Anda di halaman 1dari 21

PEMANFAATAN DAN PELAPORAN HASIL TES MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa


Arab
(Dosen Pengampu: Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag.)

Disusun Oleh Kelompok 12:

1. Mochamad Ramanda 212101020056

2. Ahmad Maharal Amiruddin 222101020001

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI ACHMAD SHIDDIQ JEMBER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

FEBRUARI 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pemanfaatan dan Pelaporan Hasil Tes” ini dengan tepat waktu.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Kami mengucapkan terimakasih kepada
bapak Dr. H. Moh. Sahlan, M.Ag. selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab yang telah banyak memberikan bantuan dan
arahan serta petunjuk yang jelas sehingga mempermudah kami menyelesaikan
makalah ini.
Kami disini menyadari akan kekurangan makalah ini, baik dalam segi
penyusunan, penggunaan kata, peletakan bahasa maupun yang lainnya, oleh karena
itu kami siap menerima kritik dan saran dari pembaca, yang nantinya bisa menjadi
makalah yang lebih baik lagi sehingga dapat diamalkan dan menjadi ilmu yang
bermanfaat, Amiin.

Jember, 20 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….……i

KATA PENGANTAR……………………………………………………....….ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………...…iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2

A. Pemanfaatan Hasil Pre-Test dan Post-Test ...................................................2


B. Pemanfaatan Formatif dan Sumatif...............................................................5
C. Pemanfaatan Hasil Tes Diagnostik ................................................................7
D. Kriteria Kenaikan Kelas ..............................................................................10
E. Penyusunan Laporan Hasil Belajar dan Pembelajaran ................................12
BAB III PENUTUP .............................................................................................15

A. Kesimpulan .................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan
melalui sistem penilaian atau evaluasi. Evaluasi yang merupakan suatu
kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan yang direncanakan telah dikuasai
atau telah dicapai oleh objek evaluasi setelah melalui suatu proses atau
pengalaman. Penilaian atau evaluasi dilakukan oleh semua orang baik di
lingkungan keluarga, masyarakat maupun di lingkungan sekolah pada
khususnya.
Setiap guru yang mengajar dapat dipastikan melaksanakan kegiatan
penilaian atau evaluasi. Dengan kata lain tidak seorang pun guru yang tidak
melaksanakan kegiatan penilaian terhadap hasil belajar peserta didiknya.
Hal itu dikarenakan menilai hasil belajar peserta didik merupakan bagian
integral dari aktivitas pengajaran. Penilaian mungkin dilakukan oleh guru
sebelum memulai aktivitas mengajar (pre-test) untuk melihat atau
mengetahui kemampuan awal peserta didik sehingga guru bisa
menyesuaikan metode atau strategi yang tepat dalam kegiatan belajar
mengajar, maupun dilakukan pada saat proses belajar mengajar dan akhir
kegiatan tersebut.
Dalam penilaian proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah
berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu pemilihan alat penilaian,
penyusunan butir soal, pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian,
analisis butir soal, serta pemanfaatan data hasil penilaian. Mengajar
sebaiknya dimulai dari hasil penilaian sebelumnya, artinya guru harus
memanfaatkan hasil penilaian untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.
Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan demi kemajuan hasil
belajar peserta didik.
Pelaporan (reporting) hasil asesmen sendiri juga merupakan salah
satu bagian penting dari proses asesmen terkait dengan upaya proses
menginformasikan kepada pihak lain yang berkepentingan mengenai
pembelajaran yang telah terjadi atau dilakukan. Pelaporan itu bisa formatif,
yakni ketika pelaporan memberikan informasi mengenai pembelajaran yang

1
dapat dikembangkan melalui proses belajar mengajar yang akan dilakukan,
atau bisa juga sumatif, ketika pelaporan memberikan informasi mengenai
belajar peserta didik pada saat tertentu. Oleh karena itulah pelaporan hasil
belajar peserta didik bisa dilakukan setiap akhir semester, tiap tengah
semester, bulanan, mingguan atau harian. Sementara itu pelaporan bisa
dilakukan oleh guru bidang studi, guru wali kelas, dan kepala sekolah.
Setelah adanya pelaporan maka hasil penilaian tersebut dapat
dimanfaatkan oleh semua pihak yang memerlukan data hasil penilaian,
seperti sekolah dan orang tua atau wali peserta didik. Dengan demikian
dapat disimpulkan pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian merupakan
hal yang dilakukan dari sebuah evaluasi pendidikan. Oleh karena itu, dalam
makalah ini akan dibahas pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemanfaatan hasil pre-test dan post-test?
2. Bagaimana pemanfaatan formatif dan sumatif?
3. Bagaimana pemanfaatan hasil test diagnostik?
4. Bagaimana kriteria kenaikan kelas?
5. Bagaimana menyusun laporan hasil belajar dan pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil pre-test dan post-test.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan formatif dan sumatif.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan hasil test diagnostik.
4. Untuk mengetahui kriteria kenaikan kelas .
5. Untuk mengetahui penyusunan laporan hasil belajar dan pembelajaran.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Hasil Pre Test dan Post Test


a. Definisi Pre Test dan Post Test
Pre-test dan post-test merupakan salah satu metode penilaian yang
digunakan guru untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi

2
yang diberikan. Seperti namanya, pre-test mengacu pada penilaian atau
tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan parameter kompetensi awal seberapa banyak yang
diketahui siswa tentang materi pembelajaran. Hasil pre-test tersebut
kemudian menjadi pedoman bagi guru untuk menentukan metode
pembelajaran yang cocok bagi siswanya. Pre-test ini penting, apalagi
mengingat hasil pre-test merupakan prasyarat untuk memperoleh
pengetahuan baru. Soal-soal sebelum ujian memuat semua materi yang
diberikan pada sesi pembelajaran. Dengan bantuan pre-test, guru dapat
menentukan penguasaan mata pelajaran siswa. Ketika siswa telah
mempelajari sebagian atau bahkan seluruh mata pelajaran, guru dapat
memutuskan untuk tidak mempelajari mata pelajaran tersebut.
Tetapi guru dapat memberikan penguatan atau pengayaan sehingga
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep materi menjadi lebih baik.
Jika hasil pre-test menunjukkan kalau siswa belum memahami dan
menguasai materi, guru dapat melakukan pembelajaran yang telah
direncanakan. Guru dapat pula membahas konsep yang masih belum
dikuasai siswa.1
Di lain sisi, Post Test merupakan evaluasi atau tes yang dilakukan
setelah materi pembelajaran diberikan oleh para tenaga pengajar.
Tujuannya adalah untuk memperoleh kompetensi akhir, seberapa
banyak siswa menguasai materi pembelajaran yang sudah disampaikan.
Post-test juga bertujuan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran
yang telah dilakukan guru efektif atau tidak.
Post Test merupakan rangkaian akhir untuk melengkapi kegiatan
pembelajaran. Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dapat
diukur dengan selisih antara hasil pre-test dan post-test yang dapat
dilihat dari skor tertinggi, skor terendah, skor dan skor rata-rata dari
kedua hasil tersebut. Dari hasil tersebut, guru dapat menentukan strategi
pembelajaran yang akan digunakan.

1 “Apa itu Pre-Test dan Post-Test? Definisi, Mutasi. Kelulusan Madrasah MI MTS MA”.
https://www.kelaskita.com/artikel/pre-test-dan-post-test-definisi-tujuan-dan-contoh-soal. Diakses
pada 26 februari 2023.

3
Berdasarkan hasil post test ini, guru dapat menentukan
keberhasilan metode pembelajaran yang diterapkan. Siswa dianggap
lulus jika nilai ujian berikutnya meningkat. Sebaliknya, kegagalan
pembelajaran tercermin dari penurunan nilai post-test dibandingkan
dengan pre-test. Peningkatan skor setelah tes merupakan indikasi bahwa
materi diterima dengan baik oleh siswa. 2
b. Tujuan Pre Test dan Post Test
Seperti yang telah disebutkan diatas, Pre Test dan Post Test
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur kemampuan para peserta
didik sebelum dan sesudah pembelajaran. Namun terdapat tujuan
khusus pada masing-masing tes, yaitu sebagai berikut:
Tujuan Pre Test :
1. Menentukan parameter keberhasilan yang hendak dicapai oleh tenaga
pendidik

2. Memberikan kemudahan dalam pemilihan topik pembahasan yang


akan diberikan.
3. Mengetahui sub topik mana yang lebih dipahami, kurang atau tidak
dimengerti siswa
4. Mengukur tingkat pengetahuan peserta didik mengenai materi
pembelajaran

Tujuan Post Test :

2 “Apa itu Pre-Test dan Post-Test? Definisi, Mutasi. Kelulusan Madrasah MI MTS MA”.
https://www.kelaskita.com/artikel/pre-test-dan-post-test-definisi-tujuan-dan-contoh-soal. Diakses
pada 26 februari 2023.

