Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN USAHA

USAHA PUYUH PETELUR “HAMDALAH”

DISUSUN OLEH :

JHONI EFENDI
HENY NURJANAH

KECAMATAN SUMBERMALANG
2016
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan setiap orang agar dapat
melangsungkan kehidupan. Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup
sulit bagi orang-orang yang kurang jeli menangkap peluang. Banyak sekali calon pekerja yang
berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta, tetapi lapangan pekerjaan saat
ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak. Melihat dari segi
ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan karena manusia
mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga kerja, kita harus
mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai
memanfaatkannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus hanya pada satu
jenis pekerjaan saja.
Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah
pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha
juga sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Kegiatan usaha yang mempunyai peluang besar untuk dikembangkan
saat ini adalah usaha dibidang peternakan, mengingat sektor peternakan merupakan penyumbang
protein hewani yang tidak dapat digantikan dalam memenuhi kebutuhan makanan setiap hari.
Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan burung puyuh.
Puyuh sebagai salah satu ternak unggas, cocok diusahakan sebagai usaha sambilan
maupun komersial sebab, telur dan dagingnya semakin popular dan dibutuhkan sebagai salah
satu sumber protein hewani yang cukup penting. Mengkonsumsi daging dan telur puyuh sebagai
upaya untuk menjaga kesehatan tubuh bagi masyarakat. Hal ini mendorong beternak puyuh
semangkin popular dan banyak penggemarnya oleh kalangan peternak-peternak yang mencari
peluang usaha. Demikian pula penulis, tertarik untuk merencanakan wirausaha beternak puyuh
yang akan diwujudkan nantinya.

1.2 Rumusan Masalah


Prospek usaha beternak burung puyuh di daerah pedesaan masih cukup tinggi mengingat
lahan yang tersedia masih cukup luas untuk dimanfaat sebagai lahan usaha peternakan.
Berdasarkan dari segi pemasaran, usaha burung puyuh juga masih cukup besar, karena produksi
telur puyuh saat ini masih belum memenuhi kebutuhan pasar baik lokal maupun internasional.

1.3 Tujuan
Tujuan dari usaha beternak puyuh ini, adalah:
a. Mampu memenuhi pasokan telur puyuh sesuai dengan kebutuhan baik didalam maupun
diluar daerah Kabupaten Situbondo.
b. Mampu menjalankan kelangsungan usaha semestinya dan mengembangkannya.
c. Memberikan pengalaman dan menambah pendapatan penulis.
BAB 2. RENCANA PRODUKSI

2.1 Lokasi Wirausaha Beternak Puyuh


Lokasi wirausaha yang akan dibangun adalah :
Tempat : Jl. Argopuro Dusun Locare Timur RT.19 RW.05 Desa Tlogosari Kec.
Sumbermalang, Situbondo.
Status : Milik usaha
Alasan : Tempat begitu nyaman untuk usaha beternak puyuh dan tidak mengganggu
lingkungan pemukiman masyarakat setempat. Selain itu, transportasi juga
lancar, jadi mempermudah pemasaran produk kepada pelanggan.
2.2 Jadwal Kegiatan Program
Wirausaha beternak burung puyuh akan dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang.
2.3 Metode Pelaksanaan Program
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, maka dalam kegiatan ini dibutuhkan
tahapan-tahapan penyelesaian pada usaha, sasaran secara operasional adalah sebagai berikut :
2.3.1 Penyiapan Sarana dan Peralatan
a. Perkandangan
Lokasi usaha terletak di desa (kaki gunung Argopuro) sehingga sistem perkandangan
memperhatikan temperatur kandang berkisar 20-25 derajat; kelembaban kandang berkisar
30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60
watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang diatur agar
sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.
Model kandang puyuh yang diterapkan yaitu sistem sangkar (batere). Ukuran kandang
untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10
hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.
Sedangkan kandang utama menggunakan kandang model open house dengan atap gable yang
cocok untuk daerah dingin.
b. Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur, lampu
dan tempat obat-obatan.
2.3.2 Penyiapan Bibit
Bibit yang digunakan untuk usaha ini adalah bibit untuk produksi telur konsumsi, dipilih
bibit puyuh jenis kelamin betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit. Puyuh yang
digunakan sudah berumur 40 hari (pullet) siap bertelur.
2.3.3 Pemeliharaan
a) Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan
kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
b) Pengontrolan Penyakit dan Vaksinasi
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang
sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter
hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup. Pada umur 4-7 hari
puyuh di vaksinasi dengan dosis separuh dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan
melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral).
c) Pemberian Pakan dan minum
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh petelur setiap hari adalah 23
gr/ekor dan diberikan sebanyak 2 kali sehari. Pemberian minum dilakukan 2 kali sehari
dengan kondisi ad libitum.
2.3.4 Pengangkutan
Direncanakan alat pengangkutan untuk wirausaha beternak puyuh adalah sepeda
motor dan mobil. Sepeda motor untuk pengangkutan produk dalam jumlah yang sedikit,
sedangkan mobil untuk jumlah yang banyak dan lokasi yang cukup jauh.
BAB 3. ANALISA
3.1 Analisa Swot
3.1.1 Strength(Kekuatan)
a. Bertanggung jawab, disiplin kerja, kreatif dan inovatif
b. Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
c. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan
d. Menghasilkan produk yang berkualitas
3.1.1 Weaknes(Kelemahan)
a. Sarana dan prasarana yang kurang lengkap
b. Persaingan pasar dengan perusahaan yang berskala lebih besar
c. berubahnya kondisi perekonomian
3.1.2 Oportunity(Peluang)
a. Dengan tetap manjaga mutu dan kualitas barang,kami yakin kami dapat bersaing
walaupun harus bersaing dengan perusahaan berskala besar yang akan muncul di
kemudian hari.
b. Saat ini dengan belum adanya usaha dengan bidang usaha sejenis di tingkat regional
kawasan Situbondo, membuat kami yakin bahwa kedepannya perusahaan kami akan
maju dan mampu sedikit mengurangi tingkat pengangguran di daerah Situbondo yang
semakin banyak ini dan di sebabkan perubahan masyarakat yang mulai jenuh dan
berubah profesi.
3.1.3 Threaty(Ancaman)
a. Munculnya Perusahaan-perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi
perusahaan kami, dengan peralatan yang cukup/lebih canggih.
3.2 Analisis Industri
3.2.1 Perspektif Masa depan
Dengan tetap menjaga mutu dan kualitas, kami yakin bahwa usaha kami kedepannya
akan menjadi salah satu usaha besar yang terkemuka. Melihat kondisi pasaran telur puyuh
yang saat ini semakin pesat dengan munculnya industri-industri yang semakin maju,
membuat kami semakin tertantang untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan kuantitas baik
itu dalam bekerja maupun hasil produksinya.
Apabila kedepannya perusahaan kami sudah mendapat konsumen dengan jumlah
yang banyak, untuk lebih meningkatkan hasil produksi dan juga pemasaran, kami akan
membuka cabang di daerah lain yang mempunyai perspektif baik itu dari segi lingkungan
maupun kondisi masyarakat sekitar
3.2.2 Persaingan
Persaingan dalam dunia bisnis tak dapat dihindari. Seorang wirausahawan akan maju
apabila ia mau berusaha untuk bersaing. Bekerja keras agar usaha yang ia geluti menjadi
terbaik di antara sekian banyak para wirausahawan. Begitu juga kami akan berusaha
semaksimal mungkin untuk dapat bersaing dengan saingan-saingan kami,yaitu:
 Usaha dengan jenis produk yang sama
 Usaha dalam satu areal wilayah kerja.
Guna menunjang hasil persaingan yang baik, kami akan lebih selektif dalam bekerja
yang meliputi proses produksi dan pemasaran. Dengan keselektifan tersebut, kami yakin
perusahaan lain akan menganggap perusahaan kami sebagai saingan terberat.
3.3.3 Segmentasi Pasar yang akan Dimasuki
Segmentasi pasar sangat berpengaruh terhadap kemajuan ekonomi industri maka dari
itu harus di pertimbangkan dan di pikirkan dengan cermat dan waspada karena pasar
merupakan salah satu tujuan dari pendistribusian usaha kami, dengan sedikit saja kelalaian
dan kecerobohan dapat mengurangi penghasilan usaha, dan mengakibatkan banyak dampak
negatif bagi perkembangan perusahaan tersebut. Maka dari itu kami memilih lokasi yang
kami gunakan untuk pemasaran produk kami adalah di mulai dari daerah pedesaan. Hal
utama yang kami perhatikan dan lebih kami utamakan yaitu permintaan terhadap produk
buatan perusahaan kami,kondisi persaingan dalam pemasaran,reaksi para pesaing dan biaya
promosi atau iklan. Selain hal tersebut di atas, dalam menentukan biaya dan laba yang
diharapkan, usaha kami mengutamakan kondisi dan orientasi pasar yang setiap waktu bisa
berubah sesuai dengan keadaan.
3.3.4 Luaran yang Diharapkan
Setelah kegiatan ini dilaksanakan diharapkan akan diperoleh suatu hasil produksi
yang lebih bagus dari usaha tersebut dimana konsumen puas dengan produk yang
ditawarkan. Masyarakat lebih mengenal dan dapat memberdayakan manfaat burung puyuh,
karena dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan dapat meningkatkan produksi
beternak puyuh ke arah yang lebih maju. Dari segi pemanfaatan, usaha ini dapat menambah
wawasan dari masyarakat dan mahasiswa, bahwa pemeliharaan burung puyuh dengan baik
dan teliti dapat meningkatkan pendapatan usaha, yang selanjutnya usaha ini dapat
mengurangi angka penganguran di Indonesia karena banyak perusahaan yang melakukan
pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

3.3 Analisis Usaha


Untuk dapat menjalankan kegiatan wirausaha beternak puyuh ini diperlukan biaya
atau sejumlah taksasi dana (modal). Setelah melihat langkah-langkah dalam konsep dasar
berusaha dan memperkirakan sejumlah taksasi dana yang akan diperlukan, maka wirausaha
beternak puyuh dapat dimulai dengan kalkulasi anggaran biaya sebagai berikut :
Tabel 3. Biaya tetap, biaya tidak tetap, penerimaan selama 3 periode (tahun 1)

Biaya Periode 1 Biaya Periode 2 Biaya Periode 3


No Analisa Usaha
(4 Bulan) (4 Bulan) (4 Bulan)
A. Biaya Usaha
A. Biaya Tetap
Lahan @200 m2 x
Rp.100,000,000 - -
Rp. 500.000,-
Kandang utama,
Rp. 52,375,783 - -
gudang, sumur
Kandang Batere @
50 unit x Rp. Rp. 12,500,000 - -
300.000,-
Pagar Rp. 63,000,000 - -
Lampu Rp. 290,000 - -
Total Biaya Tetap Rp. 228,165,783
B. Biaya Tidak Tetap
Pullet @3.300 ekor x
Rp. 16,500,000 Rp. 16,500,000 Rp. 16,500,000
Rp. 5.000,-
Pakan 76 kg x 120
Rp. 51,072,000 Rp. 51,072,000 Rp. 51,072,000
hari x Rp 5.600/kg
Koran @17 unit x 1
Rp. 42,500 Rp. 42,500 Rp. 42,500
kg x Rp. 2.500,-
Obat dan vaksin Rp. 200,000 Rp. 200,000 Rp. 200,000
Listrik Rp. 200,000 Rp. 200,000 Rp. 200,000
Gaji Karyawan Rp. 4,000,000 Rp. 4,000,000 Rp. 4,000,000
Penyusutan bangunan Rp. 3,802,763 Rp. 3,802,763 Rp. 3,802,763
Dan lain-lain Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000 Rp. 1,000,000
Total Biaya Tidak Tetap Rp. 76,817,263 Rp. 76,817,263 Rp. 76,817,263
Total biaya usaha/ periode Rp. 304,983,046 Rp. 76,817,263 Rp. 76,817,263
Total Biaya Usaha/Tahun Rp. 458,617,572
B. Penerimaan
(Penjualan telur
Periode 1 Periode 2 Periode 3
mortalitas 2% =
3.234 ekor)
3.234 butir x Rp. Rp.116,424,000 Rp. 116,424,000 Rp. 116,424,000
300,-
Penerimaan / Tahun Rp. 349,272,000
Berdasarkan pada tabel 3, biaya usaha, penerimaan dan keuntungan pada tahun 1
tahun 2 dan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Analisa usaha tahun 1, 2, 3 dan 4
Analisa
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
usaha
Total Biaya
Rp. 458.617.572 Rp. 230.451.789,15 Rp. 230.451.789,15 Rp. 230.451.789,15
Usaha
Total
Rp. 349.272.000 Rp. 349.272.000 Rp. 349.272.000 Rp. 349.272.000
Penerimaan
Keuntungan -Rp.109.345.572 Rp. 118.820.211 Rp. 118.820.211 Rp. 118.820.211
Pada tahun pertama usaha tidak menghasilkan keuntungan. dan modal akan kembali
pada tahun ke 2 (6 periode).
3.4 Analisa kelayakan
Analisa kelayakan usaha dapat dihitung yaitu sebagai berikut di ambil biaya stabilnya
yaitu dimulai pada tahun ke 3:
3.4.1 Analisa R/C
R/C = Total penerimaan penjualan = Rp. 349.272.000 = 1,51
Total biaya Rp. 230.451.789,15
3.4.2 Analisa B/C
B/C = Total keuntungan = Rp. 118.820.211 = 0,51
Total biaya Rp. 230.451.789,15

3.4.3 Analisa BEP


 BEP Produksi = Total biaya = Rp. 230.451.789,15 = 768.172,63 butir/tahun
Harga jual Rp. 300.-
 BEP Harga = Biaya usaha = Rp. 230.451.789,15 = Rp. 226.68 / butir
Total produksi 1.164.240
KEISMPULAN
Penulis berharap tulisan proposal ini dapat diwujudkan nantinya serta dapat
memberikan manfaat bagi pembaca lainnya guna menambah pengetahuan tentang beternak
burung puyuh. Penulis juga mengakui banyak kekurangan dalam pembuatan proposal ini.
Oleh karena itu. penulis sangat mengharapkan masukan dari pembaca. guna unutuk perbaikan
ke depan.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen-dosen pengampuh mata
kuliah kewirausahaan. karena telah membantu mahasiswa untuk memiliki atau memikirkan
suatu prospek usaha ke depan yang mampu diciptakan mahasiswa itu sendiri serta teman-
teman yang telah membantu penulis dalam membuat proposal ini.
KANDANG UTAMA

 Luas atap = (4 x 2) m x (20 x 20) m = 408 m2 x 25 buah genteng kodok/m2 = 10200 buah x Rp. 1.500.- = Rp. 15.300.000.-
Genteng krepus tiap meter 4 buah = 4 x 20 m = 80 buah x Rp. 5.600.- = Rp. 448.000.-
Kayu reng tiap meter terdiri 4 buah reng kayu akasia (2x3 cm) = 4 m x 4 buah = 16 buah x 20 m = 320 m x Rp. 7.200.- / 4 m = Rp. 576.000.-
Kayu usuk tiap meter terdiri dari 1 buah usuk akasia ( 4x6 cm) = 4 m x 20 buah = 80 m x Rp. 40.000.- / m = Rp. 3.200.000.-
Kayu balok (6x12 cm) = (20 m x 3) + (7 m x 2) = 74 m x Rp. 180.000.- = Rp. 13.320.000.-
Penyangga => kuda-kuda (6x12 cm) = 1 m x 5 buah x Rp. 25.000.- = Rp. 120.000.-
Groding (6x12 cm) = 1 m x 10 buah x Rp. 25.000.- = Rp. 250.000.-
Mur baut = 25 buah x Rp. 500.- = Rp. 12.500.-
Paku = 15 kg x Rp. 12.000.- = Rp. 180.000.-
 Dinding tembok termasuk pondasi dan lain-lain = (4 m x 2 sisi) + ( 1 m x 2 sisi) + (5.5 m x 2 sisi) = 21 m x Rp. 500.000.- = Rp. 10.500.000.-
 Jendela kawat = (20 x 2) m2 x 2 sisi = 80 m x Rp. 50.000.- = Rp. 4.000.000.-
Kayu jendela (4x6) = (48 m x 2 sisi) + (16 m x 2 sisi) = 112 m x Rp. 13.500.- = Rp. 1.512.000.-
 Pintu 2 sayap (2x2 m) = 2 buah x Rp. 150.000.- = Rp. 300.000.-
 Gudang = Rp. 1.657.283.-
 Sumur = Rp. 1.000.000.-
Total pembuatan kandang utama = Rp. 52.375.783.-
KANDANG PUYUH

 Luas = 100 cm2 = 1 m2 => 40 ekor puyuh dewasa


Satu kandang batere = 5 x 40 ekor = 200 ekor
Sehingga dibutuhkan 50 unit kandang batere untuk 10.000 ekor puyuh petelur.
1 unit = Rp. 250.000.- Maka dibutuhkan = Rp. 250.000.- x 50 unit = Rp. 12.500.000.-
LAHAN
 Lahan : luas 200 m2 x Rp. 500.000.- = Rp. 100.000.000.-
PAGAR
 Pagar tembok : p x l x t (20 x 10 x 3) : luas = 180 m2
Pondasi = Rp. 200.000.-/ m x 180 m= Rp. 36.000.000.-
Pasang bata. plester = Rp. 150.000.-/ m x 180 m = Rp. 27.000.000.-
Total pembuatan pagar = Rp. 63.000.000.-
LAMPU
 Lampu kandang 5 x Rp. 10.000.- = Rp. 50.000.-
 Kabel dan colokan listrik = Rp. 200.000.-
 Lampu kandang puyuh per unit = 10 x Rp. 4.000.- = Rp. 40.000.-
Total biaya lampu = Rp. 290.000.-
TOTAL BIAYA TETAP = Pembuatan kadang utama + kandang puyuh + Lahan + Pagar + Lampu
= Rp. 52.375.783.-+ Rp. 12.500.000.- + Rp. 100.000.000.- + Rp. 63.000.000.- + Rp. 290.000.-
= Rp. 228,165,783,-
Analisa usaha 6 periode
Biaya Periode 1 (4 Biaya Periode 2 Biaya Periode 3 Biaya Periode 4 Biaya Periode 5 Biaya Periode 6
No Analisa Usaha
Bulan) (4 Bulan) (4 Bulan) (4 Bulan) (4 Bulan) (4 Bulan)
A. Biaya Usaha
A. Biaya Tetap
Lahan @200 M2 X Rp. 500.000.- Rp. 100.000.000
Kandang Utama. Gudang. Sumur Rp. 52.375.783
Kandang Batere @ 50 Unit X Rp.
Rp. 12.500.000
300.000.-
Pagar Rp. 63.000.000
Lampu Rp. 290.000
Total Biaya Tetap Rp. 228.165.783
B. Biaya Tidak Tetap
Pullet @3.300 Ekor X Rp. 5.000.- Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000 Rp. 16.500.000
Pakan 76 Kg X 120 Hari X Rp 5.600/Kg Rp. 51.072.000 Rp. 51.072.000 Rp. 51.072.000 Rp. 51.072.000 Rp. 51.072.000 Rp. 51.072.000
Koran @17 Unit X 1 Kg X Rp. 2.500.- Rp. 42.500 Rp. 42.500 Rp. 42.500 Rp. 42.500 Rp. 42.500 Rp. 42.500
Obat Dan Vaksin Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Listrik Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000
Gaji Karyawan Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000
Penyusutan Bangunan Rp. 3.802.763 Rp. 3.802.763 Rp. 3.802.763 Rp. 3.802.763 Rp. 3.802.763 Rp. 3.802.763
Dan Lain-Lain Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Rp
Total Biaya Tidak Tetap Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263
76.817.263
Total Biaya Usaha/ Periode Rp. 304.983.046 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263 Rp. 76.817.263
Total Biaya Usaha/Tahun Rp. 458.617.572
B. Penerimaan
Penjualan Telur Mortalitas 2% = 3.234 Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Periode 6
Ekor
3.234 Butir X Rp. 300.- Rp. 116.424.000 Rp. 116.424.000 Rp. 116.424.000 Rp. 116.424.000 Rp. 116.424.000 Rp. 116.424.000
Penerimaan / Tahun Rp. 349.272.000
C. Keuntungan Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Periode 6
Penerimaan-Biaya Usaha -Rp. 188.559.046 Rp. 39.606.737 Rp. 39.606.737 Rp. 39.606.737 Rp. 39.606.737 Rp. 39.606.737
Keuntungan/Tahun -Rp. 109.345.572
Keuntungan/Tahun (Tanpa Biaya Tetap) Rp. 118.820.211
Rp. 9.474.639

Anda mungkin juga menyukai