Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi masyarakat Aceh adalah dalam bidang pelayaran dan perdagangan.
Pada masa kejayaannya, perekonomian berkembang pesat. Penguasaan Aceh atas
daerah-daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada. Sementara
itu, Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah. Hasil bumi dan alam
menjadi bahan ekspor yang penting bagi Aceh, sehingga perekonomian Aceh maju
dengan pesat.
Bidang perdagangan yang maju menjadikan Aceh makin makmur. Setelah Sultan
Ibrahim dapat menaklukkan Pedir yang kaya akan lada putih, Aceh makin bertambah
makmur. Dengan kekayaan melimpah, Aceh mampu membangun angkatan bersenjata
yang kuat. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak
kejayaan. Dari daerah yang ditaklukkan didatangkan lada dan emas sehingga Aceh
merupakan sumber komoditas lada dan emas.
Aceh cepat tumbuh menjadi kerajaan besar karena didukung oleh faktor sebagai
berikut.
1. Letak ibu kota Aceh sangat strategis, yaitu di pintu gerbang pelayaran dari India
dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, Cina, atau ke Jawa.
2. Pelabuhan Aceh (Olele) memiliki persyaratan yang baik sebagai pelabuhan
dagang. Pelabuhan itu terlindung oleh Pulau We, Pulau Nasi, dan Pulau Breuen
dari ombak besar.
3. Daerah Aceh kaya dengan tanaman lada sebagai mata dagangan ekspor yang
penting. Aceh sejak dahulu mengadakan hubungan dagang internasional.
4. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam banyak yang
singgah ke Aceh, apalagi setelah jalur pelayaran beralih melalui sepanjang pantai
barat Sumatra.
Apa saja sih nilai yang dapat kita teladani dari tokoh-tokoh kerajaan
Aceh?
Dari proses panjang penyebaran Islam di Indonesia oleh para tokoh-tokoh tersebut ada
beberapa hal yang bisa kita teladani dari sikap dan perilaku tokoh-tokoh tersebut :