkol. Motor bakar 2
langkah juga tidak memiliki katup isap (KI) dan katup buang (KB) dan digantikan
oleh lubang isap dan lubang buang. Secara teoritis, pada berat dan displacement
yang sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya 2 kali lipat dari daya motor
bakar 4 langkah, tetapi pada kenyataannya tidak demikian karena efisiensinya
lebih rendah akibat pembuangan gas buang yang tidak komplit dan pembuangan
sebagian bahan bakar bersama gas buang akibat penggunaan sistem lubang.
Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki rasio
daya-berat dan daya-volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah cocok untuk
sepeda motor dan alat-alat pemotong.

1.2 Tujuan

Praktikum ini diselenggarakan dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui konstruksi dan komponen-komponen pokok motor bakar beserta


fungsinya.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari motor bakar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Motor bakar adalah salah satu fasilitas keteknikan yang banyak dipakai di suatu usaha
tani sebagai penggerak untuk berbagai keperluan. Dengan demikian, pengelolaannya
termasuk dalam tanggung jawab seorang sarjana teknik pertanian.Sedangkan traktor adalah
mesin pertanian yang paling banyak penerapannya untuk berbagai keperluan di suatu usaha
tani yang pengelolaannya juga termasuk dalam lingkup tanggung jawab sarjana teknik
pertanian.Dengan demikian pengetahuan dasar mengenai traktor tentu perlu dibekalkan
kepada seorang calon sarjana teknik pertanian (Arismunandar, 2010).

Motor adalah suatu alat yang dapat merubah suatu bentuk energi tertentu menjadi
suatu kerja mekanis. Apabila suatu motor dapat menghasilkan kerja mekanik dari perubahan
energi kimia melalui proses pembakaran maka disebut dengan motor bakar. Secara umum
motor bakar dibedakan menjadi dua, yaitu motor bakar dalam, yaitu bila proses
pembakarannya didalam ruang yang sama dengan terjadinya pengubahan tenaga panas
menjadi kerja mekanik. Dan motor bakar luar, yaitu bila proses pembakarannya diluar tempat
terjadinya pengubahan tenaga panas menjadi kerja mekanis (Purwadi, 2009).

Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada
motor gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan
pada teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan
menggunakan bahan bakar bensin(premium), sedangkan untuk motor diesel menggunakan
bahan bakar solar atau minyak diesel ( Ardianto, 2008).

Motor diesel adalah suatu motor bakar yang pada langkah pertama menghisap udara
murni dari saringan udara sedangkan pemasukan bahan bakar dilakukan pada akhir langkah
kompresi yang segera terbakar kerena tekanan udara pada akhir langkah kompresi yang
mempunyai tekanan tinggidan menghasilkan suhu yang mempu menyalakan bahan bakar
(Daryanto,2011).

