Disusun oleh :
Nama : Adji Haryasura Nagatya
NPM : E1G021079
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Hari/Tanggal : Jumat/ 28 Oktober 2022
Shift : Jumat, 08.00 WIB
Kelompok : 2 (Dua)
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia, M.Si
2. Drs. Syafnil, M.Si
Coo-ass : Nelly Ompusunggu (E1G020043)
Objek Praktikum : Identifikasi Karbohidrat
Glikogen 1% -
Galaktosa 1% -
B. Uji Iodium
Glikogen 1% -
Galaktosa 1% -
Glikogen 1% -
Galaktosa 1% -
Arabinosa 1% -
D. UJI BARFOED
Pada Uji Molisch berdasarkan hasil pengamatan kami bahwa bahan yang mengandung
karbohidrat yaitu amilum, Glikogen, Dekstrin, sukrosa, laktosa, maltosa,Galaktosa, fruktosa,
glukosa, dan arabinosa dikarenakan terbentuk cincin bewarna ungu. Menurut literatur, larutan
yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direaksikan dengan
alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Dimana pereaksi molish membentuk cincin berwarna ungu
pada larutan amilum, sukrosa, laktosa, maltosa, fruktosa, glukosa, dan arabinosa. Menurut
Chang R, 2006, berdasarkan prinsip percobaan dengan uji molish, hasilnya (fulfural)
mengalami sulfonasi dengan alfa naftol dan memberikan senyawa berwarna ungu kompleks.
Pada uji kedua yaitu Uji Iodium.pada uji ini yang mengandung karbohidrat adalah
amilum dimana terdapat lapisan cincin berwarna biru keungu,glikogen terdapat warna merah
anggur dan dekstrin terdapat warna hijau.kemudian sukrosa,laktosa, maltosa,galaktosa,
fruktosa, glukosa, dan arabinosa tidak mengalami perubahan dan tetap berwarna kuning tua
atau jingga.Menurut Hala, 2009, diterangkan bahwa reaksi positif iodium ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil
dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Ikatan antara pati dan iodium ini belum
diketahui dengan jelas, ada teori yang menyebutkan bahwa terbentuk kompleks adsorpsi pati-
iodium, ada pula teori lain yang menyebutkan bahwa pati iodium membentuk suatu senyawa.
Pada praktikum yang kami lakukan sama dengan literatur yang ada.
Selanjutnya pada uji ketiga yaitu uji benedict dimana pada uji ini bertujuan untuk
menentukan gula reduksi pada setiap bahan yang di ujikan. Berdasarkan teori yang ada di
buku bahwa pada uji benedict, indicator terkandungnya gula reduksi adalah dengan
terbentuknya endapan bewarna biru kehijauan, kuning, atau merah bata/orange, pada amilum
tidak mengandung gula pereduksi, hasil uji hanya berwarna biru saja. Sedangkan pada
laktosa, maltosa, glukosa, arabinosa, menandakan adanya gula pereduksi dengan terbentuknya
endapan berwarna biru kehijauan. Dan pada sukrosa dan fruktosa mengandung gula pereduksi
dengan terbentuknya endapan bewarna merah bata/orange. Menurut Imamkhasani, 2000, pada
uji benedict, hasil uji positif ditunjukkan oleh fruktosa, glukosa, maltosa, arabinosa dan
laktosa, sedangkan untuk karbohidrat jenis sukrosa, amilum dan dekstrin menunjukkan hasil
negatif. Sekalipun aldosa atau ketosa berada dalam bentuk sikliknya, namun bentuk ini berada
dalam kesetimbangannya dengan sejumlah kecil aldehida atau keton rantai terbuka, sehingga
gugus aldehida atau keton ini dapat mereduksi berbagai macam reduktor, oleh karena itu,
karbohidrat yang menunjukkan hasil reaksi positif dinamakan gula pereduksi. Pada literatur
amilum dan sukrosa menunjukan hasil negatif, akan tetapi hasil yang di dapatkan setelah
melakukan pengamatan di dapat amilum memang terbukti tidak terdapat gula pereduksi akan
tetapi sukrosa mengandung gula pereduksi ditandai endapan bewarna merah
bata/orange.Perbedaan antara hasil percobaan yang kami telah lakukan dengan hasil menurut
literatur ini bisa jadi dikarenakan kesalahan pada saat melakukan percobaan.
BAB VI
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom
karbon, hydrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat pada suatu bahan ditandai
dengan terbentuknya cincin warna ungu pada saat larutan tersebut diuji dengan
pereaksi molisch.
2. Monosakarida merupakan karbohidrat yang berbentuk aldehid atau keton dan
memiliki 2 atau lebih gugus hidroksil. Sedangkan disakarida merupakan gabungan 2
monosakarida yang terikat pada O-Glikosidik.
3. Polisakarida yang dapat larut dalam air akan membentuk larutan koloid. Dan pada
amilum dan glikogen terdapat polisakarida yang ditandai dengan perubahan warna
larutan.
4. Untuk membuktikan adanya kadar gula pereduksi pada suatu bahan ditandai dengan
terbentuknya endapan biru kehijauan, kuning atau merah bata pada saat uji benedict.
Warna ini dipengaruhi oleh kadar gula pereduksi yang ada di dalam larutan.
5.2 Saran
Sebelum prakitikum harapannya praktikan sudah membaca buku penuntun
praktikum agar pada saat praktikum sudah mengetahui tata cara praktikum. Harapannya
semua para pratikan dan juga koas sebaiknya memperhatikan dosen pembimbing saat
sedang menjelaskan tata cara pratikum mengenai Identifikasi Karbohidrat.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
1. Mengapa uji molisch disebut uji yang bukan spesifik untuk karbohidrat ?
Karena pereaksi Molish adalah α-naftol dalam alcohol 95%.Reaksi ini sangat
efektif untuk uji senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh asam sulfat
pekat menjadi senyawa furfural atau furfural yang tersubtitusi.Seperti
hidroksimetilfurfural.
Warna merah ungu yang terasa disebabkan oleh kondensasi furfural atatu
turunannya dengan α-naftol.
2. Pada percobaan uji benedict manakah yang menunjukkan hasil negatif ?mengapa ?
Pada percobaan uji benedict yang menunjukkan hasil negatif yaitu
amilum.Mengapa ?Karena larutan tersebut bukan termasuk gula pereduksi
melainkan gula nonpereduksi sehingga mendapatkan hasilnya negatif.
3. Jelaskan jenis uji lain yang dapat digunakan untuk membuktikkan adanya gula
pereduksi ?
Untuk dapat membuktikan adanya gula pereduksi, yaitu degan uji :
1. Uji Fehling
2. Uji Tollens
3. Uji Benedict.
Lampiran :