Tahap akhir program merupakan mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa
setelah mengikuti dan menyelesaikan semua materi akademik maupun persyaratan
administrasi yang telah ditentukan oleh lembaga Perguruan Tinggi Universitas
Terbuka dalam menempuh program S-1 PGSD. Di akhir program baik yang telah
memenuhi syarat akademik maupun administrasi dengan dengan TAP mahasiswa
dapat memahami, menjelaskan dan tahu yang melatar belakangi mata kuliah TAP.
Mahasiswa setelah lulus dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru yang
professional, dalam arti dapat melaksanakan pembelajaran dan mendidik,
menganalisis kasus dalam pembelajaran, dapat menyelesaikan berbagai kasus
dengan langkah-langkah ilmiah serta mengembangkan solusi.
Pertanyaan :
Jawaban :
1
guru harus menguasai kompetensi keguruan yang mencakup penguasaan bidang
ilmu, pemahaman tentang peserta didik, pembelajaran yang mendidik dan
pengembangan kepribadian dan keprofesionalan.
Bagi mahasiswa calon sarjana FKIP-UT, penguasaan kulminatif atas
pelbagai kompetensi tersebut dinilai melalui Tugas Akhir Program (TAP). TAP
merupakan evaluasi akhir program yang harus ditempuh para mahasiswa yang
telah memenuhi persyaratan akademik dan administrasi tertentu. Melalui TAP,
mahasiswa yang telah menjadi guru dilatih dan sekaligus diuji untuk
menginternalisasi dan menghubungkan berbagai konsep yang telah dipelajari
dengan pengalaman dan situasi nyata yang dihadapi, serta memecahkan
masalah dan memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan.
Tugas Akhir Program (TAP) adalah tugas yang harus dikerjakan mahasiswa
program sarjana (S1) yang sudah memenuhi persyaratan baik administrasi
maupun akademik. TAP merupakan serangkaian tugas berbentuk permasalahan,
kasus-kasus, atau pertanyaan yang diangkat dari masalah nyata pembelajaran
bidang studi/bidang pengembangan yang harus dipecahkan oleh guru. Tugas-
tugas tersebut dimaksudkan untuk melatih, sekaligus menguji mahasiswa agar
dapat berpikir komprehensif berdasarkan teori dan praktek yang telah diikuti
selama menempuh program S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PING), Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia (PINA), Pendidikan Matematika (PMAT),
Pendidikan Kimia (PKIM), Pendidikan Biologi (PBIO), Pendidikan Fisika (PFIS),
Pendidikan Ekonomi (PEKO), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn), dan Pendi-dikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), Yang Pada akhirnya melalui pengerjaan
tugas akhir program, mahasiswa dapat menunjukkan profesionalismenya dalam
memecahkan permasalahan dan memperbaiki pembelajaran bidang
studi/kegiatan pengembangan di kelasnya.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
2
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat yang mana PTK ini memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1. An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari kerisauan guru akan
kinerjanya).
2. Self-reflective inquiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar,
tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian).
3. Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Tujuannya adalah memperbaiki pembelajaran.
3
yang dikelolanya. dengan kata lain, guru mampu menunjukkan otonominya
sebagai pekerja profesional.
c. PTK membuat guru lebih percaya diri titik jika PTK mampu membuat guru
berkembang sebagai pekerja profesional, Maka sebagai konsekuensinya, PTK
juga mampu membuat guru lebih percaya diri titik guru mampu melakukan
analisis terhadap kinerja nya sendiri di dalam kelas sehingga menemukan
kekuatan dan kelemahan dan kemudian mengembangkan otomotif untuk
mengatasi kelemahannya. Nya
d. Melalui PTK guru dapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan diri Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan
yang ditemukan orang lain namun ia sendiri adalah perancang dan pelaku
perbaikan tersebut yang menghasilkan berbagai teori dalam perbaikan
pembelajaran.
Keterbatasan PTK:
a. Validitas PTK
validitas atau kesahihan PTK sebagai penelitian ilmu Memangnya sering
dipertanyakan titik metodologi yang agak longgar yang lebih bersifat informal
meskipun dijaga keobjektifan nya masih menimbulkan keraguan. Apakah ah
kaidah-kaidah penelitian ilmiah dapat dijaga selama pengumpulan data? titik
Apakah tidak ada manipulasi yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa
karena perintah guru?. tetapi jika kita mau jujur ke Maguro tentu tidak mungkin
melakukan manipulasi karena tidak ada pamrih apa-apa. guru hanya ingin
melakukan sesuatu untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Namun demikian
para peneliti masih sering mempertanyakan kesakitan Penelitian yang
dilakukan oleh guru sendiri di dalam kelasnya.
a. Generalisasi
sejalan dengan masalah fasilitas, hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan
karena memang Hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas
tertentu. kita tidak dapat menyimpulkan bahwa satu teknik efektif untuk
meningkatkan motivasi siswa karena sampel penelitian hanya satu kelas, yang
merupakan kasus khusus titik-titik memang merupakan penelitian yang
4
dilakukan guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran
tertentu yang terjadi di kelas tersebut. Meskipun demikian hasil penelitian
tersebut tentu dapat disebabkan oleh guru lain dengan mempertimbangkan
berbagai modifikasi sesuai dengan kondisi kelasnya.
5
Jawaban Soal No. 5.
6
semakin banyak yang bertanya. Saya jawab semua pertanyaan mereka satu
persatu. Di akhir pembelajaran hasil belajar anak meningkat hingga 90%