Makalah Nutrisi Ternak Karbohydrat
Makalah Nutrisi Ternak Karbohydrat
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
PROGRAM STUDI DI LUAR KAMPUS UTAMA
PANGANDARAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Makalah Ilmu Makanan Ternak Dasar, Carbohydrat dan Metabolisma”.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Nutrisi Ternak.
1. Ir. Atun Budiman, M.Si. selaku Dosen Mata Kuliah Nutrisi Ternak..
2. Anggota kelompok 2 yang telah bekerja sama dalam penulisan.
Demikian semoga makalah ini dapat bemanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Penulis memohon maaf, bahwa hasil laporan makalah
ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang brsifat
membangun, supaya makalah ini dapat lebih sempurna ke depannya.
Februari 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Klasifikasi Karbohidrat
1
3.) pentose (CsH 100s) dan
4.) heksose (C6H1206)
I. Gula
II. Non-Gula
A. Homepolisakaride Fruktan
1. Pentosan
Inulin
Araban
Levan
Xilan
B. Hereropclisakarice2
2. Heksosan
1. Hemiselulose
Glukosa
2. Gummi
Dekstrin
3. Musilage
Glikogen
4. Zat peptic
Selulosa
5. Mukopolisakaride dari hewan
2
Istilah gula biasanya hanya digunakan untuk karbohidrat yang
mengandung kurang dari sepuluh unit monosakaride. Nama oligosakaride
digunakan untuk semua gula selain monosakaride. Homopolisakaride
menunjukkan pada polisakaride yang oleh hidrolisa menghasilkan hanya
satu macam gula, yaitu misalnya:
1.2 Monosakaride
3
Glucosamine adlaha suatu gula amino.
4
Pentose
1.3 Disaccharida
Sucrosa terdapat dalam ubi manis atau gula tebu dan tiap molekul
mengandung satu molekul glucose (dextosa) dan satu molekul fruetosa
(levulosa).
Lactose adalah gula susu dan di dapat hanya dalam susu ( atau hasil-
hasil dari susu). Zat tersebut terdiri dari satu molekul glucose dan satu
molekul galactose yang dapat di peroleh pada hydrolisis dengan lactase atau
asam.
1.4 Trisaccharida
1.5 Tetrasakaride
Tetrasakaride di hasilkan dari empat monosakaride heksose, sebagai
berikut :
4C6H12O6 C24H42O21 + 3 H2O
1.6 Polysaccharide
Golongan utama polysaccharide adalah pati dan cellulose meskipun masih
banyak lagi lainnya yang kurang berarti.
1) Pati adalah polysaccharide yang sangat penting dalam tumbuh-tubuhan
dan karenanya merupakan salah satu zat yang penting dalam bahan
5
makanan ternak. Bila buah-buahan menjadi masak terjadilah suatu
perubahan dari pati ke dalam gula. Pati dari berbagai tanaman berbeda
sesuai dengan ukuran dan bentuk dari butiran-butirannya.
2) Glycogen, cadangan carbohydrat dalam tubuh hewan terdapat menyerupai
pati dalam sifat-sifat tertentu maupun dalam fungsinya. Oleh sebab itu
sering disebut “pati hewan”. Glycogen terdapat pada hewan tingkatan
rendah maupun pada hewan tingkatan tinggi.
3) Dextrin merupkan suatu golongan zat anatara hasil dari hydrolisa dan
pencernaan pati. Dextrin tersebut dihasilakan pula dari pati oleh
pemanasan.
4) Cellulosa adalah suatu polysacacharida yang mempunyai formula umum
seperti pati. Celluosa tidak dapat dicerna dan tidak dapat digunakan
sebagai bahan makanan kecuali pada hewan ruminansia (sapi, domba, dan
kambing), yang mempunyai microorganisma cellulotik dan rumennya.
5) Pentosan merupakan lebih kurang 20% dari carbohydrat kompleks dalam
jerami dan terdapat dalam jumlah sedikit pada berbagai makanan penguat
seperti pada bungkil-bungkilan.
6) Hemicellulosa tersebar luas dalam hijuan dan beberapa bahan makanan
lainnya. Meskipun hewan tidak mensintesa enzim yang diperlukan untuk
menghydrolisa pentosan tersebut, hasil penelitian dengan ayam
memperlihatkan bahwa ayam mendapatkan sejumlah energy dari
hemicellulosa.
7) Lignin Bagian kayu dari tanam-tanaman seperti halnya bonggol, kulit
gabah dan bagian fibrosa dari akar, batang dan daun mengandung suatu zat
kompleks ynag tak dapat dicerna yang disebut lignin. Dalam analisis
bahan makanan secara konvensioanl, zat tersebut dimasukan ke dalam
carbohydrat.
1.7 Homopolisakaride
Glikogen adalah pati yang terdapat dalam tubuh hewan yang terdiri
dari glukan yang bercabang dengan ikatan unit glucose dan dapat ditemukan
6
dalam jaringan tubuh hewan juga jasad renik tertentu. Glikogen merupakan
sumber pokok cadangan karbohidrat pada hewan dan terdapat dalam hati, otot,
dan jaringan lain. Glikogen ini memiliki sifat – sifat kimia seperti amilopektin
dan sering disebut pati hewani.
Pati
Glikogen
7
yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan 2,6 atau 2,1 yang
memiliki tiga golongan, yaitu :
1.8 Heteropolisakaride
Setiap heteropolisakaride mengandung beberapa polisakaride yang
berbeda. Golongan ini diantaranya adalah :
Gummi terdapat sebagai eksudat daun atau kulit kayu, dan sering
terjadi karena luka – luka yang diderita tanaman.
8
Substansi pektik mengandung asam D-galakturonat sebagai zat
pokoknya. Substansi ini ditemukan dalam dinding sel dan lapisan interselulair
dari kebanyakan tanaman. Bila dihidrolisis substansi pektik akan
menghasilkan galakturonat, D-galaktose, L-arabinose, L-ramnose, dan gula –
gula lain.
9
BAB II
Ditinjau dari sudut ilmu makanan maka ada dua macam proses yang
sangat esensial untuk kehidupan, yaitu assimilasi dari bahan makanan dan
pembuangan hasil sisa makanan yang tidak berguna. Bahan makanan terdiri
dari unit-unit kimiawi yang kompleks seperti protein dan lemak. Hasil sisa
makanan adalah zat-zat sederhana seperti carbon dioxida dan air. Jumlah dari
perubahan-perubahan yang dialami bahan makanan dalam konversinya
sampai kepada hasil sisa disebut metabolisma.
10
Microorganisma dan caecum dan colon mencerna pula cellulosa
menjadi asam-asam lemak terbang.
2.2 Pencernaan Microbial dari Carbohydrat
11
menyebabkan penggembungan dari rumen. Kembung yang parah
dapat menimbulkan kematian dan gangguan reproduksi.
2.3 Penyerapan dan Metabolisma gula Hexosa
12
carbohydrat menjadi lemak telah lama diketahui dengan berbagai
percobaan misalnya kepada babi-babi percobaan.
a. Serat kasar
Yang disebut serat kasar adalah semua zat-zat organik yang tidak
dapat larut dalam H2SO 0,3 N dan dalam NaOH 1,5 N yang berturut-turut
dimasak selama 30 menit (cellulose, lignin, sebagian dari pentosan-
pentosan.
13
Kertas saring dan isinya dimasukkan ke dalam cawan porselen dan
dikeringkan selama satu jam dalam alat pengering pada suhu 105oC –
110oC. Didinginkan dengan eksikator dan ditimbang (Y). Sesudah itu
dipijarkan, dinginkan, timbang (Z).
𝑌−𝑍−𝑎
Perhitungan : Kadar Serat Kasar = 𝑥 100%
𝑋
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta: Gramedia, hlm. 31-51.
Allen D. Tilman [et al.]. 1986. Ilmu Makanan Ternak Dasar.Yogyakarta. Gajah
Mada University Press. hlm. 128-145.
16