Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN DAN PERALATAN

Disusun oleh :
Nama : Debora Alesya Sinaga
NPM : E1G021010
Hari/tanggal : Selasa/27 September 2022
Shift : Senin, 08.00 WIB
Dosen : Ir. Meizul Zuki, MS.
Co-Ass : Diffa Hannayyah Fadillah (E1G020089)
Acara : Motor Bakar

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Motor umumnya mempunyai beberapa konstruksi utama diantaranya adalah torak,
batang torak, poros engkol, katup, pompa bahan bakar bertekanan tinggi dan mekanisme
penggerak lainnya. Daya yang dihasilkan Motor diperoleh melalui pembakaran bahan
bakar yang terjadi di dalam silinder. Hal ini menyebabkan gerakan translasi torak di dalam
silinder yang dihubungkan dengan poros engkol pada bantalannya melalui batang
penghubung (Conneting Rod). Untuk menjamin performance kerjanya Motor stabil ada
berbagai faktor yang harus diperhatikan, terutama parameter- parameter yang saling
mempengaruhi, di
samping tindakan pemeliharaan, perawatan ataupun perbaikan bila terjadi kerusakan
pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Dalam pengoperasiannya, sering kita
jumpai perubahan daya motor yang dihasilkan, temperatur pembakaran, tekanan kompresi
dan sebagainya, terutama pada motor-motor yang sudah lama dioperasikan.
Motor bakar merupakan salah satu jenis mesin penggerak yang banyak dipakai dengan
memanfaatkan energi kalor dari proses pembakaran menjadi energi mekanik. Mesin yang
bekerja dengan cara seperti ini disebut motor pembakaran dalam (Internal Combustion
Engine). Adapun mesin kalor yang cara memperoleh energi dengan proses pembakaran di
luar disebut motor pembakaran luar (ExternalCombustion Engine). Motor pembakaran
dalam adalah mesin yang memanfaatkan fluida kerja/gas panas hasil pembakaran, di mana
antara medium yang memanfaatkan fluida kerja dengan fluida kerjanya tidak dipisahkan
oleh dinding pemisah.
Dalam kegiatan industri, khususnya dalam industri pertanian, penggunaan mesin tentu
tidak dapat dipisahkan dalam pembuatan produk industri tersebut. Baik dalam industri
besar maupun industri kecil, ada sedikitnya alat atau mesin yang digunakan untuk
pengoperasian secara otomatis. Selain itu juga, penggunaannya dimanfaatkan untuk
mengejar hasil yang lebih efisien dan efektif dengan mempertimbangkan kualitas dan
kuantitas produknya, serta keuntungan yang tinggi.
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui konstruksi dan komponen-komponen pokok motor bakar beserta
fungsinya.
2. Untuk mengetahui cara kerja dari motor bakar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Motor bakar mulai dikembangkan pada akhir abad 17 pada saat terjadinya revolusi
industri di Inggris. Saat ini motor bakar telah digunakan dalam berbagai bidang seperti
transportasi, pembangkit listrik, pertanian, industri dan lain-lain untuk membantu kegiatan
manusia sehari-hari (Laki et al., 2013).
Pada motor bakar, daya yang dihasilkan dari proses pembakaran di dalam silinder dan
biasa disebut daya indikator. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja bolak balik
dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada torak.
Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu, operasi mesin untuk
mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponen-komponen yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya membentuk kesatuan yang kompak (Tamtama,
2016).
Motor bakar terbagi menjadi 2 kelompok yaitu motor diesel dan motor bensin.
Perbedaannya terletak pada sistem penyalaan campuran udara bahan bakar, di mana pada
motor bensin campuran udara bahan bakar dibakar oleh loncatan bunga api yang dipercikkan
oleh busi (Spark Ignition Engine/SIE). Sedangkan pada motor diesel penyalaan campuran
udara bahan bakar terjadi karena kompresi yang tinggi di dalam silinder yang membuat bahan
bakar terbakar ketika diinjeksikan oleh nozzle atau dapat disebut dengan Compression
Ignition Engine (CIE). SIE dan CIE juga dapat bekerja berdasarkan siklus 2 langkah dan
siklus 4 langkah dan umumnya pada saat ini lebih bayak menggunakan mesin dengan siklus 4
langkah (Ali dan Widodo, 2011).
Senyawa yang terkandung dalam bahan bakar juga mempengaruhi kecepatan dalam
pembakaran. Bahan bakar jenis bensin dapat terbakar secara cepat sehingga tidak
membutuhkan pengapian yang lebih maju (advanced) dibandingkan dengan jenis bahan
bakar yang lain. Bahan bakar alkohol terbakar lebih lambat sehingga membutuhkan
pengapian yang lebih maju (advanced) (Bell, 1998).
Tenaga yang dihasilkan motor bakar berasal dari pembakaran campuran antara bahan
bakar dan udara yang terjadi di dalam ruang bakar. Perubahan energi yang terjadi dalam
proses pembakaran di dalam ruang bakar adalah perubahan energi kimia menjadi energi
mekanik. Pembakaran bahan bakar dan udara dengan komposisi tertentu dapat menghasilkan
daya yang maksimal. Dengan perkembangan teknologi manusia mulai mencari alternatif
untuk usaha pencapaian daya yang maksimum dengan mengoptimalkan kerja dari sistem
motor bakar (Soares dan Putra, 2018)
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
1. Motor bakar
2. Komponen-komponen motor bakar

3.2. Prosedur Kerja


1. Mengamati konstruksi motor bakar
2. Menemukan jenis motor bakar yang diamati
3. Mengamati komponen-komponen motor bakar
4. Menentukan fungsi dari masing-masing komponen tersebut
5. Mengamati kerja motor bakar
6. Menyatakan langkah-langkah kerja dari motor bakar yang diamati
7. Menggambar konstruksi dan komponen-komponen motor bakar.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1. Batang Piston Mesin Mobil

4.2. Batang Piston Mesin Motor


BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Komponen Dalam Motor Bakar
1) Cylinder Block (Blok silinder) adalah sebuah komponen yang terbuat dari besi tuang,
sebagai komponen utama tempat piston bergerak. Blok silinder memiliki rongga
silindris yang dilapisi linner atau bahan aluminium, sebagai tempat piston untuk
bergerak naik turun. Blok silinder juga berfungsi sebagai penopang utama dari semua
komponen mesin.
2) Piston atau torak adalah komponen berbentuk tabung yang bergerak naik turun di
dalam tabung silinder. Fungsi utama piston adalah untuk mengubah volume dalam
tabung silinder untuk siklus kerja mesin. Gerakan piston yang naik turun,
menyebabkan perubahan volume pada tabung silinder sehingga siklus kerja mesin
dapat terjadi. Sebuah piston harus memiliki ketahanan yang tinggi karena, piston akan
menerima daya ledak yang dihasilkan oleh pembakaran mesin.
3) Connecting Rod adalah komponen yang berfungsi menghubungkan piston dengan
poros engkol atau crank shaft. Connecting rod berbentuk batangan yang setiap
ujungnya memiliki diameter yang berbeda. Di ujung atas kita kenal sebagai small end
merupakan titik yang berhubungan dengan piston melalui piston ring. Sedangkan di
ujung bawah, kita kenal sebagai big end dengan diameter yang lebih besar yang
berhubungan dengan poros engkol. Baik small end atau big end harus dilengkapi
dengan bearing yang tujuannya mencegah dua komponen tersebut saling bergesekan.
Bearing ini berbahan aluminium sehingga memiliki gesekan yang lebih kecil.
4) Crank shaft adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun
dari piston menjadi gerakan putar. Crank shaft memanfaatkan fungsi ayunan sepeda
yang mereduksi gerakan lurus menjadi putaran lewat sebuah roller. Crank shaft pada
mesin bensin 4 tak dilengkapi oleh weigth balance. Yang fungsinya sebagai
penyeimbang agar putaran mesin dapat stabil.
5) Head Cylinder Assyembly merupakan komponen yang terletak di atas blok mesin.
Dulu head cylinder terbuat dari bahan besi tuang agar kokoh namun saat ini, head
cylinder banyak mengusung bahan paduan aluminium agar lebih ringan. Fungsi blok
silinder itu macam-macam. Umumnya head cylinder mempunyai coakan untuk ruang
bakar: a. Sebagai dudukan katup; b) Sebagai tempat busi; c) Sebagai penopang intake
dan exhaust manifold; d) Sebagai tempat injector (pada mesin EFI)
6) Valve Mechanism (Mekanisme katup) adalah sebuah mekanisme yang berfungsi
menentukan timing serta lama pembukaan katup. Timing pembukaan katup
disesuaikan dengan posisi piston di tiap silinder, melalui sebuah timing chain atau
timing gear dengan perbandingan 2:1. Artinya crank shaft memerlukan dua putaran
untuk memutar crank shaft satu kali. Konfigurasi katup ada beberapa macam
contohnya, OHV (Over Head Valve), SOHC (Single Over Head Camshaft), DOHC
(Double Over Head Camshaft)
7) Busi sebenarnya masuk dalam komponen sistem pengapian. Namun pada mesin
bensin, baik 2 tak ataupun 4 tak, busi sangatlah vital. Komponen ini akan
memercikkan bunga api saat langkah usaha.
8) Fly Wheel, fungsi utama fly wheel utamanya adalah untuk menyimpan tenaga mesin
untuk menghasilkan putaran yang stabil. Prinsip kerjanya cukup sederhana, fly wheel
dibuat dari besi dengan bobot besar. saat diputar, besi itu akan menyimpan moment
sebagai energi simpanan. Selain itu, fly wheel juga memiliki roda gigi yang akan
terkait dengan motor starter saat proses starting.
5.2. Siklus Motor bakar
5.2.1. Siklus 4 langkah
(1) Langkah pertama adalah langkah hisap. Pada langkah ini, piston akan bergerak
dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Selanjutnya, katup hisap
akan terbuka sebelum mencapai TMA dan katup buang akan tertutup.
Akibatnya, akan terjadi kevakuman di dalam silinder yang menyebabkan udara
murni masuk ke dalam silinder.
(2) Sedangkan pada langkah kedua (langkah kompresi), piston bergerak
sebaliknya, yaitu dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup sementara katup
buang akan terbuka. Udara kemudian akan dikompresikan sampai pada tekanan
dan suhunya menjadi 30kg/cm2 dan suhu 500 derajat Celsius. Perbandingan
kompresi pada motor diesel berkisar di antara 14 : 1 sampai 24 : 1 . Akibat
proses kompresi ini udara menjadi panas dan temperaturnya bisa mencapai
sekitar 900 °C . Pada akhir langkah kompresi injektor/nozel menyemprotkan
bahan bakar ke dalam udara panas yang bertekanan sampai di atas 2000 bar.
Solar dibakar oleh panas udara yang telah dikompresikan di dalam silinder.
Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran tersebut, maka temperatur udara yang
dikompresikan di dalam ruang bakar harus mencapai 500 derajat Celsius atau
lebih. Perbedaan kompresi ini menghasilkan efisiensi panas yang lebih besar,
sehingga penggunaan bahan bakar diesel lebih ekonomis dari pada bensin.
Pengeluaran untuk bahan bakar pun bisa lebih hemat.
(3) Pada langkah ketiga (langkah usaha), katup hisap tertutup, katup buang juga
tertutup dan injektor menyemprotkan bahan bakar. Sehingga, terjadi
pembakaran yang menyebabkan piston bergerak dari TMA ke TMB.
(4) Dan pada langkah keempat (langkah buang), hampir sama dengan langkah
hisap, yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA. Namun, katup hisap akan
tertutup dan katup buang akan terbuka. Sedangkan piston akan bergerak
mendorong gas sisa pembakaran 11 keluar.
5.2.2. Siklus 2 tak
Pada prinsipnya kerja Motor 2 tak ini adalah untuk satu kali tenaga hanya
memerlukan 2 langkah atau gerakan piston, di mana pada setiap langkah terjadi
beberapa proses.
(1) Langkah pertama

a) Di bawah piston. Sewaktu piston bergerak ke atas menuju TMA ruang


engkol akan membesar dan menjadikan ruang tersebut hampa (vakum).
Lubang pemasukan terbuka. Dengan perbedaan tekanan ini, maka udara
luar dapat mengalir dan bercampur dengan bahan bakar di karburator
yang selanjutnya masuk ke ruang engkol (disebut langkah isap atau
pengisian ruang engkol)
b) Di atas piston. Disisi lain lubang pemasukan dan lubang buang tertutup
oleh piston, sehingga terjadi proses langkah kompresi di sini. Dengan
gerakan piston yang terus ke atas mendesak gas baru yang sudah masuk
sebelumnya, membuat suhu dan tekanan gas meningkat. Beberapa derajat
sebelum piston mencapai TMA busi akan melentikkan bunga api dan
mulai membakar campuran gas tadi (langkah ini disebut langkah
kompresi).
(2) Langkah kedua

a) Di atas piston. Ketika piston mencapai TMA campuran gas segar yang
dikompresikan dinyalakan oleh busi. Gas yang terbakar mengakibatkan
ledakan yang menghasilkan tenaga sehingga mendorong piston memutar
poros engkol melalui connecting rod sewaktu piston bergerak ke bawah
menuju TMB (langkah usaha). Beberapa derajat setelah piston bergerak
ke TMB lubang buang terbuka oleh kepala piston, gas-gas bekas keluar
melalui saluran buang (langkah buang)
b) Di bawah piston. Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang
dibuka, maka saluran bilas (saluran transfer) mulai terbuka oleh tepi
piston. Ketika piston membuka lubang transfer segera langkah
pembuangan telah dimulai. Gas baru yang berada di bawah piston
terdesak, campuran yang dikompresikan tersebut mengalir melalui saluran
bilas menuju puncak ruang bakar sambil membantu mendorong gas bekas
keluar (proses ini disebut pembilasan).
5.3. Prinsip Kerja Piston
1. Menghisap Udara ke Dalam Silinder. Saat piston bergerak dari TMA (Titik Mati
Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah) maka secara otomatis volume udara dalam ruang
pembakaran akan membesar. Proses penambahan udara ini sama dengan menghisap
udara. Penghisapan udara ini akan menyedot bahan bakar dan udara ke dalam ruang
pembakaran.
2. Mengkompresi Material Pembakaran. Saat piston bergerak dari TMB (Titik Mati
Atas) ke TMA (Titik Mati Bawah) yang di dalamnya ada bahan bakar dan udara maka
bahan bakar dan udara tersebut akan terkompresi atau mengalami tekanan. Hal ini
disebabkan karena katup di bagian atas juga tertutup. Saat bahan bakar dan udara
mengalami kompresi maka akan memudahkan proses pembakaran.
3. Mengkonversi Hasil Pembakaran Menjadi Gerakan Mekanis. Saat dalam proses
pembakaran berjalan, akan terjadi ledakan-ledakan di dalam silinder. Hasil ledakan itu
berupa energi, panas dan gas sisa pembakaran. Energi (ekspansi) ini lah yang diubah
oleh piston menjadi energi mekanik. Karena energi ekspansi ini juga yang
mengakibatkan posisi piston berubah drastis, dari TMB menuju TMA secara cepat
atau terhempas ke bawah.
4. Mendorong Sisa Gas Pembakaran Keluar. Saat piston berbalik arah dari TMB
menuju TMA maka dengan sendirinya piston akan mendorong udara ke atas. Pada
proses ini udara atau sisa gas hasil pembakaran akan didorong keluar menuju katup
yang ada.
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1. Komponen utama motor bakar terdiri dari piston, silinder, poros engkol, rumah
engkol, kepala silinder, sistem katup, dan sistem pendingin.
2. Motor bakar prinsip kerjanya mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi
kalor, kemudian diubah lagi menjadi energi mekanik atau gerak

6.2. Saran
Sebelum melakukan praktikum praktikan membaca penuntun dan mendengarkan
arahan dari Co-Ass sapaya praktikum berjalan dengan lancar. Dan apabila masih ada
yang kurang paham sebaiknya bertanya kepada Co-Ass.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, B., dan E. S. Widodo. (2011). Analisis Unjuk Kerja Mesin Motor Type “X” 115 CC
Sistem Krburator dengan Menggunakan Bahan Bakar Premium dan Campuran
Premium Ethanol (10,15,20%). Repository FTI-ISTN. 14 halaman.
Bell, A. G. (1998). Four Stroke Performance Tuning Second Edition. Haynes Publishing.
USA
Laki, R. F., Gunawan, H., & Gede, I. N. (2013). Analisis Konsumsi Bahan Bakar Motor
Bensin yang Terpasang Pada Sepeda Motor Suzuki Smash 110cc yang Digunakan
Pada Jalan Menanjak. Jurnal Poros Teknik Mesin Unsrat, 2(1) : 1-10.
Soares, L. P. Z. M., & Putra, T. D. (2018). Pengaruh Perbandingan Campuran Udara Dan
Bahan Bakar Pada Main Jet Karburator Terhadap Performance Motor Bakar Bensin.
PROTON. 10(1) : 30-34.
Tamtama, A. (2016). Motor Bakar. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai