Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ILMU MAKANAN TERNAK DASAR


CARBOHYDRAT DAN METABOLISMA
MATA KULIAH NUTRISI TERNAK
Dosen Pengampu:
Ir. Atun Budiman, M.Si

Disusun Oleh : Kelompok 2

Indra Nur Fauzi (200110180316)

M. Septino Trival Dingho (200110180318)

Maulana Iksan (200110180319)

Fitri Nur Utami (200110180324)

Weli Yuliani (200110180338)

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
PROGRAM STUDI DI LUAR KAMPUS UTAMA

PANGANDARAN

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Makalah Ilmu Makanan Ternak Dasar, Carbohydrat dan Metabolisma”.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Nutrisi Ternak.

Makalah Budidaya Ras Ayam Petelur diharapkan dapat menjadi bahan


pembelajaran bagi para pembaca, terkhusus bagi Mahasiswa Fakultas Peternakan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ir. Atun Budiman, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Nutrisi Ternak..
2. Anggota kelompok 2 yang telah bekerja sama dalam penulisan.

Demikian semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Penulis memohon maaf, bahwa hasil laporan makalah
ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang brsifat
membangun, supaya makalah ini dapat lebih sempurna ke depannya.

Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................................v

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1 Pengertian Carbohydrat ..........................................................................1


1.2 Monosaccharida .....................................................................................3
1.3 Disakaride ..............................................................................................5
1.4 Trisakaride..............................................................................................5
1.5 Tetrasakaride ..........................................................................................5
1.6 Polisakaride ............................................................................................5
1.7 Homopolisakaride ..................................................................................6
1.8 Heteropolisakaride .................................................................................8

BAB II. PEMBAHASAN METABOLISMA ........................................................10

2.1 Metabolime Carbohydrat .....................................................................10

2.2 Pencernaan Microbial dari Carbohydrat ..............................................11

2.3 Penyerapan dan Metabolisma gula Hexosa..........................................12

2.4 Perubahan Gula menjadi Lemak ..........................................................12

2.5 Penentuan Karbohidrat Untuk Makanan Ternak..................................13

2.6 Fungsi Karbohidrat Dalam Makanan Ternak .......................................14

BAB III. PENUTUP ..............................................................................................15

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................15

3.2 Saran .....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Klasifikasi Karbohidrat ............................................................................2

Tabel 2.1 Persentase serat kasar yang dicerna ...........................................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pati ............................................................................................7

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Carbohydrat dan Metabolisma


Nama karbohidrat berasal dari Perancis, "hydrate de carbone,' dan
gunakan mula-mula untuk menamakan senyawa yang mengandung karbon,
dtrogen dan oksigen dengan ratio hidrogen dan oksigen yang sama seperti
pada molekul air. Batasan berlaku untuk kebanyakan senyawa dalam
golongan namun juga berlaku bagi derivat gula dan polimernya yang
mungkin ratio HIdrogen dan oksigennya sedikit menyimpang dari batasan di
muka.

Carbohydrat adalah zat organic yang mengandung zat carbon(C). Zat


hydrogen(H), dan oxygen dalam perbandingan yang berbeda beda.
Carbohydrat adalah zat organic utama yang terdapat dalam tumbuh
tumbuhan dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan
kering dalam bahan ternak. Carbohydrat sebagain besar terdapat di biji,
buah dan akar dari tumbuh tumbuhan , zat tersebut terbentuk dari proses
fotosintesis yang mengikut serta kan sinar matahari chlorophyll.

Carbohydrat di golongkan dalam monosaccharide(gula-gula


sederhana), disaccharide (dua molekul dari gula-gula sederhana),
trisaccharida (tiga molekul dari gula gula sederhana), polysaccharide
(banyak molekul dari gula gula sederhana), homopolisaccharida,
heteropolisaccharida.

Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat biasanya dibagi menjadi dua golongan pokok, gula dan


non- cla seperti yang tercantum pada tabel 8.1. Gula tersederhana adalah
monosakarida yang dibagi lagi menjadi sub golongan berdasar jumlah atom
tarbon, misalnya:
1.) triose (C3H6O3)
2.) tetrose (C4H804)

1
3.) pentose (CsH 100s) dan
4.) heksose (C6H1206)

Tabel 1.1. Klasifikasi Karbohidrat.

I. Gula

A. Monosakaride B. Disakaride (C12Hz2011)


Selobiose
1. Triose (C3H603) Gliseraldehide
Dihidroksiasetone laktose
2. Tetrose (C4HgO4) maltose
3. Pentose (C5H 1005) Sucrose
4. Heksose (C6H10O6) XX Trehalose
Fruktose C. Trisaccharide (C18H32O16)
Galaktose D. Tetrasakaride (C24H42O21)
Glukose, Stakiose
Mannose

II. Non-Gula

A. Homepolisakaride Fruktan
1. Pentosan
Inulin
Araban
Levan
Xilan
B. Hereropclisakarice2
2. Heksosan
1. Hemiselulose
Glukosa
2. Gummi
Dekstrin
3. Musilage
Glikogen
4. Zat peptic
Selulosa
5. Mukopolisakaride dari hewan

2
Istilah gula biasanya hanya digunakan untuk karbohidrat yang
mengandung kurang dari sepuluh unit monosakaride. Nama oligosakaride
digunakan untuk semua gula selain monosakaride. Homopolisakaride
menunjukkan pada polisakaride yang oleh hidrolisa menghasilkan hanya
satu macam gula, yaitu misalnya:

a. glukans menghasilkan hanya glukose,


b.fruktans menghasilkan fruktose dan
c. xilans menghasilkan xilose.

dengan istilah lain:

a. Suatu glukan adalah polimer dari glukose,


b.fruktan adalah polimer dari fruktose dan
c. xilan adalah polimer dari xylose.

heteropolisakaride adalah polisakaride campuran yang oleh hidrolisa


menghasilkan campuran monosakaride dan produk lain.

1.2 Monosakaride

Monosakaride sering disebut gula sederhana dan larut dalam air.


Sering dibagi dasar jumlah atom karbon menjadi sub-golongan. Gula-gula
sederhana yang menangandung lima atau enam atom carbon dalam
molekulnya. Zat tersebut larut dalam air. Monosaccharide yang mengandung
enam carbon,termasuk di dalamnya (juga di kenal dextrose).

Empat enam carbon monosaccharide adalah : D-Glucosa, D-Fructosa,


D-galactosa dan D-mannosa.

Glucosa merupakan hasil akhir utama dari pencernaan carbonhydrat


tingkat tinggi, suatu bentuk di mana zat makanan tersebut beredar dalam darah
dan suatu bentuk di mana zat makanan tersebut di gunakan untuk memperoleh
energi.

Galactosa adalah suatu aldohexosa yang terdapat dalam gula susu


dalam kombinasi dengan glucosa.

Fructosa merupakan satu-satunya ketohexose yang penting.

3
Glucosamine adlaha suatu gula amino.

Catatan singkat sifat kimia monosakaride.


a. Heksose: Struktur umum dan sifat kimia dari monosakaride dapat
tercer- dari heksose. Misalnya rumus glukose dapat digambarkan
sebagai rantai dengan kemungkinan dua stereo isomernya:
Bentuk D atau L ditentukan arah gugus hidroksil pada atom karbon
penultamat (C5); D bila di sebelah kanan dan L bila di sebelah kiri.
Dengan nomenklatur ini bentuk D dan L dari triose gliserose
gambarnya adalah sebagai berikut:

Sebagai keterangan tambahan, dapat dikemukakan bahwa


bentuk gula dari heksose langsung dapat mengandung gugus keton
(CO) bukan aldehida (CHO), gula semacam ini disebut ketose.
Terdapat 8 kemungkinan bentuk stereo isometrik, 4 bentuk D dan 4
bentuk L. Yang terdapat dalam alam adalabh D-fruktose:

Sangat penting untuk dicatat bahwa pati adalah polimer dari


alfa-D- Gukose, sedangkan selulose mengandung unit 2-beta-D-
glukose. Akan selalu ingat kenyataan bahwa pati sangat mudah
dicerna, sedangkan selulose sukar cicerna. Tak ada seekor hewanpun
meraproduksi selulase, suatu enzime yang menghindrolise selulose.
Selulase diproduksi oleh bakteria dalam usus.

Fruktose juga membentuk cincin yang biasanya suatu lima-


anggauta, satu antaranya disebut furanose, seperti berikut ini:

Beberapa sifat Monosakaride

Sifat penting monosakaride adalah kemampuannya bereaksi


dengan asam fosfat membentuk gula fosfat yang penting untuk
transport dan metabolisme monosakaride. Dua gula fosfat yang
penting adalah glukose-6 dan glukose-1- fosfat:

4
Pentose

Gula pentose terpenting adalah aldose, yakni: L-arabinose. D-


xilose, dan D-ribose. Zat-zat tersebut tak diketemukan bebas dalam
alam dan rumus bangunnya adalah sebagai berikut:

1.3 Disaccharida

Carbohydrat yang mengandung dua molekul gula gula sedehana.


Disaccharida yang penting adalah sucrose, maltose, dan lactose.

Sucrosa terdapat dalam ubi manis atau gula tebu dan tiap molekul
mengandung satu molekul glucose (dextosa) dan satu molekul fruetosa
(levulosa).

Maltose ditemukan dalam biji yang sedang tumbuh dan mengandung


dua molekul glucose. Gula tersebut manis nya lebih kurang seperti gula
sucrose. Maltose terdiri dari dua molekul glucose yang satu sama lainnya
terhubung, seperti terlihat pada hydrolisa oleh maltase atau oleh asam.

Lactose adalah gula susu dan di dapat hanya dalam susu ( atau hasil-
hasil dari susu). Zat tersebut terdiri dari satu molekul glucose dan satu
molekul galactose yang dapat di peroleh pada hydrolisis dengan lactase atau
asam.

1.4 Trisaccharida

Trisaccharida terdiri dari tiga monosaccharide. Raffinosa adalah suatu


trisaccharida yang terdapat di antaranya dalam biji kapas dan yang terdiri dari
glucose, galacatosa dana fructose.

1.5 Tetrasakaride
Tetrasakaride di hasilkan dari empat monosakaride heksose, sebagai
berikut :
4C6H12O6 C24H42O21 + 3 H2O
1.6 Polysaccharide
Golongan utama polysaccharide adalah pati dan cellulose meskipun masih
banyak lagi lainnya yang kurang berarti.
1) Pati adalah polysaccharide yang sangat penting dalam tumbuh-tubuhan
dan karenanya merupakan salah satu zat yang penting dalam bahan

5
makanan ternak. Bila buah-buahan menjadi masak terjadilah suatu
perubahan dari pati ke dalam gula. Pati dari berbagai tanaman berbeda
sesuai dengan ukuran dan bentuk dari butiran-butirannya.
2) Glycogen, cadangan carbohydrat dalam tubuh hewan terdapat menyerupai
pati dalam sifat-sifat tertentu maupun dalam fungsinya. Oleh sebab itu
sering disebut “pati hewan”. Glycogen terdapat pada hewan tingkatan
rendah maupun pada hewan tingkatan tinggi.
3) Dextrin merupkan suatu golongan zat anatara hasil dari hydrolisa dan
pencernaan pati. Dextrin tersebut dihasilakan pula dari pati oleh
pemanasan.
4) Cellulosa adalah suatu polysacacharida yang mempunyai formula umum
seperti pati. Celluosa tidak dapat dicerna dan tidak dapat digunakan
sebagai bahan makanan kecuali pada hewan ruminansia (sapi, domba, dan
kambing), yang mempunyai microorganisma cellulotik dan rumennya.
5) Pentosan merupakan lebih kurang 20% dari carbohydrat kompleks dalam
jerami dan terdapat dalam jumlah sedikit pada berbagai makanan penguat
seperti pada bungkil-bungkilan.
6) Hemicellulosa tersebar luas dalam hijuan dan beberapa bahan makanan
lainnya. Meskipun hewan tidak mensintesa enzim yang diperlukan untuk
menghydrolisa pentosan tersebut, hasil penelitian dengan ayam
memperlihatkan bahwa ayam mendapatkan sejumlah energy dari
hemicellulosa.
7) Lignin Bagian kayu dari tanam-tanaman seperti halnya bonggol, kulit
gabah dan bagian fibrosa dari akar, batang dan daun mengandung suatu zat
kompleks ynag tak dapat dicerna yang disebut lignin. Dalam analisis
bahan makanan secara konvensioanl, zat tersebut dimasukan ke dalam
carbohydrat.
1.7 Homopolisakaride

Glikogen adalah pati yang terdapat dalam tubuh hewan yang terdiri
dari glukan yang bercabang dengan ikatan unit glucose dan dapat ditemukan

6
dalam jaringan tubuh hewan juga jasad renik tertentu. Glikogen merupakan
sumber pokok cadangan karbohidrat pada hewan dan terdapat dalam hati, otot,
dan jaringan lain. Glikogen ini memiliki sifat – sifat kimia seperti amilopektin
dan sering disebut pati hewani.

Dekstrin adalah hasil intermediate dari hidrolisa pati dan glikogen


menjadi maltose, dengan reaksi garis besar hidrolisa sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema Pati

Pati

Dekstrin maltose glukose

Glikogen

Selulose adalah zat penyusun tanaman yang jumlahnya banyak


sebagai material struktur dinding sel semua tanaman. Selulose murni
adalah suatu homopolisakaride dan mempunyai unit – unit selulose
semuanya. Proses pecernaan selulose dalam tubuh ternak dalam saluran
pencernaan oleh selulase hasil jasad renik menghasilkan selobiase yang
kemudian dihidrolisis lebih lanjut oleh selobiose menghasilkan glukose.
Pencernaan selulose terjadi pada saluran pencernaan hewan namun
diproses dengan sangat baik hanya dalam hewan ruminansia. Hasil akhir
pencernaan selulose adalah asam – asam lemak yang menguap / volatile
fatty acids (VFA) yang terdiri dari campuran asam asetat, asam propionate
dan asam butirat dengan hasil sampingan adalah gas metan, CO2 dan asam
lemak berderajat tinggi (VFA) yang sangat berperan dalam metabolisme
energy dalam ruminansia.

Fruktan yang terdapat pada hampir keseluruhan tanaman pada


varietas tanaman. Fruktan jika dihidrolisis akan menghasilkan D-fruktose
dan sejumlah kecil D-glukose. Fruktan mengandung unit beta-D-fruktose

7
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan 2,6 atau 2,1 yang
memiliki tiga golongan, yaitu :

1) inulin yang berikatan 2,1;

2) levan yang berikatan 2,6;

3) fruktan yang bercabang dengan ikatan 2,1 dan 2,6.

Galaktan dan Mannan yang merupakan polisakarida yang


ditemukan dalam dinding sel tanaman.

1.8 Heteropolisakaride
Setiap heteropolisakaride mengandung beberapa polisakaride yang
berbeda. Golongan ini diantaranya adalah :

Hemiselulose yang merupakan suatu nama yang menunjukkan suatu


golongan substansi yang didalamnya terdapat araban, xilan, heksose tertentu,
dan poliuronat yang lebih tidak tahan bila terkena agent kimia dibanding
selulose. Hemiselulose terdapat bersama – sama dengan selulose dalam
struktu danun dan kayu dari semua bagian tanaman dan juga dalam biji
tanaman tertentu. Golongan hemiselulose dibagi menjdai dua tipe yatu :

1) xilan dan gluko- dan galaktogluko-mannan

2) tipe gluko- dan galaktogluko-mannan dan tipe tanaman rumput yang


mengandung rantai pokok unit xilan dengan rantai cabang unit asam metil-
glukuronat.

Gummi terdapat sebagai eksudat daun atau kulit kayu, dan sering
terjadi karena luka – luka yang diderita tanaman.

Musilago adalah substansi kompleks yang bila dihidrolisis


menghasilkan arabinose. Ramnose, galaktose dan asam galakturonat. Zat ini
diperoleh dari rumput laut merah yang termasuk familia gelidium dan adalah
ester asam sebagai gel untuk media hidup jasad renik.

8
Substansi pektik mengandung asam D-galakturonat sebagai zat
pokoknya. Substansi ini ditemukan dalam dinding sel dan lapisan interselulair
dari kebanyakan tanaman. Bila dihidrolisis substansi pektik akan
menghasilkan galakturonat, D-galaktose, L-arabinose, L-ramnose, dan gula –
gula lain.

Mukopolisakaride merupakan nama untuk heteropolisakaride yang


ditemukan dalam tubuh hewan yang mengandung gula – gula amino dalam
derivate – derivatnya. Termasuk di dalamnya adalah asam hialuronat,
kondroitan sulfat dan heparin. Asam hialuronat ditemukan pada kulit, cairan
synovial dan funikulus umbilikalis.

Kondroitin hampir sama dengan asam hialuronat, hanya sja


mengandung galakatosanin bukan glukosanin. Asam – asam dari
mukopolisakaride ini berkecenderungan sangat kental dan yang menentukan
kekentalan sekresi mukosa tubuh. Zat – zat ini dapat berperanan sebagai
penunjang pengapuran , pengatur metabolit, ion, air, dan penyembuhan luka.

Heparin merupakan zat koagulan yang ditemukan dalam darah, hati,


dan paru – paru. Bila dihidrosa menghasilkan asam glukuronat, glukosamin,
dan asam sulfat.

9
BAB II

PEMBAHASAN CARBOHYDRAT DAN METABOLISME

2.1 Metabolisme Carbohydrat

Ditinjau dari sudut ilmu makanan maka ada dua macam proses yang
sangat esensial untuk kehidupan, yaitu assimilasi dari bahan makanan dan
pembuangan hasil sisa makanan yang tidak berguna. Bahan makanan terdiri
dari unit-unit kimiawi yang kompleks seperti protein dan lemak. Hasil sisa
makanan adalah zat-zat sederhana seperti carbon dioxida dan air. Jumlah dari
perubahan-perubahan yang dialami bahan makanan dalam konversinya
sampai kepada hasil sisa disebut metabolisma.

2.2 Pencernaan Carbohydrat

Pencernaan carbohydrat dimulai dimulut di mana bahan makanan


bercampur dengan ptyalin, suatu enzyme yang dihasilkan oleh kelenjar
saliva. Saliva dari manusia , babi, dan anjing mengandung ptyalin (atau
amylase) dalam jumlah sedikit dan saliva kuda mengandung lebih sedikit
lagi ptyalin, sedangkan saliva hewan ruminansia (sapi, domba, dan
kambing) sama sekali tidak mengandung ptyalin. Ptyalin mencerna pati
menjadi maltosa dan dextrin.

Amylopsin (amylase) dari pancreas dikeluarkan kedalam


bagian pertama dari usus halus (duodenum yang kemudian terus mencerna
pati menjadi dextrin dan dextrin sederhana dan maltose. Enzyme-enzym
lainnya dalam usus halus yang bersal dari getah usus mencerna pula
carbohydrat. Enzyme-enzym tersebut adalah sucrase (invertase) , yang
merombak sucrosa menjadi glukosa daan fructosa; maltase, yang
merombak maltose menjadi glukosa, dan lactase yang merombak lactose
menjadi glucosa dan galactosa.

10
Microorganisma dan caecum dan colon mencerna pula cellulosa
menjadi asam-asam lemak terbang.
2.2 Pencernaan Microbial dari Carbohydrat

Enzyme-enzym yang menghasilkan tractus digestivus tidak sanggup


mencerna cellulosa dan pentosan, zat-zat mana membentuk dinding sel
tumbuh-tumbuhan dan merupakan sebagian besar dari jerami. Akan tetapi
zat-zat tersebut dicerna oleh bacteri di dalam tiga bagian pertama dari
lambung hewan ruminansia, di dalam caecum dan colon kuda dan sejumlah
kecil didalam usus besar hewan lainnya.

Panas yang ditimbulkan tidak digunakan kecuali bila hewan


memerlukan panas tersebut untuk menjaga suhu tubuhnya yang normal.

Gas-gas yang terbentuk adalah methan dan carbon dioxide dan


dalam keadaan tertentu juga hydrogen.
Kadar serat kasar yang dapat dicerna berbagai jenis hewan adalah
berbeda-beda. Table berikut memperlihatkan hal tersebut.
Tabel 2.1 Persentase serat kasar yang dicerna
Spesies Tempat pencernaan Persentase serat
kasar yang dicerna
Ruminansia Rumen 50-90
Kuda Caecum 13-40
Babi Caecum 3-25
Kelinci Caecum 65-78
Tikus Caecum 34-46
Anjing Caecum 10-30
Unggas Caecum 20-30
Manusia Usus kecil dan usus besar 25-62
a. kembung
Kembung terjadi bila gas-gas hasil fermentasi dalam rumen
tidak lenyap secara normal akan tetapi terus berkumpul yang akhirnya

11
menyebabkan penggembungan dari rumen. Kembung yang parah
dapat menimbulkan kematian dan gangguan reproduksi.
2.3 Penyerapan dan Metabolisma gula Hexosa

Monosaccharida yang berasal dari pencernaan carbohydrat


dihasilkan terutama di usus halus. Glucosa dan gula hexosa lainnya
diserap di usus halus dan kemudian dibawa ke hati, yang kemudian
terus diubah menjadi glycogen. Untuk selanjutnya secara bertahap
diubah kembali menjadi glucose. Pembentukan glycogen dari
glucose adalah suatu reaksi enzym yang membutuhkan energi yang
disediakan oleh ATP.

Glucosa + ATP Glycogen + ADP + PO4

Glucosa-6-phosphat dan glucose-1-phosphat adalah zat


antara. Untuk menjamin reaksi yang kontinu perlu adanya reaksi
yang menghasilkan ikatan phosphat berenergi tinggi. Ikatan
phosphate berenergi tinggi tersebut kemudian bergabung dengan
ADP untuk membentuk kembali ATP. Pada pemecahan glycogen
mula-mula terbentuk glucose-1-phosphat di bawah pengaruh
phosphorylase dan kemudian berubah secara bertahap menjadi
glucosa-6-phosphat dan glukosa. Hati merupakan tempat
penyimpanan terbesar untuk glycogen.

2.4 Perubahan Gula menjadi Lemak


Kesanggupan hati dan jaringan-jaringan lainnya untuk
menyimpan gula sebagai glycogen adalah terbatas. Jadi apabila
carbohydrat yang masuk kedalam tubuh melebihi apa yang
dibutuhkan tubuh, gula tadi diubah menjadi lemak. Hal ini
dilakukan pada hewan-hewan yang sengaja digemukkan dengan
cara memberi ransum dengan kadar carbohydrat tinggi pada
hewan-hewan tersebut. Kemampuan tubuh untuk mengubah

12
carbohydrat menjadi lemak telah lama diketahui dengan berbagai
percobaan misalnya kepada babi-babi percobaan.

2.5 Penentuan Karbohidrat Untuk Makanan Ternak

Karbohidrat dibagi menjadi dua golongan, yaitu serat kasar dan


bahan ekstrak tiada N (BETN) atau Nitrogen Free Extract (NFE) dimana
serat kasar mengandung selulose beberapa hemiselulose dan polisakaride
lain yang berfungsi sebagai bahan pelindung tanaman.

a. Serat kasar

Yang disebut serat kasar adalah semua zat-zat organik yang tidak
dapat larut dalam H2SO 0,3 N dan dalam NaOH 1,5 N yang berturut-turut
dimasak selama 30 menit (cellulose, lignin, sebagian dari pentosan-
pentosan.

Di laboratorium hal itu dikerjakan sebagai berikut :


Ditimbang kurang lebih satu gram bahan (X), dimasukkan kedalam
labu Erlenmeyer 300 ml. ditambahkan 50 ml H2SO4 0,3 N dimasak
hingga mendidih selama 30 menit. Waktu mendidihkan harus
diperhatikan supaya apinya jangan terlalu besar agar cairan jangan
meluap. Lalu cairan disaring melslui kertas saring yang sudah
dikeringkan dalam alat pengering pada suhu 105o – 110o C selama
satu jam serta ditimbang (a) dan dimasukkan dalam corong Buchner.
Penyaringan tersebut dilakukan dalam labu pengisap yang
dihubungkan dengan pompa vacuum atau pompa pancar air. Dicuci
berturut-turut dengan
50 ml air panas
50 ml H2SO4 0,3 N
50 ml air panas
25 ml aceton

13
Kertas saring dan isinya dimasukkan ke dalam cawan porselen dan
dikeringkan selama satu jam dalam alat pengering pada suhu 105oC –
110oC. Didinginkan dengan eksikator dan ditimbang (Y). Sesudah itu
dipijarkan, dinginkan, timbang (Z).

𝑌−𝑍−𝑎
Perhitungan : Kadar Serat Kasar = 𝑥 100%
𝑋

b. Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN)


Yang meliputi gula-gula, zat pati dan hemicellulose dapat
diketahui kadarnya dengan jalan:
100% – (kadar air + kadar abu + kadar protein + kadar lemak +
kadar serat kasar)

2.6 Fungsi Karbohidrat Dalam Makanan Ternak


Fungsi pokok karbohidrat dalam tubuh hewan adalah menyediakan
energy untuk proses – proses dalam tubuh hewan tersebut.. Tahap pertama
dari metabolisme bahan makanan ternak adalah pencernaan dan hasil –
hasil penceranaan diabsorpsi melalui selaput lender alat pencernaan usus
kedalam tubuh. Setelah absorpsi, produk masuk ke dalam tubuh dan
mengalami metabolisme intermediair.
Fungsi karbohidrat :
1. sumber energy;
2. sumber lemak ;
3. sumber air susu;
4. sumber gula air susu;
5. sumber glikogen tubuh;
6. sumber gula darah;
7. sumber bagian – bagian kerangka karbon untuk sintesa protein;
8. sumber monosakaride dalam struktur polisakaride dan asam nukleat
tubuh.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Carbohydrat adalah zat organic yang mengandung zat carbon(C).


Zat hydrogen(H), dan oxygen dalam perbandingan yang berbeda beda.
Carbohydrat adalah zat organic utama yang terdapat dalam tumbuh
tumbuhan dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan
kering dalam bahan ternak.

Metabolisma adalah jumlah dari perubahan-perubahan yang


dialami bahan makanan dalam konversinya sampai kepada hasil sisa Hasil
sisa makanan adalah zat-zat sederhana seperti carbon dioxida dan air.

Serta carbohydrat memiliki fungsi penting dalam nutrisi makanan


pada hewan ternak, diantaranya sebagai sumber energi, sumber lemak, dan
sumber gula darah.

3.2 Kritik dan Saran

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Nutrisi


Ternak, yang dalam penulisannya masih butuh kritik dan saran yang
membangun untuk penulisan makalah kedepannya agar lebih baik lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta: Gramedia, hlm. 31-51.

Allen D. Tilman [et al.]. 1986. Ilmu Makanan Ternak Dasar.Yogyakarta. Gajah
Mada University Press. hlm. 128-145.

16

Anda mungkin juga menyukai