Piston disebut torak, mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak secara
translasi bolak-balik di dalam silinder. Fungsi piston adalah menerima tekanan dari proses
usaha hasil pembakaran dan merubah tenaga tekanan tersebut menjadi gerak lurus. Selain itu
piston merupakan bagian utama dari motor yang melakukan kerja siklus motor yaitu:
pengisian, kompresi, usaha dan pembuangan sisa-sisa pembakaran (Purwantana,2009).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Nama Alat
Motor Bakar
3.2 Spesifikasi Alat
1. Torak/Piston
2. Batang Torak
3. Pena Torak
4. Ring Torak/Piston
5. Poros Engkol
6. Blok Silinder
7. Governor
8. Bantalan (Bearing)
9. Roda Penerus (fly wheel)
10. Katup (valve)
11. Kepala Silinder
12. Pegas Katup (valve spiring)
13. Tuas Katup (Rocker arm)
14. Batang Pendorong (push rod)
15. Pengangkat Katup (valve lifter)
16. Poros Bubungan/Poros Nok (camshaft)
17. Karter (oil pan)
18. Bantalan Luncur Aksiat (thrust waser)
3.3 Fungsi Alat
No Komponen Fungsi
1 Torak/ Piston Torak adalah komponen yang
meneruskan tenaga dari hasil
pembakaran menjadi tenaga mekanik.
2 Batang Torak Komponen penghubung torak dan poros
engkol.
3 Pena Torak Pena torak (piston pin) menghubungkan
torak dengan bagian ujung yang kecil
(small end) pada batang torak.
4 Ring Torak/Piston Pegas torak (piston ring) di pasang
dalam alur ring (ring groove) pada torak.
5 Poros Engkol Komponen yang berfungsi untuk
merubah gerak naik turun piston menjadi
gerak putar.
6 Blok Silinder Blok silinder merupakan tempat
bergeraknya piston/torak dalam
pembakaran bahan bakar, dan tenaga
panas yang dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar diubah kedalam tenaga
mekanik dengan adanya gerak naik-
turun torak dalam silinder.
7 Kepala Silinder Kepala silinder (cylinder head) di
tempatkan dibagian atas blok silinder.
Pada bagian bawah kepala silinder
terdapat ruang bakar dan katup-katup.
8 Governor Governor digunakan sebagai 'interface'
antara turbin penggerak dan generator.
Seperti halnya peralatan listrik yang lain,
governor juga memiliki keterbatasan
kemampuan. Parameter- parameter
governor, seperti daya mekanik, gas
producer, speed droop, dll.
9 Bantalan (Bearing) Mencegah keausan dan mengurangi
gesekan pada poros engkol.
10 Roda Penerus (Fly Wheel) Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang
dihasilkan pada langkah usaha, agar
poros engkol tetap berputar terus pada
langkah lainnya.
11 Katup (Valve) Membuka dan menutup saluran masuk
dan saluran buang.
12 Pegas Katup (Valve Spring) Mengembalikan katup pada
kedudukan/posisi semula dan memberi
tekanan pada katup agar dapat menutup
dengan rapat.
13 Tuas Katup ( Rocker arm ) Menekan katup - katup sehingga dapat
membuka.
14 Batang pendorong ( push rod Meneruskan gerakan valve lifter
) ( pengangkat katup ) ke rocker arm
15 Pengangkat Katup ( Valve Memindahkan gerakan camshaft ( poros
Lifter ) nok ) ke rocker arm melalui push rod.
16 Poros Bubungan / Poros Nok Membuka dan menutup katup sesuai
( camshaft ) dengan waktu ( Timming ) yang telah
ditentukan.
17 Karter ( Oil Pan ) Menampung oli pelumas.
18 Bantalan Luncur Aksial Menahan poros engkol agar tidak
( Thrust Waser bergerak/bergeser maju-mundur.

