Anda di halaman 1dari 16

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................... i

I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................. 2

II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3
2.1 Karbohidrat........................................................................................ 3
2.1.1 Monosakarida............................................................................ 3
2.1.2 Disakarida................................................................................... 4
2.1.3 Polisakarida................................................................................ 4
2.2 Uji Molish........................................................................................... 4

III METODOLOGI......................................................................................... 6
3.1 Bahan dan Alat.................................................................................... 6
3.2 Cara Kerja.......................................................................................... 6
3.2.1 Uji Molisch Monosakarida......................................................... 6
3.2.2 Uji Molisch Disakarida.............................................................. 6
3.2.3 Uji Molisch Polisakarida............................................................. 7

IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 8


4.1 Hasil..................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan.......................................................................................... 11

V PENUTUPAN.............................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan......................................................................................... 13
5.2 Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14

i
I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu bahan makanan sumber energi untuk tubuh, karbohidrat

tersebar luas di alam, dalam jaringan hewan maupun dalam jaringan tanaman.

Melalui proses fotosintesis, bagian-bagian tanaman yang mengandung

klorofil dapat membentuk karbohidrat. Bahan baku biosintesis karbohidrat

melalui proses fotosintesis adalah karbon dioksida dari udara dan air dari

dalam tanah. Dewasa ini, karbohidrat sangat penting sebagai sumber energi

untuk tubuh, beberapa diantaranya dapat dipakai sebagai bahan baku untuk

pembentukan senyawa- senyawa baru yang mempunyai kegunaan khusus. Melalui

proses fermentasi, amilum atau zat tepung dapat diubah menjadi etil alkohol dan

karbon dioksida.

Nama karbohidrat ditemukan pertama kali oleh para ahli kimia Perancis.

Nama tersebut diberikan untuk golongan senyawa-senyawa organik yang

tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; dalam senyawa-senyawa ini,

dua unsur yang terakhir mempunyai perbandingan 2:1. Mereka menganggap

senyawa- senyawa ini merupakan hidrat dari karbon (hydrate de carbone) yang

mempunyai rumus perbandingan Cn(H2O)m; n=m atau kelipatan urutan

bilangan bulat seterusnya, misalnya glukosa adalah C6H12C6 atau laktosa adalah

C12H22O11. Akhirnya pada tahun 1880-an disadari bahwa anggapan “hidrat dari

karbon” merupakan anggapan yang keliru. Dan karbohidrat sebenarnya adalah

polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari keduanya.

Sakarida atau zat gula adalah nama yang sering dipakai sebagai pengganti nama

karbohidrat.

1
Klasifikasi karbohidrat pada umumnya didasarkan atas kompleksitas

struktur kimia. Berdasarkan kompleksitasnya, karbohidrat dibedakan atas

karbohidrat yang lebih sederhana, yang lebih dikenal sebagai monosakarida, dan

karbohidrat majemuk yang meliputi disakarida dan polisakarida. Karbohidrat

yang banyak mengandung gugus hidroksil dan mempunyai gugus formil atau

gugus aldehida dikenal sebagai polihidroksi aldehida, sedangkan karbohidrat

yang banyak mengandung gugus hidroksil dan mempunyai gugus karbonil atau

gugus keton dikenal sebagai polihidroksi keton. Selain itu, ada pula yang

mengklasifikasikan karbohidrat menjadi karbohidrat yang dapat dicerna dan

karbohidrat yang tidak dapat dicerna (Sumardjo, 2006).

1.2 Tujuan

Tujuannya untuk mengidentifikasi adanya Karbohidrat (Monosakarida,

Disakarida, dan Polisakarida) pada uji Molish, serta menunjukkan adanya

Karbohidrat pada bahan yang belum dikenal secara umum komposisinya pada uji

Karbohidrat pada buah.

2
II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karbohidrat

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun

dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat banyak

terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural dan metabolik.

Sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2+H2O yang akan menghasilkan

Amilum atau Selulosa melalui proses fotosintesis, sedangkan binatang tidak dapat

menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan.

Karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui

proses metabolisme. Di dalam tubuh, karbohidrat akan dibakar untuk

menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan

empat kalori (Sigit, 2012: 11)Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m.

Menurut besarnya molekul karbohidrat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

2.1.1 Monosakarida

Monosakarida terdiri dari 3-6 atom dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis

oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.berikut

macam-macam monosakarida dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C

berbeda-beda yaitu Triosa (C3), Tetrosa (C4), Pentosa (C5), Heksosa (C6), dan

Heptosa (C7). Contohnya:

1. Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.

2. Tetrosa : Threosa, Eritrosa, Xylulosa.

3. Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa.

3
4. Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, Fruktosa.

5. Heptosa : Sedoheptulosa.

2.1.2 Disakarida

Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.


Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi
2 molekul monosakarida. Hidrolisis yaitu terdiri dari 2 monosakarida. Contohnya:
1. Sukrosa : Glukosa + Fruktosa (C 1-2).

2. Maltosa : 2 Glukosa (C 1-4).

3. Trehalosa : 2 Glukosa (C1-1).

4. Laktosa : Glukosa + Galaktosa (C1-4) (Sumardjo, 2009).

2.1.3 Polisakarida

Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang

banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul

monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6

monosakarida dengan rantai lurus atau cabang. Contohnya Selulosa,

Hemiselulosa, Pektin, dan Lignin (Sumardjo, 2009).

2.2 Uji Molisch

Asam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan yang

menghubungkan monosakarida satu dengan monosakarida yang lain)

menghasilkan monosakarida yang selanjutnya didehidrasi menjadi fultural dan

turunannya. Larutan Karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi molish, lalu

dihidrolisis dengan Asam Sulfat pekat (H2SO4) maka, terjadi pemutusan ikatan

glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan

4
monosakarida. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang

berwarna ungu ketika direaksikan dengan α-naftol dan asam sulfat pekat.

5
III METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah H2SO4, pereaksi Molisch

(larutan α-napthol 10% dalam ethanol/methanol), larutan Karbohidrat

(Monosakarida 1%, Disakarida 1%, dan Polisakarida 1%).

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, rak

tabung, penjepit tabung reaksi, dan gelas ukur.

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Uji Molisch Monosakarida

1. Disiapkan larutan monosakarida 1% sebanyak 2mL

2. Dimasukkan kedalam tabung reaksi

3. Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molisch

4. Dikocok perlahan selama 5 detik

5. Ditetaskan 2ml H2SO4 ke dalam larutan yang telah dikocok

6. Dilihat perubahan warna yang terjadi

3.2.2 Uji Molisch Disakarida

1. Disiapkan larutan disakarida 1% sebanyak 2ml

2. Dimasukkan kedalam tabung reaksi

3. Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molisch

4. Dikocok perlahan selama 5 detik

5. Ditetaskan 2ml H2SO4 ke dalam larutan yang telah dikocok

6. Dilihat perubahan warna yang terjadi

6
3.2.3 Uji Molisch Polisakarida

1. Disiapkan larutan polisakarida 1% sebanyak 2ml

2. Dimasukkan kedalam tabung reaksi

3. Ditambahkan 2-3 tetes pereaksi molisch

4. Dikocok perlahan selama 5 detik

5. Ditetaskan 2ml H2SO4 ke dalam larutan yang telah dikocok

6. Dilihat perubahan warna yang terjadi

7
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berikut hasil dari dilakukannya uji Molisch dan uji karbohidrat pada buah

Bahan Hasil Pengamatan


No Karbohidrat Kegiatan
Sebelum Sesudah
yang Diuji
1. Glukosa 2 ml Glukosa 1% + 3 -Glukosa: tidak -Glukosa +
1% tetes pereaksi Molish berwarna pereaksi Molish:
+ 2 ml H2SO4 -Pereaksi Molish: tidak berwarna
merah +++ -Glukosa +
H2SO4: tidak pereaksi Molish
berwarna + H2SO4: cincin
ungu ++

2. Fruktosa 2 ml Fruktosa 1% + 3 -Fruktosa: tidak -Fruktosa +


1% tetes pereaksi Molish berwarna pereaksi Molish:
+ 2 ml H2SO4 -Pereaksi Molish: merah ++
merah +++ -Fruktosa +
H2SO4: tidak pereaksi Molish
berwarna + H2SO4: cincin
ungu +++

3. Laktosa 1% 2 ml Fruktosa 1% + 3 -Laktosa: tidak -Laktosa +


tetes pereaksi Molish berwarna pereaksi Molish:
+ 2 ml H2SO4 -Pereaksi Molish: putih ++
merah +++ -Laktosa +
H2SO4: tidak pereaksi Molish
berwarna + H2SO4: cincin
ungu +

4. Maltosa 1% 2 ml Maltosa 1% + 3 -Maltosa: tidak -Maltosa +


tetes pereaksi Molish berwarna pereaksi Molish:

8
+ 2 ml H2SO4 -Pereaksi Molish: soft pink +++
merah +++ -Maltosa +
H2SO4: tidak pereaksi Molish
berwarna + H2SO4: cincin
ungu ++

5. Sukrosa 1% 2 ml Sukrosa 1% + 3 -Sukrosa: tidak -Sukrosa +


tetes pereaksi Molish berwarna pereaksi Molish:
+ 2 ml H2SO4 -Pereaksi Molish: tidak berwarna
merah +++ -Sukrosa +
H2SO4: tidak pereaksi Molish
berwarna + H2SO4: cincin
ungu +++

6. Jambu Biji 2 ml larutan Jambu -Larutan Jambu -Larutan Jambu


Mentah Biji Mentah + 3 tetes Biji Mentah: Biji Mentah +
pereaksi Molish + 2 merah muda + pereaksi Molish:
ml H2SO4 -Pereaksi Molish: merah muda +
merah +++ -Larutan Jambu
H2SO4: tidak Biji Mentah +
berwarna pereaksi Molish
+ H2SO4: tidak
terbentuk cincin

Jambu Biji 2 ml larutan Jambu -Larutan Jambu -Larutan Jambu


Ranum Biji Ranum+ 3 tetes Biji Ranum: Biji Ranum +
pereaksi Molish + 2 merah muda ++ pereaksi Molish:
ml H2SO4 -Pereaksi Molish: merah muda ++
merah +++ -Larutan Jambu
H2SO4: tidak Biji Ranum +
berwarna pereaksi Molish
+ H2SO4: tidak
terbentuk cincin

9
Jambu Biji 2 ml larutan Jambu -Larutan Jambu -Larutan Jambu
Matang Biji Matang + 3 tetes Biji Matang: Biji Matang +

pereaksi Molish + 2 merah muda +++ pereaksi Molish:


ml H2SO4 -Pereaksi Molish: merah muda
merah +++ +++
H2SO4: tidak -Larutan Jambu
berwarna Biji Matang +
pereaksi Molish
+ H2SO4: cincin
ungu +++
7. Nanas 2 ml larutan Nanas -Larutan Nanas -Larutan Nanas
Mentah Mentah + 3 tetes Mentah: kuning + Mentah +
pereaksi Molish + 2 -Pereaksi Molish: pereaksi Molish:
ml H2SO4 merah +++ hijau +++
H2SO4: tidak -Larutan Nanas
berwarna Mentah +
pereaksi Molish
+ H2SO4: cincin
ungu +++

Nanas 2 ml larutan Nanas -Larutan Nanas -Larutan Nanas


Ranum Ranum + 3 tetes Ranum: kuning Ranum +
pereaksi Molish + 2 ++ pereaksi Molish:
ml H2SO4 -Pereaksi Molish: hijau +++
merah +++ -Larutan Nanas
H2SO4: tidak Ranum +
berwarna pereaksi Molish
+ H2SO4: cincin
ungu +++

10
Nanas 2 ml larutan Nanas -Larutan Nanas -Larutan Nanas
Matang Matang + 3 tetes Matang: kuning Matang +
pereaksi Molish + 2 ++ pereaksi Molish:
ml H2SO4 -Pereaksi Molish: coklat +
merah +++ -Larutan Nanas
H2SO4: tidak Matang +
berwarna pereaksi Molish +
H2SO4: cincin
ungu +++

Keterangan:

+ : Sedikit

++ : Sedang

+++ : Banyak

4.2 Pembahasan

Uji molisch dan uji karbohidrat pada buah yang telah dilakukan masing-

masing mendapatkan hasil, yaitu laktosa akan menghasilkan cincin ungu ++,

glukosa dan maltosa menghasilkan cincin ungu ++, serta fruktosa dan sukrosa

menghasilkan cincin ungu ++. Pada hasil pengujian terhadap buah jambu biji dan

nenas baik itu dengan tipe mentah, ranum, dan matang diketahui bahwa buah

tersebut mengandung fruktosa dan sukrosa karena menghasilkan Cincin Ungu ++

+.

Cincin ungu yang terbentuk pada bahan yang mengandung karbohidrat terjadi

karena Mekanisme dari reaksi ini adalah karbohidrat dihidrolisis menjadi

monosakarida, selanjutnya monosakarida jenis pentosa akan mengalami dehidrasi

dengan asam tersebut menjadi furfural, sementara golongan heksosa menjadi

hidroksi-multifurfural menggunakan asam organik pekat. Pereaksi Molish

11
yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut

membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Dimana monosakarida akan

bereaksi lebih cepat daripada disakarida dan polisakarida karena pada

monosakarida langsung bisa mengalami dehidrasi dengan asam sulfat membentuk

furfural, sementara pada disakarida harus diubah dahulu menjadi monosakarida

baru bisa dihidrolisis oleh asam sulfat membentuk furfural (Abdillah, et al, 2017).

Pada buah yang masak masih ditemukan adanya karbohidrat dalam bentuk

polisakarida karena pada buah yang masak, monosakarida yang terdapat pada

buah mentah berikatan menjadi polisakarida sebagai cadangan energi tambahan

(Yuliati et al, 2017).

12
V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan Uji Molisch, bahan yang mengandung karbohidrat akan

menghasilkan cincin berwarna ungu setelah ditambahkan pereaksi Molish. Buah

yang digunakan seperti Jambu biji matang, dan Nanas (Mentah, Ranum, dan

Matang) adalah buah yang mengandung karbohidrat.

5.2 Saran

Saat melakukan uji coba pastikan bahan yang digunakan masih dalam

keaadan baik dan layak untuk digunakan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Muhammad., Nazilah, N.R. Khoirotun., dan Agustina, Eva. 2017.

Identification Of Active Substance In Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.)

Fruit Flesh Methanol Extract. Journal of Tropical Biology. Vol. 01(01).

Yuliati, Ninis., dan Kurniawati, Evi. 2017. Analisis Kadar Vitamin C Dan

Fruktosa Pada Buah Mangga (Magnifera indica L.) Varietas Podang

Urang dan Podang Lumut. Jurnal Biokimia. Vol.1(2).

Sumardjo, Darmin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa

Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai