PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Kami melakukan kunjungan atau observasi ke salah satu peternak ayam petelur,
yaitu :
1. Ingin mengetahui cara beternak Ayam Petelur.
2. Ingin melihat secara langsung mengenai pembudidayaan atau beternak ayam
petelur.
3. Ingin mengetahui secara lebih jelas perkandangan yang ideal untuk ayam
petelur.
4. Ingin mengetahui penyakit-penyakit yang sering menyerang ayam petelur.
5. Ingin mengetahui produksi telur yang dihasilkan.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah
1. Bagaimana cara beternak ayam petelur?
2. Bagaimana bentuk-bentuk kandang yang ideal untuk ayam petelur?
3. Penyakit apa saja yang sering menyerang ayam petelur?
4. Bagaimana produksi ayam petelur?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suhu Lingkungan ayam ras petelur dewasa dalam pemeliharaannya,
memerlukan kisaran suhu yang ideal antara 18-21oC, karena ayam ras umumnya
berasal dari negara beriklim subtropis. Temperatur tersebut hanya dapat dicapai di
dataran tinggi di Indonesia yang beriklim tropis (panas lembab). Suhu lingkungan
yang panas akan mengurangi nafsu makan ayam ras petelur dan ayam cenderung
lebih banyak minum. Berkurangnya konsumsi dapat mengganggu kebutuhan
nutrisi dan berpengaruh pada produksi telur. Ayam ras petelur lebih mudah
beradaptasi (lebih tahan) dengan suhu yang relatif tinggi daripada suhu yang
selalu berubah-ubah.
Umumnya usaha peternakan ayam ras petelur mempertimbangkan lokasi
peternakan dengan daerah penyedia sarana produksi dan pemasaran agar dapat
menekan biaya transportasi. Oleh karena itu, masalah temperatur dapat diatasi
dengan membuat sistem ventilasi udara yang baik yaitu dengan memberi kipas
pada kandang, sehingga dapat mengurangi panas. Jadi yang menjadi aspek kritis
di sini yaitu masalah temperatur yang dapat mengganggu produktivitas ayam ras
petelur. Hal ini dapat di atasi dengan membuat sistem ventilasi udara yang baik
pada kandang. (Anonymous, 2010)
Sebelum dibangun kandang harus memperhatikan beberapa aspek,
diantaranya yaitu jarak kandang dengan pemukiman warga, struktur atau desain
kandang yang ideal, luas kandang dengan kapasitas yang ideal, adanya sirkulasi
yang baik, suhu yang sesuai, adanya sanitasi yang baik untuk ternaknya, jarak
dengan sumber air, pakan pemasaran, dan bahan kandang yang dipakai sesuai
dengan keamanan ternak tersebut.
Kandang memiliki fungsi yaitu untuk menjaga supaya ternak tidak
berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak, serta
mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Pada luas sekitar 1 hektar
atau 10.000 m² idealnya diisi dengan 20.000-25.000 ekor. Kandang pembesaran
yang ideal berukuran panjang 40 m dan lebar 5 m. Kandang yang tidak terlalu
lebar sangat berguna untuk kebutuhan ayam dalam hal ini kenyamanannya. Hal
ini disebabkan semakin lebar kandang maka ayam akan sulit mendapatkan udara
segar karena sirkulasi atau pergerakan udara yang lambat. Kandang pada ayam itu
diantaranya yaitu kandang postal dan kandang batteray. Kandang tipe postal
dengan luas 200 m², (40 x 5 m) cukup optimal untuk memelihara pullet sejumlah
1600 ekor hingga berumur 112 hari. Sedangkan kandang batteray yang berukuran
200 m² bisa diisi dengan pullet sekitar 2500 ekor (Anonymous, 2012).
Kandang harus memberikan fungsi yang utama pada unggas, termasuk
ayam petelur, yaitu : memberikan kenyamanan pada unggas, memberikan
perlindungan pada unggas dari berbagai gangguan luar, member perlindungan
terhadap cuaca dan iklim, bisa membantu unggas untuk bereproduksi dengan baik,
serta memudahkan peternak dalam proses pemeliharaan unggas (ayam). Dan hal
yang perlu diperhatikan dalam membangun kandang yaitu lokasi kandang,
bangunan kandang, dan peralatan serta perlengkapan kandang.
(Prof.Dr.Ir Achmanu, dkk, 2011) menjelaskan mengenai system kandang,
dalam segi konstruksi atap, konstruksi dinding, konstruksi lantai, dan macam-
macam kandang untuk unggas termasuk ayam petelur. system kandang dapat
terbagi menjadi tiga, yaitu :
2. Influenza
Penyakit ini hamper sama dengan IB, hanya saja pada penyakit ini yang diserang
adalah lyarinx dan trachea saja. Cara pencegahannya yaitu :
Perbaikan sanitasi
Vaksinasi
Pemberian antibiotika pada dosis pencegahan
Dalam memilih lokasi peternakan yang baik untuk ayam petelur, itu yang
perlu diperhatikan yaitu jarak kandang ataupun peternakannya sebaiknya jauh dari
pemukiman warga, agar segala kegiatan yang berlangsung dalam peternakan
tersebut tidak mengganggu warga, serta limbah pembuangan dari peternakan
ayam petelur tidak membuat warga resah karena baunya yang mengganggu.
Adanya konstruksi kandang atau desain kandang yang terbuat dari bahan yang
aman dan nyaman, serta ukuran kandang yang bisa menentukan kapasitas ternak
ayam petelur didalamnya. Adanya sanitasi juga mempengaruhi perkembangbiakan
ternak, suhu serta kelembaban kandang juga mempengaruhi. Selain itu pemilihan
lokasi peternakan untuk ayam petelur yang perlu diperhatikan yaitu jarak
peternakan dengan sumber pakan, air serta tempat pemasarannya.
Pada kunjungan kami dipeternakan yang dimiliki oleh Bapak Rochman
Hadi, didaerah Jalan Klogeng Gribig No 22, bahwa alasan beliau memilih
komoditi Ayam Petelur untuk diternakkan yaitu karena produksi ayam petelur itu
relative cepat dalam memproduksi telur. Beliau ini dalam membangun
peternakannya sangat memperhatikan beberapa aspek yang memang perlu untuk
diperhatikan dalam membangun sebuah peternakan.
Peternakan yang dimiliki oleh Pak Rochman untuk saat ini terdiri dari
2000, jenis strain yang dipelihara oleh beliau adalah Strain Lohman. Yang dimana
peternakan beliau ini tergolong ke dalam peternakan mandiri, karena modal yang
dipakai beliau dalam mendirikan usaha peternakan ayam petelur ini adalah modal
Pak Rochman sendiri.
Jenis ayam itu terbagi ke dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan
ayam jenis petelur. ayam jenis petelur ini sengaja untuk diternakkan karena untuk
dihasilkan produksi telur dalam jumlah yang banyak dengan kualitas yang baik
bila dibandingkan dengan ayam jenis pedaging. Dalam memulai beternak baik
ayam ataupun ternak lainnya, yang perlu kita perhatikan yaitu factor pakan,
kandang, penyakit, sifat genetikanya, dan sebagainya. Karena semua itu sangat
mempengaruhi factor pertumbuhan dan perkembangan ayam.
Meskipun ternak diberi pakan dengan nutrisi yang cukup baik, tidak
menutup kemungkinan jika ternak tersebut akan terserang penyakit. Hal itu bisa
disebabkan oleh adanya sanitasi kandang yang kurang, kurangnya pemeliharaan
yang baik oleh peternaknya, lingkungan dan cuaca yang tidak memungkinkan.
Dengan ini, maka penyakit pada unggas (ayam) bisa muncul. Penyakit yang
biasanya muncul diunggas (ayam) yaitu influenza, tetelo, cacar, dan sebagainya.
Pada peternakan milik Bapak Rochman, ayam peliharaannya biasanya
terserang penyakit yang berhubungan dengan system pencernaan dan pernafasan.
Penyebab penyakit tersebut yang menyerang ayam itu dikarenakan lingkungan
yang tidak mendukung, dalam hal cuaca, iklim, suhu, dan adanya sanitasi kandang
yang kurang diperhatikan dengan baik. Jika ayam-ayamnya sudah terkena
penyakit, beliau biasanya menangani ternaknya dengan cara memberikan obat
yang sesuai dengan penyakitnya, serta memperhatikan dalam proses pemeliharaan
dan perawatan ayam-ayam petelur tersebut. Pencegahan yang dilakukan Pak
Rochman yaitu seperti memberikan pakan dengan frekuensi dan komposisi yang
benar dan rutin dengan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam petelurnya,
memperhatikan kondisi kandang dengan memperhatikan beberapa aspek yang
memang harus dipertimbangkan, memberikan vaksin pada ternaknya.
(Prof.Dr.Ir Achmanu, dkk, 2011) menjelaskan penyakit yang biasa terjadi
pada unggas (ayam), yaitu :
1. Infectious Bronchitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus Terpeia pulli, adapun cara pencegahannya
yaitu dengan cara vaksinasi dan antibiotika dosis pencegahan.
2. Influenza
Penyakit ini hamper sama dengan IB, hanya saja pada penyakit ini yang diserang
adalah lyarinx dan trachea saja. Cara pencegahannya yaitu :
Perbaikan sanitasi
Vaksinasi
Pemberian antibiotika pada dosis pencegahan