DOSEN PEMBIMBING :
Baihaqi, Dr., SE, M.Si., Ak., CA, CAPM, ACPA
DISUSUN OLEH :
1. Mutia Salsabilah
2. Beta Vemi
3. Shannyah Nur
Universitas Bengkulu
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi S1 Akuntansi
2022/2023
ABSTRAK
Halaman Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Manfaat Penelitian
II. TEMUAN
1.1 Ruang Lingkup Perusahaan
1.2 Proses Produksi
1.3 Proses Perhitungan Harga Pokok
1.4 Laporan Harga Pokok Penjualan dan Laba
Rugi
III. PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Prospek usaha peternakan ayam ras petelur di Indonesia di nilai
sangat baik di lihat baik dari pasar dalam negeri maupun luar negeri,
jika di tinjau dari sisi penawaran dan permintaan.Disisi pengeluaran
kapasitas produksi peternakan ayam ras petelur di Indonesia masih
belum mencapai kapasitas produksi yang sesungguhnya. Hal ini
terlihat dari masih banyaknya perusahaan pembibitan, pakan ternak,
dan obat-obatan yang masih berproduksi dibawah kapasitas terpasang,
artinya prospek pengembangan masih terbuka. Disisi permintaan, saat
ini produksi ayam ras petelur belum mencukupi kebutuhan pasar
dalam negeri. Sisanya di penuhi dari telur ayan kampung ,itik, dan
puyuh. Iklim perdagangan global yang sudah mulai terasa saat ini,
semakin memungkinkan produk telur ayam ras petelur dari Indonesia
untuk ke pasar luar negeri, mengingat produk telur ayam ras bersifat
elastik terhadap perubahan pendapatan per kapita per tahun dari suatu
Negara (Rustan ,2002).
Pemerintah Indonesia telah memberi dukungan pengembangan
peternakan.Hal ini dapat di lihat dengan adanya pembangunan
peternakan dengan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan swasta. Pemerintah menyelenggarakan pengaturan,
pembinaan, pengendalian,dan pengawasan terhadap ketersedian
produk peternakan yang cukup baik, jumlah maupun mutunya, aman,
bergizi, beragam dan merata.Sedang swasta semacam ini masih bisa
di jumpai di tahun 1950-an yang di pelihara oleh beberapa orang
penggemar ayam. Hingga akhir periode 1980-an, orang Indonesia
tidak banyak mengenal klasifikasi ayam.Ketika itu, sifat ayam
dianggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya enak dimakan
maka dagingnya juga enak dimakan.Namun, pendapatan itu tidak
benar, ayam negeri atau ayam ras ini ternyata bertelur banyak tetapi
tidak enak dagingnya. (Saragih, 2010)
Peternakan pada umumnya telah memiliki kemajuan.Hal ini dapat
dilihat dengan adanya pembangunan peternakan dengan tanggung
jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan swasta.Pemerintah
menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan
pengawasan terhadap ketersediaan produk peternakan yang cukup,
baik jumlah maupun mutuhnya, aman, bergizi, beragam dan
merata.Sedang swasta dan masyarakat memiliki kesempatan untuk
berperan seluas-luasnya dalam mewujudkan kecukupan produk
peternakan, dapat berupa melaksanakan produksi, perdagangan dan
distribusi produk ternak.
Telur sebagai salah satu produk ternak unggas memiliki protein yang
sangat berperan dalam tubuh manusia karena protein berfungsi
sebagai zat pembangun yaitu bahan pembentuk jaringan baru di dalam
tubuh, zat pengatur yaitu mengatur sebagai sistem di dalam tubuh,
dan sebagai bahan bakar, protein akan di bakar ketika kebutuhan
energy tubuh tidak dapat dipenuhi oleh hidrat arang dan lemak.
Permintaan akan telur sangat erat kaitannya dengan harga karena
dengan adanya harga yang sesuai maka masyarakat dapat menjangkau
sesuai dengan pendapatan mereka. Meningakatkan pendapatan sangat
berpengaruh terhadap permintaan telur. Apabila pendapatan berubah
maka jumlah permintaan akan telur pun akan berubah sehingga dapat
mempengaruhi kegiatan produksi dan perdangangan telur. Pendapatan
merupakan nilai maksimun yang dapat dikonsumsi oleh seseorang
dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada
akhir periode seperti keadaan semula (Rustan, 2002).
Kota Bengkulu merupakan salah satu daerah pusat perdagangan yang
memiliki tingkat penjualan komoditi yang sangat besar.Salah satu
komoditi yang sangat dibutuhkan dan memiliki tingkat penjualan
yang sangat besar adalah komoditi telur.
pada usaha peternakan ayam ras petelur, semakin tinggi pendapatan
maka dapat di katakana pengusaha tersebut sukses dalam
menjalankan usahanya. Memperoleh pendapatan yang tinggi bukalah
suatu hal yang mudah dalam usaha peternakan ayam ras petelur,
karena dalam usaha ini adanya kendala-kendala yang mungkin timbul
dalam proses budidaya sampai pada saat produksi yang siap untuk di
pasarkan, selain itu pendapatan yang diperoleh peternak sangat
dipengaruhi atau ditentukan oleh besarnya biaya.
Usaha peternakan ayam petelur yang ada di Bantaeng masih dalam
tahap perkembangan. Salah satunya diJalan raya air larai lintas manna
lampung, kecamatan kedurang ilir desa lubuk ladung, Bengkulu
selatan.dimana usaha peternakan ayam petelur sudah lama dikelolah
oleh 1 peternak yaitu oleh penduduk Bengkulu Selatan kota manna
(±4tahun).Keinginan masyarakat di kabupaten Bengkulu Selatan
untuk beternak sangat tinggi. Banyak masyarakat yang ingin membuat
usaha peternakan ayam petelur tapi masih ragu-ragu dalam memulai
usaha tersebut.Masyarakat disana masih ragu tentang kondisi
pendapatan yang diperoleh usaha ayam petelur. Berdasarkan
penjelasan tersebut, menjadi landasan peneliti untuk melakukan
penelitian tentang “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada
Perusahaan Ayam Petelur di Jalan raya air larai lintas manna
lampung, kecamatan kedurang ilir desa lubuk ladung. Bengkulu
selatan”