4
1. Mengetahui tingkat keberhasilan penyampaian materi, apakah siswa
menyerap pembelajaran yang diberikan dengan baik atau tidak
2. Mengukur pemahaman dan kompetensi peserta didik terkait materi
pembelajaran
3. Mengumpulkan data tentang nilai kemampuan siswa sebelum dan
sesudah pemberian materi.3

B. Pemanfaatan Penilaian Formatif dan Sumatif


a. Pemanfaatan formatif dan sumatif
Hasil penilaian formatif ini akan bermanfaat bagi guru dan siswa.
Guru memiliki keuntungan mengetahui seberapa banyak mata pelajaran
yang telah dikuasai dan mengevaluasi hasil penilaian sumatif. Ketika
guru mengetahui keberhasilan siswa dalam menguasai mata pelajaran,
guru dapat memutuskan apakah mata pelajaran tersebut harus diulang
atau tidak. Jika ingin mengulang, guru juga harus memikirkan strategi
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Penilaian formatif adalah
penilaian hasil belajar satuan mata pelajaran kecil.
Beberapa hasil penilaian formatif dapat dijadikan bahan untuk
memprediksi penilaian sumatif.4 Manfaat bagi siswa yaitu mengetahui
susunan tingkat bahan pelajaran, mengetahui butir-butir soal yang sudah
dikuasai, dan butir-butir soal yang belum dikuasai. Hal ini merupakan
umpan balik yang sangat berguna bagi siswa, sehingga dapat diketahui
bagian-bagian yang harus dipelajari kembali secara individual.
Self assessment (penilaian diri) merupakan hal penting yang
dilakukan siswa untuk berusaha menyadari kekurangannya. Peran guru
adalah mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan mendorong siswa
untuk menggunakan penilaian diri untuk mencapai tujuan. Guru dan

3“Apa itu Pre-Test dan Post-Test? Definisi, Mutasi. Kelulusan Madrasah MI MTS MA”.
https://www.kelaskita.com/artikel/pre-test-dan-post-test-definisi-tujuan-dan-contoh-soal. Diakses
pada 26 februari 2023.
Afandi. Muhammad Irfan. "Makalah Penilaian Formatif”

5
4

siswa harus saling memberikan jawaban di kelas. Pemberian umpan


balik dapat memotivasi siswa untuk belajar, merangsang minat belajar
siswa, meningkatkan hasil belajar, membangkitkan optimisme,
mengembangkan self-regulated learning dan potensi metakognitif.
Keberhasilan penilaian formatif sangat bergantung pada
kemampuan guru mengorganisasikan siswa saat mereka belajar, tetapi
penilaian sumatif merupakan kegiatan penilaian yang menghasilkan
hasil atau angka yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan
tentang kinerja siswa. Ujian ini diberikan ketika satuan pengalaman
belajar atau seluruh mata pelajaran selesai. Peringkat sumatif digunakan
untuk menentukan klasifikasi penghargaan pada akhir kursus atau
program. Tujuan dari penilaian sumatif adalah pencatatan sistematis
kinerja siswa secara keseluruhan.
Penilaian sumatif merangkum kinerja siswa dan digunakan untuk
melaporkan pada akhir masa studi. Penilaian sumatif tidak secara
langsung mempengaruhi pembelajaran, meskipun seringkali
mempengaruhi keputusan yang dapat mempengaruhi pembelajaran
siswa.
Tugas penilaian sumatif adalah untuk mengukur kemampuan dan
pemahaman siswa, memberikan umpan balik kepada siswa,
memberikan umpan balik kepada staf akademik sebagai ukuran
pencapaian pembelajaran, akuntabilitas staf akademik dan standar
kontrol, dan sebagai sarana motivasi.
b. Proses penilaian formatif dan Sumatif
Appraisal (Penilaian) diartikan sebagai proses menentukan nilai
suatu objek. Untuk menentukan suatu nilai atau harga suatu objek
diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dengan demikian, penilaian
adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dalam evaluasi pendidikan
mencakup tiga tujuan utama, yaitu program pendidikan, proses belajar
mengajar dan hasil belajar5

Afandi. Muhammad Irfan. "Makalah Penilaian Formatif”

6
5

Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran


berlagsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang menitik
beratkan sasaran penilaian pada tingkat efektifitas kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Penilaian proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap
aktifitas guru, aktifitas siswa, pola interaksi antara guru dan siswa dan,
pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar
menyangkut hasil belajar jangka panjang dan jangka pendek.
Penilaian proses belajar terkait dengan paradigma bahwa
kegiatan utama dalam pembelajaran, khususnya siswa yang secara
dominan berkegiatan belajar mandiri dan guru hanya melakukan
pembimbingan. Dalam hal ini guru harus membantu kesulitan belajar
siswa yang berbeda-beda dalam setiap pertemuan.
Kegiatan dalam proses belajar mengajar merupakan sarana untuk
mengetahui apakah siswa menguasai pengetahuan, nilai-nilai, norma-
norma dan keterampilan yang telah diberikan oleh guru juga untuk
mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar,
dan alat umpan balik guru yang berasal dari peserta didik sebagai alat
untuk menentukan kemajuan belajar peserta didik dan sebagai bahan
utama dalam laporan hasil belajar untuk orang tua peserta didik.6

C. Pemanfaatan Hasil Diagnostik


Assessment diagnostik (Penilaian diagnostik) adalah assessmen yang
ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan siswa dan faktor penyebabnya.
Penilaian ini dilakukan misalnya untuk memperbaiki evaluasi pengajaran. Tujuan
utama tes diagnostik pembelajaran adalah untuk menemukan kesalahan atau
kesalahan konseptual dan kesalahan pemrosesan yang ditemui siswa ketika
mengerjakan topik pembelajaran tertentu. Misalnya dalam pelajaran
aritmatika, lebih diperhatikan kemampuan melakukan

Afandi. Muhammad Irfan. "Makalah Penilaian Formatif”

7
6

Afandi. Muhammad Irfan. "Makalah Penilaian Formatif”

8
proses perhitungan dan pemahaman konsep dasar penjumlahan dan
pengurangan daripada hasil akhir yang dicapai siswa.
Dua unsur yang berperan penting dalam hasil tes diagnostik
pembelajaran adalah guru dan siswa, Guru membutuhkan informasi tentang
hasil tes diagnostik sebagai titik awal dan sebagai bahan untuk memperbaiki
metode pengajarannya. Jika diketahui siswa mengalami kesulitan dalam
mempelajari mata pelajaran tertentu, terutama mata pelajaran fundamental,
guru harus menyajikan tes diagnostik, menganalisis hasilnya, mencari tahu
tentang metode pengajaran, mencari alasan dan bekerja untuk memperbaiki
atau menyesuaikan pembelajaran. Metode pengajaran disesuaikan dengan
jenis materi yang akan dipelajari. 4
Penggunaan metode mengajar yang tepat untuk materi belajar
mengajar tertentu merupakan keharusan bagi guru agar mencapai hasil
mengajar yang optimal. Tidak semua metode pengajaran cocok dan efektif
untuk semua mata pelajaran. Jelas bahwa diagnosis sangat berguna bagi
guru untuk mencari tingkat keberhasilan pengajarannya dan untuk
mengetahui kelemahan dalam penyampaian pengajarannya sehingga dapat
dilakukan perbaikan.
Informasi tentang kelemahan dan kesulitan belajar peserta didik
diperlukan agar siswa sangat diperlukan agar siswa dapat mengetahui
bagian atau aspek mana yang belum dikuasai dan mengapa tidak menguasai
bagian atau aspek tersebut. Dengan cara ini, siswa dapat mencari alat atau
cara untuk memperbaiki kelemahannya atau menemukan cara untuk
mengatasi kesulitan belajarnya. Peserta didik dapat meminta gambaran
materi ajar yang lebih intensif, yang merupakan prasyarat untuk
mempelajari mata pelajaran lanjutan di bidang studi yang sama atau materi
bidang studi lain yang terkait erat dengannya. Kegiatan tersebut dapat
berupa jam tambahan, bimbingan individu atau pekerjaan rumah. 5

4 Sari, “Manfaat Penilaian Dalam Pembelajaran”


5 Ibid.

9
D. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. menyelesaikan semua program pembelajaran untuk satu tahun ajaran
b. memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran kecuali
kelompok mata pelajaran IPTEK pada penilaian akhir
c. jumlah absen tanpa keterangan < 24, izin dan sakit < 48 hari dalam
setahun
Pelaksanaan program remedial dan pengayaan sebagai berikut:
a. Memberikan jam pelajaran tambahan kepada siswa yang masih kurang
b. Memberi materi-materi tambahan yang berhubungan dengan kurikulum
dan pengajaran kepada semua siswa (pengayaan) Peserta didik
dinyatakan lulus apabila :
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperolah nilai minimal baik dalam ujian akhir di semua mata
pelajaran :
a) kelompok mata pelajaran religi dan akhlakul karimah
b) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c) kelompok mata pelajaran estetika
d) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi
d. lulus Ujian Nasional6

Contoh kriteria kenaikan kelas siswa di madrasah.


Siswa siswi Peserta didik pada Madrasah … (MI MTs MA) dinyatakan naik
kelas apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. menyelesaikan semua program pembelajaran dalam dua semester
pada kelas yang diikuti.
2. Pada mata pelajaran pada Semester Genap di bawah kriteria
ketuntasan, nilai minimal tidak lebih dari 3 mata pelajaran.

6 Shine, Eman. “Kriteria Kenaikan Kelas dan kelulusan”.

10
3. nilai kepribadian BAIK.
4. nilai kegiatan pengembangan diri minimal B.
5. menyelesaikan atau tuntas mata pelajaran BTA bagi kelas VII
dengan bukti sertifikat
6. lulus yang ada tanda tangan dari guru mata pelajaran dan Kepala
Madrasah.
7. lulus/tuntas mata pelajaran agama bagi kelas VIII dibuktikan dengan
ijazah yang ditandatangani oleh guru mata pelajaran dan Kepala
Sekolah.

Dalam hal ini Madrasah dapat menambah atau mengurangi kriteria


di atas sesuai dengan kesepakatan pemangku kepentingan di Madrasah.
Sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.7

Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila:


1. memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Apabila siswa tidak menuntaskan 50 % atau lebih KD dan SK lebih dari
3 mata pelajaran dari semua kelompok mata pelajaran sebelum akhir
tahun ajaran baru
3. Jika karena alasan yang kuat, seperti masalah kesehatan fisik, emosi atau
mental, tidak mungkin berhasil berkontribusi pada pencapaian
kompetensi yang diinginkan.
Untuk kemudahan administrasi, peserta didik yang tidak naik kelas
diharapkan mengulang semua mata pelajaran beserta SK, KD, dan
indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD, dan
indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya. Jika setiap anak
bisa ditunjang secara optimal sesuai dengan kebutuhannya untuk mencapai
kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada anak yang tidak naik kelas

7Mumtaz, Hanif. “Kriteria Kenaikan Kelas, Mutasi, Kelulusan Madrasah MI MTS MA”
https://pontren.com/2021/01/29/kriteria-kenaikan-kelas-mutasi-kelulusan/ Diases pada 26 feb
2023.

11
(automatic promotion). Automatic promotion apabila semua indikator,
kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) suatu mata pelajaran
terpenuhi ketuntasannya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Pasal I
1. Standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang
selanjutnya disebut standar isi mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi lulusan minimal untuk mencapailulusan minimal
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2. Standar isi sebagaimana dimaksud pada ayat I pada lampiran peraturan
menteri ini.
Peratuan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23Tahun 2006 tentang
Standar kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan
Menengah Pasal I
1. Standar kompentensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik.
2. Standar kompetensi lulusan sebagaimana dimaksud padaayat 1 meliputi
standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan
menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata
pelajaran, dan standar kopetensi lulusan minimal mata pelajaran.
3. Standar kopetensi kelulusan sebagaimana pada ayat 1 (satu ) tercantum
pada lampiran peraturan menteri ini.

E. Menyusun Laporan Hasil Belajar dan Pembelajaran


a. Pengertian Laporan Hasil Belajar dan Proses Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, laporan berarti segala
sesuatu yang dilaporkan bisa berupa berita, data, hasil, atau
pertanggungjawaban. Sedangkan dalam konteks pendidikan, laporan
dikaitkan dengan hasil belajar siswa dalam konteks pedagogis. Oleh
karena itu, laporan tersebut dapat dilihat sebagai informasi tentang
perkembangan pembelajaran siswa di sekolah.

12
Pengertian laporan hasil belajar sendiri adalah alat komunikasi
antara sekolah, siswa, dan orang tua untuk upaya mengembangkan dan
memelihara hubungan kerjasama yang harmonis diantara mereka.
Sedangkan pengertian proses pembelajaran adalah suatu proses yang
didalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan belajar. (Rustaman,2001:461).
Secara umum tujuan pelaporan hasil belajar siswa adalah untuk
memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang kemajuan hasil
belajar setiap peserta didik dalam mencapai kompetensi.8
b. Manfaat Pembuatan Laporan Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik
Informasi yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar
mengajar sangat bermanfaat bagi guru, peserta didik, dan kepala
madrasah. Bagi guru, ia dapat merasakan kemampuannya sendiri
sebagai seorang guru, serta kelemahan dan kelebihannya. Guru juga
dapat mengetahui pendapat dan keinginan siswanya dalam berbagai hal
tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan belajar mengajar.
Berdasarkan informasi ini guru dapat memperbaiki dan melengkapi
kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan memperluas
kelebihannya.
Demikian juga bagi peserta didik, data hasil penilaian mengenai
cara belajar, kesulitan belajar, dan hubungan sosial dapat dijadikan
bahan untuk meningkatkan upaya dan motivasi belajar yang lebih baik
lagi.
Pada pokok lain, kepala sekolah dapat memikirkan upaya upaya
pembinaan para guru dan siswa berdasarkan pendapat, saran , aspirasi
dari berbagai pihak (guru, siswa, orang tua), yaitu melengkapi sarana
belajar, meningkatkan kemampuan profesional tenga guru, pelayanan
sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja,
pengawasan dll. Ideal sekali apabila kepala sekolah melaksanakan
sendiri penilaian proses belajar mengajar dengan menyiapkan terlebih

8Kurniasari, Zumaroh, Azzam. "Mata Kuliah Pengembangan Sistem Evakuasi PBA Laporan Hasil
Belajar Siswa"

13
dahulu alat alat penilaian seperti kuesioner, pedoman observasi, atau
skala minat yang dibakukan.
Dengan alat-alat penilaian tersebut setiap saat dapat di gunakan
dalam menilai kemampuan guru maupun siswa dalam proses belajar
mengajarnya. Hasilnya diolah dan analisis sebagai bahan dan
pertimbangan untuk melakukan pembinaan staf dan penyempurnaan
penyelenggaraan penddidikan disekolahnya. 9
c. Langkah Penyusunan Laporan Proses dan Hasil Belajar Berdasarkan
Kurikulum 2013
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil belajar yaitu sebagai berikut :
1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian sekolah
2. Memuat perincian hasil belajar peserta didik berdasarkan
kriteriayang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang
bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta
didikdalam belajar
4. Mengandung berbagai cara dan strategi komunikasi
5. Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif, dan akurat13
Langkah penyusunan laporan hasil belajar siswa berdasarkan kurikulum
2013 adalah sebagai berikut :
1. Satuan Pendidikan membuat laporan hasil penilaian mata
pelajaranuntuk semua kelompok mata pelajaran pada akhir semester
dalam bentuk buku laporan pendidikan (raport), dan menyampaikan
laporan dimaksud kepada orang tua/wali peserta didik.
2. Laporan hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan harus
dapat menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada
semua mata pelajaran. Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 pasal 25 ayat (4) dijelaskan
bahwa, Kompetensi Lulusan mencakup SIKAP, PENGETAHUAN

9Kurniasari, Zumaroh, Azzam. "Mata Kuliah Pengembangan Sistem Evakuasi PBA Laporan
Hasil Belajar Siswa" 13 Ibid.

14
dan KETERAMPILAN, oleh karena itu penilaian hasil belajar harus
mencerminkan ketiga aspek kompetensi dimaksud dengan
mempertimbangkan karakteristik masing-masing mata pelajaran.
3. Bentuk LHB dapat berupa buku atau lembaran, dengan catatan harus
memenuhi seluruh komponen LHB, yang mencakup 1) identitas
peserta didik, 2) format nilai hasil belajar peserta didik, 3) format
ketercapaian kompetensi peserta didik, 4) program pengembangan
diri, 5) akhlak mulia dan kepribadian, 6) ketidakhadiran, 7)
catatanwali kelas, 8) keterangan pindah sekolah, dan 9) catatan
prestasi peserta didik.
4. Nilai laporan hasil belajar per semester merupakan nilai kumulatif
dari hasil pencapaian standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) selama peserta didik mengikuti pembelajaran pada semester
yang terkait, yang diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah
semerter, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas (untuk
semester genap) termasuk hasil remedial. Hal ini sesuai dengan
karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikembangkan berbasis kompetensi. Proses pembelajaran berbasis
kompetensi menerapkan prinsip pembelajaran tuntas
(masterylearning) dan penilaian berkelanjutan.
5. Pengisian LHB dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi.
6. Penulisan buku induk dapat dilakukan secara manual atau
komputerisasi (disesuaikan dengan pelaksanaan penulisan LHB).
7. LHB disampaikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta
didik setiap akhir semester 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan berikut:

Kurniasari, Zumaroh, Azzam. "Mata Kuliah Pengembangan Sistem Evakuasi PBA Laporan
10

Hasil Belajar Siswa"

15
1. Pre test atau tes awal merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan
diajarkan yang telah dapat dikuasai oleh siswa. Sedangkan post test atau
tes akhir adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah semua materi yang tergolong penting sudah dapat dikuasai
dengan sebaik-baiknya oleh siswa.
2. Penilaian formatif berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan
balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki proses belajar
mengajar. Sedangkan penilaian sumatif berfungsi dan bertujuan untuk
mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan
pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukkan bagi
penentuan lulus tidaknya seorang siswa tersebut.
3. Tes diagnostik mempunyai fungsi utama untuk mengetahui kesulitan
belajar yang dialami siswa dan penyebab timbulnya kesulitan.
4. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
a. Tuntas semua program pembelajaran dalam satu tahun ajaran
b. Mendapat nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran kecuali
kelompok mata pelajaran IPTEK pada penilaian akhir
c. Jumlah ketidakhadiran tanpa keterangan < 24, izin dan sakit < 48
hari dalam setahun
5. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil belajar yaitu:
a. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian sekolah
b. Memuat perincian hasil belajar peserta didik berdasarkan
kriteriayang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang
bermanfaat bagi pengembangan peserta didik
c. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta
didikdalam belajar
d. Mengandung berbagai cara dan strategi komunikasi
e. Memberikan informasi yang benar, jelas, komprehensif, dan akurat.

16
B. Saran
Bagi guru, pemanfaatan analisis hasil tes dan penilaian berguna
untuk peningkatan profesionalisme dalam proses penbelajaran di kelas.
Dengan guru yang semakin berkualitas dan profesional, maka dapat
meningkatkan ketercapaian siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
serta proses pembelajaran akan semakin efektif. Bagi mahasiswa calon guru
sudah seharusnya dapat memahami, menggunakan, dan memanfaatkan hasil
analisis tes dan penilaian untuk kemajuan kualitas pendidikan di lembaga
pendidikan tempat bekerja nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

“Apa itu Pre-Test dan Post-Test? Definisi, tujuan dan contoh soal”, kelas kita,
diakses pada 26 februari 2023,
https://www.kelaskita.com/artikel/pre-test-dan-post-test-
definisitujuan-dan-contoh-soal
Afandi. Muhammad Irfan. "Makalah Penilaian Formatif”. Academia.edu. Diakses
pada 26 februari 2023.
https://www.academia.edu/38634094/MAKALAH_penilaian_form
atif
Hanif, M. (29 januari 2021). “Kriteria Kenaikan Kelas, Mutasi, Kelulusan

17
Madrasah MI MTs MA”. Pontren.com.
https://pontren.com/2021/01/29/kriteria-kenaikan-kelas-
mutasikelulusan/
Kurniasari, Zumaroh, Azzam. "Mata Kuliah Pengembangan Sistem Evakuasi
PBA Laporan Hasil Belajar Siswa". Academia.edu. Diakses pada
26 februari 2023.
https://www.academia.edu/33448311/Kelompok_13_tugas_pak_isa
Munip, Abdul. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta : Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2017.

Sari, R. (11 oktober 2020). “Manfaat Penilaian Dalam Pembelajaran”. Taman


Pustaka. https://tamanpustaka.com/materi-
pelajaran/read/41/manfaat-penilaian-
dalampembelajaran?tamanpustaka-cookies
Shine, Eman. “Kriteria Kenaikan Kelas dan kelulusan”. Academia.edu. Diakses
pada 26 februari 2023.
https://www.academia.edu/9109523/Kriteria_Kenaikan_Kelas_dan
_Kelulusan.

18

Anda mungkin juga menyukai