PENDAHULUAN
I.3 TUJUAN
1. Untuk Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
c) Golongan Polisakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah: semua
makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti (terigu), ubu,
keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka, mangga manalagi
(harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan
lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan
lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan
makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang
ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih bahan
makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan lugol,
maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan karena
larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
KARBOHIDRAT
NO. ZAT UJI HASIL UJI MOLISCH
(+/-)
1. Amilum 1% Terbentuk cincin ungu +
2. Dekstrin 1% Terbentuk cincin ungu +
3. Sukrosa 1% Terbentuk cincin ungu +
4. Maltosa 1% Terbentuk cincin ungu +
5. Galaktosa 1% Terbentuk cincin ungu +
6. Fruktosa 1% Terbentuk cincin ungu +
7. Glukosa 1% Terbentuk cincin ungu +
8. Arabinosa 1% Terbentuk cincin ungu +
POLISAKARIDA
NO. ZAT UJI HASIL UJI IODIUM
(+/-)
1. Amilum 1% Biru +
2. Dekstrin 1% Merah anggur +
3. Sukrosa 1% Kuning -
4. Maltosa 1% Kuning -
5. Galaktosa 1% Kuning -
6. Fruktosa 1% Kuning -
7. Glukosa 1% Kuning -
8. Arabinosa 1% Kuning -
GULA REDUKSI
NO ZAT UJI HASIL UJI BENEDICT
(+/-)
1. Amilum 1% Biru -
2. Dekstrin 1% Hijau -
3. Sukrosa 1% Endapan Merah Bata +
4. Maltosa 1% Endapan Merah Bata +
5. Galaktosa 1% Endapan Merah Bata +
6. Fruktosa 1% Endapan Merah Bata +
7. Glukosa 1% Endapan Merah Bata +
8. Arabinosa 1% Endapan Merah Bata +
4. Uji Barfoed
NO MONOSAKARIDA
ZAT UJI HASIL UJI BARFOED
. (+/-)
1. Sukrosa 1% Biru +
2. Maltosa 1% Biru -
3. Galaktosa 1% Merah Bata +
Orange (endapan merah
4. Fruktosa 1% +
bata)
5. Glukosa 1% Merah Bata +
6. Arabinosa 1% Merah Bata +
HASIL UJI
NO. ZAT UJI KETOSA (+/-)
SELIWANOFF
1. Sukrosa 1% Kuning keorengan -
2. Galaktosa 1% Kuning Bening -
3. Fruktosa 1% Merah Orange +
4. Glukosa 1% Bening -
5. Arabinosa 1% Kuning -
HIDROLISIS
NO HASIL UJI IODIUM HASIL
(MENIT)
1. 3 Biru kehitaman Amilosa
2. 6 Ungu Amilopektin
3. 9 Kuning coklat Akrodekstrin
4. 12 Kuning pucat Glukosa
IV.1.2 PEMBAHASAN
1. Uji Molisch
Berdasarkan percobaan ini diperoleh data bahwa semua larutan uji ketika direaksikan
dengan pereaksi Molisch, dapat membentuk kompleks cincin berwarna ungu. Dengan bahan
yang diujikan adalah amilum, dekstrin, sukrosa, maltosa, galaktosa, fruktosa, glukosa, dan
arabinosa semuanya menunjukkan hasil yang positif. Hal ini membuktikan adanya suatu
karbohidrat dalam larutan tersebut. Larutan uji yang telah dicampurkan dengan pereaksi
Molisch, dialirkan dengan larutan H2SO4 pekat dengan cara memiringkan tabung reaksi. Hal
ini dilakukan agar larutan H2SO4 tidak bercampur dengan larutan yang ada dalam tabung,
sehingga pada akhir reaksi diperoleh suatu pembentukan cincin berwarna ungu pada batas
antara kedua lapisan larutan dalam tabung. Terbentuknya kompleks berwarna ungu ini karena
pengaruh hasil dehidrasi monosakarida (furfural) dengan α-naftol dari pereaksi Molisch.
Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut :
║
→ H2C─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol
Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:
O
║
║ __SO3H
O O
║ Cu2+ asetat ║
R—C—H + ─────→ R—C—OH + Cu2O(s) + CH3COOH
n-glukosa Kalor E.merah
monosakarida bata
PENUTUP
V.2 SARAN
Laboratorium harus melengkapi sarana dan prasarana untuk kebutuhan praktikum karena
ketidaklengkapan sarana dan prasarana dalam laboratorium akan menghambat
berlangsungnya kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama