Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Kimia

Uji Karbohidrat Menggunakan Uji Molisch


dan Uji Benedict

Disusun oleh:

Amalika Ari Anindya

XII MIPA 3

02

SMAN 1 Sidoarjo

Tahun Ajaran 2020/2021


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Judul ................................................................................................................................. 1

1.2 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

1.4 Tujuan............................................................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan Teori............................................................................................................... 2

BAB III RANCANGAN PRAKTIKUM

3.1 Alat ................................................................................................................................. 5


3.2 Bahan ............................................................................................................................. 5
3.3 Rangkaian Kerja............................................................................................................. 5
3.4 Langkah Kerja ................................................................................................................ 5

BAB IV HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum ........................................................................................................................ 7


4.2 Analisis Data ............................................................................................................................. 7

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 8

LAMPIRAN .......................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul
Uji Karbohidrat Menggunakan Uji Molisch dan Uji Benedict

1.2 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki bermacam-macam aktivitas
sepanjang hari. Untuk melakukan aktivitas tersebut, dibutuhkan energi. Energi sendiri
bisa kita dapatkan salah satunya adalah dari makanan. Makanan yang kita makan
memiliki berbagai jenis kandungan zat. Ada yang menyehatkan, ada juga yang malah
merugikan tubuh. Salah satu zat yang memberi keuntungan bagi tubuh adalah
karbohidrat. Protein sendiri bekerja sebagai sumber energi utama yang dapat membantu
aktivitas sehari-hari manusia. Untuk mengetahui apakah suatu makanan memiliki
kandungan zat karbohidrat, dapat dilakukan beberapa uji sederhana bernama uji
Molisch dan uji Benedict. Untuk lebih memahami tentang uji tersebut, dapat dilakukan
percobaan uji Molisch dan uji Benedict menggunakan sampel yang telah diketahui
memiliki kandungan zat karbohidrat yaitu larutan glukosa untuk mengetahui cara kerja
dari kedua uji tersebut.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah dalam larutan sampel terdapat karbohidrat?
2. Bagaimana cara menguji karbohidrat dalam larutan sampel?

1.4 Tujuan
1. Mengetahui cara kerja uji Molisch dan uji Benedict.
2. Mengetahui zat yang terkandung dalam larutan sampel.
3. Membuktikan adanya zat karbohidrat dalam larutan sampel.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Karbohidrat merupakan salah satu contoh polimer alam. Contoh lain dari
polimer alam misalnya protein dan lipid. Karbohidrat sendiri adalah salah satu
senyawa makromolekul yang disusun oleh monomer berupa sakarida. Karbohidrat
dibagi menjadi empat golongan berdasarkan sifat hidrolisisnya. Pembagiannya
yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Yang pertama
adalah monosakarida. Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana. Hal tersebut dikarenakan senyawa monosakarida tidak dapat dihirolisis
menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Monosakarida merupakan senyawa
terkecil dalam golongan karbohidrat dan berperan sebagai monomer penyusun
senyawa yang lebih kompleks, misal disakarida dan polisakarida. Beberapa jenis
monosakarida terdapat di alam. Contohnya adalah galaktosa, fruktosa, glukosa, dan
pentosa.

Yang kedua, disakarida adalah jenis karbohidrat yang terdiiri dari dua molekul
sakarida. Pada umumnya, disakarida mudah larut dalam air dan mempunyai rasa
manis, Contoh disakarida yaitu sukrosa (gula pasir), maltosa, dan laktosa.
Oligosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas 3-10 molekul
monosakarida. Oligosakarida sukar dicerna oleh tubuh. Contoh oligosakarida
adalah rafinosa dan stakiosa. Sedangkan, polisakarida terdiri dari banyak satuan
monosakarida. Contoh dari polisakarida adalah amilum (pati), selulosa, dan
hemiselulosa.

Untuk mengetahui kandungan karbohidrat dalam suatu bahan makanan, dapat


dilakukan beberapa cara pengujian. Salah satu cara pengujiannya adalah uji
Molisch. Uji Molisch membuktikan adanya kandungan zat karbohidrat secara
kualitatif. Uji Molisch dilakukan dengan cara mencampurkan sampel dengan
pereaksi Molisch. Selanjutnya, campuran tersebut ditambahkan asam sulfat pekat.
Uji positif adanya karbohidrat ditandai dengan terbentuknya cincin berwarna ungu.
Identifikasi karbohidrat ini didasarkan pada reaksi hidrolisis karbohidrat yang
menghasilkan monosakarida. Reaksi yang dilakukan pada uji Molisch adalah
sebagai berikut.

2
Reaksi dehidrasi pentosa dengan asam sulfat akan menghasilkan furfural.
Sedangkan, reaksi dehidrasi heksosa akan menghasilkan hidroksi metil furfural.
Senyawa furfural inilah yang nantinya akan bereaksi dengan α-naftol sehingga akan
membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu.

Uji lain yang dapat digunakan untuk menguji kandungan karbohidrat dalam
bahan makanan adalah uji Benedict atau uji gula pereduksi. Uji gula pereduksi
bertujuan membuktikan adanya gula pereduksi seperti glukosa, fruktosa, galaktosa,
maltosa, maupun laktosa. Pereaksi yang digunakan adalah pereaksi Benedict.
Pereaksi Benedict terbuat dari larutan natrium karbonat, natrium sitrat, dan
tembaga(II) sulfat pentahidrat. Jika sampel tidak mengandung glukosa, hasil uji

3
berwarna biru. Akan tetapi, uji positif menghasilkan endapan yang berwarna hijau,
kuning, atas merah bata tergantung konsentrasi glukosa dalam sampel.

Endapan berwarna merah bata dihasilkan dari hasil reaksi tembaga sulfat dalam
reagen benedict dengan monosakarida dan gula pereduksi dalam sampel. Reaksi
dalam uji Benedict adalah sebagai berikut.

4
BAB III
RANCANGAN PRAKTIKUM

3.1. Alat
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. Gelas ukur
4. Kaki tiga dan kawat kasa
5. Gelas beaker
6. Spiritus

3.2. Bahan
1. Larutan α-naftol dalam etanol
2. Larutan glukosa (larutan sampel)
3. Larutan asam sulfat pekat
4. Larutan NaOH (Natrium Hidroksida) 0,1 M
5. Reagen Benedict

3.3. Rangkaian Kerja

3.4. Langkah Kerja


3.4.1 Uji Molisch
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan 2 ml larutan glukosa ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet
tetes

5
3. Memasukkan 2 tetes larutan α-naftol dalam etanol ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes yang berbeda
4. Memasukkan 2 ml larutan asam sulfat pekat ke dalam tabung reaksi
menggunakan pipet tetes yang berbeda
5. Mengamati tabung reaksi
6. Mencatat hasil pengamatan
7. Membereskan alat dan bahan

3.4.2 Uji Benedict


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukkan 2 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet
tetes
3. Memasukkan 0,5 ml larutan glukosa ke dalam tabung reaksi menggunakan pipet
tetes yang berbeda
4. Memasukkan air ke dalam gelas beaker
5. Memanaskan gelas beaker dengan kaki tiga dan spiritus
6. Memasukkan tabung reaksi berisi campuran larutan pada gelas beaker berisi air
untuk dipanaskan selama 5 menit hingga terjadi perubahan warna
7. Mengamati tabung reaksi
8. Mencatat hasil pengamatan
9. Membereskan alat dan bahan

6
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

4.2. Analisis Data


Pada tabel tersebut, uji yang dilakukan pertama adalah uji Molisch. Warna
sebelum pada tabel adalah warna saat larutan masih merupakan campuran larutan
sampel dan larutan α-naftol dalam etanol. Warna campuran dari kedua larutan
tersebut adalah transparan/bening/tidak ada warnanya. Sedangkan, warna sesudah
pada tabel tersebut adalah warna setelah campuran larutan ditetesi dengan larutan
asam sulfat pekat. Penetesan larutan asam sulfat pekat mengakibatkan munculnya
cincin berwarna ungu pada garis batas campuran larutan. Cincin ungu berarti
larutan sampel bersifat positif mengandung karbohidrat. Hal tersebut dikarenakan
cincin ungu tersebut merupakan hasil dari reaksi furfural dan α-naftol. Senyawa
furfural sendiri merupakan hasil reaksi senyawa karbohidrat dengan asam sulfat.
Berarti, apabila muncul cincin berwarna ungu, maka terdapat senyawa karbohidrat
dalam larutan sampel.
Uji yang dilakukan kedua adalah uji Benedict. Warna sebelum pada tabel
tersebut mengacu pada warna dari reagen Benedict. Setelah reagen Benedict ditetesi
oleh larutan sampel, dihomogenkan, dan dipanaskan, maka warna larutan akan
berubah menjadi merah bata. Warna tersebut ditunjukkan oleh bagian warna
sesudah pada tabel. Perubahan warna ini diakibatkan oleh adanya senyawa Cu2O
hasil reaksi reagen Benedict dengan larutan yang mengandung zat karbohidrat.
Maka, bisa disimpulkan bahwa apabila muncul endapan berwarna merah bata, maka
larutan sampel mengandung zat karbohidrat.

7
BAB V
KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa larutan sampel
mengandung zat karbohidrat. Hal tersebut ditunjukkan dari perubahan warna yang
terjadi saat uji Molisch maupun uji Benedict. Pada uji Molisch, muncul cincin
berwarna ungu yang menunjukkan adanya zat karbohidrat dalam larutan sampel.
Pada uji Benedict pun, muncul endapan merah bata setelah larutan dipanaskan yang
berarti larutan sampel mengandung zat karbohidrat.

8
LAMPIRAN

Uji Molisch

Awal Akhir

Uji Benedict

Awal Akhir

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=HRgbTvOtnyk
Diakses pada 23 Februari 2021.

https://www.edubio.info/2014/04/uji-molisch.html

Diakses pada 23 Februari 2021.

https://www.edubio.info/2014/04/uji-benedict.html

Diakses pada 23 Februari 2021.

Maureen, Jane dkk. 2020. Kimia Untuk SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
Kelas XII. Yogyakarta: PT Penerbit Intan Pariwara.

10

Anda mungkin juga menyukai