BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tetapi engine bensin pun sama dengan engine lainnya, enggin ini juga
memerlukan perawatan khusus agar engine bias berjalan dengan lancer dan aman.
Untuk itulah di politeknik khususnya mahasiswa jurusan teknik mesin dibekali
pengetahuan mengenai engine bensin. Dalam perawatan dan over houl engine
bensin yang dilakukan, engine yang digunakan adalah engine bensin jenis kijang 4
K.
B. Tujuan
Adapun tujuan penulis melakukan praktek enggine diesel ini adalah sebagai
berikut :
a) sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah di politeknik unand pada
semester V.
1
b) Sebagai pembelajaran atau perkenalan mahasiswa terhadap enggine bensin
yang banyak beredar dipasaran
e) Agar mahasiswa dapat menganalisa kerusakan yang terjadi pada enggine bensin
tersebut.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Motor bakar adalah suatu pesawat kalor yang merubah tenaga panas ke
dalam bentuk tenaga mekanis. Perubahan tenaga ini bermula dari peristiwa
pembakaran bahan bakar dalam suatu ruang untuk menimbulkan tenaga. Tenaga
yang ditimbulkan dimanfaatkan untuk mendorong bagian yang bergerak, dengan
satu sistem perubah arah gerak yang akhirnya didapatkan tenaga putar yang
digunakan untuk sumber penggerak pesawat lainnya.
-Motor gas
- Motor diesel
karena motor ini melakukan satu siklus kerja memerlukan 2 kali langkah piston.
1. Langkah isap
2. Langkah kompresi
3. Langkah usaha
4. langkah buang
3
-motor kerja ganda (apabila pada sisi kedua torak masing-masing terjadi
pembakaran)
Langkah Penghisapan
Torak bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka katup buang
tertutup, campuran bahan bakar-udara mengalir melalui katup masuk karena
isapan torak
4
Gambar 2.2. Langkah Kompresi
Langkah usaha
Torak bergerak dari TMA ke TMB, semua katup tertutup.pada saat tork
melampaui TMA tekanan yang tinggi tersebut digunakan untuk mendorong torak
kebawah dan memutar poros engkol, maka terjadilah kerja mekanik.
Langkah Pembuangan
Torak bergerak dari TMB ke TMA, katup hisap tertutup dan katub buang
terbuka, bahan bakar bekas didorong keluar melalui saluran buang.
5
Gambar 2.4. Langkah Pembuangan
berdasarkan proses kerja yang dijelaskan diatas dapat diketahui cirri khas motor
bensin 4 tak sebagai berikut :
6
ada diatas kepala silinder dari kotoran dan mencegah tercecernya minyak
pelumas. Kepala silinder sebagai tempat kedudukan dari busi, intake valve,
exhaust valve, rocker arm, rocker shaft, camshaft dan lainnya.
Blok silinder dan ruang engkol merupakan bagian utama motor dengan
lubang silinder yang berdinding halus tempat torak bolak-balik. Selain itu, blok
silinder merupakan dudukan komponen-komponen misalnya distributor, pompa
bahan bakar, motor stater, pompa oli, crank shaft (poros engkol) dan alternator.
Blok silinder dilengkapi dengan mantel-mantel air apabila mesin tersebut
menggunakan pendingin air.
c) Torak ( Piston)
2. Tahan aus
7
3. Nilai muai kecil
Pena torak adalah untuk pegangan batang torak terhadap badan torak.
Letaknya melintang terhadap garis bujur torak. Sedang untuk menghindari
lepasnya pena digunakan pegas penahan.
Bagian atas batang torak diikat dengan batang torak sedangkan bagian bawah
diikat dengan pena engkol batang torak kebanyakan terbuat dari metal paduan
keras.
8
Gambar 2.9 Batang Torak
Poros engkol terletak didalam blok silinder. Berupa poros berlekuk yang
dimatikan dengan pena engkol garis sumbu pena engkol merupakan titik
eksentrisnya dari poros engkol. Untuk memperlicin sistim putarnya ditumpu
dengan metal. Fungsi poros engkol itu sendiri adalah untuk meneruskan tenaga
dari torak, dan mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar.
Dipasang pada salah satu ujung poros engkol yang berguna untuk
menyimpan tenaga selama motor tidak menghasilkan tenaga, dan untuk
menyeimbangkan putaran dari mesin tersebut. Roda gila dilengkapi pula dengan
lobang-lobang penyeimbang (balancer) yang berfungsi untuk menyeimbangkan
putaran dari flaywheel tersebut.
9
Gambar 2.11 Roda Gila
h) Katup- Katup
Terdiri dari katup hisap (Intake vavle) yang dipasang pasa saluran hisap
dan katub buang (Exhaust Valve) yang dipasang pada saluran buang. Dari letak
pemasangan katup ini maka katup hisap akan selalu berhubungan dengan bahan
bakar baru sedangkan katup buang berhubungan dengan bahan bakar bekas.
Bahan bakar baru mempunyai suhu yang rendah sedangkan bahah bakar bekas
mempunyai suhu yang cukup tinggi akibat dari pembakaran. Dari peristiwa ini
maka kedua katup dibuat dari bahan yang tidak sama. Katup hisap dibuat dengan
unsur karbon, crom, mangan, nikel yang persentasenya di bawah katub buang.
Sedangkan katup buang dibuat dengan persentase istimewa yaitu tahan panas
tinggi. Fungsi katub adalah untuk mengatur jumlah pemasukan bahan bakar baru
dan mengatur pengeluaran bahan bakar bekas.
Saluran masuk (intake manifold) merupakan tempat laluan dari muatan segar yang
akan masuk kedalam silinder. Saluran buang (exhaust manifold)merupakan
tempat laluan dari sisa gas hasil pembakaran. Saluran masuk ditempatkan diantara
karburator dengan lubang katup masuk pada kepala silinder. Saluran buang
ditempatkan diantara lubang katup buang dengan kenalpot.
10
Gambar 2.13 Saluran Masuk dan Buang
Campuran bahan bakar dan udara yang akan dinyalakan oleh busi didalam silinder
diharapkan sudah bercampur dengan baik sehingga pembakaran dapat sempurna.
Oleh karena itu system bahan bakar pada motor mempunyai peranan yang penting
untuk memperoleh campuran yang baik.
a) Pompa bahan bakar
b) Karburator
11
Gambar 2.15 Karbulator
c) Saringan Udara
1) Mencegah keausan
12
3) Mengurangi gesekan dan mencegah suara brisik yang ditimbulkan oleh
dua permukaan yang saling bergesekan.
5) Membersihkan kotoran.
4) Mekanisme katup
a) Pompa Pelumas
13
kehilangan tenaga. Untuk mencegah hal ini pada pompa selalu dilengkapi katup
pembocor (relief Valve) sebagai pengatur tekanan minyak pelumas agar tetap
konstan tanpa terpengaruh oleh kecepatan putaran mesin.
14
Gambar 2.18 Sirkulasi Air Pendingin
Merupakan suatu ruangan yang mengelilingi silinder dan ruang bakar yang
berisi air mengalir guna mengambil panas dari logam atau metal disekitarnya.
15
Gambar 2.20 Radiator
d) Termostat
e) Kipas Pendingin
16
Gambar 2.22 Kipas Pendingin
BAB III
PROSES OVERHAUL
17
3.1. Proses Overhaul
Proses overhaul dilakukan dengan membongkar seluruh
mekanisme komponen mesin, hal tersebut dilakukan guna mengetahui
kondisi komponen-komponen didalamnya, serta untuk menganalisa
kerusakan yang terjadi didalam mekanisme tersebut. Adapun proses
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membongkar sistem komponen utama
Pembongkaran ini meliputi mekanisme katup, kepala silinder,
mekanisme engkol, dan blok silinder.
a. Membongkar kepala silinder dan mekanisme katup.
1) Air pendingin mesin dikuras.
2) Kabel tegangan tinggi dari busi dilepas.
3) Busi dilepas.
4) Tabung busi dan ring –O dilepas.
5) Selang bahan bakar dan selang vakum dilepas.
6) Selang PVC dari tutup kepala silinder dilepas, 6 baut
pengikat manifold dengan kepala silinder dilepas,
kemudian rakitan manifold dan karburator serta
gasketnya dilepas.
7) Selang bypass air dilepas.
8) Kemudian 2 mur pengikat seal washer pada tutup
kepala silinder dilepas, setelah itu tutup kepala silinder
dan gasketnya dilepas.
9) Secara merata baut-baut pengikat kepala silinder
dikendorkan dan dilepas dalam beberapa tahap, untuk
mencegah kebengkokan atau keretakan pada kepala
silinder. Kemudian kepala silinder dengan hati-hati
diturunkan dari trainer.
18
Gambar 3.1 Melepas Kepala Silinder .
19
b. Membongkar rantai timing dan camshaft.
1) Setelah puli pompa air, tali kipas, kepala silinder,
distributor, pompa bahan bakar, dan oil pan dilepas.
Kemudian puli crankshaft dilepas.
2) 8 buah baut dan mur pada tutup rantai timing
dikendorkan dan dilepas, kemudian menggunakan
palu plastik tutup rantai timing dan gasketnya dilepas.
3) Penegang rantai dan peredam getaran dilepas.
4) Secara bersama-sama rantai timing dan roda gigi
camshaft dilepas.
20
3) Connecting rod cap dan bantalannya dilepas.
21
4) Piston ditekan dan connecting rod keluar dari
silinder,
kemudian piston, connecting rod, connecting rod
cap dan bantalannya disusun secara berurutan.
22
katup dapat dikikis menggunakan sikat kawat. Dalam proses ini harus
berhati-hati agar komponen-komponen tidak rusak atau tergores
23
3. Melakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen-komponen
Proses ini meliputi mekanisme katup, kepala silinder,
mekanisme engkol, dan blok silinder. Pemeriksaan dan pengukuran
menggunakan panduan dari buku manual mesin Toyota Kijang 5K.
a. Pemeriksaan dan pengukuran mekanisme katup.
1) Tonjolan nok diukur menggunakan mikrometer (STD in :
36,588 -
36,688 mm dan ex : 36,403 - 36,503 mm)
24
2) Mengukur diameter jurnal camshaft.
Hasil ukur :
Jurnal camshaft no.1 (STD : 43,209 – 43,225 mm) : 43,21
mm
25
Celah oli no.3 : 42,78 mm – 42,71 mm = 0,06 mm
Celah oli no.4 : 42,49 mm – 42,45 mm = 0,04 mm
Kesimpulan : Celah oli belum masuk standar harus
diperbaiki.
26
4) Memeriksa diameter valve lifter (STD : 21,387 -
21,404 mm). Hasil ukur :
in : No.1 : 21,42 mm No.2 : 21,41 mm No.3 :
21,41 mm No.4 : 21,41 mm
ex : No.1 : 21,42 mm No.2 : 21,41 mm No.3 :
21,41 mm No.4 : 21,42 mm
Kesimpulan : Diameter valve lifter masih masuk (STD).
5) Mengukur celah oli antara rocker arm dan shaft (STD :
0,02 mm - 0,04 mm). Celah oli maksimum : 0,06 mm.
27
Kesimpulan : Celah oli antara rocker arm dan shaft masih di bawah ukuran
maksimum (baik).
6) Sebelum katup-katup dibongkar, dilakukan pemeriksaan
kebocoran dengan cara ruang bakar diisi bensin.
Kemudian ditunggu beberapa menit.
Hasil pemeriksaan : Tidak terjadi kebocoran pada katup in
dan ex
Kesimpulan : Tidak dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
pada katup-katup .
7) Memeriksa ketebalan margin kepala katup (STD in : 1,0 –
1,6 mm
dan ex : 1,2 – 1,8 mm).
28
Gambar 3.9 Mengukur Panjang Bebas Pegas Katup
Hasil ukur : in : No.1 : 48,0 mm ex : No.1 :
48,0mm
No.2 : 48,0 mm No.2 : 48,0 mm
No.3 : 48,0 mm No.3 : 48,0 mm
No.4 : 48,0 mm No.4 : 48,0 mm
Kesimpulan : Panjang bebas pegas katup sesuai dengan
standar (baik).
9) Memeriksa secara visual roda gigi (sprocket)
kemungkinan aus, atau giginya gompal.
Hasil pemeriksaan : Roda gigi tidak ada yang aus atau
gompal giginya.
Kesimpulan : Roda gigi dalam keadaan baik.
29
30
Gambar 3.10 Mengukur diameter piston.
31
Hasil ukur :
Tabel 2. hasil pengukuran main journal
Main Jurnal Hasil Pengukuran
No (mm)
1 49,720
2 49,640
3 49,600
4 49,700
5 49,540
32
Hasil ukur :
Tabel 3. hasil pengukuran crank pin poros engkol
Crank pin Hasil Pengukuran (mm)
No
1 41,740
2 41,720
3 41,750
4 41,740
33
d. Pemeriksaan dan pengukuran blok silinder.
A
80,540 80,540 80,540 80,540 80,500 - 80,530
(atas)
B
80,550 80,540 80,560 80,550 80,500 - 80,530
(tengah)
C
80,550 80,550 80,540 80,550 80,500 - 80,530
(bawah)
34
35
Hasil pengukuran lubang silinder
4.1.Pengujian
1. Tujuan pengujian
2. Prosedur pengujian
3.Hasil pengujian
Standar untuk Toyota Kijang 5K (12,6 kg/cm²) limit (9,5 kg/cm²) sedang
perbedaan tekanan masing-masing silindernya harus kurang dari 10 kg/cm²
d.Pengisian alternator.
1. Mekanisme katup
2. Mekanisme Engkol
3.Blok silinder
1. Pengukuran kompresi
Dapat disimpulkan sudah tidak terjadi kebocoran pada ruang bakar. Jadi proses
perbaikan kebocoran kompresi pada engine stand ini telah sesuai dengan yang
diinginkan.
2. Kerja Mesin
Perbaikan atau rekondisi mesin telah sesuai dengan yang diinginkan dan menjadi
lebih baik, selain data dari pengukuran kompresi suara mesin juga sudah lebih
halus setelah mesin dihidupkan dan asap yang keluar dari knalpot bersih tidak
berwarna putih keabuan-abuan.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari proses overhaul dan hasil pengujian dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
dapat disimpulkan sudah tidak terjadi kebocoran pada ruang bakar. Jadi proses
perbaikan kebocoran kompresi pada engine stand ini telah sesuai dengan yang
diinginkan
5.2. Saran
1.Perlu adanya langkah lebih lanjut pada engine trainer Toyota Kijang 5K ini
setelah praktek atau pemakaian agar tidak terjadi kerusakan-kerusakan yangfatal.
2.Proses controlling pada engine trainer yang ada harus dilakukan setiap sebelum
dan sesudah kegiatan praktek di bangkel otomotif, agar tidak terjadi kerusakan
dan hilangnya komponen pada saat praktek.