Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul TERNAK
AYAM KATE . Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai indikatorindikator yang berkaitan dengan ternak ayam kate

baik didunia maupun di

Indonesia.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Belitang, Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................

BAB II

1
1

PEMBAHASAN.
A. Genetika.....................................................................................
B.

BAB III PELAKSANAAN WIRAUSAHA...................................................3


C. Penerapan Hukum Mendell........................................................

BAB IV RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA


D. Pemanfaatan Genetika untuk Kesejahteraan..............................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran ..........................................................................................

10
10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya


jumlah pengangguran. Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar
kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Meski memiliki tubuh kerdil, unggas yang satu ini pantang minder. Ia
senang bergaya petentang-petenteng dan tak ragu berkokok lantang. Ayam kate
diklaim sebagai ras ayam terkecil di dunia. Meskipun berbadan cebol, ia bukan
ayam murahan. Ayam Kate berkualitas bisa diboyong dengan harga mencapai 400
ribu bahkan lebih perekornya.
Mutu ayam kate ditentukan oleh bobot badan yang ringan, bentuk leher
menyerupai huruf S, kepala tertarik jauh kearah belakang, sayap menjuntai tegak
lurus ke bawah, dan ekor pedang panjang serta berdiri tegak. Ciri fisik seperti itu
membuat ayam kate (Kate-Red) berpenampilan tegap menyerupai prajurit yang
sedang berbaris.
Ayam kate atau ayam Kate adalah tipe ayam yang dipelihara sebagai
hewan hias. Ayam ini memiliki keunikan yang sangat berbeda dengan yang ayam
lain, yakni ukurannya yang mini. Karena ukurannya yang mini dan keunikannya
inilah harga ayam Kate yang ada di pasaran mencapai ratusan ribu sampai jutaan
rupiah. Apalagi bila warna dan fisik ayam yang bagus, harganya bisa menjadi
selangit. Jika dinilai dari harga dan biaya perawatannya sangatlah jauh selisihnya.
Biaya perawatannya tidak sampai sepertiga harganya. Selain itu juga
pemeliharaannya sangatlah mudah.
Peminat ayam kate juga banyak, selain untuk hobi, ayam kate juga sering
diperlombakan seperti layaknya model yang berjalan diatas catwalk. Budidaya
ayam kate ini cukup menjanjikan. Sementara perawatan ayam kate tidak sulit,
sama seperti ayam pada umumnya, mulai makanan hingga kandangnya. Tiap tiga
bulan sekali, ayam kate harus disuntik vaksin agar tidak terkena flue burung.
1.2

Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menelaah lebih jauh tentang
usaha peternakan Ayam Kate beserta tahap-tahapannya.

BAB II
ANALISIS BIAYA
2.1

Biaya Tetap

Pembuatan kandang ternak

Rp

500.000,00

Pembelian 5 pasang induk @

Rp

250.000,00 ( umur 2 minggu)

5 X Rp 250.000,00 =

Rp

1.250.000,00

jumlah biaya tetap

Rp

1.750.000,00

2.2

Biaya Tidak Tetap

Pembelian pakan untuk 6 bulan

Rp

300.000,00

Obat obatan dan vitamin

Rp

150.000,00

Jumlah biaya tidak tetep

Rp

450.000,00

Dari 5 psg indukan berhasil menetas 15 ekor dengan harga jual @ Rp 75.000,00
15 X Rp 75.000,00 = Rp 1.125.000,00
Keutungan dari 5 psg indukan Rp 1.125.00,00 450.000,00 =
Rp 675.000,00

2.3

Perhitungan Rugi Laba


Untuk balik modal ( BEP ) dibutuhkan 2 x penetasan itu dengan harga jual

pada usia 1 hari sampai 3 hari, diatas usia tersebut harga sudah lain minimal Rp
500.000,00 Per ekor, belum lagi hasil dari budidaya ayam Kate tersebut meraih
juara. Beternak ayam Kate memang cukup menjanjikan. Selain karena memang
peternaknya masih sedikit, juga tidak membutuhkan modal besar dan keuntungan
yang didapat pun lumayan.
Usaha ini diakuinya cukup menguntungkan, karena hanya memelihara selama
kurang lebih enam bulan, ia sudah pasti mendapatkan untung jutaan rupiah dari
sekali jual dalam masa enam bulan peternakan

BAB III
PELAKSANAAN WIRAUSAHA
3.1

Penentuan Lokasi Kandang


Dalam peternakan ayam dalam jumlah besar, ukuran kandang dan lokasi

sangat menentukan keberhasilan peternak. Kandang sendiri sangat vital adanya,


karena

kandang

merupakan

tempat

perkembangbiakan

ayam.

Sebelum

memutuskan untuk membuat kandang ayam, ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan, yaitu jenis usaha, skala usaha, modal, lokasi, bahan baku, arah
angin dan posisi sinar matahari, lingkungan masyarakat, keamanan, perizinan dan
iklim.
Lokasi kandang harus terletak ditempat yang mendukung kelancaran usaha
peternakan. Karena itulahdalam menentukan lokasi harus memperhatikan tempat,
luas lahan, topografi, sumber air dan akses jalan. Namun yang harus digaris
bawahi adalah lokasi peternakan harus jauh dari permukiman penduduk.
Tujuannya untuk menghindari konflik dengan warga sekitar. Beberapa konflik
yang sering timbul mulai dari bau kotoran ayam dan polusi debu ayam. Selain itu
juga, tujuan menempatkan kandang ayam dalam lokasi yang jauh adalah agara
ayam tidak tertular penyakit yang mungkin dibawa oleh ayam kampung, itik,
anjing, kambing maupun sapi. Namun jauh bukan berarti sulit untuk dicapai
menggunakan kendaraan.
Tidak membutuhkan kandang yang luas. 1 pasang induk Ayam Kate sudah
bisa Budidaya Ayam Kate dengan ukuran P 1 mtr X L 75cm X T 150cm. Jadi
walau ada sisa lahan sedikit tidak menjadi kendala dalam Budidaya Ayam Kate.
Tempat tersebut harus diberi tambahan alat penerangan lampu minimal 5
watt sebagai penghangat tambahan dan sebagai penerangan dalam ruang tertutup
tersebut sehingga setiap saat anat-anak ayam tersebut dapat makan dan minum
sesukanya tanpa dijadwal.
Lakukan pengontrolan agar pakan tidak kurang atau berlebihan, usahakan
harus diberi secukupnya. Pemberian pakan dapat dilakukan 2 kali yaitu pagi dan
sore.

Ukuran tempat luasnya minimal 60 cm x 60 cm dan tingginya minimal 40


cm.
3.2

Pemilihan Jenis Unggas


Yang paling penting adalah sepasang indukan yang berkwalitas. Budidaya

Ayam Kate telur yang dihasilkan tidaklah banyak seperti pada umumnya ayam
biasa, kurang lebih sekitar 4 6 telur, juga soal penetasanya sekitar 50% dari telur
yang dierami.akan tetapi untuk memacu hasil yang maximal bisa di siasati dengan
istilah babon penetas atau mengunakan mesin penetas. Karena induk tidak
mengerami bisa langsung di jodohkan lagi untuk bertelur.
Pada umumnya harga se ekor ayam mengacu pada indukan yang di ternak
makin berkwalitas makin mahal harga anakkan yang dihasilkan, apalagi induknya
pernah meraih juara pada suatu efen perlombaan.
3.3

Pelaksanaan Budidaya
Untuk harga Budidaya Ayam kira-kira harga anakkan( kutuk) umur 3 hari

berkisar Rp 50.000,00 Rp 100.000,00 dari indukan biasa sedang dari indukan


juara sudah tergantung dari hobby. Dengan harga seperti itu Budidaya Ayam Kate
patut untuk di coba.
Penetasan dengan bantuan mesin penetas harus mengatur suhu dan kelembapan
pada mesin penetes tersebut. Untuk suhu berkisar antara 37,5C 38C.
Sedangkan masalah kelembapan harus sesuai dengan usia sewaktu telur mulai
dimasukan ke mesin penetas, pada minggu pertama sampai minggu ke 2
kelembapan sekitar 65% 70%, menjelang 2 3 hari telur mau menetas
kelembapan harus di tingkatkan atau di tambah berkisar antara 95% 100%, alat
pengukur kelembapan bisa disebut HYGRO METER.
Pemberian pakan Budidaya Ayam Kate bisa mengunakan pakan jadi yang
telah tersedia di kios kios penjual pakan, lakukan 2 kali sehari, Untuk informasi
hasil Budidaya Ayam Kate yang di persiapkan ke kontes peberian pakan harus
lebih extra karena sampai terjadi kegemukan ayam tidak layak untuk dikonteskan,
Bobot ayam Kate dalam kontes di bawah 500 gram makin kecil akan lebih baik,

kalau sampai bisa juara dalam kontes ayam Kate dalam kelas terkecil nilai jualnya
sudah melambung beberapa kali lipat dari harga normal.
Untuk perawatan, lakukan mandi jemur tiap hari dalam 1 atau 2 bulan
lakukan mandi keramas dengan mengunakan sampo agar supaya ayam seram
terhindar dari kutu. Tempat tersebut tersebut alasnya harus rata atau datar dan
tidak bolong-bolong agar makanan tertampung dan berhamburan di sana, dan
angin tidak masuk ke dalam ruang tersebut melalui bawah. Tapi lubang untuk
pergantian udara (ventilasi) harus ada.
Untuk pakan berikan remah-remah yaitu pakan yang halus (boleh stater) dan
jangan lupa airnya.
Agar kondisi tubuh si anak-anak ayam ini tumbuh dan sehat setelah di
sapih oleh induknya , sebaiknya anak anak ayam ini dijemur setiap 2 hari sekali
minimal 5 menit, lebih baik lagi setiap hari. Dalam keadaan kehausan setelah di
jemur anak-anak ayam tersebut harus di beri air yang telah di campur dengan
vitamin, tanpa vitaminpun tidak apa-apa maksudnya yaitu untuk meningkatkan
napsu makannya.
3.4Pemanenan
Panen merupakan masa yang ditunggu-tunggu oleh peternak, karena
keberhasilan usaha peternakan ini ditentukan oleh hasil yang didapatkan saat
panen, kecepatan waktu panen, dan tingkat keseragaman bobot panen.
Apabila sudah menginjak pada bulan ke 3 biasanya induk induk ayam kate
ini sudah mulai memperlihatkan tanda-tanda mau bertelur kembali. Si induk dapat
dipisahkan dari anak-anaknya. Biasanya anak-anak ayam kate ini akan ribut
selama kurang lebih 1 hari setelah itu berjalan dengan biasanya dan mandiri.
Apabila ayam telah mencapai bobot yang di inginkan maka ayam dapat
dipanen/dipasarkan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan adalah :

Penangkapan harus secara hati-hati tidak boleh terlalu kasar. Ini bertujuan untuk
menghindari kerusakan pada ayam.
Sebaiknya dilakukan pada sore atau malam hari untuk menghindari stress.
Sediakan peraratan yaitu timbangan. Buku timbang dan tali rapia
Buat sekatan agar ayam mudah ditangkap.

Tangkap kaki ayam sebelah kemudian ikat dengan tali rapia dan gantung pada
timbangan.
Catat berat ayam yang kita timbang
Masukkan ayam yang telah ditimbang kedalam kerambah

BAB IV

RENCANA PEMASARAN PRODUK HASIL BUDIDAYA


Lingkungan pemasaran merupakan berbagai faktor dan kekuatan diluar
bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan. Pelakupelaku (aktor) dan kekuatan-kekuatan yang berada diluar fungsi manajemen
pemasaran perusahaan yang akan mempengaruhi kemampuan manajemen
pemasaran untuk mengembangkan dan membina transaksi yang berhasil dengan
para pelanggan sasarannya. Manajemen pemasaran harus dapat terus menerus
mengawasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah
melalui informasi intelejen pemasaran dan riset pemasaran, karena perubahan
lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan.
Sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan
untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual
maupun potensial.
4.1. Harga Jual ayam Kate
Harga jual anakan ayam Kate berkisar Rp 250.000 untuk yang berumur
sekitar 3 bulan,. Namun suatu ayam hias akan melambung tinggi jika ayam
tersebut memenangkan kontes.
4.2. Promosi dan Pemesaran Ayam Kate
Ayam Kate bisa dipasarkan di kontes-kontes yang sering diadakan, bilakita
sering mengikutinya maka para pecinta dan Ayam Kate akan mengenal kita dan
mencari kita bila memerlukan Ayam Ketawa dan Ayam Kate untuk koleksi
mereka. Selain itu kita juga mesti aktif di persatuan dan klub pecinta ayam hias
yang mulai banyak dibentuk seperti PAKSI (Persatuan Ayam Ketawa Seluruh
Indonesia) dan PASIR (Persatuan Ayam Kate Indonesia Raya). Dengan mengikuti
kontes, klub maupun persatuan ayam hias akan memudahkan kita bila sedang
menghadapi masalah atau harga jual pasaran yang berlaku. Promosi lewat media
internet juga bisa dilakukan dengan mengikuti forum-forum ayam hias, website,
blog, iklan gratis maupun social media.

Maraknya isu flu burung sebenarnya tidak begitu berpengaruh pada usaha
ternak ayam hias, hal ini karena ayam hias bisa dibilang lebih terawat
dibandingkan dengan ayam konsumsi. Para peternak dan pehobies ayam hias
sangat menjaga ayam hias yang mereka miliki, termasuk masalah kesehatan. Oleh
kerena itu umumnya para peternak Ayam Kate tidak begitu terpengaruh dengan
isu flu burung ini.
Pendekatan pangsa pasar merupakan pendekatan yang menggunakan jalur
dan cara pemasaran secara aplikatif. Hasil dari pendekatan ini berupa jumlah
ayam (ekor, kilogram, atau ton) tersebut di konversikan menjadi satuan ekor.
Falsafah pemasaran menggunakan 5 konsep pemasaran untuk menjalankan
pemasaran :
1. Konsep Produksi
Konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dan selaras dengan
kemampuan, dan manajemen yang sebaiknya memusatkan perhatian pada
peningkatan efesiensi produksi dan distribusi.
2. Konsep Produk
Gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
mutu, kinerja dan penampilan terbaik dan bahwa suatu organisasi sebaiknya
mencurahkan

tenaganya

untuk

melakukan

perbaikan

produk

secara

berkesinambungan.
3. Konsep Penjualan
Konsumen tidak akan membeli cukup produk perusahaan, kecuali jika perusahaan
tersebut melakukan upaya-upaya penjualan dan promosi yang gencar.

4. Konsep Pemasaran

Pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung pada penetapan kebutuhan


dan keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan
secara lebih efektif dan lebih efesien dibangdingkan dengan pesaing.
5. Konsep Sosial (Kemasyarakatan).
Oraganisasi sebaiknya menetukan kebutuhan keinginan dan minat dari pasar
sasaran dan mengirimkan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih
efesien dari pada pesaing sedemikian rupa sehingga mampu memelihara atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
Apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil penjualan
produk akan meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai, yaitu
perolehan laba. Sebaliknya, apabila kebutuhan konsumen diabaikan dan hanya
berfikir dari sudut pandang produsen saja, kemungkinan hasil penjualan produk
akan menurun, sehingga laba yang diperoleh minim, bahkan dapat terjadi
kerugian.

BAB V
PENUTUP

5.1.

Kesimpulan
Pendekatan pangsa pasar merupakan pendekatan yang menggunakan jalur

dan cara pemasaran secara aplikatif. Hasil dari pendekatan ini berupa jumlah
ayam (ekor, kilogram, atau ton) tersebut di konversikan menjadi satuan ekor.
Pada kegiatan ini penulis menggunakan dua jalur pemasaran sesuai dengan
pendekatan pangsa pasarnya yaitu peternak ke pedagang pasar dan peternak
langsung

ke

konsumen

langsung, dari

kedua

jalur

pemasaran

tersebut

menunjukkan bahwa penjualan langsung ke konsumen dalam bentuk bobot hidup


lebih menguntungkan dari pada penjualan ke pedagang pasar dan ke konsumen
dalam bentuk karkas. Hal tersebut salah satunya di pengaruhi oleh bobot yang di
jual, sedangkan dalam bentuk karkas bobot hidup akan di kurangi oleh beberapa
bagian dari tubuh ayam.
5.2.

Saran
Sebaiknya penjualan lebih di fokuskan kepada konsumen langsung terutama

dalam bentuk hidup karena penjualan tersebut lebih menguntungkan dari pada
jalur penjualan yang lain.
Penulis hendaknya membuat usaha pengolahan hasil, hal tersebut
dimaksudkan agar apabila pada penjualan dalam bentuk karkas tidak terjual
keseluruhan dapat diolah menjadi suatu hasil olahan yang dapat menghasilkan
keuntungan.

10

DAFTAR PUSTAKA
http://wirausaha.blog.unsoed.ac.id/2012/05/10/peluang-usaha-budidaya-ayamkate/
http://agusper.blogspot.co.id/2015/07/contoh-makalah-kewirausahaanpeternakan.html
https://pratamasandra.wordpress.com/makalah/
http://f15hobi.blogspot.co.id/2012/07/budidaya-ayam-Kate.html
http://tokoternak.com/2014/08/persiapan-dalam-membuat-kandang-ayam.html?
m=0
http://pertanianstppmedan.blogspot.co.id/2012/11/pemasaran-hasil-pertanian.html
http://sumarsonogocs.blogspot.co.id/2013/09/pemasaran-untuk-usaha-baru-dibidang.html
http://www.digitalpromosi.com/smart/peluang-usaha/2183-peluang-usaha-ternakayam-ketawa-dan-ayam-Kate
http://sumarsonogocs.blogspot.co.id/2013/09/pemasaran-untuk-usaha-baru-dibidang.html

11

Anda mungkin juga menyukai