Anda di halaman 1dari 10

Makalah

“PERIOKSIDASI LIPID DAN CONTOH KASUS”

Mata Kuliah : Biokimia

oleh

Jhoni Efendi
19800007

PROGRAM STUDI KESEHATAN HEWAN & MASYARAKAT


VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Perioksidasi Lipid
dan Contoh Kasus”.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Biokimia di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Di samping itu, makalah ini juga disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
perioksidasi lipid dan contoh kasus yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
sumber terpercaya.

Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah Biokimia yang telah
membimbing kami agar dapat mengerti tentang materi apa saja yang dibahas.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pada tugas makalah kami berikutnya. Terimakasih.

Surabaya, 27 Desember 2019

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .............................................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Oksidasi Biologis ....................................................................... 3
2.2 Enzim Yang Berperan Dalam Proses Oksidasi Biologis ............................. 3
2.2.1 Dehidrogenase ....................................................................................... 3
2.2.2 Oksidase ................................................................................................ 4
2.2.3 Oksigenase............................................................................................. 4
2.2.4 Hidroksilase ........................................................................................... 5
2.3 Peran Oksidasi Dalam Biomedis ................................................................. 5
2.3.1 Pemanfaatan Enzim Sebagai Alat Diagnosis ........................................ 5
2.3.2 Enzim Sebagai Suatu Reagensia Diagnosis. ......................................... 6
2.3.3 Enzim sebagai petanda pembantu dari reagensia .................................. 7
2.3.4 Pemanfaatan Enzim Di Bidang Pengobatan .......................................... 7
2.4 Implementasi Dalam Kehidupan................................................................ 10
2.4.1 Pencoklatan Nonenzimatis (Reaksi Maillard) ..................................... 11
2.4.2 Enzymatic Browning............................................................................ 12
2.4.3 Denaturasi Protein ............................................................................... 12
BAB 3 KESIMPULAN ............................................................................................. 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 15

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman dan globalisasi sangat mempengaruhi pola hidup
masyarakat. Pengaruhnya dapat dilihat dari pola makan, konsumsi, dan aktivitas sehari-
hari. Hal ini amat berperan dalam munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit
kardiovaskuler dan kanker. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit
kardiovaskuler adalah penyebab kematian nomor satu di dunia pada tahun 2008 (WHO
2009). Sebanyak 17.5 juta orang meninggal karena penyakit ini pada tahun tersebut dan
80% di antaranya terjadi di negara dengan pendapatan kecil atau sedang. Penyakit
kardiovaskuler ini disebabkan oleh penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh
aorta koroner akibat berkurangnya elastisitas pembuluh tersebut. Hal ini dikenal sebagai
aterosklerosis. Hiperlipidemia adalah salah satu penyebab utama aterosklerosis dan
kondisi yang terkait aterosklerosis, contohnya penyakit jantung koroner (Katzung
2002). Hiperlipidemia adalah meningkatnya konsentrasi berbagai lipid dalam darah,
yaitu trigliserida, dan kolesterol. Faktor yang menyebabkan hiperlipidemia antara lain
konsumsi makanan yang mengandung kolesterol dan asam lemak jenuh tinggi, faktor
keturunan, dan obesitas. Radikal bebas banyak mendapat perhatian akhir-akhir ini
karena dianggap berperan cukup signifikan dalam proses terjadinya berbagai penyakit
degeneratif, antara lain aterosklerosis, katarak, penyakit jantung, kanker, autoimun, dan
penuaan (Muhilal 1991). Radikal bebas dapat menyerang asam lemak tak jenuh jamak
@olyzmsaturated fat5 acid, PUFA) yang mengandung sedikibya tiga ikatan rangkap.
Reaksi penyerangan ini disebut peroksidasi lipid. Reaksi terjadi karena lipid dianggap
sebagai salah satu molekul yang paling sensitif terhadap radikal bebas.
Berdasarkan latar belakang di atas maka di perlukan informasi tentang oksidasi
biologis serta enzim apa saja yang berperan di dalamnya dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari hari. Sehingga diharapkan dapat di implementasikan dengan benar
dalam kehidapan sehari-hari terutama dalam bidang pengobatan medis dan mampu
membantu mengatasi penyakit-penyakit dalam bidang kesehatan hewan.

1
1.2 Tujuan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. untuk mengetahui pengertian perioksidasi lipid
b. untuk mengetahui contoh kasus penyakit akibat perioksidasi lipid
c. untuk mengetahui pencegahan perioksidasi lipid

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perioksidasi Lipid


Peroksidasi Lipid Radikal bebas (Free radical) didefinisikan sebagni suatu
atom atau molekul yang metnpunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangao.
Artinya, secara teoritis radikal bebas dapat terbenluk bila terjadi pemisahan iltatan
kovalen. Radikal bebas dianggap berbahaya kate~ia sailgat reaktif dalarn upaya
mendapatkail pasangan elektronnya. Upaya ini dapat piila membentnk radikal bebas
baru dari atom atau molekul yang elektronnya terambil untuk berpasangan dengan
radikal bebas sebelumnya (Muhilal 1991). Zat gizi yang paling sensitil' terhadap
kerusakan oleh radikal bebas adalah asam Iemak maje~nuk tak jenuh, yang dikenal
dengan sebutan peroksidasi lipid. Selain radikal oksigen, peroksidasi lipid juga dapat
ditimbulkan oleh polusi kimia (Husaini 1991). Peroksidasi lipid adalah reaksi yang
terjadi antara radikal bebas dengan asam lemak tak jenuh jamak yang mengandung
sedikitnya tiga ikatan rangkap. Peroksidasi lipid juga sering nlengacu pada degradasi
oksidatif pada lipid. Reaksi ini dapat terjadi dalam tubuh secara alalni karena adanya
pembentukan radikal bebas dari 11roses metabolisine endogen. Radikal bebas
bcrsifat sangat reaktif dan dapat menimbulkan kerusakan di berbagai bagian sel,
antara lain mernbran sel, protein, dan DNA. Reaksi peroksidasi lipid terjadi karena
lipid dianggap sebagai molekul yang paling sensitif terhadap radikal bebas. Lipid
peroksida yang terbent~~k dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan yang pada
akhirnya ~neilgarah pada berbagai penyakit degellemtif (Muhilal 1991).
Meningkatnya konsenlrasi lipid peroksida di hati dapat merusak sel liati. Lipid
peroltsida tersebut keinudian keluar menuju pembuluh darali da~i dayat merusak
jaringan dan organ lain. Iconsentrasi lipid peroksida darah pada manusia jumlahnya
tidak boleh melebihi 4 nmol/ml (Yagi 1994). Tiga tahap pada proses peroksidasi
lipid adalah inisiasi, pmpagasi, dan terminasi (Murray 2001). Inisiasi adalah langltah
pada saat radikal PUFA ntulai terbentuk. lnisiator pada sel biasanya adalah suatu
spesies oksigen reaktif, yang dapat bereaksi dengan atom hidrogen ~neinbent~~k air
dan radikal PUFA (Gambar 1). Radilal PUFA merupakan molekul yang tidak stabil,

2
sehingga langsung cepat bereaksi dengan oltsigen membentuk radiltal peroltsi lipid.
Radikal ini juga tidak stabil dan bereaksi dengan asam lemak bebas lainnya
mernbentuk radikal PUPA dan llidrogen peroksida. Siklus ini terus berlanjut sarnpai
terjadi tahap terniinasi, yaitu pada saat dua molekul radikal bereaksi dan membentok
spesies nonradikal.

Gambar Mekanisme peroksidasi lipid

Peroksidasi lipid diakibatkan oleh radikal bebas, yaitu suatit atom atau lnolekitl yang
ineiniliki satu atau lebih elektron tak berpasangan dan sangat reaktif (Muhilal 1991).
Radikal bebas dapat terbentok secara endogen atau secara eksogen, tnelalui proses
adsorpsi radiasi dan reaksi redoks. Bila radikal bebas bereaksi detigan asan1 Lemak tak
jenuh, ~naka akan tnengliasilkan radiltal lipid bebas (R-). Radikal lipid bebas tersebitt
bereaksi dengan Oz tnetnbentuk radikal peroksi lipid (ROO.) yang tnenghasilltan
endoperoksida lipid atau lipid peroksida. Radikal peroltsi lipid jugs dapat metnbentuk
hidroperoksida lipid (ROOH) bila radikal itii menghilangkati sebuah atom hidrogen dari
molekul lipid lain. Reaksi ini terjadi secara berantai dan tents-menerus. Proses tertiiinasi
terjadi bila ada reaksi antara radikal bebas itu sendiri (Muhilal 1991). Pe~nbentukatl
e~ldoperoksida lipid pada asatn lemak tak jenuh yang mengandung sediltitnya tiga
ikatan rangbap akan tnendorong petnbentitkan malondialdehida (MDA) sebagai prodilk.
Malondialdehida adalah senyawa dialdehida berkarbon tiga yang reaktif, yang
merupakan produk final peroksidasi lipid di dalam tnembran sel. MDA juga digutiakan

3
sebagai indeks ketengikan dalatn inakanati (Conti et LII. 1991). Secara biologis, MDA
dillasilkan dari berbagai reaksi, misalnya kebocoran siste~n tnitoltondria, oksidasi lipid,
atau dekotnposisi asatn amino. Produk MDA inilah yang dapat diukur untuk
nienentukan kadar lipid peroltsida pada ~netode asam tiobarbiturat (TBA).

4
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa reaksi oksidasi dapat
didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan hidrogen, sehingga
disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi maka harus ada
senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau memperoleh
hidrogen. Enzim yang berperan dalam proses oksidasi biologi yakni enzim oksidase,
dehidronase, hidroperoksidase serta oksigenase.
Pada kepentingan biomedis, fosforilasi oksidatif berguna untuk mempelajari
proses obat/racun yang dapat menghambat fosfolirasi oksidatif dan mempelajari
kelainan bawaan (miopati,encepalopati, dan lain-lain). Yakni berperan dalam diagnosis
serta dalam pengobatan.
Implementasi adanya reaksi oksidasi dalam kehidupan sehari-hari yakni dibuktikan
dengan adanya proses browning dan denaturasi protein. Browning terlihat pada buah-
buahan yang dikupas kulitnya kemudian berubah menjadi kecoklatan, serta yang terjadi
pada roti panggang maupun daging yang dipanggang. Selain itu Oksidasi juga terdapat
pada proses fermentasi yang dilakukan pada singkong, kedelai, maupun susu. Pada
denaturasi protein terlihat pada peristiwa putih telur yang menggumpal (koagulasi).

1
Daftar Pustaka

Muhilal, 1991, Teori Radikal Radikal Bebas dalam Gizi dan Kedokteran.
Cermin Dunia Kedokteran No. 73. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi, Bogor, Departemen KesehatanRI

Katzung, B.G., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi III, 693-694,
PenerbitBuku Kedokteran EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai