Anda di halaman 1dari 15

TINGKAT PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN

AYAM RAS PETELUR


OLEH
KELOMPOK I
Syahrul Taufik Lubis, S.Pt
Berny N. Salindeho, SP
Fahmy Zakaria, S.Pt
Widyawaty, SP

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat


pendapatan usaha peternakan ayam ras petelur dan untuk
mengetahui apakah usaha peternakan ayam petelur efisien.
Penelitian ini dilakukan pada Desa Dumati Kecamatan
Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. Waktu pengumpulan
data dilakukan pada tanggal 14 bulan Januari 2016.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
dengan teknik survey dan menggunakan analisis SWOT.
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. wawancara kepada peternakan ayam ras petelur
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode
analisa data yang pertama menggunakan rumus TC = TFC +
TVC kemudian dilanjut dengan rumus kedua TR = Q.P dan
rumus ketiga I = TR TC.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari hasil yang


diperoleh maka pendapatan rata-rata pada usaha peternakan
Nganro Farm sebesar Rp. 30.000.000,- per hari dan
pendapatan rata-rata pada usaha peternakan Nany Farm
sebesar Rp. 5.250.000,- per hari, selain itu tingkat efisiensi
usaha peternakan Nganro Farm secara R/C ratio sebesar 1,74
dan efisiensi usaha peternakan Nany Farm secara R/C ratio
sebesar 1.84

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil yang


diperoleh maka pendapatan rata-rata pada usaha peternakan
milik Bapak Rahim Nganro dan Ibu Nani berupa : rata-rata
produksi telurmencapai 75-78% per hari dari jumlah ayam
produktif

1. PENDAHULUAN

Telur ayam merupaka suatu jenis makanan yang sangat


populer dikalangan masyarakat karena sangat bermanfaat
sebagai sumber protein hewani. Telur ayam merupakan
jenis bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan
dikonsumsi masyarakat karena kandungan gizinya yang
tinggi dan harga per butir cukup murah.

Sehubungan dengan hal tersebut tujuan dari usaha ayam


petelur ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok
masyarakat akan telur ayam. Selain untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, bisnis ayam petelur ini juga
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja guna
meningkatkan pendapatan masyarakat

Adapun luaran atau output dari kajian ini adalah :

2. KERANGKA
PEMIKIRAN
Selama ini usaha pertanian di posisikan
sebagai pendukung dan bukan sebagai
mesin penggerak perekonomian, dimana
kondisi ini menimbulkan citra pertanian
sebagai sektor tradisional yang sulit untuk
berkembang.
Dengan adanya krisis ternyata membuat
orang menjadi sadar bahwa pertanian tidak
selayaknya hanya sekedar sebagai
pendukung melainkan sebagai mesin
penggerak
perekonomian
nasional.
(solahudin dalam Bahar,2006)

Industri perunggasan memiliki


nilai
strategis khususnya dalam penyediaan
protein
hewani
untuk
memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan peluang
ekspor, disamping peranannya dalam
memanfaatkan peluang
kesempatan
kerja (Departemen Pertanian 2005)
Pengembangan usaha ternak layer
(ayam petelur) di Indonesia masih
memiliki prospek yang bagus, terlebih
lagi konsumsi protein hewani masih kecil
(www.litbang.deptan.co.id)

3. KAJIAN TEORI

Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam
broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur.
Persilangan dan seleksi dilakukan cukup lama sehingga menghasilkan ayam
petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat
jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan (terus dimurnikan) . Inilah
yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul (Blakely, J., dan
Blade, D.H. 1998)

Biaya produksi didefinisikan sebagai upaya yang dikeluarkan oleh seorang


petani atau peternak dalam proses produksinya serta membawanya menjadi
produk (Hermanto, 1996).

4. METODE PENELITIAN

Penelitian menggunakan metode


deskriptif dengan teknik survey dan
menggunakan analisis SWOT

Studi lapangan dilakukan terhadap 2


perusahaan

Kajian literatur
Wawancara dilakukan terhadap dua
orang pemilik perusahaan
Kuesioner yang digunakan dalam survei
berisi 24 pertanyaan

5. Analisis Data

Menggunakan metodologi deskriptif


dengan teknik survei,
Menggunakan analisis SWOT

6. Hasil Penelitian
No

Jenis

Jumlah peralatan Jumlah peralatan


NganroFarm
NaniFarm

Timbangan

Mesin Pencampur Pakan

Mesin Penggiling Jagung

Drum Air

Ember Pakan

15

Mobil Pick Up

Tabel 2. Rata-rata produksi telur/bulan ayam petelur di Nganro


Nani Farm

Farm dan

Usaha

Produksi telur (kg)

Produksi telur (butir)

Nganro Farm
Nani Farm

33.750
5.906

540.000
94.500

Tabel 3. Rata-rata produksi telur/bulan ayam petelur di Nganro


Farm

Farm dan Nani

Usaha

Rata-rata Penerimaan
Bruto

Penerimaan Bruto/Tahun

Nganro Farm
Nani Farm

Rp. 900.000.000,Rp. 157.500.000,-

Rp. 10.800.000.000,Rp. 1. 890.000.000,-

Tabel 4. Rata-rata biaya perbulan untuk ayam ras ppetelur di Nganro Farm dan
Nany Farm
Usaha

Biaya yang di perlukan

Biaya yang dikeluarkan 1


thn

Ngangro Farm

Rp.517.500.000

Rp.6.210.000.000

Nany Fram

Rp.85.135.000

Rp.1.021.620.000

8. Pembahasan
Secara ekonomis usaha ternak ayam ras petelur memiliki prospek yang
menguntungkan karena permintaan jumlah konsumsi telur yang selalu lebih
tinggi daripada tingkat produksi telur, serta meiliki peluang pasar yang besar
yang lebih potensial dan usaha yang mampu bertahan saat krisi ekonomi terjadi
Penelitian ini melihat tingkat pendapatan usaha peternakan ayam ras petelur
yang ada di desa dumati dan untuk mengetahui apakah usaha peternakan ayam
peternakan ayam petelur tersebut berjalan episien, sebab dalam teori prinsip
ekonomi menyebutkan dalam mengusahakan sesuatu kita menggunakan biaya
yang sekecil-kecilnya dengan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya
Dalam pengembangan usaha peternakan ayam petelur di kedua perusahaan
ini pengusaha memiliki landasan-landasan yang kokoh dalam pengembangan
usahanya yaitu :
-ketersediaan lahan yang memadai
-ketersediaan modal yang kokoh
-perusahaan memiliki teknis untuk menghemat biaya misalnya penggunaan
peralatan tidak selamanya baru,
-pengolahan pakan di lakukan sendiri

Lanjutan.

-SDM yang berpengalaman


- Perusahaan sudah memiliki pasar tersendiri dalam memasarkan produk
- Perusahaan sudah menerapkan manajemen yang baik dalam pengelolaan
usaha peternakan ayam

9. Kesimpulan
Dari bahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Terdapat perbedaan yang nyata dalam tingkat produksi
dan penerimaan
rata-rata pada usaha peternakan ayam Ras petelur di Nganro Farm dan Nany Farm
usaha peternakan Ayam Ras Petelur yang di jalankan di keduaperusahaan ini yaitu
Perusahaan Nganro farm dan Nany Farm tergolong efisien dan menguntungkan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai