Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Agus Supriyanto

NIM : 857659488
Kode/Nama Mata Kuliah : PGDK 4032/Pembelajaran Kelas Rangkap
Nama Pengembang : Sri Moyo Nur Hayati, M.Pd
Masa Tutorial : 2020.1
Nomor Soal Tugas* : Tugas Tutorial 1

Pertanyaan :

1. Menurut pendapat Anda, apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Kelas Rangkap?
2. Jelaskan alasan dilaksanakannya Pembelajaran Kelas Rangkap (3)!
3. Sebutkan dan jelaskan kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Kelas Rangkap secara umum !
4. Sebutkan kegiatan pokok ketika mengakhiri pembelajaran dan jelaskan secara singkat !
5. Sebagai seorang guru Anda pasti pernah merasakan bahwa siswa mengalami kebosanan
dengan pembelajaran yang anda laksanakan. Tuliskan pengalaman Anda dalam mengadakan
variasi pembelajaran untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhn siswa!

Jawab :

1. Pembelajaran Kelas Rangkap adalah seorang guru atau tenaga pendidik yang mengajar
dalam satu ruang kelas atau lebih dengan menghadapi atau mengampu murid-murid yang
level atau tingkat kemampuannya yang berbeda-beda, atau lebih ringkasnya PKR merupakan
bentuk pembelajaran yang digunakan untuk mengajar dalam satu ruang kelas dan dalam
waktu yang bersamaan, namun kelas atau level kemampuan siswa berbeda.

2. Alasan dilaksanakannya Pembelajaran Kelas Rangkap:


 alasan geografis : lokasi yang sulit atau terpencil, (misalnya desa terapit oleh
pegunungan / hutan) sarana transportasi terbatas, adanya mata pencaharian khusus
(seperti nelayan, petani, penebang pohon dll) mendorong penggunaan PKR.
 terbatasnya ruang kelas : ketika terjadi ruang kelas yang rusak, ataupun terjadi dimana
jumlah ruang kelas yang tersedia lebih kecil dari pada jumlah rombongan belajar maka
untuk mengatasi hal ini perlu menggabungkan 2 atau lebih rombongan yang diajar oleh
seorang guru.
 kurangnya guru : Menurut statistik persekolahan tahun 1990 di Indonesia sedikitnya
terdapat 12.000 SD yang hanya memiliki guru-3 orang per SD. Sedangkan menurut
UNESCO (Djalil: 1997) pada tahun 1980-an di Indonesia terdapat sekitar 20.000 SD
yang memiliki guru 1-3 orang. SD-SD tersebut pada umumnya memiliki jumlah murid
yang sedikit. Karena jumlah guru dan jumlah muridnya sedikit maka pelaksanaan
pembelajaran sehari-hari menerapkan pendekatan pembelajaran kelas rangkap (PKR)

3. Kelebihan dan kelemahan Pembelajaran Kelas Rangkap secara umum


Kelebihan :
 Kegiatan Pembelajaran ( dari pendahuluan dan penutupan ) masing-masing kelas dapat
dilakukan secara bersama-sama dalam ruangan yang akan digunakan untuk
pembelajaran.
 Tidak membuang waktu terlalu banyak dalam pembelajaran, sebab dua kelas melakukan
pembelajaran dalam satu ruangan bersama-sama.
 Guru mudah dalam melakukan pemantauan terhadap siswa selama pembelajaran
berlangsung.
 Menghemat tenaga guru karena tidak perlu berpindah-pindah ruangan.
 Membina persahabatan antar kelas.
 Guru lebih kreatif dalam merancang pembelajaran agar tetap tercipta iklim kelas yang
menyenangkan.
 Peserta didik mempunyai kecenderungan untuk mengembangkan kebiasaan bekerja
secara independen dan keterampilan belajar sendiri.
 kelompok diantara para siswa yang berbeda usia dan tingkatan mempunyai
kecenderungan berkembangnya etika, kepedulian tanggung jawab kelompok.
 Peserta didik mengembangkan sikap positif tentang saling membantu sama yang lain.
Kelemahan :
 Siswa tidak dapat fokus dengan apa yang sedang dipelajari atau dikerjakan karena
terganggu oleh aktivitas kelas lain.
 Tidak semua guru memiliki kemampuan mengelola siswa heterogen dalam ruangan yang
sama.
 Bertambahnya pekerjaan administratif, pekerjaan akademik, pelayanan dan tanggung
jawab guru terhadap siswa karena guru mengajar kelas rangkap.
 Tidak semua siswa mempunyai keberanian untuk mengembangkan potensi yang ada
didalam diri siswa tersebut
 Tidak semua guru bisa mengembangkan kemampuan untuk mengelola siswa yang
heterogen dalam ruangan yang sama.
4. Kegiatan Pokok ketika Mengakhiri Pembelajaran
a. Meninjau kembali (merivieu)
Meninjau kembali pada dasarnya adalah upaya untuk melaksanakan kilas balik terhadap
penguasaan siswa dari pokok materi yang telah dipelajari.
b. Menilai (mengevaluasi)
Kegiatan menutup pembelajaran dapat dilakukan dengan jalan memberikan penilaian atau
evaluasi atas materi yang telah disampaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
penguasaan materi yang telah dilakukan.
c. Menyimpulkan
Kesimpulan adalah rumusan pokok-pokok pikiran terhadap sesuatu yang dibahas. Dengan
mengajukan kesimpulan, maka guru bersama-sama siswa melakukan kegiatan penutupan
pembelajaran karena dengan kesimpulan merupakan akhir dari suatu proses penyelesaian
masalah sebelum adanya masalah baru.
d. Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan kegiatan yang harus dilakukan peserta didik setelah pembelajaran
dilakukan. Kegiatan tindak lanjut perlu diberikan oleh guru agar terjadi pemantapan pada diri
peserta didik terhadap pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan ataupun juga
bisa dengan memberikan tugas kepada siswa untuk terlebih dahulu membaca materi pelajaran
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya di rumah
e. Do’a penutup dan salam
Kegiatan paling akhir sebelum guru meninggalkan ruang kelas adalah mengajak siswa untuk
membaca do’a minimal baca hamdalah atau do’a penutup majlis dan mengucapkan salam
penutup.

5. Pengalaman dalam mengadakan variasi pembelajaran untuk mengatasi kebosanan dan


kejenuhan siswa
Setiap kali mendekati waktu ujian tiba ( 2-3 bulan sebelum Ujian), sebagian besar wali
kelas 6 seperti saya ini berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan
pendidikan dalam arti memberikan bimbingan terbaik untuk menyiapkan siswa-siswi kelas 6 ,
dengan harapan agar diberikan kemudahan dalam menghadapi Try out – try out dan ujian
nanti, kegiatan jam tambahan dimulai dari pukul 06.00 dan selepas KBM yaitu pukul 13.30 –
15.00 hampir setiap hari saya lakukan.
Kegitan yang berlangsung padat dan kontingu tersebut lama-kelamaan menimbulkan rasa
jenuh dan bosan bagi sebagian besar murid ditandai dengan munculnya masalah baru yaitu
anak sering tidak masuk dengan berbagai alasan. Berdasarkan kejadian tersebut, saya
membuat beberapa terobosan untuk menyikapi tentang masalah kebosan dan kejenuhan siswa
kelas 6 diantaranya :
a. melakukan pembagian kelompok dengan menerapkan tutor sebaya. Siswa yang
memiliki kemampuan kognitif bagus, kami tunjuk menjadi tutor bagi masing-masing
tim / kelompoknya yang terdiri dari 4-5 anak. Namun sebelum menjadi tutor bagi
teman-temannya, anak-anak tersebut telah diberi pembekalan materi tambahan dahulu
dari guru kelas 6. Kegiatan tutor sebaya tetap dalam pemantauan guru.
b. melakukan pembelajaran di luar kelas ( outing class ). Kegitaan ini sangat efektif
dalam meningkatkan semangat belajar siswa. Kegiatan pembelajaran yang biasanya
menjenuhkan di ruang kelas, kami ganti yaitu mengajak siswa untuk belajar di
lingkungan yang berbeda, seperti di pantai ataupun ditaman.
c. melaksanakan bimbingan dengan mendatangi rumah-rumah ( home visit). Home visit
sangat efektif dampaknya bagi perkembangan belajar siswa, selain itu dengan kegiatan
home visit akan meningkatkan komunikasi dengan orang tua dengan guru, salah
satunya orang tua bisa melihat secara langsung kemajuan belajar putra-putrinya.
d. membentuk tim sukses dengan melibatkan partisipasi guru yang lain, yaitu guru dari
kelas 1 sampai kelas 6 sesuai kemampuannya masing-masing untuk menangani /
memberikan bimbingan belajar kepada kelompok-kelompok siswa yang sudah kami
bagi berdasarkan tingkat minat dan kemampuan siswa.

Anda mungkin juga menyukai