***
ACT 1
Panduan Kerja
1. Menggunakan origami dan alat yang telah disediakan, buatlah bentuk atau gambar
sesuatu/seseorang/situasi, yang membuat kamu menjadi kamu yang sekarang, dan jelaskan,
apa/siapa/kapan dan mengapa hal tersebut membuat kamu menjadi kamu yang sekarang?
2. Pilih pasanganmu, dan presentasikan bergantian (1 orang max 1 menit)
***
ACT 2
Activity: Self-Reflection + Work in Pairs
Tools: Post-it Notes
Panduan Kerja:
1. Coba ingat kembali masa-masa dimana kamu berjuang agar bisa diterima di Universitas
pilihan. Dalam 1 lembar post-it notes, tuliskan:
. Bagaimana kamu menentukan tujuan
a. Langkah-langkah apa saja yang kamu lakukan untuk mencapai tujuan?
b. Setelah dijalankan, bagaimana cara kamu untuk memonitor progress agar dapat
mencapai tujuan sesuai dengan rencana
2. Pilih pasanganmu, dan presentasikan perjuanganmu kepada pasangan
***
Panduan Kerja -1 :
1. Tuliskan kalimat afirmasi positif untuk diri sendiri agar dapat lebih semangat menghadapi
tantangan hari ini
2. Tempelkan di meja / kamar tidur kalian, baca setiap kamu butuh motivasi agar siap setiap
saat!
Lembar Aktivitas
Panduan Kerja-2:
Lembar Aktivitas
Panduan Kerja
1. Dari keempat langkah pemecahan masalah yang dituliskan, pilih salah satu yang menurut
kamu paling penting?
2. Facilitator menyebutkan satu per satu langkah, dan peserta diminta berdiri (di tempat) pada
langkah yang dirasa paling penting dalam proses pemecahan masalah.
3. Pada tiap langkah, salah satu peserta yang berdiri diminta menjelaskan mengapa tahap
tersebut dirasa paling penting (mengurangi talking stick)
ACT 5
Bertani Untuk Negerti (BUN)
LEMBAR KERJA MODUL 1 (Layer) – PERSIAPAN DIRI DAN PEMECAHAN MASALAH
Activity: Work in Pairs
Tools: Kertas HVS
Panduan Kerja
1. Dengan pasangan, coba identifikasi grup besar penyebab terjadinya masalah
2. Identifikasi lebih detail penyebab turunannya, kemudian diskusikan mana penyebab utama
yang menyebabkan skripsi nggak kunjung selesai, termasuk pihak internal dan eksternalnya.
Lembar Aktivitas
Sore itu angin berhembus dengan begitu kencang dan langit begitu gelap, menandakan
sebentar lagi akan turun hujan yang lebar. Melihat data recording peternak dampingannya, Pak
Rudi, Hani menghela nafas panjang. Bagaimana tidak, performa kandang Pak Rudi menurun jauh
dari standard hen day yang telah ditentukan, penurunan hen day bisa melebihi angka 10% dalam
waktu 2 minggu sehingga menderita kerugian.
Sebagai seorang FDA, tentu ini adalah kegagalan yang besar, dikarenakan HD peternak
dampingannya merosot dengan sangat tajam. Hani sendiri sebenarnya sudah mengusahakan
yang terbaik, namun oleh karena adanya pada siklus terakhir ini ada campur tangan yang besar
dari Pak Takdir, ayah Pak Rudi, seluruh inisiatif yang telah disusun rapi sehingga bisa melampaui
standard HD yang telah ditentukan tidak lagi dilaksanakan. Pak Rudi sendiri sebagai anak pun
tidak bisa mencegah Pak Takdir untuk “merombak” kandangnya, padahal ini adalah kali
pertamanya Pak Takdir terjun dalam dunia peternakan ayam layer.
Namun Hani tidak berkecil hati. Pada awal pelatihan, ia sudah berkomitmen untuk
melakukan yang terbaik dalam program ini dan siap menghadapi seluruh tantangan yang ada di
lapangan. Waktu masih ada satu periode lagi untuk Hani membuat perubahan pada peternak
dampingannya. Hani pun bertekad untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Pak
Rudi.
Minat Pak Rudi terhadap dunia peternakan muncul setelah ia pulang ke Indonesia dan
berkunjung ke tempat temannya yang memiliki usaha peternakan ayam layer. Beliau terinspirasi
untuk membuka usaha peternakan ayam layer yang kemudian mencari tahu dan belajar kepada
kawannya tersebut. Berbekal lahan sewaan dan modal uang dari hasil kerjanya selama di Korea
Selatan, beliau mantap untuk memulai bisnis peternakannya dengan membuka kandang
berukuran 54x6x6m open house W dengan populasi 3.400 ekor.
Hani mencoba membandingkan performa kandang Pak Rudi berdasarkan catatan yang
dimilikinya. Memang dapat terlihat dengan jelas bahwa ada penurunan yang signifikan
sebagaimana ditunjukkan pada Grafik-grafik dibawah ini :
Grafik 5 - Perbandingan Feed Intake Harian Aktual dan Feed Intake Harian Standard
● Kandang pak rudi tidak ada punya manajemen pengendalian suhu dan ventilasi (kipas)
● Lampu rusak sehingga gak pernah dinyalakan
● Adanya kebocoran tempat minum yang terbuat dari paralon yang membuat tempat
pakan berbentuk feeder through sering basah
● Kotoran/ feses basah sehingga lalat banyak
● Terdapat ditemukan banyak parasit cacing
● Pemberian pakan mengikuti pola sebagaimana ditunjukkan Grafik 5
● Tidak ada isolasi ayam sakit atau grading pullet
Pak Rudi meyakini bahwa satu-satunya solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
adalah dengan mengafkir seluruh ayamnya, dan mengganti seluruh ayamnya dengan pullet baru.
Namun Hani berpikir sejenak, apakah memang benar itu adalah solusinya? Melihat segudang
permasalahan yang kini dihadapi oleh Pak Rudi, Hani pun berpikir keras akan solusi yang bisa
diterapkan di kandang Pak Rudi untuk mengembalikan performa peternakan Pak Rudi kembali
seperti semula.
Panduan Kerja:
1. Dengan group 5 orang, baca dan pahami data recording dari Kandang milik Pak Rudi
2. Identifikasi potensi masalah yang mungkin muncul berdasarkan data yang telah disediakan
3. Menggunakan metode yang telah di bahas, identifikasi penyebab terjadinya masalah
Lembar Aktivitas
ACT 7
Activity: Team Brainstorming & Role Play
Tools: Kertas HVS/ Workbook
Panduan Kerja:
Lembar Aktivitas
ACT 8
Activity: Team Brainstorming
Tools: Data Recording Kandang Pak Rudi, Kertas Flipchart, Post-it Notes, Spidol, Hasil diskusi TB
sebelumnya
Panduan Kerja:
1. Dengan menggunakan hasil diskusi sebelumnya, pilih salah satu akar masalah yang sebelumnya
telah diidentifikasi
2. Tulis sebanyak-banyaknya solusi yang mungkin dilakukan
Lembar Aktivitas
Lembar Aktivitas
Mendefinisikan Masalah
Menciptakan Solusi
Mengeveluasi Solusi