Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul TERNAK
AYAM KATE . Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai indikatorindikator yang berkaitan dengan ternak ayam kate
Indonesia.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................
BAB II
1
1
PEMBAHASAN.
A. Genetika.....................................................................................
B.
10
10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menelaah lebih jauh tentang
usaha peternakan Ayam Kate beserta tahap-tahapannya.
BAB II
ANALISIS BIAYA
2.1
Biaya Tetap
Rp
500.000,00
Rp
5 X Rp 250.000,00 =
Rp
1.250.000,00
Rp
1.750.000,00
2.2
Rp
300.000,00
Rp
150.000,00
Rp
450.000,00
Dari 5 psg indukan berhasil menetas 15 ekor dengan harga jual @ Rp 75.000,00
15 X Rp 75.000,00 = Rp 1.125.000,00
Keutungan dari 5 psg indukan Rp 1.125.00,00 450.000,00 =
Rp 675.000,00
2.3
pada usia 1 hari sampai 3 hari, diatas usia tersebut harga sudah lain minimal Rp
500.000,00 Per ekor, belum lagi hasil dari budidaya ayam Kate tersebut meraih
juara. Beternak ayam Kate memang cukup menjanjikan. Selain karena memang
peternaknya masih sedikit, juga tidak membutuhkan modal besar dan keuntungan
yang didapat pun lumayan.
Usaha ini diakuinya cukup menguntungkan, karena hanya memelihara selama
kurang lebih enam bulan, ia sudah pasti mendapatkan untung jutaan rupiah dari
sekali jual dalam masa enam bulan peternakan
BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA
3.1
kandang
merupakan
tempat
perkembangbiakan
ayam.
Sebelum
memutuskan untuk membuat kandang ayam, ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, yaitu jenis usaha, skala usaha, modal, lokasi, bahan baku, arah
angin dan posisi sinar matahari, lingkungan masyarakat, keamanan, perizinan dan
iklim.
Lokasi kandang harus terletak ditempat yang mendukung kelancaran usaha
peternakan. Karena itulahdalam menentukan lokasi harus memperhatikan tempat,
luas lahan, topografi, sumber air dan akses jalan. Namun yang harus digaris
bawahi adalah lokasi peternakan harus jauh dari permukiman penduduk.
Tujuannya untuk menghindari konflik dengan warga sekitar. Beberapa konflik
yang sering timbul mulai dari bau kotoran ayam dan polusi debu ayam. Selain itu
juga, tujuan menempatkan kandang ayam dalam lokasi yang jauh adalah agara
ayam tidak tertular penyakit yang mungkin dibawa oleh ayam kampung, itik,
anjing, kambing maupun sapi. Namun jauh bukan berarti sulit untuk dicapai
menggunakan kendaraan.
Tidak membutuhkan kandang yang luas. 1 pasang induk Ayam Kate sudah
bisa Budidaya Ayam Kate dengan ukuran P 1 mtr X L 75cm X T 150cm. Jadi
walau ada sisa lahan sedikit tidak menjadi kendala dalam Budidaya Ayam Kate.
Tempat tersebut harus diberi tambahan alat penerangan lampu minimal 5
watt sebagai penghangat tambahan dan sebagai penerangan dalam ruang tertutup
tersebut sehingga setiap saat anat-anak ayam tersebut dapat makan dan minum
sesukanya tanpa dijadwal.
Lakukan pengontrolan agar pakan tidak kurang atau berlebihan, usahakan
harus diberi secukupnya. Pemberian pakan dapat dilakukan 2 kali yaitu pagi dan
sore.
Ayam Kate telur yang dihasilkan tidaklah banyak seperti pada umumnya ayam
biasa, kurang lebih sekitar 4 6 telur, juga soal penetasanya sekitar 50% dari telur
yang dierami.akan tetapi untuk memacu hasil yang maximal bisa di siasati dengan
istilah babon penetas atau mengunakan mesin penetas. Karena induk tidak
mengerami bisa langsung di jodohkan lagi untuk bertelur.
Pada umumnya harga se ekor ayam mengacu pada indukan yang di ternak
makin berkwalitas makin mahal harga anakkan yang dihasilkan, apalagi induknya
pernah meraih juara pada suatu efen perlombaan.
3.3
Pelaksanaan Budidaya
Untuk harga Budidaya Ayam kira-kira harga anakkan( kutuk) umur 3 hari
kalau sampai bisa juara dalam kontes ayam Kate dalam kelas terkecil nilai jualnya
sudah melambung beberapa kali lipat dari harga normal.
Untuk perawatan, lakukan mandi jemur tiap hari dalam 1 atau 2 bulan
lakukan mandi keramas dengan mengunakan sampo agar supaya ayam seram
terhindar dari kutu. Tempat tersebut tersebut alasnya harus rata atau datar dan
tidak bolong-bolong agar makanan tertampung dan berhamburan di sana, dan
angin tidak masuk ke dalam ruang tersebut melalui bawah. Tapi lubang untuk
pergantian udara (ventilasi) harus ada.
Untuk pakan berikan remah-remah yaitu pakan yang halus (boleh stater) dan
jangan lupa airnya.
Agar kondisi tubuh si anak-anak ayam ini tumbuh dan sehat setelah di
sapih oleh induknya , sebaiknya anak anak ayam ini dijemur setiap 2 hari sekali
minimal 5 menit, lebih baik lagi setiap hari. Dalam keadaan kehausan setelah di
jemur anak-anak ayam tersebut harus di beri air yang telah di campur dengan
vitamin, tanpa vitaminpun tidak apa-apa maksudnya yaitu untuk meningkatkan
napsu makannya.
3.4Pemanenan
Panen merupakan masa yang ditunggu-tunggu oleh peternak, karena
keberhasilan usaha peternakan ini ditentukan oleh hasil yang didapatkan saat
panen, kecepatan waktu panen, dan tingkat keseragaman bobot panen.
Apabila sudah menginjak pada bulan ke 3 biasanya induk induk ayam kate
ini sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda mau bertelur kembali. Si induk dapat
dipisahkan dari anak-anaknya. Biasanya anak-anak ayam kate ini akan ribut
selama kurang lebih 1 hari setelah itu berjalan dengan biasanya dan mandiri.
Apabila ayam telah mencapai bobot yang di inginkan maka ayam dapat
dipanen/dipasarkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah :
Penangkapan harus secara hati-hati tidak boleh terlalu kasar. Ini bertujuan untuk
menghindari kerusakan pada ayam.
Sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari untuk menghindari stress.
Sediakan peraratan yaitu timbangan. Buku timbang dan tali rapia
Buat sekatan agar ayam mudah ditangkap.
Tangkap kaki ayam sebelah kemudian ikat dengan tali rapia dan gantung pada
timbangan.
Catat berat ayam yang kita timbang
Masukkan ayam yang telah ditimbang kedalam kerambah
BAB IV
Maraknya isu flu burung sebenarnya tidak begitu berpengaruh pada usaha
ternak ayam hias, hal ini karena ayam hias bisa dibilang lebih terawat
dibandingkan dengan ayam konsumsi. Para peternak dan pehobies ayam hias
sangat menjaga ayam hias yang mereka miliki, termasuk masalah kesehatan. Oleh
kerena itu umumnya para peternak Ayam Kate tidak begitu terpengaruh dengan
isu flu burung ini.
Pendekatan pangsa pasar merupakan pendekatan yang menggunakan jalur
dan cara pemasaran secara aplikatif. Hasil dari pendekatan ini berupa jumlah
ayam (ekor, kilogram, atau ton) tersebut di konversikan menjadi satuan ekor.
Falsafah pemasaran menggunakan 5 konsep pemasaran untuk menjalankan
pemasaran :
1. Konsep Produksi
Konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan, dan manajemen yang sebaiknya memusatkan perhatian pada
peningkatan efesiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya
mencurahkan
tenaganya
untuk
melakukan
perbaikan
produk
secara
berkesinambungan.
3. Konsep Penjualan
Konsumen tidak akan membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika perusahaan
tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.
4. Konsep Pemasaran
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Pendekatan pangsa pasar merupakan pendekatan yang menggunakan jalur
dan cara pemasaran secara aplikatif. Hasil dari pendekatan ini berupa jumlah
ayam (ekor, kilogram, atau ton) tersebut di konversikan menjadi satuan ekor.
Pada kegiatan ini penulis menggunakan dua jalur pemasaran sesuai dengan
pendekatan pangsa pasarnya yaitu peternak ke pedagang pasar dan peternak
langsung
ke
konsumen
langsung, dari
kedua
jalur
pemasaran
tersebut
Saran
Sebaiknya penjualan lebih di fokuskan kepada konsumen langsung terutama
dalam bentuk hidup karena penjualan tersebut lebih menguntungkan dari pada
jalur penjualan yang lain.
Penulis hendaknya membuat usaha pengolahan hasil, hal tersebut
dimaksudkan agar apabila pada penjualan dalam bentuk karkas tidak terjual
keseluruhan dapat diolah menjadi suatu hasil olahan yang dapat menghasilkan
keuntungan.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://wirausaha.blog.unsoed.ac.id/2012/05/10/peluang-usaha-budidaya-ayamkate/
http://agusper.blogspot.co.id/2015/07/contoh-makalah-kewirausahaanpeternakan.html
https://pratamasandra.wordpress.com/makalah/
http://f15hobi.blogspot.co.id/2012/07/budidaya-ayam-Kate.html
http://tokoternak.com/2014/08/persiapan-dalam-membuat-kandang-ayam.html?
m=0
http://pertanianstppmedan.blogspot.co.id/2012/11/pemasaran-hasil-pertanian.html
http://sumarsonogocs.blogspot.co.id/2013/09/pemasaran-untuk-usaha-baru-dibidang.html
http://www.digitalpromosi.com/smart/peluang-usaha/2183-peluang-usaha-ternakayam-ketawa-dan-ayam-Kate
http://sumarsonogocs.blogspot.co.id/2013/09/pemasaran-untuk-usaha-baru-dibidang.html
11