Anda di halaman 1dari 10

J-PAL, Vol. 6, No.

2, 2015 ISSN: 2087-3522


E-ISSN: 2338-1671

Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler Pola Kemitraan


di Kabupaten Blitar

Ariani Trisna Murti1, Budi Hartono2, Zaenal Fanani2


1
Program Magister Ilmu Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang
2
Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang

Abstrak
Penelitian ini dilakukan terhadap peternak broiler yang bermitra dengan PT. Sinar Abadi Sejahtera di Kabupaten Blitar.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni - Juli 2014 yang bertujuan untuk mengetahui elastisitas produksi usaha
peternakan ayam broiler sistem kemitraan PT. Sinar Abadi Sejahtera. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
sampel survei dengan penentuan purposive yaitu peternak ayam broiler yang melaksanakan program kemitraan dengan
PT. Sinar Abadi Sejahtera Indonesia. Keseluruhan sampel dapat diambil sejumlah populasi 60 orang peternak sebagai
perwakilan. Variabel penelitian yang digunakan adalah jumlah ternak, pembelian DOC, jumlah tenaga kerja, biaya
pakan, vitamin dan obat-obatan, listrik, mortalitas, biaya produksi, dan jumlah anggota keluarga. Analisis data yang
dilakukan meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Analisa kuantitatif merupakan perhitungan angka biaya produksi,
penerimaan, dan pendapatan. Analisa kualitatif bertujuan untuk menghitung elastisitas produksi menggunakan analisis
regresi Cobb-Douglas. Pengolahan data dari hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mortalitas dan biaya produksi merupakan faktor produksi yang sangat signifikan
mempengaruhi dan bersifat elastis terhadap jumlah produksi usaha. Kesimpulan menunjukkan bahwa 1) mortalitas dan
biaya produksi merupakan faktor yang mempengaruhi dan bersifat elastis terhadap jumlah produksi 2) jumlah ternak,
pembelian D.O.C, biaya pakan, dan biaya produksi merupakan faktor-faktor yang bersifat tidak elastis terhadap
produksi usaha. Saran dalam penelitian agar 1) peternak lebih selektif dalam pemilihan bibit DOC yang akan dipelihara
dan memperhatikan faktor besar penyebab kematian ternak sehingga angka mortalitas dapat ditekan 2) pemakaian
faktor-faktor produksi dan modal usaha lebih efisien, karena dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien
akan mempengaruhi jumlah pendapatan produksi.

Kata kunci: biaya produksi , elastisitas produksi , jumlah produksi, mortalitas, sistem kemitraan


Abstract
This research was conducted to broiler farmers who partnered with PT. Sinar Abadi Sejahtera in Blitar district. The data
collection was conducted during June – July 2014 that focus on the elasticity of the business production of a farm
broiler a partnership system with PT. Sinar Abadi Sejahtera. Research method used is a method of survey sample with
the determination of the sampling method purposively namely broiler chicken farmers who implement the program
partnership with PT. Sinar Abadi Sejahtera Indonesia .The number of the overall sample can be taken a number of the
population of 60 people as representatives of farmers . Variable research used is the number of broiler, the purchase of
DOC , the work force , the cost of feed , vitamins and medicine, electricity , mortality , the cost of production , and the
number of family members. Data analysis conducted includes data qualitative and quantitative. Quantitative analysis is
the calculation of the production costs , revenues , and income .Qualitative analysis of the aims to calculate the
elasticity of the production of the use of Cobb-Douglas regression analysis. Data processing from the result of this
research conducted using the SPSS version 16,0. The research results show that mortality and cost of production have
been significant to affect elastic and wreak on the number of businesses production. This research concluded that 1 )
mortalitas and its cost of production is of factors affect elastic and wreak on the amount of the production of 2 ) the
number of cattle , the purchase of d.o.c , the cost of feed , and its cost of production is the factors that are not elastic
against the production of business.

Keywords: elasticity of production, mortality, number of production, partnership system, production cost

Alamat Korespondensi Penulis:


Amrullah Ariani Trisna Murti
Email : artrimur@gmail.com
Alamat : Jl. Darsono Barat RT:02/10, Ngaglik-Batu, Batu. 65311

123
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

PENDAHULUAN (peternakrakyat). Kewajiban mutlak bagi plasma


Penduduk Indonesia yang meningkat dari adalah semua ayam yang dipelihara wajib dijual
tahun ke tahun berdampak pada peningkatan kepada perusahan sebagai pihak inti.
konsumsi produk peternakan yaitu daging, telur, Perusahaan peternakan berperan sebagai
dan susu. Kesadaran kesejahteraan pada inti untuk membina peternak yang menjadi
masyarakat akan pemenuhan gizi semakin plasmanya agar mandiri danlebih maju.Usaha
bertambah. Salah satu permasalahan besar saat ini peternakan yang bersifat komersil (utama), usaha
adalah tidak seimbangnya penawaran (supply) sambilan serta peternakan yang bersifat mandiri
dengan tingginya permintaan (demand) terhadap maupun kemitraan berorientasi pada keuntungan
salah satu kebutuhan produk protein hewani yaitu maksimal.Perhitungan dan analisa ekonomi yang
daging. Subsektor peternakan merupakan bagian tepat diperlukan untuk mengetahui efisiensi usaha
yang harus ditingkatkan karena bertujuan untuk guna memperoleh hasil yang maksimal [4]. Aspek
penyediaan pangan hewani berupa daging, susu, yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan
dan telur, meningkatkan pendapatan peternak, manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek
meningkatkan devisa dan memperluas kesempatan elastistas produksi [5].
kerja. Peternak menggembangkan komoditi Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka
ternaknya sebagai peluang usaha, salah satunya perlu untuk melakukan analisis tentang
adalah broiler. Data Departemen Pertanian produktivitas usaha peternakan broiler. Penelitian
menunjukkan bahwa tingkat konsumsi broiler pada ini bertujuan untuk 1) menentukan faktor-faktor
tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 2,2 yang mempengaruhi produksi peternakan ayam
miliar ekor dibandingkan pada tahun 2009 yang broiler; 2) menentukan elastisitas produksi usaha
hanya sebesar 1,9 miliar ekor [1]. peternakan broiler di Kabupaten Blitar.
Pada tahun 2013 jumlah produksi ayam
pedaging di Kabupaten Blitar sebesar 8.197.750 kg
dengan populasi ternak sebesar 1.295.750 ekor . METODOLOGI PENELITIAN
Kabupaten Blitar merupakan daerah yang Analisis Data
mempunyai kontribusi cukup besar untuk memberi Secara ekonomi produksi adalah proses
pasokan produksi kebutuhan ayam ras pedaging di perubahan input menjadi output [6]. Fungsi
Provinsi Jawa Timur dari usaha kemitraan maupun produksi menunjukkan besarnya output yang
mandiri. Broiler merupakan ternak penghasil daging dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi
yang cepat pertumbuhan dan panennya masukan tertentu. Untuk menyederhanakan fungsi
dibandingkan dengan ternak potong lainnya. Broiler tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
dapat dipanen pada 35 hari sampai 40 hari, bahkan Y = f (X1, X2.......Xn)
saat ini broiler dapat dipanen sesuai dengan Proses produksi untuk analisis faktor-faktor
permintaan pembeli. Biaya dari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi digunakan fungsi
produksi usaha ayam pedaging ini relatif tinggi Cobb-Douglas. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu
hampir 80% untuk biaya produksinya dari total fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau
penerimaan peternak [2]. lebih variabel, di mana variabel yang satu disebut
Alasan usaha ayam broiler adalah : (1) variabel dependent, yang dijelaskan (Y) dan yang
periode siklus produksinya yang relatif pendek lain disebut variabel independent, yang
membuat perputaran modal relatif cepat, menjelaskan (X). Penyelesaian hubungan antara Y
menjadikannya cocok untuk usaha peternakan dan X adalah dengan menggunakan cara regresi
rakyat; (2) usaha ayam ras pedaging mempunyai dimana variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi
kaitan yang luas baik kaitan ke belakang (backward X. Fungsi Cobb-Douglas dapat dituliskan seperti
linkage) dan kaitan ke depan (forward linkage); (3) persamaan [7].
kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja Y = a X1bX2c..........e
secara ekstensif; dan (4) sebagai salah satu
komoditas yang mempunyai potensi ekspor [3]. Ln Y = ln a + b lnX1 + c ln X2 + e
Pelaku usaha ternak ayam broiler berbentuk
peternakan rakyat, dan kemitraan. Kemitraan yang
sering dilaksanakan adalah pola inti plasma. Keterangan
Perusahaan bertindak sebagai inti yang Y : Production
memberikan bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan, X1.......Xn : Variable input
serta memberikan pelayanan teknik beternak e : error
ataupun kesehatan ternak kepada plasma

124
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

Elatisitas Produksi yang berada pada ketinggian +167 m dari


Elastisitas produksi adalah “Derajat Kepekaan” permukaan laut [9].
produksi dicerminkan olehadanya persentase
tambahan produk karena tambahan input satu Pengumpulan Sampel Data
persen [8]. Elastisitas suatu fungsi Y = f(x), Jumlah sampel sebanyak 60 peternak broiler
didefinisikan sebagai hasil bagi fungsi marginal(y’) yang dipilih dengan penentuan sampel secara
dengan fungsi rata-ratanya (ŷ). Rumus elastisitas purposive sampling yaitu peternak ayam broiler
produksi (Ep) : yang melaksanakan program kemitraan dengan PT.
Sinar Abadi Sejahtera Indonesia. Populasi sampel
dalam penelitian ini adalah peternak rakyat broiler
sebagai pihak plasma di Kabupaten Blitar. Sampel
merupakan sebagian atau populasi yang diteliti.
Sampel populasi peternak broiler sistem open
Nilai Ep lebih besar dari 1 menunjukkan proses house Kabupaten Blitar secara keseluruhan
produksi berada dalam daerah I, nilai Ep antara berjumlah 150 orang peternak. Sampel peternak
satu dan nol proses produksi dalam daerah II, dan yang diambil adalah peternak yang mempunyai
nilai Ep lebih kecil dari nol/negatif menunjukkan jumlah ternak 4000-10.000 ekor. Jumlah
proses produksi berada dalam daerah III. keseluruhan tersebut dapat diambil sampel
Perhitungan Ep dengan memakai fungsi linier populasi sebanyak 60 orang peternak sebagai
sederhana atau berganda dengan cara mengalikan perwakilan sampel penelitian. Penentuan jumlah
koefisien “b”. Dalam bentuk fungsi Cobb-Douglas, sampel didasarkan pada pendapat Slovin [10]
makakoefisien “b” sudah mencerminkan Ep dengan sebagai berikut:
bukti sebagai berikut :

Keterangan :
n = Besarnya sampel
N = Jumlah populasi
e = Presisi yang ditetapkan (10%)
Faktor yang mempengarhi produksi dapat diketahui
Tempat dan Waktu Penelitian dengan menggunakan model Cobb-douglas dengan
Penelitian dilakukan di Kecamatan Gandusari, persamaan :
Binangun, dan Garum Kabupaten Blitar pada bulan
Juni - Juli 2014. Lokasi pengambilan data dilakukan Y= a X1b1 X2b2 X3b3X4b4 X5b5X6b6 X7b7 X8b8 X9b9
pada sejumlah peternak broiler di Kabupaten Blitar
yang bermitra dengan PT. Sinar Abadi Sejahtera. Untuk memudahkan analisis maka model di
Pemilihan tempat ini dilakukan karena Kabupaten linearkan dengan double log sehingga model
Blitar merupakan daerah penghasil produksi ayam analisis menjadi :
ras pedaging terbesar ketiga setelah Kabupaten Ln Y = ln a + b1 lnX1+ b2 lnX2 + b3 lnX3 + b4 lnX4 + b5
Jombang dan Kabupaten Lamongan. lnX5 + b6 lnX6 + b7 lnX7 + b8 ln X8 +b9 ln X9
Kabupaten Blitar merupakan salah satu
Kabupaten yang terletak pada bagian sebelah Keterangan :
Timur di Pulau Jawa dan membagi habis wilayah Y = jumlah produksi (kg / periode)
Provinsi Jawa Timur, terletak tepat di sebelah = jumlah ternak (ekor)
Selatan Khatulistiwa. Kabupaten Blitar terletak = pembelian DOC (Rp. / periode)
pada 111°40¹- 112°10¹ Bujur Timur dan 7°58¹- = jumlah tenaga kerja (orang)
8°9¹51¹¹ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Blitar = biaya pakan (Rp. / periode)
terbagi menjadi 22 kecamatan, 28 kelurahan, dan = vitamin dan obat-obatan (Rp. / periode)
220 desa dengan luas wilayah 1.588,79 km2. = listrik (Rp. / periode)
Kabupaten Blitar terbagi menjadi 6 daerah di X7= mortalitas (% / periode)
wilayah pegunungan yang mempunyai ketinggian X8 = biaya produksi (Rp. / periode)
+300 m dari permukaan laut yaitu Kec. Wates, Kec. X9 = jumlah anggota keluarga (orang)
Wonotirto, Kec. Doko, Kec. Gandusari, Kec. a, b = besaran yang akan diduga
Nglegok, dan Kec. Panggungrejo. Kota Blitar µ = kesalahan (disturbance term)
merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Blitar e = logaritma natural, e = 2,718

125
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya tetap pada peternakan broiler mitra PT.
Biaya Produksi, Penerimaan, dan Pendapatan Sinar Abadi Sejahtera wilayah Kabupaten Blitar
Peternak adalah upah tenaga kerja, penyusutan kandang,
Faktor yang penting untuk diperhatikan dalam penyusutan peralatan, pemanas, listrik dan air,
usaha kemitraan budidaya broiler adalah biaya sedangkan komponen biaya variabel terdiri dari
produksi, keuntungan, dan pendapatan peternak, DOC, pakan, sekam, obat- obatan atau vitamin.
karena ketiga komponen tersebut berpengaruh Hasil penelitian biaya diakumulasikan setiap
pada kelangsungan hidup usaha broiler yang periode dan atas pertimbangan jumlah ekor panen
dijalankannya di masa depan untuk berkembang. per periodenya. Tabel 1 menunjukkan bahwa biaya
Beraneka ragam masalah dapat dialami para tetap yang terdiri dari upah tenaga kerja sebesar
peternak diluar kesalahan control biaya produksi, Rp.210,- dengan presentase 1,40%, penyusutan
keuntungan, dan pendapatan peternak, yaitu kandang menghasilkan angka sebesar Rp.49,-
seperti contoh kebijakan pemerintah, harga dengan presentase 0,33%, penyusutan peralatan
fluktuasi di pasaran, dan beraneka ragam selera sebesar Rp.22,- dengan presentase 0,15%, pemanas
masyarakat yang berubah-ubah terhadap produk. sebesar Rp.19,- dengan presentase 0,13%, listrik
Biaya perusahaan dikelompokkan atas biaya tetap dan air sebesar Rp.109,- dengan presentase 0,73%,
dan biaya variabel, biaya variabel jumlahnya jadi jumlah total biaya tetap sebesar Rp.409,-
berubah- ubah sesuai dengan perubahan tingkatan dengan presentase 2,73%.
produksi, sedangkan biaya tetap merupakan biaya Biaya variabel terdiri dari DOC dengan angka
yang jumlahnya tetap, tidak tergantung kepada sebesar Rp.3.189,- dengan presentase 21,30%,
perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan pakan sebesar Rp.11.104,- dengan presentase
keluaran atau produk di dalam interval tertentu 74,16%, vitamin dan obat-obatan sebesar Rp.173,-
[11]. Rincian perhitungan biaya produksi, dengan presentase 1,16%, dan biaya sekam sebesar
pendapatan, keuntungan peternak usaha Rp.98,- dengan presentase 0,65%, jadi dapat
kemitraan broiler PT. Sinar Abadi Sejahtera tersaji diketahui bahwa hasil total biaya variabel sebesar
pada tabel berikut: Rp.14.564,-. Total biaya produksi yang dikeluarkan
dapat diketahui dengan menambah biaya tetap dan
Tabel 1. Hasil Biaya Produksi dan Penerimaan biaya variabel, sehingga mendapatkan hasil sebesar
Komponen Biaya Jumlah Prosentase Rp. 14.973,-. Hasil perhitungan Tabel 1 di atas
Biaya Tetap : menunjukkan bahwa total penerimaan yang
Upah tenaga kerja 210 1,40 diperoleh lebih besar dari total biaya produksi yang
Penyusutan kandang 49 0,33 dikeluarkan oleh peternak plasma, maka dari itu
Penyusutan peralatan 22 0,15
usaha peternakan broiler sistem kemitraan oleh
Pemanas 19 0,13
Listrik dan air 109 0,73
plasma terhadap inti adalah mendapatkan
Total Biaya Tetap 409 2,73 keuntungan dan usaha dapat dikembangkan.
Biaya Variabel :
D.O.C 3.189 21,30 Penerimaan
Pakan 11.104 74,16 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Vitamin dan obat- 173 1,16 penerimaan peternak terdiri dari hasil penjualan,
obatan kompos, karung pakan, bonus FCR, bonus
Sekam 98 0,65 mortalitas, transport, tambahan diskon dan lainnya.
Total Biaya Variabel 14.564 97,27 Kemitraan dapat menjamin pemasaran maupun
Total Cost 14.973 100 tingkat harga hasil produksi petani atau peternak.
Penerimaan Jumlah
Penerimaan juga didapatkan dari penjualan
Hasil pemeliharaan 17.190
kotoran, penjualan sak pakan, bonus FCR, bonus
Kompos 157
Karung pakan 164 standart mortalitas, bonus transport dan diskon
Bonus FCR 140 dari pembelian pakan oleh peternak [12]. Hasil
Bonus mortalitas 28 pengolahan tersaji dalam tabel dibawah ini :
Transport 17
Lainnya 148 Tabel 3. Penerimaan Peternak
Total Penerimaan 17.844 Jenis Penerimaan Nilai (Rp) /kg/periode
Sumber : (Data primer (diolah), 2014) Total penerimaan 17.844
Total biaya 14.973
Pendapatan 2.871

126
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

Besar penerimaan peternak kemitraan PT. Sinar Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Abadi Sejahtera wilayah Kabupaten Blitar Y = 2.275 X1 0,157 X2 0,257 X4 -0,540 X7 -2,037 X8 0,996
didapatkan dari hasil penjualan ayam kepada inti Keterangan :
yang harganya telah disesuaikan dengan Y = jumlah produksi broiler (kg/periode)
kesepakatan harga kontrak dalam perjanjian X1 = jumlah ternak (ekor/periode)
sehingga harga ayam yang fluktuatif dipasaran tidak X2 = pembelian D.O.C (Rp./periode)
akan mempengaruhi penerimaan peternak dalam X4 = biaya pakan (Rp./periode)
menjual hasil panennya. Bulan Juni – Juli 2014 X7 = mortalitas (%/periode)
harga daging broiler di pasar cukup fluktuatif, X8 = biaya produksi (Rp./periode)
terdapat kenaikan pada akhir juni – awal juli karena
menginjak awal ramadhan yang mengakibatkan Jumlah Ternak
permintaan daging tinggi. Hasil pengolahan data Hasil angka pengolahan data menunjukkan
disajikan pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa total bahwa terdapat hubungan yang positif dengan
penerimaan memberikan kontribusi terbesar jumlah produksi usaha. Variabel jumlah ternak
sebesar Rp.2.871,-. Besarnya penerimaan dari mencetak nilai koefisien regresi sebesar 0,157,
penjualan dihitung dengan mengkalikan jumlah artinya jika jumlah ternak meningkat sebesar 1%
produksi dengan harga produk yang berlaku, sedangkan faktor lain dianggap konstan maka
sedangkan besarnya penerimaan dari bonus jumlah produksi usaha meningkat sebesar 0,157%.
dihitung berdasarkan dalam surat perjanjian inti Jumlah ternak merupakan variabel yang sangat
plasma mengenai bonus FCR, bonus mortalitas, dan mempengaruhi jumlah produksi usaha yang
EEF dari perusahaan. Semakin besar kapasitas ayam dijalankan. Semakin banyak jumlah ternak yang
dimiliki maka semakin besar pula penerimaan yang dipelihara, maka semakin maksimal pula jumlah
diterima poleh peternak. produksi usaha dan angka penghasilan yang akan
diperoleh oleh suatu usaha yang didirikan. Dapat
Model Regresi Produksi Usaha diketahui semakin besar kapasitas ayam dimiliki
Pengaruh variabel yang signifikan dalam maka semakin besar pula penerimaan yang
penelitian yaitu jumlah ternak, pembelian DOC, diterima poleh peternak. Jumlah kepemilikan
jumlah tenaga kerja, biaya pakan, vitamin dan obat- ternak akan menentukan penerimaan yang akan
obatan, listrik, mortalitas, biaya produksi, dan diperoleh, karena semakin banyak jumlah populasi
jumlah anggota keluarga dapat diketahui dengan yang dimiliki, maka semakin meningkat pula
menggunakan salah satu fungsi, yaitu fungsi Cobb pendapatan yang diperoleh [13].
Douglas.
Pembelian DOC
Tabel 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Berdasarkan pengolahan data mentah yang
Produksi dianalisis dengan pendekatan regresi linier
berganda, didapatkan hasil bahwa variabel
Variabel Variabel Independen Beta pembelian DOC menunjukkan pengaruh yang
Dependen sangat signifikan dan mempunyai hubungan yang
Konstanta (Constant) positif terhadap jumlah produksi usaha. Nilai
Jumlah ternak (X1) 0,157*
koefisien regresi variabel pembelian DOC yang
Pembelian D.O.C (X2) 0,257*
didapatkan adalah 0,257, hal ini dapat diartikan
Jumlah Tenaga Kerja (X3) -0,069
Jumlah bahwa jika biaya DOC meningkat sebesar 1%
Biaya Pakan (X4) -0,540*
Produksi Vitamin dan Obat-obatan (X5) -0,132
sedangkan faktor lain dianggap tetap maka jumlah
(Y) Listrik (X6) 0,016 produksi usaha akan meningkat sebesar 0,257.
Mortalitas (X7) -2.037** Variabel biaya DOC mempunyai peranan
Biaya Produksi (X8) 0,996** penting dalam produktifitas usaha peternakan
Jumlah Anggota Kel. (X9) -0,076 ayam ras pedaging, karena biaya DOC merupakan
Nilai R 0,702 biaya yang paling besar dikeluarkan selain biaya
2
R Square (R ) 0,752 pakan, keduanya mempunyai peranan penting
Adjusted R Square 0,735 dalam produksi usaha karena saling
Nilai F 52,087 berkesinambungan. Faktor utama dalam usaha
Keterangan : ** : P < 0,01; * : P < 0,05 peternakan ayam ras pedaging adalah bibit ayam,
Sumber : (Data primer (diolah), 2014) dan bibit ayam ras yang tersebar di pasaran
memiliki kualitas produktivitas yang mayoritas
relatif sama. Bila terdapat perbedaan maka

127
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

perbedaanya tidak mencolok, dan peternak dapat hal ini berhubungan dengan nilai koefisien regresi
menentukan pilihan strain mana yang akan variabel biaya produksi sebesar 0,996. Nilai
dibudidaya melalui daftar produktifitas karena koefisien regresi menggambarkan bahwa jika
disediakan prestasi bibit yang dijual [14]. variabel biaya produksi naik 1% dengan kondisi
faktor lain dianggap tetap, maka jumlah produksi
Biaya Pakan usaha kemitraan broiler mengalami peningkatan
Hasil analisis regresi memperlihatkan bahwa sebesar 0,996%. Biaya produksi dapat didefinisikan
variabel biaya pakan memberikan pengaruh yang sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
signifikan terhadap jumlah produksi usaha. perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor
Besarnya nilai angka koefisien regresi variabel biaya produksi dan bahan mentah yang akan digunakan
pakan sebesar -0,540, yang dapat diartikan bahwa untuk menciptakan barang-barang yang
jika biaya pakan meningkat sebesar 1% sedangkan diproduksikan perusahaan [16].
faktor variabel lain dianggap tetap maka jumlah Biaya produksi yang dikeluarkan pada usaha
produksi usaha akan menurun sebesar 0,540%. kemitraan broiler PT. Sinar Abadi Sejahtera
Variabel biaya pakan dalam penelitian merupakan Kabupaten Blitar terdiri dari dua kategori yaitu
biaya yang harus dikeluarkan oleh peternak untuk biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap tidak
pengadaan pakan seluruh ternak yang dibudidaya, akan berubah jumlahnya meskipun barang yang
dalam suatu usaha biaya pakan merupakan biaya diproduksi bertambah ataupun berkurang,
terbesar yaitu sekitar 60% dari biaya total produksi sedangkan biaya tidak tetap akan bertambah
usaha. Bahwa biaya pakan mencapai 58,13% - jumlahnya jika barang yang diproduksi bertambah.
66,22% dari seluruh biaya operasional [15]. Biaya tetap yang pertama terdiri dari upah tenaga
kerja, penyusutan kandang, penyusutan peralatan
Mortalitas yang terdiri dari baki pakan, tendon, timba, tempat
Berdasarkan data yang diolah melalui minum, paralon, timbangan, keranjang panen,
pendekatan analisis regresi di atas menunjukkan sapu, sikat lantai, kipas angin, tirai kandang, timba,
bahwa variabel mortalitas mempunyai pengaruh pemanas DOC dan minyak gas, listrik, dan air,
yang signifkan terhadap jumlah produksi usaha sedangkan biaya tidak tetap terdiri dari DOC,
kemitraan broiler PT. Sinar Abadi Sejahtera wilayah pakan, vitamin dan obat-obatan, dan juga sekam.
Kabupaten Blitar. Hal ini berhubungan dengan Pada usaha yang saya teliti, peternak
angka koefisien regresi variabel mortalitas sebesar - mengusahakan sendiri untuk biaya upah tenaga
2,037, artinya bahwa jika angka mortalitas kerja dan sapronak termasuk sekam, sedangkan
meningkat sebesar 1% dengan faktor lain yang perusahaan menyediakan DOC, pakan, vitamin dan
dianggap konstan maka jumlah produksi usaha obat-obatan selama proses budidaya berjalan.
akan menurun sebesar 2,037%. Perusahaan memotivasi peternak untuk dapat
Jumlah kematian ternak dimulai dari awal mencapai target produksi yang diinginkan
pemeliharaan DOC sampai panen cukup perusahaan dengan penggunaan biaya produksi
mempengaruhi jumlah produksi usaha yang yang seminim mungkin, sehingga selain
dijalankan. Semakin banyak jumlah angka menghemat biaya produksi yang dikeluarkan dan
mortalitas, semakin besar pula kerugian yang mencapai keuntungan produksi yang maksimal,
dialami. Banyak faktor yang menyebabkan perusahaan juga akan memberikan bonus
tingginya angka mortalitas, seperti bibit DOC yang tersendiri untuk peternak. Tambahan diskon pakan
kurang sehat, pengaruh faktor cuaca, penyakit, merupakan bonus khusus dari perusahaan
sampai manajemen pemeliharaan yang kurang terhadap setiap peternak yang dapat menghemat
tepat. Variabel angka mortalitas dihitung dalam biaya produksi usaha.
satuan persen (%) agar perusahaan mudah untuk
menghitung angka kematian dengan standart yang Analisis Elastisitas Produksi Usaha
yang telah ditentukan perusahaan sesuai dengan isi Elastisitas Jumlah Ternak
perjanjian kontrak. Model fungsi produksi yang digunakan
menunjukkan gambaran bahwa besarnya angka
Biaya Produksi koefisien regresi merupakan nilai elastisitas jumlah
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan ternak itu sendiri. Hal ini mempunyai arti bahwa
menggunakan analisis regresi di atas dapat dilihat besarnya elastisitas jumlah ternak adalah 0,157.
bahwa variabel biaya produksi memberikan Angka ini menunjukkan bahwa apabila jumlah
pengaruh yang sangat signifikan terhadap jumlah ternak meningkat sebesar 1% sedangkan faktor
produksi usaha kemitraan broiler yang dijalankan,

128
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

yang lain dianggap konstan, maka jumlah produksi Elastisitas Biaya Pakan
usaha akan meningkat pula sebesar 0,157%. Berdasarkan fungsi produksi yang digunakan
Faktor jumlah ternak bersifat tidak elastis, menunjukkan bahwa besarnya koefisien regresi
keadaan ini menjelaskan bahwa setiap merupakan nilai elastisitas biaya pakan itu sendiri,
penambahan broiler belum memberikan kontribusi jadi dalam hal ini besarnya elastisitas biaya pakan
yang besar terhadap jumlah produksi usaha. Jumlah adalah sebesar -0,540. Angka ini menunjukkan
ternak yang bertambah tidak sebanding dengan bahwa jika terdapat kenaikan biaya pakan sebesar
kapasitas kandang yang dimiliki oleh peternak. Hal 1% sedangkan faktor lain dianggap tetap, maka
tersebut menyebabkan persaingan makanan jumlah produksi usaha akan menurun sebesar
semakin ketat sehingga uniformity bobot badan 0,540%.
setiap ternak tidak merata. Kandang yang padat Faktor biaya pakan bersifat tidak elastis, hal ini
akan mengakibatkan ruang gerak dan mobilitas menjelaskan bahwa faktor biaya pakan belum
mempengaruhi produksi. Luas kandang harus memberikan kontribusi besar terhadap jumlah
disesuaikan dengan jumlah ternak yang dibudidaya. produksi. Hasil perhitungan biaya pakan pada tabel
Perkandangan merupakan salah satu faktor biaya produksi menghasilkan angka sebesar
manajemen yang vital bagi ternak, maka dari itu Rp.11.104,-/kg. Angka tersebut menggambarkan
kandang harus dibuat senyaman mungkin bagi kenyataan bahwa biaya pakan yang dikeluarkan
ternak untuk pertumbuhan bobot badan. Luas dalam usaha kemitraan PT. Sinar Abadi Sejahtera
kandang atau luas ruang kandang untuk ayam ras seimbang, sehingga tidak memberikan pengaruh
pedaging adalah 10 ekor/m2 [17]. dan tekanan pada biaya produksi. Tingginya biaya
pakan yang dikeluarkan oleh perusahaan seimbang
Elastisitas Pembelian DOC dengan penurunan biaya faktor produksi lain dan
Hasil pengolahan data mentah yang dianalisis pendapatan peternak yang relatif konstan, sehingga
dengan pendekatan regresi didapatkan bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
variabel pembelian DOC menunjukkan pengaruh jumlah produksi usaha. Perusahaan mempunyai
yang positif terhadap jumlah produksi usaha. Nilai kalkulasi perhitungan secara menyeluruh untuk
koefisien regresi variabel pembelian DOC sebesar menentukan perubahan harga kesepakatan,
0,257, hal ini diartikan bahwa jika biaya DOC sehingga plasma tidak mengkhawatirkan adanya
meningkat sebesar 1% sedangkan faktor lain kenaikan harga pakan yang akan menyebabkan
dianggap tetap maka jumlah produksi usaha akan kerugian karena tingginya tekanan pada biaya
meningkat sebesar 0,257. produksi. Faktor terbesar yang mempengaruhi
Variabel pembelian DOC bersifat tidak elastis, biaya produksi adalah biaya pakan. Biaya pakan
hal itu dikarenakan besarnya koefisien regresi merupakan biaya terbesar yaitu sekitar 60%-80 dari
belum memberikan kontribusi terhadap jumlah biaya total produksi [19].
produksi. Hasil perhitungan biaya produksi
menghasilkan harga DOC sebesar Rp.3.189,-/kg Elastisitas Mortalitas
bobot panen. Kenyataan tersebut menjelaskan Elastisitas mortalitas dari hasil pengolahan
bahwa harga DOC tersebut masih relatif cukup adalah sebesar -2,037, artinya pengaruh mortalitas
murah sehingga biaya produksi dapat ditekan. bersifat elastis terhadap jumlah produksi usaha.
Biaya DOC termasuk biaya terbesar kedua yang Hasil angka analisis tersebut menjelaskan bahwa,
dikeluarkan oleh perusahaan kepada plasma jika mortalitas mengalami kenaikan sebesar 1%
setelah biaya pakan, keduanya mempunyai peranan dengan faktor pengaruh lain dianggap konstan,
penting dalam produksi usaha karena saling maka jumlah produksi usaha akan mengalami
berkesinambungan. Perhitungan menunjukkan penurunan sebesar 2,037%. Mortalitas dalam
bahwa tidak semua biaya mengalami kenaikan penelitian merupakan angka kematian broiler
dalam jangka waktu yang bersamaan. Kesimpulan selama proses pemeliharaan berlangsung dan di
yang ada bahwa jika harga pakan naik, harga DOC kalkulasikan dalam bentuk persen. Mortalitas
akan mengalami penurunan, dan sebaliknya jika dinyatakan bersifat elastis, karena rata-rata angka
harga DOC naik maka biaya pakan akan mengalami kematian cukup tinggi yaitu sebesar 6%. Hal
penurunan. Dua faktor tersebut mempunyai tersebut cukup berpengaruh terhadap jumlah
peranan besar dalam biaya produksi usaha. Faktor ternak yang diproduksi. Penurunan jumlah ternak
utama dalam usaha peternakan ayam ras pedaging yang diproduksi akan mempengaruhi minimnya
adalah bibit ayam yang akan dipelihara [18]. pendapatan dan jumlah produksi usaha yang
diterima.

129
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

Beraneka macam faktor yang mengakibatkan mendekati satu (18). Besaran angka hasil analisis
timbulnya mortalitas, yaitu faktor cuaca, penyakit, tersebut menjelaskan bahwa jika faktor biaya
hingga manajemen pemeliharaan yang kurang produksi mengalami peningkatan sebesar 1%
tepat. Pada saat kegiatan wawancara saya lakukan dengan faktor lain yang diangaap konstan, maka
pada kebanyakan peternak, penyebab tingginya jumlah produksi usaha akan mengalami
angka kematian dikarenakan banyaknya wabah peningkatan sebesar 0,996%.
penyakit yang menular seperti ND, tetelo, dan Biaya produksi dikatakan bersifat elastis, hal ini
penyakit ngorok. Kerugian juga dialami oleh menunjukkan kenyataan bahwa usaha kemitraan
peternak pada akhir tahun 2013 sampai awal tahun broiler PT. Sinar Abadi Sejahtera yang dijalankan
2014. Kerugian diakibatkan oleh menularnya wabah mendapatkan keuntungan. Perhitungan biaya
avian influenza atau flu burung yang terjadi pada produksi dalam penelitian menghasilkan total biaya
awal tahun 2104. Faktor lain selain teknis sebesar Rp.14.973,-/kg, dan total penerimaan
pemeliharaan dan penyakit adalah keadaan sebesar Rp.17.844,-/kg, sehingga keuntungan yang
psikologis peternak sebagai pemilik usaha broiler diperoleh sebesar Rp.2.871,-/kg. Hasil perhitungan
yang menangani langsung pekerjaan di lapang. tersebut menggambarkan bahwa biaya produksi
Peternak yang mempunyai masalah dan yang dikeluarkan seimbang dengan pendapatan
menganggu keadaan psikologis, maka secara yang diterima. Kenaikan biaya produksi yang
otomatis akan berpengaruh pada broiler yang dikeluarkan akan berpengaruh pada kenaikan
dipelihara. Bagi peternak hal ini merupakan keuntungan yang diperoleh sehingga jumlah
pernyataan diluar teori, tetapi kenyataan tersebut produksi usaha akan meningkat.
terkadang memang menjadi masalah bagi mereka. Pengaruh faktor biaya produksi yang sangat
Berdasarkan hasil wawancara saya terhadap besar terhadap jumlah produksi. Hal ini dapat
petugas penyuluh kemitraan, tak sedikit dari terjadi karena biaya produksi yang terdiri dari DOC,
peternak yang berkeluh kesah pada mereka pakan, vitamin dan obat-obatan, sekam, upah
tentang masalah psikologis yang dihadapi diluar tenaga kerja, penyusutan kandang, penyusutan
teori manajemen teknis pemeliharaan. Petugas peralatan, pemanas, listrik, dan juga air merupakan
penyuluh lapangan tak segan untuk mendengarkan biaya besar yang tidak dapat dihindari oleh
seluruh keluh kesah mereka dan memberikan peternak. Biaya-biaya yang dikeluarkan peternak
pendapat sehingga dapat meringankan beban tersebut sesuai dengan kebutuhan ternak dan hasil
mereka, dengan tujuan keadaan membaik dan yang dicapai. Jika peternak mengupayakan biaya
manajemen pemeliharaan dapat ditangani secara produksi secara minim maka akan sangat
baik kembali. Secara teori, keadaan psikologis berpengaruh pada jumlah hasil produksi. Setiap
peternak yang kurang baik akan mempengaruhi peternak selalu mengharapkan keberhasilan dalam
kinerja mereka dalam proses budidaya broiler. usaha yang dijalankannya, salah satu parameter
Mereka yang mempunyai beban pikiran akan yang dapat dipergunakan untuk mengukur
melaksanakan proses manajemen pemeliharaan keberhasilan suatu usaha adalah tingkat
secara asal-asalan, hal tersebut berpengaruh pada keuntungan yang diperoleh dengan cara
penurunan jumlah produksi. pemanfaatan faktor-faktor produksi secara efisien.
Mortalitas sangat mempengaruhi jumlah Kombinasi penggunaan faktor-faktor produksi pada
produksi daging yang akan dipanen, semakin setiap usaha adalah syarat mutlak untuk
banyak angka kematian maka akan semakin sedikit memperoleh keuntungan.
hasil produksi yang didapatkan. Selain produksi Penelitian menjelaskan bahwa kombinasi
daging saat panen yang berkurang, standart penggunaan bibit ayam (DOC), pakan, obat dan
perusahaan juga tidak dapat dicapai sehingga vaksin, bahan bakar, upah tenaga kerja, nilai
perusahaan tidak memberikan bonus. Angka investasi kandang berpengaruh terhadap tingkat
standart mortalitas yang dibuat oleh perusahaan keuntungan [19]. Berbagai hasil penelitian diatas
bermacam-macam sesuai jumlah pembelian DOC menunjukkan bahwa kemampuan peternak dalam
yang dibudidaya oleh peternak. mengelola usahanya merupakan faktor yang sangat
menentukan tercapainya tingkat keuntungan
Elastisitas Biaya Produksi optimal dan efisiensi ekonomis. Pengelolaan usaha
Hasil penelitian data mentah yang diolah peternakan ayam, tiap peternak harus memahami 3
mendapatkan hasil nilai elastisitas biaya produksi (tiga) unsur penting dalam produksi, yaitu :
sebesar 0,996, hal ini menunjukkan bahwa faktor breeding (pembibitan), feeding (makanan
biaya produksi bersifat elastis. Keadaan tersebut ternak/pakan), dan manajemen (pengelolaan usaha
karena hasil koefisien regresi bertanda positif dan peternakan). Bagaimana peternak mampu

130
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

mengkombinasikan penggunaan faktor–faktor [4]. Cramer, G.L., CW. Jensen dan D.D. Southgate.
produksi secara efisien dalam hal ini bibit ayam 1997. Agricultural Economics and
(DOC), pakan, obat-obatan dan vitamin, serta Agribusiness. Seven Edition. John Wiley and
tenaga kerja, merupakan faktor-faktor yang sangat Sons.Inc.
penting dalam budidaya ayam ras pedaging agar [5]. Dewanto, A.A. 2005. Perjanjian Kemitraan
bisa mencapai keuntungan yang maksimal dan Dengan Pola Inti Plasma Pada Peternak Ayam
tingkat efisiensi yang diharapkan. Potong/Broiler di Pemerintah Kabupaten
Grobogan Jawa Tengah. Fakultas Peternakan
KESIMPULAN DAN SARAN Universitas Diponegoro. Semarang.
Kesimpulan [6]. Debertin, D.L. 1986. Agricultural Production.
Variabel mortalitas dan biaya produksi Economic Macmillan Publishing Company, a
merupakan faktor-faktor yang sangat signifikan division of Macmillan, Inc. New York.
mempengaruhi produksi broiler, sedangkan jumlah [7]. Fadilah, R., Polana, A., Alam S. dan Parwanto,
ternak, pembelian DOC, dan biaya pakan E. 2007. Sukses Beternak Ayam Broiler.
merupakan faktor-faktor yang signifikan Penebar Swadaya. Depok.
mempengaruhi jumlah produksi usaha broiler. [8]. North and Bell. 1990. Commercial Chicken
Mortalitas dan biaya produksi merupakan faktor Production Manual. New York.
yang mempengaruhi jumlah produksi usaha dan [9]. Putranto, H.E. 2006. Analisis Keuntungan
bersifat elastis terhadap jumlah produksi usaha Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat Di Jawa
kemitraan broiler, sedangkan jumlah ternak, Tengah (Studi Kasus Kabupaten Boyolali,
pembelian D.O.C, biaya pakan, dan biaya produksi Kabupaten Semarang Dan Kota Semarang).
merupakan faktor-faktor yang bersifat tidak elastis Tesis Program Pasca Sarjana Universitas
terhadap produksi usaha kemitraan broiler. Diponegoro. Semarang.
Saran [10]. Rasyaf, M. 2008. Pengelolaan Usaha
Peternak lebih selektif dalam pemilihan bibit DOC Peternakan Ayam Pedaging. PT Gramedia
yang akan dipelihara dan memperhatikan faktor Pustaka Utama. Jakarta.
besar penyebab kematian ternak sehingga angka [11]. Sadono Sukirno. 2002. Pengantar Teori
mortalitas dapat ditekan dan pemakaian faktor- Mikroekonomi. Edisi Ketiga PT Raja Grafindo
faktor produksi dan modal usaha lebih efisien, Persada. Jakarta.
karena dengan penggunaan faktor-faktor produksi [12]. Samuelson, P.A and W.D. Nordhaus. 2003.
yang efisien akan mempengaruhi jumlah Ilmu Mikro Ekonomi. Alih bahasa oleh Nur
pendapatan produksi. Rosyidah, Anna Elly dan Bosco Carvalo PT
Media Global Edukasi. Jakarta.
UCAPAN TERIMA KASIH [13]. Siregar, Y.R. 2009. Analisis Risiko Harga Day
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Old Chick (DOC) Broiler dan Layer Pada PT.
Dr. Ir. Budi Hartono, Prof. Dr. Ir. Zaenal Fanani, dan Sierad Produce Tbk Parung, Bogor. Fakultas
pihak-pihak terkait yang mendukung proses Ekonomi Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
penelitian. [14]. Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi
dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb
DAFTAR PUSTAKA Douglas. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
[1]. Anandra AR. 2010. Analisis Efisiensi [15]. Solihin, M. 2009. Risiko Produksi Dan Harga
Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Serta Pengaruhnya Terhadap Pendapatan
Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Di Peternakan Ayam Broiler CV AB Farm
KabupatenMagelang.http://eprints. Kecamatan Bojonggenteng – Sukabumi.
undip.ac.id/26358/1/jurnal_skripsi_ahmad.pd Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan
f Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor.
[2]. Badan Pusat Statistik Dinas Peternakan [16]. Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis Edisi 2.
Provinsi Jawa Timur, 2014. Jumlah Produksi PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
dan Populasi Ayam Pedaging. BPS Provinsi [17]. Wardhani, K.P. 2012. Analisis Efisiensi
Jawa Timur. Surabaya. Produksi Dan Pendapatan Pada Usaha
[3]. Beattie, B.R. and C.R. Taylor. 1996. Ekonomi Peternakan Ayam Ras Pedaging. Skripsi
Produksi. Cetakan Kedua. Alih Bahasa Dr. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Soeratno Josohardjono, MSc. Gadjah Mada Diponegoro Semarang. Semarang.
University Press. Yogyakarta. [18]. Yunus, R. 2009. Analisis Efisiensi Produksi
Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging Pola

131
Elastisitas Produksi Usaha Peternakan Broiler (Murti, et al.)

Kemitraan dan Mandir Di Kota Palu Provinsi


Sulawesi Tengah. Tesis Program Studi
Magister Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan. Program Pascasarjana
Universitas Diponegoro. Semarang.

132

Anda mungkin juga menyukai