Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL II

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD - PDGK4104

Nama : Thomas Anton Wibowo


NIM : 858562279
Kelas / Semester : 3B / III (Tiga)
Pokjar : Kedungkandang

TUGAS
TUTORIAL II

MATA KULIAH : PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD


WAKTU UJIAN : 60 MENIT
UNIVERSITAS : UNIVERSITAS TERBUKA

SOAL
1. Bu Okky, guru kelas 3 SD Maju Makmur sedang asyik di dalam kelas membimbing
siswa mengukur tinggi badan dengan menggunakan meteran. Istilah meter (m) dan
centimeter (cm) diperkenalkan kepada anak-anak dengan langsung memperagakanya
melalui alat meteran. Anak-anak bekerja dalam kelompok, saling mengukur dan
mencatat tinggi badan anggota kelompok dan mengukur tinggi badan. Kemudian Bu
Okky bertanya mengapa ada yang badanya tinggi dan ada yang pendek, lalu anak-anal
menjawab dengan bermacam-macam jawaban. Tetapi Bu Okky mengarahkan kepada
dua hal yaitu makanan yang sehat dan olah raga yang rutin.
a. Dari segi materi pelajaran, model pembelajaran apa yang sedang diterapkan
oleh Bu Okky? Berikan alasanya dari kasus pembelajaran tersebut!
Jawaban :
 Dari segi materi pelajaran, model pembelajaran yang sedang diterapkan
Bu okky adalah pembelajaran dengan model Kontekstual Learning.
Dalam pembelajaran ini siswa diajak oleh guru untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran siswa
dengan bimbingan guru melakukan dan mengalami dan tidak hanya
menonton dan mencatat dan pengembangan kemampuan sosialisasi.
b. Identifikasi minimal dua kekuatan yang terdapat dalam pembelajaran di
atas
Jawaban :
KEKUATAN
 Memberikan pengalaman dan  Meningkatkan keaktifan siswa dan
manfaat secara langsung kepada antusisa siswa dalam belajar. Siswa
siswa karena siswa diajak terlibat tidak hanya duduk manis ditempat
secara langsung dalam pembelajaran duduknya melainkan diajak guru
untuk melakukan kegiatan dalam untuk terlibat dalam kegiatan
pembelajaran. pembelajaran secara langsung.
Dengan demikian, siswa akan aktif
dalam diskusi dan KBM yang
berbanding lurus akan berakibat
pada hasil belajar siswa yang juga
akan meningkat.

2. Pak Basuki adalah seorang guru yang mengajar kelas VI di SD Putra. Dalam
mengajarkan matematika nilai yang diperoleh siswa selalu dibawah KKM. Untuk
memotivasi siswanya agarlebih bersemangat dalam belajar, Pak Basuki memberikan
angket 7 kebiasaan guru yang efektif untuk memotivasi siswa dalam proses
pembelajaran.
a. Jelaskan apa 7 kebiasaan guru yang efektif dalam proses pembelajaran
matematika!
Jawaban :
1. Konsisten dalam menegakkan peraturan.
Seorang guru haruslah bijak dan konsisten dalam menegakkan peraturan dan
memberikan hukuman dengan tidak membedakan agama, ras, suku dan budaya.
2. Perlakukan siswa sebagai individual.
Setiap siswa adalah berbeda, jadi guru haruslah bisa memerlakukan siswa
sebagai seorang individu dengan segala cirri dan kebutuhannya masing-masing.
3. Jadikan lingkungan fisik kelas anda sedapat mungkin bernuansa belajar.
Suasana belajar sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik sekitarnya.
Untuk itulah Seorang guru haruslah bisa menciptakan suasana belajar baik
secara psikis maupun fisik secara menyenangkan dan baik di dalam kelas
sehingga peserta didik bisa maksimal dalam belajar.
4. Lakukan Penilaian terhadap siswa sesering mungkin.
Penilaian merupakan sarana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran yang
kita lakukan. Penilaian hendaknya dilakukan sesering mungkin dengan
beragam cara. Penilaian ini bisa guru lakukan melalui portofolio, melihat siswa
saat proses, observasi, tanya jawab, tes tertulis, dll.
5. Dapatkan umpan balik dari cara anda mengajar dan bekerja.
Umpan balik di setiap akhir pembelajaran sangatlah penting. Hal ini sebagai
bahan refleksi guna memperbaiki kegiatan pembelajaran yang akan datang.
6. Libatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi pengetahuan baik formal
maupun informal.
Seorang guru harus memiliki keterbukaan untuk senantiasa belajar dan
mengembangkan diri. Banyak cara bisa dilakukan salah satunya dengan secara
mandiri aktif untuk melibatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi
pengetahuan baik formal maupun informal. Hal ini tentu akan meningkatkan
profesionalitas seorang guru dalam mengajar.
7. Membuka diri terhadap kebutuhan siswa.
Sebuah pembelajaran yang dilakukan guru harus berpihak pada murid untuk
itulah tanggapan terhadap kebutuhan siswa diutamakan dalam kebutuhan
perasaan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perhatian agar guru bisa
memberikan bimbingan dan pengawasan yang lebih kepada siswanya

