Oleh:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
berupa susu atau daging. Karena daging atau susu merupakan manifestasi dari
makanan yang dikonsumsi oleh ternak. Maka salah satu faktor di dalam usaha
ini terbukti jika ternakdiberikan makanan dengan nutrisi yang baik maka akan
kandungan berbagai zat gizi, seperti energi, protein, mineral, vitamin serta
sekunder lain. Interaksi antar komponen zat gizi maupun zat anti nutrisi perlu
atau susunan ransum yang diterima oleh ternak tidak seimbang, hal ini akan
badan keton dalam urin disebut ketonuria. Keadaan ini disebut juga ketosis
isopropanol, tapi zatini tidak timbul setiap saat (Bergman, I970). Badan –
badan keton terbentuk di dalam hati, tapi dalam keadaan ketosis, hati menjadi
tidak bisa megubah badan - badan keton menjadi acetoacetyl-CoA. Hal ini
yaitu primary ketosis dan secondary ketosis. Ketosis primer adalah kelainan
metabolik yang terjadi bila tidak terdapat kondisi patologis pada sapi tersebut.
menurun, berat badan menurun dan bila dilakukan tes rothera menunjukan
hasil yang positif. Jika tanda – tanda ketosis sudah terlihat maka dapat
dan kelesuan. Kotoran awalnya pekat kemudian menjadi berair dan sering
keringnya cermin hidung, bulu, dan bola mata. Akibat dehidrasi ini, urine
yang dikeluarkan juga sangat minim dan berwarna lebih kuning dan keruh.
Ketosis terjadi pada saat tubuh kekurangan glukosa, maka asam lemak
bebas dalam jumlah besar akan dilepas oleh jaringan lemak, sehingga hati
akan memecahkan asam lemak bebas dalam jumlah yang lebih besar. Asam
yang diperlukan oleh jaringan, yang bisanya didapat dari glukosa, Dalam
dipecah oleh hatiakan lebih besar. Hal ini akan menyebabkan terlampauinya
berupa silase yang mempunyai kadar asam butirat tinggi, seperti pendapat
Brouwer dan Dijkstra (1938) pemberian silase dengan kadar butirat tinggi
terjadi pada saat pemberian pakan dari biji-bijian. Biji-bijian seperti gandum
yang dikonsumsi oleh hewan ruminansia akan masuk kedalam rumen dan
2006).
Hasil fermentasi rumen berupa VFA dan laktat yang berlebihan akan
diserap dan masuk kedalam darah. Masuknya VFA dan laktat secara
asam yang masuk dalam darah. Kondisi asidosis terjadi saat jumlah asam
yang masuk berlebihan dan jumlah buffer yang ada sedikit. Umumnya
senyawa kimia yang bersifat buffer dalam darah ialah ion bikarbonat (HCO3-
Titgemeyer 2006).
2.3 Pencegahan dan Pengobatan Ketosis dan Asidiosis
dengan cara mengontrol makanan dan management yang baik. Caranya yaitu:
3. Memberikan hijauan yang berkualitas baik minimal 1/3 dari total bahan
kering ransum.
7. Menyeleksi sapi-sapi ysng sehat dan mempunyai nafsu makan yang baik.
Salah satu strategi untuk meminimalkan risiko yang berkaitan dengan pakan
yang normal memiliki ukuran permukaan mukosa yang lebih luas sehingga
proses absorbsi dan pencernaan makanan akan menjadi lebih baik. Selain
darah.
secara berlebihan.
3. Ketosis dan asidiosis merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan cara