Pemeliharaan ayam broiler terbagi menjadi dua periode yaitu periode starter dan periode finisher.
Masa brooding merupakan bagian dari fase starter, masa permulaan bagi perkembangan dan
pertumbuhan ayam. Periode brooding di awali dari persiapan kandang sampai dengan umur anak ayam 14
hari. Periode brooding merupakan fase kritis dalam kehidupan ayam broiler karena pada fase ini broiler belum
mempunyai sistem thermoregulasi yang baik untuk menjaga suhu tubuhnya agar tetap normal, sehingga
diperlukan pemanas sebagai pengganti dari induk ayam yaitu brooder.
Pada masa brooding sel-sel yang menyusun organ vital dalam tubuh ayam sebagian besar tumbuh secara
hyperplasia atau sel-sel tubuh akan bertambah jumlahnya dengan cara melakukan pembelahan sel. Apabila
pertumbuhan pada fase ini terganggu maka dapat dipastikan sel-sel yang akan dihasilkan pun berkurang. Hal
ini akan berpengaruh pada pertumbuhan selanjutnya yang berupa pertumbuhan hypertropia, dimana sel akan
memperbesar ukurannya atau pendewasaan sel. Perbedaan ini akan mengakibatkan pada fase
pertumbuhan hypertropia, jumlah sel yang lebih sedikit akan menghasilkan organ yang lebih kecil dengan
fungsi yang kurang optimal.
Organ – organ penting dalam tubuh ayam broiler berkembang pada masa brooding ini seperti organ
pencernaan, organ pernapasan, sistem kekebalan tubuh, kerangka tubuh ayam (tulang), organ reproduksi
menurut Hardianti (2012) Pada masa brooding pencernaan berkembang sangat cepat, begitu pula
perkembangan organ-organ yang berhubungan dengan sistem kekebalan sehingga fase ini sangat menentukan
performans akhir ayam. Pada ayam broiler, organ pencernaan akan berkembang pesat pada umur 2-14 hari dan
enzim-enzim pencernaan mulai disekresikan dan berfungsi secara optimal pada umur 4-21 hari. Organ
pernapasan berkembang pesat pada umur 4-14 hari, sedangkan sistem kekebalan tubuh berfungsi optimal pada
umur 7 hari (Medion.2017). Keberhasilan pemeliharaan broiler ditentukan pada dua minggu pertama, pada
masa ini terjadi perkembangan sistem kekebalan, saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Kondisi di
lapangan, perilaku peternak berbeda-beda dalam menyikapi masa brooding, dan juga peralatan periode
brooding yang di gunakan.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat secara efisien dan
ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang pertumbuhan secara optimal. Periode ini penting karena saat
anak ayam (DOC) baru ditetaskan, sistem pencernaan dan kekebalannya belum berkembang sempurna dan
ayam belum siap menghadapi perubahan suhu lingkungan. ketika anak ayam mulai masuk masa kritis inilah,
terjadi perkembangan saluran pencernaan, sistem kekebalan, sistem thermoregulasi (pengaturan suhu tubuh),
dan kerangka tubuh ayam (DOC) (Ravindran, et al, 2003).
Menurut Nuroso (2015), terdapat 5 hal penting yang harus diperhatikan pada periode brooding sebagai
berikut:
» Suhu ruangan induk buatan
Pengaturan suhu harus sesuai dengan kebutuhan anak ayam. Suhu yang tidak optimal sesuai dengan
kebutuhan anak ayam akan menyebabkan gangguan fisiologis sehingga pertumbuhannya terhambat dan daya
tahan
»tubuhnya
Ventilasi rendah.
Pengaturan ventilasi berhubungan dengan kebutuhan udara dan suhu. Keterlambatan dalam membuka dan
menutup tirai (ventilasi) akan menyebabkan pertukaran udara menjadi terganggu, dan suhu yang dibutuhkan
menjadi tidak sesuai. Ayam akan mudah terserang penyakit pernafasan dan pertumbuhannya terhambat.
Ventilasi yang bertumpu pada terbuka dan menutupnya layar atau tirai harus diatur sesuai dengan kebutuhan
anak ayam. Setelah tertutup hampir sangat rapat pada awal masa indukan, pada hari ke-12, layar bagian lantai
sudah mulai dibuka sekitar 30 cm. Hal tersebut berguna untuk menambah suplai oksigen dan media belajar
bagi anak ayam untuk berjalan diatas lantai. Selain itu, pembukaan layar juga untuk mengeringkan sekam
yang barangkali sudah terlalu lembab dan mendinginkan udara yang terlalu panas. Secara berangsur sekam
juga harus diturunkan dan pada umur 16 hari tirai lantai sudah bisa dibuka semuanya (Mulyantono dan Isman,
2008)
» Luas ruangan induk buatan
Page 1/2
Page 2/2