b. Sebagai pendidik, kiat-kiat apa yang dilakukan guru dalam mengajarkan


matematika agar siswa menyenangi mata pelajaran matematika!
Jawaban :
Berikut ini merupakan kiat-kiat yang dapat kita lakukan sebagai seorang guru agar
siswa suka terhadap mata pelajaran Matematika adalah :

1. Memberikan motivasi
Berikan motivasi kepada siswa setiap kali pembelaran matematika.
Katakan kepada mereka bahwa matematika itu adalah pelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Motivasi bisa dengan memberikan
peneguhan-peneguhan dalam bentuk kata-kata atau melihat tanyangan
video tentang asyiknya belajar matematika. Selalu berikan motivasi ini
kepada siswa sehingga dalam alam bawah sadar mereka, secara tidak
sadar akan tertanam keyakinan bahwa matematika itu adalah pelajaran
yang asyik dan mudah.

2. Tanamkan Kepercayan Diri


Kepercayaan diri sangatlah penting agar menumbuhkan motivasi yang
kuat dalam belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan reward
baik secara verbal maupun benda sederhana guna membuat siswa terkesan
dan suka.
3. Penggunaan Media
Pengunaan media yang riil saat pembelajaran matematika. Dengan cara
demikian siswa bisa mengalami langsung apa yang sedang mereka
pelajari. Sehingga mereka menjadi lebih mudah memahami karena materi
yang mereka pelajari bukanlah materi yang abstrak atau hanya sekedar
rumus-rumus belaka.
4. Pembelajaran yang Menyenangkan
Selalu usahakan pelajaran matematika menjadi sebuah kegiatan yang
menyenangkan. Dalam hal ini guru harus bisa membawa suasana psikis
dan fisik kelas menjadi suasana yang menyenangkan dan tidak tegang.
5. Pembelajaran Bertahap
Sampaikan pembelajaran matematika secara bertahap yaitu dari konsep
matematika yang paling mudah hingga yang paling sulit agar siswa tidak
merasa bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit dan
membosankan.
6. Tidak Ada Unsur Paksanan
Selama proses pembelajaran jangan ada paksaan sama sekali. Misalnya
kegiatan menunjuk siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis, guru
bisa menunjuk siswa dengan menggunakan permainan atau games
sederhana sehingga siswa tidak mersa takut saat mendapat giliran maju
mengerjakan soal di depan teman-temannya.
7. Penggunaan Teknologi
Penggunaan teknologi sekarang ini merupakan sebuah keharusan. Dengan
penggunaan teknologi guru akan banyak dipermudah dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran gunakan teknologi sebagai
media agar anak menyukai matematika. Siswa kita adalah siswa generasi
Alpha yang sangat menyukai hal-hal yang berbau digital dan teknologi.
3. Anak berbakat adalah anak yang memiliki skor IQ 130 atau 140 lebih. Mereka
memiliki kemampuan intelektual umum dan akademis, maupun berfikir kreatif
produktif, memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki prestasi tinggi dibidang seni atau
keterapilan lain. Sesuai dengan karakter dan kemampuanya tersebut, anak berbakat
membutuhkan layanan yang berbeda dengan siswa lainnya.
Anda sebagai pendidik, langkah-langkah apa yang dilakukan agar siswa mampu
mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal namun tidak lepas dari
dunia anak-anak!
Jawaban :
Langkah-langkah atau strategi apa yang dilakukan agar siswa mampu mengembangkan
potensi yang dimiliki:
Anak-anak yang memiliki skor IQ 130 atau 140 lebih bisa digolongkan ke Speed
learning. Speed learning yaitu mereka yang memiliki IQ diatas norma. Seorang guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing.
mengarahkan, melatih dan mengevaluasi pesertadidik pada pendidikan menengah
(Nasional Pendidikan Depertemen, 2010:2) Strategi atau langkah-langkah Pembelajaran
Guru Terhadap Siswa Speed Learning adalah sebagai berikut:
1. Memberikan tambahan belajar serta pendekatan terhadap siswa.
2. Memberi tugas tambahan dirumah.
3. Mengikut sertakan dalam ektrakurikuler
4. Memberi kesempatan mempersentasikan materi
5. Melihat kondisi siswa.
Strategi pembelajaran guru terhadap siswa speed learning dalam proses pembelajaran
dapat digambarkan bahwa di dalam proses pembelajaran perkembangan potensi siswa
dengan belajar sangat erat kaitannya, maka seorang guru harus mampu memberikan
dukungan besar kepada siswa dalam menyelesaikan potensi dengan baik dan bisa
mengaplikasikan dalam situasi yang relevan.
4. Ibu Tita adalah seorang guru SD. Sebeum menjalankan tugas sebagai guru, ia masuk
Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 melalui seleksi cukup ketat. Selama kuliah ia
mendapatkanteori dan praktek tentang keguruan di SD yang disupervisi secara ketat.
Akhirnya, setelah melalui berbagai macam ujian, ia berhasil lulus dan layak menjalani
profesi sebagai guru SD. Sekarang Ibu Tita telah menguasai 4 standar kompetensi
seorang Guru SD.
a. Apakah pekerjaan Ibu Tita sebagai guru SD bisa digantikan oleh Guru SMP
atau SMA?
Mengapa demikian?
Jawaban :
Menurut saya Bisa. Namun, tentu ada beberapa guru pengganti tersebut tidak
akan bisa memiliki kemampuan dan keprofesionalan sama seperti Bu Tita
dalam mengajar siswa SD karena Bu Tita sudah mendapatkan pendidikan
tentang keguruan SD dengan maksimal. Bu Tita juga selalu mendapat
supervisi dan pengawasan yang baik dalam masa kerjanya saat mengajar SD.
Guru SMP dan SMA mungkin juga mendapatkan ilmu keguruan dan
memiliki 4 kompetensi seperti yang dimiliki oleh Ibu Tita, tetapi kompetensi
dan pendidikan keguruan itu tentulah berbeda dengan yang dimiliki dan
diperoleh Bu Tita. Bu Tita sudah belajar tentang karakteristik siswa SD, gaya
belajar siswa SD, dan semua tentang siswa SD. Berbeda dengan guru SMP
atau SMA yang biasanya dalam pendidikan ilmu keguruannya, mereka lebih
difokuskan untuk mengajar Sekolah Menengah yang terfokuskan pada Mata
Pelajaran, yang tentunya akan mengalami sedikit kesulitan saat harus
mengajar di kelas dan menguasai berbagai bidang ilmu seperti guru SD. Guru
SD dibekali seluruh bidang ilmu yang harus mereka kuasai guna diajarkan di
kelas. Sehingga guru SD juga akan lebih mudah mengatur kelas dan
penyampaian materinya.

b. Selama menjadi guru SD, pelatihan apa yang pernah Anda ikuti?Apakah ada
pembaharuan/inovasi bagi upaya peningkatan mutu pendidikan?
Jawaban :
 Workshop pembuatan media pembelajaran (PPT, Canva, Video, dll).
Kegiatan workshop pembuatan media pembelajaran sering saya ikuti baik
yang dilakukan olah internal sekolah atau yayasan maupun yang
diselenggarakan oleh dinas pendidikan
 Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Workshop ini paling sering saya ikuti baik yang dilakukan sekolah, yayasan
atau dinas pendidikan. Dan ini sungguh bermanfaat karena sangat membantu
saya dalam menyusut perangkat pembelajaran.
 Google Workspace for Education Level 1,
Pembahasan yang disampaikan dalam pelatihan itu adalah tentang
pemanfaatan fitur – fitur dalam Google untuk memberikan pembelajaran
daring pada masa Pandemi.Fitur-fitur tersebut diantaranya adalah Google
Slides, Google Classroom, Google Drive, Google Docs, Google Chrome, dll.
Fitur-fitur tersebut memiliki banyak manfaat untuk menunjang pembelajaran
dalam masa pandemi dimana siswa dan guru tidak bisa bertemu dalam satu
tempat.
 Implementasi Kurikulum Merdeka
Workshop selanjutnya Implementasi Kurikulum Merdeka sebanyak 2 kali
yang diadakan oleh Yayasan yang mana saat ini sedang sering digalakkan
oleh pemerintah dan dinas terkait guna menyongsong perubahan kurikulum
di Indonesia yang sedang berjalan saat ini.
 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4
Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4 saya ikuti setelah saya
berhasil mengikuti test CGP. Saat ini saya sudah memasuki bulan yang ke 5
dalam proses pendidikan CGP Angkatan 4 ini. Dalam pendidikan ini saya
menemukan banyak manfaat sehingga semakin mengembangkan diri saya.

5. Kurikulum adalah jantungnya pendidikan pengembangan kurikulum dan


pembelajaran hendaknya memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan dan
karakteristik mata pelajaran .
a. Jelaskan 5 prinsip pengembangan kurikulum!
Jawaban :
1. Prinsip Relevansi
Prinsip ini menunutut kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat.
2. Prinsip Efektivitas
Kurikulum yang dirancang diharapkan dapat dilaksanakan dan mencapai
tujuan yang ditetapkan. Semakin lengkap dan tinggi pencapaian
kurikulum, semakin efektif implementasi kurikulum.
3. Prinsip Efisiensi
Kurikulum hendaknya memperhatikan berbagai factor pendukung dang
penghambat pengelolaan pelaksanaan atau implementasi kurikulum di
sekolah sehingga kurikulum dapat diimplementasikan dengan lancar dan
optimal.
4. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tempat
kurikulum diimplementasikan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum
yang fleksibel atau luwes.

5. Prinsip Berkesinambungan
Kurikulum yang dikembangkan hendaknya berkesinambungan antara
satu tingkatan kelas dengan kelas berikutnya, antara satu jenjang
pendidikan dengan jenjang berikutnya.

b. Bandingkan struktur kurikulum yang berlaku pada kurikulum 2004 (KBK),


kurikulum 2006 (KTSP)dan kurikulum 2013.
Jawaban :
Perbandingan Struktur kurikulum
Kurikulum 2004 (KBK) Kurikulum 2006 Kurikulum 2013
(KTSP)
 Standar Kompetensi  Kelompok mata  Kompetensi Inti Kelas
 Kompetensi Dasar pelajaran  Kompetensi Dasar
 Indikator  Struktur kurikulum setiap mata pelajaran
tiap jenjang  Indikator
 Materi Pokok  Standar kompetensi
dan Kompetensi
dasar Struktut

c. Apa yang anda ketahui tentang Kurikulum Merdeka?, Apa yang menjadi
keunggulan penerapan kurikulum merdeka?
Jawaban :
Yang saya ketahui tentang Kurikulum Merdeka adalah :
 Mengacu pada bakat dan minat siswa.
 Dibentuk untuk tindakan evaluasi dari Kurikulum 2013.
 Sebelumnya dikenal dengan sebutan Kurikulum Prototype.
 Sistem pembelajaran berbasis proyek.
 KD diganti dengan istilah CP atau Capaian Pembelajaran dalam
kurikulum merdeka ini.
Yang menjadi keunggulan penerapan kurikulum merdeka adalah yang paling
mencolok dari penerapan kurikulum ini adalah adanya proyek tertentu yang
harus dilakukan oleh para peserta didik sehingga dapat membuat mereka
menjadi lebih aktif dalam upaya mengeksplorasi diri. Selain itu, kurikulum ini
juga lebih interaktif dan relevan mengikuti perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai