Anda di halaman 1dari 11

BUDIDAYA TERNAK AYAM KALKUN

Oleh : Ir. Edwar Suharnas, MP


Fakultas Pertanian Prodi Peternakan
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

I.Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Ayam kalkun adalah salah satu jenis unggas yang berbeda dengan ayam-ayam
lainnya. Hal ini dapat diperkuat dengan kecenderungan masyarakat sekarang yang mulai
beralih mengonsumsi daging ayam kalkun. Bukan hanya masyarakat yang mendapatkan
dari ayam kalkun tetapi peternak ayam kalkun pun juga. Bukannya ingin menyombongkan
ayam kalkun dengan hewan ternak lainnya, tetapi memang itu kenyataannya. Alasannya
anakan kalkun yang dipelihara dan dibesarkan dalam jangka 1½ bulan bisa dijual dengan
harga pasaran minimal 100 ribu per ekor. Sementara pemeliharaan pada rentang usia
tersebut belum begitu membutuhkan pakan yang banyak sehingga keuntungan lebih
berlipat ganda.

Ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo
Galliformes genus Meleagris. Ayam kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang
berwarna-warni dibandingkan ayam kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, ayam
kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies ayam
kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan ayam kalkun asal Amerika
Tengah disebut M. ocellata. Ayam kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk
diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai ayam
kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil
domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat ayam kalkun yang diternakkan
untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya ayam kalkun suku
Maya lebih penurut dari ayam kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak
didukung bukti morfologis.

Ayam kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah


paruh) sebagai bukti bahwa ayam kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo.
Ayam kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial. Ayam kalkun
liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti ayam kalkun negeri,
ayam kalkun liar gesit.

Dari segi persaingan, khusus daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta terbilang sudah
cukup ketat. Tetapi di luar daerah itu persaingan sama sekali belum ketat terutama di luar
Pulau Jawa. Hal itu membuat peluang usaha ternak ayam kalkun masih sangat
menjanjikan. Adapun harga jual yang ditawarkan saat ini tergantung umur. Dalam
menjalankan bisnis ternak ayam kalkun ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan.

Ternak ayam kalkun memang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan ayam
kampung atau ayam jenis lainnya. Yang mengkhawatirkan yaitu tingkat kematian ayam
kalkun apalagi anakan cukup tinggi sehingga perlu ekstra hati-hati dalam
pemeliharaannya. Jadi penulis ingin memberitahukan bagaimana cara untuk memelihara
ayam kalkun agar menjadi ayam kalkun yang sehat dan mampu menghasilkan keuntungan
yang lebih besar.

1.2.Rumusan Masalah

1.2.1. Jelaskan sejarah ayam kalkun ?


1.2.2. Bagaimana cara untuk membedakan ayam kalkun jantan dengan betina ?
1.2.3. Bagaimana pakan yang bergizi bagi ayam kalkun ?
1.2.4. Bagaimana kandang dan sistem beternak yang baik bagi ayam kalkun ?
1.2.5. Bagaimana pengelolaan penetasan bagi ayam kalkun ?
1.2.6. Bagaimana cara untuk memilih anakan ayam kalkun yang sudah siap dijual
1.2.7. Bagaimana prospek usaha ternak ayam kalkun ?
1.3.Tujuan

1.3.1. Mengetahui sejarah ayam kalkun.


1.3.2. Mengetahui cara untuk membedakan ayam kalkun jantan dengan betina.
1.3.3. Mengetaui pakan yang bergizi bagi ayam kalkun.
1.3.4. Mengetahui kandang dan sistem beternak yang baik bagi ayam kalkun.
1.3.5. Mengetahui pengelolaan penetasan bagi ayam kalkun .
1.3.6. Mengetahui cara untuk memilih anakan ayam kalkun yang sudah siap
dijual.
1.3.7. Mengetahui prospek usaha ternak ayam kalkun.

II.Pembahasan

2.1.Jenis-jenis Ayam Kalkun

Kalkun adalah hewan unggas (sejenis burung), asli Amerika Utara, yang
sebenarnya telah dikonsumsi sehari-hari suku indian. Ayam kalkun sebenarnya sudah
akrab dalam kehidupan orang-orang Indian di benua Amerika jauh sebelum Columbus
datang di benua itu. Kemudian di daratan Eropa mulai dikenal tahun 1523 atau 1524 dan
menjadi menu di kalangan masyarakat Inggris pertama kali tahun 1585.
Di Indonesia ayam kalkun mulai di kenal pada abad ke-16, dan mulai banyak
terlihat di lingkungan masyarakat pada abad ke-18 dengan semakin mengakarnya
kekuasaan penjajah Belanda. Dalam klasifikasinya kalkun termasuk dalam Filum
Chordata, Sub Filum Vertebrata, kelas Aves, Ordo Galliformes, Family Phasianidae, Sub
Family Miliagris, Genus Meleagris, Spesies Meleagris Gallopavo, Meleagris Silvestri, dan
Meleagris Ocellata. Nenek moyang kalkun piaraan adalah Meleagris Gallopavo. Kalkun
liar hidup dalam kelompok-kelompok kecil di hutan dan makanannya berupa serangga,
biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh dari pohon. Indonesia memiliki beberapa varietas
kalkun yang dikembangkan yaitu jenis Broad Breasted Bronze, White Holland, dan kalkun
cokelat.
Varietas Broad Breasted Bronze merupakan hasil persilangan Broad Breasted
Bronze Large dengan Broad Breasted White Holland. Kalkun White Holland (kalkun putih
atau kalkun albino) ini memiliki ciri-ciri warna bulu putih, kalkun jantan memiliki bobot
tubuh mencapai 11-18 kg, sedangkan betina memiliki berat tubuh mencapai 6,5-8,0 kg
(Juragan, 2012). Kalkun cokelat merupakan jenis kalkun yang yang paling banyak
peminatnya. Kalkun cokelat memiliki ciri--ciri warna bulu cokelat. Bobot tubuh kalkun
jantan dan betina sama dengan bobot tubuh jenis kalkun White Holland yaitu kalkun jantan
memiliki bobot tubuh mencapai 11--18 kg , sedangkan betina memiliki bobot tubuh
mencapai 6,5--8,0 kg. Disamping itu terdapat pula ayam kalkun pedaging tipe medium.
Ayam kalkun tipe ini mempunyai badan lebih padat dan kompak. Lemak yang
dikandungnya lebih sedikit dari pada tipe berat. Kaki juga lebih terlihat, karena tubuhnya
lebih kurus dari pada tipe berat. Misalnya ayam kalkun Austria putih dan kalkun norflok
hitam. Kemudian berkembang tipe ang lebih ringan, karena orang tidak suka dengan lemak
yang berlebih.
Sebagai sumber daging, daging ayam kalkun tidak tidak mengecewakan.
Kandungan protein daging ayam kalkun antara 30,5% hingga 34,3% lebih tinggi dari pada
protein daging ayam, sapi babi, domba, dan telur ayam. Selain itu daging ayam kalkun
juga mempunyai imbangan asam amino yang baik. Berikut adalah gambar dari beberapa
jenis ayam kalkun.
2.2. Membedakan Kalkun Jantan dan Betina

Membedakan antara kalkun jantan dan betina cukup mudah, dapat dilihat dari
ukuran tubuh. Kalkun jantan memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan kalkun
betina. Selain tubuh yang besar, kalkun jantan memiliki bulu yang lebih indah dan
memiliki jambul yang lebih panjang di atas kepalanya, sedangkan betina memiliki jambul
tetapi kurang muncul dan warna bulu kurang berwarna-warni. Kalkun jantan juga diciri-
cirikan memiliki suara cicit yang lebih keras dibandingkan kalkun betina.

2.3. Pakan Ayam Kalkun


Perlu dipahami bahwa pemberian makanan untuk kalkun jauh berbeda dari
memberi makan ayam kampung atau ayam jenis lainnya. Oleh karena itu sangat
disarankan agar makanan ayam tidak digunakan sebagai pengganti untuk kalkun.
Persyaratan protein dan kalsium antara kedua jenis unggas ini berada pada tingkat yang
sama sekali berbeda. Kalkun misalnya, membutuhkan tingkat yang lebih tinggi protein
dalam pakan mereka. Berikan makan sesuai kondisi dan umur kalkun karena untuk jenis
kalkun anakan dan kalkun dewasa memiliki porsi dan menu berbeda karena kemampuan
lambung untuk menampung makanan dan kemampuan untuk mencerna makan berbeda.
Teknik makan kalkun dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia kalkun atau
cara mereka ditetaskan. Kalkun yang dibesarkan di kandang harus diperlakukan berbeda
dengan mereka yang hidup di alam liar. Kalkun yang dibiarkan bebas yang sering disebut
sebagai kalkun organik, mereka tidak boleh diberi pakan dengan makanan olahan dan
vitamin karena akan menghilangkan atribut organik mereka.
Pakan ayam kalkun biasanya campuran dari bekatul, kalsium, jagung, dekak,
gandum, tepung kedelai, tepung ikan, dan hijauan, seperti daun-daunan, dedak, dan
konsentrat. Tetapi mereka lebih suka anekan dedaunan seperti daun pepaya dan kangkung.
Hal ini disebabkan karena ayam kalkun lebih cenderung suka dengan makanan yang basah.
Berikut adalah gambar pakan ayam kalkun.
2.4. Kandang dan Sistem Beternak Ayam Kalkun
Kandang merupakan hal yang primer bagi peternak yang ingin beternak hewan
ternaknya. Kandang merupakan tempat tinggal ayam dan sama seperti rumah, kandang
juga harus bisa memberikan rasa aman dan terlindungi buat si ayam, untuk menghindari
ayam dari stress dan lari ke kandang orang lain sebaiknya kandang dibuat ideal untuk
ayam Kalkun.
Lokasi yang baik akan menjamin pertumbuhan dan kesinambungan bisnis Ayam
Kalkun.Lokasi yang ideal untuk beternak ayam Kalkun adalah disekitar pantai, sungai,
danau dan persawahan untuk memudahkan ayam kalkun mencari makanan tambahan.
Lokasi kandang kalkun dipilih pada tempat yang tidak lembab dan jika memungkinkkan
menghadap ke arah timur. Hal ini, ditunjukkan agar pada pagi hari kandang kalkun terkena
sinar matahari. Kandang yang banyak terkena sinar matahari akan membuat ayam kalkun
lebih sehat. Kandang umbaran terbatas memungkinkan ayam kalkun bebas berkeliaran
namun tetap aman dari predator.
Tetapi di era pembangunan ini, hampir tak tersisa lahan beternak. Pembangunan
kawasan industri, perumahan, atau sebagainya. Otomatis memberikan kendala tersendiri
bagi peternak yang ingin mengembangkan bisnis ini. Bentuk kandang kalkun bisa
menyesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia.
Namun harus cukup luas dan jangan terlalu padat. Jika terlalu padat atau terlalu
padat, bulu-bulu ayam kalkun akan rusak. Selain itu ayam kalkun jantan dewasa suka
sekali berkelahi satu dengan yang lain. Pisahkan ayam kalkun ang berbeda ukuran ayam
kalkun kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan dengan ayam kalkun dewasa.
Berdasarkan campur tangan manusia terhadap aktivitas unggas pedaging dikenal
tiga sistem beternak , yaitu:
1.      Sistem beternak ekstensif
Dalam sistem ini campur tangan manusia terhadap unggas yang dipelihara sangat kecil.
Unggas dengan pemiliknya hanya mempunyai hubungan pemilikan saja. Sistem ini banyak
dilakukan untuk pemeliharaan bebek manila di kebanyakan pedesaan di pantai utara pulau
Jawa atau di luar Jawa. Di kebanyakan pedesaan di luar Jawa, pemilikan bebek semacam
ini ada kalanya hingga ratusan ribu ekor dan tidak mengganggu , karena di luar Jawa areal
rawa-rawa memang luas dan penduduk masih jarang . Tetapi di pulau Jawa sangat sulit
untuk memakai ekstensif dalam jumlah besar, dalam jumlah kecil saja sudah cukup
mengganggu tetangga. Sistem ini masih mungkin untuk angsa di suatu perkebunan atau
pemilik rumah berhalaman luas.
2.      Sistem beternak semi-intensif
Dalam sistem ini sudah harus ada kandang dan halaman berpagar. Campur tangan manusia
sudah mulai berperan walaupun tidak sepenuhnya. Pada sistem ini, selain ada kandang
berhalaman, juga dapat dibuat kolam seperlunya. Tempat makan ada di halaman. Sistem
ini digunakan untuk bebek dan angsa pedaging komersial. Cara makan kedua unggas ini
dan kegemaranya akan air, bila digunakan sistem beternak model ini akan menghemat
tenaga kerja dan kadang tidak dapat cepat kotor.
3.      Sistem beternak intensif
Dalam cara ini unggas sepenuhnya berada di dalam kandang, mulai dari umur sehari
hingga saat dijual. Segala aktivitas unggas dilayani oleh manusia, peran manusia sudah
sangat menentukan kehidupan unggas. Sistem ini banyak dianut pada peternakan ayam ras
dan unggas pedaging umumnya. Ayam kalkun, merpati dan puyuh pedaging telah cocok
mempergunakan sistem ini.
Berikut adalah gambar kandang ayam kalkun yang baik.
2.5. Pengelolaan Penetasan
Secara alamiah ayam kalkun mengerami telurnya, seekor induk ayam kalkun
mampu mengerami 15 butir telur, tetapi saat ini kebutuhan akan daging ayam kalkun
semakin meningkat, sehingga penetasan buatan lebih umum dilaksanakan. Apabila
ditetaskan secara alamiah, maka produksi telur terbatasi dengan banyaknya ayam kalkun
yang mengeram. Kira-kira 8-10 minggu waktu yang terbuang untuk mengerami telur dan
membesarkan anaknya, baru kemudian bisa bertelur kembali.
Dalam menetaskan telur ada dua cara yaitu penetasan secara alami dan penetasan
secara buatan. Penetasan secara alami yaitu penetasan menggunakan induknya atau jenis
unggas lain. Penetasan secara alami masih dianggap cukup bermanfaat, terutama untuk
para peternak yang jumlahnya sedikit. Sementara secara buatan yaitu penetasan
menggunakan alatatau mesin tetas atau incubator. Penetasan buatan sangat efisien untuk
skala besar, biasanya perusahaan yang bergerak dibidang hatchery. Adapun tipe-tipe mesin
tetas yang dikenal :
a.       Berdasarkan aliran udara didalamnya
Forced draft incubator yaitu mesin tetas yang pengaturan udara didalamnya digerakkan
oleh kipas sehingga udara kotor didalam mesin dapat berganti dengan cepat. Dengan
adanya pengaturan ventilasi ini, daya tetas akan lebih baik. Still air machine yaitu mesin
tetas yang pengaturan udara didalamnya sangat bergantung pada keadaan lingkungan
(alam). Udara keluar masuk hanya melalui lubang ventilasi yang dibuat sedemikian rupa
tanpa ada alat atau kipas yang membantu kelancaran udara tersebut.
b.      Berdasarkan model penetasan
Setter dan hatcher artinya tempat pengeraman telur dari mulai masuk kedalam mesin tetas
sampai menetas menjadi anak ayam, berada pada tempat yang sama. Setter dan hatcher
dipisahkan artinya tempat pengeraman telur dari umur satu hari sampai 18 hari hari
berbeda tempatnya dengan tempat persiapan untuk menetas.

2.6. Cara Memilih Anakan Ayam Kalkun


Cara memilih anakan ayam kalkun yang berumur satu hari (day old turkey/DOT) yang
baik yaitu :
a. Bila disentak kesana kemari, aktif menciap-ciap dan banyak bergerak;
b. Lihatlah matanya, anak kalkun yang sehat dan baik akan memperlihatkan mata
yang tajam dan sinar matanya memancar;
c. Perhatikan paruhnya, jangan ada yang cross-beak atau paruh yang bersilang
letak. Hindari paruh yang cacat, karena akan mengakibatkan sulitnya pada saat mencari
makan;
d. Pilih anak ayam kalkun yang besar badannya, bulunya kering rata. Anak ayam kalkun
yang terlalu ringan hendaknya dipisahkan;
e. Perhatikan kakinya, kaki harus terlihat normal dan anak ayam kalkun itu harus mampu
berdiri baik diatas kedua kakinya;
f. Perhatikan juga duburnya, apakah ada letakan tinja di bagian tersebut. Ayam kalkun
yang berkembang di Indonesia yaitu memiliki tubuh yang relatif jauh lebih kecil
dibandingkan dengan varietas ayam kalkun yang dipelihara di negara maju. Bobot ayam
kalkun betina dewasa sekitar 3,0--3,5 kg sedangkan jantannya sekitar 6—8 kg. Warna
bulunya beragam, ada yang gelap, putih, gelap/hitam bercampur putih, cokelat, dan abu-
abu. Diduga ayam kalkun ini adalah keturunan dari berbagai spesies dan varietas ayam
kalkun yang ada pada waktu itu dibawa masuk oleh orang-orang Belanda ke Indonesia.

2.7. Prospek Usaha Ternak Ayam Kalkun


Bicara soal peluang usaha pasti tidak akan ada habisnya, salah satu yang populer di
kalangan masyarakat adalah usaha peternakan, usaha ini banyak ditekuni oleh masyarakat
karena dinilai memiliki hasil yang menguntungkan dan sudah banyak yang
membuktikannya, namun tak jarang juga yang gagal dengan usaha ini karena berbagai hal
yang terjadi. Karena menyinggung tentang usaha ternak maka saya akan sedikit mengulas
tentang salah satu usaha yang menurut saya memiliki prospek yang menarik yaitu usaha
ternak ayam kalkun, seperti yang kita ketahui bahwa ayam kalkun merupakan unggas yang
jarang terlihat di berbagai tempat karena memang masih jarang yang memeliharanya atau
menernaknya, namun apakah kalian mengetahui kalau harga jual atau beli dari ayam
kalkun ini terus meningkat? mungkin sebagian dari kalian belum begitu tahu tentang harga
pasaran ayam ini, akan tetapi harga kalkun ini di beberapa daerah terus terjadi persaingan
yang cukup ketat.
Daerah yang selalu terjadi persaingan harga ayam ini adalah Jawa Tengah dan
Yogyakarta, daerah tersebut memang terus bersaing dalam hal harga, berbeda dengan
daerah lain terutama luar Jawa yang persaingan harganya belum terlalu ketat. Dari situlah
dapat disimpulkan bahwa usaha ternak ayam kalkun memiliki peluang yang bagus dan
juga menjanjikan. Harga jual ayam ini tergantung pada umurnya, jadi semakin tua
umurnya pasti harganya pun akan semakin mahal, untuk kalkun yang DOC harganya
berkisar 30 ribuan per ekor, umur 2 minggu sekitar 45 ribu per ekor, umur 3 minggu 55
ribu per ekor, umur 1 bulan 65 ribu per ekor, umur 2 bulan 100 ribu per ekor, usia 3 bulan
275 ribu per pasang, umur 4 bulan 375 ribu per pasang, umur 6 bulan 575 ribu perpasang,
indukannya 750 ribu per pasang dan bahkan ada yang harganya sampai 1 juta lebih.
Harga diatas bukanlah menjadi patokan harga ayam kalkun saat ini karena disetiap
daerah memiliki harga pasaran masing-masing. Ayam kalkun juga memiliki harga karkas
atau daging yang lumayan tinggi, sekitar 45 sampai 50 ribu per kgnya. Bila melihat harga
pasaran ayam kalkun tersebut pastinya membuat kita tertarik untuk membudidayakannya,
terlebih lagi bila didaerah kalian masih jarang peternak ayam kalkun pasti prospeknya
akan jauh lebih bagus, di daerah saya sendiri masih jarang masyarakat yang memelihara
atau menernak kalkun sehingga bila ada waktu luang saya juga akan mencobanya.
Bila memang tertarik untuk mencoba usaha ternak ini maka yang perlu kalian
perhatikan adalah saat mencari bibit atau indukan ayam kalkun yang bagus itu memiliki
ciri-ciri nafsu makan yang baik, warna kotorannya normal, gerakannya gesit, serta
memiliki kaki dan badan yang besar, sedangkan ayam kalkun yang memiliki kriteria
kurang baik yaitu kakinya terlihat kering dan kapalan, jarinya kering dan bengkok,
bulunya terlihat kusam, matanya melotot namun pandangannya sayu, ujung mulutnya
terdapat sobekan warna merah.

III. Penutup
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam paper ini adalah ayam kalkun merupakan salah satu
jenis unggas yang berbeda dengan ayam-ayam lainnya. Biaya pemeliharaan yang
ekonomis dan hasil produksi yang sangat menguntungkan, menimbulkan masyarakat mulai
melirik usaha beternak dan untuk mengonsumsi ayam kalkun. Kalkun liar hidup dalam
kelompok-kelompok kecil di hutan dan makanannya berupa serangga, biji-bijian dan buah-
buahan yang jatuh dari pohon. Perkandangan, pengelolaan telur, serta prospek usaha
kedepan beternak ayam kalkun yang mudah untuk dikelola menarik untuk di praktekkan.
Dari situlah dapat disimpulkan bahwa usaha ternak ayam kalkun memiliki peluang yang
bagus dan juga menjanjikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unila.ac.id/1208/7/BAB%202.pdf.

http://www.undip.ac.id

http : // ensuly.com / tips-memelihara-ayam-kalkun.html

http://lampost.co/berita/potensi-daerah-ternak-kalkun-bisnis-yang-menjanjikan.

http://www.infopeternakan.com/peluang-usaha-ternak-ayam-kalkun-yang-

menjanjikan.html.

Rasyaf, M. 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Yogyakarta: KANISIUS.

Anda mungkin juga menyukai