Disusun oleh:
XII MIPA 3
02
SMAN 1 Sidoarjo
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Tujuan............................................................................................................................... 1
Landasan Teori............................................................................................................... 2
BAB V KESIMPULAN
LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 9
1.1 Judul
Uji Karbohidrat Menggunakan Uji Molisch dan Uji Benedict
1.4 Tujuan
1. Mengetahui cara kerja uji Molisch dan uji Benedict.
2. Mengetahui zat yang terkandung dalam larutan sampel.
3. Membuktikan adanya zat karbohidrat dalam larutan sampel.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Karbohidrat merupakan salah satu contoh polimer alam. Contoh lain dari
polimer alam misalnya protein dan lipid. Karbohidrat sendiri adalah salah satu
senyawa makromolekul yang disusun oleh monomer berupa sakarida. Karbohidrat
dibagi menjadi empat golongan berdasarkan sifat hidrolisisnya. Pembagiannya
yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Yang pertama
adalah monosakarida. Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana. Hal tersebut dikarenakan senyawa monosakarida tidak dapat dihirolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Monosakarida merupakan senyawa
terkecil dalam golongan karbohidrat dan berperan sebagai monomer penyusun
senyawa yang lebih kompleks, misal disakarida dan polisakarida. Beberapa jenis
monosakarida terdapat di alam. Contohnya adalah galaktosa, fruktosa, glukosa, dan
pentosa.
Yang kedua, disakarida adalah jenis karbohidrat yang terdiiri dari dua molekul
sakarida. Pada umumnya, disakarida mudah larut dalam air dan mempunyai rasa
manis, Contoh disakarida yaitu sukrosa (gula pasir), maltosa, dan laktosa.
Oligosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas 3-10 molekul
monosakarida. Oligosakarida sukar dicerna oleh tubuh. Contoh oligosakarida
adalah rafinosa dan stakiosa. Sedangkan, polisakarida terdiri dari banyak satuan
monosakarida. Contoh dari polisakarida adalah amilum (pati), selulosa, dan
hemiselulosa.
2
Reaksi dehidrasi pentosa dengan asam sulfat akan menghasilkan furfural.
Sedangkan, reaksi dehidrasi heksosa akan menghasilkan hidroksi metil furfural.
Senyawa furfural inilah yang nantinya akan bereaksi dengan α-naftol sehingga akan
membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu.
Uji lain yang dapat digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat dalam
bahan makanan adalah uji Benedict atau uji gula pereduksi. Uji gula pereduksi
bertujuan membuktikan adanya gula pereduksi seperti glukosa, fruktosa, galaktosa,
maltosa, maupun laktosa. Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi Benedict.
Pereaksi Benedict terbuat dari larutan natrium karbonat, natrium sitrat, dan
tembaga(II) sulfat pentahidrat. Jika sampel tidak mengandung glukosa, hasil uji
3
berwarna biru. Akan tetapi, uji positif menghasilkan endapan yang berwarna hijau,
kuning, atas merah bata tergantung konsentrasi glukosa dalam sampel.
Endapan berwarna merah bata dihasilkan dari hasil reaksi tembaga sulfat dalam
reagen benedict dengan monosakarida dan gula pereduksi dalam sampel. Reaksi
dalam uji Benedict adalah sebagai berikut.
4
BAB III
RANCANGAN PRAKTIKUM
3.1. Alat
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Gelas ukur
4. Kaki tiga dan kawat kasa
5. Gelas beaker
6. Spiritus
3.2. Bahan
1. Larutan α-naftol dalam etanol
2. Larutan glukosa (larutan sampel)
3. Larutan asam sulfat pekat
4. Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 0,1 M
5. Reagen Benedict
5
3. Memasukkan 2 tetes larutan α-naftol dalam etanol ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes yang berbeda
4. Memasukkan 2 ml larutan asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes yang berbeda
5. Mengamati tabung reaksi
6. Mencatat hasil pengamatan
7. Membereskan alat dan bahan
6
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
7
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa larutan sampel
mengandung zat karbohidrat. Hal tersebut ditunjukkan dari perubahan warna yang
terjadi saat uji Molisch maupun uji Benedict. Pada uji Molisch, muncul cincin
berwarna ungu yang menunjukkan adanya zat karbohidrat dalam larutan sampel.
Pada uji Benedict pun, muncul endapan merah bata setelah larutan dipanaskan yang
berarti larutan sampel mengandung zat karbohidrat.
8
LAMPIRAN
Uji Molisch
Awal Akhir
Uji Benedict
Awal Akhir
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=HRgbTvOtnyk
Diakses pada 23 Februari 2021.
https://www.edubio.info/2014/04/uji-molisch.html
https://www.edubio.info/2014/04/uji-benedict.html
Maureen, Jane dkk. 2020. Kimia Untuk SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
Kelas XII. Yogyakarta: PT Penerbit Intan Pariwara.
10