MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Yang Dibina Oleh Prof.
Dr. A. Mukhadis
Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
April 2020
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi hasil belajar ini sangatlah penting dimana seorang guru harus
benar-benar obyektif dan profesional dalam melaksanakannya, karena disini
seorang guru akan memutuskan berhasil tidaknya seorang murid.
PEMBAHASAN
Laporan kemajuan belajar peserta didik yang selama ini dilakukan oleh
pihak sekolah cenderung hanya bersifat kuantitatif, sehingga kurang dapat
dipahami maknanya. Misalnya, seorang peserta didik mendapat nilai 5 dalam
buku rapot pada mata pelajaran Quran-Hadits. Jika hanya angka yang disajikan,
maka peserta didik maupun orang tua akan sulit menafsirkan nilai tersebut,
apakah nilai “kurang” tersebut berkaitan dengan bidang pengetahuan dan
pemahaman, praktik, sikap atau semuanya. Oleh karena itu, bentuk laporan
Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran kemajuan peserta didik harus
disajikan secara sederhana, mudah dibaca dan dipahami, komunikatif, dan
menampilkan profil atau tingkat kemajuan peserta didik, sehingga peran serta
masyarakat, orang tua, dan stakeholder dalam dunia pendidikan semakin
meningkat. Paling tidak, pihak-pihak terkait dapat dengan mudah
mengidentifikasi kompetensi-kompetensi yang sudah dan belum dikuasai peserta
didik serta kompetensi mana yang harus ditingkatkan. Bagi peserta didik sendiri
dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan dirinya serta pada aspek mana ia
harus belajar lebih banyak. Untuk sekedar gambaran, isi laporan hendaknya
memuat hal-hal seperti : profil belajar peserta didik di sekolah (akademik, fisik,
sosial dan emosional), peran serta peserta didik dalam kegiatan di sekolah (aktif,
cukup, kurang atau tidak aktif), kemajuan hasil belajar peserta didik selama kurun
waktu belajar tertentu (meningkat, biasa-biasa saja atau menurun), himbauan
terhadap orang tua. Isi laporan tersebut hendaknya mudah dipahami orang tua.
Untuk itu, Anda harus menggunakan bahasa yang komunikatif, menitikberatkan
pada proses dan hasil yang telah dicapai peserta didik, memberikan perhatian
terhadap pengembangan dan pembelajaran peserta didik, dan memberikan hasil
penilaian yang tepat dan akurat. Dalam dokumen kurikulum berbasis kompetensi,
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2002 : 35) menjelaskan “laporan
kemajuan siswa dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu laporan prestasi
dalam mata pelajaran dan laporan pencapaian”.
2) Laporan Pencapaian
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian hasil
belajar, yaitu Penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan Norma atau
norm-referenced assessment) dan penilaian yang mengacu kepada kriteria (Penilaian
Acuan Kriteria atau criterion referenced assessment).
Perbedaan kedua pendekatan tersebut terletak pada acuan yang dipakai. Pada
penilaian yang mengacu kepada norma, interpretasi hasil penilaian peserta didik
dikaitkan dengan hasil penilaian seluruh peserta didik yang dinilai dengan alat
penilaian yang sama. Jadi hasil seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan.
Sedangkan, penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan, interpretasi
hasil penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang peserta didik
mencapai atau menguasai kriteria atau patokan yang telah ditentukan.
1. Layanan Remedial
Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya mampu mencapai
kriteria ketuntasan setiap kompetensi, bila peserta didik mendapat bantuan yang
tepat. Misalnya, memberikan bantuan yang sesuai dengan gaya belajar peserta
didik pada waktu yang tepat sehingga kesulitan dan kegagalan tidak menumpuk.
Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau oleh guru lain yang
memiliki kemampuan memberikan bantuan dan mengetahui kekurangan peserta
didik. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau diberi
kesempatan untuk belajar mandiri, kemudian dilakukan penilaian dengan cara
menjawab pertanyaan, membuat rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas,
dan mengumpulkan data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara
peserta didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau di luar jam. Remedial
hanya diberikan untuk indikator yang belum tuntas.
Siswa yang mendapat remedial diberikan kesempatan untuk mengikuti tes atau
bentuk penilaian lainnya seperti siswa lain yang sudah tuntas. Skor berapapun
yang diperoleh oleh siswa yang mendapat layanan remedial (tetapi harus sama
atau di atas KKM) adalah sebesar KKM. Karena siswa yang mendapat layanan
remedial membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dari siswa lain yang sudah
tuntas tanpa melalui remedial. Misalnya di suatu kelas siswa A mendapat nilai 75
dan siswa B mendapat nilai 60. Dengan KKM 75 berarti siswa A sudah tuntas dan
siswa B belum tuntas. Siswa B mendapatkan layanan remedial sedangkan siswa A
tidak. Dalam penilaian remedial siswa B mendapatkan skor 85. Bagaimana skor
akhir siswa tersebut? Siswa A akan tetap mendapat skor 75 apabila ia tidak
memperbaiki nilai tersebut. Siswa B tentu saja tidak dapat dikatakan mendapat
nilai 85, nilai siswa B tidak bias di atas nilai siswa A karena waktu belajar siswa
B lebih lama daripada siswa A. jadi nilai siswa A dan nilai siswa B adalah 75.
2. Layanan Pengayaan
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki penguasaan lebih cepat
dibandingkan peserta didik lainnya atau peserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar ketika sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik yang
berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat mengembangkan potensial
secara optimal.
Bentuk kegiatan pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan
tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi yang
telah dicapainya. Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai peserta
didik pada mata pelajaran bersangkutan. Pengayaan dapat dilaksanakan pada jam
efektif ataupun di luar jam efektif. Bagi peserta didik yang secara konsisten selalu
mencapai kompetensi lebih cepat, dapat diberikan program akselerasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh
seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan evaluasi dalam kegiatan
pembelajaran adalah usaha pengambilan sejumlah keputusan yang berkaitan dengan
pembelajaran guna melihat sejauh mana keberhasilan pendidikan yang telah
disampaikan kepada siswa sebagai tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar adalah untuk
mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf perkembangan dan kemajuan yang
diperoleh siswa, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetepkan dalam
kurikulum. fungsi evaluasi pembelajaran itu sendiri adalah Sebagai salah satu
komponen penting dalam pelaksanaan belajar mengajar.
Dalam menyusun makalah ini penulis berusaha dengan keras dan penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulis berharap pada
pembaca agar mau memberikan kritik dan saran demi sempurnanya laporan tugas
akhir ini. Atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan banyak terima kasih.