3.4 Prinsip dan Cara Kerja Motor Alat


Motor bakar torak menggunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat torak
yang bergerak translasi bolak-balik ( reciprocating engine ). Didalam silinder itulah terjadi
pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan
oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros engkol
oleh batang penghubung (batang penggerak). Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak
rotasi pada poros engkol dan sebaliknya. Berdasarkan langkah kerjanya, motor bakar torak
dibedakan menjadi motor bakar 4 langkah dan motor bakar dua langkah.
Motor Bakar 4 Langkah
Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus kerja memerlukan 4 kali langkah torak atau 2 kali
putaran poros engkol, yaitu:
1. langkah Isap (Suction Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah), dengan katup
KI (katup isap) terbuka dan katup KB (katup buang) tertutup. Karena gerakan torak tersebut
maka campuran udara dengan bahan bakar pada motor bensin atau udara saja pada motor
diesel akan terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
2. Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB tertutup.Sehingga terjadi
proses kompresi yang mengakibatkan tekanan dan temperatur di silinder naik.
3. Langkah Ekspansi (Expansion Stroke)
Sebelum posisi torak mencapai TMA pada langkah kompresi, pada motor bensin busi
dinyalakan, atau pada motor diesel bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar sehingga
terjadi proses pembakaran. Akibatnya tekanan dan temperatur di ruang bakar naik lebih
tinggi. Sehingga torak mampu melakukan langkah kerja atau langkah ekspansi. Langkah kerja
dimulai dari posisi torak pada TMA dan berakhir pada posisi TMB saat KB mulai terbuka
pada langkah buang. Langkah ekspansi pada proses ini sering disebut dengan power stroke
atau langkah kerja.
4. Langkah Buang
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB terbuka Sehingga
gas hasil pembakaran terbuang ke atmosfer.
Skema masing masing langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 4 langkah tersebut
ditunjukkan dalam gambar berikut
Motor Bakar 2 Langkah
Pada motor bakar 2 langkah, setiap satu siklus kerja memerlukan dua kali langkah
torak atau satu kali putaran poros engkol. Motor bakar 2 langkah juga tidak memiliki katup
isap (KI) atau katup buang (KB), dan digantikan oleh lubang isap dan lubang buang yang
dibuat pada sisi-sisi silinder (cylinder liner). Secara teoritis, pada berat dan displacement yang
sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya sekitar dua kali lipat dari motor bakar 4
langkah, tetapi pada kenyataanya tidak demikian karena efisiensinya lebih rendah akibat
pembuangan gas buang yang tidak kompit dan pembuangan sebagian bahan bakar bersama
gas buang akibat panggunaan sistem lubang. Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel
dan murah serta memiliki rasio daya – berat dan daya – volume yang tinggi maka motor bakar
2 langkah cocok untuk sepeda motor dan alat-alat pemotong.
Dua langkah kerja motor bakar 2 langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Langkah Torak dari TMA ke TMB
Sebelum torak mencapai TMA, busi dinyalakan pada motor bensin (atau bahan bakar
dikompresikan pada motor diesel) sehingga terjadi proses pembakaran, karena proses ini torak
terdorong dari TMA menuju TMB, langkah ini merupakan langkah kerja dari motor bakar 2
langkah. Saat menuju TMB, piston lebih dulu membuka lubang buang sehingga gas sisa
pembakaran terbuang , setelah itu dengan gerakan piston yang menuju TMB, lubang isap
terbuka, dan campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau udara pada motor diesel
akan masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Torak dari TMB ke TMA
Setelah torak mencapai TMB maka torak kembali menuju TMA. Dengan gerakan ini,
sebagian gas sisa yang belum terbuang akan didorong keluar sepenuhnya. Selain itu, gerakan
piston yang turun menuju TMA menyebabkan terjadinya kompresi yang kemudian akan
dilanjutkan dengan pembakaran setelah lubang isap tertutup oleh torak.
BAB 1V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat kita ambil kesimpulan
sebagai berikut :

1.      Motor dibedakan dari proses kerjanya yaitu motor 4 tak dan motor 2 tak.
Sedangkan berdasarkan penyalaan bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2
yaitu motor bensin dan motor diesel.
2.      Bagian-bagian motor bakar terdiri dari silinder, piston, karbulator, governer dan
magnet roda gila.
3.      Motor bakar 4 memiliki prinsip dan langkah kerja yang lebih baik dan ramah
lingkungan disbanding motor bakar 2 tak.

4.2 Saran
Diharapkan harus ikut asistensi biar tidak dapat tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Fefen Dwi. 2008. Prinsip Kerja Motor Bensin. Perpustakaan UI. Jakarta.
Arismunandar. 2010. Penggerak Mula Motor Bakar torak. Tiga Serangkai. Jakarta.
Daryanto. 2011. Mengenal Cara Kerja Mobil Secara Praktis. Tarjito. Bandung.
Purwadi, Tri, dkk. 2009. Buku Panduan Praktikum Azas Konversi dan Konservasi Energi.
Laboratorium Teknik Pertanian. Yogyakarta.
Purwantana. 2009. Motor Penggerak. Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai