Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Penyusun
Daftar Isi
Tujuan Pembelajaran.................................................
Bab VII. Budidaya Ternak Unggas Pedaging
A. Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan .............
B. Kewirausahaan Bidang Budidaya Unggas ....................
C. Mengenal Unggas Pedaging .........................................
D. Budidaya Unggas Pedaging ...........................................
E. Perencanaan Wirausaha di Budidaya Unggas
Pedaging..
F. Praktek Menyusun Rencana Wirausaha Unggas
Pedaging ....................
Gambar .
Sumber Pustaka
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:
Memahami peran usaha budidaya untuk mencapai
ketahanan pangan
Memahami jenis dan ciri-ciri unggas
Mengindentifikasi jenis-jenis unggas pedaging yang ada
di wilayah setempat berdasarkan rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
Memahami teknik budidaya unggas pedaging dan
produk budidaya yang dihasilkan
Mempraktikan budidaya unggas pedaging
Membuat rencana wirausaha budidaya unggas pedaging
berdasarkan sumber daya yang di wilayah sekitar
Mempraktikan wirausaha di bidang ternak unggas
pedaging
A.Budidaya untuk Mencapai Ketahanan Pangan
Ayam
Ayam Cornish
Asal: Inggris
Ciri-ciri: berat tubuh jantan 4-4.5 kg, betina 3-3.5 kg. Badan relatife besar.
Warna kulit, kaki, dan jari kuning. Badan tertutup bulu yang kompak dengan
daging baik pada dada maupun paha. Bentuk tubuh besar dan dalam. Varietas:
Dark Cornish, Silver Cornish, White Cornish, Bufff Cornish (Yuwanta. 2004).
Ayam Orpington
Asal: inggris
Ciri-ciri: tubuh besar dengan bentuk panjang, dalam dan bulat. Daa penuh.
Tulang pendek. Bulu longgar. Jengger single comb. Warna kulit putih. Telurnya
kecil. Berat jantan 4,5 kg dan betina 3,6 kg. Jinak dan tidak agresif. Varietas
yang terkenal dari jenis ini yaitu: Ayam Buff, White, Black, dan Blue Orpington
(Agung. 2007).
Ayam Trondol
Asal: Indonesia
Ciri-ciri: Pertumbuhan bulunya tidak sempurna. Ukuran tubuhnya sama dengan
ayam Sumatra. Bobot 2-2.5 kg/ekor. Perkembangannya pesat. Nafsu makan
besar. Cocok dipelihara sebagai ayam pedaging karena dalam 50-57 hari bobot
tubuh mencapai1 kg (Wibowo. 1996).
Itik
Itik Peking
Ciri-ciri: ulu berwarna putih. Kepala besar dan bundar. Paruh lebar, pendek dan
ujungnya berwarna kuning/putih. Leher gemuk, pendek dan tegak Dada besar
dan membusung. Kaki pendek berwarna kekuningan hingga oranye kemerahan.
Kuku kakinya berwarna putih. Telur berwarna putih kotor. Standar berat badan
dewasa 4,086 kg dan 3,632 kg; muda 3,632 kg dan 3,178 (Anonim 2,
2009)
Itik Rouen
Ciri-ciri: Bulu berwarna variasi (putih hitam, coklat putih, dll). Buluitik jantan
berwarna hijau kebiruan, agak abu-abu dan pada lehernya ada lingkaran bulu
putih seperti cincin. Bulu itik betina berwarna coklat, coklat tua. Kulit telur
berwarna kebiru-biruan, hampir putih. Paruh agak panjang, warna paruh bagian
atas kuning kehijauan dan paruh bagian bawah berwarna hijau tua atau hitam
kebiruan. Kaki pendek. Standar berat badan dewasa 4,086 kg kg dan 3,
178 kg; muda 3,632 dan 3,178 kg (Anonim 2. 2009).
Itik Aylesbury
Ciri-ciri: Kepala besar. Leher panjang dan langsing. Paruh panjang dan lurus
seperti warna daging. Tubuh hampir horizontal. Punggung mendatar. Kaki warna
oranye mengkilat. Bulu berwarna putih. Standar berat badan dewasa 4,086
kg dan 3,632 kg; muda 3,632 kg dan 3,178 kg (Anonim 2. 2009).
Cayuga
Ciri-ciri: Bulu wana hitam kehijauan. Paruh warna hitam. Kaki berwarna sangat
hitam. Kulit telur warna hitam. Besar telur sama dengan telur ayam. Standar
berat badan dewasa 3,632 kg dan 3,178 kg; muda 3,178 kg dan
2,275 kg (Anonim 2. 2009).
Angsa
Asal: Eropa, Canada, Australia, Tiongkok, Afrika
Ciri-ciri: Badan besar dan bulat. Berat badan dewasa sekitar 8 kg. Kedudukan
badan hampir datar. Leher penjang (hampir dua kali panjang bedannya),
kedudukan leher tegak. Warna paruh dan kaki umumnya merah kekuningan.
Warna bulu:
Angsa Eropa : Putih
Angsa Afrika : Variasi hitam, coklat dan putih
Angsa Tiongkok : Putih
Angsa Tiongkok : Putih
Angsa Australia : Hitam
Angsa Canada : Putih berpunggung coklat
Produksi telur rendah, type pedaging dan ternak hias (Nugroho. 1992).
Merpati
Daging yang berasal dari unggas pedaging merupakan sumber protein dan
lemak hewani yang lebih murah dan mudah didapatkan. Berbagai jenis
unggas pedaging hidup di sekitar kita. Secara alami unggas pedaging
untuk berkembang biak dengan telur. Dengan membudidayakannya,
unggas akan menghasilkan daging yang lebih banyak. Semua adalah
rahmat dari Yang Mahakuasa kepada manusia sehingga sudah seharus
manusia mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya.
1. Kandang
Kandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam pedaging
adalah kandang postal. Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana
yang penting dapat mencegah ternak kabur dan dapat berlindung dari
hujan dan panas. Di dalam kandang harus dilengkapi dengan:
1. Tempat makan, tempat makan unggas pedagingn disesuaikan umur
unggas
2. Tempat minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik
3. Alas kandang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori. Alas
koran dipakai untuk pemeliharaan DOC.
4. Pemanas, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC sebagai
induk ayam untuk memberikan kehangatan pada anak ayam. Salah
penghangat kandang lampu bohlam
5. Tempat bertengger, tempat ayam beristirahat
6. Instalasi air
2. Penyediaan Bibit
Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko,
dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar.
3. Penyediaan Pakan
Pakan untuk budidaya ayam dapat menggunakan pakan siap pakai, tapi
untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan
dedak, jagung, bungkil dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua
jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam dewasa.
4. Pemeliharaan
1) Pemberian Pakan
Pemberian pakan ayam pedaging ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur
0-4 minggu) dan fase nisher (umur 4-6 minggu).
No. Jenis Gizi Proporsi
1. Proten 22-24%
2. Lemak 2,5%
3. Serat Kasar 4%
4. Kalsium (Ca) 1%
5. Fosfor (P) 0.7-0.9%
6. Kalori 2.800-3.500 Kcal
2) Pemberian Minum
Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam
suatu wadah.
3) Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan cara
membersihkan kandang secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan
memberikan vaksin. Pemberian vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi
ternak unggas. Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang
dapat
dilakukan adalah:
E. Panen
Sebelum panen terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti
timbangan, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya
diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga berat
badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi
makan terlalu banyak agar tidak ada sisa pakan di tempat makan.
Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara
5-14 hari menjelang panen.
Untuk memudahkan pemanenan, ayam terlebih dahulu ayam disekat
secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada
yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam yang telah
dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut. Pemanenan ayam
pedaging broiler dapat dilakukan pada umur 22 hari atau 33 hari. Ayam
broiler yang dipanen umur 22 hari lebih menguntungkan karena biaya lebih
sedikit dan resiko kematian ayam lebih rendah. Alat yang dibutuhkan pada
saat panen adalah timbangan dan keranjang untuk menyimpan ayam yang
telah dipanen.
F. Pasca Panen
Kegiatan pasca panen untuk ayam pedaging adalah mengumpulkan semua
peralatan dan membersihkannya. Pemeliharaan bangunan kandang
dilakukan setelah panen.
Kandang yang baik untuk digunakan dalam cara budidaya burung puyuh
haruslah terjaga suhunya yaitu berkisar pada 20C hingga 25C dengan
kelembapan sekitar 30% hingga 80%. Saluran air dan suplai listrik juga
sangat penting untuk diperhatikan. Kandang burung puyuh membutuhkan
listrik untuk menyalakan lampu dan menjaga suhu kandang. Didalam cara
beternak burung puyuh yang benar, selama musim penghujan dibutuhkan
lampu 25 hingga 40 watt di siang hari dan 40 hingga 60 watt di malam hari.
Ukuran dan tata letak untuk kandang juga perlu untuk diperhatikan.
Komponen biaya dalam suatu wirausaha terdiri atas biaya tetap dan tidak
tetap. Biaya tetap terdiri atas biaya pembuatan kandang dan pembelian
peralatan kandang, sedangkan biaya tidak tetap terdiri atas biaya bibit,
pakan, dan obat-obatan.
Berikut ini analisa usaha budidaya puyuh petelur skala rumah tangga
( sekitar seribu ekor) dengan luas lahan 20 m persegi dan waktu yang
digunakan untuk mengelola sebanyak 30 menit hingga satu jam.
No
Jenis Biaya Harga Biaya Banyaknya Total
.
Biaya Tetap
1. @ Rp
Sangkar produksi. 5 Unit Rp 3,000.000
600,000
2. Puyuh betina siap
@ Rp. 9,000 1.000 ekor Rp 9.000.000
bertelur
3. Pakan selama 30
@ Rp 5.600 20 kg/hari Rp 3.360.000
hari
Jumlah Rp 15.360.000
Biaya Tidak Tetap (Biaya per hari)
4. Pakan harian @ Rp 5.600 22 kg Rp 123.200
5. Biaya lain (Obat =
@ Rp. 9,000 1.000 ekor Rp 12.300
20%)
Jumlah Rp 135.500
Pendapatan (Produksi 75-80%)
6. Telur @ Rp. 280 775 butir Rp 217.000
Pendapatan - Biaya = 217.000 - 135.500 = 81.500 - 12.300 = Rp. 69.200
BEP = Rp. 15.360.000 : Rp. 69.200 = 221 hari atau 7,4 bulan (Saat ini
Puyuh mampu dipelihara hingga 18 Bulan Sudah Tercapai Break Event
Point (titik Balik Modal)
Agar ayam pedaging yang dipelihara dipenen pada waktu harga jual
bagus maka waktu memulai budidaya ternak unggas pedaging perlu
diperhatikan. Rencanakanlah waktu mulai budidaya ayan pedaging
sehingga panen dapat dilakukan pada permintaan ayam pedaging
sangat tinggi, seperti hari lebaran.
3. Skala Usaha
http://www.mikirbae.com/2016/04/perencanaan-wirausaha-di-bidang.html
http://www.mikirbae.com/2016/04/budidaya-unggas-pedaging.html
http://diary-veteriner.blogspot.co.id/2011/09/unggas-petelur-pedaging-dwiguna.html
http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/04/mengenal-produk-budidaya-unggas-
pedaging.html
http://www.slideshare.net/DistyRidhaH/budidaya-unggas-petelur
http://hengkikristiantoateng.blogspot.com/2014/02/cara-membuat-makalah-yang-
baik-dan-benar.html
http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/05/budidaya-untuk-mencapai-ketahanan-
pangan.html
http://westbatavia.blogspot.com/2015/04/3-contoh-kata-pengantar-makalah-yang-
baik.html