Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD - PDGK4104

Nama : Thomas Anton Wibowo


NIM : 858562279
Kelas / Semester : 3B / III (Tiga)
Pokjar : Kedungkandang

1. Seorang guru mengajar di sebuah pesisir pantai, sehingga mayoritas penduduknya


bermata pencaharian sebagai nelayan. Pengembangan potensi apa yang harus diberikan
pada siswa, sesuai dengan kondisi sosial dan budayanya.
Jawaban :
Kehidupan sosial budaya masyarakat sangat ditentukan oleh letak geografis di mana
masyarakat tersebut tinggal. Demikian juga dalam hal pengembangan potensi masyarakatnya.
Masyarakat atau penduduk di daerah pantai akan berusaha memanfaatkan lingkungan sekitarnya
(daerah pantai) seperti untuk kegiatan pariwisata, kegiatan olah raga, pembuatan kapal, menjadi
nelayan, tembak, dan juga usaha kuliner. Melihat hal ini pengembangan potensi yang harus
diberikan kepada siswa pesisir pantai juga tidak jauh dari kehidupan sosial budaya penduduk di
daerah pantai tersebut. Contoh-contoh potensi anak yang bisa dikembangkan sebagai berikut :
 Belajar tentang pengembangan kegiatan kepariwisataan
 Belajar tentang kerajinan pembuatan kapal,
 pengelolaan masakan yang berbahan dasar ikan laut.
 Belajar pengembangan diri sebagai atlit prahu dayung, atlit renang, dan olah ragalain
yang biasa dimaenkan dipesisir pantai

2. Mengapa saat ini, pengembangan kurikulum tidak lagi bersifat sentralistik, tapi bersifat
desentralistik, yang dikenal dengan KTSP?
Jawaban :
Dalam kurikulum sentraklitik peran pemerintah sangat besar. Kurikulum
sentralistik menunjukkan keterlibatan pemerintah pusat dalam mengembangkan
kurikulum atau program pendidikan yang akan diterapkan pada semua jalur, jenjang dan
jenis pendidikan. Keterlibatan ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional Sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang No.2\1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Sedangkan kurikulum desentralistik adalah betuk organisasi yang
menghubungkan otonomi organik dengan aspek –aspek kelembagaan tertentu bagi daerah
tertentu yang ditinjau dari aspek administrasi.
Dengan adanya desentralistik kurikulum sekolah dapat menambahkan beberapa
kearifan lokal daerah untuk dapat dikembangkan dalam proses proses belajar mengajar
sehingga sekolah lebih bisa menyesuaikan dengan kebutuhan yang berada pada
daerahnya. Di sinilah mengapa saat ini pengembangan kurikulum tidak lagi bersifat
sentralitik namun lebih bersifat desentralistik
3. Apa yang anda ketahui tentang sekolah ramah anak? apa tujuan program tersebut?
Jawaban :
Konsep Sekolah Ramah Anak merupakan program untuk mewujudkan kondisi aman, bersih,
sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, yang mampu menjamin pemenuhan hak dan
perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya, selama anak berada
di satuan pendidikan, serta mendukung partisipasi anak terutama dalam perencanaan, kebijakan,
pembelajaran dan pengawasan.
Tujuan utama Sekolah Ramah Anak sebagai berikut :
 Memenuhi, menjamin dan melindungi hak anak,
 memastikan bahwa satuan pendidikan mampu mengembangkan minat, bakat dan
kemampuan anak.
 mempersiapkan anak untuk bertanggung jawab kepada kehidupan yang toleran, saling
menghormati, dan bekerjasama untuk kemajuan dan semangat perdamaian.
Dalam program Sekolah Ramah anak ini satuan pendidikan diharapkan tidak hanya
melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, namun juga melahirkan generasi yang
cerdas secara emosional dan spiritual.

4. Apa yang anada ketahui tentang sekolah insklusi? Apa perbedaannya


dengan SLB?
Jawaban :
Inklusi berasal dari kata inclusion yang berarti penyatuan. Dalam hal ini inklusi
mendeskripsikan sesuatu yang positif dalam usaha-usaha menyatukan anak-anak yang
memiliki hambatan dengan cara-cara yang realistis dan komprehensif dalam kehidupan
pendidikan yang menyeluruh. Dengan demikian dapat diartikan bahwa sekolah inklusi
merupakan sekolah yang menyediakan dan menampung anak-anak berkebutuhan
khusus untuk dididik di lingkungan sekolah biasa dengan anak-anak lain yang normal.

Beberapa perbedaan sekolah inklusi dengan SLB yaitu sebagai berikut:

NO SEKOLAH INSKLUSI SEKOLAH LUAR BIASA


Peserta didik dari anak umum Peserta hanya untuk anak ABK
1 dan anak ABK

Materi pembelajaran yang Materi pembelajaran dirancang


diberikan sama dengan khusushanya untuk anak ABK
2
anakpada umumnya cumin
anak ABK mendapat GPK
Tidak semua ABK bisa masuk Semua ABK bisa masuk SLB
3 pada sekolah insklusi

Anak ABK dibiasakan supaya Anak ABK dilatih kemandirian sesuai


4 dapat bergaul dengan anak- dengan potensi yang ada
anak
pada umumnya

Anda mungkin juga menyukai